Professional Documents
Culture Documents
Menjelaskan pengertian tentang dasar-dasar sistem kontrol, dan istilah-istilah yang terkait didalamnya
pula bersama-sama dalam semua aspek kontrol dan jika digunakan se#ara benar artinya menjadi sangat umum.
.ontoh proses yang diperlihatkan dalam gambar di atas, operator mengoperasikan se#ara manual (dengan tangan) agar membuat variasi aliran air melalui variasi pembukaan atau penutupan Klep Masukan untuk memastikan bahwa" $. %ermukaan air tidaklah terlalu tinggi/ atau dijalankan dengan membuang sampah melalui pelimpah. &. %ermukaan air tidaklah terlalu rendah/ atau tidak sampai pada bagian dasar dari tangki. +asil dari sistem kontrol ini adalah air keluar dari tangki pada tingkat rate yang berada pada daerah #akupan yang diperlukan. 0ika air keluar pada rate terlalu tinggi atau rendah, proses pengaliran air melalui klep masukan dikatakan tidak beroperasi se#ara benar. %ada kondisi awal, klep pengosongan pada pipa produk akhir berada pada posisi yang tetap. %ada #ontoh sistem kontrol dalam 1ambar $ di atas akan mendemontrasikan bahwa" $. 2perator mengarahkan untuk menjaga kondisi air didalam tangki melalui klep masukan agar berada pada level antara $ dan &. 3evel permukaan air pada kondisi tersebut disebut sebagai Kondisi Terkontrol (Controlled Condition). &. Kondisi Terkontrol atau Daerah Kontrol yang dapat di#apai dengan pengendalian aliran air melalui klep pipa masukan. -liran arus air (flowrate) tersebut dikenal sebagai Variabel Manipulasi (Manipulated Variable), dan klep masukan disebut sebagai Perangkat Kontrol (Controlled Device). *. -ir itu sendiri disebut sebagai Agen Kontrol (Control Agent). 4. %engendalian aliran air kedalam tangki, maka level air akan berubah. %erubahan level air dalam tangki dikenal sebagai Variabel Kontrol (Controlled Variable). 5. edangkan air dalam tangki dikenal sebagai Media Terkontrol (Controlled Medium). 6. 3evel air diusahakan dipelihara yang dapat dilihat pada indikator se#ara visual disebut sebagai Setpoint (Set Point atau Set Value). 7. 3evel air yang dipelihara pada titik diantara $ dan & yang terlihat pada indikator se#ara visual dan parameter kontrol masih diperkenankan yaitu berada sedikit diatas dasar tangki dan tidak melimpah. 8ilai pada daerah ini disebut sebagai Nilai yang diinginkan (Desired Value). 9. Diasumsikan bahwa level dirawat se#ara ketat agar berada pada titik antara $ dan &. 3evel air ini berada pada keadaan Mantap (Steady State), dikenal sebagai Nilai Kontrol (Control Value) atau Nilai Nyata (Actual Value). Catatan: Melihat pada point 7 dan 9 di atas, level air se#ara ideal dipelihara pada titik *. 'etapi pada kenyataannya level akan berada diantara $ dan &, namun masih bekerja dengan baik. %erbedaan antara etpoint dan 8ilai 8yata disebut sebagai Deviasi (Deviation).
:. 0ika klep masukan ditutup pada posisi baru, level air dalam tangki akan menurun dan deviasi akan berubah. Ayunan deviasi (Sustained Deviation) ini disebut sebagai !!set.
Dari 1ambar $ di atas terdapat elemen-elemen kontrol seperti yang diperlihatkan dalam 1ambar &. ;lemen-elemen kontrol tersebut adalah" $. Mata operator mendeteksi adanya pergerakan level air melalui skala yang telah ditandai terlebih dahulu. Mata operator dikatakan sebagai Sensor. &. inyal dari mata (sensor) menuju ke otak, yang mana akan mengetahui adanya deviasi. 2tak dapat dikatakan sebagai Kontroler (Controller). *. -rm Mus#le (3engan dari klep masukan) dan tangan (aktuator, a#tuator) memutar klep, disebut sebagai Perangkat Pengontrol (Controlled Device). .ara penjelasan yang berbeda diperlihatkan kempbali dalam 1ambar &, sebagai penjelasan dari 1ambar $ yaitu" e#ara sederhana operator dalam 1ambar $ akan menahan air dalam tangki pada kondisi level yang telah didefinisikan atau ditentukan. 3evel * dapat disebut sebagai target dari operator atau disebut sebagai Setpoint. 2perator se#ara fisik memanipulasi level dengan menyetel klep masukan (sebagai perangkat pengontrol). elanjutnya operasi yang sangat penting adalah kompetensi dan konsentrasi operator. ebab, tidak akan mungkin se#ara nyata air akan berada pada level * se#ara terus menerus. !mumnya, level air akan berada di bawah atau diatas level *. %osisi atau level yang tetap ini disebut sebagai 8ilai (ontrol atau 8ilai 8yata.
<esarnya kesalahan (error) atau perbedaan antara setpoint dan nilai nyata disebut sebagai deviasi. 0ika deviasi konstan atau disebut kondisi matap, hal ini disebut sebagai -yunan Deviasi atau 2fset. 2perator memanipulasi level air, pada akhirnya diarahkan untuk menghasilkan keluaran, pada kasus ini, adalah sebuah kebutuhan aliran air yang keluar dari tangki.
Kesimpulan Terminologi
Dalam sistem kontrol terdapat istilah-istilah yang sering dipakai dan memiliki arti tersendiri. !ntuk memudahkan pembahasan dalam sistem kontrol perlu didefinisikan sebuah terminologi dari istilah-istilah tersebut yaitu"
8ilai set dalam skala sistem kontrol dalam hal untuk memperoleh kondisi yang diinginkan
(ilai yang diinginkan 8ilai yang diinginkan dan diperbolehkan berayun disekitar $Desired Value&: kondisi ideal (ilai Kontrol $Control 8ilai dari kondisi kontrol pada kenyataannya dipelihara Value&: agar menjadi kondisi matap )eviasi $Deviation&: O%%set $ !!set&: Sensor $Sensor&: %erbedaan antara nilai setpoint dan nilai kontrol -yunan dari deviasi ;lemen yang merespon se#ara langsung
*edia Terkontrol Media yang dikontrol oleh sistem. Media yang terkontrol $Controlled Medium&: dalam #ontoh di atas adalah air dalam tangki Kondisi Terkontrol (ondisi fisik dari media terkontrol. Dalam #ontoh diatas $Controlled Condition&: adalah level air dalam tangki Kontroler $Controller": %erangkat yang menerima sinyal dari sensor dan mengirimkan sinyal koreksi (atau pengontrolan) ke aktuator
Aktuator $Actuator&:
;lemen yang menyetel perangkat terkontrol dalam hal merespon sinyal dari kontroler
;lemen pengontrolan paling akhir didalam sebuah sistem Perangkat Terkontrol kontrol, sperti pengontrolan klep atau variabel ke#epatan $Controlled Device&: pompa
Antisipasi perubahan
%engalaman akan banyak membantu, tetapi se#ara umum operator tidak akan mampu mengantisipasi perubahan. ,a harus mengamati perubahan terlebih dahulu sebelum membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan. +al ini dan lain faktor, seperti hal yang tidak menyenangkan dan biaya seorang operator se#ara permanen untuk melakukan pengontrolan, potensi kesalahan operator, kebutuhan variasi proses, ketelitian, perubahan #epat dalam semua kondisi dan
keterlibatan beberapa proses, semua mendorong kearah kebutuhan akan sistem kontrol se#ara otomatis. Demi keselamatan, dipasang sebuah alarm yang dapat didengar, seperti yang diperlihatkan dalam 1ambar * untuk memperingatkan adanya temeratur lebih. ,ni merupakan alasan lainnya dalam sistem pengaturan otomatis.
Kontrol Otomatis
uatu kondisi terkontrol (#ontrolled #ondition) boleh jadi temperatur, tekanan, kelembaban, level, atau aliran. +al ini mengartikan bahwa elemen pengukuran dapat berupa sensor temperatur, transduser tekanan atau tramitter, detektor level, sensor kelembaban atau sensor aliran. Variabel manipulasi dapat berupa uap air, air, udara, listrik, minyak atau gas, sedangkan perangkat terkontrol dapat berupa sebuah klep, damper (penghadang), pompa atau kipas angin. !ntuk kepentingan agar dapat menunjukkan prinsip dasar, penjelasan ini akan berkonsentrasi pada klep sebagai perangkat terkontrol dan temperatur sebagai kondisi terkontrol, dengan sensor temperatur sebagai elemen pengukur.
(ontroler biasanya dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber energi yang dipergunakan untuk menggerakkannya bisa listrik, pneumatik (tekanan udara), hidrolik (tekanan #airan biasanya oli) atau mekanik. -ktuator dapat berupa motor listrik. -ktuator juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber energi yang dipergunakan untuk menggerakkannya, hal ini sama dengan kontroler. (lep digolongkan berdasarkan aksinya yang digunakan untuk membuat posisi buka atau tutup dari aliran, dan oleh konfigurasi bentuknya, sebagai #ontoh apakah terdiri dari spindel gelinding atau gerakan putar. e#ara keseluruhan dari sistem kontrol otomatis, kadang-kadang merupakan kombinasi dari beberapa komponen kontrol dengan klasifikasi yang berbeda, misalnya gabungan antara hidrolik, elektrik dan mekanik. Dalam gambar 5 diperlihatkan gabungan beberapa komponen dan elemen kontrol untuk membentuk sistem kontrol proses se#ara otomatis.