You are on page 1of 22

ETIKA PENELITIAN

Drs. Kamsul Abraha, PhD


Jurusan Fisika FMIPA UGM kamsul@ugm.ac.id

REFERENSI
1. Manalu, W. 2006. Etika Penelitian. Presentasi yang disampaikan pada Penlok Penguatan Penelitian DP2M Ditjen Dikti, Hotel Inna Kuta, Denpasar, 20 - 22 November 2006. 2. National Academy of Science. 1995. On Being a Scientist: Responsible Conduct in Research. National Academy Press. 3. Martinson, B. , Anderson, M. A., dan de Vries, R. 2005. Scientist behaving badly. Nature 435: 737-738.

PENELITIAN ILMIAH - 1
Sasaran penelitian : meningkatkan pengetahuan manusia yang berkaitan dengan dunia fisik, biologis, dan sosial lebih dari apa yang sudah diketahui

Pengetahuan individu akan memasuki domain ilmu pengetahuan hanya setelah ilmu tersebut dipresentasikan, didiskusikan, dipublikasikan, dan atau direview secara independen oleh ilmuwan lain yang kompeten

PENELITIAN ILMIAH - 2
Penelitian ilmiah dibangun atas dasar trust (kepercayaan) Ilmuwan mempercayai bahwa data atau informasi yang dilaporkan oleh ilmuwan lain adalah benar dan sahih adanya Masyarakat percaya bahwa penelitian merefleksikan usaha yang jujur dari ilmuwan untuk menjelaskan fenomena alam secara akurat tanpa bias

Trust ini hanya dapat dipertahankan jika tata nilai dalam scientific conduct tetap dijunjung tinggi

TATA NILAI ATAU ETIKA DALAM PENELITIAN ILMIAH - 1

Etika: falsafah moral yang berfungsi sebagai pedoman dan tolok ukur terhadap apa yang baik dan apa yang buruk Pada masa lampau, etika penelitian lebih banyak dipelajari secara informal dari cara-cara para peneliti senior menangani penelitiannya (termasuk publikasinya dan penggunaan data secara bersama) Tapi saat ini etika penelitian harus dipelajari secara formal

TATA NILAI ATAU ETIKA DALAM PENELITIAN ILMIAH - 2


Dalam tiap aspek perbuatan dan tindakan, pada saat itu mempengaruhi kesejahteraan dan kenyamanan orang lain, pertanyaan moral akan selalu muncul
Salah satu permasalahan pada orang-orang yang memasuki suatu profesi seperti ilmu pengetahuan adalah bahwa mereka mungkin tidak mengetahui bahwa pilihan akan suatu cara atau teknik tertentu mempunyai implikasi moral Salah satu tujuan kuliah dalam etika penelitian adalah untuk menyadarkan para calon profesional akan keadaan itu

PERBUATAN TERCELA DALAM ILMU PENGETAHUAN - 1 Perbuatan tercela dalam ilmu pengetahuan (misconduct in science) meliputi semua aspek di luar kesalahan jujur (honest error) dan kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian (negligence) yaitu kesalahan yang melibatkan pembohongan (deception)

PERBUATAN TERCELA DALAM ILMU PENGETAHUAN - 2


FABRIKASI : mengarang dan membuat data atau hasil penelitian FALSIFIKASI : mengubah atau salah melaporkan data atau hasil penelitian, termasuk pembuangan data yang bertentangan secara sengaja untuk mengubah hasil PLAGIARISME : menggunakan ide atau kata-kata orang lain tanpa memberikan kredit atau pengakuan (acknowledgement) Misappropriation of others ideas : penggunaan informasi khusus tanpa izin (misalnya pelanggaran kerahasian pada waktu penelaahan atau review oleh teman sejawat, atau Praktek lain yang menyimpang dari yang sudah diterima umum dalam suatu komunitas ilmiah dalam mengajukan proposal penelitian, melakukan penelitian, atau melaporkan hasil penelitian

BAGIAN PADA PENELITIAN ILMIAH YANG SENSITIF ETIKA


A. Experimental techniques
B. Treatment of data C. Conflict of interest

D. Publication and openness


E. Sharing of research materials F. Allocation of credit and acknowledgement G.Authorship practices H. Error and negligence in science

A. Experimental Techniques

Salah satu tujuan metodologi penelitian adalah memfasilitasi bahwa pengamatan ilmiah yang dilakukan dapat diverifikasi secara independen untuk mengurangi bias yang mungkin terjadi Dengan teknik percobaan, hasil pengamatan yang diperoleh dapat direproduksi kembali (replikasi) Metode baru sering menimbulkan skeptisme terutama kalau tidak dijelaskan dengan baik (skeptisme merupakan bagian dari sikap kritis ilmuwan, yang sangat positif untuk pengayaan ilmu pengetahuan) Metode yang tidak dibangun dengan cermat akan menyulitkan dalam membedakan antara sinyal dan noise, mengenali sumber error, mengaburkan permasalahan yang sedang dikaji, dan bahkan akan mengantarkan ke kesimpulan yang salah

B. Treatment of Data

Validitas data sangat esensial dalam penelitian Validitas data bergantung pada validitas dan akurasi metode yang digunakan

Peneliti harus mengerti sifat (nature) data yang dikumpulkan (disinilah pentingnya seorang peneliti terlibat langsung dalam setiap proses yang dijalankan selama penelitian) Perlu berhati-hati dalam menangani data outlier
Kejanggalan pada data yang berasal dari dua atau lebih sumber pengukuran harus dicermati

C. Conflict of Interest

Perlu dicermati terutama pada penelitianpenelitian yang dibiayai oleh sponsor tertentu Peneliti yang menjadi reviewer atas suatu naskah artikel ilmiah atau proposal yang memiliki topik sama dengan yang sedang dikerjakan olehnya, tetapi naskah artikel atau proposal itu lebih maju lagi dari miliknya

D. Publication and Openness E. Sharing of Research Materials


Ilmu pengetahuan bukanlah pengalaman individu, tetapi merupakan pengetahuan yang dimiliki bersama atas beberapa aspek dunia fisik dan sosial Publikasi sangat esensial bahkan dapat menjadi acuan untuk menentukan siapa yang pertama menemukan. Akan tetapi kejadian plagiarisme perlu dicermati dalam berbagai bentuk Keterbukaan diperlukan antar peneliti dalam bidang sejenis, namun kejujuran dan saling menghargai harus dijunjung

Setelah penelitian dipublikasikan, penggunaan data dan materi penelitian dengan peneliti lain menjadi sangat penting. Keengganan melakukan hal semacam ini akan menyebabkan resiko not being trusted or respected
Informasi ilmiah yang akan disampaikan ke publik (press conference) sebaiknya telah direview terlebih dahulu oleh para peer-reviewer yang berkompeten

F. Allocation of Credit and Akcnowledgement

Pengakuan personal dalam penelitian Pengakuan personal ini dalam artikel ilmiah yang baku dinyatakan dalam : Nama-nama penulis Persantunan atau akcnowledgements

Daftar pustaka, acuan atau sitasi

MANFAAT SITASI

Menghargai hasil kerja atau karya ilmuwan lain Mengarahkan pembaca ke sumber bacaan tambahan Memberikan dukungan terhadap pandangan yang dikemukakan dalam tulisan ilmiah yang disajikan Mengangkat nilai ilmiah tulisan yang sedang disajikan Memberikan informasi tambahan tentang keadaan pengetahuan ilmiah dalam bidang tersebut saat ini

G. Authorship practices

Penempatan urutan nama penulis dalam suatu artikel ilmiah sangat bergantung pada kesepakatan yang dibangun oleh tim peneliti Kesepakatan juga diperlukan antara dosen pembimbing dan mahasiswanya Perlu dihindari pencantuman nama pada artikel ilmiah selain yang memiliki sumbangan pada penelitian yang bersangkutan

H. Error and Negligence in Science - 1

Ilmuwan tidak pernah 100% yakin akan kebenaran yang dihasilkannya, karena semua hasil kajian harus diperlakukan sebagai susceptible to error Kesalahan dapat terjadi karena beberapa faktor : Waktu yang terbatas Sumber daya yang terbatas Negligence atau kelalaian Deception yang meliputi fabrikasi, falsifikasi, dan penggunaan kata atau ide orang lain tanpa memberikan kredit

H. Error and Negligence in Science - 2

Jika hasil penelitian telah dipublikasikan, maka koreksi terhadap kesalahan yang dilakukan juga dipublikasikan pada jurnal yang sama Tunjukkan bahwa kesalahan yang terjadi adalah suatu kesalahan yang jujur (an honest mistake)

Top Ten Behaviors of Scientists behaving badly


(dari 3247 sampel ilmuwan Amerika)
1. Falsifikasi dan mengarang data (0.3%) 2. Mengabaikan aspek utama kebutuhan antara manusia dan subyek (0.3%) 3. Tidak membeberkan sebagaimana mestinya keterlibatan dalam perusahaan yang produknya didasarkan pada penelitiannya sendiri (0.3%)

4. Hubungan dengan mahasiswa, subyek penelitian atau klien yang bisa diterjemahkan sebagai dipertanyakan (1.4%)
5. Penggunaan ide orang lain tanpa izin atau tanpa memberikan kredit (1.4%) 6. Penggunaan tanpa izin informasi rahasia dalam kaitannya dengan penelitiannya sendiri (1.7%) 7. Gagal menyajikan data yang bertentangan dengan hasil penelitiannya sendiri sebelumnya (6.0%) 8. Melewati atau mengabaikan aspek minor tertentu dalam kebutuhan antara subyek dan manusia (7.6%) 9. Tidak melihat penggunaan data cacat atau interpretasi data yang dipertanyakan oleh orang lain (12.5%) 10. Mengubah rancangan, metodologi, atau hasil penelitian sebagai tanggapan terhadap tekanan penyandang dana poenelitian (15.5%)

Other Six Behaviors of Scientists behaving badly


(dari 3247 sampel ilmuwan Amerika)

1. Menerbitkan data atau hasil yang sama dalam dua atau lebih publikasi (4.7%)
2. Pemberian kredit penulis yang tidak tepat (10.0%) 3. Menyembunyikan rincian metodologi atau hasil pada artikel atau proposal (10.8%) 4. Menggunakan rancangan penelitian yang tidak tepat dan tidak memadai (13.5%) 5. Membuang titik pengamatan atau data dari analisis hanya semata berdasarkan perasaan bahwa data tersebut tidak betul (15.3%) 6. Catatan atau logbook yang tidak memadai berkaitan dengan penelitian (27.5%)

UNTUK DIINGAT

Jika seorang ilmuwan mengambil jalan pintas yang salah dengan alasan apapun maka : Ia mempertaruhkan reputasinya Ia menempatkan kerja koleganya dalam bahaya

Ia membuat kepercayaan publik akan ilmu pengetahuan dalam bahaya

Karakter (ciri) Peneliti Sejati


Kemampuan bernalar (reasoning power) Originalitas (originality) Memori (memory) Tanggap dan sigap (alertness) Kecermatan (accuracy) Persisten (application) Kemampuan bekerja sama (cooperation) Sikap moral (moral attitude) Kesehatan (health) Daya kreasi tinggi dan pantang menyerah (zeal)

You might also like