You are on page 1of 14

Segi fisika

Sebagai tempat hidup dan menyediakan ruang gerak bagi organisme didalamnya

Segi kimia Segi biologi


Sebagai pembawa unsur hara, mineral, vitamis dan gas2 terlarut dsbnya Sebagai media yg baik utk kegiatan biologis dalam pembentukan dan penguraian bahan2 organik

Suhu

Kecerahan

Suhu : berkaitan dengan laju metabolisme dan daya larut gas serta reaksi kimia dalam air. Kisaran suhu yang optimal berbeda pada setiap stadia. Kisaran yang ditoleransi 25 32 oC. Pengukuran dengan menggunakan alat thermometer, dilakukan pada saat pagi dan siang hari.

Kecerahan :

Disebabkan adanya bahan2 yg melayang dalam air baik berupa bahan organik seperti plankton dan jasad renik, maupun bahan anorganik seperti suspensi lumpur. Pengukuran dengan menggunakan alat secchi disk (piringan hitam putih) dan dilakukan pada saat siang hari. Kecerahan yang baik antara 25 40 cm

Salinitas pH atau derajat keasaman Oksigen terlarut (DO) Karbondioksida (CO2) Amonia

Salinitas : Merupakan jumlah garam yang terkandung dalam air, yg dominan adalah Na Cl. Berpengaruh pada tekanan osmotik, sehingga organime air ada yg bersifat euryhaline dan stenohaline. Kebutuhan salinitas tergantung pada spesies dan stadia hidup. Alat yang digunakan adalah refraktometer. Pengukuran dilakukan sesuai kebutuhan

pH atau derajad keasaman, Merupakan suasana air yg menunjukkan keasaman dan kebasaan air dengan nilai 0 14. Erat hubungannnya dg ketersedian CO2. pH air yang baik antara 6.5 8.5. Pengukuran dengan kertas lakmus, pH paper, pH pen atau pH meter. Dilakukan pada saat pagi hari dan sore hari

Oksigen terlarut (DO) : diperlukan utk kegiatan respirasi organime air. DO berasal dari hasil fotosintesa phytoplankton dan difusi dari udara. Kebutuhan minimum sebesar 3 ppm. Pengukuran dengan DO meter atau metode titrasi winkler. Dilakukan pada saat pagi (subuh) dan sore (menjelang magrib).

Karbondioksida (CO2) : Dihasilkan dari proses respirasi organisme dan penguraian bahan organik, dan diperlukan sbg bahan dlm proses fotosintesa. Batas maksimum yg diperbolehkan sebesar 15 ppm. Pengukuran dengan titrasi dan dilakukan pada pagi dan sore hari

Amonia : Berasal dari kotoran organisme, sisa pakan dan perombakan bahan organik. Terdapat dalam 2 bentuk : NH4 tidak bersifat racun dan NH3 yg bersifat racun. Di media air tidak boleh lebih dari 0.1 ppm. Pengukuran dengan titrasi atau tes kid. Dilakukan sesuai keperluan.

Keberadaan plankton didalam air Pengukuran kelimpahan fitoplankton Pengamatan phytoplankton

Keberadaan plankton didalam air dapat digunakan sbg indikator kesuburan air. Jenis plankton terbagi phytoplankton (tumbuhan) dan zooplankton (hewan). Jenis phytoplankton : Chlorophyceae, Cyanophyeceae, Chryssophyceae dan Bacillariophyceae. Jenis zooplankton : berbagai larva avertebrata air antara lain protozoa, crustacea, molusca, porifera, dll

Pengukuran kelimpahan fitoplankton dengan menggunakan alat plankton net dg mesh size tertentu. Diletakkan di objec glass dan diamati dibawah mikroksop. Identifikasi spesies dilakukan dengan menggunakan buku identifikasi. Pengamatan phytoplankton dilakukan pagi hari (05.00 09.00) dan zooplankton pada tengah hari (09.00 12.00)

You might also like