You are on page 1of 16

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah sebuah teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi yang saling tegak lurus (orthogonal). Pada saat ini, OFDM telah dijadikan standar dan dioperasikan di Eropa yaitu pada Proyek DAB (Digital Audio Broadcast), selain itu juga digunakan pada HDSL(High Bit-rate Digital Subscriber Lines; 1.6 Mbps)[9], VHDSL (Very High Speed Digital Subscriber Lines; 100 Mbps) , HDTV (High Definition Television) dan juga komunikasi radio. Teknologi ini sebenarnya sudah pernah diusulkan pada sekitar tahun 1950, dan penyusunan teoriteori dasar dari OFDM sudah selesai sekitar tahun 1960. Pada tahun 1966, OFDM telah dipatenkan di Amerika. Kemudian pada tahun 1970-an, muncul beberapa buah paper yang mengusulkan untuk mengaplikasikan DFT (Discrete Fourier Transform) pada OFDM, dan sejak tahun 1985 muncul beberapa paper yang memikirkan pengaplikasian tekonologi OFDM ini pada komunikasi wireless. Akhir-akhir ini teknologi OFDM ini kembali menjadi bahan pembicaraan para pakar komunikasi, hal ini tak dapat dipisahkan dari pesatnya perkembangan teknologi LSI. Karena sebelum teknologi LSI berkembang, meskipun secara teori sangat menjanjikan, tapi OFDM dianggap kurang aplikatif k arena terlalu rumit. 7.1. Karakteristik Propagasi pada Kanal Komunikasi Bergerak Dalam suatu kanal radio ideal, sinyal yang diterima hanya terdiri dari sebuah sinyal dengan lintasan tunggal langsung dari pemancar ( line of sight, LOS), yang mana akan memudahkan penerima untuk merekonstruksi ulang sinyal tersebut. Yang mana dalam kondisi real di lapangan, sinyal yang sampai pada penerima tersusun dari beragam kejadian pada kanal seperti atenuasi (pelemahan), refleksi (pantulan), dan difraksi pada sinyal yang ditransmisi. Kondisi in imasih diperburuk dengan adanya noise dari kanal yang dapat menyebabkan pergeseran fase atau frekuensi dari sinyal yang ditransmisi, atau mungkin juga terjadi pergeseran Doppler jika penerima dalam kondisi bergerak. Pemahaman kondisi ini merupakan hal penting untuk memahami system komunikasi radio, sebab pengetahuan tentang kanal merupakan kunci..

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Attenuasi Atenuasi adalah penurunan level daya sinyal ketika ditransmisi dari pemancar ke penerima. Ini dapat disebabkan karena lintasan yang panjang, hambatan pada lintasan yang dilalui, dan munculnya lintasan jamak (multipath). Gambar (7.1) berikut ini menunjukkan beberapa efek propagasi gelombang radio yang menyebabkan atenuasi. Suatu obyek yang menghalangi sinyal line of sight dapat menyebabkan atenuasi. Shadowing dapat terjadi ketika ada penghalang daiantara pemancar dan penerima. Ini dapat disebabkan adanya gedung dan bukit, yang mana merupakan factor penting dalam terjadinya atenuasi di suatu lingkungan.

Sinyal dari base station

Difraksi sinyal

Refleksi sinyal

Hambatan pada LOS

Mobile phone

Gambar (7.1) Efek pada propagasi radio

Rayleigh Fading Dalam kanal radio, sinyal RF(radio frequency) dari pemancar mungkin mengalami refleksi dari pbyek seperti bukit, gedung bertingkat, atau kendaraan. In menyebabkan munculnya lintasan jamak pada sinyal yang sampai ke penerima. Fase relatif pada sinyal-sinyal dari lintasan jamak dapat menyebabkan interferensi destruktif atau construktif pada bagian penerima. Ini akan dialami bila penerima berubah posisinya dari satu tempat ke tempat lain (dalam ukuran panjang gelombang carrier), sedemikian hingga menimbulkan terminology fast

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

fading. Fariasi yang terjadai bias mencapai10-30 dB pada suatu jarak yang sangat pendek. Gambar (7.2) mengilustrasikan kejadian fading.

Level sinyal dalam dB

Jarak dalam meter Gambar (7.2) Rayleigh fading pada system kmunikasi bergerak (frekuensi carrier 900 MHz)

Delay Spread Sinyal yang ditangkap oleh penerima radio tersusun dari sinyal langsung dari pemancar dan berbagai sinyal hasil pantulan dan difraksi. Sinyal terpantul muncul pada waktu yang berbeda disbanding sinyal dari lintasan langsung (LOS). Perbedaan waktu ini menyebabkan fase sinyal -sinyal tersebut berbeda pula. Sedemikian hingga energi sinyal tersebut juga berbeda dibanding dengan sinyal dari LOS. Masalah ini disebut delay spread, yang mana merupakan spreading time diantara sinyal yang dating pertama kali dibandin sinyal yang terakhir kali.

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Dalam system digital, delay spread

dapat

menimbulkan

intersymbol - interference. Ini

mengakibatkan adanya overlapping antara symbol satu dengan yang lainnya. Representasi sinyal baseband digital untuk peristiwa delay spread dapat diberikan pada Gambar (7.3) berikut.

a) Sinyal LOS

b) Sinyal delay dan refleksi

c) Sinyal pada lintasan jamak

Gambar (7.3) Perstiwa delay spread

Doppler Shiff Ketika penerima atau pemancar dalam kondisi bergerak, maka frekuensi yang ditangkap oleh penerima tidak akan sama dengan yang dikirimkan oleh pemancar. Peristiwa ini terjadi akibat pemancar dan penerima saling mendekat maka frekuensi yang ditangkap penerima akan mennjadi lebih besar disbanding frekuensi dari pemancar. Kondisi sebaliknya apabila keduanya bergerak menjauh, maka frekuensi yang ditangkap penerima akan lebih kecil dibanding frekuensi pada pemancar. Peristiwa ini dikenal sebagai efek Dopller.

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Besarnya beda frekuensi sebagai akibat Doppler effect tergantung pada gerak relatif sumber dan penerima dan kecepatan propagasi sinyal carrier. Bentuk pergeseran frekuensi Doppler adalah sebagai berikut:

f fo
dimana :

v c

- f = perubahan frekuensi yang ditangkap oleh penerima fo = frekuensi dari pemancar, yang dalam hal ini adalah frekuensi carrier c = cepat rambat gelombang di udara, 3 x 108 m/s v = kecepatan gerak pemancar/penerima

Sebagai contoh untuk kasus frekuensi carrier f o= 1 GHz, dan kecepatan gerak pemancar/penerima sebesar 60 km/jam (16.7 m/s) maka besarnya pergeseran Doppler adalah: f = 109 x 16.7 / (3x108 ) = 55.5 Hz Pergeseran sebesar 55 Hz ini tidak terlalu signifikan dalam system transmisi. Tetapi untuk kondisi gerak lebih cepat efek ini akan terasa.

7.2. Teknik Single User dan Multi User


Trend yang berkembang dalam dunia komuniaksi digital dewasa ini adalah teknik multiuser. Salah satu contoh teknikmulti user yang dikembangkan dewasa ini adalah system OFDM. Sebelum kita membicarakan hal ini lebih jauh, sebagiknya kita bicarakan dulu tentang teknik dasar modulasi digital, yang merupakan system single user, yaitu system BPSK. BPSK Setiap symbol data pada system BPSK memodulasi fase pada frekuensi carrie r yang lebih tinggi. Diagram beriku tini menunjukkan bagaimana bentuk time domaian dari system BPSK yang berupa carrier termodulasi oleh 8 simbol. Bit-bit data dapat berubah 1 atau 0 sesuai nilai informasi yang diwakilinya .

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Gambar (7.4) Sinyal BPSK

Spektrum BPSK Di dalam frekuensi domain, effect pergeseran fase dalam carrier berupa bentuk ekspansi bandwidth yang yang dipakai sinyal BPSK pada suatu fungsi sinc. Nilai nol pada fungsi sinc terjadi pada frekuensi symbol interval.

Gambar (7.5) Spektrum sinyal BPSK

Sinyal baseband BPSK Akan lebih mudah untuk memahami sebuah sinyal tanpa carrier, seperti yang akan ditunjukkan dalam representasi baseband berikut ini. Pengaruh pada fisik suatu dapat dimodelkan menggunakan suatu filter FIR 3 tap. Diawali dengan transmisi sebuah seinyal

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

sempurna , bagian penerim akan menangkap sinyal dalam keadaan seperti aslinya (ditunjukkan sebagai sinyal pertama). Untuk kondisi kanal yang tidak sempurna akan menyebabkan adanya perubahan level pada sinyal baseband. Gangguan pada kanal bias menyebabkan pergeseran sinyal, sehingga pada bagian penerima akan muncul efek inter-symbol interference.

Gambar (7.6) Sinyal BPSK baseband

Interferensi diantara Dua Sinyal BPSK Untuk mengatasi permasalahan inter-symbol interference, salah satu metode yang mungkin digunakan adalah dengan mengirimkan data secara parallel menggunakan multiple (>2) carrier. Dengan meningkatnya panjang symbol maka efek ISI pada symbol yang berdekatan dapat direduksi. Tetapi seberapa jauh penggunaan multiple carrier ini akan menentukan kapasitas system, sebab bandwidth ya ng digunakan secara otomatis akan meningkat.

Gambar (7.7) Interferensi 2 sinyal BPSK

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Carrier Spacing pada OFDM Pada bagian sebelumnya dijelaskan jika ada dua sinyal berinterferensi satu sama lain terpisah pada beda frekusni yang senilai kelipatan bulat dari bandwidth sinyal, maka hal ini tidak akan memberi efek..Kondisi ini dapat dikembangkan dengan memperbanyak jumlah sinyal carrier yang masing-masing terpisah dengan nilai frekusni yang merupakan kelipatan bilangan bulat bandwidthnya. Sehingga dapat memanfaatkan bandwidth saliuran seca ra keseluruhan tanpa mengganggu kinerja sistem, yang selanjutnya akna kita kenal sebagai system orthogonal frequency division (OFDM).

Gambar (7.6) OFDM dalam frekuensi domain.

Sinyal OFDM The time domain construction of an OFDM signal from its constituent carriers is shown below. The data values can be adjusted. For some data combinations the peak power is much higher than for others and this can complicate analog amplifier design in OFDM systems. In multipath channels, the delays can cause symbol overlap, destroying the perfect sum of sinusoids. This is easily fixed by cyclicly extending the signal by a length longer than the channel delay.

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Baseband Representation untuk OFDM The multi-carrier modulation of an OFDM system can be achieved using a large number of modulators however a more efficient approach is to use an inverse-FFT to create a baseband signal which can then be modulated using a single high frequency modulator. The in-phase (black) and quadrature (blue) components are shown for the transmitted signal and for the recieved signal (red and green), this however does not show any clear relationship with the transmitted signals.

7.3. Prinsip Dasar OFDM


OFDM adalah sebuah teknik transmisi dengan banyak frekuensi (multicarrier ), menggunakan Discrete Fourier Transfor (DFT). Bagan dasar dari OFDM ditampilkan pada gambar.1.

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Cara

kerjanya adalah sebagai berikut. Deretan data informasi yang akan dikirim dikonversikan kedalam bentuk parallel, sehingga bila bit rate semula adalah R , maka bit rate di tia p-tiap jalur parallel adalah R/M dimana M adalah jumlah jalur parallel (sama dengan jumlah sub-carrier). Setelah itu, modulasi dilakukan pada tiap-tiap sub-carrier. Modulasi ini bisa berupa BPSK, QPSK, QAM atau yang lain, tapi ketiga teknik tersebut sering digunakan pada OFDM. Kemudian sinyal yang telah termodulasi tersebut diaplikasikan ke dalam Inverse Discrete Fourier Transform (IDFT), untuk pembuatan simbol OFDM. Penggunaan IDFT ini memungkinkan pengalokasian frekuensi yang saling tegak lurus (orthogonal), mengenai hal ini akan dijelaskan lebih lanjut. Setelah itu simbol-simbol OFDM dikonversikan lagi kedalam bentuk serial, dan kemudian sinyal dikirim. Sinyal yang terkirim tersebut, dalam persamaan matematik bisa diekspresikan sebagai berikut,

Dimana Re(.) adalah bagian real dari persamaan, f(t) adalah respons implus dari filter transmisi, T adalah periode simbol, v IDFT. Sedangkan pada stasiun penerima, dilakukan operasi yang berkebalikan dengan apa yang dilakukan di stasiun pengirim. Mulai dari konversi dari serial ke parallel, kemudian konversi sinyal parallel dengan
o

adalah frekuensi pembawa (carrier frequency ) dalam bentuk radian, j adalah fase

pembawa (carrier phase ), dan bn adalah data informasi yang telah termodulasi yang menjadi input dari

10

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Fast Fourier Transform (FFT), setelah itu demodulasi, konversi parallel ke serial, dan akhirnya kembali menjadi bentuk data informasi. Apa yang dimaksud dengan Orthogonal ? Istilah orthogonal dalam Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) mengandung makna hubungan matematis antara frekuensi-frekuensi yang digunakan. Dengan persamaan matematika bisa diekspresikan sebagai berikut, dua buah kumpulan sinyal dikatakan orthogonal bila,

Pemakaian frekuensi yang saling orthogonal pada OFDM memungkinkan overlap antar frekuensi tanpa menimbulkan interferensi satu sama lain. Ada beberapa kumpulan sinyal yang orthogonal, salah satunya yang cukup sering kita gunakan adalah sinyal sinus, sebagaimana diperlihatkan pada gambar.2.

7.4. Keunggulan Sistem OFDM Efisiensi Pemakaian Frekuensi

11

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Untuk memperjelas perbedaan OFDM, baik dalam operasi dasarnya maupun dalam segi efisiensi spektrumnya, dengan sistem single carrier, dan juga dengan sistem multicarrier konvensional, bisa dilihat pada Gambar.3. Dari gambar tersebut bisa dilihat, bahwa OFDM adalah salah satu jenis dari multicarrier (FDM), tetapi memiliki efisensi pemakaian frekuensi yang jauh lebih baik. Pada OFDM overlap antar frekuensi yang bersebelahan diperbolehkan, karena masing-masing sudah saling orthogonal, sedangkan pada sistem multicarrier konvensional untuk mencegah interferensi antar frekuensi yang bersebelahan perlu diselipkan frekuensi penghalang (guard band ), dimana hal ini memiliki efek samping berupa menurunnya kecepatan transmisi bila dibandingkan dengan sistem single carrier dengan lebar spektrum yang sama. Sehingga salah satu karakteristik dari OFDM adalah tingginya tingkat efisiensi dalam pemakaian frekuensi. Selain itu pada multicarrier konvensional juga diperlukan band pass filter sebanyak frekuensi yang digunakan, sedangkan pada OFDM cukup menggunakan FFT saja.

12

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Kuat Menghadapi Frekuensi Selektive Fading


Karakter utama yang lain dari OFDM adalah kuat menghadapi frequency selective fading. Dengan menggunakan teknologi OFDM, meskipun jalur komunikasi yang digunakan memiliki karakteristik frequencyselective fading (dimana bandwidth dari channel lebih sempit daripada bandwidth dari transmisi sehingga mengakibatkan pelemahan daya terima secara tidak seragam pada beberapa frekuensi tertentu), tetapi tiap sub carrier dari sistem OFDM hanya mengalami flat fading (pelemahan daya terima secara seragam). Pelemahan yang disebabkan oleh flat fading ini lebih mudah dikendalikan, sehingga performansi dari sistem mudah untuk ditingkatkan. Teknologi OFDM bisa mengubah frequency selective fading menjadi flat fading, karena meskipun sistem secara keseluruhan memiliki kecepatan transmisi yang sangat tinggi sehingga mempunyai bandwidth yang lebar, karena transmisi menggunakan subcarrier (frekuensi pembawa) dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga kecepatan transmisi di tiap subcarrier sangat rendah dan bandwidth dari tiap subcarrier sangat sempit, lebih sempit daripada coherence bandwidth (lebar daripada bandwidth y ang memiliki karakteristik yang relatif sama). Perubahan dari frequency selective fading menjadi flat fading bisa diilustrasikan seperti gambar 4.

Tidak Sensitif Terhadap Sinyal Tunda


Keuntungan yang lainnya adalah, dengan rendahnya kecepatan transmisi di tiap subcarrier berarti periode simbolnya menjadi lebih panjang sehinnga kesensitifan sistem terhadap delay spread (penyebaran sinyal-sinyal yang datang terlambat) menjadi relatif berkurang.

13

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

7.5. Kelemahan Sistem OFDM


Sebagai sebuah sistem buatan menusia, tentunya teknologi OFDM pun tak luput dari kekurangan-kekurangan. Diantaranya, yang sangat menonjol dan sudah lama menjadi topik penelitian adalah frequency offset dan nonlinear distortion (distorsi nonlinear). Frequency Offset Sistem ini sangat sensitif terhadap carrier frequency offset yang disebabkan oleh jitter pada gelombang pembawa (carrier wave ) dan juga terhadap Efek Doppler yang disebabkan oleh pergerakan baik oleh stasiun pengirim maupun stasiun penerima Distorsi Nonlinear Teknologi OFDM adalah sebuah sistem modulasi yang menggunakan multi-frekuensi dan multi-amplitudo, sehingga sistem ini mudah terkontaminasi oleh distorsi nonlinear yang terjadi pada amplifier dari daya transmisi. Sinkronisasi Sinyal Pada stasiun penerima, menentukan start point untuk memulai operasi Fast Fourier Transform (FFT) ketika sinyal OFDM tiba di stasiun penerima adalah hal yang relatif sulit. Atau dengan kata lain, sinkronisasi daripada sinyal OFDM adalah hal yang sulit.

7.6. Beberapa Studi Tentang OFDM Guard Interval


Pada OFDM, sinyal didesain sedemikian rupa agar orthogonal, sehingga bila tidak ada distorsi pada jalur komunikasi yang menyebabkan ISI( intersymbol interference ) dan ICI(intercarrier interference), maka setiap subchannel akan bisa dipisahkan stasiun penerima dengan menggunakan DFT. Tetapi pada kenyataannya tidak semudah itu. Karena pembatasan spektrum dari sinyal OFDM tidak strict, sehingga terjadi distorsi linear yang mengakibatkan energi pada tiap-tiap subchannel menyebar ke subchannel di sekitarnya, dan pada akhirnya ini akan menyebabkan interferensi antar simbol (ISI). Solusi yang termudah adalah dengan menambah jumlah subchannel sehingga periode simbol menjadi lebih panjang, dan distorsi bisa diabaikan bila dipandingkan dengan periode simbol. Tetapi cara diatas tidak aplikatif, karena sulit mempertahankan stabilitas carrier dan juga menghadapi Doppler Shift. Selain itu, kemampuan FFT juga ada batasnya.

14

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Gambar 5. Cara Penyisipan Interval Penghalang Pendekatan yang relatif sering digunakan untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menyisipkan guard interval (interval penghalang) secara periodik pada tiap simbol OFDM. Sehingga total dari periode simbol menjadi T total = T guard + T symbol Cara penyisipan diilustrasikan pada gambar 5, sedangkan efek dari penyisipan interval penghalang ini bisa diilustrasikan pada gambar.6.

15

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

Modulasi Digital

Kombinasi Dengan CDMA


Pada sekitar tahun 1994, ada beberapa paper yang mengusulkan kombinasi antara teknologi OFDM dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access)[5][12][13][14], yaitu menggunakan OFDM untuk modulasi tiap stasiun dan menggunakan CDMA untuk multiple access , yaitu penggabungan sinyalsinyal dari beberapa stasiun pengirim pada sebuah jalur komunikasi yang harus digunakan secara bersama. Tema penelitian ini cukup meramaikan jurnal-jurnal komunikasi tingkat internasional seperti IEEE Transaction on Communiation, IEEE Journal on Selected Areas of Communication, IEEE Vehicular Technology, dan lain-lain. Alasan utama banyakn ya perhatian terhadap teknologi ini, karena kemampuannya untuk menggabungkan keistimewaan dari CDMA yang terkenal sangat tahan terhadap interferensi, dengan keistimewaan-keistimewaan dari OFDM seperti yang sudah disebutkan diatas. Metode OFDM CDMA ini juga memungkinkan pemakaian CDMA untuk pengiriman data berkekecapatan tinggi.

16

You might also like