You are on page 1of 2

Proses Pembentukan Kalkulus Gigi

Ade Apriedi Syaputra 1010341009 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

1. Pendahuluan Penyakit gigi dan mulut yang sering dijumpai adalah penyakit karies gigi dan periodontal. Kedua penyakit ini dapat menyerang semua orang dengan tidak mengenal perbedaan suku bangsa, jenis kelamin, dan usia. Agen penyebab utama kedua macam penyakit tersebut adalah plak dan kalkulus yang melekat pada gigi dan gusi. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dalam artikel ini akan dibahas mengenai proses pembentukan kalkulus gigi dengan tujuan agar pembaca dapat memahami tentang proses pembentukan kalkulus gigi. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah dengan mencari literatur-literatur dari internet. 2. Pembahasan Kalkulus disebut juga tartar, yaitu suatu lapisan deposit (bahan keras yang melekat pada permukaan gigi) mineral yang berwarna kuning atau coklat pada gigi karena dental plaque yang keras. Kalkulus melekat erat mengelilingi mahkota dan akar gigi, juga pada gigi tiruan dan restorasi gigi. Komposisi kalkulus dipengaruhi lokasi kalkulus dalam mulut serta waktu pembentukan kalkulus. Komposisi kalkulus terdiri dari 80% masa anorganik, air, dan matriks organik (protein dan karbohidrat), sel-sel epitel deskuamasi, dan leukosit Kalkulus yang tidak dibersihkan dapat menyebabkan berkembangnya aktifitas

mikroorganisme yang selanjutnya akan merusak jaringan gigi dan sekitarnya. Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat deposit kalkulus seperti gingivitis dan periodontitis. Proses pembentukan kalkulus dapat dibagi dalam beberapa tahap yaitu : a. Pembentukan pelikel Pelikel adalah lapisan tipis dari protein saliva yang melekat pada permukaan gigi hanya dalam beberapa menit setelah dibersihkan.Pelikel sangat mudah lepass hanya dengan menyikat gigi tetapi mulai terbentuk hanya dengan hitungan menit dan sangat cepat tersusun lengkap. Bakteri tidak dibutuhkan selama pembentukan pelikel, tetapi bakteri melekat dan membentuk koloni dalam waktu singkat setelah pelikel terbentuk. Pembentukan pelikel terdiri dari empat tahap yaitu : Tahap 1 : permukaan gigi atau saliva dilengkapi cairan saliva. Tahap 2 : glikoprotein (bermuatan positif dan negatif) diserap ke permukaan kristal-kristal hidroksiapatit saliva. Tahap 3 : glikoprotein kehilangan daya larutnya. Tahap 4 : glikoprotein diubah oleh aksi dari enzim-enzim bakteri.

b. Proses kolonisasi bakteri pada permukaan gigi Awal pembentukan plak dimulai dengan melekatnya mikroorganisme aerob pada permukaan pelikel dengan sebuah metode perlekatan yang dianalogikan dalam reaksi antigenantibodi dan dengan istilah lock and key. Dalam mekanisme perlekatannya terdapat tiga dasar interaksi sel bakteri. Interaksi tersebut meliputi perlekatan bakteri pada permukaan gigi, perlekatan homotipik antar sel bakteri yang sama, dan perlekatan heterotipik antar sel bakteri yang berbeda. Setelah perlekatan bakteri tersebut tumbuh dan proses kolonisasi berkembang dimana proses kolonisasi ini mencakup proses proliferasi dari organisme awal, perlekatan dari akumulasi organisme-organisme lain (http://repository.usu.ac.id, 2005 : 13 ). c. Pertumbuhan dan pematangan plak Setelah kolonisasi awal pada permukaan gigi, peningkatan plak terjadi melalui dua mekanisme yang berbeda yaitu: pertama, penggandaan bakteri setelah perlekatan pada permukaan gigi. Kedua, perlekatan berikutnya dengan penggandaan spesies baru ke sel-sel bakteri yang telah menunjukkan masa bakteri. Dalam waktu 24 jam, plak mulai termineralisasi dalam kalkulus. Asam dan basa berinteraksi untuk membentuk garam, proses ini merupakan bagian dari komposisi kalkulus sebagai kalsium dan fosfat dalam air liur

(http://www.ehow.com, 2010). 3. Kesimpulan Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa plak dan kalkulus adalah suatu lapisan deposit (bahan keras yang melekat padapermukaan gigi) mineral yang berwarna kuning atau coklat pada gigi karena dental plaque yang keras. Proses pembentukan kalkulus terdiri dari tiga tahap yaitu pembentukan pelikel, proses kolonisasi bakteri pada permukaan gigi, dan pertumbuhan dan pematangan plak. Oleh karena itu, pembaca diharapkan dapat senantiasa menjaga kesehatan rongga mulut mereka agar tidak timbul penyakit gigi dan mulut.

Daftar Pustaka

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/8617. Diakses tanggal 3 Juli 2011. 09:26 WIB http://www.ehow.com/info_8572146_stages-calculus-formation.html. Diakses tanggal 3 Juli 2011. 09:28 WIB.

You might also like