You are on page 1of 0

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN


KARIR PADA DEWASA MUDA


SKRIPSI


Oleh:
Agnes Mariana Kristanto
04.40.0052







FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2008
Perpustakaan Unika



ii


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN
KARIR PADA DEWASA MUDA


SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata Untuk Menempuh Sebagian dari Syarat Guna
Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi



Oleh:
Agnes Mariana Kristanto
04.40.0052



FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2008
Perpustakaan Unika



iii



Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Psikologi
Unika Soegijapranata Semarang dan Diterima Untuk Memenuhi
Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Derajat
Sarjana Psikologi

Pada Tanggal:

13 Agustus 2008


Mengesahkan
Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata
Dekan


(Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si.)


Dewan Penguji
1. Drs. George Hardjanta, M.Si ___________
2. Dra. Lucia Hernawati, MS ___________
3. Drs. Haryo Goeritno, M.Si ___________

Perpustakaan Unika



iv



PERSEMBAHAN













KaryaSederhanainikupersembahkanuntuk
TuhanYesusJuruSelamatku
MamadanPapaTerkasih
KokoTersayang

Perpustakaan Unika



v

MOTTO

"You are free to choose, but the choice you make today will
determine what you will have, be and do in the tomorrows of
your life"
Zig Ziglar

"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan


janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia
dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."
Amsal 3: 5-6



Perpustakaan Unika



vi

UCAPAN TERIMA KASIH



Penelitian ini dapat tersusun dan diselesaikan bukan hanya usaha
dari peneliti seorang. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, karena kasihNya senantiasa menyertai peneliti.
2. Ibu Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si., selaku dekan fakultas psikologi.
3. Ibu Dra. Lucia Hernawati, MS., sebagai dosen pembimbing skripsi yang
membimbing peneliti dengan penuh kesabaran.
4. Bapak Ferdinandus Hindiarto, S.Psi., M.Si., sebagai dosen wali yang
memberi masukan yang baik pada peneliti selama masa perkuliahan.
5. Segenap dosen fakultas psikologi Unika Soegijapranata, yang telah
mengajar dan membagi ilmu psikologi dengan semangat pengabdian.
6. Segenap staff TU fakultas psikologi, yang melayani dan memberi
informasi dengan baik.
7. Mama dan papa, atas cinta, kasih sayang, dan perhatian yang diberikan
pada peneliti dengan tulus.
8. Koko Daniel, you are the best big brother that Ive ever known. Thanks
for your caring and love for me.
9. Ci Liza dan ko Daniel, thanks a lot for the notebook, maaf kelamaan
pinjemnya ya.
10. Intan, my best friend, trims untuk canda tawa dan suka duka yang kita
jalani bersama selama ini.
Perpustakaan Unika



vii


11. Nita, Nadya, Grace, Veny, Fena, dan semua teman-teman seangkatan
2004. Kalian teman yang baik dan kompak, menyenangkan untuk
mengenal kalian semua.
12. Kintan, Putri, Anin, Dita, teman yang baru aku kenal, trims untuk
perkenalan singkat yang menyenangkan. Kintan, trims recordernya ya.
13. Subyek penelitian, LS, SY, HS, dan J S. Trims kerelaan dan bantuan
yang sangat membantu peneliti menyelesaikan penelitian.
14. Semua saudara dan sepupu, trims dukungan dan semangat yang
diberikan pada peneliti, sehingga peneliti terpacu untuk segera
menyelesaikan skripsi.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini masih banyak
kekurangan dan kekurangsempurnaan. Maka peneliti membutuhkan saran
dan masukkan yang membangun agar peneliti dapat lebih baik dalam
menyusun tugas akhir.


Semarang, 13 Agustus 2008
Penulis




Perpustakaan Unika



viii


DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL ..... i
HALAMAN PENGESAHAN .. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN iii
HALAMAN MOTTO iv
UCAPAN TERIMA KASIH . v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL .. ix
DAFTAR MATRIKS .. x
DAFTAR SKEMA . xi
DAFTAR LAMPIRAN .. xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Tujuan Penelitian . 8
C. Manfaat Penelitian .. 8
1. Manfaat Teoritis ... 8
2. Manfaat Praktis 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
A. Karir . 9
1. Pengertian Pemilihan Karir .. 9
2. Tahap Perkembangan Pemilihan Karir . 12
3. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir 16
B. Dewasa muda .. 20
1. Pengertian Dewasa Muda . 20
2. Ciri-ciri Masa Dewasa Muda 22
Perpustakaan Unika



ix


3. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Muda 24
C. Dinamika Psikologis Pemilihan Karir pada Dewasa Muda 26
BAB III METODE PENELITIAN 29
A. Metode Penelitian Kualitatif . 29
B. Subjek Penelitian .. 30
C. Metode Pengumpulan Data 30
D. Metode Analisis Data . 32
E. Keabsahan Data . 33
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 35
A. Kancah Penelitian 35
B. Persiapan Penelitian . 36
C. Pelaksanaan Penelitian . 37
D. Hasil Penelitian 39
Subyek 1 .. 39
Subyek 2 .. 54
Subyek 3 .. 68
Subyek 4 81
BAB V HASIL PENELITIAN . 96
A. Analisis Data 96
B. Pembahasan . 100
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 115
A. Kesimpulan 115
B. Saran .. 116
DAFTAR PUSTAKA . . 117
DAFTAR TABEL

Perpustakaan Unika



x


Tabel 1 : Intensitas Tema Subyek 1 .. 51
Tabel 2 : Intensitas Tema Subyek 2 .. 65
Tabel 3 : Intensitas Tema Subyek 3 ... 78
Tabel 4 : Intensitas Tema Subyek 4 ... ... 92

DAFTAR MATRIKS

Perpustakaan Unika



xi


Matriks 1 : Matriks Interelasi Subyek 1 ... 53
Matriks 2 : Matriks Interelasi Subyek 2 67
Matriks 3 : Matriks Interelasi Subyek 3 ... 80
Matriks 4 : Matriks Interelasi Subyek 4 95
Matriks 5 : Interelasi Pemilihan Karir Semua Subyek . 108

















DAFTAR SKEMA

Skema 1 : Skema Pemilihan Karir 28
Perpustakaan Unika



xii


Skema 2 : Skema Pemilihan Karir Subyek 1 52
Skema 3 : Skema Pemilihan Karir Subyek 2 66
Skema 4 : Skema Pemilihan Karir Subyek 3 79
Skema 5 : Skema Pemilihan Karir Subyek 4 94
Skema 6 : Skema Pemilihan Karir Keseluruhan Subyek
Penelitian . . 114





























DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN . 119
LAMPIRAN A. Pedoman Wawancara dan Observasi .. 120
Perpustakaan Unika



xiii


LAMPIRAN B. Reduksi data wawancara . 121
LAMPIRAN C. Surat bukti penelitian .. 148




Perpustakaan Unika
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia dalam tiap rentang kehidupan menghadapi tugas
perkembangan yang berbeda-beda. Bagi dewasa muda, salah satu tugas
perkembangannya adalah mengembangkan peran sosial, yaitu dengan
menemukan identitas diri dan mengambil peran tertentu dalam
masyarakat. Individu dapat menentukan identitas diri salah satunya
berdasarkan status atau jabatan pekerjaan yang dilakukan, artinya
dengan mempunyai pekerjaan orang dapat menunjukkan siapa dirinya.
Menurut Herr dan Cramer (dikutip Handoko, 2004) pekerjaan memiliki
peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia,
terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara ekonomis
orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa
digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan
lebih dihargai oleh masyarakat daripada orang yang menganggur. Lebih
jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan
meningkatkan harga diri dan kompetensi diri.
Setiap individu pada dasarnya mempunyai kewajiban bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pekerjaan menjadi hal
yang penting bagi tiap orang untuk menjamin kelangsungan hidup.
Tanpa pekerjaan orang akan menganggur dan hidup menderita karena
berkekurangan. Pada umumnya orang mencari pekerjaan yang disukai
Perpustakaan Unika
atau yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga orang
akan memilih pekerjaan yang sesuai latar belakang pendidikannya,
minat, bakat, kepribadian, ataupun berdasarkan status sosial
ekonominya. Pekerjaan merupakan tahap awal dari karir yang akan
dijalani seseorang, sehingga pekerjaan yang dipilih akan mempengaruhi
pemilihan karir pula di masa depan. Sering terdengar ungkapan bahwa
hidup adalah suatu pilihan. Sejak bangun pagi hingga akan tidur
malam tiap orang secara sadar maupun tidak sadar dihadapkan pada
pilihan-pilihan, seperti pemilihan dalam hal baju yang akan dipakai,
menu makanan dan minuman, teman yang akan diajak mengobrol, film
yang ditonton, dan sebagainya. Begitu pula dalam hal karir, seorang
tokoh pembicara motivasional dari Amerika, Zig Ziglar (Tranggono,
2005) berpendapat bahwa orang mempunyai kebebasan untuk memilih
namun pilihan yang dibuat menentukan yang akan didapat, menjadi, dan
dilakukan orang tersebut di masa depan. Tiap orang bebas menentukan
pilihan ingin berkarir sebagai apa atau menjadi siapa, namun tentu saja
diikuti dengan tanggung jawab dan kerja keras untuk menjalankan karir
yang dipilih.
Masa pemilihan karir umumnya dilakukan oleh individu yang
telah mencapai usia dewasa muda. Seorang dewasa muda secara fisik
menampilkan profil yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan
perkembangan aspek-aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak.
Dewasa muda memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima
sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif,
energik, cepat dan proaktif (Dariyo, 2003, h.3). Sedangkan menurut
Perpustakaan Unika
Papalia, dkk, 2004, h.474 ciri khas dewasa muda adalah puncak dari
kesehatan, kekuatan, energi, dan daya tahan. Dewasa muda juga
merupakan masa puncak dari fungsi sensori dan motori tubuh seseorang.
Pada pertengahan duapuluhan sebagian besar fungsi tubuh sudah
berkembang penuh. Ketajaman visual umumnya antara umur 20-40
tahun.
Seseorang yang telah memasuki masa dewasa muda dituntut
untuk dapat melakukan tugas perkembangan selanjutnya yaitu bekerja
dan menjalani kehidupan rumah tangga. Penelitian Levinson (dalam
Handoko, 2004) menunjukkan bahwa komponen terpenting dari
kehidupan manusia dewasa adalah: (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua
komponen tersebut sangat menentukan kebahagian hidup manusia,
sehingga tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga
praktis menyita seluruh perhatian, energi, dan waktu orang dewasa.
Orang yang bekerja dapat menjadi penopang perekonomian
keluarga, namun bagi orang yang belum mendapat pekerjaan atau
berstatus pengangguran, akan sulit untuk menjalani kehidupan
berkeluarga karena untuk menghidupi diri sendiri masih belum mampu.
Selain itu status pengangguran mendapat tanggapan negatif dari
masyarakat. Sebab orang yang menganggur cenderung tidak dianggap
dan dihargai oleh masyarakat, karena belum bisa menentukan identitas
dirinya, sehingga harga diri penganggur menjadi rendah. Menurut
Erikson (dalam Dariyo, 2003, h. 114) kegagalan individu dalam meraih
status identitas diri yang baik menyebabkan diri individu mengalami
masa ambivalensi atau kebingungan identitas, kebingungan dalam
Perpustakaan Unika
berperan sebagai individu yang harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosialnya. Individu diwarnai dengan perasaan ragu-ragu,
minder, dan sulit mengaktualisasikan segala potensi diri secara tepat.
Sebenarnya tidak ada orang yang ingin menjadi penganggur,
namun kenyataan di lapangan banyak sekali masalah yang timbul saat
orang mencari pekerjaan. Seperti kasus berikut ini, Bagus adalah anak
ketiga dari lima bersaudara yang sudah sepuluh tahun menganggur
karena belum mendapat pekerjaan. Sejak lulus dari sarjana teknik
dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,3 tidak satu perusahaan pun
yang menjawab lamaran kerja dari Bagus. Sebenarnya ada pekerjaan
yang pernah ditolak Bagus, yaitu sebagai sales obat-obatan karena
Bagus merasa tidak cocok kerja lapangan. Sebagai seorang insinyur dia
lebih suka kerja kantoran dan duduk di belakang meja. Hal ini
merupakan gengsi yang harus dibayar mahal oleh Bagus yang menjadi
malu dengan identitasnya dan harga dirinya menjadi jatuh (J oomla,
2008).
Bagus tidak sendiri, masih banyak pengangguran yang dapat
dijumpai di mana-mana. Untuk wilayah J awa Tengah misalnya, dalam
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa J abatan
(LKPAMJ ) Gubernur J ateng periode 2003-2008 untuk urusan
ketenagakerjaan jumlah angkatan kerja pada 2007 sebanyak 17,74 juta
jiwa dan yang bekerja mencapai 16,30 juta jiwa. Dengan demikian
terdapat pengangguran terbuka mencapai 1,44 juta jiwa (8,1%).
(Priyanto, 2008). Orang dapat memilih karir yang disukai dalam
keadaan normal. Dalam keadaan ada banyak pengangguran, yang berarti
Perpustakaan Unika
ada lebih banyak orang yang mencari pekerjaan daripada lapangan
pekerjaan yang ada, maka sifat dapat memilih tadi juga sudah jauh
berkurang. Meskipun begitu unsur memilih tadi masih tetap ada yaitu
bila orang ada kemungkinan sedikit saja untuk dapat memilih pekerjaan
yang paling dekat dengan bakat dan perhatiannya. Dalam hal ini
subjektifitas orang akan nampak. Pilihan pekerjaan yang sungguh-
sungguh bukanlah suatu tindakan sesaat saja, melainkan merupakan
hasil suatu proses pemikiran dan pengalaman tertentu, walaupun
hasilnya nanti mungkin juga dapat bersifat sementara lagi (Monks, dkk,
1994, h. 295-296)
Memang saat ini persaingan dunia kerja sangatlah ketat, banyak
perusahaan mencari pekerjaan yang benar-benar memenuhi
kualifikasinya. Hampir semua lowongan kerja sekarang ini
mensyaratkan bagi pelamar kerja harus memiliki IPK minimal 3,00.
Ibarat masuk rumah, sarjana yang memiliki IPK 3,00 sudah bisa masuk
dulu, namun ada pula yang beranggapan, IPK tinggi tidaklah begitu
penting di dalam mencari pekerjaan. Menurut survei yang diterbitkan
oleh National Association of Colleges and Employers (NACE) tahun
2002 di Amerika Serikat, berdasarkan hasil jajak pendapat 457
pengusaha, diperoleh simpulan Indeks Prestasi (IP) hanya urutan ke 17-
dari 20 kualitas yang dianggap penting dari seorang lulusan sebuah
universitas. Ternyata kualitas yang bertengger di urutan teratas justru
hal-hal yang seringkali dianggap sekedar basa-basi ketika tertera
dalam iklan lowongan kerja. Misalnya kemampuan berkomunikasi,
integritas, dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Ada
Perpustakaan Unika
kualitas-kualitas yang tidak terlihat wujudnya (intangible), namun
sangat diperlukan. Ini disebut juga kemampuan berinteraksi sosial (soft
skills). Entah bekerja pada orang lain (pegawai) maupun membuka
usaha sendiri (wirausahawan), soft skills akan sangat berguna. (Yunior,
2008).
Sulitnya mencari pekerjaan akan menghambat dalam proses
pemilihan karir. Meskipun mendapatkan pekerjaan bukan hal yang
mudah, bukan berarti memang ada orang yang dilahirkan sebagai
penganggur. Setiap hari di berbagai media cetak maupun internet ribuan
lowongan pekerjaan tersedia. Tiap orang diharapkan dapat
mengeksplorasi diri dan menemukan keterampilan serta kemampuan
yang akan digunakan dalam proses pemilihan karir. Penyederhanaan
proses pemilihan karir dapat diterapkan dengan teori pembelajaran
sosial (social learning theory). Teori ini dipelopori oleh Krumboltz,
dkk, (dalam Tarsidi, 2007) yang menekankan pada peristiwa tertentu
dalam kehidupan individu yang berpengaruh terhadap penentuan pilihan
karir.
Banyak orang dewasa muda yang tidak atau kurang memiliki
keterampilan atau pelatihan untuk suatu bentuk pekerjaan tertentu, tidak
sesuai pula dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki.
Memilih bidang pekerjaan yang cocok dengan minat dan bakatnya,
tergantung pada berbagai faktor tertentu, seperti menyukai jenis
pekerjaan yang dipilih, bukti-bukti tentang kemampuan untuk
menyelesaikan (mengemban) tugas tertentu dengan berhasil, atau
tanggungjawab lainnya. Orang dewasa yang mempunyai cukup
Perpustakaan Unika
pengalaman kerja dapat memperoleh kepuasan yang jauh lebih sesuai
dengan pekerjaan yang dipilih dibandingkan dengan orang yang kurang
mempunyai pengalaman kerja (Hurlock, 2004, h.279-280).
Seorang dewasa muda yang mempunyai pekerjaan sebagai
karyawan bank swasta asing masih mengalami kebingungan dengan
pilihan karirnya. Dari hasil wawancara diketahui bahwa dewasa muda
tersebut memiliki gelar pendidikan sebagai arsitektur muda. Meskipun
sekarang sudah mempunyai pekerjaan dengan posisi jabatan yang baik,
keterampilan pekerjaan yang memadai dari pengalaman kerjanya,
dewasa muda tersebut masih bingung ingin berkarir di bidang arsitek
sesuai dengan pendidikan yang ditempuh, atau tetap meneruskan
memilih berkarir sebagai karyawan bank.
Hal senada juga terjadi pada individu dewasa muda yang
mengalami kebingungan menentukan karirnya sebagai seorang guru
privat atau sebagai teknisi komputer, hal ini karena keterbatasan
kesempatan individu tersebut untuk menentukan pilihan karir karena
perekonomian keluarga yang kurang mendukung. Dewasa muda ini
menentukan karir sekarang sebagai guru privat, karena karir tersebut
yang paling mudah dijalani dan banyaknya pengalaman yang sudah
didapat individu tersebut sebagai guru les privat, namun cita-citanya
adalah sebagai teknisi komputer, sehingga ada kemungkinan dewasa
muda ini akan mengalami perubahan karir di kemudian hari.Oleh karena
itu pemilihan karir bukan hal yang mudah untuk dilakukan bagi dewasa
muda, banyak faktor yang mempengaruhi dan menjadi pertimbangan
untuk pemilihan karir pada dewasa muda.
Perpustakaan Unika
Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti melakukan
penelitian untuk mengungkap faktor-faktor yang berpengaruh pada
individu dewasa muda dalam pemilihan karir.

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi pemilihan karir pada dewasa muda.

C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah
bagi pengembangan psikologi, khususnya pada psikologi
perkembangan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dewasa muda di
dalam pemilihan karir.










Perpustakaan Unika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemilihan Karir
1. Pengertian Pemilihan Karir
Karir mengandung pengertian sebagai sebuah pilihan
pekerjaan yang akan ditekuni selama hidup. Setiap orang dihadapkan
dengan berbagai pilihan yang akan dijalani guna menopang,
mempertahankan, maupun meningkatkan kesejahteraan hidup.
(dikutip dari Dariyo, 2004, h. 52). Pekerjaan tidak serta merta
merupakan karier. Kata pekerjaan menurut Isaacson (dalam
Handoko, 2004) (work, job, employment) menunjuk pada setiap
kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa; sedangkan kata karier
(career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni
dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam
pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya
hidupnya.
Karir merupakan kontinum lanjutan dari aktivitas pekerjaan
tertentu (dikutip oleh Wardhana, 1999, h.16). Bekerja dapat
didefinisikan sebagai aktifitas yang: (a) dilakukan seseorang dengan
tujuan utama untuk menghidupi dirinya, (b) memungkinkan untuk
mendapat keuntungan, baik finansial maupun barang, (c) berupa
pemberian barang atau jasa yang dibutuhkan orang lain, (d)
memberikan makna dan menjadi identitas utama bagi pelakunya, dan
Perpustakaan Unika
(e) memberikan suatu peran sosial dan menciptakan rentang
hubungan sosial tertentu.
Winkel (dalam Wardhana, 1999, h. 15-16) mengemukakan
bahwa karir (career) merupakan salah satu kata yang dipakai dalam
bahasa Inggris untuk mengacu pada pekerjaan, selain employment,
job, occupation, dan vocation. Keempatnya seringkali digunakan
saling menggantikan, tetapi sebenarnya memiliki makna yang
berbeda satu sama lain. Employment dan job lebih menekankan
makna bahwa seseorang mencurahkan waktu dan pikiran untuk
mengerjakan sesuatu dan mendapat imbalan ekonomis, dengan tanpa
memperhatikan adanya keterlibatan perasaan yang sungguh-sungguh
dalam pekerjaannya. Occupation lebih menekankan bahwa
seseorang merasa terlibat dalam pekerjaannya karena telah
mempersiapkan diri melakukan pekerjaan tersebut dan mendapatkan
kepuasan non-ekonomis darinya, tetapi keterlibatannya masih dapat
dibatasi pada jam bekerja saja. Vocation dan career juga mencakup
employment, job, dan occupation, dengan lebih menekankan bahwa
seseorang memandang pekerjaannya sebagai panggilan hidup yang
meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan, serta mewarnai seluruh
gaya hidupnya. Karir merupakan kontinum lanjut dari aktivitas
pekerjaan tertentu.
Komaruddin (1994, h.112) mengatakan bahwa karir adalah
lebih dari sekedar jabatan atau mata pencaharian. Karir adalah
konsep gaya hidup yang mencakup rangkaian kegiatan kerja atau
waktu senggang yang dipergunakan sepanjang hidup. Karena itu
Perpustakaan Unika
karir dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan kerja yang
terpisah tetapi berhubungan, yang memberi kesinambungan,
keteraturan, dan makna dalam kehidupan seseorang.
Anoraga (2001, h. 64) menjelaskan bahwa pengertian karir
dapat dibagi menjadi karir dalam arti sempit dan karir dalam arti
luas. Karir dalam arti sempit berarti upaya mencari nafkah,
mengembangkan profesi, dan meningkatkan kedudukan, sedangkan
dalam arti luas karir berarti langkah maju sepanjang hidup yang
berkaitan dengan pekerjaan dan jabatan yang dimiliki seseorang.
Pemilihan karir merupakan suatu proses mengarahkan diri
kepada suatu tahap baru dalam kehidupan. Kemampuan untuk
memilih bidang karir tertentu dan bertekun untuk mewujudkannya
merupakan suatu hal penting dan positif. Erikson (dikutip Marliyah,
2004, h.61) berpendapat bahwa kemampuan untuk merumuskan
rencana-rencana karir yang baik merupakan inti dari pemecahan
krisis identitas seseorang.
Fuhrman (dikutip Marliyah, 2004, h.60-61) mengatakan
bahwa dengan menentukan pilihan karir, seseorang akan
mengembangkan konsep diri dan identitas dirinya sehingga ia
menjadi pribadi yang lebih bertanggungjawab atas karir yang
dipilihnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemilihan karir merupakan proses mengarahkan diri pada tahap baru
kehidupan, serta mengembangkan konsep dan identitas diri untuk
menjadi pribadi yang bertanggungjawab.
Perpustakaan Unika
2. Tahap Perkembangan Pemilihan Karir
Karir merupakan kontinum suatu pekerjaan, bercirikan
adanya tahap-tahap berjenjang yang dilalui seseorang dalam
pekerjaannya, komitmen yang didefinisikan secara operasional
sebagai kesediaan bekerja lebih dari 8 jam tiap hari, dan orientasi
prestasi yang meningkat dari waktu ke waktu (Lindsey dalam
Wardhana, 1999, h.16).
Hoyer, dkk (dalam Dariyo, 2004, h. 53) menyatakan ada
empat tahap proses perkembangan karir dalam kehidupan orang
dewasa yaitu: selection and entry, adjustment, maintenance, dan
retirement. Masa seleksi dan entri ditandai dengan upaya seseorang
untuk memilih dan memasuki atau menjalani suatu jenis karir
tertentu. Dalam proses pemilihan ini, seseorang akan selalu
mempertimbangkan segala potensi, bakat/minat, kecerdasan maupun
harapan yang akan dicapainya. Masa penyesuaian diri (adjustment)
ditandai dengan bagaimana seseorang individu berusaha untuk
mengupaya diri agar tetap dapat menikmati karir/pekerjaan sebagai
jalan hidupnya. Karena itu, ia akan mengembangkan diri untuk
meraih prestasi terbaik. Kadang-kadang dalam masa ini ditemukan
dilemma yang dihadapi oleh seseorang ketika harus memenuhi
tuntutan keluarga dengan tuntutan pekerjaan di kantor
/perusahaannya. Masa pemeliharaan (maintenance) yaitu masa yang
ditandai dengan pencapaian kemapanan karir maupun penyesuaian
yang baik antara tuntutan keluarga dan lembaga pekerjaan. Hal ini
memberi pengaruh terhadap kehidupan finansial yang memadai
Perpustakaan Unika
untuk memenuhi kehidupan keluarganya. Sementara itu pada masa
pensiun (retirement stage), seseorang telah menjalani suatu karir
dengan baik dan kini mulai memasuki masa pensiun karena faktor
perkembangan dirinya yang sudah lanjut usia.
Menurut Ginzberg, dkk (dalam Handoko, 2004)
perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:
a) Tahap Fantasi : 0 11 tahun (masa Sekolah Dasar)
b) Tahap Tentatif : 12 18 tahun (masa Sekolah Menengah)
c)Tahap Realistis : 19 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)
Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka
kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin
menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dll. Anak juga senang
bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi
guru, atau bermain jadi polisi) sesuai dengan peran-peran yang anak
lihat di lingkungannya. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan
ataupun jabatan yang disebut masih jauh dari pertimbangan rasional
maupun moral. Anak memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa
menarik saat itu. Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis
pekerjaan/jabatan secara rasional dan obyektif, karena belum
mengetahui bakat, minat, dan potensi yang sebenarnya.
Tahap tentatif dibagi menjadi empat sub tahap, yakni: (1) sub
tahap Minat (Interest); (2) sub tahap Kapasitas (Capacity); (3) sub
tahap Nilai (Values) dan (4) sub tahap Transisi (Transition). Pada
tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat
dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Pada sub tahap minat
Perpustakaan Unika
(11-12 tahun) anak cenderung malakukan pekerjaan-pekerjaan atau
kegiatan-kegiatan hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan
mereka saja; sedangkan pada sub tahap kapasitas/kemampuan (13-14
tahun) anak mulai melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada
kemampuan masing-masing, di samping minat dan kesukaannya.
Selanjutnya pada sub tahap nilai (15-16 tahun) anak sudah bisa
membedakan mana kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh
masyarakat, dan mana yang kurang dihargai; sedangkan pada sub
tahap transisi (17-18 tahun) anak sudah mampu memikirkan atau
"merencanakan" karier mereka berdasarkan minat, kamampuan dan
nilai-nilai yang ingin diperjuangkan.
Pada usia perguruan tinggi (18 tahun ke atas) remaja
memasuki tahap realistis, di mana mereka sudah mengenal secara
lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin
dikejar. Lebih lagi, mereka juga sudah lebih menyadari berbagai
bidang pekerjaan dengan segala konsekuensi dan tuntutannya
masing-masing. Oleh sebab itu pada tahap realistis seorang remaja
sudah mampu membuat perencanaan karier secara lebih rasional dan
obyektif. Tahap realistis dibagi menjadi tiga sub-tahap, yakni sub-
sub tahap eksplorasi (exploration),kristalisasi (chystallization), dan
spesifikasi/penentuan (specification).
Pada sub tahap eksplorasi umumnya remaja mulai
menerapkan pilihan-pilihan yang dipikirkan pada tahap tentatif
akhir. Remaja menimbang-nimbang beberapa kemungkinan
pekerjaan yang mereka anggap sesuai dengan bakat, minat, serta
Perpustakaan Unika
nilai-nilai mereka, namun mereka belum berani mengambil
keputusan tentang pekerjaan mana yang paling tepat. Dalam hal ini
termasuk di dalamnya masalah memilih sekolah lanjutan yang
sekiranya sejalan dengan karier yang akan mereka tekuni. Pada sub
tahap berikutnya, yakni tahap kristalisasi, remaja mulai merasa
mantap dengan pekerjaan/karier tertentu. Akhirnya, pada sub tahap
spesifikasi remaja sudah mampu mengambil keputusan yang jelas
tentang karier yang akan dipilihnya. Dalam buku edisi revisinya
Ginzberg (dikutip Handoko, 2004) menegaskan bahwa proses
pilihan karier itu terjadi sepanjang hidup manusia, artinya bahwa
suatu ketika dimungkinkan orang berubah pikiran. Hal ini berarti
bahwa pilihan karier tidaklah terjadi sekali saja dalam hidup
manusia.
Tokoh lain yang banyak membahas masalah perkembangan
kerier adalah Donald Super (dalam Handoko, 2004). Menurut Super
perkembangan karier manusia dapat dibagi menjadi lima fase, yaitu:
(1) fase pengembangan (Growth) yang meliputi masa kecil sampai
usia 15 tahun. Dalam fase ini anak mengembangkan bakat-bakat,
minat, kebutuhan, dan potensi, yang akhirnya dipadukan dalam
struktur konsep diri (self-concept structure); (2) fase eksplorasi
(exploration) antara umur 16-24 tahun, di mana saat ini remaja mulai
memikirkan beberapa alternatif pekerjaan tetapi belum mengambil
keputusan yang mengikat; (3) fase pemantaban (establishment),
antara umur 25 44 tahun. Pada fase ini remaja sudah memilih
karier tertentu dan mendapatkan berbagai pengalaman positif
Perpustakaan Unika
maupun negatif dari pekerjaannya. Dengan pengalaman yang
diperoleh ia lalu bisa menentukan apakah ia akan terus dengan karier
yang telah dijalani atau berubah haluan. (4) fase pembinaan
(maintenance) antara umur 44 65 tahun, di mana orang sudah
mantab dengan pekerjaannya dan memeliharanya agar dia bertekun
sampai akhir; (5) fase kemunduran (decline), masa sesudah pensiun
atau melepaskan jabatan tertentu. Dalam fase ini orang
membebaskan diri dari dunia kerja formal.
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa perkembangan karir memiliki tahap-tahap yang
berjenjang. Perkembangan karir seseorang dimulai dari masa anak-
anak yaitu mencari bakat dan ketertarikan pada suatu bidang
pekerjaan, masa remaja yaitu lebih mengenal dan mengembangkan
potensi yang dimiliki, masa dewasa yaitu memasuki dunia kerja dan
memilih karir yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,
kemudian berkembang pada proses pemantapan atau penyesuaian
dengan karir yang dipilih, dan diakhiri dengan pensiun atau
melepaskan jabatan/ karir yang telah dijalankan sepanjang hidup dan
keluar dari dunia kerja.

3. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir
Pemilihan karir seorang dewasa muda ditandai dengan
meluasnya penilaian seseorang terhadap berbagai masalah dalam
memutuskan pekerjaan apa yang akan dikerjakannya di masa
Perpustakaan Unika
mendatang. Pemilihan karir dipengaruhi oleh faktor yang sangat luas
dan kompleks.
Pemilihan karir menurut Sunarto & Hartono (1995, h.196)
dilatar belakangi oleh, antara lain :
a) Faktor sosial ekonomi
Mencakup kemampuan ekonomi dan kondisi orang tua serta
perekonomian suatu negara.
b) Faktor lingkungan
Lingkungan masyarakat, lingkungan kehidupan rumah tangga,
dan lingkungan teman sebaya.
c) Faktor pandangan hidup
Seseorang yang berasal dari keluarga yang kurang mampu
umumnya bercita-cita untuk memilih pekerjaan yang
mendatangkan banyak uang.
Sebagai suatu pilihan menurut Agoes Dariyo (2004, h. 54-56), maka
pemilihan suatu karir dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Faktor internal:
a) J enis kelamin
dengan pertimbangan jenis kelamin seseorang mencoba
mengambil peran yang sesuai dengan keadaan dirinya maupun
yang diharapkan oleh masyarakat.
b) Kepribadian
Holand mengungkapkan bahwa pemilihan suatu karir
dipengaruhi oleh kepribadian seseorang;
c) Minat dan bakat
Perpustakaan Unika
Minat merupakan suatu preferensi yang mendorong seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan dalam frekuensi yang tinggi
dibandingkan dengan jenis kegiatan yang lain, sedangkan bakat
yaitu kompetensi yang mendasari suatu aktivitas agar dapat
berkembang secara optimal dengan baik, dalam memilih suatu
pekerjaan (karir) umumnya seseorang akan mempertimbangkan
minat dan bakatnya.
d) Intelligensi
Mereka yang cerdas akan dapat menopang keberhasilan dalam
menyelesaikan atau melaksanakan suatu karir.
2. Faktor eksternal memiliki pengaruh yang cukup signifikan
terhadap proses pengambilan suatu karir pada diri seseorang.
Faktor eksternal antara lain orangtua, guru, teman, media massa,
atau masyarakat umum lainnya.
Menurut Holland (Soegiyoharto, 2007) karier seseorang
dipengaruhi oleh tipe kepribadian dan latar belakang lingkungan.
Kepribadian seseorang meliputi dua faktor, yaitu: 1).
Bawaan/lahiriah dan 2). Pengalaman-pengalaman hidup. Holland
mencatat bahwa manusia mempunyai gaya pribadi lebih dari satu,
sehingga pilihan karier juga dapat beberapa, tetapi ada jenjang yang
dapat lebih diprioritaskan.
Krumboltz, dkk (dalam Tarsidi, 2007) menggunakan
pendekatan teori social-learning dalam pemilihan karir, yaitu bahwa
karir yang dipilih seseorang berdasarkan dari proses pembelajaran
sosial yang diterima oleh tiap individu. Maka pemilihan karir
Perpustakaan Unika
masing-masing orang berbeda dan sangat subyektif. Teori ini
merupakan upaya untuk menyederhanakan proses pemilihan karir,
terutama didasarkan atas peristiwa-peristiwa kehidupan yang
berpengaruh terhadap penentuan pilihan karir. Dalam teori ini,
proses perkembangan karir melibatkan empat faktor yaitu: (1)
warisan genetik dan kemampuan khusus, (2) kondisi dan peristiwa
lingkungan, (3) pengalaman belajar, dan (4) keterampilan
pendekatan tugas.
Faktor pertama, warisan genetik dan kemampuan khusus
mencakup sejumlah kualitas bawaan yang dapat membatasi
kesempatan karir individu. Tiap individu mempunyai kemampuan
yang didapat dari kualitas bawaan dan melalui latihan. Warisan
tersebut perlu dikembangkan dan digunakan dalam perencanaan
karir.
Faktor kedua, kondisi dan peristiwa lingkungan dipandang
sebagai faktor yang berpengaruh yang sering kali berada di luar
kontrol individu. Peristiwa-peristiwa dan keadaan tertentu di dalam
lingkungan individu mempengaruhi perkembangan keterampilan,
kegiatan, dan pilihan karir.
Faktor ketiga, pengalaman belajar, mencakup pengalaman
belajar instrumental dan asosiatif. Pengalaman belajar instrumental
adalah yang dipelajari individu melalui reaksi terhadap konsekuensi,
tindakan yang hasilnya dapat langsung teramati, dan melalui reaksi
orang lain. Konsekuensi kegiatan belajar dan pengaruhnya terhadap
perencanaan dan perkembangan karir ditentukan terutama oleh
Perpustakaan Unika
reinforcement atau nonreinforcement kegiatan tersebut, warisan
genetik individu, kemampuan dan keterampilan khususnya, dan
tugas pekerjaan itu sendiri. Pengalaman belajar asosiatif mencakup
reaksi negatif dan positif terhadap pasangan situasi yang sebelumnya
bersifat netral. Misalnya, pernyataan semua politisi tidak jujur dan
semua banker kaya berpengaruh terhadap persepsi individu
tentang okupasi ini. Asosiasi seperti ini dapat juga dipelajari melalui
observasi, bacaan, dan film.
Faktor keempat, yaitu keterampilan pendekatan tugas (tasks
approach skills), mencakup keterampilan-keterampilan yang sudah
dikembangkan oleh individu, seperti keterampilan problem-solving,
kebiasaan kerja, mental sets, respon emosional, dan respon kognitif.
Keterampilan-keterampilan ini menentukan hasil masalah dan tugas
yang dihadapi oleh individu. Tasks approach skills sering kali
termodifikasi akibat pengalaman yang bagus maupun jelek.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pemilihan karir dipengaruhi oleh faktor internal seseorang, seperti:
jenis kelamin, kepribadian, minat, bakat, inteligensi, dan faktor
eksternal, antara lain; orangtua, guru, teman, media massa, atau
masyarakat, serta sosial ekonomi, lingkungan, dan pandangan hidup
seseorang.




Perpustakaan Unika
B. Dewasa muda
1. Pengertian Dewasa Muda
Istilah dewasa muda berasal dari kata kerja Latin, yang
berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang
sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (2000, h.246)
mengatakan bahwa orang dewasa muda adalah individu yang telah
menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan
dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
Papalia, dkk (2004, h.474) mengungkapkan bahwa
kelompok dewasa muda (young adulthood) berkisar antara usia 20-
40 tahun. Kelompok ini merupakan kelompok yang biasanya telah
mencapai kematangan secara fisik sehingga terkesan sangat
berbeda dengan tahap remaja sebelumnya. Menurut Santrock
(dalam Dariyo, A. 2003, h.3-4), dewasa muda termasuk masa
transisi, baik transisi secara fisik, intelektual maupun peran sosial.
Sebagai individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan
tanggung jawabnya semakin besar. Mereka tidak lagi harus
bergantung secara ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada
orangtuanya. Mereka jusru merasa tertantang untuk membuktikan
dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang mandiri. Segala
urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat
mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk
orangtua. Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang
gagal dalam menghadapi suatu masalah akan dapat dijadikan
Perpustakaan Unika
pelajaran berharga guna membentuk seorang pribadi yang matang,
tangguh dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.
Menurut Levinson (dalam Monks, dkk, 2001, h. 329-330)
masa dewasa awal berkisar antara 17 sampai 45 tahun. Antara 17
dan 22 tahun seseorang meninggalkan masa pra-dewasa dan
memasuki masa dewasa awal yang terdiri dari tiga periode. Periode
pertama adalah periode pengenalan dengan dunia orang dewasa
(22-28 tahun), di mana orang mengakui dirinya sendiri dan dunia
yang ia masuki, serta berusaha membentuk struktur kehidupan
meliputi dunia kerja dan hubungan sosial yang stabil. Pada akhir
usia 20 tahun maka pemilihan stuktur hidup ini makin menjadi
penting. Periode kedua (28-33 tahun) pilihan struktur kehidupan ini
menjadi lebih tetap dan stabil. Sedangkan periode ketiga (33-40
tahun) merupakan fase kemantapan di mana seseorang menentukan
tempatnya dalam masyarakat dan berusaha memajukan karir
sebanyak-banyaknya.
Dapat disimpulkan bahwa masa dewasa muda adalah tahap
perkembangan yang dibatasi antara usia 20 sampai 40 tahun, yang
merupakan periode penyesuaian diri tehadap pola-pola kehidupan
baru dan harapan-harapan sosial baru, serta masa transisi fisik,
intelektual, maupun peran sosial. Masa dewasa muda sebagai masa
seseorang menentukan karir yang akan dipilih dan dikembangkan
hingga pada masa dewasa selanjutnya.


Perpustakaan Unika
2. Ciri-ciri Masa Dewasa Muda
Menurut Santrock (dalam Dariyo, 2003, h.4-5) orang dewasa
muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik, transisi
secara intelektual, serta transisi peran sosial. Dari pertumbuhan fisik,
masa ini ditandai dengan perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-
bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan
reproduksi. Pada masa transisi intelektual, kapasitas kognitif dewasa
muda tergolong masa operasional formal, bahkan kadang-kadang
mencapai masa post-operasi formal. Taraf ini menyebabkan dewasa
muda mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan
kapasitas berpikir abstrak, logis, dan rasional. Dari sisi intelektual
sebagian besar dewasa muda telah lulus dari SMU dan masuk ke
universitas, setelah lulus mengembangkan karier untuk mencapai
puncak prestasi dalam pekerjaannya. Sedangkan pada masa transisi
peran sosial, masing-masing pihak baik laki-laki maupun wanita
dewasa, memiliki peran ganda, yakni sebagai individu yang bekerja
di lembaga pekerjaan ataupun sebagai ayah atau ibu bagi anak-
anaknya.
Secara fisik, seorang dewasa muda menampilkan profil yang
sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-
aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak. Mereka memiliki
daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam
melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat
dan proaktif. Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda
Perpustakaan Unika
(young adulthood) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun (Dariyo,
2003, h.3).
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
ciri-ciri masa dewasa muda adalah pertumbuhan fisik yang
sempurna, kapasitas berpikir yang abstrak, logis, dan rasional, serta
mempunyai peran ganda sebagai ayah ibu dan sebagai individu yang
bekerja.

3. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Muda
Havighurst (dalam Dariyo, 2003) mengemukakan tugas-tugas
perkembangan dewasa muda, antara lain:
a) Mencari dan menemukan calon pasangan hidup
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda
semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka
siap melakukan tugas reproduksi. Mereka akan berupaya mencari
calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam
oerkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga
berikutnya.
b) Membina kehidupan rumah tangga
Golongan dewasa muda yang telah menyelesaikan
pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan. Mereka
membuktikan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis,
artinya sudah tidak bergantung lagi pada orangtua. Sikap yang
mandiri ini merupakan langkah yang positif bagi mereka karena
Perpustakaan Unika
sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan
rumah tangga yang baru.
c) Meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi
rumah tangga
Usai menyelesaikan pendidikan formal, dewasa muda
memasuki dunia kerja. Mereka berupaya menekuni karier sesuai
dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa
depan keuangan yang baik. Bila mereka merasa cocok dengan
kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan
tempat kerja. Sebaliknya bila tidak atau belum cocok antara bakat
dan minat dengan pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis
pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang ditemukan,
meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilmu, pekerjaan tersebut
memberi hasil keuangan yang baik, mereka akan bertahan dengan
pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak, mereka akan
dapat membangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap
dan mapan.
d) Menjadi warga negara yang bertanggung jawab
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang
yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah
masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat
dan patuh pada undang-undang yang berlaku. Hal ini diwujudkan
dengan cara-cara seperti mengurus dan memiliki surat
kewarganegaraan, membayar pajak, menjaga ketertiban dan
Perpustakaan Unika
keamanan dan mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di
masyarakat.
Menurut Hurlock (2004, h. 252-253) tugas-tugas
perkembangan masa dewasa dipusatkan pada harapan-harapan
masyarakat dan mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih
seorang teman hidup, belajar hidup bersama dengan suami atau isteri
membentuk suatu keluarga, membesarkan anak-anak, mengelola
sebuah rumah tangga, menerima tanggung jawab sebagai warga
negara dan bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas-
tugas perkembangan masa dewasa muda adalah mendapatkan
pekerjaan, membentuk keluarga, dan menjadi warga negara yang
baik dan bertanggung jawab.

C. Dinamika Psikologis Pemilihan Karir pada Dewasa Muda
Seseorang yang telah memasuki masa dewasa muda
memfokuskan diri pada pekerjaan yang akan dipilih dan dijalani.
Pekerjaan tersebut kemudian menjadi karir yang akan ditekuni seumur
hidup atau hingga masa kerjanya selesai. Pemilihan karir terjadi
beberapa tahun sebelum pekerjaan yang sesungguhnya dipilih. Terdapat
berbagai faktor yang melatarbelakangi pemilihan karir, yaitu faktor
internal seperti, latar belakang individu, intelegensi, jenis kelamin,
pengalaman kerja, minat/ketertarikan pekerjaan, kepribadian, serta
faktor eksternal seperti, orangtua, teman, guru, media massa,
Perpustakaan Unika
masyarakat, status sosial ekonomi, lingkungan dan pandangan hidup
seseorang.
Faktor-faktor tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh
Krumboltz, dkk dalam teori pembelajaran sosial tentang pemilihan karir
(dalam Tarsidi, 2007). Krumboltz, dkk menyederhanakan proses
pemilihan karir dengan melibatkan empat faktor yaitu: (1) warisan
genetik dan kemampuan khusus, (2) kondisi dan peristiwa lingkungan,
(3) pengalaman belajar, dan (4) keterampilan pendekatan tugas. Faktor-
faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor internal meliputi; warisan genetik dan
keterampilan khusus, pengalaman belajar, dan keterampilan pendekatan
tugas. Sedangkan faktor eksternal yaitu kondisi dan peristiwa
lingkungan.
Warisan genetik dan keterampilan khusus dapat dibagi menjadi
keterampilan khusus yang dimiliki oleh individu tersebut berkaitan
dengan pekerjaan yang dijalaninya, dan bakat yang dimiliki berkaitan
dengan pekerjaan tersebut.
Pengalaman belajar meliputi persepsi tentang pekerjaan dan
respon positif yang didapat. Semakin baik persepsi dan respon positif
dari pekerjaan yang dilakukan seseorang, semakin mempengaruhi orang
tersebut untuk memilih karir dari pekerjaan tersebut.
Keterampilan pendekatan tugas dapat dibagi menjadi problem
solving individu dalam menghadapi masalah pekerjaan, dan kesiapan
mental individu tersebut terhadap pekerjaan yang dilakukan. Individu
yang dapat mengatasi masalah pekerjaan dengan baik dan memiliki
Perpustakaan Unika
kesiapan mental yang cukup dapat mempengaruhi individu tersebut
memilih karir sesuai dengan pekerjaan yang dijalani saat ini.
Kondisi dan peristiwa lingkungan, yang merupakan faktor
eksternal dapat dibagi menjadi pengaruh keluarga, teman, perekonomian
keluarga, informasi pekerjaan, serta penghasilan dari pekerjaan yang
dilakukan. Meskipun faktor tersebut berasal dari luar pengaruh terhadap
penentuan karir individu sangat besar dan penting, karena dari
lingkungan seseorang melakukan pembelajaran sosial untuk pemilihan
karir.
Selain itu tugas perkembangan pada dewasa muda mempengaruhi
pula pada pemilihan karir seseorang. Seorang dewasa yang memiliki
tugas perkembangan menjalani kehidupan rumah tangga menurut
Havighurst (dalam Dariyo, 2003) perlu mempertimbangkan karir yang
sesuai untuk dijalaninya bersamaan dengan kehidupan rumah tangga.
Hal ini berbeda jika individu tersebut tidak menikah, ia tidak perlu
mempertimbangkan karir yang sesuai untuk orang yang berumah
tangga. Begitu juga pada tugas perkemabangan meniti karir untuk
memantapkan perekonomian keluarga. Seseorang yang mempunyai
beban tanggungan keluarga tentu berbeda dalam hal penentuan
pemilihan karir dibandingkan orang yang belum mempunyai
tanggungan keluarga.




Perpustakaan Unika
SKEMA 1
Skema Pemilihan Karir
Faktor Internal Faktor Eksternal













Warisan Genetik
dan Keterampilan Khusus
a. Keterampilan khusus
b. Bakat
Pengalaman Belajar
a. Persepsi tentang pekerjaan
b. Respon positif yang didapat
Keterampilan Pendekatan Tugas
a. Problem solving dalam menghadapi
masalah
b. Kesiapan mental dalam bekerja
Kondisi dan Peristiwa
Lingkungan
a. Pengaruh keluarga
b. Pengaruh teman
c. Perekonomian
keluarga
d. Informasi pekerjaan
e. Penghasilan/gaji

PEMILIHAN
KARIR

Tugas Perkembangan Dewasa Muda
a. Mencari pasangan hidup
b.Membina kehidupan rumah tangga
c. Meniti karir untuk kemantapan
ekonomi
d.Menjadi warga negara yang baik
Perpustakaan Unika

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Kualitatif
Setiap penelitian membutuhkan kerangka pikir yang mendasari
penelitian tersebut. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2004, h.4),
metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan
individu tersebut secara holistik (utuh). J adi, dalam hal ini tidak boleh
mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau
hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu
kebutuhan.
Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan
penyusunan teori substantif yang berasal dari data. J ika peneliti
merencanakan untuk menyusun teori, arah penyusunan teori tersebut
akan menjadi jelas sesudah data dikumpulkan. Data yang dikumpulkan
adalah kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Pertanyaan dengan
kata tanya mengapa, alasan apa dan bagaimana terjadinya akan
senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti tidak
akan memandang bahwa sesuatu itu memang demikian keadaannya
(Moleong, 2004, h. 10-11).
Menurut pandangan Max Weber (Moleong, 2004, h. 52)
penelitian kualitatif menggunakan paradigma alamiah yang lebih
Perpustakaan Unika
dikenal dengan pandangan fenomenologis. Fenomenologis berusaha
memahami perilaku manusia dari segi kerangka berpikir maupun
bertindak orang-orang itu, yang dibayangkan atau dipikirkan oleh orang
itu sendiri.
Berdasarkan sifat masalah yang diteliti dan tujuannya, maka
penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir
pada dewasa muda menggunakan metode penelitian kualitatif.

B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ditentukan dengan pendekatan purposive yaitu
subyek penelitian yang dipilih berkaitan dengan perolehan data dan
informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria subyek
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Subyek yang berusia antara 20-40 tahun
Peneliti mengambil subyek dengan rentang usia tersebut
berdasarkan rentang usia pada dewasa muda menurut Papalia,dkk.
b) Subyek yang sudah memiliki pekerjaan tetap
Peneliti mengambil subyek yang sudah bekerja tetap karena
sesuai dengan hal yang akan diteliti oleh peneliti yaitu faktor yang
mempengaruhi pemilihan karir.

C. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka dalam penelitian
ini peneliti menggunakan metode observasi/pengamatan dan wawancara
sebagai alat pengumpul data.
Perpustakaan Unika
1. Observasi/Pengamatan
Istilah pengamatan (Moleong, 2004, h.174-175) berarti
mengalami langsung peristiwanya. Teknik pengamatan
memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat
perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan
sebenarnya. Alasan secara metodologis bagi penggunaan
pengamatan ialah: pengamatan mengoptimalkan kemampuan
peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar,
kebiasaan dan sebagainya; pengamatan memungkinkan pengamat
untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subyek penelitian,
hidup pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi pandangan
dan anutan para subyek pada keadaan waktu itu; pengamatan
memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati
oleh subyek sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi sumber
data.
Peranan peneliti sebagai pengamat adalah pemeran serta
sebagai pengamat (Moleong, 2004, h.177). Peranan peneliti sebagai
pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeranserta
tetapi melakukan fungsi pengamatan. Hal yang diamati selama
proses penelitian meliputi keadaan umum subyek, sikap dan jawaban
dari subyek selama wawancara berlangsung, lingkungan dan rekan
kerja subyek.

2. Wawancara
Perpustakaan Unika
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan ini dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu
(Moleong, 2004, h.186).
Wawancara yang dipilih oleh peneliti adalah wawancara semi
terstruktur. Wawancara ini menggunakan seperangkat pertanyaan
yang telah baku (terstruktur) tetapi tidak menutup kemungkinan
pertanyaan disesuaikan dengan kondisi maupun ciri yang unik dari
responden. J enis pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara
meliputi latar belakang subyek, kehidupan sosial, pengetahuan
subyek tentang karir dan pekerjaan, dan permasalahan subyek dalam
memilih karir.

D. Metode Analisis Data
Analisis data menurut Patton (dalam Moleong, 2004) adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Bodgan dan
Taylor (dalam Moleong, 2004) mendefinisikan analisis data sebagai
proses yang merinci usaha secara formal untuk menetukan tema dan
merumuskan hipotesis kerja (ide) seperti yang disarankan oleh data dan
sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis kerja
itu. Dari dua tokoh di atas maka Moleong (2004, h.280) menyimpulkan
analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
Perpustakaan Unika
dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Langkah-langkah teknik analisis yang akan digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
a) Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber.
b) Mereduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan
abstraksi.
c) Menyusun dalam satuan-satuan yang dikategorisasi.
d) Melakukan koding bersamaan dengan kategorisasi.
e) Mengadakan pemeriksaan keabsahan data.
Berdasarkan uraian analisis data tersebut peneliti akan
menggunakan langkah-langkah analisis data untuk pemrosesan satuan,
kategorisasi, hingga pemeriksaan keabsahan data.

E. Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data (Moleong,
2004, h. 280) diperlukan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu yang terdiri dari derajat kepercayaan (credibility),
keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability) dan
kepastian (comfirmability).
Metode yang digunakan peneliti dalam pemeriksaan keabsahan
data adalah dengan pemeriksaaan sejawat melalui diskusi, mencatat
bebas, dan auditing.
Pemeriksaan sejawat melalui diskusi yaitu mengekspos hasil
sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan
Perpustakaan Unika
rekan sejawat. Hal ini dimaksudkan agar peneliti tetap mempertahankan
sikap terbuka dan kejujuran. Diskusi dengan sejawat ini memberikan
kesempatan untuk menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul
dari pemikiran peneliti (Moleong, 2004, h. 332-333).
Mencatat bebas dipakai peneliti dalam keabsahan data, sebab
dengan mencatat bebas dapat semakin membantu peneliti untuk
memperoleh data secara rinci. Selain itu dengan mencatat bebas, peneliti
dapat memperoleh data yang gunanya untuk mempertegas atau
menjawab hal-hal yang kadang masih perlu penjelasan lagi.
Auditing (Moleong, 2004, h.338-340) dimanfaatkan untuk
memeriksa kebergantungan dan kepastian data. Hal ini dilakukan baik
terhadap proses maupun terhadap hasil atau keluaran. Auditor harus bisa
menelusuri apa yang terdapat dalam penelusuran audit dengan data yang
dilaporkan melalui pengamatan, wawancara, rekaman, rekaman kaset,
atau video.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menggunakan metode
pemeriksaan sejawat melalui diskusi, mencatat bebas, dan auditing
sebagai metode keabsahan data untuk memeriksa keabsahan data yang
diperoleh peneliti di lapangan.

Perpustakaan Unika
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Kancah Penelitian
Kancah penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu agar peneliti
dapat mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan di lapangan
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kancah penelitian tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi pemilihan karir pada dewasa muda, yaitu
dengan mengambil populasi pada kaum dewasa muda yang sudah
mempunyai pekerjaan tetap dan sedang melakukan pemilihan karir.
Subyek yang diambil memiliki pekerjaan dan bertempat tinggal di
Semarang.
Semarang sebagai provinsi J awa Tengah tergolong kota besar di
Indonesia. Penduduk kota Semarang rata-rata memiliki mata
pencaharian sebagai petani, pedagang, pengrajin, industri, dan jasa.
Sebagai salah satu kota besar di pulau J awa, Semarang memiliki banyak
perusahaan, bank-bank swasta maupun pemerintah, sekolah swasta dan
negeri, pertokoan dan mal-mal perbelanjaan. Keadaan kota ini
mendukung penduduknya mempunyai kesempatan yang luas untuk
mencari pekerjaan, dengan beragam jenis pekerjaannya. Peneliti
mengambil subyek penelitian yang berprofesi sebagai penata rias dan
rambut, karyawan perusahaan swasta, karyawan bank, serta guru
bimbingan belajar. Penelitian ini bukan dilihat dari jenis pekerjaan yang
dipilih subyek namun untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan karir pada subyek penelitian.
Perpustakaan Unika
B. Persiapan Penelitian
Untuk mendapatkan gambaran awal, peneliti melakukan survey
awal untuk mengetahui orang yang dapat dijadikan subyek. Peneliti
mencari subyek yang sesuai dengan tema penelitian, yaitu pemilihan
karir. Sehingga fokus pencarian subyek diarahkan pada orang dewasa
muda yang mempunyai pekerjaan tetap dan sedang dalam proses
memilih karir. Keempat subyek yang didapat peneliti sudah peneliti
kenal dekat karena berasal dari teman sekolah maupun dari saudara
peneliti. Meskipun demikian peneliti tetap melakukan pendekatan agar
subyek mengetahui tujuan dari penelitian dan dapat memberikan data-
data yang dibutuhkan oleh peneliti. Peneliti berjanji menjaga
kerahasiaan data penelitian yang diberikan oleh subyek dengan baik.
Peneliti meminta kesediaan subyek peneliti sebelum pelaksanaan
penelitian. Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur maka
sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu dibuat pedoman
wawancara dan observasi. Peneliti tidak selalu menggunakan tape
recorder dalam melakukan wawancara karena tidak semua subyek
bersedia suaranya untuk direkam. Subyek pertama dan keempat tidak
bersedia untuk direkam dengan alasan sedang serak karena batuk dan
yang lain merasa kurang nyaman jika berbicara dengan suara direkam,
peneliti harus mencatat hasil wawancara secara manual dengan kertas
dan bolpoin, dan wawancara agak berjalan lama. Peneliti menggunakan
alat perekam pada subyek kedua dan ketiga karena subyek tidak
keberatan suaranya direkam. Supaya wawancara berjalan lancar peneliti
Perpustakaan Unika
menjelaskan tujuan penelitian dan data penelitian yang sekiranya
dibutuhkan oleh peneliti.

C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian pada keempat subyek dilakukan mulai awal J uni
hingga pertengahan Juli. Wawancara dan observasi pada masing-masing
subyek dilakukan berulang-ulang sebanyak tiga atau empat kali
pertemuan guna melengkapi data-data penelitian yang dirasa masih
kurang atau belum terlalu detail bagi peneliti. Wawancara dan observasi
lebih sering dilakukan di tempat kerja subyek selain di rumah subyek.
Peneliti menghubungi subyek selain lewat telepon juga menemui subyek
langsung di rumah untuk meminta kesediaan subyek menjadi subyek
penelitian. Setelah subyek bersedia peneliti membuat janji bertemu
subyek dan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan beberapa kali
dari sekedar pembicaraan awal untuk mengetahui identitas subyek
sampai pada pengumpulan data-data penelitian yang dibutuhkan
peneliti.
Selama wawancara pada subyek pertama selalu dilakukan di
tempat kerja subyek. Hal ini karena permintaan dari subyek pertama
sendiri yang lebih banyak berada di tempat kerja daripada di rumah.
Waktu luang subyek juga lebih banyak saat di tempat kerja, yaitu seperti
saat belum ada pelanggan subyek yang datang. Subyek yang tidak
bersedia suaranya untuk direkam sangat sabar memberikan jawaban
yang diajukan peneliti dan menunggu peneliti menulis jawaban secara
Perpustakaan Unika
manual. Wawancara pun agak berjalan lama, namun subyek terlihat
nyaman dengan proses wawancara tersebut.
Wawancara pada subyek kedua dilakukan di rumah dan di tempat
kerja subyek. Subyek kedua tidak keberatan suaranya di rekam, maka
proses wawancara berjalan cukup cepat. Subyek menyediakan waktu
wawancara saat pulang kerja atau di kantor saat kerjaan subyek belum
selesai, sehingga peneliti yang menyadari kondisi subyek yang kurang
prima melakukan wawancara dengan singkat dan mengacu pada hal-hal
penting yang dibutuhkan peneliti.
Pada subyek ketiga peneliti juga melakukan wawancara di rumah
dan kantor subyek. Subyek menggunakan ruang rapat untuk melakukan
wawancara dengan peneliti. Agar tidak mengganggu pekerjaan subyek,
peneliti juga melakukan wawancara dengan singkat dan menggunakan
perekam karena subyek bersedia pula suaranya direkam. Saat di rumah
wawancara dapat dikembangkan lebih baik karena subyek lebih leluasa
dan nyaman saat wawancara di rumah.
Peneliti menemui subyek keempat dan melakukan penelitian
hanya di rumah karena subyek hanya bisa wawancara saat di rumah.
Namun karena subyek kurang nyaman untuk suaranya direkam maka
peneliti tidak menggunakan alat perekam pada subyek keempat. Subyek
pun sabar saat proses wawancara yang berlangsung cukup lama
mengingat peneliti harus menulis setiap kata dari jawaban yang
diberikan oleh subyek.
Secara keseluruhan proses wawancara berlangsung dengan baik
dan lancar. Para subyek sangat terbuka dan membantu peneliti mendapat
Perpustakaan Unika
data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Para subyek juga
berantusias dalam menjadi subyek penelitian dan menjawab setiap
pertanyaan dengan baik dan detail.

D. Hasil Data Penelitian
Subyek 1
1) Identitas Subyek
Nama : LS
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 25 April 1978
J enis kelamin : Perempuan
Usia : 30 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta salon dan bridal

2) Hasil Observasi
Gambaran tentang subyek yang dapat dilihat yaitu subyek
memiliki tinggi sekitar 165 cm. Subyek memiliki postur tubuh
proporsional dengan berat badan subyek sekitar 55 kilogram. Kulit
subyek berwarna kuning langsat, dengan rambut yang disemir warna
cokelat. Bentuk wajah subyek agak bulat dengan mata agak sipit.
Subyek orang yang ceria dan ramah, hal ini terlihat saat peneliti
datang menemuinya, subyek tersenyum dan menerima kedatangan
peneliti dengan baik. Subyek orang yang sangat terbuka dan
membantu peneliti dengan baik untuk mendapat data penelitian.
Peneliti dengan mudah mendapat informasi yang diinginkan dari
subyek.
Perpustakaan Unika
Subyek terbuka dalam menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti, hanya saja subyek sesekali agak kurang lancar dalam
menjawab pertanyaan peneliti dengan sering kali terjadi pengulangan
kata dan blocking. Hal ini lebih dikarenakan subyek kurang pandai
bercerita dan merangkai kata-kata. Selain itu subyek juga terlihat
agak gugup sehingga agak kesulitan mengungkapkan jawaban yang
akan diberikan dalam wawancara, hal ini dikarenakan subyek belum
pernah diwawancarai sebelumnya. Namun wawancara secara
keseluruhan berjalan dengan lancar.
Hal lain yang dapat diamati peneliti adalah salon subyek.
Peneliti melakukan wawancara dan bertemu hanya di salon subyek
karena waktu luang subyek lebih banyak saat subyek berada di salon.
Subyek memiliki salon yang cukup luas kira-kira 10 x 8 m. Salon
bernuansa warna lembut seperti putih dan merah muda, sehingga
salon subyek terlihat feminin. Ruang salon memiliki empat kaca dan
empat tempat duduk untuk salon, dua kursi untuk cuci rambut, satu
ruang kecil untuk facial, satu ruang lulur dan satu ruang make up.
Ruang salon terlihat sangat bersih dan terawat. Sehingga pengunjung
terlihat betah dan nyaman berada di dalam salon tersebut. Saat
pertemuan pertama ada tiga pelanggan wanita yang datang. Dua
orang untuk memotong rambut, dan satu orang untuk creambath
Saat peneliti datang dua orang yang memotong rambut sudah selesai
dan akan pulang, peneliti sempat melihat senyum dari kedua
pelanggan tersebut saat melihat hasil potongannya di kaca. Subyek
Perpustakaan Unika
pun juga terlihat tersenyum karena tahu bahwa hasilnya disukai oleh
pelanggannya.

3) Hasil Wawancara
a) Masa Kecil
Subyek lahir pada tanggal 25 April 1978 di Semarang.
Subyek adalah anak pertama dari empat bersaudara. Subyek
mempunyai satu adik laki-laki dan dua adik perempuan. Subyek
merasa dekat dan sayang pada adik-adiknya, namun yang paling
dekat adalah dengan adik laki-lakinya. Dalam keluarga subyek
mengaku dekat dengan semua anggota keluarga, namun merasa
lebih dekat dengan ayah.
Pekerjaan ayah subyek sebagai distributor pakaian bayi ke
kota-kota di J awa Tengah. Pekerjaan ini menyita waktu subyek
dengan ayahnya karena ayah subyek menjadi sering berada di
luar kota, dalam seminggu ayah subyek berada di rumah hanya
tiga hari. Sedangkan ibu subyek membuka salon sejak subyek
berusia balita.
Saat kecil subyek suka dengan kegiatan seni seperti
menggambar rumah, bangunan, dan gedung-gedung bertingkat.
Hal ini membuat subyek bercita-cita ingin menjadi designer
interior. Selain itu subyek sangat suka dengan barang-barang
kesenian seperti patung, keramik,lukisan, dan lain-lain.
b) Masa Remaja
Perpustakaan Unika
Masa remaja subyek diisi dengan rutinitas belajar di
sekolah dan membantu ibu subyek dalam mengelola salon.
Subyek mengembangkan keterampilan di bidang salon sejak
subyek di bangku SMP dari pekerjaan yang ringan seperti
mencuci rambut, hingga keterampilan yang lebih rumit seperti
meng-creambath pelanggan dan meluruskan rambut.
Saat di SMA subyek mengambil jurusan IPS dan
dilanjutkan dengan mengambil kuliah jurusan ekonomi di
perguruan tinggi swasta. Sebenarnya subyek tertarik pada
arsitektur namun merasa kurang memiliki kemampuan
menggambar yang baik, sehingga subyek mengambil jurusan
ekonomi meneruskan pendidikan subyek dari SMA. Subyek
berpikir jurusan ekonomi cepat lulus kuliah dan mudah untuk
mencari pekerjaan setelah lulus nantinya. Harapan subyek
dengan mengambil bidang ekonomi, subyek dapat menjadi
akuntan di perusahaan besar.
Subyek sempat bekerja di perusahaan dan bank swasta di
J akarta. Beberapa kali subyek pindah dari perusahaan satu ke
perusahaan lainnya. Orang tua subyek sempat mengkhawatirkan
pekerjaan subyek, karena tidak bisa bertahan lama dan sering
merasa tidak cocok. Sebagai anak sulung subyek diharapkan
orangtuanya menjadi teladan yang baik bagi adik-adiknya
terutama di bidang pekerjaan. Orang tua mengharapkan subyek
mendapat pekerjaan yang baik dan mapan. Orang tua subyek pun
juga memperhatikan pekerjaan anak-anaknya. Harapan orang tua
Perpustakaan Unika
subyek, anak-anaknya dapat mencari pekerjaan di Semarang
sehingga keluarga orang tua dan anak-anak dapat berkumpul
semua di satu kota.
c) Masa Sekarang
Sebagai seorang dewasa muda subyek merasa mempunyai
kewajiban menikah, memiliki keturunan dan bekerja memenuhi
kebutuhan hidup rumah tangga. Subyek saat ini sudah menikah
dan memiliki suami yang bekerja sebagai karyawan di sebuah
bank swasta Semarang. Subyek sekarang memilih berkarir di
bidang salon meneruskan usaha yang telah dirintis oleh ibu
subyek sejak subyek masih kecil. Sebelum subyek bekerja di
salon, awalnya subyek bekerja dalam bidang keuangan di
perusahaan-perusahaan swasta J akarta. Subyek pindah kerja
hingga lima kali, namun akhirnya subyek kembali ke Semarang
dan meneruskan usaha ibu subyek setelah kursus salon selama
setahun.
Suami subyek sangat mendukung pekerjaan salon subyek.
Begitu pula kedua orang tua subyek mendukung pekerjaan
subyek. Ibu subyek yang sudah tidak bekerja pun kadang untuk
mengisi waktu senggangnya ikut membantu subyek di salon. Ibu
subyek pensiun karena merasa sudah tidak sanggup mengelola
salonnya, sehingga diserahkan pada subyek untuk mengelola
salon tersebut. Selain dengan ibu subyek yang sesekali ke salon
untuk membantu subyek, subyek sudah mempekerjakan dua
asisten perempuan untuk mengurus salon. Banyak hal yang
Perpustakaan Unika
dialami subyek di tempat kerja. Tanggapan positif dari
pelanggan, kritikan dan ketidakpuasan pelanggan salon membuat
subyek melatih terus keterampilan dan kemampuan di bidang
salon dan bridal ini.
Subyek mengembangkan kesiapan mental dalam
menghadapi pekerjaan dengan mengontrol diri dan selalu fokus
di tempat kerja. Sebab subyek mengamati bahwa saat merasa
suntuk dan capai hasil memotong subyek kurang baik, sehingga
subyek dapat memberikan kepuasan pelanggan dengan hasil
pekerjaan yang baik di segala kondisi.
Kegiatan subyek sekarang adalah bekerja di salon,
mengikuti seminar-seminar yang diadakan dari sponsor produk-
produk rambut dan peralatan salon, mengurus rumah tangga dan
keperluan salon. Subyek menjalani karirnya sekarang sebaik
mungkin, namun subyek mengaku tidak menutup kemungkinan
bagi subyek untuk beralih pilihan karir ke bidang lain. Subyek
mempunyai keinginan untuk berdagang dan membuka toko,
namun hal tersebut masih keinginan subyek. Pilihan karir
sekarang dari subyek adalah penata rias dan rambut di salon dan
bridal miliknya.
d) Dinamika Pemilihan Karir
Awalnya saat subyek masih usia anak-anak, subyek
tertarik untuk menjadi designer interior. Subyek suka
menggambar bangunan dan rumah. Selain itu subyek juga suka
dengan barang-barang yang mempunyai nilai seni. Masa remaja
Perpustakaan Unika
subyek berubah minat karena merasa kemampuan
menggambarnya kurang, sehingga subyek tidak berminat untuk
meneruskan sekolah di bidang arsitek tetapi memilih sekolah
jurusan ekonomi. Setelah lulus kuliah subyek sempat bekerja di
beberapa perusahaan sebagai karyawan bidang accounting.
Namun tidak bertahan lama karena subyek mulai merasa bosan
dan waktu terasa sangat terbatas karena subyek menghabiskan
banyak waktu di tempat kerja.
Subyek yang dianjurkan orang tua untuk meneruskan
usaha ibu subyek, yaitu mengelola salon akhirnya menyetujui
saran dari orangtua subyek. Maka hingga sampai sekarang sudah
berjalan tiga tahun subyek berkarir di bidang salon dan bridal.
Subyek mengikuti saran dari orang tua subyek dan menekuni
usaha salon ini. Subyek merasa capai jadi karyawan, subyek
merasa dengan punya usaha sendiri bisa lebih santai dan saat
punya anak nantinya subyek mempunyai banyak waktu untuk
mengurus anak.
Saat subyek masih bekerja pada perusahaan di J akarta
orangtua subyek sangat menaruh harapan pada subyek agar dapat
menjadi teladan yang baik adik-adik subyek yang sekarang
semuanya sudah bekerja. Harapan orang tua subyek yang
menginginkan keluarga dapat berkumpul di satu kota membuat
subyek mempertimbangkan untuk kembali ke Semarang. Sebagai
anak sulung subyek merasa harus bisa menjadi contoh yang baik
dalam bekerja, meskipun pekerjaan adik-adiknya tidak ada yang
Perpustakaan Unika
sama dengan subyek, namun subyek merasa perlu untuk memberi
contoh bekerja yang baik dan bertanggungjawab terhadap
pekerjaan.
Subyek pun merasa mempunyai bakat di bidang salon dan
subyek memiliki keterampilan khusus dalam make-up wajah. Hal
ini dirasakan subyek saat masih kecil sewaktu subyek diminta
membantu ibu subyek di salon dan saat kursus satu tahun untuk
memantapkan keterampilan di salon dan bridal.
Subyek ingin terus mengembangkan usaha salon dan
bridal tersebut. Subyek bercita-cita ingin membuat salon yang
mewah dan bagus jika subyek sudah cukup mengumpulkan
modal untuk melakukan keinginannya itu. Subyek berusaha
mengembangkan keterampilannya dan tidak pernah berhenti
belajar keterampilan salon yang dimilikinya. Namun subyek
masih bingung saat ditanya mengenai kemantapan karirnya
sekarang.
e) Kesimpulan Subyek 1
Pemilihan karir subyek dipengaruhi oleh:
1) Faktor internal:
a) Keterampilan khusus yang dimiliki subyek
Subyek mengembangkan keterampilan salon dari
kecil, yaitu saat subyek masih di bangku SMP, saat salon
sedang ramai ibu subyek melatih subyek untuk belajar
hal yang ringan seperti mencuci rambut dan
mengeringkan rambut. Semakin lama keterampilan yang
Perpustakaan Unika
lebih sulit pun mulai diajarkan ibu subyek pada subyek
seperti meng-creambath pelanggan dan meluruskan
rambut. Selain latihan bertahun-tahun dari ibu subyek,
subyek memantapkan keterampilan salon dengan
mengikuti kursus salon selama setahun dan mendapatkan
sertifikat resmi untuk menjadi penata rambut dan rias
wajah.
b) Bakat yang dimiliki subyek
Subyek mempunyai bakat salon terutama di
bidang make-up sehingga subyek mengembangkan salon
dengan menambah jasa bridal. Awalnya ibu subyek
hanya memfokuskan salon pada rambut saja. Karena
subyek merasa berbakat dalam merias wajah pengantin.
Maka subyek membuka bridal salon untuk jasa rias
pengantin, dan acara-acara pesta lainnya seperti wisuda,
pesta, dan lain sebagainya.
c) Persepsi subyek tentang pekerjaan
Menurut subyek pekerjaan di bidang salon perlu
memiliki bakat seni/kecantikan, karena tidak semua
orang yang kursus salon bisa mengembangkan
kemampuannya di bidang salon. Subyek berpendapat
bahwa perlu punya keterampilan khusus untuk menjalani
profesi ini. Pendapat subyek dipengaruhi oleh
keterampilan dan bakat yang dimilikinya. Maka
pengalaman belajar yang berkaitan dengan persepsi
Perpustakaan Unika
subyek didasari dari keterampilan dan bakat yang subyek
miliki di bidang salon dan bridal tersebut.
d) Respon positif yang didapat subyek
Subyek mendapat respon positif dari para
pelanggan subyek. Pelanggan subyek sering memuji
keterampilan salon subyek, ada pula yang memberi
komentar-komentar positif dari hasil kerjaan subyek. Hal
ini sering menambah semangat subyek untuk
mengerjakan pekerjaan salon sebaik mungkin demi
kepuasan pelanggan-pelanggan subyek.
e) Problem solving subyek dalam menghadapi masalah
Subyek menghadapi masalah dalam memberi
kepuasan pelanggan, karena ada pula faktor resiko bila
hasil yang didapat tidak sesuai dengan keinginan
pelanggan. Saat pelanggan meminta dipotong atau dicat
rambut yang sedang model saat ini, subyek pun dapat
mengerjakannya dengan baik, dan memenuhi setiap
keinginan pelanggannya. Keterampilan dalam
pendekatan tugas ini bersumber dari pengalaman belajar
yang sudah didapat subyek.
f) Kesiapan mental subyek dalam bekerja
Subyek selalu berusaha melakukan yang terbaik
untuk pelanggan dalam segala kondisi. Saat sakit dan
sedang tidak bersemangatpun subyek melatih diri untuk
Perpustakaan Unika
tetap fokus melakukan pekerjaan sebaik mungkin demi
kepuasan pelanggan.
g) Tugas perkembangan bekerja
Subyek sebagai seorang dewasa merasa
mempunyai kewajiban untuk bekerja memenuhi
kebutuhan hidup. Kewajiban ini yang mendorong subyek
untuk memilih karir.
h) Tugas perkembangan menikah
Subyek sudah menikah. Subyek merasa
berkewajiban untuk merawat anak-anaknya nantinya
sehingga subyek memilih bekerja di salon agar saat
mempunyai anak subyek dapat bekerja sambil merawat
anaknya.

2) Faktor eksternal:
a) Pengaruh keluarga dalam perencanaan karir
Subyek sudah pernah bekerja di perusahaan-
perusahaan besar di J akarta sebelum menjalankan
pekerjaan sekarang di bidang salon. Awalnya subyek
memilih karir di bidang salon dan bridal ini atas anjuran
dari orang tua subyek untuk meneruskan usaha salon
milik ibu subyek. Ibu subyek merasa sudah saatnya
pensiun dan ingin subyek meneruskan usaha yang
dirintis oleh ibu subyek. Subyek mengikuti saran ibu
subyek dan akhirnya memilih bekerja di salon.
Perpustakaan Unika
TABEL 1
INTENSITAS TEMA SUBYEK 1

TEMA KODE INTENSITAS
Keterampilan khusus yang dimiliki
subyek.
A.a +++
Bakat yang dimiliki subyek. A.b ++
Persepsi subyek tentang pekerjaan. B.a +++
Respon positif yang didapat
subyek.
B.b ++
Problem solving subyek dalam
menghadapi masalah.
C.a ++
Kesiapan mental subyek dalam
bekerja
C.b +++
Pengaruh keluarga dalam memilih
karir.
D.a ++
Tugas perkembangan menikah E.b +++
Tugas pekembangan meniti karir E.c ++

Keterangan:
+++ : Intensitas tinggi
++ : Intensitas sedang
+ : Intensitas rendah


Perpustakaan Unika
SKEMA 2
Skema Pemilihan Karir Subyek 1
Faktor Internal Faktor Eksternal
+++
++
+++ ++
++

+++
++
++
++

+++
+++
+++
++

Warisan Genetik
dan Keterampilan Khusus
a. Terampil mengerjakan segala urusan salon
dan bridal
b. Berbakat pada make-up wajah
Kondisi dan
Peristiwa
Lingkungan
a. Keluarga berpengaruh
pada pemilihan karir
yaitu awalnya bekerja
di salon atas anjuran
orangtua
Pengalaman Belajar
a. Persepsi tentang pekerjaan salon: hanya
orang tertentu yang bisa melakukan dan
membutuhkan keterampilan seni yang baik
b. Mendapat pujian dan komentar positif dari
pelanggan
Keterampilan Pendekatan Tugas
a.Problem solving menghadapi masalah:
selalu belajar model baru dan melatih
keterampilan memotong
b. Kesiapan mental: bekerja sebaik mungkin di
segala kondisi
Tugas Perkembangan Dewasa Muda

a. Menikah
b. Bekerja

PEMILIHAN
KARIR

Perpustakaan Unika

MATRIKS 1
MATRIKS INTERELASI PEMILIHAN KARIR SUBYEK 1

A B C D E
A
++

B
++

C
D
+++

E
+++


Keterangan:
= X mempengaruhi Y
A = Warisan Genetik dan Keterampilan Khusus D = Kondisi dan Peristiwa Lingkungan
B = Pengalaman Belajar E = Tugas Perkembangan Dewasa Muda
C = Keterampilan Pendekatan Tugas
Perpustakaan Unika
Subyek 2
1) Identitas Subyek
Nama : SY
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 7 J uli 1985
J enis kelamin : Perempuan
Usia : 23 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta (bagian keuangan)
4) Hasil Observasi
Gambaran tentang subyek yang dapat dilihat yaitu subyek
memiliki tinggi sekitar 163 cm. Subyek memiliki postur tubuh
proporsional dengan berat badan. Kulit subyek berwarna kuning
langsat, dengan rambut berwarna hitam panjang. Bentuk wajah
subyek agak lonjong dengan mata sipit. Subyek orang yang ramah,
hal ini terlihat dari perilaku subyek yang selalu tersenyum saat
diwawancara ataupun saat mengobrol santai dengan keluarga
subyek. Wawancara pertama dilakukan di rumah subyek, yaitu di
daerah Tlogosari pada sore hari setelah subyek pulang dari bekerja.
Subyek yang baru selesai mandi memakai kaos dan celana pendek
selutut berwarna biru muda.
Subyek tinggal bersama ibu, kakak laki-laki dan adik laki-laki
subyek. Ayah subyek sudah meninggal setahun yang lalu. Rumah
subyek terlihat nyaman dan bersih meskipun terbilang kecil. Rumah
subyek sekitar 100 meter persegi dan toko di depan rumah sekitar 4
x 5 meter persegi. Toko ibu subyek berisi barang-barang kebutuhan
rumah tangga baik bahan makanan maupun peralatan rumah tangga.
Perpustakaan Unika
Interaksi subyek dengan ibu dan saudara subyek sangat akrab, saat
wawancara pun terkadang ibu subyek dan kakak subyek datang
menghampiri untuk sekedar menawarkan makanan dan minuman
pada subyek dan peneliti. Pada kedatangan kedua kali, wawancara
juga dilakukan di rumah setelah subyek pulang kerja. Saat
wawancara ada halangan kecil dari suara adzan di mushola dekat
rumah subyek. J arak rumah subyek dengan mushola hanya sekitar 10
meter, sehingga suara terdengar cukup keras dan wawancara harus
tertunda sebentar. Setelah itu wawancara berjalan lagi dengan lancar.
Pada pertemuan selanjutnya, subyek meminta peneliti datang
ke kantor subyek yang berada di kawasan Simpang lima. Subyek
saat itu masih ada pekerjaan yang belum selesai dan akan pulang
malam, sehingga wawancara dilakukan di ruang kerja subyek.
Subyek bekerja di lantai dua bersama lima orang karyawan
perempuan lainnya. Saat peneliti datang subyek sedang berbicara
dengan teman kerjanya yang duduk di sebelah subyek. Meskipun
membicarakan pekerjaan, namun terkadang diselingi oleh gurauan
sehingga membuat subyek dan teman kerjanya tertawa. Tampak
interaksi yang akrab antara subyek dengan teman kerjanya.
Peneliti melihat ruang kerja subyek terbuka, dengan luas
ruangan sekitar 15 meter persegi. Ruangan full ac di lantai dua
tersebut terdapat enam komputer dan lima printer. Satu ruang kamar
kecil, dan satu ruang tertutup untuk atasan subyek. Banyak kertas-
kertas berada di tiap meja kerja karyawan. Namun ruang terlihat
bersih dan nyaman. Baju yang dikenakan oleh subyek dan karyawan
Perpustakaan Unika
lain berupa kemeja dan celana panjang, karena perusahaan tersebut
dikelola oleh perseorangan sehingga aturan yang ditetapkan oleh
perusahaan yang bergerak di bidang besi baja itu tidak menetapkan
aturan yang terlalu ketat pada karyawannya. Kebetulan saat peneliti
datang atasan subyek sudah pulang kerja sehingga wawancara dapat
dilakukan dengan lebih leluasa. Wawancara dengan subyek di
tempat kerja berjalan dengan cepat dan lancar karena peneliti
menyadari subyek masih sibuk dengan pekerjaannya. Namun subyek
terlihat sangat senang membantu peneliti memperoleh data
penelitian.

5) Hasil Wawancara
a) Masa Kecil
Subyek lahir pada tanggal 7 J uli 1985 di Semarang.
Subyek adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Subyek
mempunyai satu kakak perempuan dan laki-laki, dan satu adik
laki-laki. Subyek merasa dekat dengan kakak perempuannya.
Dalam keluarga subyek mengaku dekat dengan ayah subyek.
Menurut subyek ayah subyek orang yang sangat keras dan
disiplin. Tidak jarang saat kakak atau adik laki-lakinya nakal
mendapat pukulan dengan koran dari ayah subyek. Namun
subyek mengerti bahwa didikan keras dari ayah subyek
menunjukkan rasa sayang dan perhatian ayah subyek pada anak-
anaknya. Pekerjaan ayah subyek sebelum meninggal adalah
pedagang toko kelontong di rumah subyek. Ibu subyek selain
Perpustakaan Unika
sebagai ibu rumah tangga juga membantu ayah subyek berjualan.
Subyek merasa hidupnya bahagia dan perekonomian keluarga
berkecukupan karena ayah subyek mempunyai banyak pelanggan
di toko kelontong tersebut.
Subyek saat masih anak-anak bercita-cita menjadi
perancang pakaian. Subyek sangat suka menggambar model-
model pakaian dan melihat baju-baju yang dipakai artis kecil di
televisi. Subyek juga belajar membuat baju sendiri, meskipun
hasilnya kurang bagus subyek tetap senang memakai baju hasil
karyanya sendiri.
b) Masa Remaja
Masa remaja dilalui subyek dengan kegiatan belajar di
sekolah dan mulai membantu orang tua subyek berjualan di toko.
Saat pulang sekolah subyek bersama kakaknya membantu ayah
subyek melayani pembeli, bagian menghitung uang pembelian
dan penjualan pun sering menjadi tugas subyek. Subyek
mengambil jurusan IPS di SMA dan kuliah di salah satu
universitas swasta semarang di fakultas ekonomi akuntansi.
Pulang kuliah subyek mengisi waktunya dengan membantu orang
tua berjualan di toko dan memberi les akuntansi siswa SMA.
Saat ditanya mengenai cita-cita subyek waktu kecil,
subyek merasa kemampuan menggambarnya tidak sebesar
minatnya pada dunia fashion. Selain itu subyek merasa kurang
sabar dalam menjahit baju dan memperbaiki hasil jahitan.
Menurut subyek untuk membuat baju sendiri dibutuhkan
Perpustakaan Unika
keterampilan dan kesabaran yang baik, dan subyek tidak merasa
memiliki hal tersebut. Maka subyek mulai meninggalkan
keinginannya untuk menjadi perancang baju. Ketertarikan subyek
sekarang beralih pada ekonomi akutansi. Menurut subyek kondisi
lapangan pekerjaan sekarang lebih banyak membutuhkan bidang
akutansi sehingga subyek mantap untuk memilih bagian ini
c) Masa Sekarang
Subyek sebagai seorang dewasa merasa berkewajiban
untuk bekerja. Saat ini subyek bekerja di salah satu perusahaan
swasta di Semarang. Perusahaan yang berjalan di bidang
pergudangan besi baja ini merupakan perusahaan perseorangan.
Subyek bekerja di bidang keuangan yang mengurusi penjualan
barang dari seles perusahaan. Subyek mendapat dukungan dari
keluarga dan teman-temannya dalam melakukan pekerjaannya.
Dukungan dari semua pihak membuat subyek lebih semangat dan
mantap dalam menjalankan karirnya sekarang. Setelah lulus dari
kuliah subyek langsung bekerja di perusahaan tempat subyek
bekerja sekarang.
Subyek mendapat keterampilan akutansi dari SMA hingga
kuliah dan dari memberi les akutansi siswa SMA. Subyek
menyukai dan memiliki bakat dalam berhitung matematika. Nilai
subyek yang menyangkut bidang matematika/ berhitung
termasuk menonjol dari sekolah hingga kuliah. Hobi subyek
adalah menghitung uang toko dan membuat pembukuan.
Tanggapan positif pernah didapat oleh subyek dari orang tua
Perpustakaan Unika
subyek yang bangga dengan pekerjaan subyek, juga dari teman
kuliah subyek yang senang subyek sudah bekerja sesuai dengan
minatnya. Subyek berpikir bahwa mempelajari dan bekerja di
bidang keuangan lebih banyak keuntungan daripada kerugiannya.
Bahkan subyek belum tahu kekurangan dari bidang ini. Sehingga
subyek mantap dalam memilih karir di bidang keuangan.
Dalam pekerjaan memang ada masalah yang dihadapi,
seperti kerugian dari pihak perusahaan karena seles tidak lancar
dalam urusan pesanan barang, pembatalan barang pesanan,
maupun piutang dari seles. Namun subyek yang mengurusi
keuangan bagian penjualan dari seles ini cenderung untuk rileks
dan santai dalam menghadapi setiap masalah. Masalah yang
harus diselesaikan dibicarakan dengan atasan subyek dan seles
yang bersangkutan. Subyek merasa tidak terlalui terbebani oleh
perkerjaan. Masalah dan urusan pekerjaan dipikirkan subyek di
kantor, begitu sampai rumah subyek tidak memikirkan urusan
kantor lagi, dan menikmati waktu bersama dengan keluarga.
Kegiatan subyek di rumah sepulang kerja biasanya
mengobrol dengan kakak laki-laki dan ibu subyek. Subyek
merasa sedih karena ibu subyek yang biasanya selalu bersama
dengan ayah subyek sebelum meninggal, sekarang kesepian.
Maka subyek berusaha meluangkan lebih banyak waktu di rumah
untuk menemani ibu subyek mengobrol dan menonton televisi.
Setelah krisis moneter toko ibu subyek mengalami kemunduran
dan sepi pelanggan. Subyek dan kakak-kakaknya yang membantu
Perpustakaan Unika
perekonomian keluarga. Pekerjaan yang sudah dijalankan oleh
subyek selama hampir setahun ini tidak terdapat jenjang karir.
Sehingga jabatan subyek sulit untuk berkembang. Subyek ingin
mendapat pengalaman bekerja di tempat kerja sekarang
sebanyak-banyaknya sebelum subyek mencari peluang kerja di
tempat lain yang lebih menjanjikan jenjang karirnya.
d) Dinamika Pemilihan Karir
Awalnya subyek waktu kecil bercita-cita menjadi seorang
perancang busana. Subyek menyukai model-model baju, dan
berkreasi membuat baju sendiri. Saat menonton televisi yang
dilihat adalah baju-baju yang dipakai artis kecil. Menginjak masa
remaja, keinginan subyek berubah. Subyek lebih suka dengan
bidang akutansi. Selain di sekolah dan tempat kuliah subyek
merasa bakat matematika berhitungnya saat subyek membantu
orang tuanya mengurus keuangan toko.
Subyek begitu menyukai akutansi hingga memiliki
pekerjaan sampingan memberi les akutansi siswa SMA hingga
memperoleh pekerjaan sekarang sebagai karyawan perusahaan di
bidang keuangan penjualan dari seles. Orang tua dan teman
subyek mendukung pilihan karir subyek ini. Pilihan karir subyek
sejak awal diputuskan oleh subyek sendiri, tanpa pengaruh dari
keluarga maupun teman subyek. Hal ini disebabkan karena sejak
remaja subyek menyukai dan tertarik di bidang akutansi.
Subyek mempunyai bakat di bidang akutansi dalam hal
menghitung dan keterampilan subyek antara lain menginput data,
Perpustakaan Unika
administrasi keuangan, dan memahami alur perdagangan. Subyek
mendapat pengalaman dari karir yang dipilihnya baik dari
pendidikan formal maupun pengalaman subyek di tempat
kerjanya sekarang. Subyek ingin meningkatkan keterampilan
hingga dapat menjadi akuntan profesional yang dapat mengurusi
dan menguasai semua bidang akutansi dan perpajakan. Sehingga
kesempatan mengembangkan karir subyek ke depan lebih luas
dan subyek dapat lebih memantapkan karir yang ingin
dijalaninya.
e) Kesimpulan Subyek 2
Pemilihan karir subyek dipengaruhi oleh:
1) Faktor internal:
a) Keterampilan khusus yang dimiliki subyek
Subyek mengembangkan keterampilan akutansi
dari pendidikan formal yang didapat hingga dalam
pekerjaannya sekarang. Keterampilan khusus yang
dimiliki subyek antara lain menginput data, administrasi
keuangan, dan memahami alur perdagangan. Subyek
ingin mengembangkan keterampilan akutansinya lebih
luas lagi dengan belajar dari pengalaman yang didapat
subyek di tempat kerja.
b) Bakat yang dimiliki subyek
Subyek mempunyai bakat dalam berhitung dalam
akutansi. Subyek dari sekolah hingga kuliah mendapat
nilai yang memuaskan di bidang tersebut. Subyek suka
Perpustakaan Unika
membantu pekerjaan orang tuanya seperti menghitung
laporan keuangan dari toko milik orang tuannya.
c) Persepsi subyek tentang pekerjaan
Menurut subyek pekerjaan di bidang akutansi
lebih banyak kelebihannya daripada kekurangannya.
Sebab di setiap aspek pekerjaan pasti membutuhkan
bagian keuangan. Lapangan pekerjaan bidang keuangan
dirasa oleh subyek sangat luas. Subyek merasa tidak ada
ruginya untuk belajar akutansi.
d) Respon positif yang didapat subyek
Subyek mendapat tanggapan positif dari semua
pihak, baik keluarga maupun teman-teman subyek.
Semua mendukung dan menilai baik pilihan karir yang
dijalankan oleh subyek. Respon positif dan dukungan
dari semua pihak membuat subyek lebih semangat dan
mantap dalam menjalankan karirnya sekarang.
e) Problem solving subyek dalam menghadapi masalah
Masalah yang dihadapi oleh subyek sangat
kompleks, misalnya saat sales tidak lancar dalam
pemesanan barang, pembayaran ganti rugi pemesanan
barang, hingga piutang dari seles sendiri. Subyek
menghadapi masalah dengan santai dan memberi solusi
serta berdiskusi dengan atasan dalam menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pekerjaan subyek.
f) Kesiapan mental subyek dalam bekerja
Perpustakaan Unika
Subyek yang terkadang merasa bosan dan jenuh
dengan rutinitasnya bekerja mencoba bersikap lebih
santai dan berusaha menikmati pekerjaannya. Pada
dasarnya subyek menyukai dengan bidang akutansi
sehingga subyek tidak terbebani dengan pekerjaan. Saat
pulang rumah urusan kantor subyek tinggalkan, sehingga
subyek dapat menata emosi dan selalu siap saat masuk
kerja dengan pikiran yang jernih.
g) Tugas perkembangan dewasa muda
Subyek mempunyai kewajiban untuk bekerja.
Kewajiban ini yang mempengaruhi subyek untuk
pemilihan karir, dan pilihan karir subyek saat ini sebagai
karyawan keuangan.
2) Faktor eksternal:
a) Perekonomian keluarga
Keadaan keuangan keluarga subyek yang kurang
baik sebab toko dari ibu subyek sepi pelanggan membuat
subyek berkeinginan untuk bekerja. Karena ketertarikan
dan kemampuan subyek di bidang akutansi membuat
subyek mencari pekerjaan di bidang tersebut
b) Informasi pekerjaan
Subyek merasa pengaruh dari luar untuk memilih
karir di bidang akutansi adalah persepsi subyek bahwa
akutansi banyak digunakan oleh perusahaan. Sehingga
Perpustakaan Unika
lapangan pekerjaan bidang akutansi keuangan ini luas.
Maka subyek memilih akuntan sebagai pilihan karirnya.























Perpustakaan Unika
TABEL 2
INTENSITAS TEMA SUBYEK 2

TEMA KODE INTENSITAS
Keterampilan khusus yang dimiliki
subyek.
A.a ++
Bakat yang dimiliki subyek. A.b ++
Persepsi subyek tentang pekerjaan. B.a +++
Respon positif yang didapat subyek. B.b ++
Problem solving subyek dalam
menghadapi masalah.
C.a ++
Kesiapan mental subyek dalam
bekerja
C.b ++
Perekonomian keluarga D.c +++
Informasi pekerjaan D.d +++
Tugas perkembangan bekerja E.c ++

Keterangan:
+++ : Intensitas tinggi
++ : Intensitas sedang
+ : Intensitas rendah

Perpustakaan Unika
SKEMA 3
Skema Pemilihan Karir Subyek 2
Faktor Internal Faktor Eksternal
+++
++
+++
++
+++
+++

++
++

++
+++

+++ +++


Warisan Genetik
dan Keterampilan Khusus
a. Keterampilan khusus: menginput data,
administrasi keuangan, memahami alur
perdagangan.
b. Berbakat berhitung dalam akutansi.
Kondisi dan Peristiwa
Lingkungan
a.Perekonomian keluarga yang
kurang baik membuat subyek
harus bekerja.
b. Informasi yang didapat subyek
bahwa lapangan pekerjaan
bidang keuangan luas.
Pengalaman Belajar
a. Persepsi tentang pekerjaan: menguntungkan
untuk dipelajari, lapangan pekerjaan luas.
b. Mendapat dukungan dari orang tua dan
teman
Keterampilan Pendekatan Tugas
a.Problem solving menghadapi masalah:
mendiskusikan masalah dengan atasan dan
seles
b. Kesiapan mental: menjaga kondisi fisik dan
mental
Tugas Perkembangan Dewasa Muda

a. Bekerja

PEMILIHAN
KARIR

Perpustakaan Unika
MATRIKS 2
MATRIKS INTERELASI PEMILIHAN KARIR SUBYEK 2

A B C D E
A
B
C
D
+++ +++

+++
E

Keterangan:
= X mempengaruhi Y
A = Warisan Genetik dan Keterampilan Khusus D = Kondisi dan Peristiwa Lingkungan
B = Pengalaman Belajar E = Tugas Perkembangan Dewasa Muda
C = Keterampilan Pendekatan Tugas

Perpustakaan Unika
Subyek 3
1) Identitas Subyek
Nama : HS
Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 12 Agustus 1980
J enis kelamin : Laki-laki
Usia : 27 tahun
Pekerjaan : Karyawan bank swasta asing ( bagian
Operational staff )
6) Hasil Observasi
Gambaran tentang subyek yang dapat dilihat yaitu subyek
memiliki tinggi sekitar 172 cm. Subyek memiliki postur tubuh
proporsional dengan berat badan. Kulit subyek berwarna kuning
langsat, dengan rambut berwarna hitam. Bentuk wajah subyek
lonjong dengan mata agak sipit dan berkacamata minus. Subyek
orang yang tenang dan ramah. Subyek meminta pertemuan dengan
peneliti pertama kali di kantor. Subyek datang siang hari saat jam
istirahat subyek dan meminta tolong petugas resepsionis kantor
untuk memanggil subyek. Saat subyek datang, peneliti diajak
menuju ruang rapat subyek.
Seragam kantor yang dipakai oleh subyek adalah kemeja
lengan panjang putih dan celana panjang hitam. Seragam tersebut
adalah ketentuan dari perusahaan. Subyek juga memakai tanda
pengenal yang dikalungkan di leher. Subyek mengajak peneliti untuk
memakai ruang rapat kantor sebagai tempat wawancara. Ruang kecil
berukuran kira-kira 3 x 5 meter persegi ini terdapat 12 kursi kerja,
Perpustakaan Unika
sebuah meja, dan sebuah telepon di sudut meja. Cat tembok ruang
rapat kecil ber-ac ini berwarna krem muda dengan karpet berwarna
cokelat tua.
Subyek sangat terbuka dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti. Tiap pertemuan wawancara dengan subyek
berjalan lancar dan cepat. Hal ini karena subyek bersedia direkam
suaranya dan jawaban yang diberikan subyek padat dan detail.
Namun saat wawancara terkadang terdapat gangguan dari luar
seperti telepon untuk subyek dan dengung dari mesin penyedot air
yang sesekali berbunyi sekitar lima hingga sepuluh menit. Subyek
sempat keluar sebentar karena ada panggilan telepon untuk subyek,
kemudian subyek berbicara dengan rekan kerja yang lain. Tampak
keakraban antara subyek dengan rekan-rekan kerjanya. Ada yang
mengira peneliti sebagai pacar subyek sehingga rekan-rekan kerja
tertawa menggoda subyek. Tampak suasana hangat dan penuh canda
dari rekan kerja subyek. Subyek bersama rekan kerja tidak ada
persaingan kerja karena semua mempunyai pekerjaan masing-
masing. Sehingga suasana kekeluargaan di tempat kerja subyek.
Wawancara berikutnya terjadi di rumah subyek. Saat Minggu
subyek tidak bekerja sehingga ada waktu luang untuk bertemu
dengan peneliti di rumah. Rumah subyek di daerah Pandean Lamper
ini tergolong kecil. Rumah terlihat sepi dan kosong. Subyek
sendirian di rumah karena orang tua dan adiknya sedang pergi.
Wawancara di lakukan di ruang tamu. Subyek menawarkan makan
siang dan dengan halus peneliti menolak karena peneliti ada
Perpustakaan Unika
keperluan lain setelah wawancara dengan subyek. Suasana rumah
yang sepi membuat wawancara dapat berjalan dengan lancar. Subyek
pun sangat detail dalam memberikan penjelasan. Secara keseluruhan
wawancara berlangsung dengan baik.

7) Hasil Wawancara
a) Masa Kecil
Subyek lahir pada tanggal 12 Agustus 1980 di Surakarta.
Subyek adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Subyek
mempunyai satu adik perempuan dan satu adik laki-laki. Subyek
merasa dekat dan sayang pada adik-adiknya, namun yang paling
dekat adalah dengan adik laki-lakinya. Dalam keluarga subyek
merasa kurang dekat dengan ayah dan ibunya. Subyek merasa
orang tuanya lebih dekat dengan adik-adiknya. Pekerjaan ayah
subyek sebagai distributor peralatan mesin percetakan ke kota
Solo. Ayah subyek sering pergi ke luar kota, dalam seminggu
ayah subyek berada di rumah hanya empat hari. Sedangkan ibu
subyek sebagai ibu rumah tangga.
Subyek waktu kecil bercita-cita menjadi pemilik hotel.
Menurut subyek pekerjaan tersebut sangat bagus. Pemilik hotel
membangun hotelnya sendiri dan menyewakan kamar hotelnya,
subyek merasa pekerjaan tersebut membuat orang menjadi kaya.

b) Masa Remaja
Perpustakaan Unika
Masa remaja subyek diisi dengan rutinitas belajar di
sekolah dan les musik keyboard. Subyek mempunyai hobi main
musik, namun hal ini dirasa subyek hanya sebagai hobi saja
sebab subyek tidak tertarik menjadikan hobinya sebagai pilihan
karir. Subyek mengambil jurusan IPA di SMA dan melanjutkan
kuliah di bidang arsitek. Setelah lulus kuliah subyek melanjutkan
sekolah S-2 di jurusan arsitektur juga. Subyek kuliah setiap hari
Sabtu. Maka subyek ingin mengisi waktu di hari lainnya dengan
kerja.
Subyek ingin mencoba masuk menjadi konsultan
kontraktor di perusahaan swasta, tetapi subyek mempunyai
kendala pada waktu kerjanya karena di perusahaan itu untuk
mengejar proyek harus berani lembur kerja bahkan sampai di hari
Sabtu dan Minggu. Maka subyek tidak jadi bekerja menjadi
konsultan kontraktor. Subyek melihat bahwa mencari pekerjaan
yang hari Sabtu libur di bank. Subyek melamar dan diterima di
salah satu bank swasta pada bagian marketing akuisisi untuk
mencari nasabah-nasabah baru. Subyek tidak mendapat latihan
dari kantornya untuk pekerjaannya di marketing, maka subyek
belajar sendiri dan melihat temannya bekerja sehingga subyek
mendapat pengalaman cara berbicara yang baik dengan nasabah.
Setahun menjalani pekerjaan itu, manajemen melihat
subyek menonjol di bidang analisa sehingga subyek di pindahkan
pada bagian analisa produk. Subyek bekerja selama satu tahun
pada bagian tersebut, sehingga sudah dua tahun subyek bekerja di
Perpustakaan Unika
bank swasta tersebut. Kemudian subyek mengundurkan diri.
Subyek masih kuliah S-2 saat bekerja di bank tersebut.
c) Masa Sekarang
Sebagai seorang dewasa muda subyek merasa
berkewajiban untuk menabung untuk kebutuhan rumah dan usaha
sendiri. Subyek kemudian bekerja pada bank swasta asing
lainnya. Beberapa bulan setelah subyek bekerja di bank ini
subyek lulus S-2. Subyek kembali berkeinginan untuk karir di
bidang arsitek. Subyek mendapati di perusahaan ada jenjang karir
dan bagian subyek pada staff gambar untuk arsitek muda gaji
yang diberikan bukan per proyek tetapi bulanan. J adi jika ada
proyek satu milyar, gaji yang akan di dapat subyek tetap gaji
bulanan yaitu sebesar 500-850 ribu rupiah. Untuk kontraktor,
bagian yang mengerjakan proyek dan konsultan kontraktor,
bagian yang menggambar mendapat bagian 10% dari uang
proyek. Namun uang tersebut masuk di perusahaan, sedangkan
subyek hanya mendapat bonus sekitar satu juta rupiah. Hal ini
dirasa subyek tidak setimpal dengan kerja kerasnya. Sedangkan
gaji di bank tempat subyek bekerja sekarang sudah cukup tinggi,
sehingga untuk kembali pada perusahaan kontraktor dengan gaji
kecil subyek merasa tidak sanggup.
Alasan lain subyek tidak memilih karir di bidang arsitek
karena yang berpenghasilan bagus adalah pemilik perusahaan
yang mempekerjakan konsultan dan kontraktor, sedangkan untuk
membuat perusahaan dibutuhkan modal yang besar dan subyek
Perpustakaan Unika
belum memiliki modal tersebut. Maka subyek memilih berkarir
menjadi karyawan bank. Hingga saat ini subyek sudah tiga tahun
bekerja sebagai karyawan bank. Keputusan memilih karir sebagai
karyawan bank adalah keputusan subyek sendiri. Orang tua
subyek sangat mendukung dengan karir subyek sekarang.
Keterampilan subyek bekerja bagian operational staff
didapat dari pengalaman kerja di bank lama dan latihan selama
satu minggu di bank sekarang tempat subyek bekerja.
Keterampilan subyek menonjol pada proses sistem, ketelitian,
dan team work. Pekerjaan subyek ada hubungan dengan
pekerjaan di bidang marketing dan kantor pusat di J akarta.
Sehingga tidak boleh ada kesalahan karena sistem pekerjaan yang
berhubungan antara satu bagian kerja dengan bagian lainnya.
Subyek berbakat pada analisa data. Bakat tersebut sangat
bermanfaat pada bidang pekerjaan subyek sebagai karyawan
bank.
Subyek merasa karir menjadi karyawan bank agak
monoton dan butuh ketelitian yang tinggi. Namun tanggapan
yang positif sering di dapat subyek dari teman, dan saudara yang
bangga pada pekerjaan subyek. Bekerja sebagai karyawan bank
asing dinilai ada prestice tersendiri. Subyek merasa masalah
pekerjaan yang sering muncul yaitu jika terjadi salah transaksi
atau salah memasukkan data. Cara mengatasi masalah biasanya
dengan komunikasi pada pihak marketing dan negosiasi dengan
atasan agar urusan dapat diselesaikan. Subyek yang menyadari
Perpustakaan Unika
bahwa pekerjaannya agak monoton, menyikapi dengan mencari
hiburan seperti main game di komputer, cerita dengan teman, dan
mengosip. Dengan cara seperti ini subyek menjadi tidak bosan
dalam bekerja. Untuk ke depan subyek tetap ingin bekerja di
perusahaan sekarang dan mencari modal untuk membuka usaha
sendiri.

d) Dinamika Pemilihan Karir
Awalnya saat subyek masih usia anak-anak subyek ingin
menjadi pemilik hotel. Subyek suka menggambar bangunan dan
ingin membangun dan menjadi pemilik hotel. Dengan
menyewakan hotel pemilik hotel bisa menjadi orang kaya.
Setelah remaja subyek mengisi waktu dengan belajar, main
musik, dan menggambar. J urusan yang subyek ambil di kuliah
adalah arsitek. Subyek sekolah arsitek hingga S-2. Namun
pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya berpenghasilan kecil
dan jenjang karirnya sangat lama, sehingga subyek memilih karir
sebagai karyawan bank asing bagian operational staff.
Subyek sudah menjalankan pekerjaan sekarang selama
tiga tahun. Pengalaman kerja di bank sebelumnya menjadi modal
keterampilan kerja subyek di bank sekarang tempat subyek
bekerja. Subyek merasa betah bekerja di tempat subyek sekarang.
Namun hingga saat ini subyek belum menemukan karir yang
benar-benar ingin dijalani oleh subyek seumur hidup. Subyek
ingin menjadikan karir di bank sebagai status saja, namun untuk
Perpustakaan Unika
rencana ke depan subyek ingin menabung agar dapat mencari
usaha sendiri. Usaha sendiri nanti yang akan dirasa subyek
sebagai pilihan karir terakhir bagi subyek. Subyek yang di usia
dewasa muda masih memiliki kesempatan yang luas untuk
mengembangkan karirnya.
e) Kesimpulan Subyek 3
Pemilihan karir subyek dipengaruhi oleh:
1) Faktor internal:
a) Keterampilan khusus yang dimiliki subyek
Subyek dalam mengerjakan pekerjaannya
memiliki keterampilan di bidang proses sistem, ketelitian
mengenai data-data, serta team work yang baik.
Pekerjaan subyek saling berhubungan dengan bidang
lain, sehingga dibutuhkan kerja sama dan komunikasi
yag baik dengan rekan kerjanya.
b) Bakat yang dimiliki subyek
Subyek mempunyai bakat di bidang anailsis data.
Bakat subyek menonjol mulai diketahui dari manajemen
di tempat kerja lamanya. Subyek pun mengakui paling
menguasai analisis data. Bakat ini berkaitan dengan
keterampilan yang dimiliki subyek.
c) Persepsi subyek tentang pekerjaan
Menurut subyek pekerjaan di bidang operasional
agak monoton dan sangat membutuhkan ketelitian.
Ketelitian mengawasi angka-angka sangat diperlukan.
Perpustakaan Unika
Tidak boleh ada kesalahan dalam pengisian data di
komputer. Persepsi tersebut di dapat subyek dari
keterampilan kerja subyek sehari-hari.
d) Respon positif yang didapat subyek
Subyek mendapat respon positif dari orang-orang.
Respon yang didapat subyek seperti dari orang tua
subyek yang bangga dengan pekerjaan subyek, teman-
teman subyek yang menilai pekerjaan subyek bergengsi.
e) Problem solving subyek dalam menghadapi masalah
Subyek menghadapi masalah jika salah
memasukan data dan terjadi salah transaksi. Subyek
biasanya menyelesaikan masalah dengan cara
komunikasi dan negosiasi dengan atasan. Selain itu
subyek berusaha lebih teliti dalam setian penginputan
data.
f) Kesiapan mental subyek dalam bekerja
Subyek yang menyadari bahwa pekerjaannya
agak monoton menyikapi dengan mencari hiburan
seperti main game, cerita dengan rekan kerja, dan
menggosip. Hal ini dilakukan subyek untuk melepas rasa
bosan dan jenuh dari rutinitas pekerjaan.
g) Tugas perkembangan dewasa muda
Subyek sebagai seorang dewasa merasa
mempunyai kewajiban untuk menabung guna memenuhi
Perpustakaan Unika
kebutuhan rumah dan mengumpulkan modal untuk
usaha sendiri.
2) Faktor eksternal:
a) Penghasilan yang didapat subyek
Subyek memilih karir sebagai karyawan bank
untuk memenuhi kebutuhan rumah, maka pekerjaan
tersebut dijalani subyek karena penghasilan yang didapat
subyek cukup memuaskan. Sedangkan bila bekerja
sesuai bidang pendidikan sebagai konsultan kontraktor,
penghasilan yang diterima subyek dirasa kecil. Tidak
sebanding dengan kerja yang dilakukan subyek.
b) Informasi yang didapat subyek
Subyek mendapat informasi bahwa jam kerja
pada bank untuk hari Sabtu libur, dan hal ini sesuai
dengan jadwal kuliah subyek, sehingga pekerjaan ini
cocok untuk dijalankan karena mendukung kuliah
subyek.








Perpustakaan Unika
TABEL 3
INTENSITAS TEMA SUBYEK 3

TEMA KODE INTENSITAS
Keterampilan khusus
yang dimiliki subyek.
A.a +++
Bakat yang dimiliki
subyek.
A.b +++
Persepsi subyek tentang
pekerjaan.
B.a ++
Respon positif yang
didapat subyek.
B.b +++
Problem solving subyek
dalam menghadapi
masalah.
C.a +++
Kesiapan mental subyek
dalam bekerja
C.b ++
Informasi tentang
pekerjaan
D.d +++
Penghasilan/gaji D.e +++
Memenuhi kebutuhan
keluarga
E.c +++

Keterangan:
+++ : Intensitas tinggi
++ : Intensitas sedang
+ : Intensitas rendah
Perpustakaan Unika
SKEMA 4
Skema Pemilihan Karir Subyek 3
Faktor Internal Faktor Eksternal
+++
+++
+++
+++
++ +++
++

+++
+++

++
+++

+++


Warisan Genetik
dan Keterampilan Khusus
a.Keterampilan khusus: proses sistem,
ketelitian, team work.
b. Berbakat analisis data.
Kondisi dan Peristiwa
Lingkungan
a.Penghasilan yang baik sebagai
karyawan bank swasta asing
b. Informasi yang didapat bahwa
jam kerja yang sesuai dengan
jadwal kegiatan lain.
Pengalaman Belajar
a. Persepsi tentang pekerjaan: monoton,
membutuhkan ketelitian
b. Mendapat dukungan dari orang tua dan
teman
Keterampilan Pendekatan Tugas
a.Problem solving menghadapi masalah:
menyelesaikan masalah dengan cara
komunikasi dan negosiasi dengan atasan.
b. Kesiapan mental: mencari hiburan saat
jenuh seperti cerita dengan teman, main
game
Tugas Perkembangan Dewasa Muda

a. Memenuhi kebutuhan keluarga

PEMILIHAN
KARIR

Perpustakaan Unika
MATRIKS 3
MATRIKS INTERELASI PEMILIHAN KARIR SUBYEK 3

A B C D E
A
B
++

C
D
+++

+++
E

Keterangan:
= X mempengaruhi Y
A = Warisan Genetik dan Keterampilan Khusus D = Kondisi dan Peristiwa Lingkungan
B = Pengalaman Belajar E = Tugas Perkembangan Dewasa Muda
C = Keterampilan Pendekatan Tugas

Perpustakaan Unika
Subyek 4
1) Identitas Subyek
Nama : J S
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 22 J uni 1978
J enis kelamin : Laki-laki
Usia : 30 tahun
Pekerjaan : Koordinator dan guru privat (bimbel)
8) Hasil Observasi
Gambaran tentang subyek yang dapat dilihat yaitu subyek
memiliki tinggi sekitar 170 cm. Subyek memiliki postur tubuh kurus.
Kulit subyek berwarna kuning langsat, dengan rambut yang
berwarna hitam. Subyek berkacamata minus. Bentuk wajah subyek
lonjong dengan mata agak sipit. Subyek orang yang ramah dan
sopan. Saat peneliti datang pertama kali di rumah subyek yang
berada di wilayah Genuk, subyek memakai kaos cokelat dan celana
selutut berwarna hitam. Subyek yang berprofesi sebagai guru
bimbingan belajar (bimbel) ini memberi les secara privat, sehingga
subyek harus pergi ke rumah murid satu ke murid lainnya.
Wawancara hanya dilakukan di rumah subyek, karena tidak
memungkinkan bagi peneliti untuk menemui subyek di rumah murid
les subyek. Selain itu saat peneliti melakukan wawancara di bulan
J uni, murid-murid les subyek yang berjumlah sepuluh orang sedang
liburan sekolah. Sehingga subyek mempunyai banyak waktu luang di
rumah. Rumah subyek berpagar hijau berukuran sekitar 200 meter
persegi. Subyek tinggal dengan orang tua dan adik-adiknya. Subyek
Perpustakaan Unika
anak pertama dari lima bersaudara. Ayah subyek sudah meninggal
tiga tahun yang lalu, dan ibu subyek hanya sebagai ibu rumah
tangga. Hal ini menjadikan subyek sebagai anak laki-laki sulung
berkewajiban menopang perekonomian keluarga. Dua adik subyek
sudah bekerja sebagai karyawan administratif di perusahaan swasta
yang berlainan di Semarang. Sedangkan dua adik lainnya masih
sekolah, yang satu di SMA sedang yang satunya masih SD.
Subyek merasa kurang nyaman suaranya direkam, maka
peneliti mencatat jawaban subyek dengan kertas dan bolpoin. Proses
wawancara berlangsung agak lama. Subyek tampak sabar dan tenang
selama proses wawancara. Subyek terlihat santai dan sesekali
mengobrol dan berdiskusi dengan peneliti disela-sela wawancara.
Sehingga wawancara berjalan dengan menyenangkan dan rileks.
J awaban yang disampaikan subyek jelas dan lancar. J arang terjadi
blocking dan subyek tidak membutuhkan waktu lama untuk
menjawab setiap pertanyaan dari peneliti.
Saat peneliti datang pertama kali pada pagi hari kebetulan
rumah dalam keadaan sepi. Hanya ada ibu subyek yang sedang
memasak di dapur dan subyek yang sedang menonton televisi. Adik-
adik subyek sedang tidak di rumah. Wawancara dilakukan di ruang
tamu yang terdapat satu meja kecil dan empat kursi yang terbuat dari
rotan. Pertemuan berikutnya pada siang hari saat peneliti sedang
mewawancarai subyek, dua adik subyek yang sekolah baru saja
pulang. Subyek menanyakan kabar adik-adiknya di sekolah yang
dijawab oleh adik-adiknya dengan bersemangat menceritakan
Perpustakaan Unika
kegiatan di masing-masing sekolah. Tampak bahwa subyek
menyayangi adik-adiknya dan ingin menjadi figur pengganti
ayahnya. Setelah itu adik-adik subyek makan siang dan proses
wawancara dapat dilanjutkan kembali. Selama wawancara tidak ada
kendala yang berarti, semua berjalan dengan baik.

9) Hasil Wawancara
a) Masa Kecil
Subyek lahir pada tanggal 22 J uni 1978 di Semarang.
Subyek adalah anak pertama dari lima bersaudara. Subyek
mempunyai empat adik perempuan. Subyek merasa dekat dan
sayang pada adik-adiknya. Dalam keluarga subyek merasa dekat
dengan ayah subyek sebelum meninggal. Ayahnya dulu bekerja
sebagai agen koran sedangkan ibu subyek sebagai ibu rumah
tangga. Saat ditanya cita-cita subyek waktu masih kecil, subyek
mengaku dengan agak tersipu berkeinginan menjadi dokter.
Mengingat pekerjaan sekarang, cita-cita subyek tampak
bertolak belakang. Subyek sangat terkesan dengan penampilan
dokter yang berwibawa dan selalu memakai jas putih. Subyek
berpikir bahwa seorang dokter adalah orang yang pintar
menyembuhkan penyakit. Subyek sering bermain dokter-
dokteran dengan adik-adiknya dengan cara subyek berperan
sebagai dokter dan adik-adiknya sebagai pasien. Saat teringat
kembali kenangan masa lalu tersebut, subyek tersenyum dan
merasa lucu.
Perpustakaan Unika
b) Masa Remaja
Masa remaja subyek dilalui dengan belajar di sekolah.
Subyek mengambil jurusan IPA waktu sekolah di SMA. Subyek
menyukai pelajaran IPA dan nilai-nilai untuk jurusan tersebut
tergolong baik. Subyek berkeinginan untuk meneruskan kuliah
pada jurusan teknik komputer. Subyek tertarik untuk mempelajari
bagian-bagian dari perangkat komputer dan ingin menjadi
seorang teknisi komputer. Namun keinginan subyek tersebut
ditentang oleh orang tua subyek, dengan alasan letak universitas
yang ingin dituju subyek yaitu di Yogyakarta jauh dari rumah
subyek.
Subyek akhirnya berpindah jurusan memilih teknik elektro
dan kuliah di Salatiga. Alternatif yang ada dan pilihan kedua
yang disukai subyek adalah jurusan tersebut, selain itu subyek
berpikir jurusan ini ada hubungannya dengan komputer. Setelah
kuliah subyek sempat bekerja menjadi seles di toko komputer,
subyek bekerja di toko tersebut selama satu tahun. Namun
subyek merasa penghasilannya tidak tetap dan kurang
memuaskan, sehingga subyek berhenti dari pekerjaan. Selama
belum menemukan pekerjaan baru subyek mengisi waktu di
rumah dengan membantu adik-adik subyek dalam belajar.
Sebagai anak sulung subyek sudah mendapat pendidikan sekolah
lebih banyak dari adik-adiknya sehingga subyek dapat mengajari
semua adik-adiknya dalam mengerjakan tugas dan belajar.
c) Masa Sekarang
Perpustakaan Unika
Sebagai seorang dewasa subyek merasa berkewajiban
bekerja untuk mencari uang dan memenuhi kebutuhan keluarga.
Subyek sekarang bekerja sebagai guru les privat dan koordinator
bimbel. Subyek yang memilih karir sebagai guru privat ini
awalnya mendapat pengaruh dari teman. Perekonomian keluarga
yang kurang baik membuat subyek tidak mempunyai banyak
alternatif untuk mencari pekerjaan yang sesuai minatnya.
Sehingga subyek memulai menjadi guru privat dengan bergabung
pada salah satu lembaga bimbingan belajar. Kurang lebih setahun
berikutnya subyek bersama seorang temannya mulai membuka
bimbingan belajar sendiri dan merekrut beberapa guru yang mau
bergabung menjadi guru les privat untuk berbagai pelajaran,
seperti IPA, IPS, Bahasa Inggris, dan komputer. Tugas subyek
untuk mengkoordinir guru privat dan menjadi guru privat juga.
Subyek mendapat respon positif dari keluarga dan teman-
teman subyek, juga sering kali subyek mendapat pujian dari
orang tua subyek saat subyek berhasil membimbing muridnya
meningkatkan prestasi belajar. Subyek ikut merasa senang saat
prestasi muridnya meningkat, dan subyek pun ikut merasa sedih
bila muridnya kurang berhasil meningkatkan prestasi belajar.
Hingga saat ini subyek sudah lima tahun membuka bimbel dan
menjadi guru privat. Subyek mempunyai bakat pada bidang ilmu
pengetahuan alam dan keterampilan mengajari murid, memberi
soal, dan membantu memecahkan soal yang rumit. Namun tetap
ada kendala yang dirasakan oleh subyek, seperti saat murid
Perpustakaan Unika
subyek kurang konsentrasi saat diterangkan oleh subyek atau
sulit memahami materi pelajaran sekolah. Subyek biasanya
mengatasi masalah dengan mengamati perilaku dan sifat masing-
masing muridnya.
Subyek lebih suka memposisikan dirinya lebih sebagai
seorang kakak daripada guru. Hal ini dirasa subyek dapat lebih
mengakrabkan diri dengan muridnya dan membuat muridnya
nyaman dengan menganggap belajar bersama kakak. Saat
muridnya mengantuk atau sulit konsentrasi, subyek mengajak
bercanda untuk menyegarkan pikiran muridnya. Subyek dengan
sabar membimbing muridnya mengerjakan soal-soal, karena
tanpa kesabaran tidak mungkin untuk dapat mengajari murid
dengan baik. J ika murid kurang belajar dan waktu ujian sudah
dekat, subyek menambah jam les murid-muridnya. Hal ini
dilakukan subyek untuk mempersiapkan kematangan belajar dari
murid-muridnya.
Subyek sering merasa jenuh dengan pekerjaan yang
sebetulnya bukan pilihan karir yang paling diminati oleh subyek,
namun rasa tanggung jawab dan kesulitan ekonomi membuat
subyek menekuni karirnya sekarang sebaik mungkin. Subyek
tidak menutup kemungkinan untuk berpindah karir dan menjadi
teknisi komputer, namun untuk saat ini subyek menetapkan karir
sebagai guru privat. Bahkan subyek berkeinginan untuk
mengembangkan usaha bimbelnya dengan membuka kelas, hal
ini akan dilakukan subyek setelah modal terkumpul.
Perpustakaan Unika

d) Dinamika Pemilihan Karir
Awalnya saat masih usia anak-anak, subyek bercita-cita
sebagai dokter. Subyek menyukai penampilan dokter yang
memakai jas putih dan wibawa dokter sebagai orang pintar yang
dapat menyembuhkan penyakit. Setelah menginjak masa remaja
subyek berubah pikiran dan lebih tertarik dengan komputer.
Subyek ingin menjadi seorang teknisi komputer. Namun
keinginan subyek tidak sejalan dengan orang tua karena alasan
tempat kuliah teknik komputer jauh dari rumah.
Subyek yang kemudian kuliah jurusan elektro sempat
bekerja di toko komputer menjadi seles, tetapi pekerjaan ini tidak
berlangsung lama. Kurang lebih setahun subyek berhenti kerja.
Di tengah kebingungan subyek mencari pekerjaan, teman subyek
menawari untuk membuka bimbingan belajar. Namun karena
tidak mempunyai pengalaman maka subyek dan temannya
bergabung menjadi guru privat di salah satu lembaga bimbingan
belajar. Setahun setelah mendapat pengalaman cara mengajar,
subyek dan temannya memberanikan diri untuk membuka
bimbingan belajar. Karir subyek sekarang sebagai koordinator
dan guru privat sudah dijalankan subyek selama lima tahun.
Subyek masih mengalami kebingungan dengan pilihan karirnya.
Awalnya subyek terjun di bidang pendidikan ini karena
alasan kesulitan ekonomi keluarga dan kesempatan yang datang
baru sebagai guru privat. Subyek masih mempunyai keinginan
Perpustakaan Unika
untuk menjadi seorang teknisi komputer, namun untuk saat ini
subyek cenderung menetapkan pilihan pada karir sebagai guru
privat. Subyek berusaha mengambangkan karirnya dengan
memperluas usaha bimbingan belajar dan membuka kelas belajar.
Subyek sampai sekarang masih mengumpulkan modal untuk
melaksanakan keinginannya bersama temannya mengembangkan
bimbingan belajarnya.

e) Kesimpulan Subyek 4
Pemilihan karir subyek dipengaruhi oleh:
1) Faktor internal:
a) Keterampilan khusus yang dimiliki subyek
Subyek mempunyai keterampilan mengajar dari
ikut lembaga hingga membuka bimbel sendiri. Subyek
mempunyai keterampilan memberi soal pelajaran,
mengajari materi pelajaran, membantu memecahkan soal
yang rumit, dan memakai teknik mengajar yang berbeda
pada masing-masing muridnya dengan menyesuaikan
sifat dan sikap muridnya dalam belajar. Subyek
memperlakukan tiap muridnya lebih seperti adik
daripada murid. Hal ini dirasakan subyek untuk lebih
membuat akrab dengan menganggap subyek kakak
daripada guru. Sebelum menjadi guru privat subyek
sudah terbiasa membantu adik-adiknya dalam belajar di
rumah.
Perpustakaan Unika
b) Bakat yang dimiliki subyek
Subyek mempunyai bakat dalam bidang pelajaran
IPA. Subyek jarang menemui kendala dalam
memecahkan soal-soal pelajaran pada bidang pelajaran
yang diajarkan subyek pada murid-muridnya. Selain itu
subyek menyukai pelajaran ilmu pengetahuan alam dan
nilai subyek saat sekolah tergolong bagus.
c) Persepsi subyek tentang pekerjaan
Menurut subyek pekerjaan di bidang pendidikan
ini membutuhkan kesabaran yang tinggi dalam
mengajari murid. Tiap murid berbeda cara belajar dan
cara mengajarinya. Subyek merasa menjadi guru privat
seperti menjadi bagian dari muridnya. Saat prestasi
murid menurun subyek ikut sedih dan kecewa, saat
prestasi meningkat subyek ikut merasakan senang juga.
d) Respon positif yang didapat subyek
Subyek mendapat respon positif dari para orang
tua murid. Orang tua murid sering memuji subyek pintar
membimbing muridnya. Orang tua subyek pun lebih
percaya pada subyek untuk membimbing anaknya dalam
belajar. Tanggapan dari teman dan keluarga yang
mendukung pekerjaan subyek pun membuat subyek
bersemangat dalam bekerja.
e) Problem solving subyek dalam menghadapi masalah
Perpustakaan Unika
Subyek menghadapi masalah dalam mengajari
murid-muridnya terutama yang sulit konsentrasi atau
tidak mudah paham dengan materi pelajaran. Subyek
menghadapi masalah dengan bersikap sabar
menerangkan pelajaran hingga murid tersebut
memahami pelajarannya. Subyek juga menerapkan cara
mengajar yang berbeda-beda pada setiap murid dengan
melihat sifat dan sikap murid dalam belajar.
f) Kesiapan mental subyek dalam bekerja
Subyek selalu berusaha melakukan yang terbaik
untuk setiap muridnya. Subyek yang sudah
berpengalaman lima tahun mengajar, dapat menghadapi
murid dengan sabar dan subyek mempunyai rasa
tanggung jawab besar untuk membantu murid dalam
meningkatkan prestasi belajar.
g) Tugas perkembangan bekerja
Subyek sebagai seorang dewasa merasa
mempunyai kewajiban untuk bekerja. Selain bekerja,
subyek merasa mempunyai kewajiban untuk
mengumpulkan modal guna mengembangkan usaha
bimbelnya.
h) Memenuhi kebutuhan keluarga
Subyek bekerja mencari uang dan memenuhi
kebutuhan keluarga. Subyek sebagai anak sulung
mempunyai kewajiban untuk menggantikan tugas ayah
Perpustakaan Unika
yang sudah meninggal, yaitu untuk menopang
perekonomian keluarga.
2) Faktor eksternal:
a) Pengaruh teman dalam perencanaan karir
Subyek dalam perencanaan karir sebagai
koordinator dan guru privat dipengaruhi oleh temannya.
Teman subyek mengajak subyek untuk membuka bimbel
dan menjadi guru privat. Subyek yang kesulitan ekonomi
untuk menunjang kebutuhan keluarga memilih
mengambil kesempatan karir yang ditawarkan subyek
yaitu koordinator dan guru privat.
b) Pengaruh perkonomian keluarga yang kurang baik
Subyek kurang mendapat banyak kesempatan
untuk memilih karir, hal ini karena subyek harus cepat
mencari pekerjaan yang dapat menghasilkan uang. Sebab
subyek sebagai penopang ekonomi keluarga
menggantikan ayahnya yang sudah meninggal.








Perpustakaan Unika
TABEL 4
INTENSITAS TEMA SUBYEK 4

TEMA KODE INTENSITAS
Keterampilan khusus
yang dimiliki subyek.
A.a ++
Bakat yang dimiliki
subyek.
A.b ++
Persepsi subyek tentang
pekerjaan.
B.a ++
Respon positif yang
didapat subyek.
B.b +++
Problem solving subyek
dalam menghadapi
masalah.
C.a +++
Kesiapan mental subyek
dalam bekerja
C.b ++
Pengaruh teman dalam
memilih karir.
D.b +++
Pengaruh perekonomian
keluarga
D.c +++
Tugas perkembangan
bekerja
E.a +++
Memenuhi kebutuhan
keluarga
E.c +++



Perpustakaan Unika
Keterangan:
+++ : Intensitas tinggi
++ : Intensitas sedang
+ : Intensitas rendah






































Perpustakaan Unika

SKEMA 5
Skema Pemilihan Karir Subyek 4
Faktor Internal Faktor Eksternal
+++
++
+++
++
++ +++
++

+++
+++

++
+++
+++
+++

Warisan Genetik
dan Keterampilan Khusus
a.Keterampilan khusus: mengajari materi
pelajaran, memberi soal, membantu
memecahkan soal rumit.
b. Berbakat menguasai pelajaran IPA.
Kondisi dan Peristiwa
Lingkungan
a. Perekonomian keluarga kurang
mendukung
b.Pengaruh teman yaitu ajakan
teman untuk menjadi guru privat
dan membuka bimbel.
Pengalaman Belajar
a. Persepsi tentang pekerjaan: membutuhkan
kesabaran tinggi menghadapi murid.
b. Mendapat dukungan dari orang tua murid
Keterampilan Pendekatan Tugas
a.Problem solving menghadapi masalah:
memakai pendekatan mengajar berbeda tiap
murid tergantung sifat murid
b. Kesiapan mental: memiliki kesabaran tinggi
membimbing murid
Tugas Perkembangan Dewasa Muda

a. Bekerja
b. Memenuhi kebutuhan keluarga

PEMILIHAN
KARIR

Perpustakaan Unika

MATRIKS 4
MATRIKS INTERELASI PEMILIHAN KARIR SUBYEK 4

A B C D E
A
B
++

C
D
+++

+++
E

Keterangan:
= X mempengaruhi Y
A = Warisan Genetik dan Keterampilan Khusus D = Kondisi dan Peristiwa Lingkungan
B = Pengalaman Belajar E = Tugas Perkembangan Dewasa Muda
C = Keterampilan Pendekatan Tugas
Perpustakaan Unika
96
BAB V
HASIL PENELITIAN

A. Analisis Data
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dapat dianalisis
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir pada dewasa
muda, yaitu keempat subyek merasakan hal yang sama. Mereka sudah
mendapatkan pekerjaan tetap, namun saat ditanya mengenai pemilihan
karir, keempat subyek masih bingung pekerjaan mereka sekarang adalah
pilihan karir yang akan dijalani seterusnya atau justru hanya sekedar
pekerjaan.
Sebenarnya keempat subyek sudah memenuhi faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan karir, seperti keterampilan khusus dan bakat,
pengalaman belajar, pendekatan keterampilan tugas, serta kondisi dan
peristiwa lingkungan tertentu dalam kaitannya dengan pekerjaan
masing-masing subyek, namun saat ditanya lebih jauh apakah memang
pekerjaan tersebut sebagai pilihan karir, keempat subyek merasa belum
mantap.
Faktor yang tidak kalah penting yang juga dirasakan oleh
keempat subyek adalah faktor tugas perkembangan dewasa muda.
Keempat subyek merasa memiliki kewajiban untuk meniti karir guna
mencukupi kebutuhan keluarga. Bahkan pada subyek ketiga dan
keempat, kedua subyek merasa mempunyai beban tanggungan keluarga
yang harus membantu orang tua untuk menopang perekonomian
keluarga. Kedua subyek tersebut adalah anak sulung laki-laki di
Perpustakaan Unika
97
keluarga mereka, sehingga dalam pemilihan karir mereka merasa harus
mencari pekerjaan yang berpenghasilan cukup.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir
pada dewasa muda maka terdapat beberapa tema yang sama dan
mempunyai intensitas yang tinggi hingga sedang pada keempat subyek,
yaitu sebagai berikut:

TEMA
SUBYEK
KETERANGAN
1 2 3 4
Warisan genetik
dan keterampilan
khusus
berdasarkan
keterampilan
khusus subyek
(A.a)
+++ ++ +++ ++
Keterampilan khusus
berguna untuk
mengerjakan pekerjaan
yang dijalankan
subyek. Keterampilan
ini terdapat pada
subyek (1,2,3,4).
Warisan genetik
dan keterampilan
khusus
berdasarkan
bakat yang
dimiliki subyek
(A.b)
++ ++ +++ ++
Bakat subyek yang
berhubungan dengan
karir yang dipilih
subyek sangat
dibutuhkan. Bakat
tersebut terdapat pada
subyek (1,2,3,4).
Pengalaman
belajar
+++ +++ ++ ++
Persepsi terhadap
pekerjaan
Perpustakaan Unika
98
berdasarkan
persepsi subyek
tentang pekerjaan
(B.a)
mempengaruhi
pemilihan karir subyek.
Semakin baik persepsi,
semakin subyek akan
memilih karir tersebut.
Persepsi dimiliki
subyek (1,2,3,4)
Pengalaman
belajar
berdasarkan
respon positif
yang didapat
subyek (B.b)
++ ++ +++ +++
Respon/tanggapan
positif yang didapat
subyek mempengaruhi
pula dalam pemilihan
karir. Respon positif
ada pada subyek
(1,2,3,4)
Keterampilan
pendekatan tugas
berdasarkan
problem solving
subyek dalam
menghadapi
masalah (C.a)
++ ++ +++ +++
Cara mengatasi
masalah yang muncul
dalam pekerjaan
menunjukkan
kesanggupan subyek
bekerja. Hal ini tampak
pada subyek (1,2,3,4)
Keterampilan
pendekatan tugas
berdasarkan
kesiapan mental
+++ ++ ++ ++
Dalam bekerja
dibutuhkan kesiapan
mental untuk
mengerjakan tugas dan
Perpustakaan Unika
99
subyek dalam
bekerja (C.b)
mengatasi masalah.
Kesiapan mental ada
pada subyek (1,2,3,4)
Kondisi dan
peristiwa
lingkungan
berdasarkan
pengaruh
keluarga dalam
memilih karir
(D.a)
++ - - -
Pemilihan karir dapat
dipengaruhi dari luar
individu seperti dari
keluarga/ orang tua.
Pengaruh keluarga
dalam pemilihan karir
terdapat pada subyek
(1)
Kondisi dan
peristiwa
lingkungan
berdasarkan
pengaruh teman
dalam memilih
karir (D.b)
- - - +++
Teman dapat menjadi
pengaruh dalam
pemilihan karir.
Pengaruh dari teman
terdapat pada subyek
(4)
Kondisi dan
peristiwa
lingkungan
berdasarkan
perekonomian
keluarga (D.c)
- +++ - -
Perekonomian keluarga
yang kurang baik dapat
memacu subyek
mencari pekerjaan dan
mempengaruhi
pemilihan karir seperti
pada subyek (2).
Perpustakaan Unika
100
Kondisi dan
peristiwa
lingkungan
berdasarkan
informasi
pekerjaan (D.d)
- +++ - -
Informasi tentang
pekerjaan tertentu
dapat menjadi
pengaruh tersendiri
bagi subyek untuk
memilih pekerjaan.
Informasi ini
berpengaruh pada
subyek (2).
Kondisi dan
peristiwa
lingkungan
berdasarkan
penghasilan/gaji
(D.e)
- - +++ -
Pekerjaan yang
memberi penghasilan
baik dapat membuat
subyek untuk
menjatuhkan pilihan
karir pada pekerjaan
itu. Hal ini terjadi pada
subyek (3).
Tugas
perkembangan
membina
kehidupan rumah
tangga (E.b)
++
Menjalani suatu
pernikahan dapat
mempengaruhi
pemilihan karir yang
sesuai dengan kondisi
keluarga. Hal ini terjadi
pada subyek (1).
Tugas ++ +++ +++ +++ Memenuhi kebutuhan
Perpustakaan Unika
101
perkembangan
meniti karir
untuk
kemantapan
ekonomi (E.c)
keluarga dapat memacu
seseorang untuk
memilih karir tertentu.
Hal ini terdapat pada
subyek (1,2,3,4).

B. Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan karir pada dewasa muda sebagai berikut:
1. Warisan genetik dan keterampilan khusus (A) merupakan
faktor internal yang mempengaruhi pemilihan karir subyek.
Warisan genetik dan keterampilan khusus berupa Keterampilan
khusus subyek (A.a) dan Bakat subyek (A.b).
Pada subyek 1 faktor internal muncul dalam pemilihan
karir. Keterampilan khusus subyek (A.a) antara lain terampil
mengenai segala urusan salon dan bridal, seperti memotong, meng-
creambath, meluruskan, mewarnai rambut, make-up, dan lain-lain.
Sedangkan bakat khusus yang dirasakan oleh subyek (A.b) adalah
pada make-up wajah/ rias pengantin. Keterampilan dan bakat yang
dimiliki subyek mendukung pemilihan karir subyek sebagai penata
rias dan rambut.
Pada subyek 2 faktor keterampilan khusus subyek (A.a)
yaitu menginput data, administrasi keuangan, memahami alur
perdagangan. Sedangkan bakat khusus yang dirasakan oleh subyek
(A.b) adalah bakat berhitung dalam akutansi. Keterampilan dan
Perpustakaan Unika
102
bakat yang dimiliki subyek mendukung pemilihan karir subyek
sebagai karyawan keuangan di perusahaan swasta tempat subyek
bekerja sekarang.
Pada subyek 3 faktor keterampilan khusus subyek (A.a)
yaitu proses sistem, ketelitian, team work. Sedangkan bakat khusus
yang dirasakan oleh subyek (A.b) adalah dalam bidang analisis
data. Keterampilan dan bakat yang dimiliki subyek mendukung
pemilihan karir subyek sebagai karyawan bank swasta asing.k.
Pada subyek 4 faktor keterampilan khusus subyek (A.a)
yaitu mengajari materi pelajaran, memberi soal, membantu
memecahkan soal rumit. Sedangkan bakat khusus yang dirasakan
oleh subyek (A.b) adalah subyek menguasai pelajaran IPA.
Keterampilan khusus dan bakat yang dimiliki subyek dapat
mendukung subyek memilih karir sebagai guru privat.
2. Pengalaman belajar (B).Pengalaman belajar dapat dibagi menjadi
Persepsi tentang pekerjaan (B.a) dan Respon positif yang
didapat dari orang lain (B.b).
Pada subyek 1 persepsi tentang pekerjaan sebagai penata
rias dan rambut yaitu hanya orang tertentu yang dapat melakukan
pekerjaan tersebut, dan membutuhkan keterampilan seni yang
tinggi. Subyek sering mendapat respon positif dari pelanggan yang
puas dengan hasil kerja subyek. Persepsi dan respon positif
dirasakan subyek sebagai pengalaman belajar yang mempengaruhi
pemilihan karir subyek sebagai penata rias dan rambut.
Perpustakaan Unika
103
Pada subyek 2 persepsi tentang pekerjaan yaitu lapangan
kerja bagian keuangan sangat luas dan sangat menguntungkan
untuk mempelajari akutansi. Sedangkan respon positif didapat
subyek dari dukungan orang tua dan teman subyek atas pekerjaan
yang dijalani subyek. Persepsi dan respon positif ini
mempengaruhi subyek dalam pemilihan karir sebagai karyawan
keuangan.
Pada subyek 3 persepsi subyek tentang pekerjaan agak
monoton, dan pekerjaan tersebut membutuhkan ketelitian yang
tinggi. Subyek mendapat respon positif dari keluarga dan teman.
Menurut teman subyek pekerjaan di bank swasta asing bergengsi.
Persepsi dan respon positif mempengaruhi subyek dalam pemilihan
karir sebagai karyawan bank. Subyek merasa betah di tempat kerja
sekarang.
Pada subyek 4 persepsi subyek terhadap pekerjaannya
adalah membutuhkan kesabaran yang tinggi dalam menghadapi
murid. Sedangkan respon positif yang didapat subyek berasal dari
orang tua murid. Orang tua murid mempercayakan anaknya untuk
dibimbing oleh subyek. Persepsi dan respon positif menjadi
semangat subyek untuk memilih karir sebagai guru privat.
3. Keterampilan pendekatan tugas (C) mencakup keterampilan-
keterampilan yang sudah dikembangkan oleh individu, seperti
keterampilan problem-solving, kebiasaan kerja, mental sets, respon
emosional, dan respon kognitif. Keterampilan pendekatan tugas
Perpustakaan Unika
104
dapat dibagi menjadi Problem solving (C.a) dan Kesiapan mental
(C.b).
Pada subyek 1 problem solving dalam menghadapi
masalah dengan melatih keterampilan memotong dan mempelajari
tren-tren model baru, sehingga subyek dapat melayani setiap
permintaan pelanggan dengan baik. Kesiapan mental subyek
dengan bekerja sebaik mungkin di segala kondisi, agar subyek
dapat memberikan hasil pekerjaan yang terbaik untuk
pelanggannya.
Pada subyek 2 problem solving dalam menghadapi
masalah dengan cara mendiskusikan masalah yang muncul besama
atasan dan seles yang bersangkutan. Sedangkan kesiapan mental
subyek dengan menjaga kondisi fisik dan mental. Subyek
memikirkan urusan pekerjaan hanya di kantor dan di rumah suyek
beristirahat agar selalu siap untuk bekerja setiap hari. Problem
solving dan kesiapan mental dibutuhkan subyek dalam
menjalankan tugas-tugas kantornya.
Pada subyek 3 problem solving dalam menghadapi
masalah dengan komunikasi pada rekan kerja di bagian lain dan
negosiasi dengan atasan. Sedangkan kesiapan mental subyek
dengan mencari hiburan di saat jenuh dengan pekerjaa. Dengan
demikian subyek dapat selalu melakukan tugas dengan terampil
dan teliti.
Pada subyek 4 problem solving dalam menghadapi
masalah dengan memakai pendekatan cara mengajar yang berbeda
Perpustakaan Unika
105
pada tiap murid. J ika urid sudah tidak konsenterasi, maka subyek
mengajak murid untuk bercanda. Kesiapan mental yang dibutuhkan
subyek adalah memiliki kesabaran tinggi untuk menghadapi murid-
muridnya yang berbeda karakter satu dengan yang lainnya.
4. Kondisi dan peristiwa lingkungan (D). Kondisi dan peristiwa
lingkungan dapat dibagi menjadi Pengaruh keluarga dalam
memilih karir (D.a), Pengaruh teman dalam memilih karir
(D.b), Perekonomian keluarga (D.c), Informasi pekerjaan
(D.d), dan Penghasilan/gaji (D.e).
Pada subyek 1 hanya terdapat pengaruh keluarga saja
dalam memilih karir (D.a). Karir yang dipilih subyek sebagai
penata rias dan rambut, awalnya berdasarkan anjuran dari orang tua
subyek yang menginginkan suyek menggantikan ibu subyek
mengelola salon. Subyek menjalankan karirnya hingga sampai
sekarang.
Pada subyek 2 kondisi dan peristiwa lingkungan yang
mempengaruhi pemilihan karir subyek pada Perekonomian
keluarga (D.c) dan Informasi pekerjaan (D.d). Perekonomian
keluarga yang kurang baik sebab toko ibu subyek yang sepi
pelanggan dan Informasi yang didapat subyek bahwa lapangan
pekerjaan sangat luas untuk bagian keuangan membuat subyek
memilih karir di bidang keuangan pada sebuah perusahaan swasta.
Pada subyek 3 kondisi dan peristiwa lingkungan yang
mempengaruhi pemilihan karir subyek pada Penghasilan/gaji
(D.e). Subyek merasa penghasilan di bank swasta asing cukup baik
Perpustakaan Unika
106
sehingga subyek memutuskan memilih karir sebagai karyawan
bank. Sedangkan pada konsultan kontraktor yang sesuai dengan
pendidikan subyek, penghasilan yang diterima terlalu kecil.
Pada subyek 4 kondisi dan peristiwa lingkungan yang
mempengaruhi pemilihan karir subyek pada Pengaruh teman
dalam memilih karir (D.b). Awalnya subyek memilih menjadi
guru privat atas ajakan seorang teman subyek. Subyek
menjalankan karir sebagai guru privat tersebut sudah lima tahun
bersama temannya.
5. Tugas perkembangan dewasa muda.Tugas perkembangan ini
antara lain Menikah (E.b), dan Memenuhi kebutuhan keluarga
(E.c).
Pada subyek 1 tugas perkembangan yang dirasakan
subyek adalah Bekerja (E.c) dan Menikah (E.b). Subyek bekerja
untuk mencari uang dan membeli segala keperluan. Sedangkan
subyek menikah untuk memperoleh keturunan. Pekerjaan yang
subyek lakukan mempengaruhi pemilihan karir subyek sebagai
penata rias dan rambut. Sedangkan subyek yang sudah menikah
ingin mengerjakan pekerjaan yang bisa disesuaikan dengan tugas
subyek nantinya sebagai ibu, yaitu pemilihan karirnya di bidang
salon tersebut. Sebab di salon subyek dapat membagi waktu
dengan baik daripada kerja di perusahaan.
Pada subyek 2, subyek merasa tugas perkembangannya
untuk bekerja (E.c). Subyek merasa harus membantu orang tua
untuk menopang kehidupan keluarga.Subyek menyadari
Perpustakaan Unika
107
perekonomian keluarganya yang kurang baik, dan pekerjaan yang
dijalani subyek mempengaruhi subyek pada pilihan karir.
Pada subyek 3 tugas perkembangan yang dirasa subyek
adalah memenuhi kebutuhan keluarga (E.c). Subyek yang
sebagai anak sulung merasa berkewajiban membantu ayahnya
untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Pekerjaan subyek
mempengaruhi subyek dalam pemilihan karirnya.
Pada subyek 4 tugas perkembangan yang dirasa subyek
adalah memenuhi kebutuhan keluarga (E.c).Subyek merasa
berkewajiban untuk menggantikan tugas ayahnya untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. Sebagai anak sulung subyek merasa
mempunyai kewajiban untuk bekerja, dan pekerjaan subyek
mempengaruhi pemilihan karir subyek.












Perpustakaan Unika
108
MATRIKS 5
MATRIKS INTERELASI PEMILIHAN KARIR SEMUA SUBYEK

A B C D E
A
B
C
D
+++

+++
E

Keterangan:
= X mempengaruhi Y
A = Warisan Genetik dan Keterampilan Khusus D = Kondisi dan Peristiwa Lingkungan
B = Pengalaman Belajar E = Tugas Perkembangan Dewasa Muda
C = Keterampilan Pendekatan Tugas
Perpustakaan Unika
109
Berdasarkan matriks di atas dapat dijelaskan mengenai hubungan
antara faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir. Kondisi dan
peristiwa lingkungan (D) merupakan faktor eksternal yang
mempengaruhi warisan genetik dan keterampilan khusus (A) dan
tugas perkembangan dewasa muda (E), yang termasuk dalamfaktor
internal subyek dalam pemilihan karir. Faktor yang berasal dari luar
subyek dan menjadi pembelajaran sosial dalam pemilihan karir,
mempengaruhi keterampilan khusus, bakat, dan tugas perkembangan
yang dirasakan oleh subyek. Dalam pemilihan karir subyek melihat
faktor kondisi lingkungan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya. Subyek mempelajari kondisi yang berpengaruh di sekitarnya
untuk mengembangkan tugas perkembangan dan keterampilan-
keterampilan yang dimiliki dalam proses pemilihan karir. Kondisi ini
berupa perekonomian keluarga subyek. Bagi subyek yang berasal dari
keluarga dengan status ekonomi menengah ke bawah, pemilihan karir
subyek lebih diarahkan pada pekerjaan yang cepat menerima subyek dan
yang paling terjangkau bagi subyek, tanpa melihat minat dan latar
belakang pendidikan.
Kondisi lain yang mempengaruhi berupa informasi yang subyek
peroleh tentang pekerjaan. Informasi suatu pekerjaan yang subyek
terima dapat mempengaruhi pemilihan karir subyek terhadap pekerjaan
tersebut. Informasi berupa jam kerja yang baik dan luasnya lapangan
kerja dari pekerjaan tersebut dapat mempengaruhi subyek untuk
memilih pekerjaan itu menjadi karir yang akan dijalaninya. Menurut
Krumboltz, Mitchell, dan Gelatt 1975 (dalam Tarsidi, 2007) Kondisi
Perpustakaan Unika
110
dan peristiwa lingkungan dipandang sebagai faktor yang berpengaruh
yang sering kali berada di luar kontrol individu. Peristiwa dan keadaan
tertentu yang ada dalam lingkungan individu mempengaruhi
perkembangan keterampilan, kegiatan, dan pilihan karir. Kondisi
perekonomian mencakup kemampuan ekonomi dan kondisi orang tua
serta perekonomian suatu negara mempengaruhi pemilihan karir
(Sunarto & Hartono, 1995, h.196). Selain itu informasi yang didapat
subyek dapat mempengaruhi persepsi suyek tentang suatu pekerjaan
sebagai pilihan karir. Pada saat subyek memiliki informasi mengenai
suatu karir, subyek dapat memutuskan jurusan tertentu yang sesuai
dirinya dan mempersepsikan karir yang akan dijalaninya di masa
datang.
Pemilihan karir oleh keempat subyek dilatarbelakangi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Seperti yang diungkap oleh Krumboltz,
Mitchell, dan Gelatt 1975 (dalam Tarsidi, 2007), faktor internal dari
proses pembelajaran sosial untuk pemilihan karir berupa warisan
genetik dan kemampuan/keterampilan khusus, pengalaman belajar, dan
keterampilan pendekatan tugas. Faktor internal lain sebagai pendukung
subyek untuk memilih suatu karir adalah tugas perkembangan subyek
sebagai dewasa muda. Sedangkan faktor eksternal berupa kondisi dan
peristiwa lingkungan.
Faktor warisan genetik dan keterampilan khusus seperti yang
diungkap oleh Krumboltz, Mitchell, dan Gelatt (dalam Tarsidi,
2007)merupakan faktor internal yang mempengaruhi pemilihan karir.
Setiap subyek mempunyai bakat dan keterampilan-keterampilan khusus
Perpustakaan Unika
111
yang dimiliki dan dapat menjadi bekal untuk mengerjakan pekerjaan
subyek. Warisan dan keterampilan khusus ini dapat membatasi
pemilihan karir subyek untuk fokus pada hal yang dominan yang
dikuasai. Dalam pemilihan karir subyek akan cenderung memilih yang
sesuai dengan bakat dan keterampilan-keterampilan khususnya yang
mendukung karir tersebut.
Faktor pengalaman belajar menurut Krumboltz, Mitchell, dan
Gelatt (dalam Tarsidi, 2007) merupakan konsekuensi yang berasal dari
kegiatan belajar dan pengaruhnya terhadap perencanaan dan
perkembangan karir ditentukan terutama oleh reinforcement atau
nonreinforcement kegiatan tersebut. Persepsi subyek pada pekerjaan
yang dijalaninya dan tanggapan/dukungan positif dari lingkungan
mempengaruhi subyek dalam memilih pekerjaannya untuk dijadikan
karir yang dijalani. Semakin baik persepsi subyek dan semakin banyak
dukungan positif yang didapat subyek dapat mempengaruhi pekerjaan
subyek untuk dijadikan pilihan karirnya baik sekarang maupun di masa
depan.
Faktor keterampilan pendekatan tugas seperti yang dijelaskan
oleh Krumboltz, Mitchell, dan Gelatt (dalam Tarsidi, 2007) merupakan
keterampilan yang sudah dikembangkan oleh individu dalam
pekerjaannya seperti keterampilan problem-solving, kebiasaan kerja,
mental sets, respon emosional, dan respon kognitif. Semakin baik
subyek melakukan problem-solving dan semakin matang kesiapan
mental subyek dalam menghadapi rutinitas pekerjaan dan masalah yang
Perpustakaan Unika
112
muncul, semakin mempengaruhi subyek untuk menjadikan pekerjaan
sebagai pilihan karirnya.
Faktor tugas perkembangan dewasa muda merupakan faktor yang
tidak kalah penting untuk dipertimbangkan subyek dalam pemilihan
karir. Seperti yang dikatakan (Dariyo, 2003, h. 106) bahwa dewasa
muda berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang
dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Maka
pekerjaan yang dijalani mempengaruhi pemilihan karir subyek untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya.
Faktor eksternal merupakan faktor sosial yang didalamnya
mencakup faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer dalam hal
ini seperti perekonomian keluarga dan informasi yang didapat individu.
Faktor primer pertama yaitu perekonomian yang kurang baik dapat
memacu subyek mencari pekerjaan yang mudah dijangkau dan cepat
menghasilkan uang, guna mencukupi kebutuhan keluarga.
Faktor primer kedua yaitu informasi yang didapat subyek
mengenai luas sempitnya lapangan pekerjaan tertentu dapat
mempengaruhi subyek dalam memilih jurusan pendidikan yang akan
digunakan untuk pencarian kerja yang sesuai dengan latar belakang
pendidikan. Selain itu informasi mengenai jam kerja dapat
mempengaruhi subyek memilih suatu pekerjaan sebagai karirnya. J am
kerja dapat menjadi prioritas utama karena dapat disesuaikan dengan
kebutuhan subyek pada waktu luang maupun kegiatan lain yang dijalani
oleh subyek.
Perpustakaan Unika
113
Faktor sekunder antara lain pengaruh dari keluarga dapat
mempengaruhi pemilihan karir subyek. Orang tua yang memiliki saran
atau pandangan tertentu tentang pekerjaan seringkali menjadi
pertimbangan tersendiri bagi subyek dalam pemilihan karir. Faktor
sekunder yang kedua yaitu pengaruh dari teman subyek. Teman sebaya
dapat mempengaruhi subyek untuk bersama-sama menjalani suatu
pekerjaan tertentu. Kebersamaan dan kecocokan dengan teman sebaya
dapat menjadi faktor yang mempengaruhi subyek untuk terpengaruh
oleh ajakan teman untuk menekuni suatu karir tertentu.















Perpustakaan Unika
114
SKEMA 6
Skema Pemilihan Karir seluruh subyek
Faktor Internal Faktor Eksternal














Warisan Genetik
dan Keterampilan Khusus
c. Keterampilan khusus yang dimiliki
(1,2,3,4)
d. Bakat yang dimiliki (1,2,3,4)
Pengalaman Belajar
c. Persepsi tentang pekerjaan (1,2,3,4)
d. Respon positif yang didapat.(1,2,3,4)
Keterampilan Pendekatan Tugas
b. Problem solving dalam menghadapi
masalah.(1,2,3,4)
b. Kesiapan mental dalam bekerja
(1,2,3,4)
Kondisi dan Peristiwa
Lingkungan
a. Pengaruh keluarga
dalam memilih karir
(1)
b. Pengaruh teman dalam
memilih karir (4)
c. Perekonomian
(2,3)keluarga
d. Informasi pekerjaan
(2,3)
e. Penghasilan/gaji (3)
PEMILIHAN
KARIR

Tugas Perkembangan Dewasa Muda
e. Mencari pasangan hidup
f. Membina kehidupan rumah tangga
(1)
g.Meniti karir untuk kemantapan
ekonomi (1,2,3,4)
h.Menjadi warga negara yang baik
Perpustakaan Unika

115
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian, hasil analisis data dan pembahasan terhadap
penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
karir pada dewasa muda dapat diambil kesimpulan:
1. Pemilihan karir dilatarbelakangi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi warisan genetik dan
kemampuan/keterampilan khusus, pengalaman belajar, dan
keterampilan pendekatan tugas, serta faktor tugas
perkembangan dewasa muda. Sedangkan faktor eksternal
berupa kondisi dan peristiwa lingkungan.
2. Masing-masing subyek dalam pemilihan karir
dilatarbelakangi oleh faktor yang berbeda-beda sesuai dengan
proses pembelajaran sosial individu mengenai karir. Namun
yang paling dominan mempengaruhi adalah faktor eksternal.
3. Individu pada dewasa muda belum mempunyai kemantapan
pemilihan karir yang akan dijalankan sepanjang hidup.
Keempat subyek baru memilih karir yang dilakukan
berdasarkan pekerjaan yang dilakukan sekarang. Akan ada
kemungkinan pemilihan karir berubah. Sehingga pemilihan
karir subyek dapat mengalami perubahan sebelum
menemukan karir yang paling diinginkan.
Perpustakaan Unika

116

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan pada keempat subyek maka terdapat saran
sebagai berikut:
1. Subyek penelitian
Bagi subyek penelitian dapat mulai memikirkan apa yang
menjadi tujuan hidupnya melalui pemilihan karir, dengan cara
merefleksikan dan memikirkan bakat, keterampilan yang
dimiliki di luar pekerjaan yang dijalankan sekarang, agar
dapat memilih karir yang paling diinginkan dan
dikembangkan untuk masa dewasa selanjutnya.
2. Penelitian selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti pemilihan
karir dapat menambahkan faktor-faktor dari tokoh
perkembangan karir lain dan menggunakan alat test yang
sesuai untuk memahami faktor-faktor pendukung pemilihan
karir seperti tes Minat, Bakat, tes Intelegensi.









Perpustakaan Unika

117
DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P.2001. Psikologi Kerja. J akarta: Rineka Cipta anoraga
2001.

Dariyo, A. 2003. Perkembangan dewasa muda. J akarta

Dariyo, A. 2004. Perencanaan dan Pemilihan Karir Sebagai Guru atau
Dosen Pada Dewasa Muda. Jurnal Provitae. J akarta: Fakultas
Psikologi Universitas Tarumanegara. Vol 1. No 1. (51-58)

Handoko, M. 2004. Perencanaan Karier Sejak Dini. Http://bruderfic.or.id/h-
62/perencanaan-karier-sejak-dini.html

Hurlock, B.E. 2004. Psikologi Perkembangan. EDISI Kelima. J akarta
: Erlangga.

J oomla. 2008.www.loker.info - Informasi Pencari Kerja
http://loker.info/jobinfo

Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. J akarta: Bumi Aksara.

Marliyah, L., Dewi, F.I.R., Suyoso, P.T.Y.S. 2004. Persepsi Terhadap
Dukungan Orang Tua dan Pembuatan Keputusan Karir Remaja.
J urnal Provitae. J akarta: Fakultas Psikologi Universitas
Tarumanegara. Vol 1. No 1. (59-78).

Moleong, L. J . 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda Karya.

Monks, F.J ., Knoers, A.M.P., Haditono, S.R. 2001. Psikologi
Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Papalia, D.E., Olds, S.W., Feldman, R.D. 2004. Human Development.
Mc Graw Hill Higher Education

Priyanto, D., Widodo, P. 2008. Pengagguran dan Kemiskinan J adi
Sorotan. Suara Merdeka 7 April 2008.

Perpustakaan Unika

118
Sukardi, D. K. 1984. Bimbingan Karir Sekolah-Sekolah. J akarta:
Ghalia Indonesia.

Sunarto, H. 1993. Kerekayasaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan
Menengah berdasarkan UU no 2 tahun 1989 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Bandung: Angkasa


Soegiyoharto, R.2007.J akarta. PERAN ORANG TUA TERHADAP
KARIER ANAK. http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-
jkt/wydiaw/55/artikel1.htm

Tarsidi, D. 2007. Teori Perkembangan Karir. http://d-
tarsidi.blogspot.com

Tranggono, T. 2005. Perbaikilah Kepribadian Anda, dan Anda Akan
Sukses. portalhr.com

Wardhana, S.P., Dewi, R.S. Orientasi Integrasi Karir dan Keluarga
yang Role-Sharing pada Remaja Akhir Ditinjau dari Perbedaan
Peran Seks. Insan. No 1 Tahun I/1999. Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga.

Yunior, D. S. 2008. Melamar Kerja Berbekal Indeks Prestasi. Suara
Merdeka. 5 April 2008.












Perpustakaan Unika

119












LAMPIRAN






Perpustakaan Unika

120



LAMPIRAN A.
PEDOMAN
WAWANCARA
DAN
OBSERVASI






PEDOMAN WAWANCARA
Perpustakaan Unika

121
Identitas Subyek:
o Nama
o Tempat Tanggal Lahir
o Usia
o Urutan Kelahiran
o J umlah saudara
o Pekerjaan subyek

Hal yang akan diungkap dari Warisan Genetik:
- Kemampuan/kelebihan apa yang anda miliki?
- Kemampuan tersebut anda dapat dari faktor keturunan atau belajar?
- Apakah anda sudah menemukan kelebihan yang anda miliki dalam
diri anda dan memanfaatkannya?
- Apakah kemampuan tersebut anda gunakan untuk menentukan karir
yang anda pilih?

Hal yang akan diungkap dari Pengalaman Belajar:
- Pengalaman belajar apa yang selama ini anda dapatkan?
- Apakah pengalaman belajar mempengaruhi perencanaan karir anda?
- Apakah pengalaman belajar anda berkaitan dengan kelebihan yang
anda miliki?
- Apa karir yang anda pilih dan rencanakan berkaitan dengan
pengalaman belajar anda tentang warisan genetik dan pendapat orang
lain tentang karir tersebut?

Hal yang akan diungkap dari Keterampilan Pendekatan Tugas:
Perpustakaan Unika

122
- Apakah anda sudah memiliki keterampilan yang anda butuhkan
dalam menjalankan karir yang anda pilih?
- Apakah anda sudah mempunyai kesiapan mental anda dalam
menghadapi masalah atau tugas yang berkaitan dengan karir
tersebut?
- Apakah anda sudah mengembangkan keterampilan-keterampilan
yang anda butuhkan berkaitan dengan pemecahan masalah dalam
tugas karir anda?
- Apa anda sudah mempunyai kebiasaan kerja dalam karir yang anda
pilih?

Hal yang akan diungkap dari Kondisi dan Peristiwa Lingkungan:
- Apakah dalam pemilihan karir anda dipengaruhi oleh lingkungan
anda, seperti teman, orang tua, atau keluarga?
- Apakah karir yang anda pilih berkaitan dengan kondisi lingkungan
tempat anda tinggal?

PEDOMAN OBSERVASI
a) kesan umum subjek.
b) kesan umum orang di sekitar subjek.
c) kegiatan sehari-hari subjek.
d) kegiatan yang berkaitan dengan karir subjek.
e) lingkungan kerja subjek.
f) keterampilan subjek dan perilaku subjek dalam bekerja.

Perpustakaan Unika

123



LAMPIRAN B.
REDUKSI
DATA
WAWANCARA



Perpustakaan Unika

124

TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek 1

Nama : LS

Usia : 30 tahun

J enis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Salon dan Bridal

Pertanyaan Jawaban Kode Keterangan
Apa cita-cita anda
waktu masih kecil?
Saya duluapa ya? Nggak
punya cita-cita..hahaha.
Ehmoo ya..saya dulu
pengen jadi designer
interior. Ahli penata
ruangan. Saya juga suka
benda yang mengandung
unsur nilai seni. Kaya
patung, keramik-keramik.
Ya gitu lah.

Kenapa anda
menginginkan
menjadi designer
interior?
Yah waktu kecil saya suka
menggambar, kaya rumah,
bangunan-bangunan tinggi
gitu.. Gambar kamar,
ruangan di rumah. Ketoke
enak kerja kaya gitu.

Bagaimana
hubungan anda
dengan saudara-
saudara anda?
Saya tu anak tertua. Punya
adik tiga. Adik laki-laki,
sama dua adik perempuan.
J adi saya yang memberi
teladan mereka gitu. Saya
sayang sama semua adik
saya, tetapi paling dekat
sama adik laki-laki. Paling

Perpustakaan Unika

125
nyambung ngomong sama
dia gitu.
Bagaimana
hubungan anda
dengan orang tua?
Baik. Saya paling dekat
sama papa. Tapi papa tu
kerjanya ke luar kota terus.
J adi saya paling kangen ya
sama papa. Mama sih di
rumah terus sama saya di
salon.

Apa pekerjaan orang
tua anda?
Papa kerja jadi distributor
pakaian bayi di kota-kota
J awa Tengah. Mama
nemeni saya di salon.

Berapa hari papa
anda ke luar kota
untuk bekerja?
Wah sering banget.
Seminggu cuma tiga hari
di rumahnya. Itu pun untuk
mengepak barang yang
dipesan. Terus kembali
kelilingan. J adinya ya
jarang ketemu gitu.

Apa kegiatan anda
saat remaja?
Apa ya...ya paling belajar,
sekolah, trus bantuin
mama di salon. Itu aja.

J urusan apa yang
anda ambil saat
sekolah?
Saya SMA tu ambil
jurusan IPS. Terus pengen
masuk kuliah jurusan
arsitek. Tapi ngerasanya
gak bisa gambar,
maksudnya gak terlalu
pinter gambar gitu, jadinya
ya masuk ekonomi.
Ekonomi kan cepat lulus,
dan cepet kerja. Pengen
jadi akuntan.

Apa yang anda
kerjakan di salon
untuk membantu
mama anda?
Saya dari SMP tu uda di
suruh bantuin mama,
biasane kalo salon pas lagi
rame. Yah dari hal-hal
yang simpel misal mencuci
rambut, menyapu rambut
di lantai. Gitu, trus
lama-lama mama ngajarine

Perpustakaan Unika

126
nambah-nambah gitu, kaya
meng-creambath,
mengelurusin, ya macem-
macem lah.
J adi keterampilan
yang anda punya di
salon berasal dari
mama anda?
Pertamanya iya, dari
mama. Trus kursus
setahun untuk memantapin
keterampilan saya, habis
itu nerusin usaha mama
ini.

Apakah setelah lulus
kuliah anda langsung
bekerja di salon?
Oh nggak. Awalnya saya
tu kerja di J akarta. Saya
kerja bagian keuangan.
Pekerjaan saya itu
sebelumnya pindah-pindah
dari satu kantor ke kantor
lain. Dulu accounting
pernahtrus ya itu dari
accounting ke bakery,
Bridgeston pernah, Bank
Panin ya pernah. J adi
karyawanlah. Trus baru ke
salon.

Lalu apa yang
membuat anda
berhenti kerja di
bidang keuangan
dan memilih kerja di
salon?
Awalnya dari orang tua.
Mama menyarankan saya
untuk nerusin usaha salon.
Mama sudah capek dan
pengen pensiun. Trus saya
juga mikir kerja ikut orang
tuh waktu terasa terbatas
banget. Kerja pagi pulang
sore, belum kalo
ngelembur, terus pulang
udah capek. Gitu terus tiap
hari. Kalo usaha sendiri
kan enak. Kalo punya anak
nanti bisa kerja sambil
ngurus anak. Di salon kan
waktu luangnya banyak.
Apa lagi punya dua
asisten. Mama pun juga
sering bantu di salon.
D.a











E.b
Keluarga
mempunyai
pengaruh pada
subyek dalam
pemilihan
karir.






Tugas
Perpustakaan Unika

127
perkembangan
subyek untuk
mengurus
rumah tangga.
Anda sudah
menikah? Apakah
anda mendapat
dukungan suami
bekerja di salon?
Iya saya udah menikah
baru satu tahun. Suami dan
keluarga semua
mendukung. Suami saya
sendiri juga bekerja di
bank swasta. J adi ketemu
suami pulang dari salon.

Sudah berapa lama
anda bekerja sebagai
penata rias dan
rambut?
Saya sudah kurang lebih
tiga tahun ini kerja di
salon.

Usaha salon apakah
dirintis oleh ibu
anda?
Iya. Usaha salon saya dari
mama saya. Mama mulai
buka salon tahun 1980-an.
Sudah punya banyak
pelanggan. Mama pengen
pensiun, jadi saya tinggal
nerusin gitu.

Apakah anda
mempunyai bakat
dan keterampilan
yang berhubungan
dengan pekerjaan
anda ini?
Saya keterampilan punya,
ya itu dari belajar sejak
SMP trus kursus salon,
semua urusan salon saya
udah bisa. Mulai dari
mencuci, motong,
mewarnai, merawat,
sampe meluruskan dan
mengkriting bisa semua.
Kalo bakatsaya merasa
bakatnya lebih di bidang
make-up sebenarnya. Kalo
mama kan bakat di salon,
kalo saya tuh di make-up
gitu. Tapi semua saya bisa
kog.
A.a








A.b
Subyek
mempunyai
keterampilan
salon dan
menguasai
segala urusan
salon.


Bakat yang
dimiliki
subyek berupa
Perpustakaan Unika

128
make-up.

Apa pendapat anda
tentang pekerjaan
anda itu sendiri?
Yah..pekerjaan saya itu
berkaitan dengan seni,
tentang kecantikan. Gak
semua orang bisa
menjalaninya meskipun
sudah kursus. Banyak
temen-temen saya yang
sudah lulus kursus tapi ya
nganggur, gak buka salon.
Ato berhenti di tengah
jalan..Ngerasa susah jadi
gak mau nerusin. J adi
harus punya bakat lah
untuk bekerja di salon dan
bridal.
B.a Persepsi
subyek
terhadap
pekerjaan
salon berupa
pekerjaan
salon
membutuhkan
bakat khusus
di bidang seni
yang tidak
dimiliki semua
orang.
Apakah anda pernah
mendapat
tanggapan/pendapat
dari orang lain
tentang pekerjaan
anda?
Ya pernahada yang
bilang baguslah sama
hasilnya. Ada yang muji
juga. Hehehe..
Bb. Respon positif
dari pekerjaan
yang didapat
subyek
Kira-kira masalah
apa yang anda
hadapi dalam bekerja
di salon anda?
Biasanya itu kalo jasa itu
kalo tidak bisa memenuhi
keinginan pelanggan bisa
menjadi beban. Kadang
tidak sesuai dengan
keinginan pelanggan, itu
yang menjadi masalah.
Kalo biasanya kalo
pelanggan minta ini tapi
meleset sedikit saja, itu
menjadi beban Kadangkan
orang rambutnya
teksturnya berbeda-beda.
Orang gak mau tau

Perpustakaan Unika

129
maunya jadinya sama, dan
itu menjadi beban untuk
kita.
Dan bagaimana anda
mengatasinya?





Yah belajar lagi. liat-
liat..eh..apa..eh..itu ya..liat-
liat sekarang trennya
apa..kita harus istilahnya
itu..apa.. bisa mengerti
sekarang trennya apa liat
dari media-media, liat tv
seminar-seminar, majalah
juga.
C.a Problem
solving subyek
terhadap
masalah yang
dihadapi
Apakah anda
mengembangkan
keterampilan salon
dari pekerjaan anda
sehari-hari di salon
atau dari kursus yang
anda ikuti?
Di kursus belajarnya
kurang alami, masih pake
aturan-aturan. Ada teori
motongnya, tapi kenyataan
kan rambut orang ga sama,
jadi yah harus bisa
ngerasain motongnya
supaya bisa pas. J adi yah
harus belajar terus. Setiap
tahun kan juga ganti
model, jadi harus liat juga
model yang terbaru,
biasanya liat artis-artis
potongannya apa harus
dipelajari biar klo
pelanggan minta dipotong
ala artis juga bisa.

Bagaimana kesiapan
mental anda dalam
mengerjakan
pekerjaan salon?
Kalo lagi gak mood,
motonge jadi gak bagus.
Tapi namane orang kerja
ya nek pas mood e jelek ya
tetep berusaha motong
sebaik mungkin. Kalo saya
jenuh ya mencari
kesenangan hiburan
lainnya lah. Cari
kesenangan liat-liat hal
yang berbau seni, patung,
benda-benda lain juga
yang ada unsur seninya.
C.b Subyek
memliki
kesiapan
mental
menghadapi
rasa jenuh dan
emosi yang
kurang baik
dengan tetap
Perpustakaan Unika

130
Itu saya lakuin pas salon
tutup.
bekerja sebaik
mungkin dan
mencari
kesenangan di
waktu luang
subyek.
Sebagai seorang
dewasa apa saja
kewajiban yang anda
jalani?
Saya berkewajiban
menikah. Bekerja dan
berkarir, memenuhi
kebutuhan, mengurus
rumah tangga. Gitu lah..
E.a


E.b


Tugas
perkembangan
mengurus RT
Tugas
perkembangan
berkarir
Bagaimana rencana
karir anda di masa
depan?
Ya kadang kalo gak jenuh
ya mantap dengan
salonya mantaplah pasti
bisa ngembangin usaha ini.

Dalam
bermasyarakat and
aingin dikenal
sebagai siapa?
Sebagai penata rias dan
rambut tentunya.

















Perpustakaan Unika

131



TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek 2

Nama : SY

Usia : 23 tahun

J enis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Karyawan Swasta (bagian keuangan)

Pertanyaan Jawaban Kode Keterangan
Apa cita-cita anda
waktu masih kecil?
Waktu kecilpengen jadi
perancang pakaian. Suka
nggambar baju-baju.
Pernah waktu kecil
ngambar baju dan jahit
sendiri. Hasile ndak rapi
sih tapi seneng aja bisa
bikin baju sendiri.

Kenapa anda
menginginkan
menjadi perancang
pakaian?
Suka nggambar baju
soalnya. Nek liat tv juga
suka liat baju artis kecil e.
Kan bagus-bagus baju e.

Bagaimana
hubungan anda
dengan saudara-
saudara anda?
Hubungan dengan kakak
dan adik baik-baik saja.
Saya kan anak ketiga
punya kakak perempuan ,
dan kakak laki-laki, sama
punya adik laki-laki satu.
Akrab semua. Deketnya
sih sama kakak
perempuan.

Bagaimana
hubungan anda
dengan orang tua?
Baik-baik saja. Deket
sama papa. Papa tu
sebenere orang yang keras.
Kalo anak-anake nakal ya

Perpustakaan Unika

132
dipukul pake koran. Tapi
sebenere papa orang yang
sayang sama anak-anake.
Apa pekerjaan orang
tua anda?
Papa buka toko kelontong
di rumah. J ual barang-
barang kebutuhan rumah
tangga. Mama selaen ibu
rumah tangga juga bantu
papa. Papa punya banyak
pelanggan juga di toko.

Berarti orang tua
anda selalu berada di
rumah?
Iya. Tapi papa sudah ndak
ada sekarang, jadi yang
buka toko cuma mama.
Mama kasihan, biasane
ada papa tapi sekarang
sendirian, jadi kalo pulang
kerja langsung pulang
untuk nemeni mama
ngobrol ato nonton tv.

Apakah saudara anda
juga menemani
mama anda?
Kalo kakak perempuan
uda menikah dan tinggal di
Surabaya. Sedangkan
kakak laki-laki dan adik
laki-laki tuh kalo pulang
mesti malem-malem.

Apa kegiatan anda
saat remaja?
Sekolah. Sama ikut les-les
pelajaran seperti
matematika, fisika, dan
kimia. Sama membantu di
toko juga. Biasanya selain
menlayani pembeli saya
sukanya membantu
membuat anggaran dan
laporan keuangan. Suka
menghitung uang.

J urusan apa yang
anda ambil saat
sekolah?
SMA ambil jurusan IPS.
Kuliah jurusan ekonomi.
Terus waktu masih kuliah
sambilane ngelesi anak
SMA akutansi.

Lalu setelah lulus
kuliah apa yang anda
Bekerja. Ngelamar di
perusahaan swasta bidang

Perpustakaan Unika

133
lakukan? pergudangan besi baja.
Kerja bagian keuangan.
Apa yang membuat
anda memilih karir
di bidang keuangan
tersebut?
Karena pada awalnya saya
sekolah tepatnya SMA
sudah suka pelajaran
bidang akutansi. Trus
melihat kondisi lapangan
pekerjaan juga lebih
banyak pada bidang itu ya
akhirnya saya pilih masuk
ke bidang akutansi.



D.d



Pengaruh dari
luar berupa
informasi
pekerjaan yang
didapat subyek
Keterampilan khusus
apa yang anda miliki
berkaitan dengan
karir anda sekarang?
Dari sekolah sudah diajari
keterampilan akutansi,
terus dari ngelesi, juga dari
pekerjaan sekarang
mendapat pengalaman lah.
Saya bisa menginput data,
administrasi keuangan, dan
memahami alur dari
perdagangan.





A.a





Keterampilan
khusus subyek
yang berkaitan
dengan
pekerjaan
Bakat apa yang anda
miliki berkaitan
dengan karir anda
sekarang?
Apa yasaya punya bakat
berhitung. Waktu sekolah
nilai yang berhubungan
dengan berhitung seperti
matematika dan akutansi
selalu mendapat nilai baik.
J adi itu bakat saya.
A.b






Bakat yang
dimiliki
subyek
berkaitan
dengan
pekerjaan.

Sudah berapa lama
anda bekerja?
Hampir setahun ini, saya
kan juga baru saja lulus
kuliah tahun lalu.

Perpustakaan Unika

134
Apa pendapat anda
tentang pekerjaan
anda itu sendiri?
Akutansi tu menarik untuk
dipelajari. Banyak untunge
daripada kekurangane.
Kekurangane apa
ya.wah belum nemuin.
Bisa dipake buat cari kerja.
Lapangan kerja luas.
B.a Pengalaman
belajar
membuat
subyek
berpersepsi
akutansi
menarik untuk
dipelajari.
Apakah anda pernah
mendapat tanggapan
dari orang lain
tentang pekerjaan
anda?
Ya paling dari orang tua
dan teman, semua
mendukung pekerjaan
saya.
B.b Mendapat
tanggapan
positif dari
orang tua dan
teman.
Kira-kira masalah
apa yang anda
hadapi dalam bekerja
di kantor anda?
Kendala jarang terjadi,
Cuma karena masalah di
perusahaan sangat
kompleks, yang semula
ndak ada masalah menjadi
ada masalah. Aku kerja
bagian penjualan sales.
Ada sales yang mengirim
barang tapi toko mendadak
tutup. Toko tidak mau
mengganti kerugian,
perusahaan juga tidak
mau, seles pun juga tidak
mau mengganti, berarti
masalah ini kan harus
diselesaikan.















Perpustakaan Unika

135

Dan bagaimana anda
mengatasinya?

Awalnya pasti menjadi
tanggung jawab sales, mau
tidak mau sales harus
bayar dan menjadi piutang
seles, tetapi sekarang ada
kebijakan perusahaan
maka didiskusikan
bersama atasan dan seles
yang bersangkutan.






C.a







Problem
solving subyek
dengan cara
diskusi
Bagaimana kesiapan
mental anda dalam
mengerjakan
pekerjaan kantor?
Ya lama-lama pekerjaan
seperti itu tiah hari makin
lama suntuk, jenuh, tapi
dijalani saja, yang jelas
sampe rumah tidak mikir
pekerjaan. Tidak terbawa
sampe membawa urusan
kantor ke rumah. J adi
sampe kantor fresh.



C.b



Kesiapan
mental subyek
dengan
mengatur
pikiran agar
tetap fresh di
kantor.
Apakah rencana
karir anda di masa
depan?




Untuk saat ini saya
berkarir di bidang
keuangan saya ingin
menjadi akuntan
profesional bisa mengurusi
semua hal apalagi pajak.
Kalo ke depan belum tahu.
Karena kalo masa depan
itu kenyataan sering lain,
kondisi berubah apalagi
cewek kalo sudah menikah

Perpustakaan Unika

136
pasti banyak yang
dipikirkan, kalo sudah
menikah tidak hanya bisa
memikirkan karir saja,
tetapi rumah tangga.
Sebagai seorang
dewasa apa saja
kewajiban yang anda
jalani?
Bekerja. Sekarang ini
keuangan keluarga
mengalami kemunduran.
Toko sudah sepi
pelanggan, apalagi papa
sudah ndak ada. J adi saya
membantu mencukupi
kebutuhan keluarga.





E.c





Tugas
perkembangan
memenuhi
kebutuhan
keluarga.
Dalam
bermasyarakat anda
ingin dikenal sebagai
siapa?
Seorang akuntan
profesional.













Perpustakaan Unika

137


TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek 3

Nama : HS

Usia : 27 tahun

J enis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Karyawan bank swasta asing (operational staff)

Pertanyaan Jawaban Kode Keterangan
Apa cita-cita anda
waktu masih kecil?
Waktu kecil pengene jadi
pemilik hotel. Bangun
hotel sendiri, terus
nyewain. J adi kaya raya.
Itu waktu masih kecil sih.

Kenapa anda
menginginkan
menjadi pemilik
hotel?
Aku suka gambar. Gambar
bangunan tinggi
bertingkat. J adi kepikiran
pengen punya hotel.

Bagaimana
hubungan anda
dengan saudara-
saudara anda?
Aku deket ma adik laki-
lakiku. Aku anak pertama,
punya adik perempuan
sama laki-laki.

Bagaimana
hubungan anda
dengan orang tua?
Biasa aja.Ngga deket-
deket amat. Orang tua
deket ma adik-adik. Aku
Cuma deket ma adik laki-
laki aja.

Apa pekerjaan orang
tua anda?
Papa kerjanya ke Solo,
distributor percetakan.
Mamaku ibu rumah
tangga.

Berapa hari papa
anda ke luar kota
untuk bekerja?
Yah Cuma tiga hari dalam
seminggu.

Perpustakaan Unika

138
Apa kegiatan anda
saat remaja?
Sekolah, terus, les musik,
keyboard. Pernah rutin les
renang juga.

J urusan apa yang
anda ambil saat
sekolah?
SMA aku jurusan IPA,
terus kuliah masuk arsitek.
Lulus aku masuk jurusan
arsitek lagi ambil S-2. Aku
kan kuliah cuma tiap hari
Sabtu, jadi aku cari
kerjaan, nyoba-nyoba
konsultan kontraktor, tapi
masuk hari Sabtu, hari
Minggu masuk. J adi waktu
untuk laporan/tugas kan ga
ada. Aku mikir pekerjaan
apa yang waktu Sabtu
libur? Waktu dulu
setahuku cuma bank.. Aku
masuk marketing. Terus
aku dapat pengalaman oh
cara ngomong sama orang
gitu. Terus bank tempat
kerjaku sekarang buka aku
pindah di sini.











D.d











Informasi
subyek tentang
pekerjaan pada
jam kerja yang
mendukung.
Anda memilih
bekerja di bank atas
keputusan sendiri
atau dari orang lain?
Aku putusin sendiri.
Kenapa anda tidak
memilih menjadi
konsultan kontraktor
setelah lulus S-2?
Kalo di kontraktor tu
sistem gaji perbulan. Entah
proyek semilyar ato
kurang dari itu, gaji cuma
bulanan. Satu bulan 500-
850 ribu. Kecil kalo
dibandingin bank tempat
aku kerja sekarang yang
uda tiga tahun..Di
kontraktor ada jenjang
karir yang sangat panjang
untuk staff gambar
arsitektur muda. J adi sulit
lah untuk penghasilane.




D.e




Penghasilan
mempengaruhi
subyek dalam
pemilihan
karir.
Perpustakaan Unika

139
Sebagai seorang
dewasa tugas apa
yang menurut anda
menjadi kewajiban
anda?
Menabung. Memenuhi
kebutuhan keluarga dan
menabung untuk modal
membuka usaha sendiri.
E.c Tugas
perkembangan
mencukupi
kebutuhan
keluarga.
Apakah anda
mempunyai
keterampilan yang
berhubungan dengan
pekerjaan anda ini?
Keterampilanku analisa
data, proses sistem,
ketelitian, dan team work.
Pekerjaanku kan
berhubungan dengan
kantor pusat di J akarta,
sama bagian marketing,
jadi gak boleh ada
kesalahan memasukkan
data lah.
A.a









Keterampilan
subyek yang
berkaitan
dengan karir





.
Darimana anda
mendapat
keterampilan
tersebut?
Dari bank tempat kerja
sebelumnya. Aku belajar
otodidak, penglaman kerja
dua tahun, sama
pekerjaanku sekarang yang
aku jalani tiga tahun. Di
situ aku banyak dapat
keterampilan dari
pengalaman.

Bakat apa yang anda
miliki berkaitan
dengan karir?
Aku pinter di analisis data.
Itu bakatku.
A.b Bakat subyek
berkaitan
dengan
pekerjaan.
Apa pendapat anda
tentang pekerjaan
anda itu sendiri?
Yang jelas monoton.
Pekerjaannya cuma itu-itu
aja. Terus butuh ketelitian.
B.a


Persepsi
subyek tentang
pekerjaan
Apakah anda pernah
mendapat tanggapan
dari orang lain
tentang pekerjaan
anda?
Apa ya..pernah sih, paling
wah keren ik kerja di bank
asing. Gitu sih. Untuk
status aja, katanya
pekerjaan bergengsi.
B.b Tnggapan
positif yang
didapat
subyek.
Kira-kira masalah
apa yang anda
hadapi dalam bekerja
di kantor anda?
Salah masukkin data. Itu
sudah fatal. Nambahin
angka ato ngurangi, fatal
itu.

Perpustakaan Unika

140
Dan bagaimana anda
mengatasinya?
Caranya cuma lewat
komunikasi. Komunikasi
dengan atasan, dan
negosiasi lah.
C.a



Problem
solving subyek
terhadap
masalah yang
dihadapi
Bagaimana kesiapan
mental anda dalam
menghadapi
pekerjaan?
Yah karena pekerjaanku
monoton, kalo bosen
ngobrol sama temen, crita-
crita, gosip, kadang maen
game komputer. Biar gak
suntuk lah pokoke.
C.b Kesiapan
mental subyek
dengan
mencari
hiburan.
Bagaimana rencana
karir anda di masa
depan?
Pengen punya usaha
sendiri. Tapi tetep sebagai
karyawan bank. Usaha
sendirinya sambilan.







Dalam
bermasyarakat anda
ingin dikenal sebagai
siapa?
Karyawan bank. Kalo pun
udah punya usaha sendiri
aku tetep pengen status
sebagai karyawan bank.














Perpustakaan Unika

141
TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek 4

Nama : J S

Usia : 30 tahun

J enis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Guru Privat dan koordinator bimbel

Pertanyaan Jawaban Kode Keterangan
Apa cita-cita anda
waktu masih kecil?
Pengen jadi dokter. Lucu
ya cita-citaku waktu masih
kecil. Maen dokter-
dokteran asdik-adikku
kusuruh jadi pasien.
Hahaha

Kenapa anda
menginginkan
menjadi dokter?
Dulu aku terkesan banget,
dokter tuh orange
berwibawa, pake jas putih.
Dokter tup pinter
nyembuhin penyakit.
Makane dulu pengen jadi
dokter.

Bagaimana
hubungan anda
dengan saudara-
saudara anda?
Baik..Aku kan anak
pertama. Adikku cewek
semua empat orang. Aku
sayang sama semua adik-
adikku.

Bagaimana
hubungan anda
dengan orang tua?
Aku deket ma papa
sebelum papa meninggal.

Apa pekerjaan orang
tua anda?
Papa kerja agen koran.
Papa sudah punya banyak
langganan. Mama ibu
rumah tangga aja.

Ke mana papa anda
mendistribusikan
koran?
Di sekitar perumahan,
sama, terus ke kantor-
kantor.

Perpustakaan Unika

142
Apa kegiatan anda
saat remaja?
Sekolah, bantu papa jualan
koran, nganter ke
pelanggan. Terusbantuin
adik belajar, karena adik
kan gak ada yang les
privat.

J urusan apa yang
anda ambil saat
sekolah?
Aku SMA tu ambil jurusan
IPA. Terus aku tertarik
sama komputer makanya
aku pengen masuk jurusan
teknik komputer. Tapi
karena kampusnya di
J ogja, jadine dilarang sama
orang tua. Kejauhan
alasane orang tua. Ya
sudah akhirnya aku milih
teknik elektro di Salatiga.
Setidake kalo teknik
elektro kan ada hubungane
dengan komputer juga.

Apa yang anda
lakukan setelah
kuliah di jurusan
elektro?
Aku kerja jadi seles di
toko komputer. Cuma
penghasilane tuh gak tetep,
jadi aku gak betah kerja di
situ. Terus satu tahun aku
berhenti. Tapi belum
langsung dapet kerjaan.

Lalu apa yang anda
lakukan untuk
mengisi waktu anda?
Aku di rumah. Yah ngajari
adik-adikku belajar. Aku
kan udah jalani pendidikan
paling dulu, jadi semua
pelajaran aku bisa.

Lalu bagaimana
awalnya anda
bekerja sebagai guru
privat?
Aku ditawari temen. Buka
bimbel. Tapi karena gak
ada pengalaman ya ikut
lembaga dulu. Setelah
dapet pengalaman cara
mengajar, terus buka
bimbel berdua sama
temen. Aku guru privat
dan koordinator, ngerekrut
temen-temen yang mau
D.b









Pengaruh
teman dalam
pemilihan
karir






Perpustakaan Unika

143
jadi guru privat juga.
Selain itu gak punya
pilihan lain sih. Papa
meninggal otomatis aku
anak laki-laki satu-satunya
yang menopang
perekonomian keluarga.
J adi aku ambil kesempatan
kerja yang sudah ada.



D.c



Pengaruh
perekonomian
keluarga
dalam memilih
karir.
Sudah berapa lama
anda menjalankan
pekerjaan anda?
Aku udah lima tahun kira-
kira. Udah cukup lama.





Apakah anda
mempunyai
keterampilan yang
berhubungan dengan
pekerjaan anda ini?
Dari lima tahun jadi guru
privat kurasa aku udah
punya keterampilan. Dari
buat soal, mengaraji materi
pelajaran, membantu
murid memecahin soal
yang sulit, pendekatan ke
murid dengan cara yang
berbeda-beda.


A.a


Keterampilan
subyek dalam
memilih karir
sebagai guru
privat.
Apa bakat yang anda
miliki berkaitan
dengan pekerjaan
anda?
Bakataku menguasai
pelajaran IPA. Dulu
nilaiku di sekolah juga
bagus di bidang IPA.
A.b Bakat subyek
di bidang IPA
Apa pendapat anda
tentang pekerjaan
anda itu sendiri?
Ya butuh kesabaran lah.
Soalnya kalo gak sabar
gak bisa jadi guru privat.
B.a

Persepsi
subyek tentang
pekerjaan
Apakah anda pernah
mendapat
tanggapan/pendapat
dari orang lain
tentang pekerjaan
anda?
Ehmkurasa aku dapet
tanggapannya dari orang
tua murid. Mereka aku
lihat lebih percaya kalo
aku yang bimbing anaknya
belajar. Aku kasih guru
lain kebanyakan gak mau.
B.b Tanggapan
positif dari
orang tua
murid
Kira-kira masalah Yah paling murid-muridku
Perpustakaan Unika

144
apa yang anda
hadapi dalam
bekerja?
kan sifat e sama sikap e
dalam belajar beda-beda.
Ada yang nurut, ada yang
suka ajak becanda terus.
Konsenterasi kadang susah
banget kalo lagi pada
capek.
Dan bagaimana anda
mengatasinya?
Caranya beda-beda untuk
tiap murid. Ada yang
gampang diatur. Ada yang
sulit buat konsen belajar.
Biasanya kalo udah gak
konsen atau ngantuk aku
ajak becanda, biar
pikirannya fresh lagi.
Pendekatan tiap anak gak
ada yang samalah pokoke.
C.a Problem
solving dengan
pendekatan
cara mengajar
berbeda pada
tiap murid.
Bagaimana kesiapan
mental anda dalam
menghadapi
pekerjaan?



Yah dengan sabar. Harus
menyiapkan kesabaran
dulu, agar bisa
menghadapi sikap murid-
murid yang sering
berubah-ubah dan sering
mood-mood an.
C.b Kesiapan
mental subyek
dengan
kesabaran
dalam
mnghadapi
murid.
Sebagai seorang
dewasa apa saja
kewajiban yang anda
jalani?
Bekerja mencukupi
kebutuhan keluargaku.
E.c
Bagaimana rencana
karir anda di masa
depan?
Ada keinginan untuk
menjadi teknisi komputer
tetapi juga ada keinginan
membuka kelas bimbingan
belajar. Namun sekarang
masih mengumpulkan
modal.

Dalam
bermasyarakat anda
ingin dikenal sebagai
siapa?
Untuk sekaran sebagai
pembimbing atau guru
privat.



Perpustakaan Unika

145



LAMPIRAN C.
SURAT BUKTI
PENELITIAN


Perpustakaan Unika

You might also like