You are on page 1of 47

TO

OUR PRESENTATION

Asam amino alkanoat

Jantung Hasil Percobaan


Jenis perlakuan
Normal Suhu Hangat Suhu Dingin 67 K : 67 P : 74 K : 58 P : 48 Adrenalin Pilokarpin Atropin Sulfat Blok Parsial Blok Total Otomatisasi K : 55 P : 56 K : 32 P : 16 K : 56,5

Pengamatan terhadap kontraksi jantung


Frekuensi (kontraksi per menit) 2,5 cm K : 2,5 cm P : 2,6 cm K : 1,1 cm P : 1 cm K : 1,2 cm P : 1,3 cm K : 1,1 cm P : 0,9 cm K : 1,3 cm Turun Naik Turun Naik Amplitudo Keterangan

P : 37
K:7 K:0 0 48

P : 1,1 cm
K : 0,7 cm P : 0 cm 0 0,1 cm

Turun
Turun -

Grafik Hasil Percobaan

Lampiran Hasil percobaan

*Dalam percobaan yang kami lakukan mengikuti dasar teori tersebut dapat terbukti dengan kontraksi frekuensi dan amplitude yang kami lakukan mengalami peningkatan. Yaitu frekuensi 74 kontraksi permenit dengan amplitude 2,6 centimeter*

Kerja nya dengan meningkat permeabilitas membran sel jantung terhadap ion, sehingga ion yg masuk meningkat dan terjadilah depolarisasi.

Saat potensial membran mencapai nilai ambang maka akan terjadi: potensial aksi yg dikondusikan ke nodus AV ke serabut his ke serabut purkinje akhirnya keseluruh otot jantung .
(yang mengakibatkan berkontraksi lebih cepat)

Dengan menuangkan larutan Ringer dengan suhu 5C, kemudian jalankan kimograf selama 1 menit. Suhu rendah menyebabkan kerja jantung menurun karena: permaebilitas membran sel jantung terhadap ion menurun, sehingga ion yg masuk menurun dan terjadilah depolarisasi yg menurun. mengakibatkan konstriksi pembuluh darah sehingga mengakibatkan aliran darah menjadi berkurang dan menurunkan konstraksi jantung.

Dalam percobaan yang kami lakukan juga megikuti dasar teori tersebut dapat terbukti dengan kontraksi frekuensi dan amplitude yang kami lakukan mengalami penurunan kontraksi. Dibuktikan pada saat keadaan jantung normal (tanpa penambahan zat atau obat tertentu) memiliki frekuensi 58 kontraksi permenit dengan amplitude 1,2 centimeter dan setelah di tuangkan larutan ringer tersebut frekuensi menjadi 48 kontraksi permenit dan amplitude 1 centimeter.

Kerja nya dapat menurunkan permaebilitas membran sel jantung terhadap ion, sehingga ion yg masuk menurun dan terjadilah depolarisasi yg menurun. Saat potensial membran mencapai nilai ambang maka akan terjadi potensial aksi yg kemudian di kondusikan ke nodus AV lalu ke serabut his kemudian ke serabut purkinje dan akhirnya keseluruh otot jantung. mengakibatkn berkontraksi lebih lambat.

Jantung

Pembahasan (Obat-obatan)

Sebelum katak diberikan tetes adrenalin (dalam keadaan control), frekuensi kontraksi 55 kontraksi permenit dan amplitude 1,2centimeter. Setelah penambahan 1 tetes adrenalin terjadi peningkatan kontraksi menjadi 56 kontraksi permenit dan amplitude 1,3centimeter. Menurut teori ,penambahan obat adrenalin dapat menyebabkan peningkatan kontraksi otot jantung, hal ini disebabkan karena adrenalin bersifat adrenergicyang dapat menimbulkan efek yang sama dengan saraf simpatis dan melepaskan nonadrenalin diujung-ujung saraf nya. zat-zat dengan efek beta 2,sehingga meningkatkan permaebilitas membran terhadap Na dan Ca di dalam SA node. Pada percobaan kami mengalami hal yang sama dengan teori tersebut.

Mekanisme kerja adrenalin


Adrenalin adalah obat yang bekerja secara adrenergik pada sistem saraf simpatik yang dimana dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung. Adrenalin memiliki semua khasiat adrenergic-alfa dan beta, tetapi efek beta nya Zat-zat dengan efek beta 2 relative lebih kuat pada stimulasi jantung

Sebelum katak diberikan tetes pilokarpin (dalam keadaan control), frekuensi kontraksi 32kontraksi permenit dan amplitude 1,1 centimeter. Setelah penambahan 1 tetes pilokarpin terjadi penurunan kontraksi menjadi 16 kontraksi permenit dan amplitude 0,9centimeter. Menurut teori penambahan obat pilokarpin tujuan utamanya adalah menurunkan denyut jantung dan hasil dari percobaan kami menunjukkan bahwa otot jantung katakmengikuti teori yaitu turun hal ini membuktikan bahwa senyawa pilokarpindapat bekerja dengan baik di jantung.Hal ini dikarenakan pilokarpin merupakan kolinergic, yg bekerja pada saraf parasimpatis yang melepaskan neurohormonasetilkolon (Ach) di ujung neuron nya dan memperlambat sirkulasi.Sehingga dapat menurunkan frekuensi denyut jantung.Dengan kerjanya menngkatkan permeabilitas membrane terhadap ion K.

Mekanisme kerja pilokarpin


Pilokarpin adalah obat yang bekerja secara kolinergik pada saraf sistem saraf parasimpatis yang dimana dapat menurunkan frekuensi denyut jantung.
Dengan kerjanya meningkatkan permeabilitas membrane terhadap ion K, hal ini mengakibatkan hiperpolarisasi, yang berdampak yaitu : 1. Permeabilitas didalam sel jadi negative (repolarisasi) maka jaringan kurang peka 2. AV note jadi terhambat Maka dari dampak kedua hal itu implusnya yang masuk terhadap saraf tersebut berkurang sehingga dampaknya tonus jantung menurun.

Sebelum katak diberikan tetes sulfas atropin (dalam keadaan control), frekuensi kontraksi 57 kontraksi permenit dan amplitude 1,3centimeter. Setelah penambahan 1 tetes atropine sulfas terjadi penurunan kontraksi menjadi 37 kontraksi permenit dan amplitude 1,1centimeter. Menurut teori penambahan obat sulfas atropine dapat menyebabkan peningkatan kontraksi otot jantung.Karena sulfas atropin bersifat antikolinergic yang menghambat efek muskarinik.Dengan kerjanya meningkatkan permeabilitas membrane Ca dan K, sehingga AV node meningkat. Peningkatan ini akan mempermudah konduksi implus, maka tonus nya naik. Efek ini menyebabkan peningkatan kontraksi.Tetapi data yang kami dapat tidak signifikan dengan teori tersebut, dikarenakan mungkin terjadi kesalahan yaitu saat membersihkan jantung , kurang bersih , sehingga masih ada sisa-sisa obat pilokarpin

Dengan kerjanya meningkatkan permeabilitas membrane Ca dan K, sehingga AV node meningkat. Peningkatan ini akan mempermudah konduksi implus, maka tonus nya naik.

Jantung Pembahasan (blok parsial)


Pengamatan ini dilakukan dengan memasang penjepit Gaskell pada batas antara artrium dan ventrikel kemudian jalan kan kimograf selama 1 menit.

Blok parsial
Blok parsial secara teori frekuensi yang dihasilkan adalah denyut jantung mengalami penurunan, ini disebabkan karena batas antara ventrikel dan atrium di jepit sehingga implus dari AV node ke bundle of his d hambat dan kontraksi pada ventrikel melemah, hal ini di sebabkan karena penumpukan implus di atrium. Sehingga darah yang mengalir keluar dan masuk itu tehambat oleh blok yang kami lakukan (dengan menggunakan penjepit gaskel ), akan tetapi darah masih bisa mengalir sedikit , meskipun frekuensinya mengalami penurunan tapi masih ada frekuensi yang terlihat . Darihasil praktikum kami sama seperti teori yaitu terjadi penurunan kontraksiyaitu pada control didapati hasil yaitu frekuensi 7 kontraksi permenit dan amplitudo 0,7 kontraksi permenit. Dan setelah dilakukan blok parsial didapati hasil frekuensi dan amplitude 0 kontraksi permenit. Hal ini bisa disebabkan bahwa jantung katak tidak kuat lagi berkontraksisama seperti pada saat kontrol awal,dapat juga disebabkan karna pada saatpenjepitan.

NEXT TO...
Pada percobaan kami ketika dilakukan percobaan blok parsial denyut jantung mengalami penurunan denyut jantung, ini dapat dilihat saat frekuensi, amplitudo dan tonusnya yang turun. Hal ini disebabkan karena darah yang mengalir keluar dan masuk jantung katak terhambat oleh blok yang kami lakukan, akan tetapi darah masih bisa mengalir meskipun frekuensinya mengalami penurunan.

NEXT TO... Hubungan dengam nodus AV & SA


Pada Atrium berdenyut dengan normal, tetapi frekuensi hantaran yang melalui nodus A-V melambat. Ventrikel hanya berkontraksi satu kali setelah kontraksi atrium yang kedua, ketiga atau keempat. Blok parsial Pada blok ini nodus AV diblok, dan pada nodus SA masih ada implus. Pada serabut punkinje masih ada impuls tetapi lebih sedikit dari normal.

Jantung Pembahasan (blok total)


Pengamatan ini dilakukan dengan memasang penjepit Gaskell pada batas antara artrium dan ventrikel kemudian jalan kan kimograf selama 1 menit.

Blok total
Blok total h Blok total hasil dari percobaan kami menunjukkan bahwa pada saat menjepitkan Gaskell kuat-kuat yang kami dapatkan adalah hantaran yang sangat lambat dan lebih lambat lagi dari blok parsial, hal ini disebabkan karna jantung katak sudah mulai kehilangan kontraksinya, namun pada saat itu jantung belum mati

NEXT TO..
Pada percobaan kami ketika dilakukan blok total (seluruhnya) diperoleh frekuensi denyut jantung 1/menit dan amplitudonya 1.2, hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan blok total jantung masih dapat berdetak meskipun sangat lemah.

NEXT TO... Hub .. Dengan nodus AV & SA

Hantaran dari nodus atau berkas A-V sangat terhambat. Atrium berdenyut dengan normal.
Pada blok ini denyut ventrikel tidak ada karena nodus AV diblok yang menyebabkan tidak ada impuls yang diteruskan ke serabut purkinje.

Jantung Pembahasan (Otomatisasi)


Percobaan terakhir adalah melihat otomasi jantung diluar tubuh, yaitu dengan membebaskan jantung dari alat-alat yang melekat pada nya dengan cara memotong pembuluh darah dan jaringan sekitarnya.

Menurut teori pada saat otomatisasi dimana jantung dilepas seluruhnya dari organ-organ lain, jantung masih dapat berdenyut hal ini terjadi. Hal ini terjadi karena adanya pace maker yang dapat memacu kontraksi denyut jantung meskipun telah dipisahkan dari tubuhnya. karna pada otot Jantung memang memiliki otomasi sendiri di otot jantung berupa serabut purkinje dan serabut his. Menurut teori pada saat otomatisasi dimana jantung dilepas seluruhnya dari organ-organ lain, jantung masih dapat berdenyut hal ini terjadi karna pada otot Jantung memang memiliki otomatisasi sendiri di otot jantung berupa serabut purkinje dan serabut his. Jantung masih bisa berkonstraksi karena adanya pacemaker yang dapat memacu kontraksi denyut jantung walau sudah dipisahkan dari tubuhnya.

NEXT TO...
Otomatisassi jantung yaitu kemampuan jantung untuk menghasilkan denyutan atau impuls secara spontan. Masih ada frekuensi karena masih ada impuls pada serabut purkinje .

NEXT TO..
Pada percobaan kami ketika dilakukan blok total (seluruhnya) diperoleh frekuensi denyut jantung 1/menit dan amplitudonya 1,2. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan blok total jantung masih dapat berdetak meskipun sangat lemah.

NEXT TO..
Data yang dihasilkan tidak signifikan dengan teori yang kami dapat itu mungkin dikarenakan beberapa kendala antara lain :
Terjadi kesalahan teknis pada alat sewaktu percobaan yaitu sering tergeser penulis pada kertas pencatat kehabisan tinta pada saat percobaan sehingga memakan waktu untuk menggantinya. Kurang bersih dalam membersihkan percobaanpercobaan tersebut, yang mengakibatkan mungkin masih ada sisa pengaruh percobaan sebelumnya.

Jantung Kesimpulan
Pengaruh suhu bila suhu dingin cara kerja jantung menurun karna terjadi pembekuan, dan bila suhu hangat cara kerja jantung meningkat karna suhunya sama seperti suhu tubuh normal.

Pengaruh obat-obatan pilokarpin berkerja dengan cara menurunkan kontraksi jantung. Sedangkan adrenalin dan sulfat atropin dapat meningkatkan kontraksi jantung.
Pengaruh blok jantung karena terjadi pemblokan, maka kontraksi jantung akan melambat pada blok parsial, dan akan tidak berkontraksi pada blok total. Otmatisasio Jantung masih dapat berdenyut meski seluruh pensarafannya dicabut, hal ini disebabkan karna . Pada otomatisasi jantung masih dapat berdenyut meskipun telah terpisah dari tubuh, semua itu bisa terjadi karena adanya pace maker. Jantung memang memiliki otomatisi sendiri di otot jantung berupa serabut purkinje dan serabut his.

Asam amino alkanoat adalah salah satu turuna dari asam karboksilat Amino, adalah nama dari gugus -NH2 Asam amino alkanoat adlah Asam alkanoat

(karboksilat) ,yg satu atom H atau lebih pada


alkilnya diganti dengan gugusan amino (-NH2)

Rumus umum asam amino adalah


R - C(NH2) COOH
Biasanya disebut dengan nama asam amino alkanoat Karena merupakan turunan dari asam karboksilat

Tata Nama
1. Menurut nama IUPAC (asam amino alkanoat) 2. Menurut nama TRIVIAL asam karboksilat (asam amino alkana karboksilat) 3. Menurut nama dagangnya 4. Berdsarkan nama asam aminonya

Tata Nama
1. CH2-C=O | \ NH2 OH
1. asam 2 amino etanoat (IUPAC)

2. asam 2 amino metana karboksilat


( trivial)

3. asam amino asetat (N.dagang) 4. glisina

2.

CH3 1. asam 2 amino propanoat (IUPAC) | 2. asam 2 amino propionat (N.dagang) CHNH2 3. asam amino propana karboksilat (trivial) | 4. alanina COOH

Tata nama
Jika gugus amino berada pada rantai atom C nomor (2) senyawa karboksilat, namanya menjadi asam 2-amino alkanoat Asam amino paling pendek rantai atom C nya adalah glisin. CH2(NH2)COOH atau asam 2-amino etanoat atau asam amino asetat. Alanin adalah asam 2-amino propanoat atau asam amino propionat. CH3CH(NH2)COOH.

2. Dengan mereaksikan asam keton alkanoat

dengan hidroksil amina asam keton alkanoat


CH3 | C=O | O=COH CH3 | C = NOH | O=COH

+ NH2OH

+ H2O

CH3 | C=NOH | O=COH

+ 4H

CH3 | CHNH2 + H2O | O=COH

Sifat-sifat kimia
1. amfoter, kerna gugus karboksilat bersifat asam sedangkan gugus amin bersifat basa 2. Dengan alkohol membentuk ester 3. Alanina bersifat optis aktif (dpt memutarbidang polarisasi) 4. Larut dalam air dan pelarut polar lain 5. Tidak larut dalam pelarut nonpolar, seperti benzena dan dietil eter. 6. Mempunyai titik lebur lebh besar dbnding senyawa karboksilat & amina. 7. Mempunyai momen dipol besar. 9. Bersifat amfoter

R3aKs1 p3mBu4tAn
1. Dengan sintetis sianhidrol
CH3 CH3 | | + HCN CH OH + NH3 HC =O | CN {Etanal + HCN sintesis sianhidrol + NH3 CH3 | CH NH2 + H2o | CN + H20 }

CH3 | CH NH2 | CN {

+ 2H2O + HCl

+ H2O + HCl

CH | CHNH2 + NH4CL | O = C OH asam 2 amino propanoat }

Fungsi biologi asam amino

Kegunaan

Penyusun protein, termasuk enzim. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon dan asam nukleat). Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi enzi Glisina berperan dalam sistem saraf sebagai inhibitor neurotransmiter pada sistem saraf pusat (CNS). Serina penting bagi metabolisme karena terlibat dalam biosintesis senyawa-senyawa purina dan pirimidina, sisteina, triptofan (pada bakteria), dan sejumlah besar metabolit lain.

Khusus farmasi
senyawa aktif yang dipakai pada insektisida

Lesina

Senyawa yang penting


CH3 NH2 \ | CHCH2CHCH2C = O / \ CH3 OH

Asam glutamat OH NH3 \ | O = CCH2CH2CHCOOH Asam aspartat OH NH2 OH \ | / O = CCHCH2C = O

Beberapa contoh asam hidroksi amino karboksilat Serina


COOH | CH= NH2OH | CH2-OH Treonina COOH | CH= NH2OH | CH-OH | CH3

Daftar pustaka

buku kimia kelas XI

Any Question?

Pertanyan-pertanyaan

You might also like