Professional Documents
Culture Documents
NPM : 0806442001
TELAAH KRITIS TERHADAP JURNAL :
Physical Activity, Obesity, Energy Intake, and Risk of Non-Hodgkins Lymphoma :
A Population-Based Case Control Study
Abstrak : Insiden dan mortality rate NHL di Kanada dan US sejak tahun 1970 sampai
saat ini masih stabil dan lebih dari 30 tahun yang lalu kasus baru NHL tiga kali pada lakilaki dan wanita sedangkan ratenya dua kali dan insiden rate tertinggi adalah di Kanada
dan Amerika Serikat namun alasan peningkatan ini belum diketahui secara luas. Hasil
penelitian epidemiologi sebelumnya juga masih kontroversi tentang factor-faktor risiko
NHL. Suatu population-based case control study telah dilakukan untuk menilai pengaruh
dari recreational physical activity, obesitas, dan intake energi terhadap risiko NonHodgkins Lymphoma (NHL) di Kanada dengan memakai data dari survelens kanker
nasioal tahun 1994-1997 sehingga ada 1030 kasus dan 3106 kontrol. Analisis multivariate
menunjukkan hasil bahwa OR untuk recreational physical activity dengan kuartil
tertinggi dibandingkan dengan kuartil terendah adalah 0,79 dengan 95% CI (0,59-1,05)
untuk pria dan 0,59 dengan 95% CI (0,42-8,81) untuk wanita. Obesitas (IMT 30kg/m 2)
OR adalah 1,59 dengan 95% CI (1,18-2,12) untuk pria dan 1,36 95% CI (1,00-1,84)
untuk wanita. Sementara untuk lifetime maximum IMT 30kg/m 2 OR adalah 1,55 95%
CI ( 1,16-2,06) untuk pria dan 1,10 95% CI (0,83-1,46) untuk wanita. Lalu untuk pria
dan wanita dengan intake kalori tertinggi dibandingkan dengan intake kalori terendah OR
adalah 1,95 95% CI (1,45-2,2) dan 1,13 95% CI (0,84-1,52). Namun, hasil ini sebagian
ditemukan berbeda untuk subtype histology NHL. Secara umum hasil studi ini
menguatkan bahwa recreational physical activity menurunkan risiko NHL, sedangkan
obesitas dan intake energi yang berlebih akan meningkatkan risiko NHL. Butuh studi
lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil ini khsusunya pada berbagai subtype histologik
NHL.
A. Description of Evidence
1. Apa Eksposure atau intervensi?
2. Apa outcome?
3. Apa jenis desain studi?
4. Siapa populasi studi?
5. Apa hasil utama?
Eksposure utama yang ingin dinilai dalam studi ini adalah aktivitas fisik rekreatif,
obesitas dan intake energi. Outcomenya adalah Non-Hodgkins Lymphoma (NHL).
Sehingga tujuan dari studi ini adalah menilai asosiasi aktifitas fisik rekratif, obesitas,
dan intake energi pada berbagai level (tingkatan) dengan kejadian NHL. Pada
dasarnya etiologi dari NHL tidak diketahui secara jelas, factor risiko yang diduga
adalah yang berkaitan dengan imunodefisiensi. Karena aktivitas fisik menurunkan
risiko beberapa kanker dan dapat meningkatkan imunitas maka hipotesisnya adalah
aktivitas fisik akan menurunkan NHL. Obesitas berisiko terhadap abnormalitas
metabolic seperti insulin resisten, glukosa intolerance, dan diabetes mellitus maka
hipotesinya obesitas akan menggangu imunitas sehingga meningkatkan risiko NHL,
sedangkan intake energi yang berlebih akan meningkatkan obesitas Faktor risiko ini
menjadi penting karena berkaitan dengan pola hidup yang bisa dimodifikasi.
Desain studi yang digunakan adalah kasus kontrol berbasis populasi (Population
based case control). Populasi kasus adalah : semua kasus NHL yang tercatat dalam
Surveilens kanker nasional Kanada yang meliputi 8 propinsi yang tercatat dari tahun
1994-1997. Populasi Kontrol adalah : semua penduduk yang tidak menderita kanker
yang bertempat tinggal di 8 pripinsi Kanada kecuali Ontario.
Populasi Eligible
Kasus :
Pasien NHL dalam Surveilens Kanker
Nasional yang tercatat dari 1994-1997
berusia 20-76 tahun.
n= 1678
Exclude : 109 dokternya menolak,
147 meninggal sebelum dikirim
kuesioner
Studi Partisipant
Sebanyak 1422 pasien NHL dikirim
kuesioner
392 tidak lengkap dan
tidak mengembalikan
kuesioner
Partisipan In Analysis
1030 pasien NHL yang lengkap dan
mengirimkan kembali kuesioner. Dari
total kasus dibagi menjadi 4 kategori
yaitu; diffuse, follicular, small
lymphocytic, others.
Participation Rate = 1030/1678= 61,4%
Populasi sumber
Kontrol
Penduduk tanpa penyakit NHL di
Kanada
Populasi Eligible
Kontrol :
Penduduk tanpa NHL yang match sex dan age dengan kasus.
Seleksi kontrol berbeda tiap propinsi. Prince Edward island,
Nova Scotia, Manitoba, Saskatchewan, British Columbia
dirandom dari daftar asuransi kesehatan daerah. Canada
dirandom dari asuransi kesehatan public. Alberta dan
Newfoundland dirandom dari nomor telepon yang terdaftar
dan tidak terdaftar.
N = 5.107 dikirimi kuesioner
81 kuesioner dikembalikan
karena alamat salah atau
alamat lama dan belum di
update
Adapun hasil utama dari studi ini dengan membandingkan level eksposure tertinggi
terhadap level eksposure terendah (reference group) seperti terangkum dalam tabel
berikut:
Tabel 1. Risiko NHL pada pria dan wanita berdasarkan aktivitas fisik, BMI, life time
BMIdan Intake Kalori
Eksposure
Pria
Multivariate
(OR-adjusted)
OR
Age and
Prov.adj
Case
Control
Wanita
Multivariate
(OR-adjusted)
OR
Age and
Prov.Adj
Case
Control
Aktivitas fisik
Kuartil terendah (<6,4)
Kuartil Tertinggi (
37,4)
145
142
411
411
1, 00 95%CI
1,00
0,79 ( 0,59-1,0) 0.85
138
96
366
366
1,00
0,59
95%CI
( 0,42-0,81)
1,00
0,58
189
105
621
236
1,00
1,59
1,00
(1,18-2,12) 1,62
226
82
778
214
1,00
1,36
(1,00-1,84)
1,00
1,45
Lifetime
maximum
BMI ((18,5-25 kg/m2)
Lifetime
maximum
BMI ( 30kg/m2
105
351
1,00
1,00
158
529
1,00
194
478
1,55 (1,16-2,06)
1,56
128
379
1,10
(0,83-1,46)
1,17
98
172
410
410
1,00
1,95 (1,45-2,62)
1,00
1,89
130
128
365
365
1,00
1,13
(0,84-1,52)
1,00
1,03
1,00
mngetaui status responden). Begitu pula dengan berat badan dan tinggi badan diisi
sendiri oleh responden sehingga ada kemungkinan orang yang obesitas akan
underreporting. Hal ini bisa mengakibatkan misklasifikasi non diffrential karena bisa
terjadi pada kasus dan kontrol. Informasi lain yang ingin dikumpulkan dalam
kuesioner adalah pendidikan, rata-rata penghasilan keluarga dalam 5 tahun terakhir,
status kawin, ras, konsumsi alkohol, suplemen vitamin dan mineral yang dikonsumsi
2 tahun sebelum interview, riwayat merokok, reproduksi, pekerjaan, occopational
exposure beberapa zat kimia.
kuesioner yang sama yang dikirimkan dan diisi sendiri oleh responden lalu
difollouw up lewat telepon untuk konfirmasi dan melengkapi data-data yang belum
terisi sehingga bila terjadi kesalahan akibat dari pertanyaan dalam kuesioner itupun
adalah nondifferential misklasifikasi.
Tidak ada informasi apakah dilakukan uji konsistensi terhadap kuesioner (data
yang dikumpulkan) sehingga tidak bisa diukur tentang kevalidan informasi yang
diberikan oleh kasus ataupun kontrol, misalnya apakah kasus melebih-lebihkan
informasi tentang faktor risiko atau sebaliknya. Begitu pula tidak ada informasi
apakah dilakukan blinding atau tidak dalam penelitian ini sehingga tidak bisa
diketahui akibatnya terhadap bias observasi. Bila ada blinding terhadap hipotesis
penelitian atau blinding kepada interviewer tentang status penyakit responden tentu
ini akan mengurangi bias differential.
7. Apakah hasil penelitian dipengaruhi oleh confounder?
Non Hodgkin Lymfoma sebagai salah satu jenis kanker memiliki banyak faktor
risiko selain 3 variabel utama tersebut, umur, jenis kelamin, etnik, rokok, alcohol, dan
eksposure berupa zat kimia yang bisa mendistorsi hasil yang diperoleh. Peneliti
melakukan frekuensi matching pada jenis kelamin dan kelompok umur agar jumlah
kasus dan control bedasarkan jenis kelamin dan umur menjadi sama. Metode utama
dalam mengontrol confounder sudah dilakukan melalui analisis multivariate. Lebih
jauh peneliti sudah memisahkan analisis multivariate antara kelompok laki-laki dan
perempuan. Hal ini disebabkan karena aktivitas fisik rekreatif, obesitas, dan intake
kalori berbeda diantara laki-laki dan perempuan sehingga perlu distratifikasi menurut
jenis kelamin agar hasilnya valid. Hasil OR antara adjusted age+province dengan
multivariate dimana semua kovariate dimasukkan ternyata memberikan hasil yang
tidak jauh berbeda. Ini mengindikasikan bahwa penambahan covariate lain ke dalam
analisis tidak memberikan perubahan yang besar terhadap nilai OR.
8. Apakah hasil dipengaruhi oleh chance variation?
Chance variation dinlai dari confidence interval dan p value setelah analisis
multivariate. Secara umum lebar confidence interval tidak terlalu lebar dan nilai p
value untuk total aktivitas fisik rekreatif, BMI, dan total kalori intake lebih kecil dari
0,05. Jadi kemungkinan chance variation disini cukup kecil.
Kesimpulan : non-causal explanation
Ada potensi bias observasi yang bersifat non-differential sehingga asosiasi
menjadi underestimate. Potensial confounder sudah dikontrol lewat analisis
multivariate. Kecil kemungkinan terjadi chance variation karena CI tidak terlalu lebar
dan nilai p value bermakna.
C. Internal Validity : consideration of positive features of causation
9. Apakah time relationship benar?
Kelemahan utama dari studi kasus kontrol adalah tidak ada jaminan time
relationship. Informasi tentang aktivitas fisik, tinggi badan dan berat badan serta
intake kalori adalah 2 tahun sebelum penelitian dilakukan. Hal ini menjadikan apakah
data yang dikumpulkan akurat? Lalu, apakah 2 tahun merupakan waktu yang sesuai
untuk memperkirakan induced periode dari NHL?
10. Apakah ada asosiasi yang kuat?
Bila dibandingkan eksposure level tertinggi dibandingkan level terendah terlihat
untuk total aktivitas fisik rekreatif lebih protektif pada perempuan daripada laki-laki,
sebaliknya pada BMI, Lifetime maksimal BMI, dan total kalori intake asosiasinya
lebih besar pada laki-laki. Secara umum terlihat asosiasinya tidak begitu kuat hanya
berkisar 1,1-1,95. Meskipun asosiasi ini tidak begitu kuat tapi karena aktivitas fisik,
obesitas, intake kalori adalah lifestyle yang bisa dimodifikasi dan menjadi faktor
risiko juga dengan penyakit degeneratif lainnya maka penting untuk mempromosikan
lifestyle yang sehat.
11. Apakah ada dose-respon relationship?
Hasil studi ini menunjukkan adanya dose-respon
peningkatan risiko dengan peningkatan dosis eksposure baik pada laki-laki maupun
pada perempuan. Pada total aktivitas fisik semakin tinggi aktivitas fisiknya semakin
protektif, (negative dose respon relationship) sedangkan pada BMI dan Lifetime
maksimal BMI serta kalori intake makin tinggi maka risiko NHL makin besar
(Positive dose respon relationship). Hasil yang sama juga terlihat pada masingmasing subtype NHL pada variabel life time maksimal BMI dan total kalori intake,
sedangkan pada aktivitas fisik dan BMI terlihat masih bervariasi pada tiap subtype.
Tabel 2. Risiko NHL pada pria dan wanita berdasarkan aktivitas fisik, BMI, life time
BMIdan Intake Kalori dengan berbagai gradien
Variabel
NHL
NHL
Pria
Wanita
(OR Multivar.Adj)
(OR Multivar.Adj)
<6,4
1,00 (Ref)
1,00 (Ref)
6,4-<19,1
1,03 (0,78-1,35)
0,87 (0,65-1,16)
19,1-<37,4
0,75 (0,56-1,00)
0,62 (0,45-0,85)
37,4
0,79 (0,59-1,05)
0,59 (0,42-0,81)
18,5-<25
1,00 (Ref)
1,00 (Ref)
<18,5
0,58 (0,17-2,01)
0,68 (0,32-1,40)
25-<30
1,29 (1,03-1,60)
1,16 (0,90-1,49)
30
1,59 (1,18-2,12)
1,36 (1,00-1,84)
18,5-<25
1,00 (Ref)
1,00 (Ref)
<18,5
1,04 (0,11-9,52)
0,72 (0,15-3,39)
25-<30
1,22 (0,93-1,58)
1,09 (0,84-1,40)
Total Aktivitas
Fisik Rekratif
BMI
Lifetime
Max
BMI
30
1,55 (1,66-2,06)
Total
1,10 (0,83-1,46)
Calori
Intake
1,00 (Ref)
<10,500
1,00 (Ref)
10,500-<13,284
1,78 (1,33-2,39)
0,73 (0,53-1,00)
13,284-<16,666
1,95 (1,45-2,62)
0,95 (0,70-1,29)
16,666
1,13 (0,84-1,52)
Tabel 3. Risiko NHL pada pria dan wanita berdasarkan aktivitas fisik, BMI, life time
BMIdan Intake Kalori berdasarkan subtype NHL
Variabel
Diffuse
Follicular
Small
Other
(OR Multivar.Adj)
(OR Multivar.Adj)
lymphocitic
(OR Multivar.Adj)
(OR Multivar.Adj)
Total Aktivitas
Fisik Rekratif
<6,4
1,00 (Ref)
1,00 (Ref)
6,4-<19,1
1,00 (Ref)
1,00 (Ref)
0,99 (0,75-1,32)
1,24 (0,87-1,78)
19,1-<37,4
0,89 (0,50-1,57)
0,75 (0,52-1,07)
0,79 (0,59-1,07)
0,86 (0,58-1,27)
37,4
0,75 (0,42-1,35)
0,59 (0.40-0,84)
0,84 (0,62-1,13)
0,64 (0,42-0,97)
0,74 (0,42-1.32)
0,64 (0,45-0,92)
1,00 (Ref)
1,00
1,00 (Ref)
1,00 (Ref)
25-<30
1,37 (1,09-1,73)
0,94 (0,69-1,27)
30
1,64 (1,04-2,59)
1,18 (0,87-1,58)
1,35 (0,99-1,83)
1,41 (0,97-2,03)
1,27 (0,66-2,44)
1,90 (1,32-2,72)
1,00 (Ref)
1,00
1,00 (Ref)
1,00 (Ref)
1,36 (1,04-1,78)
0,91 (0,65-1,27)
0,88 (0,54-1,45)
1,12 (0,81-1,56)
1,44 (1,07-1,92)
1,12 (0,79-1,58)
1,18 (0,63-1,84)
1,43 (1,01-2,04)
<10,500
1,00 (Ref)
1,00
10,500-<13,284
1,00 (Ref)
1,00 (Ref)
0,82 (0,60-1,10)
1,09 (0,72-1,65)
13,284-<16,666
1,76 (0,38-1,51)
1,16 (0,78-1,73)
1,03 (0,77-1,38)
1,58 (1,07-2,33)
16,666
1,76 (0,98-3,16)
1,57 (1,06-2,29)
1,14 (0,85-1,53)
1,69 (1,14-2,51)
1,98 (1,35-2,88)
BMI
18,5-<25
<18,5
Lifetime
Max
BMI
18,5-<25
<18,5
25-<30
30
Total
Calori
Intake
telepon sehingga studi ini bisa saja mengexclude kelompok social yang lain. Dalam
penelitian ini juga tidak ada informasi berapa jumlah source population sehingga
belum bisa dihitung partipation rate terhadap populasi sumber. Oleh karena itu,
belum sepenuhnya hasil ini bisa diterapkan pada populasi sumber.
16. Apakah hasil studi bisa diterapkan ke populasi lain yang relevan?
Hasil studi ini bisa diterapkan ke populasi lain misalkan negara lain karena
aktivitas fisik, obesitas dan intake kalori adalah faktor risiko umum untuk penyakit
degeneratif dan secara tidak langsung memiliki mekanisme biologis dengan NHL.
Mungkin yang bisa berbeda adalah dalam konfoundernya karena perbedaan
karakteristik demografi atau sosial budaya.
Tabel 4. Distribusi jumlah subjek penelitian dalam hirarki populasi
Kasus
In Study
Control
Excluded
In study
% of source
1678
147
8,8%
Dokter Menolak
109
6,5%
1422
% of Source
5107
Excluded
5107
392
27,5%
Alamat salah
81 (1,6%)
Participant in study
1030
3106
Participant in analysis
1030
3106
Participation Rate
1030/1678 = 61,4%
3106/1507 = 60,8%
Eligible/source population
Particiant/source population
E. Perbandingan hasil studi dengan bukti-bukti lain
17. Apakah hasil studi konsisten dengan bukti lain dari studi yang sama atau studi
yang lebih kuat desainnya?
Pada aktivitas fisik rekreatif menunjukkan hasil yang tidak konsisten dengan studi
lain. Studi prosfektif pada Iowa women menemukan tidak ada hubungan antara level
aktivitas fisik dengan risiko NHL untuk semua tipe NHL bahkan pada sub tipe
Follicular menjadi protektif (tapi tidak signifikan) tapi studi Iowa ini tidak
memperhitungkan durasi aktivitas fisiknya. Begitu juga dengan dua studi lainnya
menemukan tidak ada bukti asosiasi antara aktivitas fisik dengan NHL tapi ini karena
adanya misklasifikasi non-diffrential. Menurut peneliti perbedaan hasil ini karena
perbedaan dalam durasi, frekuensi, intensitas dan tipe aktivitas fisik yang dinilai,