Professional Documents
Culture Documents
No Item 1a.
1b.
Pendahuluan : tujuan
Metode : setting
Penjelasan STOBE Pembaca harus dapat mengidentifikasi desain studi dari judul dan abstrak. Diperlukan penggunaan kalimat yang umum digunakan dan secara ekplisit Dalam abstrak harus terdapat: a. Oertanyaan penelitian b. Deskripsi singkat metode dan hasil c. Hal-hal penting seperti jumlah sampel, estimasi hubungan dan engukuran yang tepat untuk variablel dan perancu d. Kesimpulan e. Kata kunci penelitian Latar belakang menjelaskan topik dan gap knowledge yang terjadi. Terdapat referensi mengenai penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topic yang diangkat, lebih baik bila menyertakan jurnal meta analisis Tujuan merupakan penjabaran detail tujuan penelitian . pada tujuan harus mencakup: a. Populasi b. Paparan c. Outcome d. Parameter Dapat berbentuk kalimat dan kalimat tanya. Penelitian harus menyatakan studi desain yang digunakan (cohort, cross sectional, case control) dengan penjelasan teknis desain studi. Tidak direkomendasikan mengguanakan prospektif dan retrospektif karena susah teridentifikasikan. Deskripsi setting, lokasi, dan tanggal yang relevan, termasuk periode rekrutmen, paparan dan follow up, serta pengambilan data. Periode waktu yang detail akan sangat membantu pembaca melakukan analisis, karena periode waktu yang berpengaruh terhadap jumlah
6a
paparan terhadap kasus-kasus tertentu. Cohort: kriteria inklusi dan metde follow up Case study: kriteria inklusi, cara menentukan kelompok kasus dan kontrol serta perbandingannya. Cross sectional: kriteria inklusi dan cara penentuan subjek penelitian Cohort : bila dilakukan matching sertakan kriteria dan jumlah masing-masing kelompok terpapar dan tidak(perbandingan jumlah matching antar kelompok) Case study : bila dilakukan matching, sertakan kriteria dan jumlah kontrol untuk setiap kasus Menjabarkan semua variabel termasuk outcome, paparan, predictor, perancu potensial, dan hal yang dapat dimodifikasikan efek secara potensial. Apabila diperlukan sertakan kriteria diagnosis. Cara untuk mengukur paparan, perancu, dan outcome yang berpengaruh terhadap reliabilitas dan validitas penelitian. Oleh karena itu, penting bagi peneliti menyertakan validitas dan reliabilitaS alat pengukur termasuk referensi standar yang digunakan. Peneliti dapat mengidentifikasi bias potensial dalam penelitian. Secra spesifik arah dan besae bias harus didiskusikan bahkan jika dapat dinilai. Pentingnya penentuan besra sampel pada studi observasional tergantung pada konteks. Peneliti harus mampu menjabarkan kalkulasi penentuan besar sampel dan pertimbangan lain yang menentukan besar sampel.(penjelasan cara perhitungan besar sampel yang
6b
Metode :variabel
10
8*
11
Metode : bias
12
10
13
11
dilakukan, berikan alasannya). Peneliti memilih untuk mengumpulkan dan menganalisa data kuantitatif mengenai paparan, efek modifikator, dan perancu. Peneliti dapat mengumpulkan (grouping) data kuantitatif tersebut dan menjelaskan mengapa dan bagaimana mengelompokan data kuantitatif. Apabila data dilaporkan dalam bentuk tabel harus menyertakan jumlah kasus, kontrol, orang beresiko, dan orang yang sedang dalam resiko bukan hanya mengenai nilai pengukuran efek atau hasil dari model fitting. Peneliti dapat membuat model paparan menjadi kontibu untuk mengendalikan semua informasI tetapi harus mempertimbangkan sifat hubungan paparan dengan outcome. Peneliti dapat melakukan model alternative lainya selama analisis seperti transformasi log dll. Beberapa metode sesuai untuk hubungan nonlier antara paparan dan outcome.
14
12a
Menjelaskan metode statistik yang digunakan, termasuk yang digunakan untuk mengontrol perancu. Alasan pemilihan metode statistik, tahapan analisis harus dijelaskan Variabel perancu= multivariat analisis/stratification
15
12b
Menjelaskan metode yang diguanakan untuk menilai subgroup dan interaksinya. Pembaca harus mengetahui subgroup apa yang akan dianalisa pada penelitian, dapat dibagi menjadi 2: Additivi scale untuk perbedaan resiko dan multiplicative
scale untuk resiko relatif. Untuk interaksi, terdapat konsensus bahwa untuk pengambilan keputusan pada kesehatan masyarakat dan klinis pengguanaan additive scale dengan resiko absolut lebih tepat. 16 Metode : metode sattistik 12c Peneliti harus melaporkan jumlah missing data untuk setiap variabel dan setiap langkah analisis. Peneliti dapat memberikan alasan bila memungkinkan dan menyatakan beberapa individu tereklusi karena adanya missing data analisis yang menghitung missing data juga harus dijelaskan. Cohort= melaporkan berapa banyak pasien yang tidak terfollow up dan strategi sensor yang dilakukan Case study= menjelaskan metode statistik yang digunakan pada analisis data yang telah dilakukan matching. Cross sectional= pada study ini biasanya dilakukan sampling data yang rumit sehingga terjadi proportionate stratification dan disproportionate stratification. Peneliti harus menjelaskan metode penyesuian strategi sampling yang kompleks. 18 Metode : metode statistik 12e Menjelaskan analisis sensitifitas Analisis sensitifitas berguna untuk mengetahui apakah hasil utama konsisten dengan analissi alternatif. Isu yang dapat dinilai termasuk kriteria inklusi, definisi paparan atauu outcome parencu mana yang pantas dsesuaikan, penanganan missig data, bias seleksi, dan variabel lain.
17
12d
19
Hasil: peserta
13a
Peneliti melaporkan jumpaqlh individu pada tiap tahap penelitian (jumlah orang yang potensial sebagai suubjek, pemeriksaan eligibilitas, memnuhi syarat, ikut serta dalam penelitian, melengkapi follow up dan dianalisis) Cantumkan alasan subjek yang menolak pada tiap kelompok Bila perlu gunakan flow diagram
20
Hasil : peserta
13b
Menjelaskan alasan ketidakikutsertaan individu sebagai subjek penelitian Pertimbangan penggunaan flow diagram pada penjelasan peserta/ subjek penelitian Memberikan karakteristik peserta penelitian(demofrafi, klinis, sosial) dan informasi mengenai paparan dan perancu potensial. Variabel kontinu: bentuk rerata& simpangan baku Variabel kategorik : jumlah dan proporsi Memberi tahu beberapa missing data , terutama pada penelitian kohort beserta dengan alasannya Cohort= melaporkan seberapa lama waktu follow up dengan mempresentrasikan rerata follow up dengan waktu dalam mean atau median atau keduanya. Cohort= menjumlahkan jumlah outcome atau ringkasan penilaian sepanjang waktu Case study= melaporkan jumlah tiap ketegori paparan atau ringkasan penilaian sepanjang waktu
21
Hasil : peserta
13c
22
14a
23
14b
24
14c
25
15
26
16a
Cross sectional= melaporkan jumlah outcome atau ringkasan penelitian Peneliti meberikan estimasi yang belum disesuikan , estimasi setelah penyesuian perancu, dan presisi. Terdapat penjelasan mengenai perancu yang disesuiakan dan mengapa dimasukkan. Peneliti meberikan batasan apabila variabel kontinu dikategorisasikan Apabilaberhubunagna, terjemahkan estimasi resiko relative menjadi resiko absolute pada periode waktu yang berarti Menjelaskan analisis lain apabila dilakukan seperti analiss subgroup dan analisis sensitivitas Diskusi dibuka dengan ringkasan singkat tentang apa yang menjadi penemuan utama pada penelitian. Ringkasan singkat akan membantu pembaca menilai apakah intrepetasi dan hasil yang diberikan peneliti disukung dengan penemuan-penemuan yang ada Peneliti mengungkapkan kekurangan penelitian. Dapat dengan cara membandingkan dengan penelitian pada literatur lain mengenai validitas, generalizability, dan presisi(ketelitian) Ketika menginterpretasi hasil, peneliti harus mempertimbangkan mengenai sifat studi dan sumber bias potensial , termasuk yang tidak mengikuti follow up dan tidak berpartisipasi. Menunjukan adanya validitas internal, apakah hasil dapat diterapkan pada populasi yang berbeda, apakah data yang dikumpulkan masih relevan , apakah penelitian
27 28
16b 16c
29
17
30
18
31
Diskusi : limitasi
19
32
Diskusi : intrepretasi
20
33
Diskusi : generalizability
21
34
Lain-lain: funding
22
pada satu negara dapat diterapkan pada negara lain. Untuk menunjukan tidak adanya konflik kepentingan penelitian perlu untuk memberikan keterangan mengenai funding. Informasi meliputi sumber dana dan peran funder pada penelitian.