You are on page 1of 6

FINALISASI RDTR DAN PERATURAN ZONASI KECAMATAN CIPUTAT

c. kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan; dan d. prioritas pengembangan dalam wilayah perencanaan dan pentahapanrencana pelaksanaan program sesuai dengan RPJP Daerah maupun RPJM Daerah. 7.3 KRITERIA Arahan pemanfaatan ruang disusun dengan kriteria: a. mendukung perwujudan rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana di wilayah

BAB

7
7.4

perencanaan serta mendukung perwujudan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya; b. mendukung program penataan ruang wilayah kabupaten/kota; c. realistis, objektif, terukur, dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu perencanaan; d. konsisten dan berkesinambungan terhadap program yang disusun, baik dalam jangka waktu tahunan maupun antarlima tahunan; dan e. terjaganya sinkronisasi antarprogram dalam satu kerangka program terpadu pengembangan wilayah kabupaten/kota. PROGRAM PEMANFAATAN RUANG Program dalam rencana pemanfaatan ruang dalam dokumen RDTR Kecamatan Ciputat memuat :Program Pemanfaatan Ruang Utama 1. Lokasi 2. Besaran 3. Sumber Pendanaan 4. Instansi Pelaksana 5. Waktu Dan Tahapan Pelaksanaan

KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG KECAMATAN CIPUTAT


Arahan pemanfaatan ruang dalam RDTR kabupaten/kota merupakan upaya mewujudkan RDTR dalam bentuk program penataan ruang/pengembangan untuk wilayah perencanaan dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan sebagaimana diatur dalam pedoman ini. Arahan pemanfaatan ruang ini bersifat optional dalam penyusunannya dan tergantung oleh kebutuhan daerah masing-masing. 7.1 FUNGSI ARAHAN PEMANFAATAN RUANG Arahan pemanfaatan Ruang berfungsi sebagai: a. dasar pemerintah dan masyarakat dalam pemrograman penataan ruang/pengembangan wilayah perencanaan; b. arahan untuk sektor dalam penyusunan program; c. sebagai dasar estimasi kebutuhan pembiayaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan maupun penyusunan program tahunan untuk setiap jangka 5 (lima) tahun; dan d. sebagai acuan bagi masyarakat dalam melakukan investasi. 7.2 DASAR PERTIMBANGAN Arahan pemanfaatan ruang disusun berdasarkan: a. rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana; b. ketersediaan sumber daya dan sumber dana pembangunan;

A. Program Pemanfaatan Ruang Utama Program Pemanfaatan Ruang Utama, merupakan program-program pengembangan wilayah perencanaan yang diindikasikan memiliki bobot tinggi berdasarkan tingkat kepentingan atau diprioritaskan dan memiliki nilai strategis untuk mewujudkan rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana di wilayah perencanaan sesuai tujuan penataan ruang wilayah perencanaan. Program pemanfaatan ruang ini dapat memuat kelompok program sebagai berikut:

1) Perwujudan rencana pola ruang di wilayah perencanaan, meliputi:


i. perwujudan zona lindung pada wilayah perencanaan; dan ii. perwujudan zona budi daya pada wilayah perencanaan, dapat meliputi: a) perwujudan penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum di wilayah perencanaan;

LAPORAN AKHIR

7-1

FINALISASI RDTR DAN PERATURAN ZONASI KECAMATAN CIPUTAT


b) perwujudan ketentuan pemanfaatan ruang untuk setiap jenis pola ruang (zona) jika peraturan zonasi terpisah dari dokumen RDTR; c) perwujudan intensitas pemanfaatan ruang blok; dan d) perwujudan tata massa bangunan. Waktu dan Tahapan Pelaksanaan, usulan program direncanakan dalam kurun waktu perencanaan 20 (dua puluh) tahun yang dirinci setiap 5 (lima) tahunan, sedangkan masing-masing program mempunyai durasi pelaksanaan yang bervariasi sesuai kebutuhan. Penyusunan program utama disesuaikan dengan pentahapan jangka waktu 5 tahunan RPJP Kota Tangerang Selatan. Matriks susunan tipikal program utama dalam RDTR Kecamatan Ciputat, dapat dilihat pada tabel 7.1.

2) Program perwujudan rencana jaringan prasarana di wilayah perencanaan, meliputi:


i. perwujudan pusat pelayanan kegiatan di wilayah perencanaan; dan ii. perwujudan sistem jaringan prasarana untuk wilayah perencanaan, yang mencakup pula sistem prasarana nasional dan wilayah/regional di dalam wilayah perencanaan, dapat meliputi: (a) perwujudan sistem jaringan pergerakan di wilayah perencanaan; (b) perwujudan sistem jaringan energi; (c) perwujudan sistem jaringan kelistrikan; (d) perwujudan sistem jaringan telekomunikasi; (e) perwujudan sistem air minum; (f) perwujudan sistem drainase; (g) perwujudan sistem air limbah; dan (h) perwujudan sistem jaringan lainnya sesuai kebutuhan wilayah perencanaan. 7.5 KELEMBAGAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT Analisis kelembagaan dan peran serta masyarakat, dengan mengkaji struktur kelembagaan yang ada, fungsi dan peran lembaga, meknisme peran masyarakat, termasuk media serta jaringan untuk keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian serta pengawasan. Dalam pelaksanaan peran serta masyarakat dapat dilakukan secara perseorangan atau dalam bentuk kelompok (organisasi kemasyarakatan/LSM, organisasi keahlian/profesi, dll). Adapun prinsipprinsip yang harus dipertimbangkan adalah: a. Berdasarkan kesepakatan dan hasil kerjasama antar stakesholder; b. Sesuai dengan aspirasi publik; c. Kejelasan tanggung jawab ; d. Adanya sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan yang transparan dan terbuka bagi publik; e. Terbuka kemungkinan untuk mengajukan keberatan dan gugatan; f. Kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam proses pembangunan. Dalam suatu pembangunan yang dilakukan merupakan suatu usaha dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan untuk meningkatkan kualitas hunian perkotaan. Untuk itu dalam pembangunan wilayah perkotaan perlu adanya suatu aturan yang memberikan arahan yang lebih pasti dan lebih terarah. Arahan tersebut dijadikan pedoman dalam pengembangan wilayah merupakan perkiraan jumlah satuan masing-masing usulan program utama perkotaan. Beberapa analisis yang terkait dengan kelembagaan dan peran serta masyarakat di WPK III (Kec. Ciputat & Kec. Pamulang), antara lain: a. Identifikasi aspirasi dan analisis permasalahan; b. Analisis perilaku lingkungan : masyarakat perkotaan dan peesaan yang memiliki kultur dan tingkat pendidikan yang berbeda; c. Analisis perilaku kelembagaan: perlu dianalisis subtansi tugas dan tanggungjawab; d. Analisis metode dan sistem: perlu dianalisis alat dan perlengkapan, termasuk pendanaan bila diperlukan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Pandangan sederhana terhadap peran serta merupakan bentuk keterlibatan masyarakat dalam penataan ruang, namun jika dilihat dari pengertian peran serta masyarakat menurut pakar adalah LAPORAN AKHIR

Pada halaman berikut.

3) Perwujudan penetapan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya,


dapat meliputi: i. perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan

ii. pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok/kawasan; iii. pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok/kawasan;dan iv. pelestarian/pelindungan blok/kawasan B. Lokasi Lokasi, tempat dimana usulan program akan dilaksanakan. C. Besaran Besaran,

pengembangan wilayah yang akan dilaksanakan. D. Sumber Pendanaan Sumber Pendanaan, yang dapat berasal dari APBD kota, APBD provinsi, APBN, swasta, dan/atau masyarakat. E. Instansi Pelaksana Instansi Pelaksana, yang merupakan pihak-pihak pelaksana program utama yang meliputi pemerintah (sesuai dengan kewenangan masingmasing pemerintahan), swasta, serta masyarakat. F. Waktu Dan Tahapan Pelaksanaan

7-2

FINALISASI RDTR DAN PERATURAN ZONASI KECAMATAN CIPUTAT


proses komunikasi dua arah yang terus menerus untuk meningkatkan pemahaman masyarakat secara penuh atas proses penataan ruang. Peran serta ini didefinisikan sebagai komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat tentang suatu kebijakan dan komunikasi dari masyarakat kepada pemerintah atas kebijakan tersebut. Perumusan peran serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pada prinsipnya ada 2 (dua) sifat, yaitu : 1). Peran serta masyarakat yang bersifat konsultatif, dimana anggota masyarakat mempunyai hak untuk didengar pendapatnya dan untuk diberitahu akan tetapi keputusan akhir tetap berada ditangan pejabat pembuat keputusan; 2). Peran serta masyarakat yang bersifat kemitraan, dimana masyarakat dan pejabat pembuat keputusan secara bersama-sama membahas masalah, mencari alternatif pemecahan dan secara bersama pula membuat keputusan. (6) (5) (4) Ciputat & Kec. Pamulang). Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan peran masyarakat. Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk: (1) (2) (3) Mengetahui rencana tata ruang; Menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang; Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang; Mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya; Mengajukan tuntutan pembatalan ijin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat yang berwenang; dan Mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/ atau pemegang ijin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian. Jika kedua sifat peran serta masyarakat di atas dapat dilaksanakan secara konsisten, maka harapan yang diinginkan dapat meningkatkan kualitas keputusan kebijakan pemerintah serta dapat mereduksi kemungkinan munculnya konflik terlaksana, sehingga menghasilkan tingkat penerimaan keputusan yang lebih besar pada masyarakat. Sejalan dengan sifat peran serta masyarakat di atas, pada intinya terdapat 4 (empat) manfaat lain terhadap adanya peran serta masyarakat tersebut, antara lain adalah: (1). Sebagai proses pembuatan suatu kebijakan, karena masyarakat sebagai kelompok yang berpotensi menanggung konsekuensi dari suatu kebijakan memiliki hak untuk konsultasi ( rights to consult); (2). Sebagai suatu strategi, dimana melalui peran serta masyarakat suatu kebijakan pemerintah akan mendapatkan dukungan dari masyarakat sehingga keputusan tersebut memiliki kredibilitas (credible); (3). Peran serta masyarakat juga ditujukan sebagai alat komunikasi bagi pemerintah yang dirancang untuk melayani masyarakat untuk mendapatkan masukan dan informasi dalam pengambilan keputusan, sehingga melahirkan keputusan yang responsif; (4). Peran serta masyarakat dalam penyelesaian sengketa atau konflik, dimana perlu Kemudian untuk tata cara peran serta masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang di daerah diuraikan dalam langkah-langkah kegiatan proses perencanaan adalah sebagai berikut: (1) Langkah penentuan arah pengembangan dan langkah pengidentifikasian berbagai potensi dan masalah pembangunan dalam suatu kawasan perencanaan. Langkah-langkah: a. Kepala Daerah mengumumkan bahwa rencana tata ruang akan disusun; b. Masyarakat menyampaikan saran, pertimbangan, pendapat, tanggapan, keberatan, dan masukan; c. Diadakan forum pertemuan. 1. ang secara rinci. Dari uraian mengenai bentuk dan sifat peran serta masyarakat di atas, akan memberikan gambaran lebih jelas bagaimana kebijakan peran serta masyarakat di dalam RDTR WPK III (Kec. Tata cara peran serta masyarakat dalam kegiatan RDTR WPK III (Kec. Ciputat & Kec. Pamulang) dilaksanakan, yaitu dengan: a. Pemberian saran, pertimbangan, pendapat, tanggapan, keberatan, masukan terhadap informasi, potensi dan masalah yang dilakukan secara lisan atau tertulis yang ditujukan ke Pemda; b. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peran masyarakat dalam penataan ruang dilakukan, antara lain melalui: (1) (2) (3) Partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang; Partisipasi dalam pemanfaatan ruang; Partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

didayagunakan sebagai suatu cara untuk mengurangi atau meredakan konflik melalui usaha pencapaian konsensus dari pendapat-pendapat yang ada. Asumsi yang melandasi persepsi tersebut adalah dengan bertukar pikiran maupun pandangan dapat meningkatkan pengertian dan toleransi serta mengurangi rasa ketidakpercayaan (mistrust) dan kerancuan (blases).

LAPORAN AKHIR

7-3

FINALISASI RDTR DAN PERATURAN ZONASI KECAMATAN CIPUTAT


TABEL 7.1 INDIKASI PROGRAM RENCANA PEMANFAATAN RUANG WPK III TANGERANG SELATAN TAHUN 2011 2031
No I 1 2 3 II A 1 2 3 4 5 B 1 2 PROGRAM RDTR I PENGESAHAN RDTR Penyusunan Laporan Akhir RDTR dan Zoning Regulation Pengesahan Dokumen RDTR Sosialisasi Dokumen RDTR PROGRAM RENCANA PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG LINGKUP KAWASAN WPK III Penyediaan Lahan Jalur Jalan Toll Pembangunan Jalan Toll Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kerjasama Pengelolaan Sampah Antara Pemerintah dan Swasta Penyediaan Pedestrian Zona PPK I, SPK IV, PL PPK I (Wilayah Kecamatan Ciputat) Penyusunan Master Plan Pusat Pemerintahan Penyusunan RTBL PPK I Zona Perdagangan Pasar Ciputat Sampai Simpang Jl. Dewi Sartika 3 4 C 1 2 3 4 5 6 III A 1 2 Pengembangan Jalan Poros Utara - Selatan : Jl. Jombang Raya - Aria Putra - Sukamulya - Beringin Penyusunan Master Plan Perparkiran Zona Pusat Perdagangan (PPK I) SPK IV Penyusunan RTBL SPK IV Zona Perdagangan Sepanjang Jl. Siliwangi Kecamatan Pamulang Penyusunan DED Bundaran UNPAM Penyusunan DED Bundaran Simpang Jl. Dr. Setiabudi Jl. RE Martadinata, dan Jl. Moh. Toha. Penyusunan Studi Kelayakan Pemanfaatan Lokasi Terminal Type A Kecamatan Pamulang Penyusunan Master Plan Perparkiran Zona Pusat Perdagangan (PPK I) Studi Identifikasi Pengembangan Terminal A POLA RUANG KAWASAN LINDUNG Penyusunan Perda Kawasan Lindung WPK III Penyusunan Masterplan Taman Kota Zona Situ Ciledug dan Situ Pamulang APBD APBD DPR/Bappeda Dinas Pertamanan APBD Bappeda APBD Tata Ruang APBD Bapeda APBD APBD Dinas Pertamanan Dinas Pertamanan APBD Dinas Tata Ruang APBD Prov/ APBD APBD Dinas Tata Ruang Dinas Binamarga APBD APBD Bappeda Dinas Tata Ruang APBN/D APBN/D APBN/D APBD/ Swasta APBD Dinas Binamarga Kemen. PU/Dinas Kemen. PU/Dinas Binamarga Dinas Lingkungan Hidup APBD APBD APBD Dinas Tata Ruang DPR/Dinas Tata Ruang Dinas Tata Ruang 2011 - 2016 II III IV V I 2016 - 2021 II III IV V I 2021 - 2026 II III IV V I 2026 - 2031 II III IV V SUMBER DANA INSTANSI

LAPORAN AKHIR

7-3

FINALISASI RDTR DAN PERATURAN ZONASI KECAMATAN CIPUTAT


3 4 5 6 B 1 2 3 4 IV 1 2 3 4 5 Pembangunan Taman Kota Zona Situ Pamulang dan Zona Situ Ciledug Reboisasi Hutan Kota PPK - I Kelurahan Ciputat Reboisasi Sempadan Kali Ciputat, Kali Kedaung, Kali Benda Penyusunan Masterplan Pemakaman WPK III KAWASAN BUDIDAYA Pembangunan Zona Inti Perkantoran Pemerintah Kota Tangerang Selatan Pembangunan Zona Perkantoran Dinas Instansi Kota Tangerang Selatan Penyusunan Masterpalan Jaringan Air Baku WPK III Pembangunan Unit Air Baku WPK III PROGRAM PENANGANAN KAWASAN DAN BANGUNAN Penyediaan Lahan Terminal C Kawasan Pasar Ciputat Penyediaan Lahan Jalur Kereta Api Pembangunan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Zona Rawan Banjir Penyusunan Masterplan Pengembangan Limbah Cair Domestik Perbaikan Saluran Drainase Jalan : a. Jalan Dr. Setiabudi Kecamatan Pamulang b. Jalan Siliwangi c. Jalan Benda Raya d. Kawasan Pasar Ciputat e. Jl. Pondok Cabe Raya f. Jombang Raya 6 Identifikasi Penataan Pedagang Kaki Lima : a. Jalan Siliwangi - Jl. Pondok Cabe Raya b. Jalan Benda Raya Sumber : Hasil Rencana 2012 APBD APBD Dinas Ciptakarya Dinas Ciptakarya APBD APBD APBD APBD APBD APBD Dinas Ciptakarya Dinas Ciptakarya Dinas Ciptakarya Dinas Ciptakarya Dinas Ciptakarya Dinas Ciptakarya APBD Dinas Ciptakarya PT. KAI APBD/Prov PT. KAI Dinas Ciptakarya APBD Dinas Binamarga APBD APBD Dinas Ciptakarya PDAM APBD Dinas Binamarga APBD Dinas Binamarga APBD Dinas Pertamanan APBD APBD Prov Dinas Pertamanan Dinas PSDA

LAPORAN AKHIR

7-4

FINALISASI RDTR DAN PERATURAN ZONASI KECAMATAN CIPUTAT


Tabel 7.2 RENCANA PENGERJAAN UNDERPASS EXIT TOL TEGAL ROTAN DAN EXIT TOL BINTARO No Item Pic Rencana Pelaksanaan I. Persiapan ground breaking 1 Detour Jalan tegal rotan JRP - Proyek 19 Des 2012 - 10 Januari 2013 2 Gambar design underpass tegal rotan JRP - PDP Final 31 Desember 2012 3 Pelaksanaan tender JRP - Proyek 1 januari - 26 Januari 2013 4 Persiapan pemasangan rambu-rambu JRP - Proyek 27 Januari - 29 Januari 2013 5 Persiapan pemancangan underpass tegal rotan JRP Team 30 Januari 2013 6 Pelaksanaan fisik underpass. JRP - Proyek Februari - Agustus 2013 II. Pelebaran Jalan 1 Pembebasan tanah tegal rotan: - Ciputat Camat - Pd Aren Camat 2 Design pelebaran jalan tegal rotan Dinas PU Bina Marga 3 Tender pelebaran tegal rotan Dinas PU Bina Marga 4 Pelaksanaan fisik pelebaran jalan tegal rotan Dinas PU Bina Marga 5 Design pelebaran jembatan jalan Tol BSD Tol 6 Tender pelebaran jembatan jalan Tol BSD Tol 7 Pelaksanaan fisik pelebaran jembatan jalan Tol BSD Tol
Sumber : Hasil Rencana 2012

LAPORAN AKHIR

7-5

You might also like