Professional Documents
Culture Documents
Nani Kurniani
Pendahuluan
Myasthenia gravis (MG) Penyakit neuromuscular yang mengenai neuromuscular junction Kelumpuhan yang berfluktuasi, bertambah berat setelah aktifitas dan berkurang dengan istirahat Berhubungan dengan berkurangnya receptor acetylcholin
1672 Thomas Willis : Penyakit berhubungan dengan kelemahan otot, bertambah berat dengan aktifitas
Mengenai semua umur Onset puncak wanita 20-30 thn Pria 50-60 thn Ras di Singapura Cina 77%, Melayu 14%, India 8% Italia 2/100000, Inggris 2,7 per 100000 US prevalensi 200/1 juta
Patogenesis imun MG
MG penyakit autoimmun berhubungan dengan neuromuscular junction Kel Thimus memegang peranan penting Autoantibody menyerang asetilcholin receptos (AChR) otot skeletal disebut seropositif myasthenia gravis MG tanpa antibody anti AChR disebut seronegatif
Gejala klinik
Kelumpuhan otot berfluktuasi Tonus otot normal Atropi (-) Tidak ada gangguan sensoris Reflek fisiologis normal
Otot
mata
mata optalmoplegi
bola
Otot
Wajah
alis mata
M Orbikularis oris sulit megerakan
Oropharingeal
makanan
Otot
Aksial
Otot leher : sulit mengangkat leher Otot penggerak pita suara Otot Respirasi Otot pelvis
Otot Tungkai Otot lengan : tidak bisa menyisir Otot tungkai bawah : sulit naik tangga
Kelemahan
umum
melakukan aktifitas
Berhubungan dengan depresi dan
emosi
Klasifikasi MG
Onset usia Ada tidaknya reseptor asetil cholin Derajat keparahan Etiologi
Derajat
keparahan
sedang
MG generalisata derajat berat Krisis myasthenia
Etiologi
Test diagnostik
1. Test Farmakologi
Test tensilon
Perbaikan klinis setelah pemberian tensilon 5 mg
Test Prostigmin
Test positif bila terdapat perbaikan klinis dengan pemberian prostigmin
2. Test elektrodiagnostik
Pemeriksaan Repetitif nerve stimulation penurunan aksi potensial lebih 10%
3. Radiologi
Terapi
Thymectomy
Menginhibisi acetylcholin esterase sehingga meningkatkan kerja acetylcholin pada acethylcholin reseptor Piridostigmin bromide yang digunakan Terapi initial MG Dosis awal 30 mg 3x/hari dinaikan tergantung respon pasen Efek samping nyeri perut diare salivasi
Kortikosteroid
Efek immunosupresan Bermanfaat pada MG derajat sedang berat Menurunkan jumlah antibodi di AChR dan menghilangkan reaktifitas antibodi AChR Dosis mulai 25 mg dinaikan bertahap Perbaikan timbul beberapa bln Banyak efek samping.
Immunosupressan
Methotrexate
Mycophenolate mofetil
Plasmapharesin
Indikasi Akut MG Sebelum terapi Thymectomy Tidak ada efek terapi dengan obat MG lain Krisis Myasthenia 2 3 / minggu selama 3 5 minggu Komplikasi : hipotensi, perdarahan
Immunoglobulin ( IVIg)
Indikasi : Acute MG MG exacerbasi akut Krisis Myasthenia Dosis : 400 mg/kg BB / hari selama 5 hari
Thymectomy
Indikasi :
Prognosa MG
Kesimpulan
MG adalah penyakit yang berhubungan dengan neuromuscular junction Perjalanan penyakit berfluktuasi dapat
normal