You are on page 1of 53

REUMATOLOGI

ANTRITIS PIRAI
No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal. 1

Diagnosis

Penyakit yang disebabkan oleh deposisi kristal-monosidium urat (M !" yang ter#adi akibat supersaturasi $airan ekstra selular dan mengakibatkan satu atau beberapa mani%estasi klinik. &riteria '(R (1))*" 1. Didapatkan kristal monosodium !rat di dalam $airan sendi+ atau ,. Di dapatkan kristal monosodium !rat di dalam to%us+ atau -. Didapatkan . dari 1, kriteria berikut / 1. in%lamasi maksimal pada hari pertama ,. serangan antritis akut lebih dari 1 kali -. artritis monoartikular 0. sendi yang terkena ber1arna kemerahan 2. pembengkakan dan sakit pada sendi M3P 4 .. serangan pada sendi M3P unilateral *. serangan pada sendi tarsal unilateral 5. 3o%us ). Hiperurisemia 16. pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologik 11. kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologik 1,. kultur bakteri $airan sendi negative. 1. Pseudogout+ ,. Khusus : 'rtritis eptik+ 'rtritis Rheumatoid 89D+ (RP 'nalisis $airan sendi 'sam urat darah dan urin ,0 #am !reum+ kreatinin+ ((3 Radiologi sendi 1. Penyuluhan. ,. pengobatan %ase akut a. kolkisin+ Dosis+ 6.2 mg diberikan tiap #am sampai ter#adi perbaikan in%lamasi atau terdapat tanda-tanda toksis atau dosis tidak melebihi 5 mg:,0 #am b. obat anti in%lamasi non ;steroid. $. glukokortikoid dosis rendah bila ada kontraindikasi kolkisin dan obat aintiin%lamasi non-steroid -. Pengobatan hiperurisemia. a. Diet rendah purin. b. <bat pengmbat xantin oksidase (untuk tipe produksi berlebih"+ misalya allopurinol. $. <bat urikosurik (untuk tipe sekrasi rendah". <bat anti hiperurisemik tidak boleh diberikan pad stadium akut. 3o%us De%ormitas sendi Ne%romati gout+ gagal gin#al 7onam Dokter spesialis penyakit dalam dan PPD penyakit dalam Departemen penyakit dalam- ubbagian Rematologi -

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

3erapi

&omplikasi

Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

ATRITIS REUMATOID
Pengertian Diagnosis No.Dokumen : No. Revisi : Hal. , Penyakit in%lamasi sistemik kronik yang terutama mengenai sendi diartrodial. 3ermasuk penyakit autoimun dengan etiologi yang tidak diketahui. &riteria '(R (1)5*" 1. &aku pagi+ sekurangnya 1 #am ,. 'tritis pada sendi sekurangnya - sendi -. 'tritis pada sendi pergelangan tangan+ metacorkophalanx (M(P" dan po>imal 4nterphalan> (P4P" 0. 'tritis yang sistematis. 2. nodul Reumatoid. .. ?aktor Reumatoid serum positi%. *. gambaran radiologik yang spesi%ik. untuk diagnosis 'R+ diperlukan 0 dari * kriteria tersebut diatas+ untuk &riteria 1-0 harus minimal diderita selama . minggu. pondiloartropati seronegati%+ sindrom #ogren. 89D+ (RP ?aktor reumatoid serum.hasil positi% di#umpai pada sebagian besar kasus (52@"+ sedangkan hasil negati% tidak menyingkirkan adanya 'R 'nalisis $airan sendi. Dapat terlihat peningkatan #umlah leukosit di atas. ,.666 :mm-. analisis ini sekaligus digunakan untuk menyingkirkan adanya artropati kristal. Radiologi tangan dan kaki. Aambaran ini berupa pembengkakan #aringan lunak+ diikuti oleh osteoporosis juxtaarticular dan erosi pada bare area tulang. &eadaan lan#ut terlihat penyempitan $elah sendi+ osteoporosis di%us+ 7iopsi sinovium:nodul reumatoid Penyuluhan Prorteksi sendi+ terutama pada stadium akut <bat anti in%lamasi non-steroid <bat remiti% (DM'RD"+ misalnya klorokuin dengan dosis 1>,26 mg:hari+ metroteksat dosis *+2-,6 mg sekali seminggu+ salaBopirin dosis --0 > 266 mg:hari+ garam emas per oral dosis --) mg:hari+ atau subkutan dosis a1al 16 g+ dilan#utkan seminggu kemudian dengan dosis 12 mg:minggu+ dan naikkan men#adi 26 mg:minggu selam ,6 minggu+ selan#utnya diturunkan selama 0 minggu samai dosis kumulati% ,g. Alukokortikoid+ dosis seminimal mungin dan sesingkat mungkin+ untuk mengatasi keadaan akut atau kekambuhan 7ila terdapat peradangan yang terbatas hanya pada 1-, sendi dapat diberikan in#eksi steroid intraartikular seperti Triamcinolon acetonide 16 mg tau metilprednisolon ,6-06 mg ?isioterapi+ terapi okupasi+ bila perlu dapat diberikan ortosis. <perasi untuk memperbaiki de%ormitas. De%ormitas sendi (boutonnierre+ s1an ne$k+ deviasi ulnar" indrom tero1ongan karpal Dubia Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit dalam Departemen Penyakit DalamC ubbagian Rematologi Departemen bedah-<rthopedi

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

3erapi

&omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK


No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal. Penyakit 'utoimun yang ditandai produksi antibodi terhadap komponen-komponen inti sel yang berhubungan dengan mani%estasi klinis yang luas. &riteria Diagnosis '(R 1)5,. diagnosis ditegakkan bila didapatkan 0 dari 11 kriteria di ba1ah ini : 1. Ruam Malar ,. ruam diskoid -. %otosensivitas 0. ulserasi di mulut atau naso%aring 2. artritis .. serositis (pleuritis atau perikarditis" *. kelainan gin#al (proteinuri D6+2 g:hr+ atau silinder sel" 5. kelainan neurologi+ ke#ang-ke#ang atau psikosis ). kelainan hematologi+ anemia hemolitik+ atau lekopenia+ lim%openia+ atau trombopenia. 16. kelainan imunologik+ sel 89 positi% atau anti DN' positi%+ atau anti m positi%+ tes serologis untuk si%ilis positi% palsu. 11. antibodi antinuklear ('N'" positi%.

Diagnosis

Diagnosis 7anding Mi>ed $onne$ive tissue+ sindrom vaskulitis Pemeriksaan 89D+ (RP Penun#ang (-+dan (0 'N'+ 9N'+ (anti DN' dan sebagainya" (oomb test+ bila ada '4H' 7iopsi kulit Penyuluhan Prorteksi sendi terhadap sinar matahari+ sinar ultraviolet+ kadang-kadang #uga sinar %luoresein Pada mani%estasi non-organ vital (kulit+ sendi+ fatigue" dapat diberikan klorokuin 0 mg kg:77:hari 7ila mengenai organ vital+ berikan prednison 1-1+2 mg:kg77:hari selama . minggu+ kemudian tappering o%% 7ila terdapat peradangan terbatas pada 1-, sendi+ dapat diberikan in#eksi steroid intraartikular 3erapi Pada kasus berat atau mengan$am nya1a dapat diberikan pulse metilprednison 1gr:hari 4E selama - hari berturut-turut+ lalu prednison 06-.6 mg:hari per oral 7ila pemberian glukokortikoid selama 0 minggu tidak memuaskan+ maka dimulai pemberian imunosupresi% lain+ misal siklo%os%amid 266-1666 mg:m, sebulan sekali selama . bulanm kemudian tiap - bulan sampai , tahun. 4munosopresan lain yang dapat diberikan adalah aBatioprin siklosporin-' &omplikasi 'nemia hemolitik+ trombosis+ lupus serebal+ ne%ritis lupus+ in%eksi sekunder+ osteonekrosis. Prognosis Dubia =e1enang Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam !nit yang Departemen Penyakit DalamC ubbagian Rematologi menangani !nit terkait Departemen &ulit dan &elamin

ARTITIS SEPTIK
No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal. in%eksi berbagai

'rtritis yang disebabkan oleh adanya mikroirganisme (bakteri non-gonokokal"

Diagnosis

Nyeri sendi akut+ umumnya mono-artikular !mumnya terdapat penyakit lain yang mendasari Ditemukan bakteri dari kultur $airan sendi

Diagnosis 7anding 'rtritis gonokal+ bursitis septic 'nalisis $airan sendi Pe1arnaan gram dan kultur $airan sendi Pemeriksaan 89D+ (RP+ leukosit darah Penun#ang &ultur darah+ bila ada tanda-tanda sepsis 7iopsi kulit 1. 'psirasi $airan sendi ,. 'ntibiotik berspektrum luas sebelum ada hasil kultur dan diubah setelah hasil kultur diperoleh. -. Drainase sendi yang terin%eksi 0. 4ndikasi tindakan bedah : 3erapi a. in%eksi koksa pada anak-anak b. in%eksi mengenai sendi yang sulit dilakukan drainase se$ara adekuat $. terdapat bukti osteomielitis d. in%eksi berkembang ke #aringan lunak sekitarnya &omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait <steomielitis+ sepsis Dubia Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit DalamC ubbagian Rematologi Departemen 7edah ; <rthopedi

OSTEOARTRITIS
No.Dokumen : No. Revisi : Hal.

Pengertian

<' merupakan penyakit degenerati% yang mengenai ra1an sendi. Penyakit ini ditandai oleh kehilangan ra1an sendi progresi% dan tebentuknya tulang baru pada tebekula subkondral dan tepi tulang (osteo%it" <steoartritis 1. Nyeri lutut ,. alah satu dari - kriteria berikut : i. !sia D 26 tahun ii. &aku sendi F -6 menit iii. &repitasi G osteo%it Osteoartritis sendi tangan 1. Nyeri tangan atau kaku ,. 3iga dari 0 kriteria berikut : a. pembesaran #aringan keras dari , atau lebih dari 16 sendi tulang tangan tertentu (D4P 44 dan 444 kiHka+ (M( 4 ki Hka" b. perbesaran #aringan keras dari , atau lebih sendi D4P $. pembengkakan pada F - sendi M(P d. de%ormitas pada minimal 1 dari 1o sendi tangan tertentu. Osteoartritis sendi pinggul 1. Nyeri pinggul dan ,. minimal ,dari - keriteria diba1ah ini : a. 89D F ,6 mm:#am b. Radiologi+ terdapat osteo%it pada %emur atau asetabulum $. Radiologi/ terdapat penyempitan $elah sendi (superior+ a>ial+ dan : atau medial" 'rtritis reumatoid+ atritis gout+ artritis speti$+ spondilitis ankilosa 89D+ pada <' in%lamati%+ 89D akan meningkat 'nalisis $airan sendi Radiogra%i sendi yang terserang 'rtroskopi 1. Penyuluhan ,. proteksi sendi terutama pada stadium akut -. obat antiin%lamasi non steroid. Dapat digunakan sepersi sodium diklo%enak 26 mg+ t.i.d+ piroksikak ,6 mg o.d+ meloksikam+ *+2 mg o.d. dan sebagainya De%ormitas sendi Dubia Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit DalamC ubbagian Rematologi Departemen 7edah ; <rthopedi

Diagnosis

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

3erapi

&omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

SPONDILITIS ANKILOSA
No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

pondilitas ankilosa ( '" merupakan penyakit in%lamasi sistemik kronik+ yang terutama mengenai tulang-tulang aksial. Dikenal dua bentuk yaitu spondilitas ankilosa primer+ (idiopatik" dan sekunder yang berkaitan dengan artritis reakti%+ psoriasis+ atau penyakit kolon in%lamati%. &riteri Ne1 Iork 1. Nyeri pada Eertebra lumbal+ atau dorsolumbal ,. &eterbatasan gerak %leksi anterior+ %leksi lateral+ dan ekstensi lumbal -. &eterbatasan ekspansi+ dada sebesar D ,+2 $m pad sela iga 4E Diagnosis de%initive ditegakkan berdasarkan : 1. Aambaran radiogra%i sakroilitis bilateral dera#at --0 ditambah 1 atau lebih $riteria di atas+ atau ,. Aambaran radiogra%i sakroilitis bilateral dera#at --0 atau saktorilitis bilateral dera#at ,+ ditambah $riteria 1 atau $riteria , G Penyakti reiter+ spondiloartropati #unrvile+ arthritis psoraiti$ 89D (RP. eperti halnya 'R+ 89D dan (RP diharapkan meningkat dimana hal ini menun#ukkan adanya proses in%lamasi. ?aktor rhematiod serum+ biasanya negative. 'nalisis $airan sendi. 3idak ada parameter spesi%ik+ untuk menyingkirkan kelainan lain. Radiologi sendi sakroiliakal+ vertebra lumbal+ dan vertbra torakal. H8'-7,*. hasil positi% sangat mendukung ke#adian '. ?aktor risiko berkaitan dengan subtype dari H8'-7,*. Penyuluhan Proteksi sendi+ terutama pada stadium akut <bat antin%lamasi non stetroid <bat remiti% (DRM'RD" biasanya+ salaBopirin dengan dosis ,>1 gram:hariJ ?isioterapi yang intensi%+ terapi okupasi+ bila perlu dapat diberikan ortosis <perasi untuk memperbaiki de%ormasi Bomboo spine, %raktur dislokasi Malam Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit DalamC ubbagian Rematologi Departemen Rehabilitasi Medik.

Diagnosis

Diagnosis 7anding

Pemeriksaan Penun#ang

3erapi

&omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

SKLEROSIS SISTEMIK
Pengertian klerosis istemik merupakan penyakit kronik yang mengenal berbagai system organ dan terutama ditandai dengan penbalankulit.penyakit ini dapat di%us+ terbatas+ atau berupa sindrom tumpang tindih+ penyakit #aringan ikat yang sulit diterapkan+ atau terlokalisir. A Kreteria !a"or kleroderma prokisal Diagnosis # Kriteria !inor 1. sklerodaktil ,. pen$ekungan #ari atau hilangnay subtansi #ari -. %ibrosis basal di kedua paru diagnosis dietegakkan bila didapat 1 kriteria mayor dan , kriteria minor atau lebih. Mixed connective tissue dsease 89D (RP. Peningkatan hasil menun#ukkan proses in%ilamasi akti%. 'N'+ anti topo-1 ( $l-*6"+antibodi antisentromer+ anti -'+ anti -7+ anti RNP. Diharapkan hasil tersebut positi%+ terutama anti-topoisomerase 1+ RN' polymerase I,III, dan !- RNP. Radiologi tangan+ toraks !#i %ungsi paru !reum dan kreatinion 7iopsi kulit. Penyuluhan dan dukungan psikolosial Proteksi terhadap suhu dingin untuk mengatasi %enomena Raynaund 7ila terdapa ulkus atau grangen+ harus dira1at dengan baik+ dan diberikan antibiotik yang adekuat. Dapat di$oba D-penisilamin - > ,26 mg. 7ila gagal dapat di$oba DMR'D lain seperti metotreksat 7ila didapatkan gangguan gastrointestinal+ dapat diberikan H, antagonis+ omepraBol+ dan obat prokinetik. Pada keadaan krisis renal+ dapat diberikan kapotopril+ bila %ungsi gin#al memburuk+ dapat dilakukan dianalisis. Pada pneumonitis+ dapat diberikan glukokortikoid atau siklo%os%amid. Hipertensi yang tidak terkontrol+ krisis renal+ pneumonitis+ re%luks eso%agitis+ divertikulosis:. Dubia Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit DalamC ubbagian Rematologi

Diagnosis 7anding

Pemeriksaan Penun#ang

3erapi

&omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

SIROSIS $ATI
No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

Diagnosis Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

Penyakit hati menahun yang di%us ditandai dengan adanya nekrosis+ pembentukan #aringan ikat disertai nodul. Pemeriksaan %isik stigma sirosis (palmar eritema+ spider nevi" vena kolateral dinding perut+ ikterus+ ederma pretibial+ asites+ splenomegali. Hepatitis kronik akti% 8aboratorium darah (DP8+ ' 3+ '83+ albuminm (H9+ P3+ seromarker hepatitis" ! A+ biopsi hati+ endoskopi (7'+ analisa $.asites. 4stirahat $ukup Diet seimbang (tergantung kondisi klinis" Roboransia Mengatasi penyulit. Hipertensi portal+ 7P+ hematemesis+ sind hepatorenal+ gangguan hemostasis+ ense%alopati hepatikum. Dubnia ad malam Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit Dalam- ubbagian Hepatologi

3erapi &omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

$EPATOMA
No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

3umor ganas hati prima 'namnesis : penurunan 77+ nyeri perut kanan atas+ anoreksia+ malaise+ ben#olan perut kanan atas+ Pemeriksaan %isik : hepatomegali berben#ol-ben#ol+ stigma penyakit hati kronik. 8aboratorium : peningkatan '?P+ P4E&' 44+ '8P+ ! A+ lesi %okal:di%us dihati. 'bses hati 8aboratorium: ?P+ P4E&' 44+ '8P+ ' 3+ '83+ seromarker hepatitis ! A : lesi %okal:di%us (3 s$an+ biopsi hati. Pembehan:reseksi tumor (bila tumor mengenai 1 lobus+ ukuran F - $m+" 4n#eksi etanol perkutan dengan tuntunan ! A (bila tumor F buah+ ukuran F - $m+ tumor yang residi% pas$a reseksi hati+ tumor residual+ pas$al embolisasi". 3ransplantasi hati &emoembolisasi pada ' hepati$a. 9nse%alopati hepatikum+ ruptur tumor spontan+ hematemesis melena+ kegagalan hati Malam Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit Dalam- ubbagian Hepatologi Departemen 7edah Digesti%

Diagnosis

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

3erapi

&omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

$EPATITIS %IRUS AKUT


No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

Diagnosis Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

4n%lamasi hati akibat in%eksi hepatitis yang berlangsung selama F . bulan 'namnesis: mual+ malaise+ anoreksia+ urin ber1arna gelap+ Pemeriksaan %isik : ikterus+ hepatomegali 8aboratorium : '83 dan ' 3 meningkat D - > N Hepatitis akibat obat+ hepatitis alkoholik+ penyakit saluran empedu+ leptospirosis 8aboratorium: ' 3+ '83+ bilirubin+ seromarker (igM anti H'E+ Hb'g+ lgM anti H7$+ anti H(E+ ig M anti H9E.

3erapi Hepatitis vulminan Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

3irah baring+ diet seimbang+ pengobatan suporti%. Hepatitis %ulminan+ kolesstatis berkepan#angan+ hepatitis kronik 7onam Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit Dalam- ubbagian Hepatologi

$EPATITIS %IRUS KRONIK


No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

Diagnosis

uatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh berma$am-ma$am etiologi+ ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati 'namnesis: umumnya tanpa keluhan Pemeriksaan %isik : bisa ditemukan hepatomegali 8aboratorium : pertanda virus hepatitis 7 atau ( positi% ! A : Hepatitis kronik 7iopsy hati : peradangan dan %ibrosis pada hati Perlemakan hati 8aboratorium seperti pada hepatitis 'kut ! A hati 7iopsi hati Hepatisi 7 kronik : lamivudin Hepatitis ( kronik : interveron K G ribavirin irosis hati+ karsinoma hepatoseluler ,6 @ akan berkembang men#adi sirosis hati Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit Dalam- ubbagian Hepatologi Departemen Patologi 'natomi

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

3erapi Hepatitis vulminan Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

A#SES $ATI
No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

Diagnosis

Rongga patologis berisi #aringan nekrotik yang timbul dalam #aringan hati akibat in%eksi amuba atau bakteri 'namnesis: demam Pemeriksaan %isik : ikterus+ hepatomegali yang nyeri tekan+ Nyeri perut kanan atas 8aboratorium : luekositosis+ gangguan %ungsi hati ! A : rongga dalam hati 7iopsy hati : pus (G" Hepatoma+ kolesistitis+ 37( hati+ aktinomikosis hati 8aboratorium : DP8+ '8P+ bilirubin+ serologi amuba ! A+ kultur $airan pus 3irah baring+ diet tinggi kalori tinggi protein Pada abses amuba : metronidaBol 0 > 266-*26 mg:hari selama 2-16 hariL Pada abses piogenik : antibiotika spketrum luas+ atau sesuai dengan hasil kultur kuman Pada abses $ampuran : kombinasi mentronidaBol dan antibiotika Drainase $iaran abses terutama pad kasus yang gagal dengan terapi konser%ativ atau bila abses berukuran besar (D2" Reptur abses (ke pleura paru+ peri$ardium+ usus+ entraperitoneal atau kulit" pendarahan dalam abses+ sepsis 7onam Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit Dalam- ubbagian Hepatologi

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

3erapi

&omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

KOLESISTITIS AKUT
No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

Diagnosis

Reaksi in%lamasi kandungan empedu akibat in%eksi bekterial akut yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas+ nyeri tekan dan panas badan. 'namnesis: nyeri epigastrium atau perut kanan atas+ dapat men#alar ke daerah s$apula kanan+ demam Pemeriksaan %isik teraba massa kandung empedu+ nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis lo$al+ tanda murphy (G"+ ikterik bisanya menun#ukkan adanya batu di saluran empedu ekstrahepatik. 8aboratorium : luekositosis+ ! A : penebalan dinding kandung empudu+ seringkali ditemukan pula hati : pus (G" 'ngina prekotis+ in%ark miokard akut+ apendisitis akut retroseaekal+ tukak peptik per%orasi+ pankreatitis akut+ obstruksi intestinal. 8aboratorium : DP8+ ' 3+ '83+ '8P+ bilirubin+ kultur darah+ ! A hati 3irah baring+ puasa sampai nyeri berkurang :hilang Pengobatan suporti%+ (antipiretik+ analgetik+ pemberian $airan in%us dan mengoreksi kelainan elektrolit" 'ntibiotika parenteral &olosistektomi bila diperlukan Aangren:empiema kandung empedu+ per%ormasi kandung empedu+ %istula+ peritonitis umum+ abses hati+ kolesistitis kronik 7onam Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit Dalam- ubbagian Hepatologi Departemen 7edah Digestik

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

3erapi

&omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

PERLEMAKAN $EPATITIS NON ALKO$OLIK


No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

Diagnosis

uatu sindrom klinis dan patologis akibat perlemakan hati+ ditandai oleh berbagai tingkat perlemakan+ peradangan dan %ibrosis pada hati. 'namnesis: rasa menggan#al diperut kanan atas Pemeriksaan %isik : kelebihan berat badan ! A : gambaranb bright livet 7iopsi hati ditemukan perlemkan hati+ peradangan lobulus+ kerusakan hepatoseluler+ hialin mallory dengan atau tanpa %ibrosis. Hepatisi virus kronik 8aboratorium : gula darah+ pro%il lipid+ ' 3+ '83+ '8P+ gamma A3+ seromarker hepatitis+ 'N' anti ns DN' 7iopso hati Mengoreksi %aktor risiko (penurunan berat badan+ kontrol gula darah+ memperbaiki pro%il lipid dan olah raga". irosis hati 7onam Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit Dalam- ubbagian Hepatologi Departemen Patologi 'natomi

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang 3erapi &omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

TROPIK IN&EKSI
DEMAM #ERDARA$ DENGUE 'D#D(
No.Dokumen : Pengertian Diagnosis No. Revisi : Hal. Penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypty dan Aedes albopictus serta memenuhi kriteria =H< untuk D7D &riteria diagnosis =H< 1))* untuk D7D harus memenuhi : - Demam atau ri1ayat demam akut antara ,-* hari+ biasanya bi%asik - 3erdapat minimal satu dari mani%estasi pendarahan berikut ini : o ji troni!uet positi% (D ,6 petekie dalam ,+20 $m," o Petekie+ ekimosis+ atau purpura o Pendaharan mukosa+ saluran $erna+ bekas suntikan+ atau tempat lain o Hematemesis atau melena - 3rombositopenia (F 166.666:mm-" - 3erdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage : o Hematokrit meningkat D ,6 @ dibanding hematokrit rata-rata pada usia+ #enis kelamin dan populasi yang sama. o Hematokrit turun hingga D ,6 @ dari hematokrit a1al+ setelah pemberian $airan o 3erdapat e%usi pleura+ e%usi perikard+ asites dan hipoproteimnemia Dera)at 4 : Demam disertai ge#ala konstitusional yang tidak khas+ mani%estasi pendarahan hanya berupa u#i torni!uet positi% dan atau mudah memar 44 : dera#at 1 disertai pendarahan spontan 444 : terdapat kegagalan sirkulasi : nadi $epat dan lemah atau hipotensi+ disertai kulit dingin dan lembab serta gelisah 4E : Ren#atan : tekanan darah dan nadi tidak teratur D7D dera#at 444 dan 4E digolongan dalam sindrom ren#atan dengue Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang 3erapi Demam akut lain yang bermani%estasi trombositopenia Hb+ Ht+ lekosit+ tormbosit+ serologi dengue Non%ormakologis : tirah baring+ makanan lunak ?armakologis istomatis : antipiretik parasetamol bila demam - tata laksana terin$i dapat dilihat pada lampiran protokol tatalaksana D7D o (airan intravena : Ringer laktat atau ringer asetat 0-. #am :kol% koloid plasma ekspander pada D7D stadium 444 dan 4E bila diperlukan o 3ans%usi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi o Pertimbangan heparinisasi pada D7D stadium 444 dan 4E dengan koagulasi intravaskular diseminata (&4D" Ren#atan pendaharan+ &4D 7onam Residen penyakti dalam+ spesialis penyakti dalam Departemen penyakit dalam- ubbagian in%eksi.

&omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

DEMAM TI&OID
No.Dokumen : Pengertian Diagnosis No. Revisi : Hal. Penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh in%eksi kuman "almonella Typi Ana!nesis : demam naik se$ara bertangga lalu menetap selama beberapa hari+ demam terutama sore:malam hari+ sakit kepala nyeri otot+ anoreksia+ mual+ muntah+ obstipasi atau diare. P&: %ebris+ kesadaran berkabut+ bradikardia relati% (peningkatan suhu 1 o ( tidak diikuti peningkatan denyut nadi 5 > :menit"+ lidah yang berselaput (kotor di tengah tepi dan u#ung merah+ serta termor" hepatomegali+ splenomegali+ nyeri abdomen+ roseolae (#arang ada orang indonesia" La*: dapat ditemukan lekopeni+ lekositosis+ atau lekosit normal+ aneosino%ilia+ lim%openia+ peningkatan 89D+ anemia ringan+ trombositopenia+ gangguang %ungsi hati &ultur darah (biakan empedu" positi% atau peningkatan titet u#i. =idal D 0 kali lipat setelah 1 minggu memastikan diagnosis. &ultur darah negati% tidak menyingkirkan diagnosis. !#i 1idal tunggal dengan liter antibodi < 1:-,6 atau H 1:.06 disertai gambaran klinis khas menyokongh diagnosis. $epatitis ti+osa bila memenuhi - atau lebih kriteria &hosla: hepatomegali+ ikterik+ kelainan laboratorium (antara lain8 bilirubin D-6+. umol:l+ peningkatan A<3: AP3+ penurunan indeks+ kelainan Histo%atologi. Ti+oid Karier : ditemukannya kuman salmonella typhi dalam biakan %eses atau urin pada seseorang tanpa tanda klinis in%eksi atau pada seseorang setelah 1 tahun pas$a-demam ti%oid. 4n%eksi virus+ malaria DP8. 3es %ungsi hati+ serologi+ kultur darah (biakan empedu" Nono%armakolgia : tirah baring+ makanan lunak rendah serat ?armakologis : istomatis - 'ntimikroba o Pilihan utama:kloram%enikol 0>266 mg sampai dengan * hari bebas demam 'lternati% lain : o 3iam%enikol 0>266 mg (komplikasi hematologi lebih rendah dibandingkan kloram%enikol" o &ontrimoksaBal , > , tablet selama , minggu o 'mpisilin dan amo>ilin 26-126 mg:kg 77 selama , minggu o e%alosponin generasi 444+ yang terbukti e%ekti% adalah se%triakson --0 gram dalam dekstrosa 166 $$ selama M #am per-in%us sehari+ selama --2 hari Dapat pula diberikan se%ataksin ,-- > 1 ram se%aperaBon ,>1 gram ?luorokuinolon (demam umumnya lisis pada hari 444 atau men#elang hari 4E": nor%loksasin ,>066 mg:hari selama 10 hari ipro%loksasin ,>266 mg:hari selama . har <%loksasin , >066 mg:hari selama * hari Pe%loksasin , >066 mg:hari selama * hari ?leroksasin 066 mg:hari selama * hari &asus toksis ti%oid (demam ti%oid disertai gangguan kesadaran dengan atau tanpa kelainan neurologis lainnya dan hasil pemeriksaan $airan otak masih dalam batas normal". 8angsung diberikan kombinasi kloram%enikol 0 > 266 mg dengan ampisilin 0>1 gram dan de>ametason ->2 mg. Ko!*inasi anti*ioti,a hanya diindikasikan pada toksik ti%oid+ peritonitis atau per%orasi ran#atan septik. &asus ti%oid karier : 3anpa kolelitiasis pilihan re#imen terapi selama - bulan : o 'mpisilin 166 mg:kg77:hari G probenesid -6 mg:kg77:hari o 'moksilin 166 mg:kg77:hari G probenesid -6 mg:kg77:hari o &otrimoksaBol , > , tablet :hari Dengan kolelitiasis kolesistektomi G regimen tersebut di atas selama ,5 hari atau kolesistektomi G salah satu re#imen berikut : o ipro%loksasin , > *66 mg:hari

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang 3erapi

o Nor%loksasin , > 166 mg :hari Dengan in%eksi schistosoma haematobium pada traktus urinarius eradikasi schistosoma haematobium: o PraBikuantel 06 mg:kg77 dosis tunggal+ atau o Metro%onat *+2-16 mg:kg77 bila perlu diberikan - dosis interval , minggu etelah eradikasi berhasil+ diberikan re#imen terapi untuk ti%oid karier seperti di atas. Perhatian : pada kehamilan %luorokuinolon dan kotrimoBaksol tidak boleh digunakan+ &lorameinikol tidak dian#urkan pada trisemester 444. 3iam%enikol tidak dian#urkan pada semester 4. <bat yang dian#urkan golongan besat laktam+ ampisilin+ amoksilinm dan se%alosporin generasi 444 ( e%triakson" &omplikasi Intestinal : pendarahan intestinal+ per%orasi usus+ ileus paralitik pankreatis. E,stra-intestinal : kardiovaskular (kegagalan koordinasi pari%er+ miokarditis+ trombosis+ trombo%lebitis+ hematologik (anemia hemolitik+ trombositopenia+ &4D"+ paru+ (pneumonia+ empiema pleuritis"+ hepatobiler+ (hepatitis+ kolesistitis" gin#al * (glomerulone%ritis" pielone%ritis+ perine%ritis"+ tulang osteomielitis+ periostitis+ spondilitis+ artritis+ neuropsikiatrik (toksid ti%oid". 7onam Residen penyakti dalam+ spesialis penyakti dalam Departemen penyakit dalam- ubbagian Rematologi Departemen bedah- ubbagian 7edah Digesti%

Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

LEPTOSPIROSIS
No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

Diagnosis

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

Penyakit Boonosis yang disebabkan oleh spirokaeta patogen dari %amili leptospiracese 'namnesis: demam tinggi+ menggigil+ sakit kepala+ nyeri otot+ mual muntah+ diare+ P? : in#eksi kon#ungtiva+ ikterik+ %oto%obia+ hepatomegali+ splenomegali+ penurunan kesadaran 8ab: dapat ditemukan lekositosis+ peningkatan amilase+ lipase dan (&+ gangguan %ungsi hati+ gangguan %ungsi gin#al erologi leptospira positi%+ (tiler+ 1 D 166 atau terdapat peningkatan D kali pada tiler ulangan". Hepatitis ti%osa+ ikterus obstrukti%m malarie+ kolangitis+ hepatitis %ulminan. DP8+ tes %ungsi hati+ ureum+ kreatinin+ amilase+ lipase+ serologi leptospira. Non%armologis: tirah baring+ makanan:$airan terhantung pada koplikasi organ yang terlibat. - simtomatis - antimikroba o pilihan utama penisilin A0 >1.2 #uta nit selama 2-* hari o 'lternati%: tetrasiklin+ eritromiskin+ doksisiklin+ se%alosporin generasi 444+ %luorokuinolon Aagal gin#al+ pankreatitis+ miokarditis+ pendarahan masi% meningitis aseptik. 7onam Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Departemen Penyakit Dalam- ubbagian Hepatologi Departemen 4lmu Penyakit Dalam+ ubbagian Ain#al Hipertensi

3erapi

&omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

SEPSIS DAN REN.ATAN SEPTIK


No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

Diagnosis

epsis : sidrom respon in%lamasi sistemik ( R4 " yang disebabkan oleh in%eksi. Ren)atan septi, sepsis dengan hipotensi+ ditandai dengan penurunan 3D F)6 mmHg atau penurunan D06 mmHg dari 3D a1al+ tanpa adanya obatanobatan yang dapat menurunkan 3D. 1. R4 ditandai dengan , ge#ala atau lebih berikut / - suhu bagian D -5o ( atau -.o ( - %rekuensi denyut #antung D)6 > :menit - %rekuensi pernapasan D,0>:menit atau pa(<, F-, tor - hitungh lukosit D1, 666 :mm, atau F0.666:mm- atau adanya 16@ sel batang ,. 'da %okus in%eksi yang bermakna untuk menyebabkan sepsis -. Aangguan %ungsi organ atau kegagalan %ungsi organ termasuk penurunan kesadaran+ gangguan %ungsi hati+ gin#al paru+ paru+ dan asidosis metabolik Ren#atan kardiogenik+ ren#atan hipovolemik DP8+ tes %ungsi hati+ ureum+ kreatinin+ gula darah+ 'AD+ elektrolit+ kultur darah dari in%eksi %okal (urin.+ pus+ sputum+ dll" disertai u#i kepekaan mikroorganisme terhadap anti mikroba %oto toraks. o 9radikasi %okus in%eksi o 'nti mikroba empirik+ sesuai dengan : tempat in%eksi dugaan kuman penyebab pro%il anti mikroba (%armakokinetik dan %armakodinamik" anti mikroba de%initi%+ bila hasil kultur mikro organisme telah dketahui+ antimikroba dapat diberikan sesuai hasil u#i kepekaan mikroorganisme. o uporti%+ resusitasi '7(+ oksigenasi+ terapi $airan vasopresor:inotropik+ dan trans%usi ( esuai indikasi" pada ren#atan septik diperlukan untuk mendapatkan respon se$epatnya. Resusitasi $airan Hipovolomia pad sepsis segere diatasi dengan pemberian $airan kristalioid atau koloid. Eolume $airan yang diberikan menga$u pada respon klinis (respon terlihat dari peningkatan tekanan darah penurunan %rekuensi #antung+ ke$ukupan isi nadi+ perabaank kulitt+ dan ekstremitas+ produksi urin+ dan perbaikan kesadaran" dan perlu diperhatikan ada tidaknya tanda kelebihan $airan (peningkatan NEP+ ronki+ galop+ -1 san penurunan saturasi oksigen". ebaiknya dievaluasi dengan (EP (dipertahankan 16-1, $mH,<" dengan mempertimbangankan kebutuhan kalori perhari.

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

3erapi

<ksigenasi sesuai kebutuhan. Eentilator diindkasikan pada hipoksemia yang progresi%+ hiperkapnia+ gangguan neurologis+ atau kegagalan otot pernapasan 7ila hidrasi $ukup tetapi pasien tetapi hipotensi+ diberikan vasoakti% untuk men$apai tekanan darah sistolik D)6 mmHg atau M'P .6 mmHg $lan urin dipertahankan D-6 mi:#am. Dapat digunakan vasopresor seperti dopamin dengan dosis D5 m$glkg77:menit+ norepine%rin 6+6--1+2 m$glkg77:menit+ %enile%rin 6+2-5 m$g:kg74-:menit+ atau epine%rin 6+11-6+2 m$glkg77:menit. 7ila terdapat dis%ungsi miolkard+ dapat digunakan inotropik sepertidobutamin dengan dosis ,-,5 m$glkg77:menit+ dopamin --5 m$glkg77:menit+ epin$%rin 6+16+2 m$glkg77:menit+ atau %os%odiesterase inhibitor karririri$r+ dan. 3rans%usi komponen darah sesuai indikasi &oreksi gangguan metabolik: elektrolit+ guia darah+ $lan asidosis metabolik (se$ara erripiris dapat diberikanbila pH F *+, atau bikarbonat serum F ) m9O:1+ dengan disertai upaya perbaikan hemodinamilk" Nutrisi yang adekuat 3erapi suporti% terhadap gangguan %ungsi gin#al &ortikosteroid bila ada ke$urig-an insu%isiensi adrenal 7ila terdapat &4D $lan didapatkan bukti ter#adinya tromboemboli+ dapat diberikan heparin dengan dosis 166 4!:kg77 bolus+ dilan#utkan 12-,2 4!:kg77:#am dengan in%us kontinu+ dosis lan#utan disesuaikan urtuk ter$apai target aP33 1+22-, kaii kontrol atati antikoagulan- lainnya. &omplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit 3erkait Aagal napas+ gagal gin#al gagal hati+ &4D+ ren#atan septik ireversibeP Dubia ad malam Dokter pesialis Penyakit Dalam $lan PPD Penyakit Dalam Departemen Hmu Penyakit Dalarn - ubbagian 3ropik 4n%eksi Departemen 'nestesi 1 4(!+ Departernen 7edah

&E%ER UNKNO/N ORIGIN


No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

?!< klasik : in%eksi+ neoplasme+ penyakit kolagen Demam D -5+- o ( selama lebih dari - minggu+ sudah dilakukan pemeriksaan intensi% selama - hari bila pasien dira1at atai minimal - kali kn#ungan Pasien ra1at #alan tetapi belum dapat Ditentukan periyebab demam &UO ,lasi, : -D in%eksi Demaim D-5+-o( selama 0 minggu atai lebith pada pasien ra1at #alan atau minimal 0 hari pada pasien yang dira1at dengan hasi% pertumbuhan mikroorganisme negati% dari dugaan %okus in%eksi ?116 pada pasien netropenia Aumiah lekosit
.;

PMN. F 266:mm- 0 inveksi Demam D-5+-6(+ daPl:im - hari pera1atlan perturi-ibuhan mikro$/rganisme masih negati% dart dugaan %okus in%eks/ ?!< pada geriatri: --"+ neeplasma+ penyakit kolagen+ in%eksi Demam D-5+-6(+ dalam - hari pera1atan atau minimal - kali kun#ungan pasien ra1at #alan belum dapat ditentukan peny$b-b dari demam ?!6 pada pasien pediatri (usia -+15 tahtin": -Q %nRl$kt-i+ penyakit kolagen+ naoplasma Demam D-5+-6( selama lebih dari 5 hari+ sudah. dilakukan pemeriksaan intensi% selama - hari bila pasien dira1at atau minimal - kali kun#ungan pasien ra1at #alan tetapi belum dapat ditentukan penyebab demam &UO pada pasien noso,orrtial: 0 in%eksi Dem.am D-5+-.1( timbut pada pasien yang dira1at di R $ian pada saat muiai dira1at serta pada masa perr3luiaa.i pera1atan tidak tedangkit in%eksi+ penyebab dernam tak di&etahui dalam 1aktu - hari termasuk hasil perturnbuhan mikroorganismenegati% dari dugnan %okt is in%eksi ?116 iatrogenik: Demam D-5+1-6( akibat peiiggursaan obat: penisilin+ se%alosporin+ sul%enami$ia+ atropin+ %enitoin. pr$kR/.nami+0. a an-i%oterisin+ inter%eron+ interleukin+ ri%ampisin+ 4NH+ makrolida: klindamisin+ vankornisin+ amino lik$-ida+ alloptirinol
Diagnosis

'namnesis dan P4?: $ermat+ teliti+ dan berulang ri1ayat penyakit se$ara terperin$i: pola demarn+ ada tidaknya in%eksi saluran nanas atas+ in%eksi saluran napas ba1ah+ kaku leher+ nven perut+ disuria atau sakit pinggang+ diare+ abses atau radang tonsil dan otot+ nyeri dan pembengkakan sendi+ atau tanpa kelainan spesi%ik ri1ayat peker#aan+ per#alanan+ kontak dengan orang sakit atau he1an+ trauma %isik atau bedah+ obat-obatan (termasuk rokok+ alkohol+ narkoba"+ keadaan kulit paseien + &elen#ar getah bening+ lubang ori%i$es pasien+ 8ab: sesuai mikroorganisme dan organ terkait

Diagnosis 7anding Perneriksaan Penun#ang

8ab: sesuai mikroorganisme dan orgah terkait 4n%eksi+ penyakit kolagen+ neooiasma+ e%ek samping obat pemeriksaan hematologi+ kimia darah+ !8+ mikrobiologi+ imunologi+ radiologi+ 9&A+ biopsi #aringan tubuh+ pen$itman+ sidikan #scanning$, endoskopilperitoneoskopi+ ang-1 a%i+ lim%ogra%i+ tindakan bedah (laparatomi pei $obaan"+ u#i Pengobatan - imtornatis - !#i terapeutik dengan intibiotika+ kortikosteroid+ atau obat antiin%larnasi nonsteroid tidak dian#urkan ke$uali bila penyakil. progresi% dan potensial %atal sehingga terapi empirik diparlukan epsis+ ren#atan sepsis Dubia DoMer pesialis Penyakit Dalam dan PP4D Penya++Qit Dalam Departemen 4lmu Penyakit Dalam - ubbagian 3ropik 4n%eksi

3erapiS

&ornplikasi Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit 3erkait

MALARIA
No.Dokumen : Pengertian No. Revisi :

Penyakit yang disebabkan oleh in%eksi parasit Plasmodiurn %alsiparum+ Plasmodium viva>. malariae dan ditularkan melatui gigitan nyamuk anopheles Anainnesis: ri1ayat demam intermiten atau terus menerus+ ri1ayat dari atau pergi ke da ',eadaan !enggigil "ang dikuti dengan demarn dan kemudian timbul keringat yang banya malaria mungkir tidak ada+ diare dapat merupakan ge#ala utama" P?: kon#ungtiva pu$at+ sklera ikterik+ splenomegali 8ab: sediaan darah tebal $lan tipis ditemukan plasmodium+ serologi malaria (G" Tsebagai penu

Diagnosis 7anding Penneriksaan Penun#ang


3erapi

Malaria *erat: ditemukannya P. %alsiparuni dalam stadium aseksual disertai satu atau leb/h g 1. Malaria serebrai: koma dalam yang tak dapat:sulit dibangunkan dan bukan disebabkan oleh penyakit lain ,. 'nemia berat (normositik" pada keadaan D16.6661ul. (Hb F2 g:d4 atau hematokrit F1 2@" -. Aagal ginial akut (urin F066 ml:,0 #-m pada orang de1asa+ atau F1, mUlkg77 pada a disertai kreatinin D- mg:dl" 0. 9dema parula$ute respiratory distress syndrome ('RD " 2. Hipoglikemia (gula darah F 06 g:dl" .. Aagal sirkulasi atau syok (tekanan sistolik F*6 mmHg+ disertai kerimgat. dingin atau p &ulit-mukosa D1V(" *. Perdarahan spontan dad hidung+ gusi+ saluran $erna+ dan lateu disertai ganguan koal 5. &e#arg berulang lebih dari , kali dalam ,0 #am setelah pendinginan pada hipertermia ). 'sidernia (pH *+,2" atau. asidesis (bikarbonatt plasma F12 m9O:1" 16. Hemogiobinuria makroskopik oleh karena in%eksi. malaria akut (bukan karena e%ek s dengan de%isierisi A.PD" 11. Diagnosis pas$a-kematian dengan ditemukannya P. %alsiparurn yang padat pada pembuluh darah kapiler #aringan otak. 7eberapa keadaan yang #uga digolongkan sebagai malaria berat sesuai dengan gambaran k% 1. Aangguan kesadaran ,. &elemahan otot tanpa kelainan neurologis (tak b4sa duduk:#alan" -. hiperparasitemia D2@ pada daerah hipoendemik atau daerah tak stabil malaria. 0. 4kterus (bilirubin D- mg:dl" 2. Hiperpireksia (temperatur rektal D06o(" 4n%e&si virus+ dern.am ti%oid toksk+ hepatitis %ulminan+ leptospirosis+ ense%alitis

Darah tebal $lan tipis malaria+ serologi maParti+ -DP8+ tes sungsi gin#al. tes %ungsi hati+ gula d rontgen toraks+ 9&A

a.Daerah sensiti% klorokuin: klorokuin basa 126 mg: Hari 1: 0 tablet G , tablet (. #am kemudian"+ hari 44 H444 : , tabPet atau Hari 1H 44 : 0 tablet+

3erapi radikal: primakuin 1 > 12 mg selama 10 hari 7ila gagal dengan terapi klorokuin selama * hari+

b.Daerah resisten kiorokuin &lorokuin basa 126 mg: Hari 1: 0 tablet G , tablet (. #arn kemudian"+ hari 1=48 , tablet aiau Hari =1: 0 tablet+ dosis tunggal" 3erapi radikal: primakuin 1 > 12 mg selama 10 hari 44. 4n%eksi P. P. ?alsiparum dan P. viva> +aisiparu! ringanisedang0

&iorokuin basa 126 mg: Hari 1: 0 tablet G , tablei (. #arr kem.+-#dian"+ hari 4441III: , tablet atau Hari 4 dan 44 : 0 tablet+ hari 4ll: , tablet

7ila perlu teraphi radikal: ?alsiparum: primakuin 02 mg (dosis tunggal"/ in%eksi $ampur: primakuin 1 > 12 mg selama 10 hari bila resisten dengan pengobatan ters kina sul%et - > 066-.66 mg:hari selama * hari

Ill Malaria *erat

- Drip kina H((.1 266 mg (16 mg:kg1-1-" dalam ,26-266 m D2@ diberikan dalam .

pemantauan 9&A dan kadar gula darah tiap 5-1, #am sampai pasten dapat min parasit malaria sest,ai target (totalp+-++mberian parenteral $lan per ora: selama * ha diberikan -kali sehari" -

Pengobatan dergar. kina dapai dikombinasikan dengan tetrasikiin )0 mglkg77 di glkg77 sekali sehari

klorokuin basa 126 mg: Hari 1: 0 tablet G , tablet (. #am kemudian"+ hari 44 H444 : , tabPet atau Hari 1H 44 : 0 tablet+ hari 444: , tablet 3erapi radikal: primakuin 1 > 12 mg selama 10 hari 7ila gagal dengan terapi klorokuin --D kina sul%at - > 066-.66.mg:hari i selama * hari+ $.Daerah resisten kiorokuin &lorokuin basa 126 mg: Hari 1: 0 tablet G , tablet (. #arn kemudian"+ hari 1=48 , tablet aiau Hari =1: 0 tablet+ hari 4ll: , tablet ditambah P - tablet dosis tunggal" 3erapi radikal: primakuin 1 > 12 mg selama 10 hari 44. 4n%eksi P. +aisiparu! P. ?alsiparum dan P. viva> ringanisedang0 in%eksi $ampur

&iorokuin basa 126 mg: Hari 1: 0 tablet G , tablei (. #arr kem.+-#dian"+ hari 4441III: , tablet atau Hari 4 dan 44 : 0 tablet+ hari 4ll: , tablet 7ila perlu teraphi radikal: ?alsiparum: primakuin 02 mg (dosis tunggal"/ in%eksi $ampur: primakuin 1 > 12 mg selama 10 hari bila resisten dengan pengobatan tersebut: P - tablet (dosis tunggal" atau kina sul%et - > 066-.66 mg:hari selama * hari

Ill Malaria *erat

- Drip kina H((.1 266 mg (16 mg:kg1-1-" dalam ,26-266 m D2@ diberikan dalam .-5
#am (maksimum ,666 mg" dengall pemantauan 9&A dan kadar gula darah tiap 5-1, #am sampai pasten dapat minum obat per oral atausai-$ipai hitung parasit malaria sest,ai target (totalp+-++mberian parenteral $lan per ora: selama * haridengan $losis per oraPglkg7=,0 iam diberikan -kali sehari" Pengobatan dergar. kina dapai dikombinasikan dengan tetrasikiin )0 mglkg77 diberikan 0 kaii sehari atau ksisiklin - glkg77 sekali sehari

3eraph.

Perhatian: P tidak boleh diberikan pada bayi $lan ibu hamil. Primakuin tidak boleh diberikan pada.. ibu hamil+ bayi+ $lan penderita de%isiensi A.PD. &lorokuin tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong. Pada pernberian kina parenteral+ bila obat sudah diterima selama 05 #am letapit belum ada perbaikan dan atau terdapat gangguan %ungsi gin#al+ maka dosis selan#utnya diturunkan sampai -6-26@. &ortikosteroid merupakan kontraindikasi pada malaria serebral. &e!antauan pengo*atan: hitung parasit minimal tilap ,0 #am+ target hitung parasit pada H1 26@ H< #an H- F,2@ H<. Pemer/ksaan diusang sampai dengan tidak d/lemukan parasit malaria dalam - kali pemeri& aan berturut-turut. Pen2egahan: klorokuin basa 2 mg:kg77+ maksimal -66 mg:minggu atau P dengan dosis sul%adoksin 16-12 mg:kg77 atau pirimetamin 6+2-6+*2 mg:kg77 diminum tiap minggu se#ak 1 minggu sebelum masuk daerah endemik sampai dengan 0 minggu setelah meninggalkan daerah endemik &omplikasi Prognosis =e1enang Unit "ang !enangani !nit 3erkait Malaria be%at+ ren#atan+ gagai itapas+ gagal gin#aP 'kut Malaria %alsiparum ringan:sedang+ malaria viva>+ atau malaria ovale: bonam. Malaria berat: dubia ad malam Dekter pesiaStiO Penyakit Dal-M+ PP4D Penyakit Dalam Departemen Hmu Penyakit Dalam subbaglan 3ropik 4n%eksi Departemen 'nestesi 1 4(!+ Departemen 4lmu Penyakit Dalam ubbagian Ain#al Hipertensi 1 !nit hemodialisis+ Departemen Parasitologi+ Departemen Neurologi

INTOKSIKASI OPIAT
No.Dokumen : Pengertian No. Revisi : Hal.

4ntoksikasi a&ibat penggunaan obat golongan opiat+-Mor%in+ Metidin+ heroin+ opium+ pentaBokain+ kodein+ loperamid+ deketrometor%an Ana!nesis: in%ormasi mengenai se%uruh obat yang digunakan+ sisa obat yang ada

Diagnosis

P4?: pupil miosis-pin point pupil+ depresi napas+ penurunan kesadarart+ nadi lemah+ hipotensi+ tanda edem- paru+ needle track sign, sianosis+ spasme saluran $erna dan bilier+ ke#ang 8ab: opiat urin positi% atau kadar dalam darah tinggi

Diagnosis 7anding Pemeriksaan Penun#ang

4ntoksikasi obat sedati%: barbiturat+ benBodiaBepin+ etanol opiat urin:darah+ 'A9S@ elektrolit+ gula d1ah+ rontgen toraks '. Penanganan ,ega3atan: resusiiasi '-7-( (.iir1ay+ breathing, circulation$ dengan mernparhatikan prinsip ke1aspadaan universal abaskan #alan napas+ berikan oksigen sesuai kebutuhan+ pemasangan in%us dan pemberian $airan sesuai kebutuhan. 7. Pern*erian antidotnalo,son 1. 3anpa hipoventiPasi: desis a1al diberikan 6+0 mg 4E pelan-pelan atau dien$erkan ,. Dengan hipoventilasi: dosis a1al diberik-n 1-, mg N pelan-pelan atau dien$erkan. -. 7ila tak ada respon+ diberikan nalokson 1-, mg 4E tiap 2-16 menit hin$ pga timbul respon (perbaikan kesadaran+hilangnya depresi pernapasan+ diatasi pupil" H tau telah men$apai dosis. maksimal 16 mg. bila tetap tak ada respon+ diagnosis intoksikasi opiat parlu dika#i ulang+ lapor konsulen 3im Narkoba 7agian lPD R (M. 0. 9%ek nalokson be$kurang dalam ,6-06 merlit dan pasien dapat #atuh kedalam keadaan overdosis kembali+ sehingga perlu pemantauan ketat tanda vital+ kesadaran+ dan perubahan pupil selama ,0 #am. !ntuk pen$egahan dapat diberikan drip nalokson satu ampul dalarn 266 ml D-2@ atau Na(4 6+)@ diberikar dalam 0-. #am. 2. impan sampel urin untuk pemeriksaan epiat urin dan P akukan rontgen toraks. .. Pertimbangan+ pernasangan 933 bila pernapasan tak adekuat setelah pemberikan nalokson yang optimal+ oksigenasi kurang meski ventilasi $ukup+ atau hipoventilasi menetap setelah - #am pemberian nalokson yang optimal

*. Pasien dipuasakan . #am untuk menghindari aspirasi akibat spasme pilork+ bila diperlukan dapat dipasang NA3 untuk men$egah aspirasi atau bilas lambung pada intoksikasi opiat oral %& '$tivated charcoal dapat diberikan pada intoksikasi peroral dengan rnemberikan ,06 ml $airan dengan -6 gram charcoal, dapat diberkan sampai 166 gram ). 7ila ter#adi keiang dapat diberikan diaBepam 4E 2-16 mg dan dapat didang bila perlu. Pasien dira1at da dikonsultasikan ke 34M Narkoba 7agian lPD R (M untuk penilaian keadaan klinis dan ren$ana rehabilitasi.

&omplikasi: 'spirasi+ gagal napas+ edema paru akut Prognosis Dubia =e1ena.ig DoMer pesialis Penyakit Dalam+ PPD Penyakit Dalam !nit vang ri$-nangani Departemen Penyakit Dalam - ubbagian 3ropik in%eksi Unit Ter,ait Departemen 'nestesi 1 4(!+ 3im Narkoba 7agian lPD R (<M

INTOSIKASI ORGANOFOSFAT
No. dokumen Pengertian No. Revisi Hal.

4ntoksikasi akibat Bat yang mengandung orOano%os%at Ana!nesis: ri1ayat minumlkontak mengandung organo%os%at+ muntah dengan Bat yang

Diagnosis

P?: bradikardia+ pupil miosis+ penurunan kesadePran+ tandatanda aspirasi La*: pemeriksaan bahan muntah atau darah mengandung organo%oss%at

Diagnosis #anding Pe!eri,saan Penun)ang 3erapi Kornpli,asi Prognosis /e3enang Unit "ang !enangani Unit Ter,ait DP8+ elektrolit+ rontgen toraks+ 9&A+ perleriksaan organo%os%at - 7ilas %ambung melalui NA3 - 'tropinisasi Aagal napas+ bPok 'E Dubia DoMer pesialis Penyakit Dalam+ PPD Penyakit Dalam Departe.Pien limu Penyakit Dalam - ubbagian 3ropik 4n%eksi

M93'7<84& 9ND<&R4N<8<A1
DIA#ETES MELLITUS
uatu kelompok penyakit meiabolik yang ditandail oleh hiperglikemia akibat de%ek pada: 1. ker#a 'nsulin (resistensi ins8 ,. produksi glukosa hepatik" dan peri%er ( ntot $lan. lernak" -. sekresi insulin oleh sel beta pankreas 0. atau keduanya Klasi+i,asi DM:

I. DM tipe 1 ( destruksi sel + umumnya diikuti de%isiensi insulin


bsolut": W 4mmune-mediated+ W 4diopatik Pengertian 44. DM tipe , ( beivanasi mulai dari yang: predominan resistensi insuiin den.gan de%isiensi insulin relati% prederninan detek sekretorik dengan resistensil insulin" 4ll. 3ipe spesi%ik lain: De%ek genetik pada %ungsi sel De%ek genetik pada ker#a insulin P#nyakit eksokrin pankreas 9ndokrinopatl Diinduksi obat atau Bat kimia 4n%eksi 7entuk tidak laBim dari iminune mediated DM indrom genetik lain+ yang kadang b erkaitan dengan DM 4E. DM gestasion-1

3erdiri dari: - Diagnosis DM - Diagnosis komplikasi AM+ - Diagnosis penyakit penyerta - Pernantauan pengendalian DM Ana!nesis: &eluhan khas 6M o poliuria+ o polidipsia+ o poli%agia+ o penurunan berat badan yang tidak dapat di#elaskan sebabnya. &eluhan tidak khas DM lemah+ kesernutan+ gatal+ mata kabur+

Diagnoses

dis%ungsi ereksi pada pria+ pruritus vulvae pada 1anita.

&a,tor resi,o DM tipe ,: !sia D 02 tahun+ -erat badan lebih: D 116 @ 77 idaman atau 4M3 D ,- kg:m, Hipertensi (3D D 1061)6 mmHg Ri1ayat DM dalam garis keturunan Ri1ayat abortus beruiang+ melahirkan bayi $a$at+ atau 77 lahir bayi D 0.666 gram Ri1ayat DM gestasional Ri1ayat 3(3 atau A4D4P3 Penderita penyakit#antung kororier+ tuberkulosis+ nipertiroidisme &olesterol HD8 F -2 mold8 dan+ abu trigliserida ,26 mg:d8

'namnesis k$mplikasi DM (lihat &umplikasi". Perneriksgan %isik lenOkap. 3ermasuk W 37+ 77+ 3D+ lingkar pinggang. W 3anda neuropat/ W Mata (visus+ lensa mata $lan retina" W Aigi mulut W &eadaan kaki (termasuk rabaan nadi kaki"+ kulit $lan kuku &riteria diagnostik DM $lan gangguan toleransi glukosa: 1. &ada? glukosa $l1ah se1aktu (plasma vena" D ,66 mg:d8 'tau ,. &adar glukosa daral i puasa (plasma vena" D1,. mg:d8 'tau -. &adar glukosa plasma D ,66 mgld8 pada , #am sesudah beban glukosa *2 gram pada 33A< Pemeriksaan laboratorioum : Hb+ leukosit+hitung #enis leukosit+ 89D &adar glukosa darah puasa dan , #am sesudah makan !rinahsis rutin+ proteinuria ,0 #am+ ((3 ukur &reatinin AP3+ 'lbumin:Alobulin &olesterol 3otal+ kolesteroP 8D8. kolesterol HD8-triglisorida '1$ 'lbuminun mikro Pemeriksaan penu%%iang lain: 9&A ?oto thuraks ?unduskopi

Diagnosis *anding Pemeriksaan penun#ang

Hiperglikemia rea$tion 3oleransi glukosa terganggu (3A3X4A3" Alukosa darah puasa terganggu (A4DP3X4?A" Pe!eri,saan la*oratoriu!: Hb+ leukosit+ billing #enis leukosit+ 89D Alukosa darah puasa dan , #am sesudah makan !rinaiisis rutin+ proteinuria ,0 #am+ ((3 ukur &reatinin AP3+ 'lbumin:Alobulin &olesterol 3otal+ kolesterol 8D8+ kolesterol HD8+ trigliserida '+(i 'lbuminuri mikro Pemeriksaan penuniang lain: 9&A ?oto thoraks ?unduskopi

Terapi

Edu,asi Meliputi pernallaman tentang: Penyakit DM Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM Penyulit DM 4n%ervensi %armakoiogis dan non-%armakologis Hipoglikamia Masalah khusus yang dihadapi (ara mengembangkan sistern pendukung dan menga#arkan keterampilan (ara mempergunakan %asilitas pera1atan kesehatan Peren$anaan Makan tandar yang dian#urkan adalah makanan (angan komposisi: &arhohidrat .6-*6@ Protein 16-12@ 8emak ,6-,2@ Numlah kandungan kolesterol disarankan F -66 mg:hari. Diusahakan lemak berasal dari sumber asam lemak tidak #ertuh (M!?' X Mono !nsaturated ?atty '$id"+ dan membatasi P!?' (Poly !nsaturated ?atty '$id" dan asam lemak #enuh. Nurnlah kandungan serat G ,2 g:hr+ Diutamakan serat larut. Nurnlah ka%ori basal per hari: 8aki-laki : -6kal:kg 77 idaman =anita : ,2 kal:kg 77 idaman

Penvesuaian (ternadap kalori basal 1 hari": tatus giBi: 7D gemuk 77 %ebih

-,6@ -16@

77 kurang !mur D 06 tahun tres metabolik (in%eksi+ operasi+dll": 'kti%itas: Ringan edang 7erat Hamil: u trimester 1+ 11 $i trimester 4ll 1 laktasi

G,6@ - 2@ G (16 s:d -6 @" G 16 @ G,6@ G-6@ G -66 kal G 266 kal

Ru!us #ro2a 7erat bardan idaman (37 -166" ; 16 @ '(ria ) *+,-M dan .anita ) */, cm, + dak dikurangi *, 0 lagi& 77 kurang : F )6 @ 77 i$iaman 7briormal : )6-116@ 77 idaman 7blebih : 116-1,6@ 77 idaman Aemuk : D 1,6 @ 77 idarnan Latilhan .as!ani &egiatan #asmani sehari-hari dan latihan teratur (--0 kali seminggu selama kurang lebih -6 menit". Prinsip: 4ONTINUOUS - R5T$MI4AL - INTER%AL PROGRESSI%E - ENDURAN4E Inter6ensi ?armakologis <bat Hioglikemia <ral (61-16": Pemi$u sekresi insulin (insulin se$retagogue" ul%onilurea Alinid Penambah sensitivitas terhadap insulin Met%ormin+ 3iaBolidindon Penghambat absorpsi glukosa Penghambat glukosidase al%a Insulin 4ndikasi: Penurunan berat baHn yang $epat Hiperglikemia berat yang disertai ketosis &AtSoasidosis diabetik Hipergiikernia hiperosmolar non ketotik HipeigPikemia dengan asidosis laktat Aagal dengan kombinasi (H< dosis hampir maksimal tres berat (in%eksi sistemik+ operasi besar: 4M'+ stroke" &ehamilan dengan DM 1 diabelies melitus gestasional

yang tidak terkendah dengan peren$anaan makan Aangguan %ungsi gin#al atau hati yang berat &ontraindikasi dan atau atergi terhadap <H< Terapi Korn*inasi Pemberian <H< maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah+ untuk kemudian dinakkan se$ara bertahap sesuai dengan respons kadar glukosa darah. 'tau dengan <H< tunggal sasaran kadar glukosa darah beium ter$apai+ perlu kombinasi dua keiompok obat hipoglikemik or#4 yang berbeda mekanisme ker#anya+ Pengelolaan DM tipe , Aemuk: Non-+ar!a,ologis evaluasi 2 - 4 minggu (sesuai keadaan klinis): asaran tidak terrapai: Peng,anan ,ern*ali terla,sana0 non-+ar!a,ologis( evaluasi 2 - 4 minggu (sesuai keadaan klinis) asaran tidak ter$apai: G 1 ma$am <H< 7iguanid 1 Penghambat G1l evaluasi2-4ininggu(sesua eadaan klinis) asaran tidak ter$apai: kombinasi , ma$am <H<+ antara: 7iguanid 1 Penghambat glukosidase : glitaBon evaluasi 2 - 4 minggu (sesuai keadaan klinis): asaran tidak ter$apai: kombinasi - ma$am <H< : 7iguanid G Penghangbat glukosidase G %itaBon atau 3erap: &ombinasi <H< siang hari G lisulin malam evaluasi 2 - 4 minggu (sesuai keadaan K;nis): asaran terapi kombinasi - <H< tidak ter$apai: kombinasi 0 mo-$am <H<: 7iguanid G Penghambat glukosidase $$ G AlitaBon G e$retagogue 'tau : Terapi Ko!*inasi O$O siang hari 7 Insulin !ala! evaluasi 2 - 4 minggu (sesuai keadaan klinis): asaran terapi+ kombinasi 0 <H< tidak ter$apai: 4nsulin 'tau: 3erapi &ornbinasi <H< slang hari G 4nsulin malam asaran 3erapi &ombinasi <H< G 4nsulin tidak ter$apai: Insulin 7ila sasaran ter$apai: teruskan terapi terakhir. Pengelolaan DM tipe , 3idak Aemuk : Non-%armakologis 9valuasi 1 - 2 minggu #sesuai keadaan, 3 klinis$4 asaran tidak ter$apai : Non-%armakologis G se$retagogue evaluasi 1 - 2 minggu #sesuai keadaan klinis$4 asaran tidak ter$apai: kombinasi , ma$am <H<+ antara: e$retagogue G Penghambat glukosidase a 1 7iguanid G AlitaBon evaluasi 1 - 2 minggu #sesuai keadaan klinis$4 asaran tidak te$$apai: kornbinasi - ma$am <H<: e$retagogue G Penghambat glukosidase G 7iguanid 1 AlitaBon 'tau : 3erapi &ombinasi <H< siang hari G 4nsulin malam evaluasi 1 - 2 minggu #sesuai keadaan klinis$&asat an terapi kombinasi - <H< tidak ter$apai. kornbinasi 0 ma$am <H<: e$retagogue G Pengharnbat glukosidase G 7iguanid G AlitaBon 'tau :

3erapi &ombinasi <H< siang hari G 4nsulin malam evaluasi 1 - 2 minggu #sesuai keadaan&klinis$4 asaran terapi kornbipasi 0 <H< tidak ter$apai: 4nsulin 'tau: Terapi Ko!*inasi O$O siang hari 7 Insulin !ala! asaran 3erapi &ornbinasi <H< G insulin tidak ter$apai: 4nsulin 7ila sasaran ter$apai: teruskan tetapi terakhir Penilaian hasil terapi. 1. Pemeriksaan Alukosa Darah ,. Pemeriksaan '1( -. Pemeriksaan Alukosa Darah Mandiri 0. Pemeriksaan Alukosa Arin 2. Penentuan 7enda &eton &riteria Pengendalian DM ( lihat tabel lampiran" Ko!pli,asi '. Mut: &etoasidosis diabetik Hipernsmolar nosi ketotik Hipoglikernia 7. &ronik: Makroangiopati: Penibuluh koroner Easkular peri%er Easkular otak Mikroangiopati: &apiler retina &apiler renal Neur$ipatti AahunOan: &ardiopati: PN&+ kardiomi$p-iti Rentan in%eksi &alki diabetik Dis%ungsi ereksi Prognosis Dubia =e1enang Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PP4D Penyakit Dalam !nit yang menangani Divisi Metabolik 9ndokrinologi+ Departemen llmu Penyakit Dalam ?&!4 1 R. !PN (Q' !nit terkait Divisi Ain#al Hipertensi+ Departernen 4lmu Penyakit Dalam ?&!4 : R !PN (M. Divisi &ardiologi+ Departemen iinnu Penyakit D$larn ?&!4 :R !PN (M. 7egian Patologi &linik ?1&!1 1 R !PN (M 7agian Miata ?&!P 1 R !PN (M 7agian AiBi R !PN (M. Re%erensi : 1. P9R&9N4. &onsensus Pengelolaan Diabetes Melitus 3ipe , di 4ndonesia. ,66,. ,. P9R&9N4. Petun#uk Pengelolaan Diabetes klelitus 3ipe ,. ,66,. -. 3he 9>pert (ommittee on 3he Diagnosis and (lassi%i$ation o% Diabetes Mellitus. Report o% 3he 9>pet-8 (ommQttee on 3he Diagnosis and (lassi%i$ation o% Diabetes MeHitus. Diabetes (are+ Nan ,66-/,.( uppi. l": 2-,6. 0. uyono . 3ype , Diabetes Mellitus is a P-(P.11 Dys%un$tion. Prosiding Nakarta Diabetes Meeting ,66,: 3he Re$ent Management in Diabetes and 4ts (ompli$aQior.s : ?rom Mole$ularto (lini$. Naki-ta+ ,-- Nov ,66,. imposiilrr. (urrent 3reatment in. 4nternal Medi$ine ,666.Nakarta+ 11-1, November ,666:+152-)).

&eterangan: 37 X tinggi badan 77 X berat badan 4M3 X indeks massa tubuh 3D X tekanan darah 33A< X 3es 3oleransi Alukosa <ral 3abel : &riteria Pengendalian PM A4D puasa (mgld8" A4D , #am pp (mg4d8" '1( (@" &olesterol total mgld8" &olesterol 8D8 mg4$48" &olesterol HD8 (mgld8" 3rigliserida 4M3 3ekanan darah 7aik 56-16) 56-100 F .+2 F 6$ F 166 D 02 F 126 15+2-,,+) F 1-6156 edang 116-1,2 102-1*) .+2-5 ,66-,-) 166-1,) 126-1)) ,--,2 1-6-106 56-)6 7uruk 1,. D- 156 D5 Qt ,06 D- 1-6 D- ,66 D ,2 D 106 1)6

TIROTOKSIKOSIS
Pengertian Pengertian uatu keadaan dimana didapatkan kelebihan hormon tiroid. 7erh.ubungan dengan suatu kompleks %isiologis dan biokimia1i yang ditemukan bil-$ suatu #aringan memberikan hormon tiroid ber%ebihan. 3irotoksikosis &elainan yang berhubungan dengan hipertiroidisme &elainar yang tidak berhubungan dengan $ipertiroidis!e X tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid X akibat dari %ungsi tiroid yang berlebihan. 9tiologi s$reening dari tirotoksikosis ialah hipertiroidisme karena penyakit Araves+ struma multinodosa toksik (Piummer"+ dan denoma <ksik Penyebab lain ialah tiroidisme+ penyakit tro%oblastik+ penyakit tro%oblastik+ pemakaian berlebihan yodium+ obat hormon tiroid dll. Krisis tiroid keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat dan mengan$am #i1a. !rnumnya timbul pada pasi$n dengan dasar penyakit Araves atau strurip m.ultiro$iuia-+ toksik+ $lan berhubungan dengan %aktor pen$etus: in%eksi+ operasi+ trauma+ Bat kontras beriodium+ hipoglikemia+ par%us+ stres emosi+ penghentian obat anti-tiroid+

terapi *,5
ketoasidosis diabei++Skum+ 8omboemboli paru+ (ED:stroke+ palpasi tiroid terlalu kuat.

Aeiala dan tanda 3irotoksikosis: Hiperaktivas Palpitasi 7erat badan turun Na%su makan meningkat idak S=han Panas+ banyak keringat Mudah lelah 7'44 sering <ligomenore 1 amenore dan libido turun 3akikardia ?ibrilasi atrial 3remor halus

Re%leks meningkat &ulit hangat H basah Rambut rontok 7ruit

Aambaran klinis Araves: truma Di%us Mrotoksikosis+ 602+almopati:9ksotvalmus Dermopati lokal 3hyroid a$ropa$hy 8aboratorium: 3 Hs rendah 30 atau ?30 tinggi Pada 3- toksikosis: 3- atau ?3- meningkat Penderita yang di$urigai krisis tiroid+ 'namnesis: Ri1ayat penyakit hipertiroidisme dengdr+ ge#aia yang khas 7erat badan turun Perubahan suasana hati+ bingung Diare 'menorea Pemeriksaan %isk Ae#ala H tanda khas hipertiroidisme+ karena Araves atau yang lain istem sara% pusat terganggu: delirium+ koma Deniarr+ tinggi s:d 06 <( H 3akikardi, s:d 1-6-,66 >lm ering: %ibrilasi atrial dengan respons ventrikular $epat Dapat memperlihatkan gagaU #antung kongesti% Dapat ditemukan ikterus 8aboratorium: 3 Hs sangat ren$iah 30 : ?30 1 3- tinggi 'nemia normokrom normositik+ lim%ositosis relati% Hiperglikemia Peningkatan enBim transaminase hati 'B$temia prerenal 9&A : sinus takikardia atau %ibrilasi atrial den-nan respons ventrikuiar $epat. Diagnosis 7anding Hipertiroidisme Penyakit Araves truma Multinodosa toksik 'denoma toksik Metastasis karsinoma tiroid %ungsional truma ovarii Mutasi reseptor 3 H <bat kelebihan iodium (%enomena Nod 7asedo1"

3irotoksikosis tanpa hipertiroidisme 3iroiditis subakut 3iroiditis silent Destruksi tiro/+d karena: amiodarona+ radiasi+ in%ark adenoma 'supan homon limid be.+ iebilan 4tirotoksikQ-.sis la$titial Hiper%iroidisme seklunder 'denoma hipo%isis yang mensekresi 3 H indrom resistensi hormon tiroid 3urnor tumor yang mensekres H(A 3irotoksikosis gestasional Pe!eri,saan penun)ang 8aboratorium: 3 Hs 30 atau ?30 3- alkau ?3+ 3 H R'b &adar Paukosit bila timbul in%eksi pada a1al pemakaian obat antitiroid" idik 3iroid : thyroid scan4 terutama membedakan penyakit Plummer dari penyakit Araves dengan komponen nodosa 9&A ?oto thoraks 3ata laksana Penyakit Araves. O#AT ANTITIROID P3! dosis a1al -66 - .66 mg 1 hari+ dosis maksimal ,.666 mg:hari. Metirr.-*61 dnsis a1al ,6 - -6 mg 1 hari. Pndikasi: Mendapatkan remisi yang menetap atau memperpan#ang remisi pada pasien muda dengan struma ringan-sedang dan sedang !ntuk niongendalikan tirotoksikosis pada %ase sebelum pengobatan atau sesudah.peng$Datan yodium i-adioakti% Persiapan tiroidektotomi Pasien hamil+ lan#ut usia &risis tiroid Penyekat adrenergik P: pada a1al terapi+ sementara menunggu pasien men#adi eutiroid setelah .-1, minggu pernbenian antitiroid. Propanolol dosis 06 ; ,66 mg dalam 0 dosis Pada a1al pengobatan+ pasien kontrol setelah 0-. minggu. etelah eutiroid+ pemantauan set/.aD --. bulan sekali: memantau oe#ala dan tanda klinis+ serta lab ?30:30:3- dan 3 Hs. keadaan eutiroid selarria 1,-,0 bulan. kemudian pengobatan dihentikan+ dan dinilai apakah ter#adi *emisi. Dikatakan remisi apabila setelah 1 tahun obat antitiroid dihentikan+ pasien mash dalam keadaan eulklitroid+ 1alaupun kemudian hari dapat tetap eutiroid atau teriadi relaps.

Terapi

Tinda,an *edah 4ndikasi: Pasien usia muda dengan struma besar dan tidak respons dengan antitiroid =anita hamil trimester kedua yang memerlukan obat dosis tinggi 'lergi terhadap obat antitiroid+ dan tidak dapat menerima yodium radioakti% 'denoma toksik struma multinodosa toksik Araves yang berhubungan dengan satu atu lebih nodul RADIOA#LAS8 Indi,asi: Pasien berusia D-2 tahun Hipe-itiroidisme yang kambuh setelah dioperasi Aagal men$apai remisi setelah pemberian obat antitiroid 3idak mampu atau tidak mau terapi obat antitiroid 'denoma toksik struma multinodosa toksik 3atalaksana &risis tiroid: (terapi segera mulai bila di$urigai krisis tiroid" 1. Pera1atan suporti% &ornpres dingin+ antipiretik (asetarritio%eii" Memperbaiki gangguan kaseimbangan $airan dan elektrolit: in%us De>trose 2 @ dan Na(4 6+) @+ Mengatasi gagal #antung: ,1, diuretik+ digitalis ,. 'ntagonis aktivitas hormon tiroid: 7lokade produksi hormon %iroid: Propiltiourasil (P3!" dosis -66 mg tiap 0-. /am P<. 'lternati%: MetimaBol ,6--6 mg tiap 0 #am P<. Pada keadaar+ sangat berat: dapat per NA3+ P3! .66 - 1.666 mg atau metimaBol .6-166 mg. 7lokade ekskresi hormon tiroid: oluti$ 8ugol #saturated solution of porassium iodida$ % teies tiap . #am G - blo$ker: Propanolol .6 mg tiap . #am P<+ dosis disesuaikan respons (target: %rekuensi #antung F )6 >:m". Alukokortikoid: HidrokoiS8ison 166-2-66 mg 4E tiap 1, #am. 7ila re%rakter terhadap terapi diatas: plasma%eresis+ dialisis peritoneal. -. Pengobatan terhadap %aktor presipitasi: antibiotik+ dll.

&omplikasi

Penyakit Araves: penyakit #antung hipertiroid+ o%talmopati Araves+ dermopati Araves+ in%eksi karena agranulositosis pada pengobaten dengan obat antitiroid. &risis timid: mo$talitas Dubia ad bonam. MortalitRs krisis tiroid dengan pengobitan adekuat - 16 -12 @. =e1enang Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PP4D CPenyakit Dalam Divisi Metabolik 9ri$lokrinologi+ Dept limu Penyakit Daiam ?&!4 : R !PN (M Departemen Patologi &linik ?&1.11 : R !PN (M ub 7agian &edokteran Nulklir+ Departemen Radiologi ?&!4 : R !PN (M ub 7ag. 7edah 3umor+ Departemen 7edah ?&!4 : R !PN (M

Prognosis

!nit yang menangani

!nit terkait

Re%erensi: 1. umual '+ Pandelaki &. Hipertiroidisme. Dalam =aspad#i + et al. (eds". 7uku '#ar 11mu Penyakit Dalam. 9disi -. Nakarta+ 7alai Penerbit 1*&!8 1..-*,. ,. Nameson #8+ =eetman 'P. Disorders H the 3hmid Aland. 4n 7raun1ald 9+ ?ati$i ' + Hauser 8+ 8on.go D8+ Narnesor. N48. Harrisons Prin$iplos %o% 4nternal Medi$ine.12 th ed. Ne1 Iork: M$gra1Hill+,661-,6.6. -. uyono + ubekti 1. &risis 3iroid. Dalam Prosiding imposium Penatalaksanaan &edaruratan di 7idang 4lmu Penyakit Dalam. Nakarta+ 12-1. 'pril ,666:*5-5,. 0. uyono + ubekti 1. Patogenesis dan Aambaran &linis Penyakit Araves. Makalah Nakarta 9ndo$rinology Meeting ,66-. Nakarta+ 15 <ktober ,66-. =aspad#i . Pengelolaan medis Penyakit Araves. Makalah Nakarta 9ndo$rinology Meeting ,66-. Nakarta+ 15 <ktober ,66-.

KETO-ASIDOSIS DIA#ETIKUM 'KAD (


Pengertian &ondisi dekompensasi metabolik akibat de%isiei-isi ins+ llin abso1t atau relati% dan merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang serius. Aambaran klinis utama &'D adalah hiperglikemia+ ketosis+ dan asidosis metabolik. ?aktor pen$etus. 4n%eksi+ 4n%ark miokard akut Pankreatitis akut Pengguriaan obat golongan steroid Penghentian atau pengurangan dosis insuQin. &linis: &eluhan poliuri+ polidipsi Ri1ayat berhen%i menyuntik insulin Demam : in%eksi Muntah Nyori perut &esadaran: (M - delirium - korna Perna%asan $epat dan dalam (&ussmaul" Dehidrasi ( tumor kulit+ lidah dan bibir kering" Dapat disertai syok hipovolemik &riteria a-iagnosis: &adar gluksoa : D ,26 mg:d8 PH : F *+-2 H(<: rendah 'nion (ap tinggi : tinggi &eton serum : positi%+ dan atau ketoryuria &etosis diabetik : Hiperglikemia+ hiperosmolar non ketotik :hypergly$emia Hyperosmolar state 9nse%alopati uremikum+ asidosis urernikum Minum alkohol+ &etosis alkoholik &etosis hipoglikemia &etosis starvasi 'sidosis Paktat 'sidosis hiperkioremik &elebihan salisilat Drug-indu$ed sa$idosis 9nse%alopati karena 4n%eksi 3rauma kapitis Pemriksaan $ito: Aula darah 9lektrolit !reum+ kreatinin 'seston darah !rine rutin 'nalisa gas darah 9&A Pemantauan : Aula darah tiap #am : NaG + &G+ (l+ tiap . #am selama ,0 #am+ selan#utnya sesuai keadaan 'nalisa gas darah : bila PH F * saat masuk diperiksa setiap . #am s:d D *.1 selan#utnya setiap hari sampai stabil Pemeriksaan &ultur darah &ultur urin &ultur pus Terapi A,ses I% 9 #alur+ salah satunya di$abang dengan - 1ay: 1. (airan: Na(4 6+) @ diberikan Y 1-,- 8 pada 1 #am pertama+ lalu Y 1 8 pada #am kedua+ lalu Y 6+2 8 pada #am ketiga dan keempat+ dan Y 6+,2 8 pada #pm 8-+e/ima dan keenam+ sePan#utnya

Diagnosis

Diagnosis 7anding

Pemeriksaan Penun#ang

sesuai kebutuhan. Numlah $airan yang diberikan dalam g 2 #am se(ar 2 8. 4ka NaG D 122 m9O:8 ganti $airan dengan Na(4 6+02 Nika AD F ,66 mg:d8 ganti $airan dengan De>trose 2 @ ,. 4nsulin (regular insulin 6 7I$4 Diberikan setelah , #am rehidrasi $airan R4 bobs 156 m!:kg77 4E+ dilan#utkan: R4 drip )6 m!:kg77:#am+daPam+ Na(4 6+) Nika AD F ,66 mg:d8 ke$epatan dikurangi R4 drip 02 m!:kg77:#am dalam Na(4 6+) @

Nika AD stabil ,66 - -66 mg:4d8 selama 1, #am R4 drip 1 -,


!l#am 4E+ disertai sliding scale setiap . #am: AD R4 (mOld8" (!nit+ subkutan" F ,66 6 ,66 -,26 2 ,26 --6( 16 -66 --26 12 D -26 ,6 Nika. kadar AD ada yang F 166 mg:d8: drip M dihentikan etelah sliding s$ale tiap . #am+ dapat diperhitungkan kebutuhan insulin sehari dibaOi - dosis sehar subkutar+

sebelum makan ( bila pasien sudah makan".

4ll. &alium &alium (& (l" drip dimulai bersamaan dengan drip Ri+ dengan dosis 26 m9O : . #am. yargt: tidak ada gagal gin#al+ tidak dit?+-nukan gelombang 3 yang ian$ip dan tinggi pada 9&A+ dan #umlah urine $ukup adekuat 7ila kadar &S pada pemeriksaan elektrolit kedua F -+2 drip &(4 *2 m9O:.#am -+6-0+2 drip &(4 26 m9O:.#am 0+2-.+6 drip &(4 ,2 m9O:.#am D .+6 drip distop 7ila sudah sadar+ diberik-n+ &S $ral selama seminggu. 4E. 7i$arbonat Drip 166 m9O bila pH F *+6+ dis(disertai &(l ,. m9O drip. 26 m9O bila pH *+6 - *+1+ disertai &(4 1- mlO drip+ Nuga diberikan pada asi$iosis laMat $lan hiperkalemi Iang mengan$am E. 3ata laksana !mi#m-. <, biia P6, F 56 rnmHg 'ntibiotika adekuat Heparin: bila ada D4(+ atau hiperosmolar ( D -56 m<sm:8" 3erapi disesuaikan dengan pemantagan klinis: 3ekanan darah+ %rekuensi nadi+ %rekuensi pernapasan+ temperatur setiap #am+ &esadaran setiap #am+ &ea-.aan hidrasi turgor lidah" setiap #am Produksi urin setiap #am+ balans $airan (airan in%us yang masuk setiap #am+ Dan nemant,uan laboratorik (lihat pemeriksaan penun#ang". yok hipovolemik 9dema paru Hiper-trigliseridemia 4n%ark miolkard akut Hipoglikemia Hipokalemia Hiperkloremia 9dema otak Hipokalsemia Dubia ad malam. 3ergantung pada usia+ komorbid. adanya in%ark miokard akut+ sepsis+ syok Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam dengan konsultasi pada konsulen Penyakit Dalam Divisi Metabolik 9ndokrinologi+ Departemen ilmu Penyakit Dalam ?&4!: R !PN (M. Departemen Patologi &linik ?&!4:R !PN (M

Ko!pli,asi

Prognosis /e3enang Unit "ang Menangani Unit ter,ait

Re%erensi: 1 P9R&9N4. Petun#uk Praktis Pengelolaan Diabetes Melitus 3ipe ,. ,66,. ,. =aspad#i &ega1atan pada Diabetes Melitus. Dalam Prosiding imposium Penatalaksanaan &edaruratan di idang limu Penyakit Dalam. Nakarta+ 12-1. 'pril ,666:5--. -+ oa1ondo P. &etoasidosis Diabetik. Dalarn Prosiding imposium Penatalaksana-$( &edaruratan di 7idang 4lmu Penyakit D-1am. Nakarta+ 12-1. 'pril ,666:5)-).. 4. &itab$hi '9+ !mpierreB A9+ Murphy M7+ 7arrett 9N+ &reisberg R'+ Malon$ N1+ et al. Management o% Hypergly$emi$ (rises in P-tients =ith Diab.S8es. Diabetes (are+ Nan ,661/,0(l":1-1-21.

$IPOGLIKEMIA
Pengertian &adar glukosa darah F .6 mg:d8+ atau kadar glukosa darah F -6 mg:d8 derigan ge#ala klinis. Hipoglikemia pada DM ter#adi karena: &elebihan obat 1 dosis obat: terutama insulin+ atau obat hipoglikemik oral. &ebutuhan tubuh akan insulin yang relati% menurun: gagal gin#al kronilk+ pas$a persalinan. 'supan inakan tidak adekuat: #umlah kalori atau 1aktu makan ti$lak tepat. &egiatan #asmani berlebihan. Ae#ala dan tanda klinis : tadium parasimpatik - lapar+ mual+ tekanan darah turun tadium gangguan otak ringan: lemah+ lesu+ sulit bi$ara+ kesullian n+eiigQiltuiig sei-rieritara. tadium simpatik: kering-t dingin pada muka+ bibir atau tangan gemetar tadium gangguan otak berat: tidak sadar+ dengan atau tanpa ke#ang Ana!nesis: Penggunaan preparat insulin atau obat hilpoglikemik oral: dosis terakhir+ vvakiu pemakaian terakhir+ perubahan dosis. =aktu+ makan terakhir+ #i#mlah asup$n giBi. Ri1avat #enis pengobatan $lan dosis sebelumnya. 8ama menderita D4Ei+ komplikasi DM. Penyakit penyerta: gin#al+ hati+ dll. Penggunaan obat sisternik lainnya: penahambat adrenergik + dll Pemeriksaan : Pu$at+ diaphores/s. 3ekanan darah ?rakuensi denyut #antung Penurunan kesadaran De%isit neurologik %okal transien 3rias =hipple untuk hipoglikernia se$ara umum: 1. Ae#ala yang konsisten dengan hipoglikernia+ ,. &adar glukosa plasma rendah -. A$#aia mereda setelah kadar glukos plasma m--ningkat Hipoglikemia karena <bat: ( 1ing": insulin+ sul%olurea+ alkohol+ (kadang": kinin+ pentamidine (#arang": salisilat+ sul%onamid Hiperinsulinismo endogen: 4nsulinoma

Diagnosis

Diagnosis *anding

Pemeriksaan penun#ang 3erapi

&elainan sel #enis lain ekretagogue: sul%onilurea 'utoimun ekresi insulin ektopik Penyakit &ritis hati Aagal hati Aagal gin#al Aagal #antung epsis tarvasi dan inanisi De%ibiensi endokrin: &ortisol+ gro1th hoiinoi-ie Alukagon+ epine%rin 3umor non-sel : arkorna 3umor adrenokortikal+ hepatoma 8eukemia+ %irn%orna+ melanoma Pas$a-prandial: Reakti% (setelah gaster" Diinduksi alkohol &adar glukosa darah (AD" 3es %ungsi gin#al 3es %ungs hati tadium permulaan (sadar" 7erikan gula murni -6 gram (, sendok makan"atau sirop :permen gula murni (bukan pemanis pengganti gula atau gula diet:gula diabetes" dan makanan yang mengandung karbohidrat. top obat hipoglikemik sementara Pantau glukosa darah setiap 1-, #am Pertahankan AD sekitar ,66 mg:d8 (bila sebelumnJya tidak sadar" (ari penyebab tadium lan#ut (koma hipoglikemi atau tidak sadar G $uriga hipoglikemia" : 1. Diberikan larutan dekstrosa 06 @ sebanyak , %lakon (X26 m8" bolus intra vena ,. Diberikan $airan destrosa 16 @ per in%us+ . #am per kol% -. Periksa AD se1aktu (ADs"+ kalau memungkinkan dengan glukometer 7ila ADs F 26 mg:d8 bolus dektrosa 06 @ 26 m8 4E 7ila ADs F 166 mg:d8 bolus dektrosa 06 @ ,2 4E 0. Pemeriksa ADs setiap 1 #am setelah pemberian dekstrosa 06 @: 7ila ADs F 166 mg:d8 bolus dektrosa 06 @ ,2 m8 4E 7ila ADs 166-,66 mg:d8 tanpa bolus dektrosa 06 @ 7ila ADs D ,66 mg:d8 pertimbangkan menurunkan ke$epatan drip desktrosa 16 @ 2. 7ila ADs D 166 mg:d8 sebanyak - kali beruturut-turut. Pemantaun ADs setiap , #am. Dengan protokol sesuai diatas

GID (mg:ld8" F ,66 ,66 - S,26 ,26--66 -66--26 D -26

RI (!nit+ subkutan" 6 2 16 12 ,6

7ila hipoglikemia belum teratasi+ dipertimbangkan pemberian antagonis insulin+ seperti: adrenalin+ kortison dosis tinggi+ atau glukagon 6+2-1 mg : 4M (bila penyebabnya insulin" 7ila pasien belum sadar+ ADs sekitar ,66 mg:d8 hidrokortison 166 mg per 0 #am selama 1, #am atau deksametason 16 mg 4E bolus dilan#utkan , mg tiap . #am dan Matinol 1+2 g:kg77 4E setip .-5 #am. Di$ari penyebab lain kesadaran menurun.

Ko!pli,asi Prognosis /e3enang Unit "ang !enangani Unit Ter,ait

Mortalitas Dubia Dokter pesialis Penyakit Dalam dan PPD Penyakit Dalam Divisi Metabolik 9ndokrinologi+ Departemen limu Penyakit Dalam ?&!4 : R !PN (4M. Departemen Patologi &linik ?&!4:R !PN (M Departemen Neurologi ?&!4:R !PN (M

Re%erensi: 1. P9R&9N4. Petun#uk Praktis Pengelolaan Diabetes Melitus 3ipe ,66,. =aspad#i . &ega1atan pada Diabetes Melit<s. Dalam Prosiding - imposium Penatalaksanaan ,. &edarur'tan di 7idang limu Penyakit Dalam. Nakarta+ 12-1. 'pril ,666:5--5. -. (ryer P9. Hypogly$emia. 4n 7raun1ald 9+ ?au$i ' + &asper D48+ Hauser 8+ 8ongo D8+Nameson N48. HarrisonSs Prin$iples o% 4onternal Medi$ine. 12 th ed. Ne1 Iork : M$Ara1-Hill+ ,661:,1-5-0-.

DISLIPIDEMA
Pengertian
&elainan metabolisme lipid yang ditandai oleh kelainan (peningkatan lau penurunan" %raksi lipid dalam plasma. &elainan %raksi lipid yang tama adalah kenaikan kadar koleste+ol total+ kenaikan kadar trigliserid serta penurunan kadar kolesterol HD8 Dalam proses ter#adinya aterosklerosis ketiganya mempunyai peran penting dan berk/iitan+ ehingga dikenal sebagai triad lipid. e$ara klinis+ dik8asi%ikasikan men#adi: Hiperkolesterolemia


Diagnosis

Hipertrigliseridemia (arnpuran hiperkolesterolemia dan hiper-trigliseridemia

&lasi%ikasi kadar kolesterol: &olesterol 8D8 F 166 mgld8 166 - 1,) rrg:d8 1-6 - 12) mg:d8 1.6 - 15) mg:d8 D1)6 mg:d8 &olesterol total: F ,66 mgld8 ,66 - ,-) mgld8 D ,06 mgld8 &olesterol HD48 F 06 mg:d8 D.6 mg:d8

&lasi%ikasi: <ptimal Hampir optimal


7orderline+ tinggi

3inggi angat tinggi 4daman


7orderline tinggi

tinggi Rendah 3inggi

!ntuk mengevaltlasi resiko nenyakit #antung koroner (PN&"+ diperhatikan %aktor-%aktor resiko lainnya: ?aktor resiko positi%: - Merokok !mur ( pria D 02 tahun+ 1anita D 22 tahun" - &olesterol HD8 rendah - Hipertensi ( 3D D- 1061)6 atau dalam terapi antihipertensi" - Ri1ayat M dini daiam keluarga (%irst degree4 pria F 22 tahun+ 1anita F .2 tahun" ?aktor resiko negati%: - &olesterol HD8 tinggi: mengurangi 1 %aktor resiko dari perhitungan total '3P 444 menggunakan ?ramingham Risk $ore (?R " !ntuk Menghitung besarnya resiko PN& pada pasien dengan D , %aktor resiko+ meliputi: umur+ kadar kolesterol total+ kolesterol HD8/ kebiasaan merokok. Dan hipertensi. Pen#umlahan skor pada ?R akan 1enghasilkan angka persentase resiko PN& dalam 16 tahun terdiri dari : 9kivalan resiko PN& mengandung resiko keNadian ko$oner mayor yang sebanding dengan ke#adian PN&+ Eakni D ,6 @ dalam 16 tahun+ terdiri dari:

7entuk klinis lain dari aterosklerosis: penyakit arteri peri%er+ aneurisma aorta abdominalis+ penyakit arteri karotis yang simptomatis - Diabetes - ?aktor resiko multipel yang mempunyai resiko PN&S dalam 16 tahun D ,6 @. Peningkatan kadar trilliserida #uga merupakan %aktor resiko independen untuk ter#adinya M. ?aktor yang mempen-aaruhi tingginya trigliserida: <besitas+ berat badan lebih 4naktivitas %isik Merokok 'supan alkohol berlebih Diet tinggi karbohidrat ( D .6 @ asupan energi"+ Penyakit D4E1 tipe ,+ gagal gin#al kronik+ sindrom ne%rotik <bat: kortikosteroid+ estrogen+ retinoid+ penghambat adrenergi bota dosis tinggi &elainan genetik (ri1ayat keluarga" &%asi%ikasi (dera#at ipertrigliseridemia": - Normal : F 126 - 7order%ine-tinggi : 126 - 1)) mgld 8 - 3inggi : ,66 - 0)) mgld8 - angat tinggi : D 266 mgld8

Diagnosis 7anding

Hiperkolesterolemia sekunder+ karena: - Hiputiroidisme+ - Penyakit hati obstruksi+ indrom ne%rotik+ - 'noreksia nervosa+ - Por%iria intermiten akult+ - <bat : progestin+ sikiosporin+ thiaBide Hipertrigliseridemia sekunder+ karena: - <besitas - D N1 - Aagal gin#al kronik - 8ipodistro%i - Aly$ogen storage disease - 'lkohol - 7edah bypass ileal tress epsis - &ehamilan - <bat: estrogen+ isotretinoin+ penghambaP beta+ glukokortikoid+ resin penOikat bile-a$id+ thiaBide - Hepatitis akut - 8upus eritematosus sistemik - Aammopati monoklonal: - myelorna multipel+ lim%orria - '4D : inhibitor protease HD8 rendah sekunder+ karena: - Malnutrisi - <besitas - Merokok - Penghambat beta teroid anabolik.

Periksaan Penun#ang

3erapi

krining dian#urkan pada sernua pasien berlisia D ,6 tahun+ setiap 2 tahun sekali: W &adar kolesterol total W &adar kolesterol 8D8 W &adar kolesterol HD8 W &adar trigliserida &adar glukosa darah 3es %ungsi hati !rine lengkap 3es %ungsi gin#al+ 3 H 9&A Untu, hiper,olesterole!ia: Penatalaksanaan Non-%armakologis (Peruhahan Aaya Hidup": W Diet+ dengan kornposisi: 8emak #enuh F*@ kalori total P!?' hingga 16 @ kalori total M!?' hingga 16 @ kalori totaP 8emak total ,2--2@ kalori total &arbohidrat 26-.6 kalori total Protein hingga 12 @ kalori total erat ,6 - -6 g 1 hari $i &olesterol F ,66 mg:hari 8atihan #asm/Rni Penurunan berat bad.an bagi yang gemuk Menghentikan kebiasaan merokok+ minuman alkohol Pemantauan pro%il lipi$d diiakuk.an setap .minggu. 7ila target sudah ter$apai (lihat iabel tar$let di ba1ah ini"+ pemantauan s$tiap 0-. bulan. 7ila setelah . minggu PAH+ target belum ter$apai: intensi%kan penurunan lemak #enuh dan kolesterol+ tambahkan stanollsteroid nabati+ tingkatkan 4konsumsi serat+ dan ker#asama dengan dietisien. 7ila seteiah . minggu berikutnya terapi non-%armakologis tidak berhasil menurunkan kadar kolesterol 8D8+ makp %erapi %atmakologis mulai dilberikan+ dengan tetap meneruskan pengaturan makan dan latihan #asmani. 3erapi ?armakologis: Aologan statin : - imvastatin 2 -16 mg - 8ovastaiin 16 - 56 mg - Pravastatin 16 - 06 mg - ?luvastatin ,6 - 56 mg - 'torvastatin 16 - 56 mg Aolongan bile acid se!uestrant4 - (holestyramine 0 - 1. g Aoi$ngan ni$otini$ a$id: Ni$otini$ a$id #immediate release$ 1 x 166 mg s:d 1+ 2 ; - g

&ategori Resiko PN& atau 9kivalen PN& (?R D ,6 @" ?aktor resiko ?aktor resiko

Target Kulesterol LDL 'Mg:dL" : 3arget &adar 8D8 &adar 8D8 8D8 untuk mulai untuk mulai PAH terapi %armakologis 166 1-6 i.6 1-6 D 1-6 D 1.6 D 1-6 (166-1,): opsional" 1-6 (?R 16-,6 @" 1.6 (?R 1F 16 @" D 1)6 (1.6-1.): opsiona:"

3erapi hiperkolesterolemia untuk pen$egahan primer+ dimulai dengan sta+l%i atau hile a$id seOuestrant atau ni$otini$ a$id. ?ernantauin pro%il lipid diiakuQa.n setiap . minggu. 7ila target sudah ter$apai (lihat tabel target di atas"+ pemantauan setiap 0-. bulan. 7ila setelah . minggu terapi+ target belum ter$apai: intensi%kan:naikkan dosis statin atau kombinasi dengan yang lain. 7ila setelah . minOgu bprikutnya terapi non-%armakologis tidak berhasil menurunkan kadar kolesteroP 8D8+ maka terapi %armakologis di:intensi%kan. Pasien dengan PN&+ ke#adian koroner mayor atau dira1at untuk prosedur koroner+ diberi terapi obat saat pulanO dari R5 #ika kolesterol 8D8 D 166 rng:d8. Pasien dengan hipertrigliseride!ia: Penatalaksanaar non-%armakologis sesuai di atas. Penatalaksanaaan %armakologis: 3 a r g e t t e r a p i: Pasien dengan trigliserida bordetline tinggi atau tinggi: tu#uan utama terapi adalah men$apai target kolesterol 8D8. Pasien dengan trigliserida tinggi: target sekunder adalah kadar kolesterol non-HD8+ yakni sebesar -6 mgld8 lebih tinggi+ dari target kadar kolesterol 8D8 (lihat tabel di atas". Pendekatan terapi obat: 1. <bat penurun kadar ko/esterol 8D8+ atau ,. Ditambahkan obat %ibrat atau ni$otini$ a$id Aolongan ibrat terdiri dari: - Aern%ibroBil , > .66 mg atau 1 > )66 mg - ?eno%ibrat 1 > ,66 mg Penyebab primer dari dislipidemia sekunder+ #uga harus ditata laksana. 'terosklerosis Penyakit #antung k$roner troke Pankireatitis akut Dubia ad 7onam Dokter pesialis Penyakit Daiam dan PP4D Penvakit Dalam Departemen 11mu Penyakit Dalarn Divisi Metabolik 9ndokrin Departemen Patologi &linik ?&1-11 1 R !PN (M

&orriplikasi

Prognosis =e1enang !nit yang menangani !nit terkait

Re+erensi: 1.P9R&9N4. &onsensus Pengelolaan Dislipidemia pada Diabetes Melitus di 4ndonesia. 1))2. ,.9>pert Panel on Dete$tion. 9valuation+ and 3reatment o% High 7lood (holesterol in 'dults. 9>e$utive ummary o% the 3hird Report o% the National (hoiesterol 9du$ation Program (N(9P" 9>pert Panel on Dete$tion+ 9valuation+ and 3reatment o% High 7lood (holesterol in 'dults ('dult 3reatment Panel 111". N'M'+ May 1.+ ,661/,52(1)":,05.-)*. -. erniard#i A. National (holesterol 9du$ation Program - 'dult 3reatment Panel 4ll (N(9P-'3P 4ll": 'dakah 4nal yang baruZ Makalah iang &linik 7agian Metabolik 9ndokrinologi-7agian limu Penyakit Dalam+ ,66,. 0.Ain-berg HN+ Aoldberg 1N. Disorders o% 8ipoprotein Metabolism. 4n 7r-un1eld 9+ ?au$i ' + &aspor <8+ H-user 48+ 8ongo D48+ Nameson N48. HarrisonSs Prin$iples o% 4nternal Medi$ine. 1 Hh ed. Ne1 Iork: M$Ara1-Hill+ ,661:,,02-2*. 2. uyono . 3empi Dislipidemia+ 7agaimana Memililinya dan ampai &apanZ Prosiding imposium (urrent 3reatment in 4nternal Medi$ine ,666. Nakarta+ 1-1, Nobvember ,666:152-)). Keterangan &$lesPerol HD8 -- koies%erol high density lipoprotein &olesterol 8D8 X kolesterol lo1 density lipopi-otein PAH - perubahan gaya hidup M ! ?' X mono unsaturated %atty a$id P!?' X poly unsaturated %atty a$id

You might also like