Professional Documents
Culture Documents
ALKOHOL
Disusun oleh:
ISMAIL MAQBUL
NPM 230210120053
KELOMPOK 7
SHIFT 2
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JATINANGOR
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
atas ridho dan karuniaNya lah saya dapat menyelesaikan laporan praktikum
Alkohol. Dalam penyusunan laporan akhir ini mungkin saya mengalami kesulitan
dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan
wawasan serta pola pikir saya. Namun berkat keyakinan, keinginan, dan usaha
akhirnya hambatan itu dapat diatasi.
Saya menyadari sedalam-dalamnya bahwa saya sebagai manusia tidaklah
sempurna dalam pembuatan laporan ini. Dengan demikian saya berharap dengan
dibuatnya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya
bagi saya pribadi. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan dalam
matakuliah Kimia Organik.
Ismail Maqbul
ii
DAFTAR ISI
BAB
Halaman
DAFTAR TABEL .............................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... v
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................1
1.2. Tujuan Praktikum ........................................................................2
1.3. Prinsip Praktikum ........................................................................2
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Alkohol ............................................................ 3
2.1.1. Alkohol Primer ......................................................................... 3
2.1.2. Alkohol Sekunder .................................................................... 3
2.1.3. Alkohol Tersier ........................................................................4
2.2. Tinjauan Umum Uji Kualitatif Alkohol ...................................... 4
2.2.1. Metode Ritter ........................................................................... 4
2.2.2. Metode Iodoform ..................................................................... 5
2.3. Tinjauan Umum Sampel ............................................................. 5
2.3.1. Metanol .................................................................................... 5
2.3.2. Alil Alkohol ............................................................................. 6
2.3.3. Isopropil Alkohol...................................................................... 6
2.4. Tinjuan Umum Pereaksi .............................................................7
2.4.1. Asam Asetat ............................................................................. 7
2.4.2. Kalium Permanganat ................................................................ 8
2.4.3. Natrium Hidroksida .................................................................8
2.4.4. Iodine (I2 dalam KI) .................................................................9
10
10
10
10
11
11
11
iii
iv
12
12
13
13
15
DAFTAR TABEL
No
Judul
Halaman
Alat Praktikum.............................................................................
10
Bahan praktikum.........................................................................
10
12
12
DAFTAR GAMBAR
No
Judul
Halaman
Struktur Metanol..........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, alkohol banyak terdapat disekeliling kita.
Alkohol tidak hanya bersifat merugikan tetapi juga dapat bermanfaat bagi kita.
Alkohol merupakan suatu senyawa yang memiliki gugus oksigen dan hidrogen.
Alkohol juga sering disebut dengan alkanol. Alkohol jika dikonsumsi dapat
menyebabkan kantuk dan bersifat memabukkan walaupun tidak bersifat racun yang
terdapat pada etanol. Contoh alkohol yang lain yaitu metanol yang diproduksi
sebagian besar dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan formaldehit. Pada
umumnya dalam kehidupan sehari-hari seperti yang kita ketahui bahwa terdapat
beberapa fungsi alkohol diantaranya yaitu sebagai bahan dasar sintesis senyawa
organik, sebagai pelarut, sebagai bahan dasar pembuatan deterjen sintetik misalnya
lauril alkohol, sebagai bahan pembersih kaca, dan campuran metanol dan etanol
sering dicampurkan dengan bensin sebagai bahan bakar.
Untuk itu praktikum kimia organik yang berjudulkan alkohol kali ini dilakukan
agar kita dapat mengidentifikasi atau mengetahui apakah suatu senyawa tertentu
tergolong alkohol atau bukan alkohol dengan menggunakan metode Ritter serta dapat
mengidentifikasi atau mengetahui apakah suatu senyawa tertentu dapat tergolong
alkohol sekunder atau bukan dengan menggunakan metode Iodoform melihat alkohol
yang memiliki fungsi dalam kehidupan sehari-hari serta dapat juga merugikan bagi
kita sehingga kita dapat memilah dan memilih mana alkohol yang dapat digunakan
maupun yang tidak dapat digunakan sehingga adanya alkohol dapat bermanfaat dan
aman serta tidak disalahgunakan bagi kehidupan sehari-hari.
1.2
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kimia organik yang berjudulkan alkohol kali ini yaitu
untuk mengidentifikasi alkohol atau bukan alkohol pada suatu senyawa dengan
menggunakan metode Ritter dan untuk mengidentifikasi alkohol sekunder pada suatu
senyawa dengan menggunakan metode Iodoform.
1.3
Prinsip Praktikum
Adapun prinsip praktikum kimia organik yang berjudulkan alkohol kali ini
yaitu reaksi oksidasi alkohol primer dan sekunder oleh larutan kalium permanganat
dalam asam asetat dengan metode Ritter dan reaksi oksidasi alkohol (R-CHOH-CH3)
menjadi keton (R-CO-CH3), menghasilkan proses iodinasi, dan pemutusan gugus Cl3dengan menghasilkan endapan iodoform kuning terang dengan metode Iodoform.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Alkohol dapat dibagi
kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi gugus -OH dalam
rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki
beberapa perbedaan kimiawi (Jim Clark, 2007).
2.1.1 Alkohol Primer
Pada alkohol primer (1), atom karbon yang membawa gugus -OH hanya
terikat pada satu gugus alkil. Beberapa contoh alkohol primer antara lain:
Contoh:
2.2
2.3.1 Metanol
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus,
adalah senyawa
kimia CH3OH.
Ia
merupakan
bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang
ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau
yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). metanol digunakan sebagai bahan
pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol
industri.
alkohol allylic.
Gambar 2. Struktur alil alcohol (Wikipedia)
Isopropil alkohol adalah nama populer dari senyawa kimia dengan rumus
molekul C3H8O atau C3H7OH. Senyawa ini merupakan senyawa tak berwarna, mudah
terbakar dengan bau menyengat. Senyawa ini merupakan alkohol sekunder yang
paling Sederhana, dimana atom karbon yang mengikat gugus alkohol juga mengikat 2
atom karbon lain (CH3)2CHOH. Merupakan isomer struktur dari 1-propanol.
Gambar 3. Struktur isopropyl alcohol (Wikipedia)
2.4
hidroksida (NaOH),
dikenal
sebagai soda
Natrium
hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk
pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara
spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan
akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol,
walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada
kelarutan KOH.
10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1
3.2.1 Alat-alat
Tabel 1. Alat praktikum
No
1
Alat
Kawat Kasa
Fungsi
Alas penyebaran panas
Pemanas air
Penjepit
Pipet
Rak Tabung
Spatula
Tabung Reaksi
Timbangan
3.2.2 Bahan-bahan
Tabel 2. Bahan praktikum
No
Bahan
11
Alil alcohol
Aquades
I2
Isopropyl alkohol
KI
KMnO4 1%
8
9
Metanol
NaOH 10%
3.3
Prosedur Kerja
12
lebih banyak larutan iodin sampai warna iodin stabil untuk 2 menit. Kemudian
ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH untuk menghilangkan kelebihan larutan
iodina, lalu diencerkan dengan 5 ml air, dan dibiarkan selama 5 menit pada
temperatur kamar.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Metode Ritter
Isopropil Alkohol
Metanol
Alil Alkohol
Metode Iodoform
Isopropil Alkohol
Metanol
Alil Alkohol
4.2
Pembahasan
[Alkohol primer]
R2CHOH
[Alkohol sekunder]
R3COH
tidak bereaksi
[Alkohol tersier]
16
Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang
kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri,
kebanyakan
digunakan
sebagai
basa
dalam
proses
produksi bubur
kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah
basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia. Natrium hidroksida
murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran
ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan
menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan
melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol,
walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada
kelarutan KOH. Sedangkan pereaksi iodine merupakan zat padat yang sukar larut
dalam air, di mana kelarutannya sebesar 0,0013 mol/ L pada suhu 25o C, tetapi sangat
mudah larut dalam larutan KI karena membentuk ion I3-.
Perlakuan pertama adalah memasukan sampel ke dalam tabung reaksi, lalu
ditambahkan aquades untuk mengencerkan sampel. Aquades adalah air hasil destilasi/
penyulingan sama dengan air murni atau H2O, kerena H2O hampir tidak mengandung
mineral. Setelah itu dimasukan NaOH, NaOH ini digunakan sebagai pengatur basa di
reaksi iodoform ini. Lalu ditambahkan reagen iodin. Iodin adalah sebuah polimer
larut air yang mengandung sekitar 10% iodin aktif. Lalu ditambahkan reagen iodin.
Iodin adalah sebuah polimer larut air yang mengandung sekitar 10% iodin aktif.
Kemudian dilihat perubahan yang terjadi, karena ketiga sampel tidak menunjukan
adanya endapan. Kemudian larutan tersebut dimasukan kedalam air yang mendidih
selama 5 menit untuk melihat adanya proses pengendapan. Setalah itu berikan
beberapa tetes pereaksi, penambahan pereaksi tergantung pada kondisi yang terjadi.
Jika larutan berubah menjadi putih maka larutan ditambah I2 dan jika larutan terdapat
endapan maka larutan ditambahkan NaOH agar terlihat lebih jelas endapannya.
Kemudian didiamkan pada suhu kamar.
Hasil positif menunjukan bahwa isopropyl alcohol dan alil alcohol merupakan
alcohol sekunder. Dan methanol bukan termasuk alcohol sekender. Sesuai deng
17
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa dengan menggunakan metode ritter
semua sampel positif merupakan golongan alcohol, karena pada dasarnya metode ini
untuk mengetahui golongan alcohol primer atau sekender. Sedangkan dengan
menggunakan metode iodoform, yang merupakan metode untuk mengetahui
golongan alcohol sekunder maka didapat hasil bahwa hanya isopropil alcohol dan alil
alkhol yang termasuk kedalam alcohol sekunder.
5.2 Saran
Disiplin kerja, hati-hati, dan ikuti prosedur yang ada.
19
Daftar Pustaka
2010.
Standarisasi
larutan
baku
KMnO4.
http://yi2ncokiyute.blogspot.com/2010/07/standarisasi-larutan-bakukmno4.html diakses 25 november 2013 pukul 9.28 WIB
20
21
Lampiran 1. Dokumentasi
No
1
Gambar
Keterangan
3
Memasukan KMnO4 ke tabung reaksi
4
Memasukan aquades ke dalam tabung reaksi
5
Memasukan larutan NaOH ke tabung reaksi
22
6
Menaambahkan reagen iodin
7
Memanaskan larutan
8
Menambahkan larutan iodin setalah dipanaskan
23