You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN Lipida memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. lipida adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut didalma air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti klorofom, atau eter. Jenis lipida yang paling banyak adalah lemak atau triailgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme. Memang, golongan ini adalah bentuk eergi kimia simpanan yang paling peting (Thenawidjaja, 1982). Lipida Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Besarnya energi yang dihasilkan setiap gram lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat atau 1 gram protein. 1gram lemak menghasilkan 9 kal, sedangkan karbohidrat atau protein hanya menghasilkan 4 kal/gram. Lemak dalam makanan merupakan campuran lemak heterogen yang sebagian besar terdiri dari trigliserida. Trigliserida disebut lemak jika pada suhu ruangan berbentuk padatan, dan disebut minyak jika pada suhu ruang berbentuk cairan. Trigliserida merupakan campuran asam-asam lemak, biasanya dengan panjang rantai karbon sebanyak 12 sampai 22 dengan jumlah ikatan rangkap dari 0 sampai 4. Lemak netral merupakan dari gliserol dan asam lemak. Gliserol mempunyai tiga gugusan hidroksil di mana masing-masing akan mengikat satu molekul asam lemak yang disebut trigliserol. Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibanding dengan karbohidrat dan protein. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandungg asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, linolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E, K. Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Lemak

hewani banyak mengandung sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati banyak mengandung fitosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair.

Tujuan 1. Siswa dapat menjelaskan pencernaan lipid. 2. Siswa dapat menjelaskan metabolisme lipid. 3. Siswa dapat menjelaskan sumber lemak dan lipida lain. 4. Siswa dapat menyebutkan peranan lipid bagi tubuh.

PENCERNAAN LIPID Sebagian besar pencernaan trigliserida terjadi didalam usus halus. Enzim utama yang berperan dalam pencernaan lemak adalah lipase.Lipase sebagian besar dibentuk oleh pncreas dan selebihnya oleh dinding usus halus. Hampir separo dari trigliserida berasal dari makanan dihidrolisis secara sempurna oleh enzim ini menjadi asam lemak dan gliserol. Selebihnya dipecah menjadi digliserida,monogliserida dan asam lemak. Fosfolipida dicernakan oleh enzim fosfolipipase yang dikeluarkan oleh pncreas dengan cara yang sama. Hasil pencernaan adalah dua asam lemak dan lisofosfogliserida. Ester kolestrol dihidrolisis oleh enzim kolestrol esterase yang dikeluarkan oleh pncreas.

Tabel 4.1. Ringkasan proses pencernaan lipida


Saluran Pencernaan 1. Mulut 2. Esofagus 3. Lambung Proses Pencernaan Mengunyah,mencampur dengan air ludah dan ditelan. Kelenjar ludah mengeluarkan enzim lipase lingual. Tidak ada pencernaan Lipase lingual dalam jumlah terbatas melalui hidrlisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak.Lemak susu lebih banyak dihidrolisis.Lipase lambung menghidrolisis lemak dalam jumlah terbatas Asam empedu mengemulsi lemak,Lipase berasal dari pncreas dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi digliserida,monogliserida,gliserol, dan asam lemak. Fosfolipase berasal dari pncreas menghidrolisis fosfolipida menjadi asam lemk dan lisofosfogliserida.Kolestrol esterase berasal dari pncreas menghidrolisis ester kolestrol. Sedikit lemak dan kolestrol makanan,dikeluarkan melalui feses. yang terkurung dalam serat

4. Usus halus

5. Usus besar

Absorpsi lipida terutama terjadi dalam jeujunum .Hasil pencernaan lipida diabsorpsi ke dalam membran mukosa usus halus dengan cara difusi pasif. Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara : 1. Kehadiran protein pengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak yang memasuki sel 2. Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliseridayaitu produk utama pencernaan yang melintasi mukosa usus halus. Sebelum diabsorpsi kolestrol mengalami esterifikasi kembali yang dikatalisis oleh asetil koenzim A dan kolestrol asetil transferase. Pembentukan enzim-enzim ini dipengaruhi oleh konsentrasi tinggi kolestrol makanan. Sebagian besar hasil pencernaan lemak berupa monogliserida dan asam lemak rantai panjang (C12 atau lebih) didalam mebran mucosa usus diubah kembali menjadi trigliserida.

Tabel 4.2. Hasil Pencernaan Lipid Hasil Pencernaan lipida Gliserol Asam lemak rantai pendek Asam lemak rantai menengah Asam lemak rantai panjang Diubah menjadi trigliserida di dalam sel-sel usus halus Monogliserida Trigliserida Kolestrol Fosfolipida Membentuk kilomikron,masuk ke dalam limfe, kemudian ke dalam aliran darah Diserap langsung ke dalam tubuh Lipida Absorpsi

Metabolisme Lipid Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

Gambar 4.1 Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar berada di sisi dalam

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.

Gambar 4.2 Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut trigliserida

Gambar 4.3 Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami

steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak

juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

Sumber Lemak dan Lipida lain Sumber utama lemak adalah minyak, tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacanag kedelai, jagung dan lainnya), mentega dan lemak hewan (lemak daging dan ayam). Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, bijibijian, daging dan ayam, susu, keju dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak. Kolesterol dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis dalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein atau lemak. Jumlah yang disintesis bergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan. Kolesterol hanya didapat dalam makanan asal hewan. Sumber utama kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telor. Setelah itu daging, susu, dan keju serta udang dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit sekali mengandung kolesterol. Oleh karena itu, dianjurkan dalam diet kolesterol. Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak. Diantara lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak jenuh ganda. Konsumsi kolesterol dianjurkan adalah 300mg sehari.

Peranan Lipid Bagi Tubuh Didalam tubuh, lipid mempunyai peran penting yaitu sebagai berikut: 1) Sumber Energi Lemak dan minyak merupakan sumber energy yang paling padat, yang menghasilkan 9 kkal untuk tiap gram, yaitu 2 kali lebih besar energy yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Sebagai simpanan lemak, lemak merupkan cadangan energy tubuh paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu cara atau kombinasi zat-zat energy: karbohidrat, lemak dan protein. Lemak tubuh pada umumnya disimpan sebagai berikut: 50%

dijaringan bawah kulit, 45% dari sekeliling organ dalam perut dan 5% dari jaringan intramuskuler. 2) Sumber asam lemak esensial Lemak merupakan sumber asam lemak esensial asam linoleat dan asam linoleat. 3) Alat angkut vitamin pelarut lemak. Lemak mengandung vitamin laryt lemak tertentu. Lemak susu dan lemak ikan tertentu mengandung vitamin A dan D dalam jumlah berarti. Hampir smua minyak nabati merupakan sumber vitamin E. Minyak kelapa sawit mengandung banyak karatenoid (provitamin A). Lemak membantu transportasi dan absorpsi vitamin larut lemak yaitu A, D, E, dan K. 4) Menghemat protein Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi. 5) Memberi rasa kenyang dan kelezatan Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat

pengosongan lambung, sehingga lemak member rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak member tekstur yang disukai dan member kelezatan khusus pada makanan.

6) Sebagai pelumas Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan. 7) Memelihara suhu tubuh Lapisan lemak di bawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secar cepat, dengan demikian lemak berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh. 8) Pelindung organ tubuh Lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ-organ tersebut di tempatnya dan melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain. Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa. Adapun tahap-tahap penyimpanan tersebut adalah:

- Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL. - Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk disimpan. - Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari glukosa. Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di dalam tubuh.

RANGKUMAN 1. Sumber utama lemak adalah minyak, tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacanag kedelai, jagung dan lainnya), mentega dan lemak hewan (lemak daging dan ayam). Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging dan ayam, susu, keju dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak. 2. Kolesterol dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis dalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein atau lemak. 3. Fungsi lemak bagi tubuh adalah sebagai berikut: - Sumber energi - Sumber asam lemak esensial - Pelarut vitamin A, D, E dan K - Memelihara suhu tubuh - Menghemat protein - Memberi rasa kenyang dan kelezatan - Sebagai pelumas - Pelindung organ tubuh

PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia. Rochmah, Siti Nur dkk. 2009. Biologi SMA/ MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional: Thenawidjaja, Maggy. 1982. Dasar-Dasar Biokimia .Jakarta: Erlangga:

You might also like