Professional Documents
Culture Documents
Status Interaksi P-K : Pertemuan, ke-9 Tanggal Lingkungan Jam Deskripsi Klien Tujuan : 18 Desember 2013 : di Ruang Tamu Yudistira : 15.00 15. 20 WIB : Klien saat ditemui sedang duduk sendirian di samping tempat tidur, diam saja dan sedang melamun. : Tujuan umum : Klien dapat berinteraksi secara bertahap Tujuan khusus: - Klien dapat berkenalan dengan orang ketiga seorang perawat
Komunikasi nonverbal P: tersenyum, kontak mata (+), menjabat tangan klien K: menengok ke arah perawat, tersenyum K: senyum kemudian ekspresi datar kembali P: tersenyum
Analisa berpusat pada Perawat Perawat bersikap caring, terbuka, terapeutik. Perawat merasa senang
Rasional Teknik komunikasi dan sikap terapeutik sangat penting dalam dalam setiap interaksi. Salam untuk menghargai klien.
K: Ocii..
Menghargai klien
P: Iya Pak, Bapak gimana perasaannya hari ini? Ada yang dikeluhkan?
P: tersenyum, kontak mata (+), menyentuh pundak klien, menghadap klien K: memandang ke arah sumber suara mahasiswa K: sambil menggerakkan kedua telapak tangannya ke atas P: memperhatikan klien
Eksplorasi perasaaan klien dan mendengarkan respon klien dengan sentuhan caring
Dengan menanyakan bagaimana perasaan klien, Perawat dapat mengeksplorasi masalah apa yang sedang dihadapi klien dan perlu ditangani
K: biasa-biasa saja
Memperhatikan respon verbal dan non-verbal klien, memberikan klien waktu untuk menceritakan keadaannya
Mengetahui kemampuan klien terhadap tindakan yang diajarkan perawat pada pertemuan sebelumnya
K: (diam)
P: memandang klien, memegang tangan klien P: Ayo, Pak M, kemarin kita ngapain, kenalan ka? dengan suster siapa? P: tersenyum, memandang klien, menyentuh tangan klien K: posisi mengarah ke arah sumber suara mahasiswa K: Klien menoleh ke perawat, tertawa P: tersenyum Memotivasi klien untuk mengingat topik pada pertemuan sebelumnya Klien mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan isi topik perkenalan pada pertemuan sebelumnya Membantu mengingatkan klien tentang topik pada pertemuan sebelumnya
Mendengarkan klien
P: yaudah, ni suster oci ingatkan. Kemarin pada berkenalan dengan suster yanti, ingat?
Mengingatkan klien tentang siapa yang diajak berkenalan oleh klien pada pertemuan sebelumnya Mendengarkan klien
Membantu meningatkan klien tentang siapa yang diajak berkenalan oleh klien pada pertemuan sebelumnya
K: Yanti
K: memandang ke arah perawat, sambil menganggukan kepalan P: memperhatikan klien P: memandang klien, menyentuh pundak klien K: posisi kepala menunduk, mata menoleh ke arah perawat K: mata menoleh ke perawat kemudian
P: Baik, kalau gitu, suster oci mau ngajakin Bapak M buat berkenalan lagi dengan temen suster oci? Supaya bapak banyak temennya lagi di sini.
Membuat kontrak dengan menetapkan topik berkenalan kembali dengan perawat baru
Klien mendapatkan kesempatan untuk memperagakan kembai cara berkenalan dengan perawat baru
Membuat kontrak dapat membuat klien mengetahui apa yang akan dilakukan pada pertemuan saat ini
K: (diam)
menunduk kembali P: memperhatikan klien P: Bagaimana pak? Hanya 10 menit. Nanti agar Bapak semakin banyak temen dan gak sendirian, ada yang bisa ngajak ngborol Bapak.
P: memandang klien, menyentuh pundak klien, tersenyum K: posisi mengarah ke arah sumber suara mahasiswa
Memberikan motivasi kepada klien dapat membuat klien mau menyepakati kontrak berkenalan dengan perawat baru
K: (diam)
P: Oke..sekarang yuk kita berkenalan dengan temen suster oci. Temen suster, ada di ruang tamu Yudistira
P: memandang klien, memegang tangan klien K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat
K: (diam)
Klien mau berkenalan dengan beranjak dari samping tempat tidur dari posisi duduk ke posisi berdiri
Klien mau berkenalan dengan mengikuti perawat untuk berkenalan dengan perawat yang lain
Membantu klien untuk dapat mengkombinasikan cara lain untuk mengatasi kecemasan
K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, berjalan mengikuti perawat Membantu klien untuk menunjukkan cara koping adaptif terhadap ansietas
K: (diam)
K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, berjalan mengikuti perawat P: berjalan menuju ruang tamu P: memandang klien, memegang pundak perawat lain K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat
Memperhatikan klien dengan sesekali menoleh ke belakang dan menunggu klien berjalan bersampingan dengan perawat
Klien mau berkenalan dengan mengikuti perawat untuk berkenalan dengan perawat yang lain
P: (Tiba di ruang tamu, bertemu dengan perawat lain). Selamat sore sus, ini ada pasien ingin berkenalan dengan suster. Nah, Pak, silakan berkenalan dengan suster yang ini
Menyapa perawat lain dan mempersilakan klien untuk memulai perkenalan dengan perawat tersebut
Memberikan kesempatan kepada klien untuk mempraktekan kembali cara berkenalan dengan orang lain
K: (diam)
K: memandang perawat, sambil menggarukan leher P: memandang klien, memegang tangan klien P: tersenyum, memandang klien, K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat
P: Ayo pak, kenalan dengan suster, kalau kenalan apa yang harus disebutkan?
P: tersenyum, memandang klien, menyentuh punggung klien K: posisi mengarah ke arah sumber suara mahasiswa K: menggaruk-garukan leher P: tersenyum, memandang klien, memegang punggung klien P: tersenyum, memandang klien, K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, memperhatikan perawat yang ingin diajak kenalan K: menjabat tangan perawat lain P: tersenyum, memandang klien, P: tersenyum, memandang klien, menyentuh tangan klien K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, sambil masih menjabat tangan perawat lain
Memuji klien dapat menyebutkan hal-hal dalam perkenalan dan memotivasi klien untuk berkenalan dengan perawat lain
Reinforcement positif menunjukkan mahasiswa menghargai klien dan motivasi klien dapat membuatk klien mempraktekkan cara berkenalan
K: (diam)
P: Baik pak, sekarang jabat tangan suster yang ini (sambil memegang tangan perawat yang ingin diajak kenalan) dan ajak berkenalan dengan menyebutkan yang tadi sudah bapak sebutkan
Memotivasi klien dapat membantu klien untuk mau berkenalan dengan perawat lain
K: Saya Midin, asal dari karang batu, hobi memancing. Suster? (kemudian suster pun menjawab) P: Wah bagus. Nah, ada yang ingin Bapak tanyakan lagi dari perkenalan ini?
Memperhatikan klien
Memberikan Reinforcement positif atas kemampuan klien dan membantu klien untuk menanyakan hal-hal lain dalam perkenalan
Klien mendapat pujian atas kemampuannya dan memberikan kesempatan klien untuk menanyakan hal-hal lain dalam perkenalan
K: (diam)
K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, sambil masih menjabat tangan perawat lain P: tersenyum, memandang klien, P: tersenyum, memandang klien, K: menunduk kembali
P: Baik, kalau tidak ada. Bapak bisa menyudahi perkenalan ini. Bagaimana pak caranya? Seperti yang kemarin sudah kita lakukan untuk menyudahi perkenalan? K: (diam)
K: memandang ke arah sumber suara perawat, sambil menggarukan leher P: memandang klien P: tersenyum, memandang klien sambil memperagakan cara menyudahi perkenalan kepada perawat lain K: klien menoleh ke perawat K: klien menunduk kembali P: tersenyum, memandang klien, memegang tangan klien P: tersenyum, memandang klien K: tersenyum, posisi
P: Ya pak, coba lakukan seperti ini ya! Baik, suster nanti kita bisa bertemu kembali ya, saya pamit dulu
Mengulangi cara menyudahi perkenalan perlu dilakukan untuk membantu mengingatkan klien terhadap tindakan
K: (diam)
P: Baik kalau gitu kita sudahi saja perkenalan kita dengan suster R yaa (sambil mengakhiri perkenalan dengan suster R)
mengarah ke arah sumber suara mahasiswa K: (diam) K: menoleh ke perawat P: tersenyum, memandang klien Menunggu respon klien
Klien hanya memperhatikan saja perawat yang mengakhiri perkenalan klien dengan perawat lain Klien mendengarkan perawat Evaluasi perasaan perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang dirasakan klien terhadap tindakan yang telah dilakukan
P: Baik, Pak. Sekarang bagaimana perasaan Bapak sudah berkenalan dengan suster R?
P: tersenyum, memandang klien, menghadap klien K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat K: memandang ke arah sumber suara perawat P: tersenyum, memandang klien, P: tersenyum, memandang klien, K: Menundukkan kepala
Evaluasi perasaan
K: Biasa-biasa saja
Evaluasi objektif
Evaluasi objektif perlu dilakukan untuk mengetahui apa kemampuan klien terhadap tindakan yang telah dilakukan
Klien menjawab pertanyaan perawat dengan singkat dan belum dapat menungkapkan kembali isi perkenalannya dengan perawat lain Klien mendengarkan perawat Menyebutkan kembali isi perkenalan Klien dengan perawat dapat membantu membuat klien mengingat
kembali isi perkenalannya. K: Oh iya..suster R K: menganggukan kepala P: tersenyum, memandang klien P: memandang klien, menyentuh pundak klien K: menoleh ke perawat K: menunduk dan menganggukan kepala P: tersenyum, memandang klien P: memandang klien, K: menoleh ke perawat Mendengarkan respon klien Klien hanya menjawab dengan singkat
P: Baik, kalau gitu nanti bapak M coba berkenalan dengan 1 orang pasien di sini ya? Supaya berkenalannya bisa lebih baik lagi. Bagaimana? K: iya sus
P: Baik, kalau gitu besok suster kembali lagi untuk menemui Bapak M. Suster mau tau, Bapak M sudah berkenalan dengan 1 orang pasien disini apa belum sama suster mau kenalin 1 orang temen suster lagi ke Bapak. Bagaimana? K: Iya sus
Membuat kontrak penting dilakukanagar klien mengetahui tindakan apa yang dilakukan pada pertemuan selanjutnya
K: menunduk dan menganggukan kepala P: tersenyum, memandang klien P: tersenyum, memandang klien K: menoleh ke perawat K: menoleh ke perawat P: tersenyum, memandang klien
P: Oke, kalau gitu. Suster pamit dulu yaa..sampai jumpa besok. Assalamualaikum K: Waalaikumsalam
Kesan mahasiswa: Harus diperlukan kesabaran dalam beinteraksi dengan klien Isolasi sosial yang belum dapat memulai pembicaraan.