You are on page 1of 8

Gambar 14.

Iguana Skin pada kulit akibat paparan kronis potassium sianida

25

Kepala : Dari pemeriksaan dalam bisa ditemukan kerusakan pada otak, ,meliputi daerah globus palidus dan putamen. Mata : dari pemeriksaan luar bias ditemukan iritasi sampai ulserasi mata jika terpapar potassium sianida secara eksternal. Dari pemeriksaan funduskopi dapat ditemukan warna merah terang pada arteri dan vena. Hidung : Pada paparan potassium sianida dalam bentuk gas atau serbuk dapat ditemukan iritasi mukosa hidung, perdarahan obstruksi sampai perforasi septum. Dapat dicium bau khas sianida (bau amandel, bitter almond, peach)

Gambar 16. Bau khas sianida menyerupai buah peach/persik. Mulut : dapat ditemukan sianosis. Dari mulut juga bisa dicium bau khas sianida, terutama dengan penekanan pada dada. Leher : dapat ditemuka pembesaran kelenjar tiroid biasanya pada kercaunan kronis, akibat perubahan gugus sianida menjadi triosinat yang goitrogenik.

Gambar 17. Jaringan kelenjar tiroid yang membesar.

26

Saluran cerna : pada lambung, pada keracunan potassium sianida dengan cara ingesti dapat ditemukan korosi, perdarahan, serta bau khas sianida. Paru-paru dan jantung : Secara umum pada pemeriksaan dalam, dapat ditemukan perubahan warna pada organ-organ dalam, akibat perubahan darah yang menjadi berwarna merah terang, atau merah muda terang (cherry red), warna tersebut juga bisa didapatkan pada jaringan paru dan jantung.

Gambar 18. Warna merah terang (Cherry Red Appearance) pada jaringan paru.

27

28

BAB III KESIMPULAN Potasium sianida berbentuk padat berwarna putih, pahit, berbau seperti amandel pada udara lembab. Garam sianida dan hydrogen sianida digunakan untuk electroplating, metalurgi, produksi kimia organic, perkembangan fotografi, industry plastic, penyemprotan pada kapal, proses beberapa penambangan. Gejala-gejala awal dari keracunan sianida sebagai akibat paparan jangka pendek (kurang dari 8 jam) meliputi sakit kepala ringan, pusing, laju pernapasan cepat, nausea, vomitus (emesis), perasaan adanya konstriksi pada leher dan kekurangan napas, disorietasi, gelisah, dan kecemasan. System saraf pusat (SSP) adalah organ yang paling sensitive terhadap keracunan potassium sianida. Efek kardiovaskular baru akan muncul dengan dosis sianida yang lebih tinggi daripada dosis yang mempengaruhi SSP. Pada keracunan sianida, kulit berwarna merah muda sampai merah. Pada keracunan yag parah, kulit akan berubah menjadi dingin, lembab, dan berkeringat. Perubahan warna kulit menjadi biru merupakan tanda-tanda lanjut akibat kekurangan oksigen. Pada keracunan sianida, udara pernapasan dapat berbau amandel, juga dari muntahan tercium bau amandel. Pada keracunan kronik, pasien tampak pucat, berkeringat dingin, pusing, rasa tidak enak dalam perut, mual dan kolik, rasa tertekan pada dada dan sesak napas. Keracunan kronik sianida dapat menyebabkan goiter dan hipotiroid akibat terbentuk sulfosianat. Pada kasus keracunan potassium sianida pasien harus diobservasi dengan teliti. Pemberian oksigen dan perawatan suportif merupakan terapi yang cukup untuk pasien yang tidak menampakkan tanda-tanda fisik dari keracunan sianida. Untuk pasien yang memperlihatkan tanda-tanda fisik dari keracunan sianida, penatalaksanaan awalnya berupa pemberian antidotum dibawah petunjuk dokter, perawatan suportif untuk respirasi dan sirkulasi (oksigen dan cairan IV), koreksi keseimbangan kimia dalam darah, dan mengontrol kejang. Pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosa keracunan potassium sianida antara lain dengan pemeriksaan plasma, sel darah merah, darah lengkap, dan/atau urine.

29

Dari otopsi jenazah dengan keracunan sianida dapat ditemukan penemuan penemuan sebagai berikut : Kulit : pigmentasi kulit menjadi berwarna merah muda terang. Karena sifatnya yang korosif, pada kulit juga bisa ditemukan berbagai lesi, tergantung dari kadar paparan sianida. Pada pemaparan kadar ringan atau sedang, terutama dalam jangka panjang, misalnya pada pekerja pabrik logam atau kimia, dapat ditemukan tanda-tanda kulit yang kemerahan (rash), papul sampai ulserasi. Jika terpapar dalam kadar yang tinggi maka bisa ditemukan tanda-tanda korosi pada kulit serta ulserasi. Lebam mayat yang ditemukan juga bisa berwarna merah terang atau merah muda. Sianosis bisa ditemukan pada beberapa bagian tubuh, biasanya pada wajah dan bibir. Kepala : Dari pemeriksaan dalam bisa ditemukan kerusakan pada otak, ,meliputi daerah globus palidus dan putamen. Mata : dari pemeriksaan luar bias ditemukan iritasi sampai ulserasi mata jika terpapar potassium sianida secara eksternal. Dari pemeriksaan funduskopi dapat ditemukan warna merah terang pada arteri dan vena. Hidung : Pada paparan potassium sianida dalam bentuk gas atau serbuk dapat ditemukan iritasi mukosa hidung, perdarahan obstruksi sampai perforasi septum. Dapat dicium bau khas sianida (bau amandel, bitter almond, peach) Mulut : dapat ditemukan sianosis. Dari mulut juga bisa dicium bau khas sianida, terutama dengan penekanan pada dada. Leher : dapat ditemuka pembesaran kelenjar tiroid. Saluran cerna : pada lambung, pada keracunan potassium sianida dengan cara ingesti dapat ditemukan korosi, perdarahan, serta bau khas sianida. Paru-paru dan jantung : Secara umum pada pemeriksaan dalam, dapat ditemukan perubahan warna pada jantung dan paru akibat perubahan darah yang menjadi berwarna merah terang, atau merah muda terang (cherry red).

30

DAFTAR PUSTAKA Agency for toxic Substances and Disease Registry Division of Toxicology and Environtmental Medicine, Public Health Statement, National Technical Information Service, Atalanta, 2007, h.1-3. Diunduh dari : www.ntis.gov/ Budiyanto. A, (et al), Ilmu Kedokteran Forensik, Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitass Indonesia, Jakarta, 1997. H.71. Cyanide. Ekwall Bjorn, Clemedson Cecilia, KCN Toxicology, CTLU, 1997 Komps 7 April 2008. Cinta Kandas Tenggak Apotas. www.kompas.com Editan terakhir 2 April 2009. Baskin SI, Brewer TG. Cyanide Poisoning. Chapter. Pharmacology Division. Army Medical Research Institute of Chemical Defense, Aberdeen Proving Ground, Maryland. USA. Available from: www.bordeninstitute.army.mil/cwbw/Ch10.pdf. Access on: Nov 29, 2006. Mallinckrodt Baker, Inc. Hydrogen Cyanide (HCN).UN. available from : www.atsdr.cdc.gov/mhmi/mmg8.pdf. Access on: November 29, 2006 Centers for Disease Control and Prevention. The Facts About Cyanides. New York State Department Of Health. New York. 2004. Available from: www.health.state.ny.us/nysdoh/bt/chemical_terrorism/docs/cyanide_general.pdf. Access on: November 29, 2006 Moran R. Fact About Cyanide.C. Departement Of Health and Human Service. Center for Disease Control and Prevention. 2003. Available from: www.bt.cdc.gov/agent/cyanide/basics/pdf/cyanide-facts.pdf. Access on: November 29, 2006 Agency for Toxic Substances and Disease Registry. Cyanide. Division of Toxicology and Environmental Medicine. Atlanta. 2006. Available from: www.atsdr.cdc.gov/tfacts8.pdf. Access on: November 29, 2006.

31

Alcorta R, Facep MD, Smoke Inhalation & Hydrogen Cyanide Poisoning. Jems Communication. EMD Pharmaceuticals. Elsevier. 2004. Available from: www.jems.com/data/pdf/smoke-poisoning.pdf. Access on: November 29, 2006

32

You might also like