You are on page 1of 10

Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk melaksanakan Pembangunan secara berkelanjutan (misal telah ada Agenda 21 Indonesia).

Namun demikian kebijakan maupun implementasi pembangunan di Indonesia belum sepenuhnya mengarah kesana. Mengapa Belum mengarah dan belum nampaknya komitmen pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Indonesia bisa disebabkan oleh kondisi negara kita yang masih dikatakan sebagai negara berkembang (miskin). Negara berkembang seperti indonesia tentu memiliki target dan upaya untuk meningkatkan perekonomiannya. Salah satu upaya peningkatan perekonomian tersebut dilakukan melalui pemanfaatan Sumber Daya Alam yang ada. Sehingga kebijakan yang ada belum mampu mendorong berbagai pihak untuk melaksanakan PB dengan sungguh sungguh! karena orientasi utama tetap mengedepankan peningkatan ekonomi setinggi tingginya. Adanya kepentingan pihak pihak tertentu dari segi politis pun sangat mempengaruhi implementasi PB di negara kita. Dari segi kebijakan yang ada! beberapa pihak mengkritisi Agenda "# itu belum masuk dalam arus utama pembangunan melalui peren$anaan pembangunan nasional. Pembangunan berkelanjutan harus dimulai didukung kebijakan dalam negeri yang efektif! yakni dengan melalui pembinaan kemitraan antara s%asta dan publik di tingkat lokal nasional! dan internasional. Partisipasi institusi institusi yang demokratis dan sistem hukum yang independen! termasuk di dalamnya partisipasi masyarakat. Penerapan kebijakan tentang pembangunan berkelanjutan dalam prakteknya masih menimbulkan de&iasi yang $ukup jauh! yang diakibatkan oleh kurang singkronnya peraturan yang satu dengan yang lainnya dan oleh perbedaan persepsi para penegak hukum tentang suatu peraturan. Banyak aturan yang diimplementasikan berbeda beda yang mempengaruhi pelaksanaan di lapangan.

Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Ditinjau dari Aspek Ekonomi


Written by Dr. Sri Adiningsih Kepala Pusat Studi Asia Pasifik UGM Tuesday, 2 !uly 2""# "#$%&

PENDAHULUAN Tidak terasa krisis ek'n'(i yang telah (enghanta( kita pada tahun ##) sudah berlalu lebih dari satu dekade. *anyak pela+aran yang dapat kita petik dala( penyehatan ek'n'(i yang telah kita lakukan sela(a ini. *aik suka ataupun duka. Da(pak krisis pun sa(pai sekarang (asih terasa, (e(bebani keuangan ,egara sehingga ke(a(puan ,egara untuk (e(biayai berbagai kegiatan s'sial ataupun terkait dengan (asalah lingkungan sulit untuk (endapatkan pri'ritas anggaran. Krisis telah (e(aksa -nd'nesia (eref'r(asi ek'n'(inya dala( kerangka pr'gra( -M. hingga akhir 2""/. 0k'n'(i (ulai pulih pada tahun 2""&, sehingga -nd'nesia siap (e(bangun ek'n'(inya lagi, bangkit dari keterpurukkannya. ,a(un ternyata kebangkitan ek'n'(i tidak (udah di1apai, perke(bangan eksternal yang se(akin tidak ra(ah dan +uga kebi+akan d'(estik dala( (engel'la ek'n'(i yang tidak tepat telah (e(buat ek'n'(i -nd'nesia tidak banyak (engala(i ke(a+uan yang berarti hingga saat ini. Kualitas pertu(buhan2pe(bangunan ek'n'(i yang se(akin (er's't ditengah3tengah stabilitas ek'n'(i (akr' dan pertu(buhan ek'n'(i yang (ulai (eningkat lagi telah (e(buat angka

pengangguran dan ke(iskinan tetap tinggi. De(ikian +uga beban AP*, (asih berat. Sehingga (e(persulit -nd'nesia untuk (e(bangun ek'n'(inya, apalagi (e(bangun se1ara berkelan+utan. .akta (enun+ukkan bah4a pada (asa krisis ek'n'(i yang lalu, pe(bangunan baik dari sisi hard4are ataupun s'ft4are terbengkelai. Sehingga dapat dilihat kerusakan infrastruktur yang se(akin parah, lingkungan +uga (e(buruk, serta hu(an de5el'p(ent (er's't. POTRET PE BAN!UNAN BER"ELAN#UTAN Pe(bangunan yang di+alankan di -nd'nesia se+ak tahun #)"3an hingga sekarang (asih 1enderung f'kus pada pe(bangunan ek'n'(i, bahkan pada pertu(buhan ek'n'(i yang 1enderung +angka pendek. Sehingga (asalah keberlan+utan belu( (en+adi pri'ritas uta(a. 6leh karena itu tidak (engherankan +ika pertu(buhan ek'n'(i pun kualitasnya se(akin (e(buruk. Apalagi dengan keterbatasan AP*, dan su(ber daya yang kita (iliki, sehingga tidak (engherankan apabila penga(bil kebi+akan lebih (e(ilih +alan pintas, yang 1epat kelihatan hasilnya, kurang (e(perhatikan keberlan+utannya. Padahal pe(bangunan berkelan+utan sudah (en+adi tuntutan bagi penga(bil kebi+akan pe(bangunan dala( bu(i yang se(akin rusak ini. ,a(un de(ikian lingkungan hidup tidak (endapatkan banyak perhatian se+ak la(a baik pada skala gl'bal, regi'nal ataupun negara. Apalagi negara sedang berke(bang yang tengah banyak (enghadapi per(asalahan ek'n'(i seperti -nd'nesia. Sehingga degadrasi lingkungan telah banyak (enurunkan kualitas hidup (asyarakat, khususnya di negara sedang berke(bang seperti -nd'nesia. 6leh karena itulah (asyarakat dunia se+ak tahun #)"3an (ulai (e(berikan perhatian yang besar pada (asalah lingkungan, dala( rangka pe(bangunan yang berkelan+utan. 7al itu dapat dilihat diantaranya dari St'1kh'l( 8'nferen1e 9 #)2:, Agenda 2 di ;i' 0arth Su((it 9 ##2:, dan !'hannesburg De1larati'n 92""2:. Meski k'(it(en dan perhatian besar telah diberikan pada tingkat internasi'nal, na(un k'ndisi lingkungan hidup (asih sa+a (e(buruk. Kita sekarang (asih hidup dala( k'ndisi yang dapat (erusak lingkungan hidup se(akin parah, sehingga akan (e(bahayakan kehidupan u(at (anusia pada (asa (endatang. 6leh karena itulah usaha untuk (en+aga lingkungan hidup agar pe(bangunan dapat berkelan+utan sehingga kepentingan kehidupan generasi yang akan datang terpr'teksi, (en+adi se(akin penting untuk diper+uangkan. Dengan de(ikian perlu adanya +a(inan agar supaya dala( (e(enuhi kebutuhan sekarang kita tidak akan (engurangi ke(a(puan generasi yang akan datang untuk (e(enuhi kebutuhannya. Dala( perke(bangannya disadari bah4a pe(bangunan berkelan+utan tidak hanya terkait dengan aspek lingkungan hidup, na(un +uga pe(bangunan ek'n'(i dan s'sial yang dikenal dengan the li5ing triangle. Tidaklah (ungkin lingkungan dapat di+aga dengan baik bila k'ndisi s'sial dan ek'n'(i (asyarakat buruk. 6leh karena itulah dala( rangka (elestarikan lingkungan hidup kita se1ara berkelan+utan, pe(bangunan ek'n'(i dan s'sial yang berkelan+utan +uga perlu dilakukan. Tidaklah (ungkin (asyarakat yang untuk hidup sa+a sulit akan dapat (en+aga lingkungannya dengan baik. Perhatian dan k'(it(en yang besar (asyarakat internasi'nal pada pe(bangunan berkelan+utan khususnya dari negera (a+u dala( beberapa 1'nferen1e adalah 1ukup besar. ,a(un de(ikian dala( i(ple(entasinya ternyata +auh dari harapan. Dapat dilihat bah4a 6ffi1ial De5el'p(ent Assistan1e 96DA: yang diberikan negara (a+u rata3rata hanya sebesar ",2)< dari PD* (ereka pada tahun ##%, turun dari ",/&< pada tahun ##2. Pada tahun 2""" didapati hanya & negara yang (enandatangi k'(it(en 6DA (e(enuhi k'(it(ennya. 7al ini (en1er(inkan bah4a pe(bangunan berkelan+utan pada tingkat gl'balpun seringkali hanya (en+adi ret'rika p'litik belaka. Sehingga tidaklah (engherankan bah4a upaya pe(bangunan berkelan+utan tidak (udah dii(ple(entasikan 98''per = >argas, 2""&:. ;endahnya k'(it(en negara (a+u dala( (e(enuhi k'(it(ennya dala( kerangka pe(bangunan yang berkelan+utan tentu sa+a tidak dapat dipisahkan dengan rendahnya kepentingan negara (a+u untuk (endukung pe(bangunan berkelan+uitan gl'bal. 7al ini tentu sa+a erat kaitannya dengan kalahnya pri'ritas (en+aga lingkungan dengan (asalah aktual seperti (eningkatkan la+u pertu(buhan ek'n'(i taupun (en+aga agar dunia usaha dari negaranya yang banyak di4akili 'leh T,8s terus berke(bang dala( pasar gl'bal. Tingginya nilai p'litis dari kepentingan ek'n'(i +angka pendek tersebut (e(ang akan (udah (e(buat p'litisi baik dari negara (a+u ataupun sedang berke(bang akan (engedepankan kepentingan +angka pendek. Selain itu +angan lupa bah4a bargaining p'4er dari bisnis raksasa di negara (a+u tentu sa+a +uga besar sekali, sehingga akan (a(pu (endist'rsi keputusan yang dia(bil 'leh pe+abat publik, dapat (engalahkan kepentingan publik dala( +angka pan+ang. 7al yang sa(a +uga ter+adi di negara kita, di(ana seringkali penga(bilan keputusan dibengk'kan 'leh kepentingan pe('dal yang (e(iliki

kedekatan dengan kekuasaan. Sehingga tidaklah (engherankan +ika W'rld Trade 6rgani?ati'n 9WT6: yang (ena4arkan liberalisasi serta akses pasar yang lebih luas, serta kadang (ena4arkan s'lusi yang lebih (enarik2(enguntungkan terhadap berbagai isu yang sa(a 9terkait dengan isu pe(bangunan berkelan+utan: dapat (en+adi salah satu 'utlet bagi (ereka. 6leh karena itulah dapat dipaha(i +ika WT6 berke(bang pesat akhir3@akhir ini. Se(entara pe(bangunan berkelan+utan se(akin tenggela( ditengah3tengah berbagai ke(elut ek'n'(i yang dihadapi 'leh banyak negara, khususnya negara Selatan. Prinsip3prinsip ek'n'(i yang (enekankan pada efisiensi ek'n'(i dengan (aAi(i?ing benefit dan (ini(i?ing 1'st dari sudut pandang te'ri ek'n'(i (e(ang sangat rasi'nal. Sehingga dengan ek'n'(i yang se(akin liberal ek'n'(i pada akhirnya banyak dikuasai 'leh perusahaan transnati'nal 9T,8s: yang banyak ber'perasi di negara sedang berke(bang, baik untuk (endapatkan input khususnya su(ber daya ala(, (aupun tenaga ker+a (urah, ataupun untuk (e(perluas pasar pr'duk (ereka. Sedangkan bagi negara sedang berke(bang, gl'balisasi yang (en+adikan (asyarakatnya (en+adi k'nsu(en dari T,8s, +uga (enggunakan gl'balisasi untuk (e(perluas pasarnya, (eskipun biasanya untuk pr'duk pri(er ataupun sekunder dengan tingkat tekn'l'gi yang rendah. Sehingga banyak negara sedang berke(bang yang ter+erat utang ataupun (asih harus berkubang dengan ke(iskinan yang kr'nis. *ahkan Stiglit? dala( bukunya Gl'bali?ati'n and -ts Dis1'ntent 92""2: (engatakan bah4a (anfaat dari gl'balisasi lebih rendah dari klai( yang sela(a ini diyakininya, sebab harga yang harus dibayar +uga (ahal, karena lingkungan yang se(akin rusak, de(ikian +uga pr'ses p'litik k'rup berke(bang, dan 1epatnya perubahan yang ter+adi (e(buat (asyarakat tidak dapat (enyesuaikan budayanya. Biberalisasi pasar yang se(akin (elibas perek'n'(ian di banyak ,egara +uga telah (engha(bat pe(bangunan berkelan+utan. Martin Kh'r direktur dari Third W'rld ,et4'rk (elihat bah4a lieberalisasi dan gl'balisasi yang (enekankan pada Cdaya saingC telah (engha(bat pe(bangunan berkelan+utan sehingga (erusak lingkungan. Biberalisasi dan gl'balisasi telah (e(perburuk lingkungan gl'bal karena tidak adanya aturan dan penga4asan pada T,8s di pasar gl'bal sehingga (eningkatnya 5'lu(e bisnis (ereka (eningkatkan kerusakan lingkungan. Padahal akti5itas T,8s telah banyak (erusak lingkungan hidup 9penghasil lebih dari %"< greenh'use gases:. De(ikian +uga kebi+akan yang liberal dan integrasi pasar telah (end'r'ng peningkatan ekspl'itasi dari su(ber daya ala( seperti hutan dan kelautan sehingga (end'r'ng kerusakkan lingkungan yang serius. Selain itu gl'balisasi (end'r'ng ekpl'rasi su(ber daya ala( yang (ela(pau batas keberlangsungannya seperti air, tanah, dan (ineral, telah banyak (erusak lingkungan hidup. *agi negara seperti -nd'nesia, yang baru sa+a keluar dari krisis ek'n'(i, serta (asih (enghadapi banyak (asalah ek'n'(i dan s'sial yang berat, sehingga (enghadapi pr'ses gl'balisasi baik dala( kerangka AS0A, .ree Trade Area 9A.TA: tahun 2" ", AS0A, 01'n'(i1 8'((unity tahun 2" %, Asia Pa1ifi1 01'n'(i1 8''perati'n 9AP08:, dan WT6 adalah tidak (udah. 6leh karena itu (e(bangun ke(bali -nd'nesia tidaklah (udah pada saat ini. Apalagi (e(bangun se1ara berkelan+utan ditengah3tengah pasar yang se(akin liberal. TANTAN!AN INDONE$IA P'tret pe(bangunan berkelan+utan di -nd'nesia tidak +auh berbeda dengan p'tret internasi'nal, bahkan 1enderung lebih buruk. Meskipun k'(it(en pe(erintah na(paknya 1ukup besar se+ak +a(an 6rde *aru, diantaranya dapat dilihat dengan keberadaan Ke(entrian ,egara Bingkungan 7idup yang tentunya diikuti dengan kebi+akan dan anggaran untuk (elestarikan lingkungan hidup. ,a(un k'(it(en dan keberadaan ke(entrian yang (en+aga lingkungan hidup pun ternyata tidak (en1ukupi. Dapat dilihat dari kerusakkan lingkungan hidup -nd'nesia yang (asih sa+a berlan+ut, sehingga ben1ana ala( se(akin banyak ter+adi di tanah air kita yang ter1inta ini. Baut, hutan dan lingkungan hidup lainnya pada u(u(nya se(akin rusak. Seperti sudah dibahas sebelu(nya bah4a (en+aga lingkungan tidaklah dapat berdiri sendiri. Pe(bangunan berkelan+utan dengan (elestarikan lingkungan hanya akan berhasil +ika dipadukan se1ara terintegral dengan pe(bangunan ek'n'(i dan s'sial yang berkelan+utan. 6leh karena itulah perlu kebi+akan yang terintegral dala( pe(bangunan lingkungan dengan pe(bangunan ek'n'(i dan s'sial agar dapat (e(berikan hasil yang 'pti(al. Meski de(ikian desain pr'gra( yang baikpun belu( (en+a(in keberhasilan pe(bangunan berkelan+utan. *anyak bukti (enun+ukkan bah4a keberhasilan pe(bangunan berkelan+utan seringkali tergan+al 'leh kurangnya i(ple(entasi yang baik. Se1ara prinsip pe(bangunan berkelan+utan sebenarnya harus

terefleksi dala( 1ara berfikir, hidup, (e(erintah dan berbisnis dari seluruh (asyarakat. 6leh karena itulah dala( kerangka (ensukseskan pe(bangunan berkelan+utan banyak sekali aspek yang perlu dibenahi. Kegagalan i(ple(entasi kebi+akan, pr'gra( ataupun pr'yek3pr'yek pada pe(bangunan berkelan+utan seringkali karena tidak (e(perti(bangkan berbagai aspek yang perlu dilihat, baik dari sisi teknis, legal, fiskal, ad(inistrasi, p'litik, etik dan budaya 98''per and >argas, 2""&:. Pertanyaannya adalah apakah se1ara teknis suatu kebi+akan fisibel erat kaitannya dengan apakah kita tahu apa yang perlu dilakukan, bagai(ana 1aranyaD Seringkali tantangannya disini adalah lebih pada (asalah keberlan+utannya suatu kebi+akan, dan apa yang dilakukan dala( kerangka pe(bangunan berkelan+utan. Dari sisi legal tentu sa+a erat kaitannya dengan apakah se1ara legal kebi+akan ataupun pr'gra( yang dilakukan tidak (elanggar ra(bu@ra(bu yang ada. Dala( hal ini tantangan yang dihadapi adalah bagai(ana kita (endesain infrastruktur legal yang diperlukan untuk pe(bangunan berkelan+utan. Ataupun kasus yang hangat akhir3akhir ini terkait dengan (asalah illegal l'gging dan penegakkan huku(nya yang dinilai tidak (e(ihak pada lingkungan. !elas ini (erupakan salah satu (asalah terbesar bangsa -nd'nesia. Sedangkan dari sisi fiskal, tantangan yang dihadapi diantaranya adalah bagai(ana (endesain kebi+akan yang 'ngk'snya (ini(al ditengah beban fiskal yang berat untuk (e(bayar hutang. 6leh karena itu dana untuk (elaksanakan pr'gra( pe(bangunan terbatas, sehingga perlu ter'b'san agar supaya se1ara fiskal baik dari sisi peneri(aan dan pengeluaran dapat (endukung pe(bangunan berkelan+utan. ;ef'r(asi fiskal yang tengah kita gulirkan (estinya +uga didasari 'leh kepentingan (elaksanakan pe(bangunan berkelan+utan. Adapun aspek ad(inistrasi erat kaitannya dengan ke(a(puan 'rganisasi dan ke(a(puan (ana+erial untuk (elaksanakan se1ara k'nsisten kebi+akan yang ada. Dala( hal ini k''rdinasi baik se1ara h'ri?'ntal ataupun 5ertikal, baik di pusat (aupun daerah, ataupun antar pusat dan daerah, ataupun antar daerah, sangat krusial untuk dilakukan. Seringkali eg' antar instansi dan +uga antar pe(erintah pusat dan daerah (e(buat k''rdinasi untuk (elaksanakan kebi+akan se1ara k'nsisten sulit untuk dilakukan. Aspek p'litik +uga (e(egang peranan penting dala( (elaksanakan pe(bangunan berkelan+utan. Selain p'liti1al 4ill untuk (elaksanakan pe(bangunan berkelan+utan penting. ,a(un stabilitas p'litik +uga (e(egang peranan penting dala( hal ini. Untuk itulah perlu pe(bangunan institusi dan +uga perbaikkan pe(erintahan untuk (ensukseskan pe(bangunan berkelan+utan. Sedangkan aspek etika dan budaya +uga (e(egang peranan penting dala( i(ple(entasi kebi+akan pe(bangunan berkelan+utan. -tu se(ua (enun+ukkan bah4a (engi(ple(entasikan kebi+akan pe(bangunan berkelan+utan tidaklah (udah. Meski de(ikian tidak berarti tidak dapat dilakukan. Pe(bangunan berkelan+utan tidaklah (udah dilakukan 'leh negara yang (asih (enghadapi banyak (asalah ek'n'(i seperti -nd'nesia. *eban hutang yang besar, ke(iskinan dan pengangguran yang tinggi, serta stabilitas ek'n'(i yang rapuh serta pertu(buhan ek'n'(i yang berkualitas rendah (e(buat pe(erintah (enghadapi tantangan besar dala( (engi(ple(entasikan kebi+akan ek'n'(i berkelan+utan. Se(entara itu k'ndisi keungan negara yang berat, hutang luar negeri yang besar, serta funda(ental ek'n'(i yang (asih rapuh, disertai dengan kualitas pertu(buhan ek'n'(i yang (e(buruk. Me(buat -nd'nesia akan (udah ter+ebak (e(ilih kebi+akan ek'n'(i yang 1enderung (enguntungkan dala( +angka pendek. Khususnya dengan (engekspl'itasi su(ber daya ala(nya, ataupun (e(berikan kel'nggaran yang lebih besar pada kegiatan ek'n'(i yang berp'tensi (erusak lingkungan baik dari industrialis d'(estik ataupun asing. Pe(bangunan berkelan+utan (en+adi se(akin (ahal untuk dii(ple(entasikan. "E$I PULAN Masa depan kehidupan bangsa dan negara akan banyak sekali ditentukan 'leh berbagai pilihan kebi+akan yang dia(bil 'leh pe(erintah pada saat ini. Apalagi pe(erintah +uga 1enderung se(akin liberal dala( (elaksanakan kebi+akan ek'n'(inya. Se(entara itu tuntutan untuk (e(bangun se1ara berkelan+utan +uga se(akin (eningkat selaras dengan se(akin besarnya 'ngk's yang harus kita pikul dengan se(akin rusaknya lingkungan hidup, yang dapat dilihat dengan se(akin banyaknya ben1ana ala( yang (erenggut banyak nya4a dan (aterial akhir3akhir ini. 6leh karena itu -nd'nesia tidak lagi dapat (engabaikan pelestarian lingkungan hidupnya. Trade 'ff antara (engedepankan kepentingan +angka pendek 9kepentingan generasi sekarang: dengan kepentingan +angka pan+ang 9kepentingan anak 1u1u kita: harus segera dia(bil keputusannya. Sudah saatnya kita hidup bukan hanya untuk kepentingan +angka pendek, na(un

harus (e(perhatikan kepentingan generasi (endatang yang akan hidup di -nd'nesia. 6leh karena itu harus ada perubahan paradig(a dala( pengel'laan ek'n'(i agar supaya keputusan apapun yang dia(bil akan (enggunakan perspektif +angka pan+ang, (engedepankan pe(bangunan yang berkelan+utan. 6leh karena itu dala( pe(buatan kebi+akan ek'n'(i harus (en+aga lingkungan hidup serta (e(perti(bangan aspek s'sial (asyarakat. Untuk itulah -nd'nesia sudah saatnya (enyusun pr'gra( pe(bangunan berkelan+utan se1ara terintegral agar supaya lebih efektif dala( (en+aga lingkungan hidup kita. ,a(un de(ikian kebi+akan dengan pr'gra( yang baguspun tidaklah dapat (en+a(in keberhasilan pe(bangunan berkelan+utan. *anyak bukti (enun+ukkan bah4a tantangan uta(a dala( pe(bangunan berkelan+utan adalah i(ple(entasi dari kebi+akan yang dia(bil. 6leh karena itulah perlu disiapkan suatu en5ir'n(ent agar tu+uan pe(bangunan berkelan+utan berhasil. Dala( hal ini kebi+akan ataupun pr'gra( tersebut (esti (e(perti(bangkan baik dari sisi teknis, legal, fiskal, ad(inistrasi, p'litik, etik dan budaya agar (udah dii(ple(entasikan. RE%EREN$I 8''per, Phillip !. Dan >argas, 8laudia M., -(ple(enting Sustainable De5el'p(ent fr'( Gl'bal P'li1y t' B'1al A1ti'n, ;'4(an = Bittlefield Publisher -n1., UK, 2""& Kh'r, Martin, CGl'bali?ati'n and the 8risis 'f Sustainable De5el'p(entC, Third W'rld ,et4'rk. Stiglit?, !'seph, Gl'bali?ati'n and its Dis1'ntents, The Penguin *''ks, 2""2: W'rld 01'n'(i1 .'ru(, W'rld -n5est(ent ;ep'rt 2""%. Disampaikan dalam Seminar llmiah Musyawarah Nasional I Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan Indonesia Jakarta, 24 No em!er 2""#$

Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan


Sabtu, 9 Juli 2011 16:19 WIB

http://www.metrotvnews.com/read/analisdetail/2011/07/09/180/ImplementasiKebijakan- emban!"nan-#erkelanj"tan
The World Commission On Environment and Development (Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan/WCED) di ba ah naungan P!! Tahun "#$% men&usun laporan &ang ber'udul (Our Common )uture* (+ari Depan Kita !ersama), -si buku se.ara garis besar berupa pesan/pesan penting peringatan dan keprihatinan &ang mendasar dan serius kepada dunia (kita semua) &ang harus diperhatikan dan ditindaklan'uti se.ara serius tentang gambaran hari depan (kehidupan) kita &ang teran.am (terutama generasi mendatang)0 'ika pembangunan tidak di'alankan se.ara bi'aksana dan kelestarian 1ungsi lingkungan tidak di'aga dengan baik, 2emua pihak diminta ikut berkomitmen0 berpartisipasi dan bertanggung 'a ab terhadap masa depan (kehidupan) kita sendiri dan terutama kehidupan manusia generasi mendatang0 &aitu anak/.u.u kita agar kese'ahteraan mereka ter'amin, 3n.aman ter'adin&a pemanasan global karena e1ek rumah ka.a dan bo.orn&a lapisan o4on akibat pen.emaran dari akti1itas industri dan transportasi0 ben.ana ban'ir0 longsor0 kekeringan dan penggurunan lahan pertanian serta kepunahan keanekaragaman ha&ati akibat penggundulan hutan alam0 baha&a radiasi nuklir0 baha&a pertumbuhan penduduk &ang tidak terkendali0 tingkat kemiskinan &ang semakin tinggi dan kesen'angan sosial &ang kian lebar dalam suatu negara maupun antar negara0 terutama negara/negara &ang sedang berkembang0 semuan&a telah diungkapkan se.ara 'elas dan gamblang pada saat itu, 5ntuk mengatasi masalah/masalah tersebut ditekankan perlun&a adan&a kesadaran dan tindakan (aksi) n&ata bersama (ker'asama) antar berbagai pihak (kalangan) dalam suatu negara maupun antar negara, Tanpa adan&a kesadaran dan aksi bersama tersebut masalah tersebut tidak akan dapat diatasi0 bahkan makin lama akan semakin rumit (pelik) karena kerusakan akan semakin parah, Tim WCED &ang dipimpin oleh 6rs 7,+, !rundtland (seorang anita dan Perdana 6enteri 8or egia saat itu)0

beranggotakan 9" orang terdiri atas akil dari kelompok negara/negara ma'u0 seperti 3merika0 :erman0 Kanada0 -talia dan :epang; dan negara sedang berkembang seperti -ndonesia0 China0 2audi 3rabia0 -ndia0 !rasil0 8igeria0 termasuk akil Ketua Komisi (dari 2udan) dan anggota e< o11i.io (dari Kanada), 6ereka berasal dari latar belakang berbeda/beda namun sangat ka&a dengan pengalaman di bidangn&a masing/ masing0 baik sebagai akademisi0 anggota kebinet dan ahli ekonomi senior di negaran&a masing/masing dengan integritas kepribadian dan intelektualitas &ang sangat tinggi pula0 telah beker'a keras menuangkan pandangan dan pemikirann&a &ang 'ernih dan netral terlepas dari kepentingan pribadi dan nasionalisme negaran&a masing/masing, -ndonesia di akili oleh Pro1, Dr, Emil 2alim, 6ereka semua sepakat bah a lingkungan &ang dide1inisikan sebagai (tempat kita semua hidup* dan pembangunan &ang dide1inisikan sebagai (apa sa'a &ang kita (semua) lakukan dalam upa&a memperbaiki dan meningkatkan nasib kita*0 keduan&a saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainn&a, 6embi.arakan masalah pembangunan berarti 'uga harus sekaligus dibi.arakan masalah lingkungan, Tindakan atau kebi'akan pembangunan &ang di'alankan oleh siapapun tanpa mengindahkan norma/norma atau kaidah/kaidah hukum lingkungan &ang berlaku akan berakibat tidak baik dan berdampak negati10 bahkan berdampak sistemik (1atal)0 terhadap keduan&a0 &aitu pembangunan akan terhenti (tidak berlan'ut) dan lingkungan dengan sumberda&a alamnn&a (2D3) akan rusak berat tidak dapat dipulihkan lagi, Oleh karena itu0 diperlukan adan&a ran.angan kebi'akan baru &ang bersi1at holistik dan integrati1 dengan memasukkan kepentingan pembangunan dan kepentingan lingkungan sekaligus serta diimplementasikan se.ara konsisten dan konsek en, Pembangunan tidak sekadar bertu'uan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti= sandang (pakaian)0 pangan0 papan (rumah)0 pendidikan0 kesehatan dan energi serta lain/lain dari generasi sekarang (saat ini)0 tapi 'uga kebutuhan dari generasi mendatang (anak/.u.u kita dan seterusn&a) se.ara berkesinambungan serta peningkatan kualitas hidup (aspek ekonomi) dan kehidupan (aspek sosial) se.ara merata kepada semua lapisan mas&arakat di semua negara dengan tetap men'aga dan memelihara kelestarian 1ungsi lingkungan (ekosistem), Konsep kebi'akan &ang demikian dalam buku (Our Common )uture* tersebut diberi istilah *Pembangunan &ang !erkelan'utan* (sustanaible development), Konsep Pembangunan !erkelan'utan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan oleh semua negara di seluruh dunia dan men'adi komitmen mereka dengan melibatkan semua pihak &ang terkait0 termasuk peran akti1 mas&arakat, -mplementasi Konsep Pembangunan !erkelan'utan ide a aln&a digagas pada "#%9 saat berlangsung KTT P!! pertama tentang pembangunan dan lingkungan di 2to.kholm (2 edia)0 namun baru dide1inisikan se.ara eksplisit pada tahun "#$% oleh WCED dalam buku (Our Common )uture*, Diartikan Pembangunan !erkelan'utan adalah pembangunan &ang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri ((sustainable development is development that meets the needs o1 the present ithout .ompromising the abilit& o1 1uture generations to meet their o n needs)*, Walaupun rumusan tentang Pembangunan !erkelan'utan tersebut sudah ada dan diketahui0 namun dalam kurun aktu "#$% sampai saat men'elang dilangsungkann&a KTT/!umi di >io de :eniro0 !rasil0 tahun "##90 pemahaman dan interpretasi orang (termasuk para pakar) di berbagai negara tentang istilah dan konsep pembangunan berkelan'utan masih sangat beragam (bervariasi), +al tersebut terlihat dari .ara masing/masing negara &ang berbeda dalam menempatkan masalah lingkungan dalam konteks program (kebi'akan) pembangunann&a, Di negara/negara ma'u seperti 3merika 2erikat0 Kanada0 3ustralia0 2elandia !aru0 5ni Eropa dan 'uga :epang agenda program pen&elamatan0 pemeliharaan dan pelestarian serta perlindungan lingkungan men'adi prioritas utama se'a'ar dengan agenda program pembangunan di bidang ekonomi0 politik dan pertahanan mereka, 3lokasi anggaran dan perangkat kelembagaan untuk penanganan masalah lingkungan dan kerusakann sumberda&a alam (2D3) 'uga disiapkan sangat memadai, 3dapun di negara/negara &ang sedang berkembang0 seperti -ndonesia dan beberapa negara 3sia lainn&a seperti ?ietnam0 Pakistan0 )ilipina0 !angladesh dan lain/lain serta negara/negara &ang relati1 masih belum berkembang seperti negara/negara 31rika alaupun masalah lingkungan pada umumn&a sudah ditangani oleh kementerian tersendiri0 namun prioritas penanganann&a sering kali tidak utama, Demikian pula dengan alokasi anggaran dan perangkat kelembagaan &ang disiapkan pada umun&a sangat terbatas, +al tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi negara dan sosial/ekonomi/buda&a mas&arakatn&a, Di negara/negara ma'u kondisi negaran&a relati1 stabil dan kondisi sosial ekonomi mas&arakatn&a relati1 'auh lebih baik0 tingkat pendapatan relati1 tinggi0 kemiskinan dan pengangguran 'uga relati1 rendah0 sehingga sikap dan perilaku mas&arakatn&a relati1 lebih tanggap0 santun dan peduli0 akti1 bahkan proakti1 serta kritis terhadap masalah/masalah lingkungan &ang ter'adi di sekitarn&a0 bahkan &ang ter'adi di luar negaran&a,

2ebalikn&a0 di negara/negara &ang sedang berkembang seperti -ndonesia dan negara/negara &ang belum berkembang seperti 31rika0 kondisi negara pada umumn&a tidak atau belum stabil dan kondisi sosial ekonomi mas&arakatn&a relati1 miskin0 tingkat pendapatan rendah0 tingkat pengangguran tinggi0 sehingga sikap dan perilaku mas&arakatn&a relati1 kurang peduli0 pasi1 dan .enderung anarkistis (kurang beradab) terhadap masalah/masalah lingkungan &ang ter'adi di sekitarn&a0 bahkan .enderung men'adi bagian dari tambah rumitn&a masalah lingkungan tersebut0 seperti perambahan hutan0 pemukiman kumuh di perkotaan dan bantaran sungai dan lain/lain, Oleh karena itu0 implementasi dari kebi'akan Pembangunan !erkelan'utan di setiap negara 'uga sangat beragam, >an.angan kebi'akan pembangunan dan lingkungan di negara/negara &ang sudah ma'u pada umumn&a sudah baik0 demikian pula implementasin&a di lapangan 'uga baik karena ada kemauan politik &ang kuat dari pemerintah didukung 'uga oleh alokasi anggaran &ang memadai serta didukung penuh oleh mas&arakatn&a dan semua pihak &ang terkait, Pembangunan !erkelan'utan diran.ang untuk men.apai tiga tu'uan (dimensi) sekaligus0 &aitu (") dimensi ekonomi untuk peningkatan pendapatan mas&arakat0 pendapatan daerah dan 'uga pendapatan negara0 (9) dimensi sosial untuk men'amin ter.iptan&a rasa aman0 n&aman dan damai sehingga ter u'ud solidaritas sosial &ang harmonis0 bebas dari kon1lik0 (@) dimensi ekologi untuk men'amin tetap terpeliharan&a kelestarian 1ungsi lingkungan dan produktivitas ekosistem, 3dapun ran.angan kebi'akan pembangunan dan lingkungan di negara/negara sedang berkembang dan belum berkembang mungkin sa'a sudah relati1 baik0 namun implementasin&a di lapangan masih 'auh dari harapan atau bahkan belum sama sekali di'alankan0 termasuk &ang ter'adi di -ndonesia Implementasi Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Tataran Konsep dan Peraturan -ndonesia melalui Kementerian Lingkungan +idup selama ini (se'ak tahun "#%9) sebenarn&a akti1 terlibat mengikuti dan berperan serta dalam berbagai pertemuan internasional serta KTT tentang pembangunan dan lingkungan &ang diadakan oleh P!! maupun organisasi lingkungan atau negara/negara ma'u lainn&a0 mulai dari KTT pertama P!! Tahun "#%9 di 2to.kholm (2 edia)0 )orum antar negara di 8airobi ("#$9)0 KTT !umi di >io de :eniro di !ra4il ("##9) dan terakhir KTT Pembangunan !erkelan'utan di :ohanesburg0 31rika 2elatan (9AA9), Demikian 'uga dalam kon1erensi tahunan &ang membahas tentang dampak perubahan iklim (COP " sampai COP "B) &ang diselenggarakan se.ara bergilir di berbagai negara0 -ndonesia tidak pernah absen0 tak terke.uali dalam kon1erensi tentang keanekaragaman ha&ati &ang merupakan agenda tidak lan'ut dari KTT !umi di >io, !eberapa hasil kon1erensi berupa kesepakatan (konvensi) internasional baik &ang mengikat maupun &ang tidak mengikat telah ditindaklan'uti (dirati1ikasi) oleh -ndonesia men'adi Peraturan Pemerintah (PP) bahkan -ntruksi Presiden (-npres)0 seperti Konvensi tentang keanekaragaman ha&ati0 pengurangan emisi karbon (CO9)0 pengelolaan lahan gambut dan lain/lain, Oleh karena itu0 'ika ditin'au dari tingkat keakti1an dan keikutsertaan -ndonesia dalam berbagai 1orum nasional dan internasional tentu sa'a -ndonesia merupakan salah satu negara &ang sangat akti1 terlibat dalam pembahasan tentang berbagai isu dan permasalahan lingkungan dan pembangunan baik skala regional maupun internasional (global), -ndonesia 'uga termasuk &ang .ukup bahkan sangat tanggap dalam merati1ikasi berbagai kesepakatan (konvensi maupun proto.ol) internasional men'adi Peraturan Pemerintah atau Keputusan 6enteri0 &ang dapat diartikan bah a se.ara konseptual dan perangkat peraturan sudah sangat siap dan sangat memahami tentang pentingn&a men'alankan strategi pembangunan dengan konsep pembangunan berkelan'utan, Dalam hal ini0 -ndonesia se'ak tahun "#$9 sudah mempun&ai 55 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan +idup (KPPL+)0 agar lingkungan hidup dikelola se.ara ari1 dan bi'aksana, Lima belas tahun kemudian (tahun "##%) 55 tersebut direvisi men'adi 55 8o, 9@ tentang Pengelolaan Lingkungan +idup (PPL+), 2elan'utn&a0 tahun 9AA# ("9 tahun kemudian) 55 tersebut direvisi lagi men'adi 55,@9 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan (PPL+), Ketentuan a'ib 36D3L (3nalisis 6engenai Dampak Lingkungan) bagi kegiatan usaha &ang diprakirakan akan berdampak penting terhadap lingkungan hidup sudah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) 8o,9# Tahun "#$B0 &ang kemudian direvisi men'adi PP 8o,C" Tahun "##@ serta direvisi kembali men'adi PP 8o,9% Tahun "###, !erbagai peraturan lainn&a &ang terkait dengan ketentuan baku mutu lingkungan (!6L) pada air0 udara dan buangan limbah industri semua 'uga tersedia dalam bentuk PP maupun Keputusan 6enteri (Kepmen) dan Peraturan 6enteri (Permen)0 baik dari 6enteri Lingkungan +idup dan semua 6enteri Teknis lainn&a (P50 Kehutanan0 Pertanian0 -ndustri0 Pertambangan dan lain/lain), Implementasinya di Lapangan

Pertan&aan kita sekarang0 apakah dengan se'umlah ban&ak peraturan &ang ada terkait dengan pengelolaan lingkungan dalam bentuk 550 PP0 Kepmen0 Permen bahkan sampai Perda (7ubernur maupun !upati) kondisi lingkungan dan sumberda&a alam di -ndonesia se'ak dimulain&a proses pembangunan dulu masa orde baru0 Pelita ("#B#) sampai orde re1ormasi (9AA"/9A""), 2aat ini kondisi lingkungan dan 2D3 kita masih terpelihara baik0 atau semakin rusak parahD :a abann&a tentu sa'a kita sudah tahu semua bah a dari data &ang kita miliki dan dari uraian dalam tulisan terdahulu kondisi lingkungan dan 2D3 kita seperti= hutan0 laut0 sungai0 tanah0 air dan udara sudah mengalami pen.emaran dan perusakan dari tingkatan ringan sampai berat, Dengan demikian implementasi strategi Pembangunan !erkelan'utan di -ndonesia baru di tataran konsep dan peraturan perundang/undangan0 sedangkan implementasin&a di lapangan belum ber'alan, Faktor Penyebab Pertan&aan kita selan'utn&a adalah kenapa strategi Pembangunan !erkelan'utan di -ndonesia &ang di tataran konsep dan peraturan sudah .ukup memadai tetapi dalam ken&ataann&a di lapangan belum atau bahkan tidak ber'alanD 5ntuk bisa men'a ab pertan&aan tersebut harus kita kenali dulu siapa sa'a aktor (pelaku) dan stakeholder (para pihak) &ang terlibat di lapangan dalam aktivitas pembangunan tersebut, 3mbil sa'a .ontoh kasus aktual terkini adalah pengelolaan tambang batubara di Kalimantan Timur0 tambang nikel di 8usa Tenggara !arat serta tambang gas Lapindo di 2idoar'o (:a a Timur), Ketiga .ontoh kasus tersebut dalam beberapa bulan terakhir rame diberitakan di media massa bah a mas&arakat di sekitar kegiatan eksploitasi tambang melakukan demo kepada pemerintah dan investor menuntut ganti rugi atas keberadaan dan aktivitas para investor tersebut &ang dianggap telah merugikan mas&arakat0 akibat ter'adin&a pen.emaran (lingkungan)0 kerusakan lahan0 bahkan kehilangan lahan dan rumah tempat tinggaln&a akibat terendam oleh lumpur Lapindo sehingga pembangunan dalam hal ini berupa pengelolaan sumberda&a alam (tambang) tidak memberi man1aat (dampak positi1) apapun kepada mas&arakat0 baik ekonomi0 sosial maupun ekologi (lingkungan), !ila kita simak kasus tersebut0 maka aktor utama dalam hal ini adalah investor (pengusaha) sebagai pemilik modal dan pemerintah sebagai penguasa &ang memberikan i4in beroperasi, Di sisi lain terdapat mas&arakat &ang terkena dampak langsung oleh keberadaan akti1itas eksploitasi penambangan tersebut0 baik positi1 maupun negati1, :ika proses (akti1itas) penambangan tersebut dilakukan berdasar prinsip pembangunan berkelan'utan0 maka ketiga unsur &ang terlibat dan terkait dalam proses penambangan tersebut0 &aitu pengusaha0 pemerintah dan mas&arakat seharusn&a sama/sama mendapatkan man1aat (dampak positi1) baik se.ara ekonomi maupun sosial, Dalam hal ini 1akta &ang ter'adi di lapangan seringkali penguasa dan pengusaha selalu diuntungkan, 2ebalikn&a0 mas&arakat seringkali dirugikan atau men'adi korban, Dengan demikian0 &ang berlaku adalah prinsip ketidakadilan dan ketidaksetaraan, Oleh karena itu0 'ika kondisi demikian dibiarkan maka dalam 'angka pan'ang &ang akan ter'adi adalah kon1lik antara pengusaha/penguasa dengan mas&arakat, 2ementara itu0 kondisi sumberda&a alam akan terus terkuras habis dan rusak, Solusi 3gar kon1lik sosial dan perusakan 2D3 tidak ter'adi maka solusi &ang bisa ditempuh adalah ketiga aktor dalam pembangunan tersebut0 baik pengusaha maupun penguasa (pemerintah) serta mas&arakat harus bertindak se.ara ari1 dan bi'aksana0 tunduk dan patuh pada peraturan dan perundang/undangan serta kaidah/kaidah (norma) serta hukum lingkungan &ang berlaku, Pemerintah harus berperan sebagai regulator &ang adil dan bi'aksana0 tapi 'uga tegas, Pengusaha harus peduli dan bertanggung 'a ab kepada mas&arakat0 sehingga ter'alin komunikasi dan kebersamaan &ang harmonis serta produkti1 antara keduan&a, Demikian pula mas&arakat harus berperan akti1 dalam memantau 'alann&a pembangunan sehingga kondisi 2D3 dan lingkungan tetap ter'aga kelestariann&a, Surjono Hadi Sutjahjo Guru Besar Fakultas Pertanian IPB dan Staf Pengajar Program Studi Pengelolaan Sumberdaya lam dan Lingkungan! Sekolah Pas"asarjana IPB

Kegagalan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia


Oleh : Affan Safani Adham | 12-Mei-2010, 02:58:36 WIB KabarIndonesia - Sustainable development$%&'($ata"$pemban!"nan$berkelanj"tan$mer"pakan$ model$pemban!"nan$)an!$ber"saha$men!inte!rasikan$ti!a$aspek$pemban!"nan*$)akni$ pert"mb"han$ekonomi*$kelestarian$lin!k"n!an$dan$kesejahteraan$sosial.$ &aat$ini*$konsep$&'$)an!$menempatkan$ekonomi$dan$lin!k"n!an$dalam$posisi$)an!$akomodati+$ ini$menjadi$salah$sat"$model$pemban!"nan$)an!$san!at$dianj"rkan$ba!i$ne!ara-ne!ara$di$d"nia$ "nt"k$memperhatikan$aspek$lin!k"n!an$dalam$pemban!"nan.$,al$ini$disebabkan$oleh$keadaan$ d"nia$)an!$sedan!$men!alami$permasalahan$lin!k"n!an$)an!$c"k"p$memprihatinkan.$-am"n*$ hasil$penerapan$&'$di$Indonesia$)an!$men"nj"kkan$bahwa$terjadi$pen"r"nan$pada$bidan!$ pertanian$dan$lin!k"n!an$disebabkan$oleh$pemahaman$pemerintah$terhadap$&'$masih$seten!ahseten!ah. $ elaksanaan$ti!a$"ns"r$dalam$&'$tidak$dilak"kan$secara$$terinte!rasi.$.rtin)a$keti!a$"ns"r$ini$ masih$dilak"kan$sendiri-sendiri.$'emikian$disampaikan$oleh$/rmawanto*$mahasiswa$ilm"$ ,"b"n!an$Internasional$0niversitas$1"hammadi)ah$2o!)akarta$%,I$012($dalam$disk"si$terbatas$ )an!$men!"las$skripsin)a$men!enai$lin!k"n!an$berj"d"l$Ke!a!alan$ emban!"nan$#erkelaj"tan$ di$Indonesia*$bertempat$di$Kamp"s$3erpad"$012*$&elasa$%11/4(.$ 1en"r"tn)a*$penerapan$&'$di$Indonesia$tertera$dalam$ ro!ram$ emban!"nan$-asional$ % 56 /-.&($)an!$dia!endakan$oleh$#adan$ erencanaan$ emban!"nan$-asional$%#. /-.&($ seba!ai$pedoman$pelaksanaan$pemban!"nan$di$Indonesia.$ ropenas$dia!endakan$setiap$lima$ tah"n$kali$sejak$tah"n$1999*$2007*$hin!!a$2009.$ 'alam$ ropenas$terseb"t$secara$!aris$besar$dijelaskan$komitmen$pemerintah$terhadap$ keped"lian$atas$lin!k"n!an.$ elaksaan$ ropenas$men!hasilkan$penin!katan$pada$bidan!$ind"stri$ dan$pela)anan$jasa*$nam"n$pen"r"nan$pada$bidan!$pertanian$dan$lin!k"n!an.$Ker"sakan$h"tan$ j"!a$masih$san!at$memprihatinkan.$#ahkan*$men"r"t$data$8.9,I$setiap$jam$h"tan$Indonesia$ hilan!$sel"as$ti!a$kali$lapan!an$bola.$ 8anto$mencontohkan*$1enteri$perekonomian$men!ejar$pert"mb"han$ekonomi$tanpa$melihat$ kelestarian$lin!k"n!an.$#e!it"$j"!a$sebalikn)a*$1enteri$lin!k"n!an$hid"p$ter"s$melak"kan$ perbaikan$lin!k"n!an$tanpa$melihat$indikator$pert"mb"han$ekonomi$di$sana.$ :,ar"sn)a$setiap$a!enda$pemban!"nan$)an!$dilak"kan$melihat$keti!a$"ns"r$&'$terseb"t*$b"kan$ terpisah-pisah*;$"n!kapn)a.$ &elain$pandan!an$pemerintah$)an!$seten!ah-seten!ah$dalam$memahami$&'*$8anto$melihat$ ke!a!alan$penerapan$&'$di$Indonesia$j"!a$disebabkan$oleh$penetrasi$pasar$)an!$c"k"p$k"at$di$ Indonesia$sehin!!a$pert"mb"han$ekonomi$lebih$di"tamakan$dibandin!kan$kelestarian$lin!k"n!an$ dan$serin!kali$terjadi$h"b"n!an$ne!ati+$antara$$ked"a$"ns"r$terseb"t.$$<ontohn)a$apa$)an!$ terjadi$di$9apindo.$1en"r"t$8anto$jelas$terlihat$kepentin!an$ekonomi$)an!$san!at$menonjol$ dalam$kas"s$terseb"t$dan$men!abaikan$lin!k"n!an.$ en!eboran$)an!$dilak"kan$di$&idoarjo$ terseb"t$mem"nc"lkan$l"mp"r$)an!$mel"mp"hkan$s"mber$prod"ksi$mas)arakat.$ :0j"n!-"j"n!$berakibat$pada$$pen!hambatan$kesejahteraan$sosial$mas)arakat*;$"rai$mahasiswa$ asal$Kalimatan$3en!ah$ini.$ &elain$9apindo$ada$j"!a$ 3.$=reeport$)an!$telah$melak"kan$eksplorasi$emas$di$Indonesia$selama$ 7>$tah"n$sejak$19?7$telah$memb"an!$>00.000$ton$limbah$per$hari$)an!$men)ebabkan$ti!a$ s"n!ai$di$sekitar$penamban!an$tercemar.$3idak$ada$ikan$dan$mahl"k$hid"p$lain$di$s"n!ai$ terseb"t$karena$pencemaran$oleh$pemb"an!an$limbah$terseb"t.$&elain$it"$rat"san$kilometer$ h"tan$di$sekitar$+reeport$j"!a$s"dah$!"nd"l.$ :=akta$ini$men!in!atkan$pemerintah$jan!an$sampai$pasar$)an!$men!endalikan$lin!k"n!an*;$ tandasn)a.%@(

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com Berita besar hari ini... Kun!ungi segera: http://kabarindonesia.com/

You might also like