You are on page 1of 50

Paten Ductus Arteriosus

Moderator : Dr. Dyah Silviaty, SpA. MH. Kes Tutor : Dr. Huiny Tjokrohusada, SpA Disusun : Citrawati 0920221076

IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis kelamin Umur Agama Alamat : An.L : Perempuan : 2 tahun 9 bulan : Islam : Rejowinangun, Trenggalek : 386389 : 25 januari 2012

No. CM Tanggal masuk

IDENTITAS ORANG TUA

ANAMNESIS
Anamnesis Alloanamnesis tanggal 26 januari 2012 Pukul 07.00 WIB
Keluhan utama : rencana operasi

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang untuk rencana operasi jantung. Pasien merupakan rujukan dari RS Sumraun Malang. Lima bulan sebelum masuk rumah sakit ibu pasien mengatakan pasien menjadi mudah terkejut, jika mendengar bunyi yang keras pasien menangis. Ibu pasien juga mengatakan dada pasien sering terasa berdebar-debar saat sang ibu menggendongnya. Selain itu pasien sering tampak kesulitan bernafas, terutama setelah bermain atau berlari-lari.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Kemudian pasien berobat ke RS Sumraun malang dan pasien menjalani berbagai pemeriksaan. Saat itu dikatakan pasien menderita kelainan jantung yaitu Patent Ductus Arteriosus (PDA) dan harus menjalani operasi. Namun karena kurangnya tenaga ahli dan peralatan di RS tersebut pasien kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto . Saat datang pasien tidak ada keluhan. Tidak ada demam, batuk, pilek ataupun sesak.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Namun ibu pasien mengatakan nafsu makan pasien kurang dan berat badan pasien sulit bertambah dan pasien sering terserang batuk dan pilek sebelumnya. Serangan batuk pilek ini hampir terjadi setiap bulan. Pasien tidak pernah mengalami serangan biru pada bibir, wajah atau anggota tubuh lain. Saat bayi pasien menetek seperti biasa dan tidak pernah tampak kelelahan saat menetek. Pasien juga dapat beraktivitas normal seperti anak-anak seusianya.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang pernah menderita keluhan serupa dengan pasien

Riwayat Kehamilan Ibu


Ibu pasien tidak pernah meminum minuman keras (alkohol), tidak merokok dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang. Ibu pasien tidak pernah menderita penyakit apapun selama kehamilan.Ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan.

Riwayat Kelahiran
Tempat lahir : Rumah Penolong : bidan Cara persalinan : spontan Berat lahir : 2400 gram Panjang lahir : 46 cm Masa gestasi : cukup bulan Keadaan setelah lahir: langsung menangis Kelainan bawaan : tidak ada Anus : ada Anak ke :3

Riwayat perkembangan
Gigi I tumbuh Tengkurap Duduk Berdiri Berjalan Bicara Membaca menulis : 8 bulan : 5 bulan : 7 bulan : 13 bulan : 14 bulan : 14 bulan : belum bisa

Kesan : pertumbuhan dan perkembangan pasien kurang

CORAK REPRODUKSI IBU

DATA PERUMAHAN Anggota keluarga lain yang serumah : tidak ada Kepemilikan rumah : milik pribadi Keadaan rumah : Cukup bersih Keadaan lingkungan : Kebersihan lingkungan cukup baik, selokan sering dibersihkan, penampungan air bersih tidak ditutup

RIWAYAT IMUNISASI

Kesan : imunisasi dasar lengkap Imunisasi ulangan tidak dilakukan

RIWAYAT MAKANAN

Konsumsi makanan diatas 1 tahun

Kesan : kualitas dan kuantitas makan kurang

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis Berat badan : 9 kg Panjang badan : 82 cm Tanda Vital Nadi : 120x / menit, reguler, isi cukup Suhu : 36 C di axila Nafas : 28 x / menit, torakoabdominal

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Mata : mesocephal, rambut tipis, pirang, tak mudah dicabut : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, palpebra tak ada kelainan, pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+ : bentuk daun telinga normal, liang telinga kiri dan kanan lapang, serumen -/-, membrane timpani intak

Telinga

PEMERIKSAAN FISIK
Hidung : tidak tampak deviasi septum, kavum nasi kanan dan kiri lapang, nafas cuping hidung (-), secret tak ada Mulut : lidah tidak kotor, bibir kering, pucat, tidak sianosis Tenggorokan: faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 Leher : trakea ditengah, KGB tidak membesar, tidak teraba massa Thoraks inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-), tulang iga tampak menonjol

PEMERIKSAAN FISIK
Paru-paru Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung inspeksi Palpasi

: fremitus taktil kanan = kiri : sonor dikedua lapang paru : suara dasar vesikuler, ronkhi -/wheezing -/: ictus cordis tidak tampak : ictus cordis teraba, tidak kuat angkat, thrill + di ICS 2 parasternal-midclavicula sinistra

PEMERIKSAAN FISIK
Perkusi : batas atas ICS III linea parasternalis sinistra batas kiri ICS IV linea midklavikula sinistra batas kanan ICS IV linea midklavikula dextra Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (+) di ICS 2-3 linea sternalis-midclavicula sinistra, gallop (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen : inspeksi : perut datar, tidak tampak dilatasi vena auskultasi: bising usus (+) N Palpasi : supel, turgor baik,nyeri tekan tak ada Hepar : tidak teraba Lien : tidak teraba Perkusi : timpani Ekstremitas : akral hangat, tidak pucat, tidak ada edema, perfusi perifer < 2 s

PEMERIKSAAN FISIK
Refleks fisiologis : R. biseps R triseps R Patella R achiles : (-) (+) / (+) (+) / (+) (+) / (+) (+) / (+)

Refleks patologis

PEMERIKSAAN FISIK
Perhitungan dengan kurva NCHS Bb/U 9 x 100 % = 66 % 13,5 Tb /U : 82 x 100 % = 88 % 93 Bb /TB : 9 x 100 % = 78 % 11,5 :

Perhitungan berdasarkan WHO Trismester I : 25 x 30 x 3 = 2250 gr Trismester II : 20 x 30 x 3 = 1800 gr Trismester III : 15 x 30 x 3 = 1350 gr Trismester IV : 10 x 30 x 3 = 900 gr 2250+1800+1350+900 = 6300

BB seharusnya : Berat lahir 2400 gr 1 tahun 6300 gr 2 tahun 2880 gr 9 bulan 2160 gr 21 hari 168 gr 13908 gr Status gizi : 9000 X 100 % 13900 = 64,7 % Kesan : gizi buruk dengan severe malnutrition

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Thorax Foto Cor : Besar dan bentuknya normal Pulmo : vaskularisasi paru meningkat Echocardiografi Kesan : gambaran PDA

RESUME
Pasien anak perempuan usia 2 tahun 9 bulan datang untuk rencana operasi jantung. Lima bulan sebelum masuk rumah sakit ibu pasien mengatakan pasien menjadi mudah terkejut. Ibu pasien juga mengatakan dada pasien sering terasa berdebar-debar saat sang ibu menggendongnya. Selain itu pasien sering tampak kesulitan bernafas, terutama setelah bermain atau berlari-lari.

RESUME
Kemudian pasien berobat ke RS Sumraun malang dan pasien menjalani berbagai pemeriksaan. Saat itu dikatakan pasien menderita kelainan jantung yaitu Paten Ductus Arteriosus (PDA) dan harus menjalani operasi. Saat datang ke RSPAD GS pasien tidak ada keluhan. Tidak ada demam, batuk, pilek ataupun sesak. nafsu makan pasien kurang dan berat badan pasien sulit bertambah dan pasien sering terserang batuk dan pilek sebelumnya.

RESUME
Pasien tidak pernah mengalami serangan biru pada bibir, wajah atau anggota tubuh lain. Saat bayi pasien menetek seperti biasa dan tidak pernah tampak kelelahan saat menetek. Pasien juga dapat beraktivitas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tulang-tulang iga tampak menonjol, ictus cordis teraba, tidak kuat angkat, thrill + di ICS 2 parasternal- midclavicula sinistra, murmur (+)ICS 2-3 linea sternalismidclavicula sinistra. Status gizi didapatkan kesan gizi buruk dengan severe malnutrition. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan gambaran vaskularisasi paru meningkat dan pada echocardiografi didapatkan gambaran PDA.

DIAGNOSIS KERJA
1. Diagnosis anatomi : Penyakit jantung bawaan non sianotik Diagnosis etiologi : Paten Ductus Arteriosus (PDA) Diagnosis Fungsionam : tidak ada

2. Gizi buruk dengan several malnutrition

DIAGNOSIS BANDING
Ventrikel septal Defek ( VSD ) Atrial Septal Defek ( ASD )

PENATALAKSANAAN
Rencana operasi jantung F100 6 x 255 cc Vit A 100.000 IU As. Folat 1 x 1 mg Vit C 1 x 35 mg B complex 1 x 1 tab

Prognosis
Prognosis Quo ad vitam : dubia Quo ad functionam : dubia Quo ad sanationam : dubia

Follow Up
tanggal 26/02 S Tidak ada keluhan, demam (-), batuk (-), pilek (-) O KU / Kesadaran : tampak sakit berat / compos mentis TTV : Nadi : 120 x/menit, teratur, isi cukup Nafas : 26x/menit Suhu :36,1 0C Kepala : Normocephal Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik THT : NCH (-), sekret (-) Mulut : mukosa kering, sianosis (-) Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler, wheezing -/-, rhonki -/-, Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur pansistolik (+), gallop (-), thrill (+) Abdomen : datar, Bising Usus normal Ekstremitas : Akral hangat, Oedem (-), sianosis A PDA P Konservatif

tanggal 27/02

S Batuk (+), demam (-), pilek (-), nafsu makan menurun

O KU / Kesadaran : tampak sakit berat / compos mentis TTV : Nadi : 140 x/menit, teratur, isi cukup Nafas : 28x/menit Suhu :36,6 0C Kepala : Normocephal Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik THT : NCH (-), sekret (-) Mulut : mukosa kering, sianosis (-) Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler, wheezing -/-, rhonki -/-, Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur pansistolik (+), gallop (-), thrill (+) Abdomen : datar, Bising Usus normal Ekstremitas : Akral hangat, Oedem (-), sianosis

A PDA

P Ambroxol 3 x 5 mg Diet MB 1000 kkal TKTP

tanggal 29/02

S Tidak ada keluhan, demam (-), batuk (-), pilek (-)

O KU / Kesadaran : tampak sakit berat / compos mentis TTV : Nadi : 120 x/menit, teratur, isi cukup Nafas : 26x/menit Suhu :36,6 0C Kepala : Normocephal Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik THT : NCH (-), sekret (-) Mulut : mukosa kering, sianosis (-) Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler, wheezing -/-, rhonki -/-, Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur pansistolik (+), gallop (-), thrill (+) Abdomen : datar, Bising Usus normal Ekstremitas : Akral hangat, Oedem (-), sianosis

A PDA

P Diet F 75 6x100 cc As. Folat 1 x 1mg Vit. B comp 1x1 Vit. C 1x 35 mg

tanggal 01/03

S Tidak ada keluhan, demam (-), batuk (-), pilek (-)

O KU / Kesadaran : tampak sakit berat / compos mentis TTV : Nadi : 120 x/menit, teratur, isi cukup Nafas : 24x/menit Suhu :36,6 0C Kepala : Normocephal Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik THT : NCH (-), sekret (-) Mulut : mukosa kering, sianosis (-) Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler, wheezing -/-, rhonki -/-, Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur pansistolik (+), gallop (-), thrill (+) Abdomen : datar, Bising Usus normal Ekstremitas : Akral hangat, Oedem (-), sianosis

A PDA

P
Diet F100 6x225 cc As. Folat 1 x 1mg Vit. B comp 1x1 Vit. C 1x 35 mg

Tinjauan Pustaka
Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi normal duktus tersebut menutup secara fungsional 10 15 jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2 3 minggu.

Paten Ductus Arteriosus


Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah lahir, yang menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke dalam arteri pulmoner (tekanan lebih rendah).

Pravalensi
Diperkirakan insidens dari PDA sebesar 1 dari 2000 kelahiran normal, dan insidens pada bayi perempuan 2 x lebih banyak dari bayi laki-laki. Sedangkan pada bayi prematur diperkirakan sebesar 15 %. Kelainan ini bisa terjadi baik pada bayi prematur maupun pada bayi cukup umur, dan ditemukan pada 1 diantara 2500-5000 bayi. Biasanya gejalanya ringan, tetapi akan semakin berat jika tidak diobati/diperbaiki pada usia 2 tahun.

Etiologi
Faktor prenatal 1. Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella. 2. Ibu alkoholisme. 3. Umur ibu lebih dari 40 tahun. 4. Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang memerlukan insulin. 5. Ibu meminum obatobatan penenang atau jamu. Faktor genetik 1. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan. 2. Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan. 3. Kelainan kromosom seperti Sindrom Down. 4. Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.

Patofisiologi

Manifestasi Klinis
tidak mau menyusu berat badannya tidak bertambah berkeringat kesulitan dalam bernafas denyut jantung yang cepat. Machinery mur-mur persisten Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / Nadi menonjol dan meloncat-loncat, Takhikardia Infeksi saluran nafas berulang, mudah lelah

Diagnosis
Analisis gas darah arteri Foto thorak. Ekhokardiografi. Pemeriksaan dengan Doppler EKG Kateterisasi jantung. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Penatalaksanaan
Medikamentosa Invsif Pembedahan

Komplikasi
Tekanan darah tinggi di paru-paru (hipertensi pulmonal). Gagal jantung. Infeksi jantung (endokarditis). Detak jantung tidak teratur (aritmia). Gagal ginjal Obstruksi pembuluh darah pulmonal Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur) Gangguan paru yang terjadi bersamaan (misalnya sindrom gawat nafas atau displasia bronkkopulmoner

Analisa kasus
IDENTITAS Pasien anak perempuan usia 2 tahun 9 bulan beralamat di trenggalek jawa timur.
predisposisi PDA dengan perbandingan perempuan dan laki-laki 2:1. PDA juga lebih sering terjadi pada anak yang lahir di daerah pegunungan. Hal ini terjadi karena hipoksia yang menyebabkan duktus gagal menutup.

ANALISA KASUS
DIAGNOSIS Anamnesis : dada pasien terasa berdebar-debar, sering tampak kesulitan bernafas setelah berlarilari, berat badan sulit bertambah, sering batuk pilek. Pemeriksaan fisik : tulang iga menonjol, tubuh tampak kecil, terdapat murmur dan thrill pada px. Jantung.

Manifestasi klinis sesuai PDA

Penatalaksanaan
Rencana operasi

untuk menutup ductus arteriosus secara permanen sehingga gejala-gejala yang ditimbulkan karena kegagalan penutupan duktus dapat hilang.

F100 6 x 255 cc Vit A 100.000 IU As. Folat 1 x 1 mg Vit C 1 x 35 mg B complex 1 x 1 tab

Sesuai dengan protokol penatlaksanaan gizi buruk menaikkan BB dan memenuhi kebutuhan nutrisi

TERIMA KASIH

You might also like