Menu Skip to content Home About Green Living Movement Competition IPB 2012 Sepenggal kegilaan trio Tina-Acha-Icha (T-A-I). Hipotalamus : Pusat Pengatur Kehidupan Vegetatif Manusia Regulasi homeostatis energi dilakukan oleh otak melalui tiga aksi fisiologis, yaitu : pengendalian rasa lapar-kenyang, mempengaruhi laju pengeluaran energi, dan regulasi hormon yang terlibat dalam pengaturan peyimpanan energi. Salah satu aksi fisiologis dalam menjaga homeostatis energi adalah dengan pengendalian rasa lapar-kenyang, atau regulasi makan (food intake), yang dilakukan oleh bagian hipotalamus otak. Ada dua daerah di hipotalamus yang mengatur regulasi makan, yaitu nukleus lateralis hipotalami sebagai pusat rasa lapar, dan nukleus ventromedialis hipotalami sebagai pusat kenyang. Ketika terjadi lesi pada bagian nukleus lateralis hipotalami, yang mengatur rasa lapar, maka akan terjadi afagia dan adipsia, sebaliknya bila terjadi lesi pada bagian nukleus ventromedialis hipotalami yang bertanggung jawab dalam mengatur rasa kenyang, maka akan menimbulkan hiperfagia dan obesitas. Ada dua teori tentang cara pengaturan rasa lapar kenyang, yaitu teori glukostatik dan lipostatik. - Teori glukostatik Teori ini menjelaskan tentang keadaan hiperglikemia yang dapat menjadi rangsangan kuat bagi pusat kenyang, nukleus ventromedialis hipotalami, untuk memberikan rasa kenyang, dan sebaliknya keadaan hipoglikemia yang merangsang pusat lapar, nukleus lateralis hipotalami, untuk memberikan rasa lapar. -Teori lipostatik Teori ini berpendapat bahwa jaringan adiposa akan mengirimkan sinyal humoral yang sebanding dengan jumlah lemak dalam tubuh, sehingga hipotalamus akan merespon dengan menurunkan regulasi intik makanan dan meningkatkan pengeluaran energi. Inti teori ini adalah penghambatan pada pusat lapar yang dipengaruhi oleh kadar lemak dalam tubuh, dan berkaitan erat dengan kerja hormon leptin. Pada kasus obesitas hipotalamik, mekanisme penghambatan pusat lapar tidak berjalan dengan baik sehingga terjadi regulasi intik makanan tanpa rasa kenyang. Selain mengatur regulasi makan, hipotalamus juga berperan dalam pengaturan fungsi kehidupan vegetatif manusia, seperti regulasi minum dan regulasi suhu tubuh. 1. Regulasi Minum Hipotalamus mengatur rasa haus dengan dua cara, yaitu mengontrol secara neuronal dan neurohormonal. Secara neuronal, rasa haus muncul karena adanya refleks yang diterima oleh inti retromedial sebagai akibat terjadinya kekeringan pada mukosa rongga mulut dan pengurangan kadar cairan dalam tubuh. Lalu, pengontrolan secara neurohormonal dibantu oleh kerja hormon antidiuretik (ADH) yang mengatur reabsorpsi air di tubulus distal dari nefron ginjal. 2. Regulasi Suhu Tubuh Ada dua bagian hipotalamus yang berfungsi dalam regulasi suhu tubuh, yaitu hipotalamus anterior yang berperan dalam upaya pembuangan panas saat terjadi kepanasan, dan bagian posterior yang berperan dalam upaya penyimpanan panas saat terjadi kedinginan. Kerja hipotalamus anterior dalam membuang panas saat kondisi kepanasan antara lain dengan menurunkan denyut jantung, memperlancar penyaluran impuls dari jaras saraf atrioventrikular, mendorong gerakan peristaltik usus menjadi lebih aktif, serta menaikan tonus kandung kemih. Sebaliknya, saat terjadi kedinginan hipotalamus posterior akan mendorong upaya penyimpanan panas dalam tubuh lewat aksi vasokontriksi pembuluh darah dan peningkatan dennyut jantung sehingga tekanan darah naik, kemudian menghambat aktivitas peristaltik usus, penurunan tonus kandung kemih, dilatasi pupil, dan membuat kulit merinding (reaksi simpatik). Kondisi internal yang mendorong, mengaktifkan dan mengarahkan pikiran perasaan dan perilaku manusia. Misalnya, X mulai merasa lapar ketika ada iklan makanan di televisi, kemudian si X teringat akan makanan yang ada di dalam lemari es nya dan bergegas mengambilnya. Jika motivasi akan lapar tidak diaktifkannya, mungkin saja motivasinya untuk sukses di akademik akan mengarahkannya ke arah yang berbeda semisal membaca buku pelajaran. Jika tidak ada motif sama sekali untuk diaktifkan, dia mungkin tidak melakukan apa-apa, hanya duduk saja atau bermalas- malasan. Motivasi ada di tengah kehidupan kita. Motivasi dapat muncul dan mengarahkan akan apa yang kita pikir, rasa dan lakukan. Motivasi seperti rasa lapar adalah motivasi yang berasal dari keadaan fisiologis internal dimana salah satu faktor internal seperti kadar gula dalam darah memiliki kontribusi dalam mengatur rasa lapar. Sedangkan motivasi untuk sukses adalah motivasi yang berasal dari eksternal. Motivasi sering dihubungkan dengan emosi. Istilah emosi merujuk pada perasaan positif atau negatif sebagai reaksi akan stimulus yang ada dan disertai dengan munculnya dorongan psikologis dan berhubungan dengan perilaku. Misalnya, ketika kita merasa takut, kita akan mengalami perasaan yang tidak menyenangkan dan perasaan ini pada umumnya akan tampak dalam perilaku kita. Motivasi dan emosi saling berhubungan karena (a) bangkitnya emosi akan mengaktifkan perilaku kita, sama seperti motivasi (b) motivasi sering diikuti oleh emosi, misal motivasi untuk berhasil dalam suatu ujian sering diikuti oleh rasa cemas dan (c) emosi pada umunya memiliki perangkat motivasionalnya sendiri, misal ketika kita jatuh cinta, kita akan termotivasi untuk selalu berada didekatnya. Motivasi terbagi dua, yaitu : Primary Motives Motif manusia yang diperlukan untuk mempertahankan hidup, seperti kebutuhan akan makanan, air dan suhu udara yang menunjang kehidupan.
Psychological Motives Motif yang berhubungan dengan kondisi individu dalam hal kesejahteraan, kebahagian, dsb (sesuatu yang tidak berhubungan dengan kegiatan bertahan hidup).
Primary Motives
Homeostatis : Bilogical Thermostats Mekanisme internal dalam tubuh yang berusaha untuk terus menerus mempertahankan kondisi yang seimbang, termasuk kondisi lapar dan haus.
Hunger : The Regulation of Food Intake Hypothalamus adalah bagian dari otak yang berperan dalam mengontrol motivasi lapar. Di dalam tubuh manusia yang berhubungan dengan lapar diatur oleh: Lateral hipothalamus: mengontrol rasa lapar Ventromedial hipothalamus: menghentikan keinginan makan ketika suplai akan makanan telah mencukupi Paraventricular Nucleus: bagian dari hipothalamus yang berfungsi mengatur motivasi untuk makan (mengatur kuat tidaknya selera makan dengan mengatur level glukose dalam darah)
Bagian dari hipothalamus ini berfungsi mengatur rasa lapar dimana dua menjadi petunjuk untuk rasa lapar setiap hari (lateral dan paraventricular), sedangkan satu menjadi petujuk untuk mengatur berat tubuh (ventromedial satiety center). Bagian ketiga dari hypothalamus yang memegang peranan penting dalam mengatur rasa lapar adalah paraventricular nucleus. Bagian ini berfungsi untuk meningkatkan dan menurunkan selera makan dengan mengatur kadar glukosa dalam darah. Informasi apa yang diberikan oleh ketiga hypothalamus tersebut dalam mengatur rasa lapar? Pada dasarnya ada dua petunjuk yang digunakan dalam mengatur rasa lapar dalam kehidupan sehari- hari, dan petunjuk yang ketiga digunakan untuk mengatur berat badan.
Stomach Contraction. Cannon dan Washburn yang kita bahas di awal chaptermenjelaskan tentang peran stomach contraction. Rasa lapar dan isyarat lapar muncul dari kontraksi lambung dimana akan mengirimkan sinyal ke lateral hipothalamus dan kondisi kenyang akan mengaktifkan sistem ventromedial.
Blood-Sugar Levels. Makanan diatur oleh sejumlah kadar gula dalam darah. Hipotalamus berisi sejumlah neuron yang khusus secara langsung mendeteksi kadar glukosa dalam aliran darah tetapi dua organ lainnya memberikan sejumlah informasi ke hipotalamus. Hati yang merupakan tempat penyimpanan gula mendeteksi kadar glukosa dalam darah dan duodenum mendeteksi kadar gula dalam makanan yang baru saja dimakan. Kedua organ tersebut mengirim pesan kimiawi ke paraventricular nucleus pada hipotalamus yang berperan pada saat makan dan berhenti makan. Kadar glukosa darah merupakan mekanisme kunci dalam mengontrol rasa lapar dalam jangka waktu yang pendek. Ada hal penting untuk dimengerti mengenai kadar glukosa darah dan rasa lapar. Ketika makan, ada sekitar beberapa menit makanan akan dicerna dan masuk ke aliran darah menjadi bentuk glukosa. Jika kamu makan mengunyah secara pelan, otak akan punya cukup waktu untuk mendeteksi kadar glukosa dalam darah dan membuat kamu merasa kenyang. Dengan kata lain, semakin cepat kamu makan, semakin banyak kamu akan makan sebelum kamu merasa kenyang.
Body Fat Levels. Pemeliharaan jangka panjang terhadap rasa lapar adalah kemampuan hipothalamus untuk mengkontrol kadar lemak dalam tubuh. Penelitian baru-baru ini menyatakan bahwa sel lemak yang ada di pinggang, pinggul mengeluarkan leptin ke aliran darah. Semakin banyak lemak yang ada di sel lemak maka semakin banyak leptin yang akan dikeluarkan. Ketika sirkulasi leptin mencapai hipotalamus, struktur yang ada di dalam dan sekitar ventromedial hipotalamus akan mendeteksinya. Hal ini menyebabkan hipotalamus bereaksi dalam tiga cara untuk mengontrol berat badan. Pertama : pusat ventromedial satiety mengirim pesan langsung untuk berhenti makan. Kedua : hal itu menandakan bahwa paraventricular nucleus mengontrol rasa lapar dengan mengatur kadar gula dalam darah. Ketiga : tindakan yang dilakukan oleh pusat ventromedial satiety untuk mengontrol berat badan dalam respon terhadap leptin juga ditemukan. Ketika level leptin tinggi, ventromedial hipotalamus mengaktifkan system saraf simpatetik membuat lemak menjadi lebih cepat terbakar dalam bentuk panas.
Body Weight And The Set Point Peningkatan lemak dalam tubuh tidak hanya mengurangi nafsu makan tetapi juga meningkatkan metabolisme dalam sel yang menyimpan lemak. Metabolisme mengacu pada tingkatan dimana sel menggunakan energi. Sistem sinyal ini bekerja berbeda pada setiap orang yang menentukan kapan ventromedial hipotalamus akan mengambil tindakan untuk mengurangi rasa lapar dan meningkatkan metabolisme. The set point adalah point dimana menset thermostat yang ada dalam tubuh untuk mengontrol panas tubuh tetapi juga ditentukan oleh tingkat metabolisme sel.
Spesific Hunger Apakah kamu pernah menginginkan makanan-makanan tertentu? Tidakkah kamu sadar jika tubuhmu memberitahu sesuatu bahwa kamu butuh nutrisi? Hewan yang diteliti secara eksperimen membutuhkan protein, vitamin dan lemak yang cenderung akan membutuhkan banyak jenis makanan yang mengandung elemen tersebut. Karen proses makan pada manusia sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan factor psikologis, maka belum diketahui secara pasti apakah manusia sebaik tikus dalam mendengar nutrisi apa yang dibutuhkan oleh tubuh.
Psychological Factors in Hunger Meskipun rasa lapar merupakan motif yang didasarkan kebutuhan biologis, factor psikologis juga berperan penting dalam pengaturan food intake. Melalui proses belajar dan proses pematangan, kita beralih dari minum susu saat anak-anak dan setelah dewasa menyukai makanan kesukaaan yang berbeda. Proses belajar berperan penting dalam menentukan apa yang kita makan, kapan kita makan dan berapa banyak makanan yang kita makan. Emosi juga berperan penting. Orang yang cemas akan lebih sering makan dan orang yang depresi akan kehilangan rasa laparnya untuk beberapa periode waktu tertentu. Ironisnya individu yang depresi setelah memulai regime baru untuk makanan sehat dan latihan akan hilang harapan untuk melanjutkan. Kemungkinan faktor psikologis yang menjadi masalah dalam mengontrol rasa lapar adalah incentives. Incentives adalah faktor eksternal yang membangkitkan motif individu. Incentives mempunyai efek melalui mekanisme otak yang mengatur aspek biologis dari rasa lapar. Aroma makanan menyebabkan neuron ke hipotalamus meningkat apalagi jika itu merupakan makanan kesukaaan dan aroma makanan akan mengacu pada pelepasan insulin yang menstimulasi lapar yaitu dengan menyebabkan kadar gula dalam darah turun.
Thirst : Regulation of Water Intake Selain kita harus mengontrol asupan makanan untuk bertahan hidup, kita juga harus mengatur asupan air. Apa mekanisme homeostatik yang terlibat dalam haus?.Sebenarnya, terdapat beberapa mekanisme-mekanisme, seperti dalam halnya rasa lapar; juga seperti lapar, pusat pengaturan haus ada di dalam hipotalamus.
Biological Regulation of Thirst Drink system dan stop drinking system diatur oleh bagian hipotalamus yang berbeda. Pusat pengaturan rasa haus dan rasa lapar berada di daerah yang sama, tetapi berkerja terpisah dengan menggunakan neurotransmitter yang berbeda. Hipotalamus menggunakan tiga isyarat utama dalam mengatur rasa haus: Mulut yang kering. Keringnya mulut adalah isyarat haus paling sadar. Pada tahun 1920an, seorang biologis, Walter Cannon, meneliti peranan mulut kering dalam rasa haus, dengan subjek penelitian adalah dirinya sendiri. Setelah minum air yang banyak untuk memastikan dia tidak haus, dia menyuntik dirinya dengan obat yang menghentikan pengeluaran saliva. Dia merasa haus dengan cepat. Setelah itu, dia menyuntik mulutnya dengan local anesthetic yang menghalangi semua sensasi dari mulutnya. Ini menghilangkan sensasi haus dengan cepat. Cannon menyimpulkan bahwa mulut yang kering adalah isyarat yang mengarah sensasi haus, tetapi dia hanya benar sebagian. Kita tahu bahwa faktor-faktor lain memainkan peran yang lebih penting sekarang.
Tingkat sel cairan. Ketika jumlah air di dalam tubuh berkurang, konsentrasi garam dalam cairan tubuh meningkat. Berkurangnya jumlah cairan tubuh akan meningkatkan produksi konsentrasi sodium yang mampu untuk menarik air keluar dari sel dan mengeringkannya. Ini terjadi pada sel di seluruh tubuh, tetapi ketika sel tertentu di drink centre dalam hypothalamus mengering dan mengerut, mereka mengirim pesan-pesan untuk mengoreksi kejadian. Jumlah volume darah. Ketika volume air dalam tubuh berkurang, volume darah-dimana tersusun dengan air-akan berkurang juga. Volume darah yang berkurang pertama kali dirasakan oleh ginjal. Ginjal bereaksi dalam dua cara. Pertama, ginjal membuat pembuluh nadi berkontraksi untuk menyimbangi darah yang berkurang. Kedua, dalam tahap kimia, ginjal menciptakan substansi angiotensin dalam darah. Ketika angiotensin mencapai hypothalamus, drink center mengirim pesan rasa haus ke cerebral cortex, dimana mengarahkan kita untuk mencari air.
Psychological Factors in Thirst Faktor psikologis juga memainkan peran dalam mengatur minum, walaupun peran ini tidak sebesar rasa lapar. Ketika kita melihat segelas bir, bisa saja mengaktifkan sensasi haus seseorang yang sebelumnya tidak haus. Stres dan emosi memiliki sedikit efek dalam minum jika dibandingkan dengan makan, kecuali minuman itu mengandung alkohol atau stimultan, yang mengubah suasana hati kita.
Psychological Motives
Psychological motives adalah dorongan atau motivasi yang berhubungan dengan kebahagiaan dan kesejahteraan individu, tetapi tidak untuk bertahan hidup. Ini lebih dari sekedar primary motives, dimana derajat dari psychological motivessangat berubah dipengaruhi oleh pengalaman. Setiap orang memiliki psychological motive, ada yang terlihat dari bawaan lahir namun ada juga yang dipelajari. Dimanapsychological motives terdiri atas tiga jenis yaitu: kebutuhan akan stimulus baru, kebutuhan akan afiliasi dengan orang lain, dan kebutuhan akan prestasi.
Stimulus motivation: seeking novel stimulation Banyak orang yang mudah bosan jika hanya ada seikit stimulasi atau jika stimulusnya tidak berubah. Kita dan hewan memiliki motivasi dari dalam diri untuk mencari stimulus baru. Contohnya adalah ketika ada seekor tikus dimasukkan kedalam kotak berbentuk T dimana di satu sisi berwarna abu dan bergaris-garis dan disisi lain dan disisi lain berwarna abu dan tidak bergaris. Tikus awalnya akan memilih jalan yang ada garisnya namun kemudian ia akan berjalan ke lorong yang tidak bergaris karena ingin tahu (Dember,1965).
Optimal arousal theory Kita terkadang merasa bosan dengan sedikit stimulus yang ada. Dengan sedikitnya stimulus yang ada maka orang akan terdorong untuk mencari banyak stimulus, namun banyak juga stimulus yang tidak menyenangkan buat kita. Oleh karena itu, hal ini mendorong kita untuk menurunkan tingkat stimulusnya. Contohnya kita sedang duduk diam ingin mencari stimulus baru maka kita mendengarkan music, ternyata saluran yang kita pilih adalah rock yang tidak disukai. Maka kita akan mengganti saluran tersebut untuk mengurangi perasaan tidak menyenangkan tersebut. Optimal level of arousal adalah tingkat stimulus yang diperlukan individu untuk merasa nyaman, dapat dicapai dengan meningkatkan atau menurunkan stimulusnya.
Arousal and performance :The Yerkes-Dodson Law Hukum yang membagi kefektifan performansi lebih disukai ketika tingkat arousal sesuai atau tepat dengan aktivitasnya. Ketika arousal rendah maka performansi juga akan tidakmencukupi atau rendah. Namun,jika begitu tinggi maka perfomansi akan menjadi terganggu atau tidak teratur. Idealnya ilevel of arousalnya itu berbeda tergantung jenis performasinya.
Affiliation Motivation Kita cenderung menikmati saat-saat dimana kita sedang bersama dengan teman-teman kita. Dan kita akan merasa kesepian bila kita tidak punya teman. Itu karena kita adalah makhluk sosial, yang perlu berinteraksi dengan orang lain. Dan hal inilah yang disebut sebagai motive for affiliation atau motivasi untuk sebuah hubungan. Motive for affiliation merupakan kebutuhan untuk bersama dengan orang lain dan juga untuk menjalin sebuah hubungan pribadi. Kebutuhan akan sebuah hubungan ini dijumpai hampir pada seluruh manusia yang normal.
Ada dua teori yang menjelaskan tentang teori ini, yaitu: Motivasi afiliasi merupakan kebutuhan yang dibawa sejak lahir yang didasarkan pada seleksi alami. Motivasi afiliasi dipelajari sepanjang pengalaman hidup manusia.
3. Achievement Motivation Achievement motivation merupakan kebutuhan psikologis manusia untuk mencapai suatu kesuksesan atau keberhasilan, baik itu keberhasilan di sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam lingkup kehidupan lainnya. Mengingat bahwa motivasi itu bekerja dan mengarahkan tingkah laku. Elliot and Church membedakan 3 unsur penting dalam motivasi untuk bangun tidur, pergi sekolah, menaruh perhatian, membuat catatan, bertanya, dan bahkan mengesampingkan aktivitas lain untuk dapat belajar untuk ujian, yaitu : Mastery Goal. Orang-orang dengan tujuan kekuasaan yang tinggi pada dasarnya termotivasi untuk mempelajari hal-hal yang menarik dan informasi baru yang penting. Mereka menikmati pelajaran-pelajaran yang menantang jika itu dapat membantu mereka menguasai informasi baru. Bahkan, mereka akan merasa kecewa dengan pelajaran-pelajaran yang relatif mudah, dimana mereka mendapatkan nilai yang bagus namun sedikit yang mereka pelajari.
Performance-approach goals. Orang dengan tujuan pendekatan performa yang tinggi termotivasi untuk bekerja keras untuk memperoleh nilai yang lebih baik daripada siswa lainnya dengan tujuan mendapatkan penghormatan dari yang lain.
Performance-avoidance goals. Orang dengan tujuan penghindaran performa yang tinggi termotivasi untuk bekerja keras untuk menghindari penilaian yang buruk dan kelihatan tidak pintar dari yang lainnya.
Jjjj Jjj Maslows Hierarcy of Motives Buat apa seorang mahasiswa begadang malam menyelesaikan sekripsinya? Buat apa guru mengajar murid-muridnya? Buat apa seorang manager bekerja di kantornya? Benarkah hanya untuk mencari penghasilan material? Kepuasan batin? Memenuhi kebutuhan fisik dan mental yang tiada pernah terpuaskan? Ataukah sebuah kewajiban ibadah yang harus dilaksanakan sebagai mahluk Tuhan? Abraham Harold Maslow, adalah sulung dari tujuh bersaudara yang lahir dari imigran Yahudi Rusia lahir pada 1 April 1908 di Brooklyn, New York. Maslow menjadi seorang psikolog besar yang mencoba menemukan dan menawarkan jawaban sistematis atas pertanyaan tersebut melalui teorinya yang tersohor, yakni teori hirarki kebutuhan (hierarchy of needs). Menurut Maslow, setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkat yang paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan paling bawah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi.
Kebutuhan utama individu dapat dipenuhi dengan urutan tertentu, yaitu : Biological. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan makanan, minuman, oksigen dan sex. Kebutuhan kebutuhan biologis adalah potensi yang paling mendasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan di atasnya.
Safety. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan rasa aman, perlindungan, keseimbangan, kebebasan dari ancaman, dan kebutuhan akan keteraturan. Kebutuhan terhadap hukum, aturan dan struktur juga menjadi bagian dari safety need ini. Love and Belongingness. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain, dorongan untuk bersahabat, keinginan untuk memiliki pasangan dan keturunan, dan keinginan untuk melekat pada sebuah keluarga, club, lingkungan bertetangga ataupun berbangsa. Kebutuhan ini juga mencakup sejumlah aspek dan hubungan antar-pribadi, seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.
Self-Esteem. Kebutuhan ini meliputi penghargaan diri, keyakinan, kompetisi, dan pengetahuan bahwa orang lain memandang mereka dengan perasaan menghargai. Harga diri didasarkan pada kompetisi yang nyata dan bukan sekedar opini orang lain.
Self Actualization. Self Actualization merupakan kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan untuk dihormati atau dihargai, mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya, beberapa kebutuhan sebagai kebutuhan akan nama baik, keberhasilan dan menghormati diri sendiri. Kebutuhan kebutuhan tersebut tersusun dalam pemunculannya dari yang terendah kepada yang tertinggi, dimulai dengan kebutuhan biologis dan diakhiri dengan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan biologis harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum kita dapat memuaskan kebutuhan lain ; kebutuhan keselamatan hadir sebelum kebutuhan kebutuhan yang lebih tinggi pada hierarki tersebut. Misalnya, seorang lelaki yang lapar, pikirannya dipenuhi dengan cara untuk mendapatkan makanan. Dia bahkan tidak pernah khawatir kalau besok makanannya datang dari mana (safety need) ; ia hanya memikirkan atau menghitung makanan untuk hari ini. Tetapi pada suatu saat ia memastikan untuk makan hari ini, ia mulai mengkhawatirkan kebutuhan akan keselamatannya dan mulai mencari kebutuhan kebutuhan biologisnya. Mekanisme Lapar Fisiologi Lapar Pusat saraf yang mengatur asupan makanan. 1. Nukleus lateral hipotalamus, berfungsi sebagai pusat makan 2. Nukleus ventromedial hipotalamus berperan sebagai pusat kenyang 3. Nukleus paraventrikular, dorsomedial, dan arkuata
Faktor-faktor yang mengatur jumlah asupan makanan. Pengaturan jumlah asupan makanan dapat dibagi menjadi: 1. Pengaturan jangka pendek, yang terutama mencegah perilaku makan yang berlebihan di setiap waktu makan. Pengisian saluran cerna menghambat perilaku makan. Bila saluran cerna teregang, terutama lambung dan duodenum, sinyal inhibisi yang teregang akan dihantarkan terutama melalui nervus vagusn untuk menekan pusat makan,sehingga nafsu makan berkurang. Faktor hormonal saluran cerna menghambat perilaku makan Kolesistokinin terutama dilepaskan sebagai respon terhadap lemak yang masuk ke duodenum dan memiliki efek langsung ke pusat makan untuk mengurangi perilaku makan lebih lanjut. Selain itu,adanya makanan dalam usus akan merangsang usus tersebut mensekresikan peptide mirip glucagon, yang selanjutnya akan meningkatkan sekresi insulin terkait glukosa dan sekresi dari pancreas, yang keduanya cendrung untuk menekan nafsu makan. Ghrelin, suatu hormone gastrointestinal meningkatkan perilaku makan. Kadar Ghrelin meningkat disaat puasa, meningkat sesaat sebelum makan, dan menurun drastic setelah makan yang mengisyaratkan bahwa hormone ini mungkin berperan untuk meningkatkan nafsu makan. Reseptor mulut mengukur jumlah asupan makanan Berkaitan dengan perilaku makan, seperti mengunyah, salivasi, menelan, dan mengecap yang akan mengukur jumlah makanan yang masuk, dan ketika sejumlah makan telah masuk, maka pusat makan dihipotalamus akan dihambat.
2. Pengaturan jangka panjang, yang terutama berperan untuk mempertahankan energy yang disimpan di tubuh dalam jumlah normal.
Efek kadar glukosa, as.amino, dan lipid dalam darah terhadap rasa lapar dan perilaku makan. Penurunan kadar gula dalam darah akan menimbulkan rasa lapar, yang menimbulkan suatu perilaku yang disebut teori glukostatik pengaturan rasa lapar dan perilaku makan, teori lipostatik dan teori aminostatik. Peningkatan kadar glukosa darah akan meningkatkan kecepatan bangkitan neuron glukoreseptor di pusat kenyangdi nucleus ventro medial dan paraventrikulat hipotalamus. Peningkatan kadar gula juga secara bersamaan menurunkan bangkitan neuron glukosensitif di pusat lapar hipotalamus lateral. Pengaturan suhu dan asupan makan Saat udara dingin, kecendrungan untuk makan akan meningkat. Sinyal umpan balik dari jaringan adipose mengatur asupan makanan.
Lapar dapat terjadi karena adanya stimulasi dari suatu faktor lapar, yang akan mengirimkan impuls tersebut ke pusat lapar di otak, yakni hipotalamus bagian lateral, tepatnya di nucleus bed pada otak tengah yang berikatan serat pallidohypothalamus. Otak inilah yang akan menimbulkan rasa lapar pada manusia. Setelah tubuh mendapat cukup nutrisi yang ditentukan oleh berbagai faktor, maka akan mengirim impuls ke pusat kenyang yakni di nucleus ventromedial di hipotalamus. Kemudian tubuh akan merasa puas akan makan, sehingga kita akan berhenti makan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi rasa lapar pada manusia adalah:
1. Hipotesis Lipostatik Leptin yang terdapat di jaringan adiposa akan menghitung atau mengukur persentase lemak dalam sel lemak di tubuh, apabila jumlah lemak tersebut rendah, maka akan membuat hipotalamus menstimulasi kita untuk merasa lapar dan makan. 2. Hipotesis Hormon Peptida pada Organ Pencernaan Makanan yang ada di dalam saluran gastrointestinal akan merangsang munculnya satu atau lebih peptida, contohnya kolesitokinin. Kolesitokinin berperan dalam menyerap nutrisi makanan. Apabila jumlah kolesitokinin dalam GI rendah, maka hipotalamus akan menstimulasi kita untuk memulai pemasukan makanan ke dalam tubuh. 3. Hipotesis Glukostatik Rasa lapar pun dapat ditimbulkan karena kurangnya glukosa dalam darah. Makanan yang kita makan akan diserap tubuh dan sari-sarinya (salah satunya glukosa)akan dibawa oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, jika dalam darah kekurangan glukosa,maka tubuh kita akan memerintahkan otak untuk memunculkan rasa lapar dan biasanya ditandai dengan pengeluaran asam lambung. 4. Hipotesis Termostatik Apabila suhu dingin atau suhu tubuh kita di bawah set point, maka hipotalamus akan meningkatkan nafsu makan kita. Teori produksi panas yang dikemukakan oleh Brobeck menyatakan bahwa manusia lapar saat suhu badannya turun, dan ketika naik lagi, rasa lapar berkurang. Inilah salah satu yang bisa menerangkan mengapa kita cenderung lebih banyak makan di waktu musim hujan/dingin. 5. Neurotransmitter Neurotransmitter ada banyak macam, dan mereka berpengaruh terhadap nafsu makan. Misalnya saja, adanya norepinephrine dan neuropeptida Y akan membuat kita mengkonsumsi karbohidrat. Apabila adanya dopamine dan serotonine, maka kita tidak mengkonsumsi karbohidrat. 6. Kontraksi di Duodenum dan Lambung Kontraksi yaitu kontraksi yang terjadi bila lambung telah kosong selama beberapa jam atau lebih. Kontraksi ini merupakan kontraksi peristaltik yang ritmis di dalam korpus lambung. Ketika kontraksi sangat kuat, kontraksi ini bersatu menimbulkan kontraksi tetanik yang kontinius selama 2-3 menit. Kontraksi juga dapat sangat ditingkatkan oleh kadar gula darah yang rendah. Bila kontraksi lapar terjadi tubuh akan mengalami sensasi nyeri di bagian bawah lambung yang disebut hunger pangs (rasa nyeri mendadak waktu lapar. Hunger pans biasanya tidak terjadi sampai 12 hingga 24 jam sesudah makan yang terakhir. Pada kelaparan, hunger pangs mencapai intesitas terbesar dalam waktu 3-4 hari dan kemudian melemah secara bertahap pada hari-hari berikutnya. 7. Psikososial Rasa lapar tidak dapat sepenuhnya hanya dijelaskan melalui komponen biologis. Sebagai manusia, kita tidak dapat mengesampingkan bagian prikologis kita, komponen belajar dan kognitif (pengetahuan) dari lapar. Tak seperti makhluk lainnya, manusia menggunakan jam dalam rutinitas kesehariannya, termasuk saat tidur dan makan. Penanda waktu ini juga memicu rasa lapar. Bau, rasa, dan tekstur makanan juga memicu rasa lapar. Warna makanan juga memperngaruhi rasa lapar. Stres juga dapat berpengaruh terhadap nafsu makan, tetapi ini bergantung pada masing-masing individu. Kebiasaan juga mempengaruhi rasa lapar. Seperti orang normal yang biasa makan 3 kali sehari bila kehilangan 1 waktu makan, akan merasa lapar pada waktunya makan walaupun sudah cukup cadangan zat gizi dalam jaringan-jaringannya.
Saat berenang, tubuh akan menggunakan energy sebesar 500 kalori per jamnya. Semakin lama berenang makan jumlah energy yang terpakai pun semakin besar. Hal ini akan menurunkan kadar gula didalam tubuh. Penurunan kadar gula dalam darah akan menimbulkan rasa lapar, yang menimbulkan suatu perilaku yang disebut teori glukostatik pengaturan rasa lapar dan perilaku makan, teori lipostatik dan teori aminostatik. ]44C gC-C _4gEC -CC CgC O]44 gC g]]]OC4C pC_g)4C ]4E _4gE]]O4E -) O4C4 g]EC_ -) 4]]4 +]4EO]-)C -C O CC+]4)g4C4 )OE4CCO4 Penurunan kadar gula juga secara bersamaan meningkatkan bangkitan neuron glukosensitif di pusat lapar hipotalamus lateral.
Akibat penundaan lapar adalah terjadi kontraksi peristaltic yang ritmis di korpus lambung , ketika kontraksi berturut turut tersebut sangat kuat , kontraksi kontraksi ini menimbulkan kontraksi tetanik yang continue dan kadang berlangsung selama 2 sampai 3 menit. Kontraksi ini sangat meningkat ketika kadar gula darah lebih rendah dari normal. Kontraksi ini dapat menimbulkan rasa nyeri ringan di bagian bawah lambung , disebut Hunger Pans. Hunger pans tidak terjadi sampai waktu 12 sesudah masuknya makanan terakhir. Selain jika penundaan ini belangsung dalam waktu yang lebih lama maka akan terjadi metabolic lemak dan protein untuk menggantikan kadar gula yang turun. Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju.limbik secara harfiah diartikan sebagai perbatasan. Sistem limbik itu sendiri diartikan keseluruhan lintasan neuronal yang mengatur tingkah laku emosional dan dorongan motivasional. Bagian utama sistem limbik adalah hipothalamus dan struktur-strukturnya yang berkaitan. Bagian otak ini sama dengan yang dimiliki hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia.
Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan kortes limbik. Sistem limbik berfungsi mengendalikan emosi, mengendalikan hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, seksualitas, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang. Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai Alam Bawah Sadar atau ketaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang, dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, respek dan kejujuran. Sistem Limbik yang terdiri dari Amigdala, Thalamus dan Hipothalamus ini berperanan sangat penting dan berhubungan langsung dengan sistem otonom maupun bagian otak penting lainnya. Karena hubungan langsung sistem Limbik dengan sistem otonom, jadinya bila ada stimulus emosi negatif yang langsung masuk dan diterima oleh sistem Limbik dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti : gangguan jantung , hipertensi maupun gangguan saluran cerna. Tidak heran saat seseorang marah , maka jantung akan berdetak lebih cepat dan lebih keras dan tekanan darah dapat meninggi . 1. Stimulus emosi dari luar ini dapat langsung potong jalur masuk ke sistem Limbik tanpa dikontrol oleh bagian otak yang mengatur fungsi intelektual yang mampu melihat stimulus tadi secara lebih obyektif dan rasional. Hal ini menjelaskan kenapa seseorang yang sedang mengalami emosi kadang perilakunya tidak rasional. Permasalahan lain adalah pada beberapa keadaan seringkali emosi negatif seperti cemas dan depresi timbul secara perlahan tanpa disadari dan individu tersebut baru menyadari saat setelah timbul gejala fisik , seperti misalnya hipertensi. A. Hipothalamus Di sekeliling hipotalamus terdapat terdapat subkortikal lain dari sistem limbik yang meliputi septum, area paraolfaktoria, epithalamus, nukleianteriorthalamus, gangglia basalis hipocampus dan amigdala. Di sekeliling area subkortika limbik terdapat korteks limbik, yang terdiri atas sebuah cincin korteks serebri pada setiap belahan otak yang dimulai dari area orbitofrontalis pada permukaan ventral lobus frontalis, menyebar ke atas ke dalam girus sub kalosal, kemudian melewati ujung atas korpus kalosum ke bagian hemisferium serebri dalam girus singulata dan akhirnya berjalan ke belakang korpus kalosum dan ke bawah menuju permukaan ventro medial lobus temporalis ke girus parahipokampal dan unkus. Lalu pada permukaan medial dan ventral dari setiap hemisferium serebri ada sebuah cincin terutama merupakan paleokorteks yang mengelilingi sekelompok struktur dalam yang menagtur perilaku dan emosi. Sebaliknya, cincin korteks limbik ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi dua arah dan merupakan tali penghubung antara neokorteks dan struktur limbik lain yang lebih rendah. Jalur komunikasi yang penting antara sistem limbik dan batang otak adalah berkas otak depan bagian medial (medial forebrain bundle) yang menyebar ke regio septal dan orbito frontal korteks serebri ke bawah melalui bagian tengah hipotalamus ke formasio retikularis batang otak. Berkas ini membuat serabut-serabut dalam dua arah, membentuk garis batang sistem komunikasi. Jalur komunikasi yang kedua adalah melalui jaras pendek yang melewati formasio retikularis batang otak, thalamus, hipothalamus, dan sebagian besar area lainnya yang berhubungan dengan area basal otak. Hipotalamus meskipun berukuran sangat kecil hanya beberapa sentimeter kubik mempunyai jaras komunika dua arah yang berhubungan dengan semua tingkat sistem limbik. Sebaliknya, hipotalamus dan struktur yang berkaitan dengannya mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga arah: 1. ke belakang dan ke bawah menuju batang otak terutama di are retikular mesenfalon, pons, dan medula dan dari area tersebut ke saraf perifer sistem saraf otonom. 2. ke atas menuju bagian besar area yang lebih tinggi di diensefalon dan serebrum khususnya bagia anterior talamus dan bagian limbik korteks serebri. 3. infundibulum hipotalamus untuk mengatur atau mengatur secara sebagain dari fungsi sekretorik pada sebagian posterior dan anterior kelenjar hipofisis. B. Pengaturan Fungsi Vegetatif dan Fungsi Endokrin Hipotalamus Pada setiap hipotalamus tampak adanya suatu area hipotalamik lateral yang besar. Area ini berguna untuk pengaturan rasa haus, rasa lapar, dan sebagian besar hasrat emosional. 1. Pengaturan kardiovaskular menimbulkan efek neurogenik pada sistem kardiovaskular yang telah dikenal meliputi kenaikan tekanan arteri, penurunan arteri, peningkatan dan penurunan frekuensi denyut jantung. 2. Pengaturan suhu tubuh. Bagian anterior hipotalamus khususnya area preoptik berhubungan dengan suhu tubuh. Peningkatan suhu darah yang mengalir melewati area ini meningkatkan aktivitas neuron-neuron suhu. sebaliknya penurunan suhu darah akan menurunkan aktivitasnya. 3. Pengaturan cairan. Hipotalamus mengatur cairan tubuh melalui dua cara. 1) dengan mencetuskan sensasi haus yang menyebabkan seseorang atau hewan minum air. 2) mengatur ekskresi air ke dalam urine. Di hipotalamus bagian lateral terdapat area pusat rasa haus. 4. Pengaturan kontraktiitas uterus dan pengeluaran air susu oleh payudara. Perangsangan nuklei paraventrikular menyebabkan sel-sel neuronnya mensekresi hormon oksitosin yang menyebabkan peningkatan kontraktilitas uterus serta kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveoli payudara yang selanjutnya alveoli mengosongkan air susu melalui puting susu. 5. Pengaturan gastrointestinal dan hasrat makan. Yang berhubungan dengan rasa lapar terdapat di area hipotalamus lateral. Sedangkan pusat rasa kenyang terletak di nuklei ventromedial. 6. Pengaturan hipotalamik sekresi hormon endokrin oleh kelenjar hipofisis anterior. C. Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Fungsi Limbik yang Berkaitan 1. Perangsangan hipotalamus lateral pada hewan, tidak hanya merangsang timbulnya rasa haus dan nafsu makan, tetapi juga kadangkala menyebabkan timbu rasa marah yang sangat hebat dan keinginan untuk berkelahi. 2. Perangsangan nukleus ventromedial menimbulkan rasa kenyang, menurunkan nafsu makan, dan hewan juga tenang. 3. Perangsangan zone tipis dari nuklei paraventrikular, yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ke tiga biasanya menimbulkan rasa takut dan reaksi terhukum. 4. Dorongan seksual terjadi bila ada rangsangan pada hipotalamus khususnya sebagian besar bagian anterior dan posterior. Beberapa prinsip sebagai bentuk kecerdasan emosi yang diperankan sistem limbik antara lain: 1. Mempengaruhi sistem belajar manusia. Sistem limbik ini mengontrol kemampuan daya ingat, kemampuan merespon segala informasi yang diterima pancaindera. 2. Mengontrol setiap informasi yang masuk. Sistem limbik ini mengontrol setiap informasi yang masuk dan memilih informasi yang berharga untuk disimpan dan yang tidak berharga akan dilupakan. Oleh karena itu sistem limbik menentukan terbentuknya daya ingat jangka panjang yang berguna dalam pelayanan pendidikan anak. 3. Otak tidak akan memberikan perhatian jika informasi yang masuk mengabaikan sistem limbik. Suasana belajar yang membosankan membuat sistem limbik mengkerut dan kehilangan daya kerjanya. Oleh karena itu suasana belajar yang menyenangkan akan memberi pengaruh positif pada kerja sistem limbik. D. Fungsi spesifik bagian bagian lain sistem limbik
1. Fungsi hipokampus Hipokampus merupakan bagian korteks serebri yang memanjang melipat ke dalam untuk membentuk lebih banyak bagian dalam ventrikel lateralis. Hipokampus merupakan saluran tambahan yang dilewati oleh sinyal sensorik yang masuk, yang dapat memulai reaksi perilaku dengan tujuan yang berbeda. Seperti halnya halnya pada struktur-struktur limbik lain, perangsangan pada berbagai area dalam hipokampus hampir selalu dapat menyebabkan salah satu dari berbagai pola perilaku, misalnya rasa marah, ketidak pedulian, atau dorongan seks yang berlebihan. Hal-hal yang berasal dari ingatan jangka pendek dapat diubah untuk disimpan menjadi ingatan jangka panjang oleh hipokampus. Hipokampus (terletak diantara lobus temporal otak) dan bagian media lobus temporal (bagian yang terletak paling dekat dengan garis tengah badan) juga berperan dalam proses penggabungan ingatan (memory consolidation). Untuk mengingat sesuatu, seseorang harus berhasil melaksanakan 3 hal, yaitu mendapatkan informasi, menahan/meyimpannya dan mengeluarkannya. Bila kita lupa akan sesuatu, maka gangguan dapat terjadi pada bagian mana saja dari ke 3 proses tersebut. Memory adalah proses aktif, karena ilmu pengetahuan berubah terus, selalu diperiksa dan diformulasi ulang oleh pikiran otak kita. a. Ingatan mempunyai beberapa fase yaitu : 1) waktunya sangat singkat (extremely shortterm)/ingatan segera (immediate memory) (item hanya dapat disimpan dalam beberapa detik), 2) Ingatan jangka pendek (short term) (items dapat ditahan dalam beberapa menit), ingatan jangka panjang (long term) (penyimpanan berlangsungbeberapa jam sampai seumur hidup. 3) Ingatan jangka panjang dihasilkan oleh perubahan struktural pada system saraf, yang terjadi karena aktifasi berulang terhadap lingkaran neuron (loop of neuron). Lingakaran tersebut dapat dari korteks ke thalamus atau hipokampus, kembali lagi ke korteks. Aktifasi berulang terhadap neuron yang membentuk loop tersebut akan menyebabkan synaps diantara mereka secara fungsional berhubungan. Sekali terjadi hubungan, maka neuron tersebut akan merupakan suatu kumpulan sel, yang bila tereksitasi pada neuron tersebut akan terjadi aktifasi seluruh kumpulan sel tersebut. Dengan demikian dapat disimpan dan dikembalikan lagi oleh berbagai sensasi, pikiran atau emosi yang mengaktifasi beberapa neuron dari kumpulan sel tersebut. Menurut Hebb perubahan struktural tersebut terjadi di sinaps. b. Peran Hipokampus dalam pembelajaran Fungsi teoritis hipokampus pada pembelajandapat menyebabkan timbulnya dorongan untuk mengubah in gatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang. Artinya, hipokampus menjalarkan sinyal-sinyal yang tampaknya membuat pikiran berulang-ulang melatih informasi baru sampai menjadi ingatan yang disimpan permanaen. 2. Fungsi Amigdala Amigdala merupakan kompleks beragam nukleus kecil yang terletak tepat di bawah korteks serebri dari tiang (pole) medial anterior setiap lobus temporalis. Amigdala mempunyai banyak sekali hubungan dua jalur dengan hipothalamus seperti juga dengan daerah sistem limbik lainnya. Amigdala menerima sistem neuronal dari semua bagian korteks limbik seperti juga dari neokorteks lobus temporalis, parietalis, dan ksipitalis terutama dari area asosiasi auditorik dan area asosiasi visual. Oleh karena hubungan yang multiple ini, amigdala disebut jendela , yang dipakai oleh sistem limbik untuk melihat kedudukan seseorang di dunia. Sebaliknya, amigdala menjalarkan sinyal- sinyal : 1) kembali ke area kortikal yang sama ini, 2) ke hipokampus, 3) ke septum, 4) ke thalamus, dan 5) khususnya ke hipothalamus. Efek perangsangan amigdala hampir sama dengan efek perangsangan langsung pada hipothalamus, ditambah dengan efek lain. Efek yang diawali dari amigdala kemudian dikirim melalui hipotalamus meliputi : 1) peningkatan dan penurunan tekanan arteri, 2) meningkatkan atau menurunkan frekuensi denyut jantung 3,) meningkatkan atau menurunkan motilitas dan sekresi gastrointestinal, 4) defekasi atau mikturisi 5), dilatasi pupil atau kadangkala kontriksi, 6) piloereksi, 7) sekresi berbagai hormon hipofisis anterior terutama hormon gonadotropin dan adrenokortikortopik. Disamping efek yang dijalarkan melalui hipotalamus ini, persangsangan amigdala juga dapat menimbulkan beberapa macam gerakan involunter yakni: 1) pergerakan tonik seperti mengangkat kepala atau membungkukkan badan, 2) pergerakan melingkar melingkar, 3) kadangkala pergerakan klonik, ritmis, dan berbagai macam pergerakan yang berkaitan dengan penciuman dan makan sperti menjilat, mengunyah, dan menelan. Selain itu, perangsangan pada nukleo amigdala tertentu dapat menimbulkan pola marah, melarikan diri, rasa terhukum, nyeri yang sangat, dan rasa takut seperti pola rasa marah yang dicetuskan oleh hipotalamus. a. Fungsi keseluruhan amigdala Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar. Amigdala juga tampaknya berproyeksi pada jalur sistem limbik seseorang dalam berhubungan dengan alam sekitar dan pikiran. Amigdala dianggap membuat respon perilaku seseorang sesuai dengan tiap kedaan. 3. Korteks Limbik Bagian dari sistem limbik yang sedikit dimengerti adalah cincin korteks limbik, yang mengelilingi struktur subkortikal limbik. Korteks ini berfungsi sebagai zona transisional yang dilewati oleh sinyal-sinyal yang dijalarkan oleh sisa korteks otak ke dalam sistem limbik dan juga ke arah yang berlawanan 1. Definisi dan Pengertian dari Motivasi Motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan. meg mulai merasa lapar ketika dia melihat ada iklan di televisi tentang makanan yang mengingatkannya bahwa terdapat makanan di dalam kulkasnya dan membuat dia pergi ke dapur untuk makan. Jika motifnya untuk makan tidak teraktivasi, mungkin saja motifnya untuk sukses di sekolah akan membawa dia pada perilaku yang berbeda misalnya untuk membaca buku psikologinya. Dan jika tidak ada motif apapun yang teraktifkan, dia akan tidak melakukan apa- apa, mungking hanya akan duduk atau tidur. Motif merupakan pusat dari hidup kita, mereka membangkitkan dan mengarahkan apa yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan. Beberapa motif seperti rasa lapar sebagian besar di pengaruhi oleh keadaan fisiologis internal. Seperti yang kita tahu beberapa faktor internal seperti kadar gula dalam darah penting dalam pengaturan rasa lapar. Tetapi beberapa motif lain seperti motivasi untuk sukses hanya sebagian kecil dipengaruhi oleh keadaan fisiologis internal. Dan biasanya pada kebanyakan motif faktor dari eksternal berperan penting. Misalnya, melihat iklan makanan di televisi merupakan faktor eksternal yang menstimulasi rasa lapar; mendengar teman yang sangat khawatir akan ujian akan menjadi faktor eksternal yang akan menstimulasi motifnya untuk sukses dalam ujian tersebut.
2. Motif Utama/Primer : Kebutuhan Biologis Banyak motif manusia berasal dari kebutuhan akan sesuatu untuk mempertahankan hidup: makanan,air,kehangatan,tempat tinggal, dsb. Kita menganggap ini sebagai motif utama/primer dikarenakan kita harus memenuhi kebutuhan biologis ini untuk hidup. Motif seksual juga di anggap sebagai motif utama/primer, bukan karena kita akan mati jika tidak dipenuhi, tetapi dikarenakan spesies tidak akan dapat berkembang biak dan bertahan jika motif seksual tidak dipenuhi.
3. Homeostasis: Termostat Biologis Kebanyakan dari motif primer atau utama didasari oleh kebutuhan tubuh untuk mempertahankan tingkat tertentu elemen hidup yang penting: gulda darah yang memadai untuk menutrisi sel-sel, air yang cukup dalam tubuh dsb. Tingkatan-tingkatan penting ini diatur oleh mekanisme homeostasis. Mekanisme ini mendeteksi keseimbangan dalam tubuh dan mengstimulasi sebuah aksi untuk mengembalikannya ke keseimbangan semula. Mekanisme homeostasis dalam tubuh hampir sama cara kerjanya dengan termostat pada sistem pemanas rumah. Ketika temperatur dalam rumah turun melewati level tertentu, termostat mendeteksi hal tersebut dan mengirimkan sinyal pada pemanas rumah untuk memanaskan suhu sampai tingkat yang seharusnya dicapai. Kemudian termostat tersebut akan mengirimkan sinyal pada pemanas untuk mati. Begitu halnya juga dengan tubuh manusia. Ketika tingkat air dalam sel tubuh turun melewati level aman, sinyal kemudian dikirimkan ke ginjal untuk menyerap air tambahan dari urin. Pada saat yang sama sinyal juga dikirimkan ke otak untuk membuat manusia mencari dan meminum air. Mekanisme homeostasis yang sama juga bekerja pada rasa lapar dan pengaturan suhu tubuh.
4. Rasa Lapar: Pengaturan Asupan Makanan Pusat kontrol biologis dari rasa lapar bukanlah perut yg berbunyi saat lapar. Hal tersebut hanya memainkan peranan kecil dalam pengaturan rasa lapar. Hipotalamus la yang berperan penting dalam motivasi dari rasa lapar. Bagian yang kecil ini tetapi merupakan struktur otak depan yang sangat penting yang terlibat dalam pengaturan berbagai motif dan emosi. Rasa lapar diatur oleh 3 pusat dalam hipotalamus. Dua dari pusat kontrol hipotalamic ini bekerja secara berlawanan. System makan, dimana sistem ini mengirim sinyal untuk makan ketika makanan diperlukan terletak pada hipotalamus lateral dan sistem kekenyangan yang mengatur kita untuk berhenti makan terdapat pada hipotalamus ventromedial. Penelitian terhadap tikus laboratorium menunjukkan bahwa ketika hipotalamus lateral (sistem makan) distimulasi, tikus yang sudah sangat kekenyangan akan mulai untuk makan lagi. Jika bagian hipotalamus ini dihancurkan, sebaliknya tikus tersebut akan berhenti makan dan akan mati kelaparan jika tidak diberi makan secara buatan. Kemudian jika hipotalamus ventromedial (sistem kekenyangan) dihancurkan secara operasi. Tikus tersebut akan terus makan sampai keadaan obesitas yang mengejutkan. Hal ini disebut hyperphagia dimana tubuhnya mengalami pertambahan berat 3 kali lipat setelah hancurnya hipotalamus ventromedial tersebut. Tikus-tikus ini tidak makan lebih sering dibanding tikus normal. Tetapi mereka tetap makan untuk jangka waktu yang lama setiap kali mereka makan. Hal ini disebabkan karena hancurnya sistem kekenyangan menghilangkan sinyal homeostasis untuk berhenti makan ketika mereka telah mengkonsumsi cukup makanan. Bagian ke 3 dari hipotalamus yang berperan dalam pengaturan rasa lapar adalah nukleus paraventikular. Bagian ini dapat meningkatkan dan menurunkan nafsu makan dengan cara mengontrol kadar gula dalam darah
1.Kontraksi pada perut. Walter Cannon dan A.L whisburn melakukan sebuah eksperimen yang mengungkapkan asosiasi antara kontraksi perut dengan rasa lapar. Eksperimen yang mereka lakukan dengan relawan membuat mereka percaya bahwa aktivitas lambung merupakan dasar timbulnya rasa lapar. Sinyal dari perut bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi rasa lapar. Orang- orang yang telah dioperasi untuk menyingkirkan bagian dari perut tetap merasakan rasa perih akibat rasa lapar. Walaupun perut mungkin berkontraksi untuk menandakan rasa lapar , namun perut juga dapat mengirimkan pesan untuk menghentikan rasa lapar tersebut. Perut yang sudah terisi penuh dapat mengurangi nafsu makan. Bahkan perut sebenarnya mengirimkan pesan pada otak tidak hanya tentang seberapa penuh perut, tetapi juga tentang seberapa banyak kandungan gizi yang ada dalam makanan. Itu sebabnya kenapa makanan kaya nutrisi menghentikam rasa lapar dengan lebih cepat dalam jumlah yang sama dengan mengkonsumsi air. Hormon Cholecystokinin(CCK) membantu awal pencernaan makanan, menghantarkannya ke otak melalui aliran darah dan memberi sinyal untuk menghentikan makan. Namun rasa lapar melibatkan lebih dari sekadar perut yang kosong.
2. Senyawa Kimia dalam darah Ada 3 senyawa kimia yang penting dalam rasa lapar, makan dan rasa puas( yaitu perasaan kenyang),glukosa,insulin dan leptin. 1.Glukosa Makan adalah proses regulasi pada basis jangka pendek oleh kandungan gula dalam darah. Gula darrah adalah faktor penting dalam rasa lapar karena kemungkinan otak sangat tergantung pada guka untuk energinya. Satu reseptor gula terletak dalam otak, memicu rasa lapar ketika kadar gula dalam darah terlalu rendah. Sekelompok reseptor gula lain ada di liver yang menyimpan kelebihan gula dan melepaskannya kedalam darah bila diperlukan . Reseptor gula dalam liver memberi sinyal kepada otak ktika suplai gula berkurang, dan ini juga memberi pertanda yang membuat seseorang merasa lapar. 2. Hormon Insulin Hormon insulin menyebabkan kelebihan gula dalam darah disimpan dalam sel-sel sebagai lemak dan karbohidrat. Suntikan insulin menyebabkan rasa lapar yang amat sangat karena mereka menurunkan kadar gula secara drastis. Junith Rodin telah meneliti peran insulin dan glukosa dalam rasa lapar dan perilaku menyantap makanan . ia menemukan ketika kita makan karbohidrat kompleks , sperti sereal,roti dan pasta maka tingkat insulin meningkat, namun kemudian menurun secara bertahap.ketika kita mengkonsumsi gula sederhan a seperti permen maka tingkat insulin meningkat dan kemudian langsung menurun dengan cepat. Konsekuensinya adalah kita akan cenderung makan lagi dalam beberapa jam kemudian setelah menyantap gula sederhana dibandingkan ketika kita menyantap karbohidrat kompleks . 3.Leptin Leptin diambil adri bahasa Yunani yaitu leptos yang berarti kurus. Leptin merupakan sebuah protein yangdilepaskan oleh sel-sel lemak, menurunkan jumlah makanan yang diambil dan meningkatkan pengeluaran energi. Peran leptin dalam rasa puas makanan jangka panjang ditemukan dalam serangkaian ob dalam tikus yang mengalami obesitas. Tikus yang kelebihan berat badan(mengalami obesitas) memiliki metabolisme rendah , makan terlalu banyak dan menjadi terlalu gemuk. Sebua gen khusus yang dikenal sebagai ob biasanya memproduksi leptin. Leptin mempengaruhi dengan kuat metabolisme dan proses makan, bertindak sebagai hormon anti obesitas. Bagi manusia, kadar konsentrasi leptin dikaitkan dengan berat badan dalam suatu usaha diet dan prsentase berat badan yang hilang dala seluruh usaha diet.
3. Kadar lemak dalam tubuh Jangka panjang pemeliharaan dari berat badan diatur oleh kemampuan hipothalamus untuk mendeteksi kadar lemak dalam tubuh. Penelitian terbaru telah menyatakan bahwa sel adiposa (lemak) berada di pinggang, pinggul, dan di tempat lain yang mengeluarkan leptin dalam aliran darah. Hal ini disebabkan karena Hipothalamus bereaksi dengan 3 cara : Ventromedial Satiety Center mengirim pesan langsung untuk mencegah keinginan makan. Sinyal darin Paraventricular Nucleus mengontrol rasa lapar dan meregulasi kadar gula dalam darah. Aksi ketiga diambil oleh pusat ventromedial satiety untuk mengontrol respon berat badan kepada leptin yang juga telah dilindungi.
Berat badan dan Set Point Peningkatan kadar lemak dalam tubuh dapat menurunkan nafsu makan dan meningkatkan metabolisme sel.Setiap orang memiliki Set point yang berbeda-beda. Set point itu bekerja seperti layaknya kita mengatur thermostat di dalam rumah untuk mengatur suhu. Spesific Hungers Spesific hanger memiliki pengertian yakni kelaparan pada situasi tertentu. Pernahkah kita membayangkan bahwa tubuh kita mencba memberitahu tentang nutrisi yang dibutuhkannya? Binatang secara bereksperimen, mereka memperoleh protein,vitamin, lemak, akan cenderung untuk untuk makan jumlah yang lebih besar akan makanan yang berisi unsur itu ketika diberi kemudiannya suatu pilihan. Faktor Psikologis dalam rasa lapar meskipun rasa lapar jelas-jelas merupakan motif yang dipengaruhi kebutuhan biologis, factor psikologis juga terlibat dalam pengaturan rasa lapar. emosi juga berperan dalam proses makan. Orang yang gugup cenderung makan lebih banyak disbanding biasa, dan orang yang depresi akan kehilangan nafsu makan mereka untuk waktu yang lama. Mungkin factor psikologis yang paling bermasalah adalah bagi mereka yang berusaha mengatur makan mereka, mis:diet. Insentif adalah factor external yang mengaktifkan motif. Bau dari roti yang baru dipanggang membuat kita merasa lapar. insentif menghasilkan efek dari mekanisme otak yang sama yang mengatur aspek biologis dari rasa lapar. dengan melihat makanan, mengakibatkan neuron menstimulasi hipotalamus. Biasanya jika makanan tersebut adalah makanan favoritnya. Dan bau dari makanan tersebutmengakibatkan pelepasan insulin yang akan menstimulasi rasa lapar dengan cara menurunkan kadar gula dalam darah.
5. Rasa Haus : Regulasi Konsumsi Air Sebagaimana kita harus mengontrol asupan makanan untuk bertahan hidup, kita jugan harus mengatur asupan air. Apakah mekanisme yang homeostatik berhubungan dengan rasa haus ? Ada beberapa mekanisme dalam hal kelaparan, seperti kelaparan juga, pusat-pusat pengatur utama berada di hipotalamus. Pengaturan biologis rasa haus Sebuah sistem minum dan sistem berhenti minum diatur oleh bagian yang berbeda dari hipotalamus. Kerusakan operasi pada sistem minum akan menyebabkan hewan menolak mengkonsumsi air, kerusakan sistem minum menghasilkan berhenti minum berlebihan. Meskipun pusat kontrol untuk rasa haus menduduki banyak bagian di area yang sama dengan pusat untuk kelaparan, mereka beroperasi secara terpisah dengan menggunakan neurotransmiter yang berbeda. (Grossman, 1960; Schulkin, 1999). Hipotalamus menggunakan tiga isyarat pokok dalam mengatur minum: kekeringan mulut, kehilangan air oleh sel, dan penurunan volume darah.
1. Kekeringan pada rongga mulut Kekeringan pada rongga mulut adalah isyarat haus yang paling cepat kita sadari. Di tahun 1920- an. seorang ahli biologi Walter Cannon mempelajari peran kekeringan mulut dalam kehausan, kali ini dia menggunakan dirinya sebagai subjek. Setelah minum air dalam jumlah besar untuk memastikan dia tidak haus, ia menyuntikkan dirinya dengan obat yang menghentikan aliran air liur. Segera, ia merasa haus. Berikutnya, ia menyuntik mulutnya dengan bius lokal yang memblokir semua sensasi dari mulutnya. Ini dengan cepat menghilangkan sensasi seperti sedang haus. Cannon menyimpulkan bahwa kekeringan mulut adalah isyarat yang menyebabkan sensasi haus, tapi itu hanya sebagian besar dari sensor dari rasa haus. Sekarang ini kita sudah tahu bahwa faktor lain memainkan peran yang lebih penting.
2. Kadar cairan dalam sel Ketika jumlah kadar air dalam tubuh menurun, konsentrasi garam dalam cairan tubuh meningkat. Bagian terpenting dari ketentuan haus adalah natrium garam yang ada terutama dalam cairan luar sel-sel tubuh (karena garam tidak dapat melewati membran semipermeabel dari sel). Penurunan cairan tubuh sebanyak 1 sampai 2 persen menyebabkan peningkatan konsentrasi natrium yang cukup besar untuk menarik air keluar dari sel dan menyebabkan dehidrasi pada sel (Hole, 1990; Petri, 1986). Hal ini terjadi pada sel-sel di seluruh tubuh, tetapi ketika sel-sel khusus tertentu di pusat minuman dari dehidrasi hipotalamus dan mengerut, mereka mengirim beberapa pesan untuk memperbaiki situasi. Khususnya, sinyal kimiawi pada kelenjar pituitari, yang terletak tepat di bawah pusat minuman pada hipotalamus, untuk mensekresikan antidiuretic hormone (ADH) ke dalam aliran darah. Ketika ADH mencapai ginjal, hal itu menyebabkan mereka menghemat air dalam tubuh dengan menyerap kembali dari urin. Di samping itu, pusat hipotalamus secara bersamaan mengirimkan pesan haus ke korteks serebral, yang memulai mencari dan minum cairan (Schulkin, 1999).
3. Volume total darah Isyarat ketiga yang digunakan oleh hipotalamus untuk mengatur haus adalah volume darah total. Karena volume air dalam tubuh menurun, volume darah-yang sebagian besar terdiri dari air- menurun juga. Jika volume darah menurun yang pertama kali merasakannya adalah ginjal. Ginjal bereaksi dalam dua cara. Pertama, mereka menyebabkan pembuluh darah mengkompensasikan penurunan nominal darah. Kedua, dalam serangkaian langkah kimia, mereka menyebabkan pembentukan angiotensin zat dalam darah. ketika angiotensin mencapai hipotalamus, pusat minuman mengirimkan pesan haus ke korteks serebral, yang akhirnya membawa kita untuk mencari cairan (Schulkin, 1999). Faktor psikologi penyebab haus Faktor psikologi juga memainkan peranan dalam regulasi dari minum, meskipun secara keseluruhan peran ini tidak tampak sama besar dengan kelaparan. Mempelajari pengaruh minuman yang kita minum (rata-rata warga Nepal lebih memilih susu yak terhadap susu sapi) serta ketika kita meminumnya (kampanye iklan baru-baru ini dipasang untuk meyakinkan kita untuk minum cola untuk sarapan). Insentif, seperti melihat segelas bir, mungkin haus aktif dalam orang yang dinyatakan tidak haus. Stres dan emosi tampaknya memiliki sedikit efek pada minum dibandingkan dengan makan. Kecuali dalam kasus minuman yang mengandung alkohol atau stimulan (kopi, teh, cola, dan sejenisnya) yang mengubah suasana hati kita. Psychological Motives Motif psikologis adalah motif yang tidak berkaitan langsung dengan kelangsungan hidup biologis dari individu atau spesies. Mereka adalah "kebutuhan" dalam arti bahwa kebahagiaan individu dan kesejahteraan tergantung pada motif-motif ini. Bahkan lebih dari motif primer, motif psikologis bervariasi dalam sejauh mana mereka dipengaruhi oleh pengalaman. Beberapa motif psikologis ditemukan di setiap anggota normal dari suatu spesies dan tampaknya bawaan, sedangkan yang lain tampaknya akan sepenuhnya dipelajari. Di bagian ini, kebutuhan untuk berafiliasi dengan orang lain, dan kebutuhan untuk berprestasi.
6. Stimulus Motivation: Seeking Novel Stimulation Apakah Anda pernah pulang ke rumah kosong dan flip di radio atau televisi hanya untuk membunuh kesunyian? Apakah Anda pernah menghabiskan sepanjang hari Sabtu menulis makalah dan kemudian merasa Anda harus bangun dan berjalan-jalan atau berbicara dengan seseorang hanya untuk pengalihan belaka? Kebanyakan orang mudah bosan jika ada sedikit rangsangan secara keseluruhan tidak berubah. Kami, dan hewan lainnya, ternyata memiliki motif bawaan untuk mencari stimulasi baru. Jika Anda meletakkan tikus dalam labirin T- mave di mana ia harus memilih antara berbelok ke kanan ke sebuah gang dicat abu-abu atau berubah menjadi satu meninggalkan dilukis dengan garis-garis yang kompleks, tikus akan mengeksplorasi, lebih kompleks lebih "menarik" gang pertama. Tapi lain kali akan lebih cenderung untuk berubah menjadi gang abu- abu, yang belum di lihat, rupanya karena itu adalah "penasaran" tentang hal itu. Monyet yang dipelihara di kandang membosankan juga akan bekerja keras menekan tuas untuk mendapatkan kesempatan untuk melihat monyet lain atau bahkan untuk menonton menjalankan kereta api model. Monyet juga akan bekerja teka-teki manual untuk jam tanpa imbalan apapun kecuali akhirnya membuat mereka terpisah. Menonton bermain dengan mainan bayi manusia tempat tidurnya selama beberapa menit dan Anda akan melihat bahwa manusia juga, termotivasi untuk manipilate, menyelidiki, dan umumnya menggoyang lingkungan mereka. Jika pergi tanpa aktivitas fisik untuk sementara waktu, kita akan hampir selalu mulai merasakan kebutuhan untuk aktivitas.
Optimal Arousal Theory Meskipun ada account mekanisme homeostatik dikenal untuk kebutuhan kita untuk stimulasi baru, kita jelas harus memiliki sejumlah itu untuk merasa nyaman. Tapi, hanya sebagai rangsangan terlalu sedikit tidak menyenangkan dan akan memotivasi kita untuk meningkatkan rangsangan, stimulasi terlalu banyak unpleasent dan akan memotivasi kita untuk menemukan cara untuk menguranginya. Terlalu banyak orang berbicara bersamaan, kebisingan terlalu banyak, atau ruangan yang berisi terlalu banyak warna bentrok dan pola akan mengirim seseorang pergi mencari beberapa menit yang damai, tenang, dan stimulasi berkurang. Ternyata, tingkat optimal stimulasi ada, dan kita akan merasa tidak nyaman atas atau di bawah tingkat ini. Jelas kami "need" untuk tingkat optimal stimulasi telah menyebabkan psikolog untuk menunjukkan bahwa setiap individu berusaha untuk mempertahankan tingkat optimal gairah dalam sistem saraf. Gairah, seperti yang digunakan dengan cara ini, adalah istilah yang agak kabur, tetapi mengacu pada kondisi keseluruhan kewaspadaan dan aktivasi orang tersebut. Individu yang sedang tidur berada pada tingkat yang sangat rendah gairah; orang santai berada pada tingkat yang sangat tinggi. Gairah ini terkait dengan aktivitas formasi reticular otak dan divisi simpatik sistem saraf otonom. Teori gairah optimal tidak menunjukkan, bagaimanapun, bahwa ada kebutuhan biologis untuk sedang atau tingkat optimal gairah. Individu dapat bertahan hidup tingkat tinggi atau rendah gairah, tetapi dia termotivasi untuk mencapai tingkat, nyaman optimal gairah dengan bertindak dengan cara yang kenaikan atau penurunan stimulasi.
Arousal and Performance: Hukum Yarkes-Dodson Tidak hanya gairah konsep motivasi penting, itu juga terkait dengan efisiensi kinerja kami dalam berbagai situasi. Jika gairah terlalu rendah, kinerja akan memadai; kalau terlalu tinggi, kinerja dapat menjadi terganggu dan tidak teratur. Gagasan yang tampaknya sederhana sering disebut sebagai Yerkes-Dodson hukum, dan itu agak lebih rumit dari yang terlihat pada awalnya. Tingkat ideal gairah untuk berbagai jenis kinerja sangat bervariasi. Pemain sepak bola "pemanasan" dan "psikologi up" secara fisik dan emosional untuk mencapai tingkat tinggi gairah untuk permainan. Akan sulit untuk melebihi tingkat ideal gairah yang diperlukan untuk olahraga kontak yang sangat fisik. Di sisi lain, kinerja terampil glasir tembikar tukang menerapkan dengan tangan akan paling efisien di tingkat yang jauh lebih rendah gairah. Gairah terlalu banyak, karena dalam bentuk tingkat kecemasan tinggi, akan cenderung mengganggu kinerja, halus terampil tukang periuk.
7. Affiliation Motivation
Apakah Anda biasanya menikmati kebersamaan dengan teman-teman? Apakah Anda merasa kesepian selama periode ketika Anda tidak memiliki banyak teman? Manusia adalah makhluk sosial. Diberi kesempatan, kita umumnya lebih memilih untuk memiliki kontak teratur dengan orang lain. Dalam pengertian ini, dapat dikatakan bahwa orang memiliki motif afiliasi. Kebutuhan afiliasi hadir dalam semua manusia, tetapi sebagian besar penelitian pada motif ini. Individu yang tinggi dalam kebutuhan akan afiliasi, misalnya, cenderung lebih suka berada bersama orang lain daripada memuaskan motif-motif lain. Ketika ditanya untuk melakukan tugas administrasi dengan pasangan, individu yang tinggi dalam kebutuhan akan afiliasi tapi rendah kebutuhan akan prestasi memilih pasangan yang mereka percaya paling competet. Dua teori telah diajukan untuk menjelaskan kebutuhan nyata kami untuk afiliasi. Beberapa percaya bahwa motivasi afiliasi kebutuhan bawaan yang didasarkan pada seleksi alam. Seorang manusia jaman batu yang memilih untuk berburu sendirian akan kurang mampu membunuh binatang besar untuk makanan dan untuk menghindari menjadi mangsa hewan lain, dan dengan demikian untuk bertahan hidup, dari manusia yang merasa perlu untuk hidup dan berburu dengan orang lain. Dengan demikian, kekuatan alam mungkin telah memilih mereka manusia dengan kebutuhan untuk afiliasi-karena mereka adalah orang-orang yang selamat. Psikolog lain, bagaimanapun, percaya bahwa setiap manusia belajar motif untuk afiliasi melalui nya atau pengalamannya sendiri belajar. Karena bayi mengalami diberi makan, dibersihkan, menggelitik, tetap hangat, dan bentuk positif lainnya memelihara di hadapan manusia lain, manusia lain mungkin menjadi "rangsangan positif" melalui pengkondisian klasik. Demikian pula, karena tindakan kita yang membawa kita berada di hadapan orang lain-tersenyum, mengulurkan tangan bayi kami untuk pelukan, dan sejenisnya-sering menyebabkan hasil yang menyenangkan, maka perilaku afiliatif kemungkinan besar akan positif diperkuat. Itu motif afiliasi mungkin terkait dalam beberapa cara untuk kesempatan yang lebih besar bahwa manusia yang afiliasi-kawanan bersama-sama - akan bertahan menerima beberapa dukungan dari fakta bahwa motivasi affilication muncul lebih kuat ketika kita takut tentang kesejahteraan kita. Stanley Schachter telah melakukan beberapa percobaan pada hubungan antara kecemasan dan kebutuhan afiliasi. Dalam sebuah percobaan khas, mahasiswa perempuan dibawa ke laboratorium dalam kelompok kecil. Di sana mereka bertemu dengan seorang pria mengenakan jas putih yang memperkenalkan diri sebagai Dr Gregor Zilstein, seorang proffesor neurologi dan psikiatri. Dia mengatakan setengah dari peserta penelitian bahwa mereka akan berpartisipasi dalam percobaan yang melibatkan listrik menyakitkan guncangan-dan mereka menunjukkan aparat kejutan menakutkan di latar belakang. Dia mengatakan kepada bagian lain dari peserta bahwa mereka akan menerima guncangan yang sangat ringan, yang mereka akan mengalami sebagai menggelitik belaka. Kelompok pertama dibuat jauh lebih cemas daripada kelompok kedua, seperti yang ditunjukkan oleh peringkat para siswa sendiri dari kecemasan mereka. Kedua kelompok diberi pilihan untuk menunggu sendirian di ruang tunggu individu atau bersama-sama dalam kelompok ruang tunggu. Sebagai Schachter diprediksi, hampir dua pertiga dari subyek yang dibuat merasa cemas memilih menunggu dalam kelompok, menunjukkan tingkat tinggi kebutuhan akan afiliasi. Namun, hanya sepertiga dari anggota kelompok kecemasan rendah memilih untuk menunggu bersama-sama. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa telah sama menyakitkan sehari-hari pengalaman-seperti gagal tes perguruan tinggi-meningkatkan motivasi kita untuk berafiliasi dengan orang lain. Seperti kata pepatah, "penderitaan mencintai perusahaan". Di sisi lain, beberapa orang cenderung memiliki motivasi affilation lebih dari yang lain dalam berbagai situasi, dan ketika chip menurun-seperti ketika mereka berjuang kanker mereka lebih cenderung untuk mencari dukungan emosional dari anggota keluarga. Ada bukti bahwa tingkat yang lebih tinggi motivasi afiliasi memprediksi lebih baik penyesuaian psikologis sepanjang hidup, mungkin sebagian karena motif afiliasi mempromosikan dukungan sosial saat-saat sulit.
8. Achievement Motivation Achievement Motivation adalah kebutuhan psikologis untuk sukses di sekolah, pekerjaan atau bidang lain. Elliot dan Church membedakan 3 elemen penting dalam motivasi: 1. Mastery Goals. Individu dengan mastery goal yang tinggi termotivasi secara intrinsik untuk mempelajari informasi yang menarik dan penting. Mereka menikmati mata pelajaran yang menantang jika mata pelajaran itu membantu mereka menguasai informasi baru, dan mereka merasa kecewa dengan mata pelajaran yang mudah dimana mereka mendapat nilai yang baik tetapi yang dipelajari sangat sedikit. 2. Performance-Approach Goals. Individu dengan performance-approach goal yang tinggi termotivasi untuk bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dari orang lain untuk mendapat perhatian. 3. Performance-Avoidance Goals. Individu dengan performance-avoidance goal yang tinggi termotivasi untuk bekerja keras untuk menghindari nilai yang jelek dan terlihat tidak cerdas. Setiap tipe ini membantu dalam kesuksesan, tetapi Elliot dan Church (1997) percaya bahwa mereka menyebabkan konsekuensi yang berbeda. Di awal mata pelajaran psikologi kepribadian, pelajar menjawab pertanyaan tentang level dari tiga tipe achievement motivation. Di akhir mata pelajaran, pelajar kemudian melengkapi pengukuran bagaimana mereka menikmati dan dan menilai mata pelajaran itu, dan peneliti menggunakan nilai pada mata pelajaran itu untuk melihat seberapa baik performa dalam tes. Perbedaan tipe achievement motivation dihubungkan dengan perbedaan hasil diakhir mata pelajaran. Pelajar dengan mastery goal yang lebih tinggi dilaporkan lebih menikmati mata pelajaran. Ini terutama berlaku jika mereka juga rendah dalam performance-approach goal. Pelajar dengan performance-approach goal yang tinggi memiliki nilai yang lebih baik, khususnya jika mastery goal mereka rendah. Keinginan untuk mengesankan orang lain dengan membuat nilai yang bagus menyebabkan nilai yang baik,tapi sayangnya keinginan untuk mempelajari materi untuk kepentingannya sendiri terkadang terjadi untuk mendapat nilai bagus. Pelajar dengan nilai yang paling rendah memiliki performance-approach dan mastery goal yang rendah atau mereka memiliki performance avoidance goal yang tinggi. Pelajar dengan performance- avoidance goal yang tinggi di awal mata pelajaran di laporkan bahwa mereka lebih sedikit/kurang menikmati konten mata pelajaran. Bekerja hanya untuk menghindari kegagalan. Untuk mengerti achievement motivation, kita perlu mengerti apa yang orang inginkan dan mengapa mereka menginginkan itu. Tujuan dan motif konsekuen dengan kesuksesan dan kenikmatan dalam proses yang dijalani. Untuk mengerti motivasi individu dalam berprestasi juga harus mempertimbangkan fear of success. Fear of success adalah ketakutan terhadap konsekuensi dari kesuksesan, terutama rasa iri dari orang lain. Meskipun mengalahkan orang lain memberi kepuasan, tetapi dapat menimbulkan rasa iri yang mungkin mempertegang hubungan sosial (Exline & Lobel, 1999). Meskipun ini tidak penting untuk beberapa individu, ini dapat memunculkan fear of success pada yang lain dan dapat memotivasi mereka untuk berprestasi dibawah potensi mereka. Fear of success ini umumnya terjadi pada wanita di Amerika Utara (Fried-Buchalter, 1997; Kumari, 1996), pelajar wanita yang feminist memiliki fear of success yang lebih sedikit dibandingkan yang tradisional (Kumari, 1996).
9. Solomon's Opponent-Process Theory of Acquired Motives
Richard Solomon (1980) mengusulkan sebuah teori yang implikasinya penting dalam mempelajari motif-motif baru, yang umumnya sulit dimengerti. Seperti mengapa seseorang suka bertarung dalam pertandingan karate atau terjun payung dari pesawat? Solomon memberikan jawaban yang menarik dari pertanyaan ini dan pertanyaan lain dengan opponent-process theory of motivation. Solomon menjelaskan kecanduan dengan dua konsep: (a) keadaan yang memberikan perasaan positif diikuti juga dengan perasaan negatif yang sangat kontras/ berbeda, dan sebaliknya. (b) perasaan (baik positif maupun negatif) yang dialami terus menerus akan berkurang intensitasnya. Contohnya terjun payung, Dari data yang diperoleh Solomon, awalnya terjun payung menakutkan. Ketika penerjun yang masih baru mendarat, awalnya terkejut tetapi kemudian mulai tersenyum dan berbicara sangat bersemangat. Perasaan negatif (ketakutan) diikuti dengan perasaan negatif (euforia) yang memberi reinforce/penguatan pada perilakunya (ditunjukkan pada figure 10.7 disebelah kiri). Setelah banyak melakukannya, ketakutannya menjadi berkurang (ditunjukkan pada figure 10.7 disebelah kanan). Ketakutan yang berkurang, membuat euforia yang dihasilkan lebih kuat. Solomon melihat ketagihan terhadap heroin dan obat-obatan lain, awalnya kesenangan menyerang diikuti dengan perasaan tidak nyaman. Setelah sering menggunakannya, kesenangan penggunaan obat-obatan (cocain, nicotine, dll) dalam jumlah yang sama sangat berkurang, tetapi rasa sakit ketika tidak memakainya lebih buruk. Rasa sakit itu menjadi motif yang paling kuat untuk memakai obat-obatan lagi. Teori Solomon ini tidak relevan dengan semua motif, tetapi dapat membantu memahami beberapa motif yang membingungkan.
Intrinsik dan Ekstrinsik Motivasi
Penting untuk membedakan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik. motivasi intrinsik ketika orang termotivasi oleh sifat yang melekat pada kesenangan aktivitas, atau konsekuensi alami dari aktivitas. Sebagai contoh, monyet akan membongkar mechanicalpuzzles tanpa hadiah l. Orang yang membaca buku-buku nonfiksi yang tidak berhubungan dengan pekerjaan mereka hanya karena itu menyenangkan. Demikian pula, orang yang mendonorkan harta mereka untuk amal karena mereka ingin membantu orang
Motivasi ekstrinsik, adalah motivasi external dengan aktivitas yang bukan merupakan bagian yang melekat dari itu. Jika seorang anak yang membenci PR matematika didorong untuk mengerjakan PR nya dengan pembayaran nikel untuk setiap jawaban yang benar.. Demikian pula, seseorang yang bekerja keras untuk karyawan karena ia ingin dikagumi oleh orang lain- bukan karena kepentingan dalam bekerja. Orang yang secara intrinsik termotivasi cenderung bekerja lebih keras dan merespon tantangan dengan bekerja lebih keras lagi. Mereka menikmati pekerjaan mereka lebih kreatif dan efektif motivasi intrinsic dibentuk oleh pengalaman belajar Misalnya, anak dari keluarga yang menekankan sukacita dan pentingnya belajar memiliki motivasi intrinsik lebih untuk belajar di sekolah.
perbedaan antara motivasi intrinsik dan extrinsic adalah pertanyaan kapan penghargaan ekstrinsik harus diberikan oleh orang tua, guru, dan pengusaha dalam upaya untuk meningkatkan motivasi. Kapan itu bijaksana untuk menggunakan motivasi ekstrinsik dalam bentuk penguatan positif untuk meningkatkan frekuensi dari beberapa perilaku (seperti mengerjakan PR, memberikan paket tepat waktu)? Anak-anak yang tidak suka melakukan pekerjaan rumah matematika mereka akan sering melakukannya dengan tekun jika dihargai dengan tambahan uang saku. Di sisi lain, jika individu tersebut sudah secara intrinsik termotivasi untuk melakukan suatu kegiatan, menambahkan motivasi ekstrinsik dapat mengurangi motivasi intrinsik tersebut. Misalnya, ketika anak-anak muda yang suka menggambar di sekolah diberi sertifikat untuk gambar yang baik, mereka menggambar kurang berminat lagi daripada anak-anak yang belum menerima sertifikat. studi menunjukkan bahwa kita harus berhati-hati untuk menghindari motivasi intrinsik dengan memberikan imbalan ekstrinsik yang tidak perlu.
Pujian meningkatkan motivasi intrinsik ketika pujian: 1. Menyiratkan bahwa anak itu sukses karena dia atau usaha dan bukan karena bakat alami anak atau kemampuan. 2. Apakah tulus dan tidak berarti bahwa orang dewasa mengendalikan anak. 3. Tidak membandingkan anak dengan anak lain. 4. Menyiratkan bahwa orang dewasa memiliki standar untuk perilaku anak bahwa anak percaya bahwa ia dapat mencapai dengan usaha.
Sebaliknya, pujian yang berfokus pada kemampuan anak, bukan usaha, atau membandingkan anak dengan orang lain, menyiratkan bahwa ia harus mencapai standar yang harus dicapai dimasa depan dapat merusak motivasi intrinsik menurut untuk Henderlong dan Lepper.
Sebagai contoh, jika seorang anak menulis sebuah puisi pintar untuk gurunya, dan Lepper Henderlong menyarankan bahwa pujian efektif yang mungkin akan meningkatkan motivasi intrinsik anak
"Saya sangat suka puisi ini! Anda menemukan begitu banyak cara membandingkan daun dan lagu. pasti telah mengambil banyak pemikiran!''
di sisi lain, pujian seperti ini dapat mengurangi motivasi intrinsik anak: "Ini adalah ide brilliant yang saya lihat, saya memberitahu bahwa Anda adalah orang jenius hanya di kelas Mrs Long. Jika Anda hanya menulis, menulis, menulis setiap malam !, kamu akan sukses ! Harvard dan yale akan berjuang atas kamu "
Selama bertahun-tahun, diasumsikan bahwa cara lain yang baik untuk meningkatkan motivasi intrinsik adalah untuk memberi pilihan mereka akan memilih kegiatan yang secara intrinsik memotivasi mereka.Anak-anak Amerika keturunan eropa menunjukkan motivasi intrinsik lebih untuk tugas-tugas sekolah dan kegiatan lain yang mereka pilih sendiri. Sebaliknya, anak-anak amerika asian dari budaya kolektif yang menempatkan penekanan lebih besar pada kelompok dari pada individu memiliki motivasi intrinsik lebih rendah untuk kegiatan yang mereka pilih. Seperti dalam banyak aspekpsikologis, faktor socio cutural penting dalam motivasi.
10. Maslow Hierarki Motivasi Abraham Maslow mengemukakan teori tentang motivasi. Menurut Maslow, kita tidak selimut kebingungan, melainkan, motif kita diorganisasikan secara hirarki diatur dari yang paling dasar sampai yang paling pribadi dan canggih
Jika kebutuhan lebih rendah dalam hirarki belum terpenuhi, maka motif-motif yang lebih tinggi tidak akan beroperasi. Ketika lower needs kebutuhan akan rasa lapar, haus dan keselamatan sudah terpenuhi, maka motif untuk mengembangkan hubungan dengan orang lain, untuk mencapai harga diri positif, dan untuk menyadari potensi penuh seseorang etis, artistik, dan filosofis (self-actulization) menjadi penting untuk individu.
Hirarki Maslow motif membantu memahami mengapa petani yang kelaparan tidak terlalu tertarik pada filsafat politik pemerintahan. Motif yang lebih tinggi menjadi tidak penting ketika motiv rendah yang belum terpenuhi.
maslow membagi kebutuhan manusia atas 5 bagian: Biological : lapar, haus, rumah Safety : rasa aman Love and belongliness : rasa memiliki dan dimiliki Self-esteem : harga diri dan status Self actualization : ingin diakui existensinya
ebagian besar diantara kita mungkin pernah merasakan lapar dan tahu bahwa itu pertanda kita harus segera makan. Namun mengetahui bagaimana perut kita bisa menjadi lapar butuh sedikit motivasi untuk mencari informasinya. Apa perlunya kita mengetahui proses terjadinya lapar pada manusia? Rasa lapar sesungguhnya merupakan sinyal yang normal yang mengingatkan bahwa tubuh perlu menambah energi yang berkurang. Rasa lapar inilah yang mendorong manusia untuk makan. Dalam dunia modern seperti sekarang ini disinyalir bahwa semakin banyak orang yang tidak pernah lagi merasakan lapar karena berbagai alasan seperti karena gaya hidup dan pola makan yang berubah yang sedikit banyak terkait dengan makin banyaknya ragam makanan yang tersedia serta daya beli yang semakin meningkat seiring dengan kemakmuran dunia. Manusia semakin banyak yang makan hanya karena sudah waktunya makan (sesuai jam makan yang teratur) meski belum merasakan lapar, karena godaan kelezatan makanan, dan alasan- alasan pendorong lain selain rasa lapar. Kenyataan seperti ini mungkin lazim terjadi pada masyarakat negara maju dan negara berkembang terutama pada masyarakatnya yang tergolong ekonomi menengah ke atas. Cukup beralasan mengapa jumlah orang yang kegemukan atau obesitas meningkat pada segmen masyarakat tersebut. Rasa lapar meskipun terasa tidak menyenangkan, ternyata perlu dirasakan dan dijadikan petunjuk utama kapan kita sebaiknya makan. Mengapa demikian? Saya akan uraikan alasannya sebagai berikut: Sebenarnya pembicaraan kita tentang rasa lapar tidak akan lengkap tanpa membicarakan rasa kenyang karena keduanya sangat berhubungan erat dalam mengatur inisiasi (pemulaian) dan pengakhiran suatu proses makan. Namun secara umum bisa dikatakan bahwa pengaturan rasa kenyang secara fisiologis sedikit lebih sederhana dibanding pengaturan rasa lapar. Secara singkat bisa dikatakan bahwa rasa kenyang disebabkan setidaknya oleh interaksi antara efek mekanistis makanan dalam lambung (berupa distensi atau penggembungan lambung oleh makanan) dengan efek kimia dari makanan berupa pelepasan hormon-hormon tertentu seperti Kolesistokinin dari usus halus. Pernahkah anda merasa sangat lapar dan kemudian minum air putih segelas, dan tiba-tiba anda merasa kenyang? Itu contoh sederhana bagaimana efek distensi tadi bisa menyebabkan rasa kenyang. Namun apakah kenyang karena minum air tersebut sama rasanya dengan kenyang karena makan sepiring nasi dan lauknya? Bagaimana kepuasan yang tercapai oleh dua jenis konsumsi yang berbeda di atas jika dibandingkan? Benar, tentu berbeda. Orang akan lebih merasa terpuaskan dengan kenyang karena sepiring nasi dan lauk dibanding kenyang karena segelas air putih. Disitulah letak unsur atau aksi kimiawi zat makanan dalam menginduksi rasa kenyang tadi. Telah diketahui bahwa berbagai zat gizi yang terdapat dalam makanan seperti lemak, protein, karbohidrat bisa merangsang produksi hormon yang menghantarkan signal rasa kenyang seperti Kolesistokinin ke otak untuk diproses. Air putih yang tidak memiliki kandungan zat gizi tersebut tidak mampu menimbulkan rasa kenyang yang memuaskan karena tidak adanya penghantaran signal kenyang tersebut ke otak. Itulah yang membedakan sensasi kenyang yang berbeda tersebut. Manipulasi rasa kenyang karena distensi lambung kadang digunakan untuk terapi kegemukan yang berlebihan. Kadang lambung dioperasi menjadi lebih kecil agar cepat mencapai rasa kenyang ketika makan, kadang pula balon dipasang di dalam lambung untuk mengurangi tempat yang bisa terisi makanan namun tetap menimbulkan rasa kenyang. Kedua metode makanis tersebut ternyata terbukti bisa menurunkan berat badan dan memperbaiki kondisi metabolisme pasien kegemukan. Pasien menjadi cepat merasa kenyang dan menyebabkan jumlah energi yang dikonsumsi jauh berkurang. Kenapa Kita perlu merasa lapar? Telah diketahui bahwa distensi lambung akan memberikan sensasi kenyang. Namun sayangnya lambung yang terdistensi kuat memperlambat proses pengosongan lambung alias makanan membutuhkan waktu lebih lama untuk masuk ke dalam usus halus. Ini akan menyebabkan pelemahan penghantaran sinyal rasa kenyang (Kolesistokinin) ke otak dalam jangka panjang. Jadi semakin sering orang kekenyangan, akan menyebabkan orang tersebut lebih banyak makan (lebih gembul) dalam jangka panjang karena gangguan sinyal rasa kenyang di otak tadi. Ini salah satu alasan kenapa kita dianjurkan makan dalam porsi yang cukup atau tidak sampai menyebabkan perut kita terlalu kenyang. Bahkan mungkin makan kurang dari kenyang lebih baik, namun frekuensi makan ditambah. Dengan cara itu kita bisa merasakan lapar secara teratur dan menjadikannya pertanda untuk makan. Jangan takut untuk merasa lapar, namun terlampau lapar berkepanjangan juga tidak baik. Sesegera mungkin ketika lapar anda makan. Rasa lapar sebenarnya dipicu oleh peningkatan hormon Ghrelin dalam darah yang diproduksi oleh sel-sel dilambung. Puasa menyebabkan peningkatan produksi hormon Ghrelin ini di lambung. Ghrelin dalam penelitian menunjukkan efek positip terhadap sekresi dan kerja insulin. Ghrelin yang meningkat menyebabkan kerja insulin lebih bagus. Pada orang gemuk Ghrelin dalam darah rendah dan disinyalir memperburuk sinyal insulin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ghrelin baik untuk membantu kerja insulin. Ini salah satu alasan tambahan mengapa rasa lapar itu penting untuk kita rasakan. Rasa lapar dan puasa akan cenderung meningkatkan produksi Ghrelin yang pada akhirnya penting untuk kesehatan metabolisme. Makan Sedikit dan Panjang umur Ada banyak sekali penelitian pada binatang yang menunjukkan bahwa hanya dengan mengurangi konsumsi kalori sampai setengah intake kalori biasanya memperpanjang umur binatang percobaan sampai 30-40%. Jadi nasehat agar makan sedikit dan berusaha merasakan lapar bisa jadi merupakan hal yang perlu dilakukan untuk bisa berumur panjang. (lihat tulisan lain di sini) Adalah Walter Breuning seorang lelaki tertua di dunia (tahun ini 113) yang mengaku bahwa umur panjang yang dia miliki sangat terkait dengan kebiasaan makannya yang sedikit. Dia mengaku hanya makan dua kali sehari dan dalam jumlah yang sedikit.(Klik di sini) Dia menasehatkan agar segera beranjak dari meja makan sebelum merasa kenyang. Bagi orang islam nasehat Rasulullah SAW untuk melakukan puasa baik puasa ramadhan maupun puasa sunat, serta anjuran beliau untuk tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang adalah selaras dengan penemuan ilmu pengetahuan ini yang pada intinya memberikan prinsip dasar untuk hidup sehat dan berumur panjang yaitu makan yang tidak berlebihan atau lebih tepat makan yang dituntun oleh rasa lapar dan berhenti makan sebelum merasa kenyang/kekenyangan.