You are on page 1of 8

PRAKTIKUM

FISIKA ELEKTRONIKA



R RA AN NG GK KA AI IA AN N R R- -L L- -C C S SE ER RI I D DA AN N P PA AR RA AL LE EL L P PA AD DA A T TE EG GA AN NG GA AN N A AC C




TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mempelajari karakteristik impedansi dari rangkaian R-L-C seri dan paralel.
2. Dapat mempelajari hubungan antara resistansi, reaktansi, impedansi dan sudut fase, serta dapat
membandingkannya dengan perhitungan teori.

I. ALAT DAN BAHAN
1. Modul Rangkaian Listrik Unit 1
2. Kabel Penghubung
3. Multimeter
4. R-L-C meter

II. TEORI SINGKAT
Resistansi total pada jaringan listrik arus bolak-balik AC dari sebuah rangkaian disebut dengan
impedansi Z. Dengan menggunakan aplikasi dari hukum Ohm yang diterapkan pada rangkaian arus
bolak-balik AC, didapat bahwa :
Z . I V=
Z
V
I =
I
V
Z =
IMPEDANSI R-L SERI

Gambar 1.1. Rangkaian R-L Seri
Pada suatu rangkaian R-L seri seperti pada Gambar 1.1., besarnya nilai impedansi total Z
ditentukan oleh nilai komponen resistif dan nilai reaktansi induktif, dimana nilai reaktansi induktif
tergantung daripada nilai induktansi dan frekwensi.
Hubungan antara resistansi R, reaktansi induktif X
L
, dan impedansi Z dapat dirumuskan sebagai
berikut :
2
L
2 2
X R Z + =
2
L
2
X R Z + =
dimana nilai dari X
L
adalah fL 2 X
L
t =




Pada Gambar 1.2. terlihat hubungan antara R dan X
L
. Sumbu horizontal menunjukkan sumbu
nyata (real) untuk nilai dari sebuah resistansi R dengan sudut 0
o
, sedangkan sumbu vertikal
R
L
I
VAC
PRAKTIKUM
FISIKA ELEKTRONIKA



menunjukkan sumbu khayal (imajiner) untuk nilai dari sebuah reaktansi induktif X
L
dengan sudut 90
o
dari
sumbu nyata.


Gambar 1.2. Diagram Impedansi

A. IMPEDANSI R-C SERI



Gambar 1.3. Rangkaian R-C Seri

Untuk rangkaian R-C seri seperti pada Gambar 1.3., besarnya nilai impedansi total Z ditentukan oleh
nilai komponen resistif dan nilai reaktansi kapasitif, dimana nilai reaktansi kapasitif tergantung daripada
nilai kapasitansi dan frekwensi.
Hubungan antara resistansi R, reaktansi kapasitif X
C
, dan impedansi Z dapat dirumuskan sebagai
berikut :
2
C
2 2
X R Z + =
2
C
2
X R Z + =
dimana nilai dari X
C
adalah
fC 2
1
X
C
t
=
Pada Gambar 1.4. terlihat hubungan antara R dan X
C
. Sumbu horizontal menunjukkan sumbu
R
C
I
VAC
imajiner (-)
real
XC
Z
R
imajiner
real
XL
Z
R
PRAKTIKUM
FISIKA ELEKTRONIKA



nyata (real) untuk nilai dari sebuah resistansi R dengan sudut 0
o
, sedangkan sumbu vertikal
menunjukkan sumbu khayal (imajiner) untuk nilai dari sebuah reaktansi kapasitif X
C
dengan sudut -90
o

dari sumbu nyata.



Gambar 1.4. Diagram Impedansi

B. IMPEDANSI R-L-C SERI

Gambar 1.5. Rangkaian R-L-C Seri


Pada rangkaian R-L-C seri arus bolak-balik, analisa rangkaian yang digunakan sama dengan
analisa pada rangkaian arus searah, tetapi perlu diperhatikan adanya pengaruh fasor pada komponen
reaktif (L atau C).
Maka nilai impedansi dari R-L-C seri adalah
) X - j(X R Z
C L
+ =
dengan magnitudo impedansi total dan sudut fase :
2
C L
2
) X - (X R Z + =
|
.
|

\
|
= u
R
X - X
tgn
C L 1 -






C. IMPEDANSI R-L PARALEL

Gambar 1.6. Rangkaian R-L Paralel

Untuk menganalisa rangkaian paralel AC, perlu adanya pengetahuan mengenai analisa rangkaian
paralel pada DC. Pada rangkaian paralel, tegangan yang jatuh pada masing-masing beban sama dengan
C
R
VAC
L
R
L
I
VAC
PRAKTIKUM
FISIKA ELEKTRONIKA



tegangan sumber, sedangkan arus yang mengalir pada masing-masing beban tergantung pada nilai
hambatannya.
Untuk komponen resistif, hambatannya harga resistansi, untuk komponen induktif, hambatannya
harga reaktansi induktif dan untuk komponen kapasitif, hambatannya reaktansi kapasitif.
Untuk nilai impedansi dari rangkaian R-L paralel :
Z
+
Z
=
90 X
1

0 R
1

Z
1
L
atau
Z + Z
Z Z
=
90 X 0 R
90 X . 0 R
Z
L
L




D. IMPEDANSI R-C PARALEL

Gambar 1.7. Rangkaian R-C Paralel

Untuk nilai impedansi dari rangkaian R-C paralel :
Z
+
Z
=
90 X
1

0 R
1

Z
1
C
atau
Z + Z
Z Z
=
90 X 0 R
90 X . 0 R
Z
C
C












E. IMPEDANSI R-L-C PARALEL

Gambar 1.8. Rangkaian R-L-C Paralel

Untuk impedansi total rangkaian R-L-C paralel dapat diselesaikan dengan menyelesaikan terlebih
dahulu komponen induktif dan kapasitif yang dimisalkan dengan Z
1
.
R
C
I
VAC
R C
I
VAC
L
PRAKTIKUM
FISIKA ELEKTRONIKA



Z + Z
Z Z
=
90 X 90 X
90 X . 0 9 X
Z
C L
C L
1

Maka impedansi total rangkaian adalah
u Z + Z
u Z Z
=
1
1
Z 0 R
Z . 0 R
Z
































LANGKAH PENGAMBI LAN DATA
A. Rangkaian R-L Seri


R = 4K7
L
I
Auto
Transformator
8 H
PRAKTIKUM
FISIKA ELEKTRONIKA



1. Gunakan multimeter untuk mengukur harga resistansi dan gunakan R-L-C meter untuk mengukur
harga induktansi yang digunakan pada percobaan.
2. Rangkai rangkaian R-L seri seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto Transformator
berada pada posisi minimal.
3. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan AutoTransformator
sampai arus yang mengalir pada rangkaian 15 mA.
4. Ukur tegangan sumber V
S
, tegangan pada resistor V
R
dan tegangan pada induktor V
L
.
5. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
6. Hitung harga dari impedansi, reaktansi induktif, resistansi dan sudut fase disesuaikan dengan
hasil data pengamatan. Lengkapi data pengamatan anda.

B. Rangkaian R-C Seri

1. Gunakan multimeter untuk mengukur harga resistansi dan gunakan R-L-C meter untuk mengukur
harga kapasitansi yang digunakan pada percobaan.
2. Rangkai rangkaian R-C seri seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto Transformator
berada pada posisi minimal.
3. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan AutoTransformator
sampai arus yang mengalir pada rangkaian 15 mA.
4. Ukur tegangan sumber V
S
, tegangan pada resistor V
R
dan tegangan pada kapasitor V
C
.
5. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
6. Hitung harga dari impedansi, reaktansi induktif, resistansi dan sudut fase disesuaikan dengan
hasil data pengamatan. Lengkapi data pengamatan anda.

C. Rangkaian R-L-C Seri

1. Gunakan multimeter untuk mengukur harga resistansi dan gunakan R-L-C meter untuk mengukur
harga induktansi dan kapsitansi yang digunakan pada percobaan.
2. Rangkai rangkaian R-L-C seri seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto Transformator
berada pada posisi minimal.
3. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan AutoTransformator
sampai arus yang mengalir pada rangkaian 15 mA.
R = 4K7
C
I Auto
Transformator
560 nF
C
R = 4K7
Auto
Transformator
L 8 H
560 nF
PRAKTIKUM
FISIKA ELEKTRONIKA



4. Ukur tegangan sumber V
S
, tegangan pada resistor V
R
, tegangan pada induktor V
L
dan tegangan
pada kapasitor V
C
.
5. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
6. Hitung harga dari impedansi, reaktansi induktif, resistansi dan sudut fase disesuaikan dengan
hasil data pengamatan. Lengkapi data pengamatan anda.





D. Rangkaian R-L Paralel

1. Rangkai rangkaian R-L paralel seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto Transformator
berada pada posisi minimal.
2. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan AutoTransformator
sampai tegangan sumber V
S
50 Volt
3. Ukur arus total I
T
, arus pada resistor I
R
dan arus pada induktor I
L
.
4. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
5. Hitung harga dari impedansi dan arus total disesuaikan dengan hasil data pengamatan. Lengkapi
data pengamatan anda.





E. Rangkaian R-C Paralel


1. Rangkai rangkaian R-C paralel seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto Transformator
berada pada posisi minimal.
2. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan AutoTransformator
sampai tegangan sumber V
S
50 Volt
3. Ukur arus total I
T
, arus pada resistor I
R
dan arus pada kapasitor I
C
.
4. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
5. Hitung harga dari impedansi dan arus total disesuaikan dengan hasil data pengamatan. Lengkapi
data pengamatan anda.

R
L
I
Auto
Transformator
4K7 8 H
R
C
I
Auto
Transformator
4K7
560 nF
PRAKTIKUM
FISIKA ELEKTRONIKA



F. Rangkaian R-L-C Paralel


1. Rangkai rangkaian R-L-C paralel seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto
Transformator berada pada posisi minimal.
2. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan AutoTransformator
sampai tegangan sumber V
S
50 Volt
3. Ukur arus total I
T
, arus pada resistor I
R
, arus pada induktor I
L
dan arus pada kapasitor I
C
.
4. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
5. Hitung harga dari impedansi dan arus total disesuaikan dengan hasil data pengamatan. Lengkapi
data pengamatan anda.















R C
I
Auto
Transformator
L
8 H
560 nF
4K7

You might also like