You are on page 1of 2

PEMBANGKIT LISTRIK TERNAGA TERBARUKAN

Pendahuluan Suatu waktu minyak bumi, batu bara, gas pasti habis. Menurut berita dari televisi bahwa di Indonesia 35% pembangkit listrik di Indonesia masih memakai solar dan sebagian besar lagi masih menggunakan batu bara dan gas. Sedangkan pembangkit listrik tenaga terbarukan (angin, air, panas bumi, matahari, dayung, tenaga kerbau, kuda dan lain-lain). Masih baru dimulai atau belum maksimal penggunaannya. Semoga semua manusia sadar bahwa pembangkit listrik tenaga terbarukan sangat ramah kepada bumi tidak merusak ozon. Pilihan terbaik manusia yang hidup di bumi adalah mengembangkan pembangkit listrik tenaga terbarukan, dalam hal ini khusus tenaga air dan tenaga mahari serta tenaga angin. Menilik Potensinya Indonesia bukan hanya kaya akan tambangnya, tanahnya juga subur dan tidak kalah pentingnya adalah bahwa Indonesia juga kaya dengan sungai-sungainya. Sungai-sungainya juga punya air terjun dan air deras. Wilayah nagara Indonesia terdiri dari gunung-gunung dan dataran tinggi dan dataran rendah, serta punya laut. Sudah pasti kalau ada gunung pasti ada air terjunnya dan air derasnya. Keberadaan air terjun dan air deras itulah yang belum maksimal dimanfaatkan oleh sumber tenaga menggerakkan turbin atau selanjutnya menghasilkan tenaga listrik. Kalau pembangkit listrik tenaga air di Indonesia memang tidaklah terlalu banyak dan umumnya sudah dimanfaatkan atau sudah dikelola oleh perusahaan besar baik dalam dan luar negeri, sedangkan pembangkit listrik tenaga mikro Hidro yang kecil mulai dari puluhan KW sampai 1 Megawatt masih sangat banyak potensi yang belum diolah. Pengusaha-pengusaha besar tidak berniat untuk berinvestasi di sini karena dianggap terlalu kecil. . Disinilah perlu para pengusaha ada, ataupun air deras yang ada atau pun air terjun rekayasa disepanjang aliran sungai. Apabila satu sungai dari ketinggian atau (elevasi 1500) turun ke suatu elevasi yang lebih rendah sudah pasti bisa direkayasa beberapa kali terjun. Dengan demikian potensi energinya bisa beberapa kali juga. Propinsi Sumatera Utara masih ada ribuan potensi air terjun/air deras yang bisa direkayasa menjadi pembangkit listrik bertenaga ratusan KW sampai Mega Watt. Contohnya di aliran sungai Asahan masih banyak yang bisa diolah menjadi pembangkit tenaga mikro hidro walaupun sudah ada Asahan I, Asahan II, Asahan III, Asahan IV dan Asahan V. Antara Asahan I dengan Asahan II saja sudah pasti ada yang bisa diolah menjadi pembangkit listrik berdaya 1 Mega Watt10 Megawaat. Begitu juga sungai-sungai yang besar lainnya misalnya sungai Barumun di Tapanuli Selatan, Sungai Wampu di Langkat, Sungai Ular di Deli Serdang, sudah pasti di hulunya banyak potensi air deras atau air yang bisa direkayasa dibuat terjunnya. Untuk gampangnya mengetahui adanya air terjun/air deras/air terjun rekayasa sebagai berikut: Bila kita pergi ke Bukit Lawang di Kabupaten Langkat disepanjang jalan sampai ke Bahorok/Bukit Lawang kita pasti ada melewati 6 Jembatan rangka. Ini astinya ada sungai dan sungainya sudah pasti dari hulunya, yaitu Bukit Barisan. Dari 1 sungai saja kalau kita telusuri ke hulu, itu sudah pasti ada air terjunnya atau air derasnya atau air terjun rekayasa. Dengan demikian berarti bisa dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Dari satu sungai saja bisa direkayasa beberapa terjun, misalnya di hulu sungai Sei.Bingai elevansinya (Ketinggian dari permukaan laut) 1000 meter, maka hitungan sederhananya, bila direkayasa beberapa kali terjun sampai pada elevasi

400 meter, berarti ada 6 kali terjun atau 6 unit pembangkit. Pada umumnya di daerah hulunya pasti banyak dijumpai jurang-jurang yang dalam, ini menguntungkan bagi pembangkit listrik.

You might also like