You are on page 1of 60

FISIOLOGI DAN GANGGUAN HAID

Ceicilia Vicky Virlindasari 11-2012-117

PENGERTIAN
Haid pervagina yang berlangsung secara periodik adalah perdarahandan siklik dari uterus disertai pelepasan endometrium.
Keadaan Normal : Panjang siklus 28 2 hari Lama haid 3 7 hari. Banyaknya 30 -80 cc (ganti pembalut 2-5 pembalut/hari)

FISIOLOGI HAID
Hormon Reproduksi
Hypothalamic Releasing - Hormone : GnRH Pelepasan GnRH Neropinefrin ( sekresi ) Dopamin ( sekresi ) GnRH Sekresi FSH & LH Gonadotropins : LH & FSH Merupakan hormon glikoprotein, menyerupai TSH & hCG LH Ovulasi memicu korpus luteum sintesis progesteron FSH pematangan folikel sintesis estrogen

Androgen Hormon Steroid Testoteron & Dihydrotestoteron


Estrogen Untuk maturasi saluran reproduksi (vagina, uterus & tuba) Perkembangan stromal dan duktal payudara Pertumbuhan endometrial lining dan meningkatkan produksi sekresi vagina dan mukus serviks. Progesteron Perobahan sekretorik pada endometrial lining Hormon lain Inhibin (glikoprotein) mengatur sekresi dan produksi FSH

Hormon Reproduksi & Target Organ

Fase-fase haid
Ovarium : Fase Folikulogenesis Fase Ovulasi Fase Luteal Endometrium : Fase Proliferasi Fase Sekresi Fase menstruasi

Perubahan Siklik Endometrium pada Siklus Menstruasi Endometrium perubahan histologis dan sitologis menstruasi Respon terhadap siklus hormonal ovarium. Morfologi Basal (1/3 bawah) regenerasi endometrium Fungsional (2/3 atas) implantasi blastokis Fungsional proliferasi, sekresi dan degenerasi.

1. Fase Proliferatif (Follicular, estrogenic) Sel epitel stratum basale migrasi melapisi stroma Disertai regenerasi dari pembuluh darah & sel stroma Peningkatan ketebalan Endomatrium mitosis epitel, glandula & stroma Arteri spiralis regenerasi stratum fungsional stroma Dipengaruhi estrogen

2. Fase Sekretori (Luteal, Progestasional) Saat ovulasi & pembentukan korpus luteum menstruasi Dipengaruhi progesteron Glandula berkelok-kelok; lumen dilatasi, sakulasi berisi glikogen Ketebalan endometrium 5 mm Arteri spiralis elongasi dan konvolusi Hari ke 21 siklus menstruasi

3. Fase Menstruasi (Menses)

Spasme arteri spiralis suplai darah


Nekrotik ruptur pembuluh darah perifer 3-4 hari seluruh lapisan fungsionalis nekrosis dan lepas.

Mekanisme Haid
Estrogen dan Progesteron pertumbuhan endometrium

Estrogen endometrium menebal (fase proliferasi) Progesteron pembuluh darah & kelenjar (fase sekresi).
Estrogen & progesteron pertumbuhan endometrium terhenti pelepasan dan perdarahan endometrium

Siklus Menstruasi

Faktor Enzim

Fase proliferasi Penyimpanan enzim hidrolitik


pembentukan glikogen & asam-asam mukopolisakarida. Pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida terhenti Faktor vaskuler Mulai proliferasi vaskularisasi Faktor Prostaglandin P6 Kontraksi miometrium

Kesimpulan
Estrogen dihasilkan oleh folikel yang berkembang di

ovarium Peningkatan kadar estrogen pertengahan siklus menyebabkan lonjakan LH Ovulasi terjadi jika terjadi lonjakan LH Korpus luteum terbentuk hanya jika terjadi ovulasi Korpus luteum menghasilkan progesteron dan estrogen

Fase folikulogenesis ovarium menyebabkan fase

proliferasi endometrium Fase luteal ovarium menyebabkan fase sekresi endometrium Fase luteal/sekresi relatif tetap berkisar 14 hari Fase folikulogenesis/proliferasi bervariasi 7-21 hari

GANGGUAN HAID

DEFINISI
Gangguan haid adalah perdarahan haid yang tidak normal dalam hal: panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus,hipofisis, ovarium dan endometrium.

KLASIFIKASI
Gangguan haid dan siklusnya digolongkan dalam :

Kelainan panjang siklus (N: 21-35hr): Polimenore (sering) < 21 hr Oligomenore (jarang) > 35 hr Amenore (tidak haid) > 3 Siklus Kelainan banyaknya haid (N: 80ml): Hipermenore (banyak) > 80ml Hipomenore (sedikit) < 80ml

KLASIFIKASI (LANJUTAN)
Kelainan lama haid (N= 3-7hr): Menoragi (memanjang) >7 hari Brakimenore (memendek) <3 hari Metroragi (haid diluar siklus normal) Perdarahan bercak/spotting Premenstrual spotting Spotting pertengahan siklus Postmenstrual spotting Perdarahan uterus disfungsional

KLASIFIKASI (LANJUTAN)
Gangguan lain berhubungan dengan haid :
Metroragi (haid diluar siklus) Dismenore (nyeri bila haid) Premenstrual tension (ketegangan haid)

Kelainan pemanjangan siklus haid


1. Polimenore Definisi polimenore adalah panjang siklus haid kurang dari 21 hari (normal 21-35). Keadaan polimenore bisanya terjadi pada siklus ovulatoar maupun pada siklus anovulatoar.
Kausa : Anovulasi karena gangguan hormonal Insufisiensi korpus luteum (fase luteal memendek) Fase folikuler memendek

Penanganan : Pada kausa anovulasi diberikan induksi ovulasi Pada insufisiensi korpus luteum diberikan progesteron pada hr 16-25 Pada fase folikuler pendek diberikan estrogen pada hari 3-8

2.Oligomenore Definisi oligomenore adalah panjang siklus haid lebih dari 35 hari (normal 21-35 hari) dan kurang dari 3 bulan. Keadaan oligomenore umumnya adalah siklus ovulator sehingga fertilitas tidak terganggu

Kausa : Fase folikuler memanjang Fase sekresi memanjang Penanganan : Tidak diberikan pengobatan jika tipe perdarahan teratur Indukasi ovulasi diberikan jika tipe perdarahan memanjang

3. Amenore Definisi : tidak haid lebih dari 3 bln berturut-turut Amenore dapat dibagi dalam dua bentuk : Amenore fisiologik : Prapubertas / pasca menopause Hamil, laktasi Amenore patologik : Amenore primer Amenore sekunder

Penyebab: Ggn hipotalamus, hipofisis,ovarium (folikel), uterus (endometrium) dan vagina Diagnosis ditegakkan: Anamnesis Pemeriksaan fisis Pemeriksaan ginekologik Pemeriksaan penunjang

Anamnesis : Usia menarche,pertumbuhan badan Riwayat stress berat,penyakit berat,obat-obat penenang,obat-obat penurun berat badan Pem.fisis :BB,TB, pertumbuhan sex sekunder. Pem.ginekologis :pem.genitalia int/ext Pem.penunjang :foto Ro, kampimeter, T3/T4,pem.kromosom

Penanganan Amenore Tergantung kausa : organik atau fungsional Organik ditangani sesuai kel. organik Fungsional : konseling, obat-obat psikofarmaka,substitusi & pemberian hormon secara siklik, induksi ovulasi Uji hormonal untuk menilai kausa Uji P, E+P, HMG, klomifen,& uji LHRH

Penanganan : Uji P(+) :bila blm ingin punya anak, beri P hr 1625 selama 3 siklus, bila ingin punya anak beri obat pemicu ovulasi. Uji P(-) :lakukan uji E+P (E:21hr+P hr ke 12-21) + bl haid 2-3hr kemudian Uji E+P(+) :beri E 25 hr +P hr ke19-25selama 3 siklus Uji P(-)&E+P(-):perlu penanganan lanju

2.Hipomenore Definisi: Perdarahan haid yang jumlahnya sedikit(<40ml atau ganti pembalut<5x/hr) Kausa: kekurangan steroid & anovulasi Penanganan : Tidak perlu terapi jika siklus ovulatoar Subsitusi hormon E&P bila perlu Induksi ovulasi jika siklus anovulatoar & ingin anak

Kelainan lamanya haid


Menoragi : Haid berlangsung lebih dari 7 hr dengan jumlah darah yang banyak Kausa & penanganan sama dengan hipermenore Brakimenore :Haid berlangsung kurang dari 3 hr dengan jumlah darah kadang sedikit Kausa & penanganan sama dengan hipomenore

Pendarahan bercak
1.Premenstrual spotting :Perdarahan yg terjadi 3-4 hr sblm haid berupa bercak darah Kausa : kel.endokrin (E) prahaid dan kel.organik (polip,erosi porsio) Penanganan : sesuai penyebab 2.Postmenstrual spotting :Perdrhan bercak yg terjadi sampai 7 hr stlh haid normal Kausa :ggn reepitelisasi endometrium & inf. Penanganan :kuret dan antibiotik

Pendarahan Uterus Disfungsional (PUD)


Definisi : Perdarahan uterus abnormal (lama,banyak dan panjangnya) yg terjadi sematamata karena ggn fungsional mekanisme kerja poros H-H-O-E, dgn tanpa adanya kelainan organik organ reproduksi dan penggunaan kontrasepsi atau pengobatan hormonal

Klasifikasi PUD
Menurut usia : PUD perimenarche, reproduksi,

perimenopause Menurut kausa : PUD ovulatorik, anovulat, folikel persisten Menurut kadar Hb : ringan,sedang,berat Menurut gej.klinik : akut dan kronik

Kausa dan patofisiologi


Kausa: kel.fs salah satu tempat dr sistem sumbu H-H-

O Patofisiologi: pengaruh hormon E & P tdk bekerja sesuai fase-fase yg sehrsnya Gambaran klinik: pengeluaran darah dari uterus yg menyalahi ciri-ciri haid normal D/:anamnesis,pem.fisis, pem.ginekologi, pem.penunjang,penentuan ovulasi

Penanganan PUD
Perbaiki KU, bila anemia transfusi

Hentikan perdarahan :E, P, E+P, CC,

antifibrinolitik & anti prostaglandin, bila perlu D&K,ablasi endometrium dg laser atau HT Cegah agar PUD tdk berulang Kembalikan fs hormon reproduksi Hilangkan ancaman keganasan.

GANGGUAN LAIN DALAM HUBUNGAN DENGAN HAID


DISMENOREA Dismenorea atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi konsultasi untuk pengobatan ke dokter

Manifestasi Klinis
Gangguan emosional : irritabilitas, gelisah, insomnia
Fisik: nyeri kepala, perut kembung, mual,

pembesaran & rasa nyeri pd mamae Berat : depresi, ketakutan, gangguan konsentrasi, peningkatan gejala-gejala fisik di atas

PENATALAKSANAAN Progesteron sintetik dosis kecil dapat diberikan 8-10 hari pramenstrual Metiltestosteron 5 mg sbg tablet isap, jgn lebih dari 7 hari Pemberian diuretik selama 5 hari dapat bermanfaat Pemakaian garam dibatasi dan minum sehari-hari dikurangi sampai 7 hari sblm haid Psikoterapi supportif

Dismenore dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Dismenore primer 2. Dismenore sekunder

Dismenore Primer

Usia lebih muda Timbul setelah siklus haid yg teratur Sering pd nullipara Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik Nyeri timbul mendahului haid & meningkat pd hari 1 dan 2 haid
Patologi pelvik (-) Hanya terdapat pd siklus haid yg ovulatorik Respon tehadap medikamentosa sering (+) Pemeriksaan pelvik normal Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan, nyeri kepala

Dismenore sekunder
Usia lebih tua Cenderung: setelah 2 tahun siklus haid teratur Hubungan dgn paritas (-) Nyeri : terus menerus dan tumpul Nyeri dimulai saat haid dan meningkat dgn keluarnya darah Berhubungan dgn kelainan pelvik Hubungan dgn adanya ovulasi (-) Sering memerlukan tindakan operatif Kelainan pelvik (+) DIAGNOSIS Keluhan yg timbul selau berhub dg haid Laparoskopi diagnostik bila curiga endometriosis & infeksi kronis

Penatalaksanaan Singkirkan kelainan organik, bila ada, obati sesuai kelainan yg ada Usia muda : spamolitik & analgetik Dismenore primer: Antiprostaglandin Pil KB atau pemberian progesteron saja (nortestostesron, medroksiprogesteron asetat, didrogesteron) dari hari 5-25 siklus haid (5-10 mg/hari). Pengobatan bisa berbulan-bulan. Bila nyeri berkurang, progesteron cukup diberikan pd hari 16-25 siklus haid

Dismenore sekunder; Sesuai penyebab: Endometriosis Infeksi, berikan antibiotik yg sesuai Perdarahan Uterus Abnormal Secara umum: penyebab perdarahan uterus abnormal : Kelainan organik (tumor, infeksi) Sistemik (kelainan faktor pembekuan) Kelainan fungsi alat reproduksi

PREMENSTRUAL TENSION
Merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang kadang berlangsung terus sampai haid berhenti. Mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang kadang edema.

VICARIOUS MENSTRUATION
Terjadi perdarahan ekstragenital dengan interval periodik yang sesuai dengan siklus haid. Tempat perdarahan yang sering dijumpai ialah mukosa hidung berupa epistaksis.

MITTLSCHERZ DAN PERDARAHAN OVULASI


Merupakan nyeri antara haid yang terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid, pada saat ovulasi. Lamanya mungkin beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai 2-3 hari Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyeri tidak mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual atau muntah

MASTALGIA
Gejalanya adalah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid. Ini karena peningkatan relatif kadar estrogen. Terapi biasanya terdiri dari pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia keras perlu diberikan metiltestosteron 5 mg sehari secara sublingual. Bromokriptine dalam dosis kecil dapat membantu pengurangan penderitaan.

TERIMA KASIH

You might also like