You are on page 1of 5

TUGAS KULIAH DATUM

Bagaimana kita memahami datum dengan mudah ? Salah satu cara untuk membayangkan datum, sebagai sekumpulan informasi yang berfungsi sebagai dasar untuk data lainnya adalah seperti pondasi suatu struktur bangunan, termasuk semua perangkat dan dekorasi dalam rumah. Tanpa datum, maka tidak berguna informasi spasial lainnya, seperti data ketinggian, landuse, dan sebagainya. Analogi datum tersebut sangatlah sederhana. Ketika kita menyebut proyeksi dari suatu peta, kita juga harus memperhatikan datumnya. Keduanya bisa kita ibaratkan kuda dan penunggangnya, karena kita tidak dapat mempunyai satu tanpa lainnya. Suatu datum merupakan sekumpulan konstanta yang menentukan sistem koordinat yang digunakan untuk titik kontrol geodesi, misalnya untuk hitungan koordinat titik-titik di bumi. Sedangkan proyeksi peta adalah metode yang digunakan untuk mengubah dari permukaan lengkung (3D) menjadi permukaan datar (2D). Datum (geodetik) merupakan permukaan koordinat (coordinate serfer), yang bentuk geometriknya bisa berupa bola (spherical, dimana jejari r sama dengan sumbu semimajor a) atau

elipsoid (h = 0). Pada permukaan datum tersebut dilakukan hitungan jari dan koordinat titik-titik lainnya. Ada dua pendapat yang berkembang berkenaan dengan pengertian datum, yaitu : 1. Pandangan Geodesi Datum diartikan sebagai, sekumpulan parameter yang mendefinisikan suatu system koordinat dan menyatakan posisinya terhadap permukaan bumi. Pendapat ini dikenal sebagai Sistem Referensi Terestris (TRS). Pendapat pertama ini lebih mengacu kepada penyelenggaraan datum, yaitu dengan menetapkan satu ellipsoid referensi dan orientasinya terhadap geoid (bumi) pada suatu lokasi yang dipetakan (best fitting). Dengan kata lain, suatu datum ditentukan oleh sebuah spheroid yang mendekati bentuk bumi dan posisi spheroid relative terhadap pusat bumi. Terminologi datum geodetik biasanya diambil untuk mengartikan jenis elipsoid datum yang digunakan, yaitu sumbu-sumbu koordinat kartesian 3D plus sebuah elipsoid. Berdasarkan pandangan ini, dikenal dua istilah, yaitu datum local/regional dan datum global. Datum local mengacu kepada ellipsoid referensi local/regional. Biasanya untuk mendefinisikan jenis datum lokal ini, diambillah suatu ellipsoid referensi tertentu dan diorientasikan terhadap permukaan bumi (geoid) setempat, dengan memberikan nilai koordinat geografi dan azimuth (arah utara) pada titik datum (initial point) yang diperoleh dari hasil pengamatan astronomi yang telah dilakukan reduksi dan umumnya bersifat toposentris. Dari titik datum inilah suatu jaring kerangka pengukuran dihitung. Sedangkan datum global mengacu pada elipsoid referensi global yang pusat elipsoidnya terletak pada pusat bumi. 2. Pandangan Surveyor (praktisi pemetaan) Datum didefinisikan sebagai sekumpulan titik-titik kontrol yang hubungan geometrisnya diketahui baik melalui pengukuran maupun hitungan. Pendapat kedua ini lebih mengarah kepada realisasi datum dan dikenal dengan sebutan Kerangaka Referensi Terestris (TRF). Dalam Sistem Informasi Geografis pengertian yang kedua lebih banyak dikutip, karena fakta yang dihadapi adalah peta yang merupakan produk pengukuran dan pemetaan yang mengacu kepada suatu kerangka referensi terestris/system koordinat yang sudah ada.

Akhir-akhir ini telah berkembang dan digunakan secara meluas suatu datum, yaitu WGS 1984. Datum ini menyediakan suatu kerangka kerja untuk pengukuran lokasi seluruh dunia. Datum geodetik Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi. Datum geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang lebih akurat lagi menggunakan satelit. Parameter datum geodetic : 1. Parameter utama, yaitu setengah sumbu panjang ellipsoid (a), setengah sumbu pendek (b), dan penggepengan ellipsoid (f). 2. Parameter translasi, yaitu yang mendefinisikan koordinat titik pusat ellipsoid (Xo,Yo,Zo) terhadap titik pusat bumi. 3. Parameter rotasi, yaitu (x, y, z) yang mendefinisikan arah sumbu-sumbu (X,Y,Z) ellipsoid. 4. Parameter lainnya, yaitu datum geodesi global memiliki besaran yang banyak hingga mencakup konstanta-konstanta yang merepresentasikan model gaya berat bumi dan aspek spasial lainnya. Jenis geodetik menurut metodenya : 1. Datum horizontal adalah datum geodetik yang digunakan untuk pemetaan horizontal. Dengan teknologi yang semakin maju, sekarang muncul kecenderungan penggunaan datum horizontal geosentrik global sebagai penggganti datum lokal atau regional.

2. Datum vertikal adalah bidang referensi untuk sistem tinggi ortometris. Datum vertikal digunakan untuk merepresentasikan informasi ketinggian atau kedalaman. Biasanya bidang referensi yang digunakan untuk sistem tinggi ortometris adalah geoid. Jenis datum geodetik menurut luas areanya : 1. Datum lokal adalah datum geodesi yang paling sesuai dengan bentuk geoid pada daerah yang tidak terlalu luas. Contoh datum lokal di Indonesia antara lain : datum Genoek, datum Monconglowe, DI 74 (Datum Indonesia 1974), dan DGN 95 (Datum Geodetik Indonesia 1995). 2. Datum regional adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk permukaan geoid untuk area yang relatif lebih luas dari datum lokal. Datum regional biasanya digunakan bersama oleh negara yang berdekatan hingga negara yang terletak dalam satu benua. Contoh datum regional antara lain : datum indian dan datum NAD (North-American Datum) 1983 yang merupakan datum untuk negara-negara yang terletak di benua Amerika bagian utara, Eurepean Datum 1989 digunakan oleh negara negara yang terletak di benua eropa, dan Australian Geodetic Datum 1998 digunakan oleh negara negara yang terletak di benua australia. 3. Datum global adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang sesuai dengan bentuk geoid seluruh permukaaan bumi. Karena masalah penggunaan datum yang berbeda pada negara yang berdekatan maupun karena perkembangan teknologi penentuan posisi yang mengalami kemajuan pesat, maka penggunaan datum mengarah pada datum global. Datum datum global yang pertama adalah WGS 60, WGS66, WGS 72, awal tahun 1984 dimulai penggunaan datum WGS 84, dan ITRF. Transformasi Datum Banyak peta atau data geodesi yang memakai datum yang berbeda. Misalnya untuk keperluan survey geodesi yang lebih luas, seperti penentuan batas batas antar negara, maka diperlukan datum bersama. Perbedaan ini biasanya dapat mencapai ratusan meter jika dikonversi ke satuan panjang. Untuk menyamakan Datum geodesi perlu suatu model transformasi berdasarkan transformasi koordinat bumi. Prinsip transformasi datum adalah pengamatan pada titik-titik yang sama atau disebut titik sekutu. Titik sekutu ini memiliki koordinat-koordinat dalam berbagai

datum. Dari koordinat koordinat ini dapat diketahui hubungan matematis antara datum yang bersangkutan. Selanjutnya titik titik yang lain dapat ditransformasikan. Jenis Model Permukaan Terdapat 3 jenis model permukaan di bumi ini: Geoid, Ellipsoid,dan Topographic surface. 1. Geoid adalah pendekatan bentuk fisis permukaan bumi yang dimodelkan secara matematis dan sangat kompleks. Untuk kegunaan praktis geoid dianggap berimpit dengan permukaan air laut rata-rata (MSL) sehingga dianggap memiliki ketinggian 0 m. 2. Ellipsoid adalah suatu bentuk pendekatan model bumi yang dipakai untuk memudahkan baik perhitungan maupun penunjukkan suatu titik di bumi dengan besaran matematika. 3. Topographic surface/ Earths Surface adalah yang terlihat secara fisik sebagai permukaan bumi (gambar-1). Kedudukan dan perbedaan ketinggan ketiga model permukaan tersebut adalah sebagai berikut (gambar-2):

Sumber: GPS Measurement Protocol, 2002 dan A National Imagery and Mapping Agency publication, 1996

You might also like