You are on page 1of 15

GBS

adalah merupakan bentuk polineuritis

yang akut, progresif dan cepat serta berpotensi fatal dan menyebabkan kelemahan otot serta gangguan sensoris (Jennifer P, 2012)

Polineuritis infeksiosa Sindrom LandryGuillain Barre

Polineuritis idiopatik akut

Gambaran Utama
Guillain Barre Sindrom
Kesembuhan dapat terjadi spontan sekitar 95% Prognosis baik bila gejala hilang < 15 20 hari

Menyerang laki-laki dan perempuan

Semua usia Sering pada usia 30 50 tahun

Belum diketahui

Respon Autoimun

Infeksi : Sal. Pernafasan dan pencernaan

patogenesis.docx

Fase progresif

Berlangsung 2-3 mgg Nyeri,kelemahan, ggn sensorik Gejala bervariasi tergantung berat serangan

Fase plateau

Penderita sangat lemah Perbaikan fungsi yang hilang Gejala tetap ada sampai fase penyembuhan
Penyembuhan seiring peningkatan imunitas Terapi perbaikan fisik yang utama Nyeri masih dirasakan Fase 2-3 bln

Fase penyembuhan

Kelemahan

otot yang simetris Parestesia Diplegia, oftalmoplegia Disfagia,disartria Hipotonia dan arefleksia

Acute

Inflamatory Demyelinating Polyradiculoneuropathy (AIDP) Fisher Syndrom/ sindroma milller fisher (MFS) Acute Motor axonal neuropathy (AMAN) Acute Motoral sensory axonal neuropathy (AMSAN) Acute Pandysautinia Ensepaliti batang otak

Patways

GBS jadi.docx

Progresifitas: gejala kelemahan motorik berlangsung cepat, maksimal dalam 4 minggu, 50% mencapai puncak dalam 2 minggu, 80% dalam 3 minggu, dan 90% dalam 4 minggu. Relatif simetris Gejala gangguan sensibilitas ringan Gejala saraf kranial 50% terjadi parese N VII dan sering bilateral. Saraf otak lain dapat terkena khususnya yang mempersarafi lidah dan otot-otot menelan, kadang < 5% kasus neuropati dimulai dari otot ekstraokuler atau saraf otak lain Disfungsi otonom. Takikardi dan aritmia, hipotensi postural, hipertensi dan gejala vasomotor. Tidak ada demam saat onset gejala neurologis

Protein CSS. Meningkat setelah gejala 1 minggu atau terjadi peningkatan pada Lumbal Punksi serial khususnya pada minggu ke- 4 hingga ke-6 Hitung darah lengkap menunjukkan leukositosis pada keadaan awal sakit dan hitung leukosit dengan cepat akan normal kembali Jumlah sel CSS < 10 MN/mm3 ( jumlah sel CSS:11-50 MN/mm3 Kadar imunoglobulin serum terjadi peningkatan akibat proses inflamasi Perlambatan konduksi saraf bahkan blok pada 80% kasus. Biasanya kecepatan hantar kurang 60% dari normal

Pada

pemeriksaan neurologis ditemukan adanya kelemahan otot yang bersifat difus dan paralisis. Refleks tendon akan menurun atau bahkan menghilang. Batuk yang lemah dan aspirasi mengindikasikan adanya kelemahan pada otot otot intercostal. Tanda rangsang meningeal seperti perasat kernig dan kaku kuduk mungkin ditemukan.

Sebagian

besar sembuh sendiri Pemberian kortikosteroid Plasmaparesis (PE) 200-250 ml plasma/kg BB dalam 7 14 hari Pemberian imunosupressan (Imunoglobulin Intra Vena) dosis maintenance 0.4 gr/kg BB selama 3 hari dan dilanjutkan selama 15 hari sampai sembuh Obat sitotoksik (cyclophosphamid, azatrioprine)

You might also like