Professional Documents
Culture Documents
: Eka Putra
NIM
: 11.2012.041
Dr. Pembimbing
Tanda Tangan :
A. ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis
Tanggal : 6 Maret 2013
Jam : 07.00 WIB
Keluhan Utama :
Batuk sejak 1 minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 1 minggu yang lalu pasien batuk. Batuk berdahak berwarna kuning, tidak ada
darah. Pasien tidak sesak nafas. Dan tidak ada nyeri dada. Pasien juga demam, demam naik
turun, meningkat pada malam hari dan berkurang saat pagi hari. Pasien tidak ada sakit
kepala. Pasien merasakan pada malam hari sering berkeringat banyak dan berat badan
menurun. Kemudian pasien berobat ke dokter umum dan diberikan obat demam. Demam
masih dirasakan.
4 hari sebelum masuk rumah sakit batuk sertai nyeri pada dada sebelah kanan atas.
Nyeri timbul saat batuk dan saat memiringkan badan ke sebelah kanan saat tidur. Buang air
besar dan buang air kecil normal tidak ada keluhan.
2 jam sebelum masuk rumah sakit, badan pasien terasa sangat lemas dan batuk
dirasakan bertambah berat.
Di rumah dan di lingkungan tempat tinggal pasien tidak ada yang sakit tbc. Tetapi
kakek pasien meninggal dikarenakan batuk-batuk yang tidak diketahui. Pasien juga tidak
sedang mengikuti pengobatan paru.
Penyakit Dahulu
(-) Cacar
(-) Malaria
(-) Batuginjal/Sal.kemih
(-) Disentri
(-) Difteri
(-) Hepatitis
(-) Wasir
(-) Campak
(-) Skrofula
(-) Diabetes
(-) Influenza
(-) Sifilis
(-) Alergi
(-) Tonsilitis
(-) Gonore
(-) Tumor
(-) Khorea
(-) Hipertensi
(-) Pneumonia
(-) Psikosis
(-) Pleuritis
(-) Gastritis
(-) Neurosis
(-) Tuberkulosis
Lain-lain :
(-) Operasi
(-) Kecelakaan
Riwayat Keluarga
Hubungan
Umur (Tahun)
Jenis Kelamin
Keadaan
Penyebab
Kakek(ayah)
Nenek(ayah)
Kakek(ibu)
64 tahun
Tidak diketahui
68
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Kesehatan
meninggal
meninggal
meninggal
Meninggal
Batuk-batuk
Stroke
Sakit tua
Nenek(ibu)
Ayah
Ibu
Saudara (Kakak ke-1)
Saudara (Adik ke-1)
Tidak diketahui
53 tahun
50 tahun
27 tahun
19 tahun
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
sehat
sehat
sehat
sehat
Sehat
Ya
Tidak
ANAMNESIS SISTEM
Kulit
(-) Bisul
(-) Rambut
(-) Kuku
(-) Kuning/Ikterus
(-) Sianosis
(-) Lain-lain
Kepala
(-) Trauma
(-) Sinkop
Mata
(-) Nyeri
(-) Sekret
(-) Kuning/Ikterus
Telinga
(-) Nyeri
(-) Sekret
(-) Tinitus
Hidung
(-) Trauma
Hubungan
(-) Nyeri
(+) Sekret
(-) Pilek
(-) Epistaksis
Mulut
(-) Bibir
(-) Gusi
(-) Selaput
(-) Stomatitis
Tenggorokan
(-) Nyeri Tenggorokan
Leher
(-) Benjolan
(-) Berdebar
(-) Ortopnoe
(-) Batuk
Abdomen ( Lambung/Usus )
(-) Rasa Kembung
(-) Wasir
(-) Mual
(-) Mencret
(-) Muntah
(-) Benjolan
(+) Teratur
(-) Nyeri
(-) Stranguri
(-) Kolik
(-) Poliuria
(-) Oliguria
(-) Polakisuria
(-) Anuria
(-) Hematuria
(-) Parestesi
(-) Ataksia
(-) Kejang
(-) Pingsan
(-) Afasia
(-) Amnesia
(-) lain-lain
Ekstremitas
(-) Bengkak
(-) Deformitas
(-) Nyeri
(-) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata rata (kg)
: 46 kg
: 48 (2 tahun lalu)
: 45 kg
() Turun
( ) Naik
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Kelahiran
Tempat Lahir : ( ) Di rumah ( ) Rumah Bersalin
() R.S Bersalin
() Bidan
( ) Dukun
( ) lain - lain
Riwayat Imunisasi
Riwayat imunisasi : (tidak tahu dengan pasti)
( ) Hepatitis
(+) BCG
( ) Campak
( ) DPT
( ) Polio
( ) Tetanus
Riwayat Makanan
Frekuensi / Hari
Jumlah / Hari
Variasi / hari
Nafsu makan
: biasa
Pendidikan
( ) SD
( ) SLTP
( ) SLTA
() Universitas
Kesulitan
Keuangan : tidak ada faktor penyulit
Pekerjaan : Skripsi (kurang menjaga kesehatan)
Keluarga : tidak ada faktor penyulit
B. PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 6 Maret 2013, pukul 07.00 WIB.
Pemeriksaan Umum
Tinggi Badan
: 163 cm
Berat Badan
: 45 kg
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 108x/menit,kuat,regular,ekual
Suhu
: 38,4C
Pernapasaan
Keadaan gizi
Kesadaran
: compos mentis
Sianosis
: tidak ada
Edema umum
: tidak ada
Habitus
: astenikus
Cara berjalan
: normal
: aktif
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku
: wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hiperaktif
Alam perasaan
: biasa/sedih/gembira/cemas/takut/marah
Proses pikir
: wajar/cepat/gangguan waham/fobia/obsesi
Kulit
Warna
: sawo matang
Jaringan Parut
: tidak ada
Pertumbuhan rambut
: distribusi merata
Suhu raba
: normal
Keringat
: Umum (+)
Setempat ()
Lapisan Lemak
: distribusi merata
Effloresensi
: tidak ada
Pigmentasi
: merata
Pembuluh darah
: teraba pulsasi
Lembab/kering
: lembab
Turgor kulit
: baik
Ikterus
: tidak ada
Edema
: tidak ada
Lain-lain
:-
: tidak membesar
Leher
: tidak membesar
Supraklavikula
: tidak membesar
Ketiak
: tidak membesar
Lipat paha
: tidak membesar
Kepala
Ekspresi wajah : normal
Rambut
Mata
Exophthalamus
: tidak ada
Enopthalamus
: tidak ada
Kelopak
Lensa
: jernih
Konjungtiva
: anemis +/+
Visus
: kurang
Sklera
: tidak ikterik
Gerakan Mata
Lapangan penglihatan
: normal
: normal
Deviatio konjugae
: tidak ada
Nystagmus
: tidak ada
Hidung
(-) Trauma
(-) Nyeri
(-) Sekret
(-) Pilek
(-) Epistaksis
Telinga
Tuli
Selaput pendengaran
Lubang
Penyumbatan
Serumen
Pendarahan
Cairan
Mulut
Bibir
: tidak kering
Tonsil
Langit-langit
Bau pernapasan
: tidak berbau
Gigi geligi
Trismus
: tidak ada
Faring
: tidak hiperemis
Lidah
: tidak kotor
Leher
Tekanan Vena Jugularis (JVP)
: 5+0 cmH2O
Kelenjar Tiroid
: tidak membesar
Kelenjar Limfe
: tidak membesar
Trakea
Dada
Bentuk
: normal, simetris
Paru-paru
Pemeriksaan
Inspeksi
Belakang
Simetris saat statis dan dinamis
Kiri
Depan
Simetris saat statis dan
dinamis
Simetris saat statis dan
dinamis
Sela iga normal, benjolan (-),
nyeri tekan (-), vokal fremitus
kanan>kiri
Sela iga normal, benjolan (-),
nyeri tekan (+),vokal fremitus
kanan>kiri
Sonor di seluruh lapang paru
Kanan
Kiri
Kanan
Palpasi
Kiri
Kanan
Perkusi
Kiri
Kanan
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Ictus cordis tampak, tidak ada lesi kulit, tidak ada bekas operasi
Ictus cordis teraba di linea midclavicularis sinistra
Batas kanan : sela iga 5, garis sternalis kanan
Batas kiri : sela iga 5, 1 cm sebelah medial garis midclavicularis kiri
Auskultasi
Pembuluh Darah
Arteri Temporalis
: teraba pulsasi
Arteri Karotis
: teraba pulsasi
Arteri Brakhialis
: teraba pulsasi
Arteri Radialis
: teraba pulsasi
Arteri Femoralis
: teraba pulsasi
Arteri Poplitea
: teraba pulsasi
: teraba pulsasi
Perut
Inspeksi
- Simetris
- Tidak ada jaringan parut
- Vena kolateral (-)
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Dinding perut
Hati
Limpa
Lemas
Tidak teraba pembesaran
Tidak teraba membesar, ruang traube
Ginjal
kosong
- Ballotement (-/-)
Alat Kelamin (atas indikasi): Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi
Anggota Gerak
Lengan
Otot
Tonus
Massa
Gerakan
Sendi
Kekuatan
Lain-lain
Tungkai dan Kaki
Luka
Varises
Otot
Tonus
Massa
Gerakan
Sendi
Kekuatan
Edema
Refleks
Bisep
Trisep
Patella
Achilles
Kremaster
Refleks patologis
Kanan
Kiri
Normotonus
Normotonus
Normal
Normal
Aktif
Aktif
Normal
Normal
+5
+5
Clubbing finger (-) Jari sianosis (-)
Kanan
Kiri
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Normotonus
Normotonus
Normal
Normal
Aktif
Aktif
Normal
Normal
+5
+5
Tidak ada
Tidak ada
Kanan
(+)
(+)
(+)
(+)
Tidak dilakukan
(-)
Kiri
(+)
(+)
(+)
(+)
Tidak dilakukan
(-)
Colok Dubur
Colok dubur tidak dilakukan karena tidak ada indikasi.
Diagnosis klinis
-
Pneumonia
Diagnosis diferensial
-
Suspect TB paru
Bronkiektasis
SEDIKIT
Anisositosis
SEDIKIT
Mikrositik
1+
Makrositik
1+
Trombosit
BANYAK
Radiologi
Ro. Thorax: 4/3/13
-
Pulmo: tampak konsolidasi opak di apex-lapang atas kanan dengan bercak infiltrat di
inferiornya & juga infiltrat tipis di paracardial kiri
Kesan:
-
Pulmo: tampak konsolidasi opak berbatas tegas & reguler, di lobus superior. Di
inferiornya tampak sedikit bercak lunak
Kesan:
-
D. RINGKASAN
Sejak 1 minggu yang lalu pasien batuk. Batuk berdahak berwarna kuning,
tidak ada darah. Pasien juga demam, demam naik turun, meningkat pada malam
hari dan berkurang saat pagi hari. Pasien merasakan pada malam hari sering
berkeringat banyak dan berat badan menurun. Kemudian pasien berobat ke dokter
umum dan diberikan obat demam. Demam masih dirasakan. 4 hari sebelum masuk
rumah sakit batuk sertai nyeri pada dada sebelah kanan atas. Nyeri timbul saat batuk
dan saat memiringkan badan ke sebelah kanan saat tidur. 2 jam sebelum masuk rumah
sakit, badan pasien terasa sangat lemas dan batuk dirasakan bertambah berat.
Pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak sakit sedang, TD: 110/70 mmHg,
nadi: 108x/menit, kuat, regular, ekual, suhu: 38,4 oC, pernapasan: 23x/menit;
Conjunctiva anemis +/+, pernapasan torakoabdominal, vokal fremitus kanan>kiri,
nyeri pada dada sbelah kanan atas (+)
Pemeriksaan penunjang: Hemoglobin: 7,8 g/dl (P 11-15), Hematokrit: 29%
(37-54), Trombosit: 617ribu/ul (150-350), Lekosit: 26.900/ul (5000-10000), Segment:
84% (50-70), Limposit: 8% (25-40), MCHC: 27g/dl (31-36), MCH: 16 pg (27-32),
MCV: 57 fl (77-94), Sodium/Na: 136Meq/L (137-150), Potasium/K: 3.35Meq/L (3.6-
TB Paru
Bronkopneumonia
Hiponatremia
Hipokalemia
F. DIAGNOSIS DIFERENSIAL
-
Bronkiektasis
1. RENCANA PENGELOLAAN
o Opname
o Inf. RL 500cc/8jam
o Transf. Pack cel darah PMI: SDH A + 220 CC
o Ceftriaxone Inj. 2x1 gr
o Fevrin (paracetamol) 4x1 tab
o Neurobion 5000 (multivitamin) 2x1
o Rimstar 4-FDC (Rifampisin 150 mg, INH 75 mg, Pirazinamid 400 mg,
Etambutol 275 mg) 1x2 tab
o Halmezin (dextrometorfan) 3x7,5mg
o Acitral (antasida) 3x10ml
o Cough en plus 3x10cc
o Suplemen FE (ferrous sulfat) 1x1 (tab 200mg)
2. PENCEGAHAN
Melindungi diri dan orang lain dengan memakai masker
Pola hidup sehat, makan teratur dan bergizi, istirahat cukup
Jangan merokok
Vaksinasi BCG
S : demam sejak pagi hari, dan masih ada batuk berdahak, nyeri dada kanan atas masih
dirasakan
O : Keadaan umum : tampak sakit sedang
Suhu : 38,4 0 C
Nadi : 120x/menit,kuat,reguler,ekual
RR : 20x/menit
Mata: conjunctiva anemis -/Paru: VF kanan>kiri, nafas vesikuler, rhonky -/-, wheezing -/Lab.(7maret): Hemoglobin: 10.1g/dl
Hematokrit: 33.8%
Analisa Kasus
1. Pendekatan klinis pada pasien batuk
Batuk adalah refleks fisiologis sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk
mengeluarkan benda asing dari saluran pernafasan. Batuk bukanlah merupakan suatu
penyakit, namun merupakan gejala adanya gangguan di saluran pernafasan. Namun bila
batuk itu berlebihan, maka batuk akan sangat mengganggu aktivitas. Refleks batuk dapat
ditimbulkan oleh berbagai sebab, diantaranya yaitu :
1.
2.
3.
Asma
4.
5.
6.
Mekanisme Batuk
Mekanisme terjadinya batuk dibagi menjadi 3 fase yaitu :
1. Fase Inspirasi
Pada fase ini paru-paru memasukkan udara kurang lebih 2,5 liter, oesofagus dan pita
suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru-paru.
2. Fase Kompresi
Pada fase ini otot perut berkontraksi sehingga diafragma akan naik dan menekan paruparu, intercosta internus juga ikut berkontraksi sehingga menyebabkan peningkatan tekanan
pada paru-paru sampe 100mm/hg.
3. Fase Ekspirasi
Pada fase ini oesofagus dan pita suara terbuka secara spontan dan udara meledak
keluar dari paru-paru. Udara yang keluar akan menggetarkan jaringan saluran nafas sehingga
menimbulkan suara batuk. Saat udara keluar dari paru-paru dengan kecepatan yang relative
tinggi, udara dapat melalui celah-celah bronkus dan trakhea. Hal ini dapat membantu saluran
pernafasan untuk membersihkan atau mengeluarkan kotoran benda-benda asing.
Dari mekanisme terjadinya batuk di atas, dapat diketahui bahwa batuk bukanlah suatu
penyakit, melainkan sebagai suatu reaksi fisiologis tubuh untuk membersihkan saluran
pernafasan dari benda-benda asing.
Jenis batuk
Batuk berdasarkan Produktivitasnya
Berdasarkan produktivitasnya, batuk dapat dibedakan menjadi menjadi 2 jenis, yaitu
batuk berdahak (batuk produktif) dan batuk kering (batuk non produktif).
1. Batuk berdahak (batuk produktif)
Batuk berdahak ditandai dengan adanya dahak pada tenggorokan. Batuk berdahak
dapat terjadi karena adanya infeksi pada saluran nafas, seperti influenza, bronchitis, radang
paru, dan sebagainya. Selain itu batuk berdahak terjadi karena saluran nafas peka terhadap
paparan debu, polusi udara, asap rokok, lembab yang berlebihan dan sebagainya.
2. Batuk kering (batuk non produktif)
Batuk yang ditandai dengan tidak adanya sekresi dahak dalam saluran nafas, suaranya
nyaring dan menyebabkan timbulnya rasa sakit pada tenggorokan. Batuk kering dapat
disebabkan karena adanya infeksi virus pada saluran nafas, adanya faktor-faktor alergi
(seperti debu, asap rokok dan perubahan suhu) dan efek samping dari obat (misalnya
penggunaan obat antihipertensi kaptopril).
Batuk akut adalah batuk yang gejala terjadinya antara 3 8 minggu. Batuk ini
biasanya disebabkan karena adanya infeksi akut saluran pernafasan oleh virus yang
mengakibatkan adanya kerusakan epitel pada saluran nafas.
3. Batuk Kronis
Batuk kronis adalah batuk yang gejala batuk yang terjadi lebih dari 8 minggu. Batuk
ini biasanya menjadi pertanda atau gejala adanya penyakit lain yang lebih berat seperti asma,
tuberculosis, bronchitis dan sebagainya.
Pada pasien ini ditemukan batuk berdahak dan batuk kronis yang sudah berlangsung
sejak 2 bulan yang lalu.
1. Demam
Biasanya subfebril menyerupai demam influenza, tetapi kadang-kadang panas badan dapat
mencapai 40-41C. Serangan demam pertama dapat sembuh kembali. Bagitulah seterusnya
hilang timbulnya demam influenza ini, sehingga penderita merasa tidak pernah terbebas dari
serangan demam influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi daya tahan tubuh penderita dan
berat ringannya infeksi kuman tuberculosis yang masuk.
2. Batuk
Batuk dapat terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk
membuang produk-produk radang keluar. Sifat batuk mulai dari kering (non produktif)
kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan sputum). Keadaan
yang lebih lanjut adalah berupa batuk darah (hemoptoe) karena terdapat pembuluh darah
yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada tuberculosis terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga
terjadi pada ulkus dinding bronchus.
3. Sesak nafas
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas akan
ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paruparu.
4. Nyeri dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul apabila infiltrasi radang sudah sampai
ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
5. Malaise
Penyakit tuberculosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering ditemukan
berupa: anoreksia, tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (berat badan turun), sakit
kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam, dll. Gajala malaise ini makin lama makin berat
dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur
3.
Diduga penyebab anemia pada pasien ini adalah karena pola makan dan istirahat yang
kurang terjaga dikarenakan masalah pekerjaan (skripsi). Sehingga asupan zat-at
pembetuk tidak adekuat. Dan adanya riwayat menstruasi + 2minggu yang lalu.
Pengobatan TBC
Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
Selama 2 bulan minum obat INH(H), rifampisin(R), pirazinamid(Z), dan etambutol(E)
setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin
tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).Diberikan kepada:
Penderita baru TBC paru BTA positif.
Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.
Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
o
o
Diberikan kepada:
Penderita kambuh.
Penderita gagal terapi.
Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.
Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
o
o
o
Diberikan kepada:
o
Pengobatan Pneumonia
pengobatan pneumonia dapat dilakukan dengan cara pemberian antibiotik sesuai hasil
biakan atau berikan :
1. Untuk kasus pneumonia community base :
Penanganan Anemia
Pada pasien anemia terutama karena defisiensi besi, dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan nutrisi adekuat dan suplemen zat besi.
Daftar Pustaka
1. Batuk, diunduh dari http://readyonline.wordpress.com/tag/batuk-sub-kronis/
2.
Tuberculosis Paru, diunduh dari http://medlinux.com/2009/02/tuberculosisparu.html
3.
Jenis-jenis Anemia, diunduh dari http://penyakitanemia.com/jenis-jenisanemia/
4. Pengobatan TBC, diunduh dari http://medicastore.com/tbc/pengobatan_tbc.htm
5.