You are on page 1of 45

ASUHAN KEPERAWATANA PADA Ny. S.K DENGAN STROK HEMORAGIK DI RSCM JAKARTA Oleh: Faridah Aini Re!iden S".

K#$%

A. RIWA&AT SINGKAT PASIEN Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 September 2007 pukul 09.00 WIB. Pasien bernama Ny. S dengan umur 52 ta un! beragama islam! suku bangsa sunda! pasien sebagai ibu ruma tangga! yang tinggal di alamat "l. Pal #era Barat 2 N$. %0 "akarta Barat. Pasien dira&at dengan diagn$sa media str$ke ipertensi stadium II! dan br$nk$pnem$nia. 'i&ayat kese atan pasien! pada tanggal 5 September 2007 saat men(u(i piring pasien menggalami pusing ebat dan tiba)tiba pasien terjatu ! bi(ara pel$! badan sebela kanan mengalami kesemutan dan baal! berangsur)angsur *ima jam ekstremitas dekstra mengalami parese dan penurunan kesadaran. karena alasan biaya maka pasien di ra&at di I'N. B *t. II /iri. 0ata yang ditemukan saat pengkajian k$ndisi pasien adala 1 tingkat kesadaran s$mn$len! 2+S 32#54 a5asia! tekanan dara 6 %70890 mm,g! Nadi6 70 98menit! 5rekuensi pernapasan6 :2 ;8menit! su u6 :9: +! jantung6 bunyi jantung I dan II! mur)mur <)=! 2all$p <)=! Paru6 >esikuler! r$n( i ?8? basa kasar! & ee@ing )8)! abd$men1 lemas! datar! epar8limpa dbn! bising usus %0 ;8menit! le er1 "4P 5 ? :. Status neur$l$gis1 pupil is$k$r! diameter pupil :8:! re5lek ter adap (a aya langsung :8:! (a aya tidak langsung :8:. Aanda rangsang meningeal1 kaku kuduk <)=! tanda laseg B7008B700! tanda kerning B %:508 B %:50. Ner>es kranial1 paresis ner>es 4 dekstra! 4II dekstra! I; C ;! dan ;II dekstra. #$t$rik1 kekuatan $t$t ekstremitas atas %%%%85555! ekstremitas ba&a %%%%85555! sensibilitas1 emi ipestesi <)=! re5lek 5isi$l$gis ??8??! re5lek babinski ?8?. Dungsi syara5 em$ragik!

kemudian pasien di ba&a ke 'S+#! dan di sarankan untuk dira&at di ,+-! tapi

$t$n$m1 ink$ntinensia al>i <?=! terpasang kateter. Berdasarkan penilaian siriraj str$ke s($r <SSS= didapat 6 <2!5 9 %= ? <2 9 0= ? <2 9 %= ? <0!% 9 90= ) <:90= C %2 E %!5 <artinya adanya perdara an supratent$rial=. ,asil NI,SS <NationalIinstitute of Health Stroke Scale) E %F! artinya Ny. S./ menggalami str$ke berat.

Pemeriksaan penunjang1

asil pemeriksaan +A)S(an1 perdara an di p$ns

sekitar %!2 (( < asil peng itungan gambaran +A)S(an! lakunar in5ark basal ganglia kiri. D$t$ t $rak1 +A'G50H! a$rta elarge! tampak gambaran 5ibr$in5iltrat paru kanan. ,asil pemeriksaan lab$rat$rium1 ,b6 %:!6! ,t6 70! leuk$sit6 F.F00! tr$mb$sit6 277.000! #+46 F:! #+,6 2F! #+,+6 :7! ureum6 27! kreatinin6 0!9! 20S6 %:%! kalium6 7! kl$rida6 %%%! natrium6 %:5. .nalisa gas dara 1 p,6 7!779! P+I26 29!5! PI26 97! SI26 97!F! B3 e(56 ):!5! Beb6)%!5! SB(6 2:!2! ,+I:6 20!7! A+I26 2%!6. Pasien mempunyai ri&ayat ipertensi sejak sekitar 7 ta un yang lalu! pasien ber$bat ke puskesmas! tidak teratur! ber$bat jika ada kelu an! jenis $bat tidak ta u. Aidak ada ri&ayat sesak napas! batuk <)= dan AB+ <)=! ri&ayat 0# <)=! peyakit jantung <)=! str$ke <)=. 0alam keluarga pasien terdapat angg$ta keluarga yang menderita ipertensi dan str$ke! yaitu ibu! dan adik pasien. Ibu pasien tela meninggal karena str$ke suda lebi dari 5 ta un. '. PATOFISIO(OGI Str$ke merupakan penyakit peredara tersumbatnya aliran dara ke $tak dara $tak yang diakibatkan $le dara di $tak! atau pe(a nya pembulu

se ingga supplay dara ke $tak berkurang <Smlet@er J Bare! 2005=. Se(ara umum ganguan pembulu dara $tak atau str$ke merupakan gangguan sirkulasi serebral. #erupakan gangguan neur$l$gik 5$kal yang dapat timbul sekunder dari suatu pr$ses pat$l$gi pada pembulu dara serebral. Str$ke bukan merupakan penyakit tunggal tetapi merupakan kumpulan tanda dan gejala dari beberapa penyakit diantaranya 1 ipertensi! penyakit jantung! peningkatan lemak dalam dara ! diabetes mellitus! dan penyakit >askuler peri5er <#arkus! 200%= Penyebab utama str$ke berdasarkan urutan adala ater$skler$sis <tr$mb$sis=! emb$lisme! dara ipertensi yang dapat menimbulkan perdara an intraserebral dan dara $tak atau le er=! ater$skler$sis serebral dan rupture aneurisme sakuler <Pri(e J Wils$n! 2002=. Ar$mb$sis serebral <bekuan di dalam pembulu perlambatan sirkulasi serebral merupakan penyebab utama terjadinya t r$mb$sis. 3mb$lisme serebral <bekuan dara atau material lain yang di ba&a ke $tak dari

bagian tubu

yang lain=! abn$rmalitas pat$l$gik pada jantung kiri seperti

end$karditis! jantung reumatik! serta in5eksi pulm$nal adala tempat berasalnya emb$li. ,em$ragik serebral <pe(a nya pembulu dara serebral se ingga terjadi perdara an ke dalam jaringan $tak atau area sekitar=! em$ragik dapat terjadi di epidural! subdural! dan intraserebral. <,udak J 2all$! 20051 'anakusuma! 2002=. Str$ke em$ragik terjadi perdara an yang berasal dari pe(a nya arteri penetrans yang merupakan (abang dari pembulu dara super5isial dan berjalan tegak lurus menuju parenkim $tak yang di bagian distalnya berupa anyaman kapiler. .ter$skler$sis dapat terjadi dengan bertamba nya umur dan adanya ipertensi kr$nik! se ingga sepanjang arteri penetrans terjadi aneurisma ke(il)ke(il dengan diameter % mm. Peningkatan tekanan dara yang terus menerus akan mengakibatkan pe(a nya aneurisme ini! se ingga dapat terjadi perdara an dalam parenkim $tak yang bisa mend$r$ng struktur $tak dan merembas kesekitarnya ba kan dapat masuk kedalam >entrikel atau ke ruang intrakranial. Perdara an intra(ranial biasanya disebabkan $le karena ruptur arteri 0ara ini sangat serebri. 3kstra>asasi dara terjadi di daera $tak dan atau subarakn$id! se ingga jaringan yang ada disekitarnya akan tergeser dan tertekan. sekitar perdara an. Spasme ini dapat menyebar ke seluru sirkulus &illis. Bekuan dara mengiritasi jaringan $tak! se ingga dapat mengakibatkan >as$spasme pada arteri di emis5er $tak dan yang semula lunak ak irnya akan larut dan

menge(il. 0aera $tak disekitar bekuan dara dapat membengkak dan mengalami nekr$sis! karena kerja en@im)en@im maka bekuan dara akan men(air! se ingga terbentuk suatu r$ngga. Sesuda beberapa bulan semua jaringan nekr$tik akan diganti $le astr$sit dan kapiler)kapiler baru se ingga terbentuk jalinan desekitar r$ngga tadi. .k irnya r$ngga)r$ngga tersebut terisi $le astr$glia yang mengalami pr$li5erasi <Pri(e J Wills$n! 2002=. Perdara an subarakn$id sering dikaitkan kemungkinan terjadinya dengan pe(a nya aneurisma. /ebanyakan aneurisma mengenai sirkulus &ilisi. ,ipertensi atau gangguan perdara an mempermuda ruptur! dan sering terdapat lebi dari satu aneurisma. 2angguan neur$l$gis tergantung letak dan beratnya perdara an. Pembulu yang mengalami gangguan biasanya arteri yang menembus $tak seperti (abang) (abang lentikul$striata dari arteri serebri media yang memperdara i sebagian dari

ganglia basalis dan sebagian besar kapsula interna. beberapa jam! ba kan beberapa ari.

Aimbulnya penyakit ini

mendadak dan e>$lusinya dapat (epat dan k$nstan! berlangsung beberapa menit! 2ambaran klinis yang sering terjadi antara lain1 sakit kepala berat! le er bagian belakang kaku! munta ! penurunan kesadaran! dan kejang. Sembilan pulu pr$sen menunjukkan adanya dara dalam (airan serebr$spinal <bila perdara an besar dan atau letak dekat >entrikel=! dari semua pasien ini 70)75H akan meninggal dalam &aktu %):0 ari! biasanya diakibatkan karena meluasnya perdara an sampai ke system >entrikel! erniasi l$bus temp$ralis! dan penekanan mesense5al$n! atau mungkin disebabkan karena perembasan dara ke pusat)pusat yang >ital <,ie(key! %9971 Smlet@er J Bare! 2005=. Penimbunan dara yang (ukup banyak <%00 ml= di bagian emis5er serebri masi dapat dit$leransi tanpa memperli atkan gejala)gejala klinis yang nyata. Sedangkan adanya bekuan dara dalam batang $tak sebanyak 5 ml saja suda dapat mengakibatkan kematian. Bila perdara an serebri akibat aneurisma yang pe(a biasanya pasien masi muda! dan 20 H mempunyai lebi dari satu aneurisma <Bla(k J ,a&k! 2005=. Bila meli at a&itan kejadian dan tanda)tanda klinis yang ditimbulkan maka dapat disimpulkan pasien Ny. S./. mengalami str$k em$ragik! terjadinya perdara anan dimungkinkan akibat ipertensi lama yang tidak terk$ntr$l. ,al ini juga dibuktikan dari asil +t)S(an kepala te nik brain &ind$& tanpa k$ntras yaitu adanya lesi iperden di daera p$ns! berarti menunjukkan adanya perdara an di p$ns. Selain itu juga ditemukan adanya lakunar in5ark basal ganglia kiri! in5rak ini dapat sebabkan karena terjadi perdara an intrakranial se ingga akan terjadi >as$spasme pembulu dara yang menyebabkan suplai $ksigen ke jaringan sekitar menurun se ingga dapat terjadi in5ark.

NIN ,3#I'.2I/ ,ipertensi! 0# Dragmen .rter$skler$sis Ar$mbus Plak!ater$ment$sa Sinus kar$tis! .rteri kar$tis interna

,3#I'.2I/

,ipertensi8terjadi perdara an .neurisma 'uptur arteri (erebri 3kstra>asasi dara di$tak8 Subara( n$id 4as$spasme arteri

3#BI*I I/*-SI .n$9ia #etab$lisme .naer$b #etab$lisme asam .sid$sis l$(al P$mpa Na? gagal 303#.

#enyebar ke emis5er $tak J sirkulus Willisi P3'0.'.,.N +3'3B'I

per5usi >askularisasi distal Iskemia Pelepasan k$lateral akti5itas elektr$lit ter enti P$mpa Na?! /? gagal Na?! .ir masuk ke sel 3dema intrasel J ekstrasel Per5usi jaringan (erebral menurun S3* #.AI S3+.'. P'I2'3SID STROKE%

2ra am J ,i(key <2002= dalam &&&.neur$p ysi$5armak$l$gy.($m

#arkus <200%= dalam &&&.(lini(alneur$s(ien(es.($m

Ga#$ar ha!il CT ) S*an Ny. S.K

.rea perdara an

PENGKAJIAN. Pengkajian di 'S+# ruang I'N. B *t II /iri menggunakan 5$rmat asil pengkajian yang tela +. Ha#$a,an 0alam menggunakan 5$rmat tersebut untuk mengkaji pasien Ny. S./ dengan Str$ke N$n ,em$ragik pera&at mengalami kesulitan! karena 1 a. Sejak a&al pasien masuk <tgl. 5)09)2007= belum ada lembar pengkajian pada papan status pasien. Penulis melakukan pengkajian pada tanggal 6 September 2007 pukul 0F.:0 WIB. b. D$rmat pengkajian masi umum! tidak spesi5ik pada gangguan sistem neur$l$gy! dan isian dalam (ek list sangat terbatas se ingga penulis kesulitan menggali data yang se arusnya di kaji pada pasien str$ke (. D$rmat pengkajian yang tidak menyediakan ruang untuk menjelaskan spesi5ikasi asil pengkajian S-l.!i: #enamba kan pengkajian sesuai kebutu an pasien! lab$rat$rium yang menggalami gangguan saja. menulis pengkajian tamba an dengan tulisan ke(il dan menulis data pemeriksaan diagn$stik serta al ini disebabkan disediakan! dengan memberikan (ek list pada

pengkajian yang sesuai. < asil pengkajian terlampir=

/. Ra!i-nal Pen01a2ian a. Iden,i,a! "a!ien. Pengkajian identitas pasien penting dilakukan untuk meningkatkan keakuratan in5$rmasi dan k$$rdinasi. <Barkaukass! et.al! %997=. Pada kasus ini! pasien adala perempuan! umur 52 ta un! beragama Islam! ibu ruma tangga! suda menika dan memiliki dua anak! tinggal di "l. Pal #era Barat 2 N$. %0 't. 02 '&. 07 "akarta Barat. Str$ke lebi sering terjadi pada usia 50 ) 77 ta un <&&&.str$ke.($m! 2006=. $. Da,a 1e"era3a,an 3a1,. #a!.1. ,al ini penting karena dari data pada bagian ini dapat diper$le masala utama atau alasan utama pasien datang ke tempat pelayanan kese atan <Smelt@er! 2005=. 0ari data ini juga nantinya dapat diara kan beberapa inter>ensi kepera&atan yang menjadi pri$ritas untuk mengatasi masala atau kelu an utama pasien. <Barkaukass et.al! %997=. Pada pasien str$ke penting kita kaji a&al terjadinya masala ! misalnya terjadinya kelumpu an atau kelema an setela pasien berakti5itas atau dalam keadaan istira at! al ini berkaitan dengan penyebab str$ke. Pada str$ke iskemik karena t r$mbus biasanya lebi banyak terjadi pada laki) laki dengan usia pertenga an sampai tua! masala terjadi saat tidur atau saat bangun tidur! ta apannya se(ara pr$gresi5 dan perkembangan tanda gejala lambat! biasanya mengalami perbaikan dalam &aktu (epat. Iskemik akibat emb$li banyak terjadi pada laki)laki dengan masala timbul kurang ada ubungannya dengan akti>itas dan terjadi se(ara mendadak atau tiba) tiba! tanda dan gejala terjadi se(ara (epat! biasanya beberapa mengalami perbaikan dan dapat kambu 8berulang bila tanpa dilakukan pera&atan yang benar dan (epat ter adap penyakit primer <*e&is! ,eitkemper! dan 0irksen! 2000=. Str$ke em$ragik intraserebral banyak terjadi pada &anita dengan 27 jam! pr$gn$sa tanda a&al nyeri kepala <sekitar 25 H kasus=! sering terjadi setela pasien berakti>itas dan berkembang se(ara pr$gresi5 setela jelek dan dapat menyebabkan kematian. ,em$ragik subara( n$id biasa

terjadi pada &anita usia muda dan pertenga an! biasanya ditanda adanya nyeri kepala! sering timbul setela tiba8mendadak dapat menyebabkan ,eitkemper! dan 0irksen! 2000= Seperti dijelaskan pada ri&ayat singkat pasien Ny. S./ saat men(u(i piring pasien menggalami pusing ebat dan tiba)tiba pasien terjatu ! bi(ara pel$! badan sebela kanan mengalami kesemutan dan baal! berangsur) angsur ekstremitas dekstra mengalami parese dan penurunan kesadaran. ,asil pemeriksaan penilaian siriraj str$ke s($r <SSS= didapat 6 %.5 <artinya adanya perdara an supratent$rial=. ,asil NI,SS <NationalIinstitute of Health Stroke Scale) E %F! artinya Ny. S./ menggalami str$ke berat. ,asil +t)S(an menunjukkan adanya perdara a di p$ns. Bila dili at dari ri&ayat terjadinya maka dapat kita simpulkan ba &a Ny. S./ mengalami str$ke em$rragik. *. Ri3aya, 1e!eha,an #a!a lal. dan 1el.ar0a. 'i&ayat kese atan masa lalu diperlukan untuk mengidenti5ikasi masala kese atan pasien yang tela berlalu. .nalisanya ditujukan untuk meli at adaka kesesuaian antara masala kese atan pada masa lalu dengan masala kese atan pada sekarang ini atau tidak. Sedangkan ri&ayat untuk mengidenti5ikasi berbagai penyakit kese atan keluarga adala berakti5itas ataupun se(ara tiba) k$ma dan kematian <*e&is!

genetik! keturunan! serta lingkungan alami yang berdampak ter adap masala kese atan pasien saat ini <Barkaukass! et.al! %997=. 'i&ayat penyakit da ulu pasien! data yang ingin didapatkan adala beberapa 5akt$r penyulit atau yang membuat k$ndisi pasien menjadi lebi para k$ndisinya. /$mplikasi dari penyakit terda ulu dapat menjadi Pada pasien str$ke penting kita kaji adanya 5akt$r)5akt$r resik$ seperti1 ri&ayat migren! terapi ipertensi! diabetes mellitus! penyakit (ardi$>askuler! 6 kadar serum 5ibrin$gen tinggi! idup seperti 6 mengk$nsumsi yperk$ag$liti <($nt$ pertimbangan dalam penanganan str$ke <&&&.un(a.($m! 2006=.

peningkatan emat$krit=! p$lisitemia! dan anemia si(kle (ell! penggunaan $rm$nal! selain itu 5akt$r gaya

alk$ $l! mer$k$k! kegemukan! diit tinggi lemak dan k$lester$l dan penyala gunaan $bat <Bla(k J ,a&k! 2005=. 'i&ayat keluarga dengan str$ke atau AI. akan meningkatkan resik$ sese$rang terserang str$ke. ,ipertensi menyebabkan ater$skler$sis pembulu dara serebral se ingga pembulu dara tersebut mengalami penebalan dan degenerasi yang kemudian pe(a dan menimbulkan perdara an. Str$ke yang terjadi paling banyak $le karena ipertensi adala str$ke em$ragik <#$rt$n! 2005= Pada 0# akan mengalami penyakit >askuler! se ingga terjadi makr$>askulerisasi dan terjadi ater$skler$sis. 0ari ater$skler$sis dapat menyebabkan emb$li yang kemudian menyumbat dan terjadi iskemik! se ingga per5usi $tak menurun dan ak irnya terjadi str$ke <#$rt$n! 2005=. Pada penderita 0# juga mengalami penurunan penggunaan insulin dan peningkatan gluk$genesis! se ingga terjadi iper$sm$lar se ingga aliran dara lambat! maka per5usi $tak menurun se ingga str$ke dapat terjadi. Pada per$k$k akan timbul plague di pembulu dara $le nik$tin se ingga terjadi ater$skler$sis <S$erensen! %995=. Ny. /.S mempunyai ri&ayat ipertensi sejak sekitar 7 ta un yang lalu! pasien ber$bat ke puskesmas! tidak teratur! ber$bat jika ada kelu an! jenis $bat tidak ta u. Aidak ada ri&ayat sesak napas! batuk <)= dan AB+ <)=! ri&ayat 0# <)=! peyakit jantung <)=! str$ke <)=. Ny. S./ juga mempunyai kebiasaan makan makanan yang mengandung tinggi k$lester$l dan lemak 0alam keluarga Ny. S./ terdapat angg$ta keluarga yang menderita ipertensi dan str$ke! yaitu ibu! dan adik pasien. Ibu pasien tela meninggal karena str$ke suda lebi dari 5 ta un. d. Si!,e# Ne.r-#.!1.ler Pada pasien str$ke penting di lakukan pengkajian tentang kemampuan m$t$rik! karena str$ke merupakan penyakit m$t$r neur$n atas dan dapat mengakibatkan ke ilangan k$ntr$l >$lunter ter adap gerakan m$t$rik. /arena neur$n m$t$r atas melintas! gangguan k$ntr$l m$t$r >$lunter pada sala satu sisi tubu dapat menunjukkan kerusakan pada

%0

neur$n m$t$r atas pada sisi yang berla&anan dari $tak. 0is5ungsi m$t$r paling sering adala adala emiplegia <paralysis pada sala satu sisi= karena lesi pada sisi $tak yang berla&anan. ,emiparesis atau kelema an sala satu sisi tubu adala tanda yang lain <Smlet@er J Bare! 2005=. Pada a&al ta ap str$ke! gambaran klinis yang mun(ul biasanya adala paralysis dan ilang atau menurunnya re5lek tend$n dalam. 0an re5lek tend$n dalam dapat mun(ul kembali biasannya setela &&&.(lini(alneur$s(ien(es.($m=. .kibat kerusakan m$t$r neur$n pyramidal pat&ay <serabut sara5 dari $tak dan mele&ati spinal ($rd ke sel)sel m$t$rik=! dapat mun(ul karakteristik sebagai berikut1 ke ilangan kemampuan gerak >$lunter! kerusakan pergerakan yang terintegrasi! gangguan t$nus $t$t! dan gangguan re5leks <pada a&al mengalami ip$re5leksia berkembang menjadi ipere5leksia pada beberapa pasien <*e&is! ,eitkemper! dan 0irksen! 2000=. Pada pasien str$ke kita arus melakukan pemeriksaan babinski! sebagai indikasi adanya penyakit susunan syara5 pusat yang mempengaru i traktus k$rtik$spinal <Smlet@er J Bare! 2005=. Penting kita kaji pupil mata baik ukuran! diameter! is$k$r8anis$k$r! dan re5lek pupil ter adap (a aya. .danya stimulasi pada sara5 simpatis bereaksi ter adap mengkibatkan pupil menjadi midriasis! sedangkan stimulasi parasimpatis mengakibatkan pupil menjadi mi$sis. Pupil yang masi (a aya menandakan ba &a mesense5al$n dalam k$ndisi baik. *esi pada mesense5al$n mengakibatkan dilatasi pupil yang tidak bereaksi ter adap (a aya. Pupil yang melebar sesisi <anis$k$r= dan tidak bereaksi ter adap (a aya menandakan terjadinya penekanan pada sara5 kranial ke III. Bila kita temukan adanya midriasis pada satu sisi <anis$k$r= dan emiparese k$ntralateral maka kemungkinan terjadi penekanan epidural <*umbant$bing! 200%=. /emampuan pasien berk$munikasi penting utnuk kita kaji! karena 5ungsi $tak lain yang dipengaru i $le str$ke adala ba asa dan k$munikasi. 2angguan k$munikasi akibat str$ke adala a5asia! disatria! dan apraksia tergantung l$kasi yang terganggu. Pengkajian persepsi juga 7F jam <#arkus! 2006 dalam

%%

penting dilakukan! karena str$ke dapat mengakibatkan dis5ungsi persepsi >isual dan ke ilangan sens$ri. setenga ,$m$nimus emian$psia <ke ilangan lapang pandang= sisi yang terkena sama dengan sisi yang tingkat kesadaran baik kualitati5

mengalami paralysis <Smlet@er J Bare! 2005=. Status neur$l$gis lainnya adala lebi maupun kuantitas! dikaji sebagai a(uan dalam penangganan pasien yang intensi5! karena pada 5akt$r)5akt$r ini dapat menjadi petunjuk Bila kerusakan pada l$bus 5r$ntal maka kemungkinan terjadi kerusakan dalam mempelajari sesuatu! mem$ri atau 5ungsi intelektual yang lebi tinggi. /erusakan 5ungsi k$gniti5 ini ditandai dengan terbatasnya tingkat per atian pasien ter adap sesuatu! sulit dalam mema ami sesuatu! (epat lupa! dan kurang m$ti>asi. Sedangkan masala psik$l$gik ditandai dengan em$si yang labil! sikap 5rustasi dan kurangnya k$$perati5. Pemeriksaan penunjang baik lab$rat$rium! 3/2 dan lainnya penting dilakukan karena untuk mengeta ui sejau mana 5ungsi)5ungsi $rgan tubu mengalami gangguan! dan yang menjadi 2$ld standar dari pasien str$ke yaitu penunjang yang arus dilakukan adala +A)S(an dimana tela diuraikan pada k$nsepnya untuk memastikan penyebab terjadinya str$ke dan area8l$kasi8luas str$ke yang terjadi <Aj$kr$neg$r$ J ,endra! 2002= dan <Bla(k J ,a&k! 2005=. Ny. S./ mengalami emiparesis! re5lek tend$n dalam ??8??! t$nus $t$t ekstremitas superi$r dan in5eri$r 6 menurun8menurun! kekuatan $t$t ekstremitas superi$r %%%%87777 dan ekstremitas in5eri$r %%%%87777! t$nus $t$t menurun8menurun! pupil is$k$r! diameter pupil : mm8: mm! re5lek pupil ter adap (a aya langsung ?8?! re5lek pupil ter adap (a aya tidak langsung ?8?! babinski ?8?! nilai 2+S 6 32#74a5asia tingkat kesadaran s$mn$len. Pemeriksaan ner>us kranial adanya parese N.4 dekstra! N.4II dekstra sentral! paresis N.I;! N.;! dan N.;II dekstra sentral. Sensibilitas terjadi emi ipestesi. Aanda rangsang selaput $tak6 kaku kuduk <)=! *aseK B7008B700! /erning B%:508B%:50. Dungsi syara5 $t$n$m1 terpasang kateter! ink$ntinensia al>i. kemampuan k$munikasi! dan persepsi)sens$ri tidak kerusakan yang terjadi <4in(ent! 2005=.

%2

dapat dilakukan pengkajian karena pasien menggalami penurunan kesadaran. ,asil pemeriksaan +A) S(an te nik brain &ind$& tanpa k$ntras tanggal 5 September 2007 6 perdara an dip$ns dengan perkiraan jumla perdara an %!2 ((! dan lakunar in5ark basal ganglia. e. Per1e#ihan Pengkajian sistem perkemi an perlu dilakukan pera&at untuk memper$le data apaka ada peruba an pada struktur dan 5ungsi sistem perkemi an. Pengkajian subjekti5 terutama diara kan pada : al yaitu nyeri! peruba an p$la berkemi ! dan kelu an pada saluran perkemi an. Sedangkan pemeriksaan 5isik melalui inspeksi! palpasi! dan perkusi untuk men(ari kesesuaian atas kelu an yang disampaikan pasien. Bila ada kelu an dan ditemukannya data yang memperkuat kelu an pada sistem ini menunjukan ba &a tela terjadi peruba an pada sistem ini! minimal pada 5ungsi sistem perkemi an. <Smelt@er J Bare! 2005=. Pada pasien str$ke mungkin mengalami ink$ntinensia urin sementara karena k$n5usi! ketidakmampuan mengk$munikasikan kebutu an! dan ketidakmampuan menggunakan urinal karena kerusakan k$ntr$l m$t$rik dan p$stural. Pada pasien paska str$ke juga dapat mengalami at$nik kandung kemi dengan kerusakan sensasi dalam resp$n ter adap pengisian kandung kemi ! ba kan dapat terjadi ke ilangan k$ntr$l spingter urinarius eksternal <s a ! 2006 dalam &&&.pat $p ysi$l$gystr$ke.($m = Pada kasus ini! pasien terpasang kateter. -rin keluar dengan &arna kuning jerni ! tidak terdapat endapan maupun dara . P$sisi kateter benar tidak terlipat8ada ambatan. Intake (airan 760 ((8F jam. Pemeriksaan lab$rat$rium tanggal 5 September 2007 6 sedimen1 sel epitel ?! leuk$sit :)78lpb! eritr$sit banyak! silinder <)=! kristal <)=! bakteri <)=! B" %!0%5! p, 7.0! pr$tein negati5! ket$n negati5! dara 2?! bilirubin negati5! ur$blingen :.2 mm$l8*! nitrit negati5! esterase leuk$sit negati5. /imia dara 1 . ureum 6 27 mg8l! kreatinin 6 0.9! a(et$n 6 )! /alium 6 7!00 #eK! Natrium 6 %:7 #eK!

%:

/l$rida 6 %%% #eK! analisis asil pengkajian sistem perkemi an dalam batas n$rmal! tidak ada gangguan. 4. Perna4a!an Pemeriksaan sistem perna5asan perlu dilakukan untuk mengkaji $rgan dan struktur sistem respirasi serta 5ungsi sistem se(ara keseluru an. Se(ara umum pengkajian diara kan pada tanda dan gejala gangguan respirasi seperti Dispneu <kesulitan berna5as=! batuk! pr$duksi sputum! nyeri dada! adanya wheezing dan8arau Ronkhi ! hemaptoe, dan sian$sis. Pera&at yang mengkaji bagian ini arus mengkaitkan dengan pemeriksaan jantung dan pembulu dara karena sangat ada keterkaitan keduanya. .danya mani5estasi klinis diatas menunjukkan ba &a ada peruba an pada struktur dan 5ungsi sistem respirasi. <Barkaukass! et.al! %997=. .danya ri&ayat mer$k$k penting kita kaji sebagai 5akt$r resik$. .danya ketidakmampuan batuk8 ambatan jalan napas! timbulnya pernapasan sulit dan atau tidak teratur. Pada Ny.S./. penting dilakukan pengkajian pernapasan karena terjadi perdara an di p$ns! dimana letak p$ns berdekatan dengan medulla $bl$ngata sebagai pusat pengaturan pernapasan. Pada Ny. S./ kesulitan dalam berna5as se(ara subjekti5 tidak dapat dikaji karena pasien menggalami penurunan kesadaran. Aetapi dari asil pemeriksaan 5isik ditemukan respirasi rate 6 27 ;8menit reguler! tidak ada tarikan interk$sta dan penggunaan $t$t Bantu perna5asan ! perkusi 6 s$n$r! auskultasi 1 suara na5as r$n( i basa kasar ?8?! & ee@ing )8). ,asil +A' G 50H! ,asil pemeriksaan 5$t$ t$rak taanggal 5 September 2007 adala

a$rta elarge! dan tampak gambaran 5ibr$in5iltrat paru kanan..

pemeriksaan analisa gas dara adala p, 6 7.779! P+I2 6 29!5! PI2 6 97! ,+I: 6 20.7! B3 e(5 6 ):!5! Beb6 )%!5! SB(6 2:!2 Saturasi I2 6 97.F H. 0apat dianalisis asil .20 terjadi alkal$sis respirat$rik. 0. Kardi-5a!1.ler Pemeriksan 5isik jantung perlu dilakukan karena untuk memper$le al ini bertujuan data tentang e5ekti5itas p$mpa jantung! >$lume dan

%7

tekanan pengisian! (ura jantung! dan mekanisme k$mpensasi jantung dan pembulu dara . <Smelt@er J Bare! 2005=. .danya gangguan pada jantung dapat menyebabkan terjadinya str$ke. Pada 5ibrilasi atrium menyebabkan penurunan +I2! se ingga per5usi ke $tak menurun. #aka $tak akan kekurangan $ksigen se ingga mengalami str$ke. Pada ater$skler$sis elastisitas pembulu dara lambat se ingga per5usi ke $tak kurang <Bla(k J ,a&k! 2005=. .danya ri&ayat penyakit jantung seperti .#I! rematik8penyakit jantung >askuler! +,D! end$karditis dll. 0itandai dengan adanya ip$tensi arterial se ubungan dengan adanya emb$lisme8mal5$rmasi >askuler. Nadi 5rekuensi dapat ber>ariasi karena ketidakstabilan jantung! $bat)$batan! e5ek str$ke ter adap pusat >as$m$t$r! disritmia! peruba an 3/2 Pada kasus ini tidak ada tanda dan gejala yang berkaitan dengan peruba an sistem kardi$>askuler. ,al itu diperkuat dengan tidak ditemukannya tanda)tanda kelainan kardi$>askuler dalam pemeriksaan 5isik. Pada pemeriksaan 5isik jantung tidak ada pembesaran jantung! suara jantung S% dan S2 reguler! gall$p <)=! mur)mur <)=! perkusi pekak. Aekanan dara %70890 mm,g! nadi 6 70 98menit regular! Su u 6 :9.:0 +. +'A G: detik. asil pemeriksaan lab$rat$rium emat$l$gy tanggal 5 September 2007 adala 1 ,b 6 %:.6 gr8l! ,t 6 70 H! eritr$sit 6 7.: juta8ul ! leuk$sit 6 F.F008ul! tr$mb$sit 277.0008ul! #+4 6 F: gr8dl! #+, 6 2F gr8dl! #+,+ 6 :7 gr8dl. PA 6 %:.2 detik! PA terk$ntr$l 6 %2.6 detik! .PAA 6 :%.2 detik! .PAA terk$ntr$l 6 :%.2 detik! kadar 5ibrin$gen 5%2 mg8dl! 0 dimer kuantitati5 6 200.000 mg8ml! k$lester$l t$tal 6 2%F mg8dl! trigliserida %97 mg8dl! k$lester$l ,0*6 :6 mg8dl! k$lester$l *0* 6 %:7 mg8dl. h. Pen*ernaan Pengkajian pada sistem ini penting bagi pera&at untuk menentukan ada atau tidak dis5ungsi sistem pen(ernaan. Pera&at endaknya menanyakan kelu an yang berkaitan seperti adanya rasa nyeri! mual! munta ! gas yang menumpuk (begah)! peruba an p$la B.B dan karekteristik 5eses. Sedangkan pemeriksaan 5isik untuk men(ari kesesuaian $bjekti5 atas apa yang

%5

dikelu akan pasien dengan membandingkan k$ndisi n$rmal. /elainan pada sistem pen(ernaan dapat bersumber dari sistem pen(ernaan sendiri atau penyebab dari luar sistem pen(ernaan. <Smelt@er J Bare! 2005=. Pada pasien str$ke dapat menggalami masala nutrisi akibat penurunan kesadaran. Selain itu pasien str$ke dapat menggalami masala eleminasi B.B karena im$bilisasi ! penurunan k$ntraksi $t$t abd$men! de idrasi dan dapat sebagai resp$n keterbatasan re5lek de5ekasi. Pada kasus ini pasien terpasang N2A! makanan! minum! serta $bat diberikan $le pera&at melalui selang N2A. #akan dengan diit (air %700 kkal dan renda garam III. Aerpasang in5use Na+l 0.9 H8%2 jam. saat memberikan makan melalui N2A tidak ada kesulitan. Sebelum penurunan kesadaran pasien sempat mengatakan kal$ B.B tidak terasa <ink$ntinensia al>i=! palpasi abd$men tidak ditemukan adanya teraba massa 5eses. Pasien memakai pempres dalam keadaan bersi . 0ari asil pemeriksaan lab$rat$rium tanggal 5 September 2007 adala 1 S2IA 6 %5! S2PA 6 2%! pr$tein t$tal 6 7 g8dl! 2l$bulin 6 :.:0 g8dl! dan .lbumin 6 :.7 g8dl. 2luk$sa dara puasa 6 90 mg8dl! 2luk$sa dara 2 jam pp 6 %06 mg8dl dari a sil pemeriksaan lab$rat$rium ini semua dalam batas n$rmal artinya tidak ada masala dalam saluran pen(ernaan. i. In,e0.#en Pera&at perlu mengkaji sistem integumen untuk memper$le data berkaitan dengan gangguan dermat$l$gis. Pengkajian subjekti5 diara kan pada kelu an utama! penyebab! lama kelu an! l$kasi! nyeri! dsb. Pemeriksaan 5isik melalui inspeksi dan palpasi diara kan pada penampilan umum! kelainan pada kulit misalnya kemera an! gatal! sian$sis! peruba an &arna1 lesi pada lulit! >askularisasi dan idrasi! kuku dan rambut. <Smelt@er J Bare! 20051 Bla(k J ,a&k! 2005=. Pada pasien str$ke akan mengalami paralysis sala satu sisi angg$ta badan atau ba kan keduannya! se ingga pasien dapat menggalami penekanan dalam &aktu yang lama yang dapat menyebabkan adanya luka pada daera yang tertekan <luka dekubitus=.

%6

Pada Ny. S./ saat pengkajian

ditemukan adanya luka dekubitus

derajad II pada gluteal kanan dengan luas 6 : 9 F (m! turg$r kulit baik! kelembaban kulit 6 kering! tekstur kulit alus. 2. A1,i4i,a! !ehari6hari di r.#ah. 0ata ini lebi menjelaskan prilaku kese atan pasien dalam pemenu an kebutu an se ari) ari di ruma . 0ata ini diperlukan untuk dapat disesuaikan nantinya dalam penyusunan strategi peren(anaan kepera&atan di ruma sakit. <Smelt@er J Bare! 2005=. Bagian ini juga menjelaskan p$la akti5itas dan lati an yang dilakukan pasien diruma . ,al ini perlu dikaji karena p$la akti5itas yang ada di ruma dapat berpengaru dan dapat membantu pera&at dalam menentukan kegiatan atau akti5itas yang sesuai dengan kebiasaan pasien. <Barkaukass et.al! %997=. Pada kasus ini! keluarga pasien mengatakan ba &a akti5itas atau kegiatan se ari C ari diruma sebelum sakit dilakukan sendiri $le pasien! p$la eliminasi B./ baik tidak ada kelu an! p$la de5ekasi baik dan tidak ada kelu an! mandi sendiri 2 kali se ari! (u(i rambut : ari sekali! mengg$s$k gigi 2 kali se ari! na5su makan baik! makan : kali se ari! diet makanan biasa! minum air puti 6)F gelas se ari! $la raga tidak perna ! tidur kurang lebi 6)F jam se ari. Saat ini dalam pemenu an semua kebutu an akti>itas pera&at dan keluarga karena parese se ari) ari <.0*= dibantu $le

ekstremitas dekstra dan penurunan tingkat kesadaran. 1. Tera"i Aerapi tanggal 5 September 2007 sebagai berikut 1 In5us Na+l 0.9 H 500 ml dalam %2 jam Iksigen 2)7 * 4itamin B k$mplek! B%2! .sam D$lat 2 9 % tablet Para(etam$l 7 9 500 mg +iti($lin : 9 250 mg +apt$pril 2 9 6.25 mg .mbr$9$l syrup : 9 %0 (( %7

*e>$5la9in % 9 500 ml S$la( syrup % 9 %5 ml In alasi bis$l>$n6 Na+l 6 4ent$lin %6%6% tiap F jam

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN +. Ha#$a,an 0i 'S+# ruang I'N. B *t II /iri untuk pembuatan renpra suda ada! dengan menggunakan (ek list. Walaupun suda ada lembar (ek list pera&at ruangan tidak semua pasien dirumuskan diagn$sa pera&atan. 0engan menggunakan lembar (ek list yang ada jumla dan jenis diagn$sa pera&atan terbatas padatiga diagn$se pera&atan yaitu gangguan per5usi serebral! gangguan bersi an jalan napas! dan gangguan m$bilisasi 5isik! se ingga masala kepera&atan yang mun(ul pada pasien tidak semuannya ada dalam lembar (eklist tersebut. Selain itu eti$l$gi dan data pada masing)masing diagn$sa pera&atan tidak lengkap dan ada yang masi tidak lengkap dapat ditamba kan pada renpra berikutnya. S-l.!i: #a asis&a menamba kan data eti$l$gi sesuai k$ndisi pasien dan membuat diagn$sa pera&atan serta ren(ana tindakan untuk diagn$sa pera&atan yang belum ada dalam lembar ren(ana asu an kepera&atan. Pada Ny. S./ penulis merumuskan 5 diagn$sa kepera&atan! dengan perin(ian F diagn$sa pera&atan aktual. super5isial. Aidak tersedia 5$rm k$s$ng renpra se ingga bila ada lembar renpra ( ek list yang

%F

/. Ra!i-nal Ren*ana A!.han Ke"era3a,an 0iagn$sa kepera&atan yang ditemukan pada tanggal 6 September 2007 %. Aidak e5ekti5nya bersi an jalan napas b8d akumulasi sputum akibat penurunan tingkat kesadaran! penurunan kemampuan batuk! ketidakmampuan mengeluarkan sekret Di,andai den0an : nilai 2+S 32#74.pasia! tingkat kesadaran s$mn$lent! Batuk tidak e5ekti5! sputum banyak! tidak mampu mengeluarkan sputum! r$n( i kasar ?8?! 5rekuensi pernapasan :2 98menit. T.2.an : Bersi an jalan napas e5ekti5! dengan kriteria mampu mengelurkan sputum. In,er5en!i: a. #$nit$r 5rekuensi dan kedalaman pernapasan. 'asi$nal 6 Peruba an dapat menandakan a&itan k$mplikasi pulm$nal <umumnya mengikuti (edera $tak= atau menandakan l$kasi8luasnya keterlibatan $tak. Pernapasan lambat! peri$de apnea dapat menandakan perlunya >entilasi mekanik. Peningkatan 5rekuensi perna5asan mengindikasikan kesulitan dalam pengiriman $ksigen! dan penurunan 5rekuensi pernapasan mengidikasikan tanda akan terjadi kegagalan na5as <"$y(e J ,a&k! 2005=. b. #$nit$r kemampuan gag re5le98kemampuan menelan. 'asi$nal 6 /emampuan m$bilisasi atau membersi kan sekresi penting untuk pemeli araan jalan napas. /e ilangan re5lek menelan atau batuk menandakan perlunya jalan napas buatan atau intubasi. "alan nas$5arigeal lunak mungkin disarankan untuk men(ega menyebabkan pr$ses batuk berlebi stimulasi gag re5le9! dibandingkan dengan jalan napas yang keras melalui $r$5aring yang dapat yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial <Bla(k J ,a&k! 20051 ,i(key! %997=. asil1 5rekuensi

pernapasan %6)2098menit! batuk e5ekti5! r$n( i )8)! 2+S6 %5! sputum <)=!

%9

(. Ainggikan kepala tempat tidur8 p$sisi 5$&ler 'asi$nal 6 P$sisi 5$&ler8semi 5$&ler mem5asilitasi dia5ragma untuk mengembang dan mengempis! se ingga ekspansi paru atau >entilasi paru dan menurunkan kemungkinan lida jatu napas <&&&.str$ke.($m! 2006=. d. .jarkan pasien napas e5ekti5 dalam jika pasien sadar. 'asi$nal 6 #embantu ekspansi paru supaya tidak terjadi atelektasis dan mengeluarkan sputum. e. *akukan su(ti$n dengan ekstra ati) ati! jangan lebi dari %0)%5 detik. +atat &arna dan kekeru an dari se(ret. 'asi$nal 6 Su(ti$n dibutu kan jika pasien k$ma atau keadaan im$bilisasi dan tidak dapat membersi kan jalan napas sendiri. trakea yang lebi dalam arus dilakukan dengan tersebut dapat menyebabkan atau meningkatkan mengalami gangguan <Smlet@er J Bare! 2005= 5. .uskultasi suara paru! per atikan daera ip$>entilasi dan adanya suara) suara tamba an yang tidak n$rmal <seperti1 r$n( i! & ee@ing dll=. 'asi$nal 6 -ntuk emngidenti5ikasi adanya masala paru seperti atelektasis! k$ngesti! atau $bstruksi jala napas yang memba ayakan $ksigenasi serebral dan atau menunjukkan tanda adanya in5eksi paru <merupakan k$mplikasi dari pasien yang im$bilisasi lama=. g. /aji tanda)tanda sian$sis tiap 7 jam <atau sesuai k$ndisi pasien=. 'asi$nal 6 (i(um$ral (yan$sis atau (yan$sis pada ujung)ujung jari atau pada ujung idung mengindikasikan ip$ksia akibat kekurangan $ksigen di jaringan peri5er <Semlet@er J Bare! 2005=. K-la$-ra!i : . Berikan $ksigen 2) 7 lt8menit 'asi$nal 6 menurunkan meningkatkan k$nsentrasi $ksigen al>e$lar! yang dapat ip$ksemia jaringan. pemberian $ksigen nasal untuk Peng isapan pada ati) ati karena al ip$ksia yang dapat yang dapt menyumbat jalan

menimbulkan >as$k$ntriksi se ingga suplai $ksigen ke serebral akan

20

membantu memenu i kebutu an $ksigen bagi tubu i. #$nit$r analisis gas dara

yang kekurangan

untuk kebutu an mi$kard untuk mela&an ip$ksia8iskemia 'asi$nal 6 #emantau ke(ukupan kebutu an $ksigen! pemeriksaan .20 dapat diketa ui terjadinya ip$ksia ataupun gangguan keseimbangan asam basa! se ingga dapat membantu dalam pemberian terapi. j. Berikan $bat muk$litik dan atau ekspekt$ran. pasien ini mendapatkan ambr$9$l syrup : 9 %0 (( dan In alasi bis$l>$n6 Na+l 6 4ent$lin %6%6% tiap F jam 'asi$nal 6 #uk$litik dapat mengen(erkan sekret saluran napas dengan jalan meme(a benang)benang muk$pr$tein dan muk$p$lisakarida dari sputum. Sedangkan ekspekt$ran adala bat yang dapat merangsang pengeluaran sputum dari jalan napas! dengan (ara menstimulasi muk$sa lambung kemudian se(ara re5leks merangsang mempermuda sekresi kelenjar saluran napas melalui ner>us >agus! se ingga dapat menurunkan >isk$sitas dan pengeluaran sputum <.s( enbrenner! +le>eland! J 4enable! 20021 2anis&arna! 2002=. k. Disi$terapi dada setela pasien mele&ati 5ase akut 'asi$nal 6 Disi$terapi dada merupakan k$ntra pada pasien dengan peningkatan AI/ 5ase akut! tetapi tindakan ini sering kali berguna pada 5ase akut re abilitasi untuk m$bilisasi se(ret dalam membersi kan jalan napas dan menurunkan atelektasis. 2. 2angguan per5usi serebral b8d interupsi aliran dara akibat perdara an di p$ns dan lakunar in5ark basal ganglia kiri. Di,andai den0an : nilai 2+S 32#74.pasia! tingkat kesadaran s$mn$lent! re5leks babinski ?8?! 'e5lek tend$n dalam6 ?8??! pupil is$k$r! diameter : mm8: mm! reaksi (a aya tidak langsung ?8?! reaksi (a aya langsung ?8?! A0 6 %70890 mm,g! Nadi 6 70 98menit! Su u Aubu 6 :9: +! asil +A)S(an 6 perdara an di p$ns dan lakunar in5ark basal ganglia kiri.

2%

T.2.an : per5usi serebral adekuat. 0engan kriteria e>aluasi 6 tingkat kesadaran k$mp$smentis! tidak ada tanda)tanda peningkatan tekanan intrakranial! tanda) tanda >ital stabil dalam batas n$rmal <A0 6 90860)%70890 mm,g! nadi 6 60)%0098menit=! tidak ada tanda de5isit neur$l$gis dan perburukan. In,er5en!i : a. Aentukan 5akt$r penyebab penurunan per5usi serebral dan p$tensial terjadinya peningkatan AI/ 'asi$nal 6 mempengaru i penetapan inter>ensi /erusakan8kemunduran tanda8gejala neur$l$gy atau kegagalan memperbaikinya setela 5ase a&al memerlukan tindakan pembeda an dan8atau klien arus dipinda kan ke Penurunan ruang I+- untuk pemantauan ter adap peningkatan AI/.

per5usi serebral dapat disebabkan karena adanya gangguan dalam aliran dara ke serebral akibat emb$li! tr$mbus! iskemia! in5ark atau edema. b. P$sisi kepala ditinggikan :00 dengan p$sisi netral8ele>asi :0 derajat < anya tempat tidurnya saja yang ditinggikan =. 'asi$nal 6 #enurunkan tekanan arteri dan meningkatkan drainase serta meningkatkan sirkulasi 8 per5usi (erebral. Selain itu untuk men(ega terjadinya peningkatan tekanan intrakranial Inter>ensi ini merupakan terapi (&&&.t amburaj.($! 2006). berdasarkan ,e-ri kepera&atan

1e"era3a,an Fl-ren*e Ni0h,in0ale M-dern N.r!in0%! karena dalam te$ri ini bertujuan memberikan k$ndisi alamia yang baik bagi pasien se ingga dapat mengatasi masala . 0alam terapi tersebut kita kembali pada ukum gra>itasi bumi dimana (airan akan mengalir dari daera yang tinggi ke renda se ingga tidak terjadi peningkatan tekanan intrakranial dan kebutu an akan $ksigen pasien terpenu i. (. #$nit$r status neur$l$gy <seperti tingkat kesadaran! re5lek pat$l$gis dan 5isi$l$gis! pupil= tiap 2 jam dan bandingkan dengan nilai n$rmal 'asi$nal 6 mengeta ui ke(enderungan penurunan tingkat kesadaran dan p$tensial peningkatan AI/ dan mengeta ui l$kasi! luas dan kemajuan 8 res$lusi kerusakan SSP. Pada pasien str$ke kita arus melakukan pemeriksaan babinski! sebagai indikasi adanya penyakit susunan syara5 pusat yang mempengaru i traktus k$rtik$spinal <Smlet@er J Bare! 2005=.

22

kita kaji pupil mata baik ukuran! diameter! is$k$r8anis$k$r! dan re5lek pupil ter adap (a aya. .danya stimulasi pada sara5 simpatis mengkibatkan pupil menjadi midriasis! sedangkan stimulasi parasimpatis mengakibatkan pupil menjadi mi$sis. Pupil yang masi d. #$nit$r tanda)tanda >ital tiap 2 jam 'asi$nal 6 .danya ipertensi8 ip$tensi! bandingkan antara kedua lengan. 4ariasi ini mungkin terjadi $le karena tekanan8trauma serebral pada daera >as$m$t$r $tak. ,ipertensi atau ip$tensi p$stural dapat menjadi 5akt$r pen(etus. ,ip$tensi dapat terjadi karena sy$k <k$lap sirkulasi >askuler=! peningkatan AI/ dapat terjadi <karena edema! adanya bekuan dara =. .danya penyumbatan arteri subkla>ikula dapat dinyatakan dengan adanya perbedaan tekanan pada kedua lengan <0$enges! 2000=. Drekuensi dan irama jantung. /emungkinan dapat terjadi bradikardia sebagai akibat adanya keruskan $tak. 0isritmia dan mur)mur mungkin sebagai tanda adanya penyakit jantung sebagai pen(etus terjadinya str$ke <seperti str$ke setela .#I! atau kelainan katup= <"$y(e J ,a&k! 2005=. +atat irama dan p$la perna5asan! seperti adanya peri$de apnea setela perna5asan iper>entilasi! perna5asan ( eyne)st$kes. /etidakteraturan perna5asan memberikan gambaran l$kasi kerusakan serebral8peningkatan AI/ dan kebutu an inter>ensi selanjutnya termasuk kemungkinan perlunya dukungan ter adap perna5asan <"$y(e J ,a&k! 2005= e. .tasi terjadinya peningkatan su u tubu ! perta ankan su u tubu dalam batas n$rmal. 'asi$nal 6 Peningkatan su u tubu dapat meningkatkan metab$lisme tubu ! se ingga kebutu an $ksigen tubu meningkat. ,al ini dapat memperburuk gangguan per5usi serebral. 5. +atat peruba an dalam pengli atan! seperti adanya kebutaan! penurunan lapang pandang 8 kedalaman persepsi jika pasien tela sadar. 'asi$nal 6 2angguan pengli atan yang spesi5ik men(erminkan daera $tak yang terkena! mengindikasikan keamanan yang arus mendapat per atian bereaksi ter adap (a aya menandakan ba &a mesense5al$n dalam k$ndisi baik <&&&.str$ke.($m! 2006=

2:

dan mempengaru i inter>ensi yang akan dilakukan. Pengkajian persepsi ini penting dilakukan! karena str$ke dapat mengakibatkan dis5ungsi persepsi >isual dan ke ilangan sens$ri. setenga ,$m$nimus emian$psia <ke ilangan lapang pandang= sisi yang terkena sama dengan sisi yang

mengalami paralysis <Smlet@er J Bare! 2005=. g. /aji 5ungsi)5ungsi yang lebi tinggi! seperti 5ungsi bi(ara jika klien sadar. 'asi$nal : Peruba an dalam isi k$gniti5 dan bi(ara merupakan indikat$r dari l$kasi8derajat gangguan serebral dan mungkin mengindikasikan penurunan8peningkatan AI/. . /$lab$rasi ) Berikan $ksigen 2 l8menit atau sesuai indikasi 'asi$na6 #eningkatkan k$nsentrasi $ksigen al>e$lar! yang dapat menurunkan ) ip$ksia! dapat menyebabkan >as$dilatasi serebral se ingga kebutu an serebral akan $ksigen terpenu i Ibat Stimulat$r $tak8neur$pr$tekt$r! Nik$lin 2 9 500 mg 'asi$nal 6 meningkatkan nutrisi sel $tak se ingga dapat menstimulasi kerja $tak. ) Ibat anti ipertensi! (apt$pril % ; %2.5 mg 'asi$nal 6 +apt$pril merupakan g$l$ngan anti ipertensi peng ambat en@im k$n>ersi angi$tensin <.+3=. Peng ambat .+3 mengurangi pembentukan angi$tensin II se ingga terjadi >as$dilatasi dan penurunan sekresi ald$ster$n yang menyebabkan terjadinya ekskresi natrium dan air! serta retensi kalium. .kibatnya terjadi penurunan tekanan dara <.s( enbrenner! +le>eland! J 4enable! 2002=. menurunkan AI/ <&&&.alsius.($m! 200%= ) Ibat anti piretik! para(etam$l 7 9 500 mg 'asi$nal 6 Para(etam$l merupakan $bat antiin5lamasi n$n ster$id! g$l$ngan di5luni@al. Saat demam tubu melepaskan @at pir$gen end$gen atau sit$kin seperti interleukin % yang mema(u pengeluaran pr$staglandin di daera pre$ptik ip$talamus. Para(etam$l ini akan +apt$pril dapat menurunkan 5akt$r penyebab! resik$ perluasan kerusakan jaringan dan

27

menekan e5ek @at pir$gen )

end$gen dengan meng ambat

sintesis

pr$staglandin <2anis&arna! 2002= Ibat la9anti>e <pelunak 5eses=. S$la( : 9 %0 mg 'asi$nal 6 men(ega pr$ses mengejan selama de5ekasi yang dapat menimbulkan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial. peristaltik! Ibat ini memberikan e5ek langsung pada muk$sa usus dan menstimulasi al ini akan meningkatkan sekresi air dan elektr$lit <.s( enbrenner! +le>eland! J 4enable! 2002=. Inter>ensi ini berlandaskan pada te$ri kepera&atan (ydia E. Hall Core, Care, and Cure Model) dimana kesembu an pasien itu berdasarkan adanya kerjasama yang sinergis antara kepera&atan dan tim kese atan lain diantaranya adala d$kter! pera&at! dan tim kese atan lain. Tera"i 1-#"le#en,er . Aerapi erbal dapat diberikan pada pasien str$ke! seperti garli(! ginkg$ bil$ba! (alamus. Garli* dapat men(ega str$ke iskemik melalui tiga (ara yaitu1 menurunkan tekanan dara ! menurunkan kadar k$lester$l dara ! dan sebagai antik$agulan. Selain itu 0in10- $il-$a juga dapat digunakan untuk men(ega mera&at pasien str$ke! dengan menjaga dara dan dalam keadaan en(er

se ingga muda untuk disirkulasikan termasuk aliran dara ke $tak dan sebagai peng ambat radikal bebas yang dapat menyebabkan terbentuknya t r$mbus. Cala#.! dapat membantu memperbaiki jaringan yang rusak akibat str$ke! d$sis standar 6 C 9 gr8 ari. <"a($b! 2006 dalam &&&. %st $listi(.($m= :. 2angguan m$bilitas 5isik b8d kelema an neur$muskuler sekunder dari perdara an di p$ns dan lakunar in5ark basal ganglia kiri Di,andai den0an : kekuatan $t$t ekstremitas superi$r %%%%87777! kekuatan $t$t ekstremitas in5eri$r %%%%87777! t$nus $t$t menurun8menurun! 5$$t dr$p )8)! re5lek tend$n dalam ?8?! asil +A)S(an 6 perdara an di p$ns dan lakunar in5ark basal ganglia kiri.

25

T.2.an : m$bilitas 5isik meningkat se(ara berta ap dengan kriteria e>aluasi1 memperta ankan p$sisi yang $ptimal ditandai dengan tidak adanya tanda k$ntraktur! 5$$tdr$p <)=! memperta ankan kekuatan $t$t! mampu melakukan 'I# akti5 dan pasi5 se(ara berta ap. In,er5en!i : a. /aji kemampuan 5ungsi$nal8luasnya gangguan sejak a&al! klasi5ikasikan dalam skala 0)7. 'asi$nal 6 mengidenti5ikasikan kekuatan8de5isiensi dan dapat memberikan in5$rmasi ter adap usa a penyembu an. Pada str$ke akan terjadi peningkatan kemampuan m$t$rik setela :)5 ari paska serangan! al ini disebabkan karena pada ari tersebut tela dimulai pr$ses abs$rbsi edema yang dapat meningkatkan sirkulasi serebral dan menggurangi tekanan serebral < ,i(key! %997= J <&&&.str$ke(entre.($m! 2006=. b. *akukan terapi 5isik yang di 5$kuskan pada lati an gerak pasi5 dan akti5 <jika pasien sadar= minimal 7 kali dalam se ari. 'asi$nal 6 lati an gerak akti5 meningkatkan massa $t$t! t$nus $t$t dan kekuatan $t$t serta memperbaiki 5ungsi jantung akibat tira baring. Bila $t$t) $t$t >$lunter tidak digunakan makan akan ke ilangan kekuatannya se ingga perlu dilakukan lati an gerak pasi5. ,al ini dapat mengimbangi paralysis melalui penggunaan $t$t yang masi mempunyai 5ungsi n$rmal! membantu memperta ankan dan membentuk adanya kekuatan dan meng$ntr$l $t$t)$t$t yang mengalami gangguan serta memperta ankan kemampuan 'I# se ingga ter(ega dari k$ntraktur dan atr$pi <&&&. ealt$@.($m! 2006=. Aerapi ini merupakan terapi kepera&atan berdasarkan ,e-ri 1e"era3a,an Fl-ren*e Ni0h,in0ale M-dern N.r!in0%! karena dalam te$ri ini bertujuan memberikan k$ndisi alamia yang baik bagi pasien se ingga tulang! $t$t)$t$t serta syara5 dapat ber5ungsi kembali. 0alam terapi tersebut bertujuan untuk mengembalikan k$ndisi tubu dalam keadaan mampu berak$m$dasi8bergerak seperti sebelum sakit

26

(. *etakkan pasien pada p$sisi tengkurap satu)dua kali dalam 27 jam jika pasien dapat ment$leransi. 'asi$nal 6 membantu memperta ankan ekstensi pinggul 5ungsi$nal! tetapi penting kita kaji kemampuan pasien akan bernapas. d. S$k$ng ekstremitas dalam p$sisi 5ungsi$nalnya! gunakanpapan kaki <5$$t b$ard= selama peri$de paralysis 5laksid. 'asi$nal 6 men(ega k$ntraktur85$$t dr$p dan mem5asilitasi kegunaannya jika ber5ungsi kembali. Paralysis 5laksid dapat mengganggu kemampuan untuk menyangga kepala! dilain pi ak paralysis spasti( dapat mengara pada de>iasi kepala ke sala satu sisi <*e&is! ,eitkemper! dan 0irksen! 2000=. e. Bila pasien ditempat tidur! lakukan tindakan untuk memperta ankan p$sisi kelurusan p$stur tubu seperti 1 indari duduk8berbaring dalam &aktu lama pada p$sisi yang sama! uba p$sisi send ba u tiap 2)7 jam! gunakan bantal ke(il atau tanpa bantal dalam p$sisi 5$&ler! sangga tangan dan pergelangan pada kelurusan alamia ! gunakan bebat pergelangan tangan. 'asi$nal 6 im$bilisasi dan kerusakan 5ungsi neur$sens$ri yang berkepanjangan dapat menyebabkan k$ntraktur permanent! indari p$sisi duduk8berbaring yang lama dimaksudkan untuk men(ega k$ntraktur 5leksi panggul! uba p$sisi ba u men(ega k$ntraktur ba u! snagga tangan men(ega edema dependen dan k$ntraktur 5leksi pada pergelangan! dan bebat tangan men(ega kntraktur 5leksi8ekstensi jari <&&&.neur$.&ust.edu! 2006= 5. Siapkan pasien untuk m$bilisasi pr$gresi5. Perta ankan bagian kepala tempat tidur sedikitnya :0 derajat ke(uali ada indikasi! Bantu pasien se(ara berta ap dari berbaring ke p$sisi duduk dan biarkan paisen menjuntaikan kaki disamping tempat tidur untuk beberapa saat sebelum berdiri. Saat lati an a&al batasi lati a turun dari tempat tidur tidak lebi dari %5 menit : kali se ari! m$ti>asi pasien untuk berjalan singkat tapi sering dengan bantuan bila belum stabil! tingkatkan jarak berjalan tiap ari. 'asi$nal 6 tira baring lama menyebabkan penurunan >$lume dara yang dapat menyebabkan penurunan tekanan dara se(ara tiba)tiba. Peningkatan akti>itas se(ara berta ap akan menurunkan keleti andan meningkatkan keta anan.

27

g.

Se(ara berta ap Bantu pasien maju dari 'I# akti5 ke akti5itas 5ungsi$nal! sesuai indikasi dan anjurkan $rang terdekat untuk berpartisipasi atau kita sebut sebagai terapi kerja. 0engan lati an ini pasien di arapkan dapat beradaptasi dengan k$ndisinya 'asi$nal 6 mend$r$ng pasien untuk melakukan akti>itas se(ara teratur. Aerapi kerja ber5$kus pada lati an akti>itas se ari) ari seperti makan! mandi! dll. Aerapi kerja mengembangkan alat dan te nik k usus yang mengijinkan pera&atan sendiri yang dapat memberikan m$ti>asi ba &a pasien dengan kelema annya bisa idup n$rmal <&&&.str$ke(enter.($m! 2006=. Aerapi kepera&atan ini berlandaskan pada ,e-ri 1e"era3a,an Si!,er Cali!,a R-y Adaptation Model%. 0imana te$ri ini mengemukakan ba &a indi>idu sebagai ma luk bi$psik$s$sial dan spiritual sebagai satu kesatuan yang utu memiliki mekanisme k$ping untuk beradaptasi ter adap peruba an lingkungan. Aujuan terapi ini pasien mampu beradaptasi dengan kemungkinan andi(ap yang akan dialami paska str$ke.

. /$lab$rasi dengan 5isi$terapi. i. "elaskan pada pasien dan keluarga adanya terapi k usus bagi pasien pas(a str$ke seperti constrainit in uce treatment program yaitu (ara penatalaksanaan pada paralysis yang terjadi setela terkena str$ke dan injury $tak. +ara ini menjanjikan dapat meningkatkan 5ungsi tubu pada sese$rang rata)rata seta un setela str$ke evidance based practice dari ha!il "eneli,ian yan0 di,.li! dala# 333.ne.r-.3.a,l.ed.7 /889%. Tera"i 1-#"le#en,er. j. .kupuntur. .kupuntur adala terapi pada str$ke yang menyebabkan k$ndisi seperti paralysis! pembekuan! dan in5eksi. 35ek in di arapkan se(ara (epat ketika arteri tersumbat. .kupunture sebagai terapi re abilitasi membutu kan &aktu sekitar 2 ) 7 minggu bakan lebi . Evidance based practice Aela dilakukan penelitian pada pasien str$ke yang menjalani terapi akupuntur asil yang tela diper$le pada pasien yang menjalankan terapi ini menunjukkan pera&atan diri lebi baik dan menurunkan ketergantungan pasien <&&&.medi(ala(upunture.$rg! 2006=.

2F

k! "unctional electrical stimulation! Du(ti$nal ele(tri(al simulati$n adala parastep system ($mputer neur$pr$st esis. +aranya dengan menggunakan alat yang dapat berjalan

memutar sesuai dengan &ayer untuk mikr$pr$ses$r yang digunakan pada ikat pinggang. 0engan meletakkan elektr$da pada Kuadrisep! muskulus gluteal!dan sara5 perineal. Stimulasi Kuadrisep menyebabkan k$ntraksi yang meng asilkan lutut ekstensi se ingga pasien dapat berdiri. 'angsangan pada sara5 kaki memulai k$ntraksi se ingga dapat melenturkan $t$t)$t$t pinggul! lutut! dan pergelangan kaki <&&&.paralysis.$rg! 2006= l. 3lektr$ terapi Aujuan terapi ini adala dengan adanya arus +3# dapat menurunkan akti>itas n$9e se ingga nyeri berkurang! meningkatkan elastisitas jaringan dan senagai penda uluan sebelum lati an. 3lektr$ terapi yang digunakan pada k$ndisi ini adala ($unti$us ele(tr$ magneti( 27 #,@ <+3#=. #erupakan arus .+ dengsn 5rekuensi terapi 27 #,@ yang mempr$duksi eneri elektr$magnetik dengan panjang gel$mbang %%.6 meter. .rus +3# ini meng asilkan energi internal kineti( di dalam jaringan tubu se ingga timbul panas! energi ini akan menimbulkan pengaru bi$5isika tubu misalnya pada term$resept$r l$(al maupun sentral <kulit dan <&&&.kalbe5arma.($m! 2006=. m. Aerapi manipulasi Aerapi manipulasi yang diberikan adala gerakan r$ll dan slide pada gerakan) gerakan sendi ba u yang mengalami keterbatasan! se ingga jarak gerak sendi akan bertamba . 0asar te nik ini adala <&&&.kalbe5arma.($m! 2006=. 7. 2angguan pera&atan diri1 pemenu an .0* terganggunya neur$muskuler. Di,andai den0an : kesadaran s$mn$lent! kekuatan $t$t %%%%87777! kekuatan $t$t ekstremitas in5eri$r ekstremitas superi$r %%%%87777! t$nus $t$t b8d penurunan tingkat kesadaran! memper atikan bentuk kedua permukaan sendi dan mengikuti aturan k$nka5 dan k$n>eks suatu persendian ip$talamus= dan ter adap struktur persendian

menurunnya kekuatan! daya ta an $t$t dan ke ilangan k$ntr$l $t$t akibat

29

menurun8menurun! pemenu an kebutu an .0* <makan! minum! mandi! berpakaian! B.B! B./= dibantu. T.2.an : kebutu an .0* terpenu i dan terjadi peningkatan kemampuan untuk memenu inya sampai mandiri. 0engan /riteria e>aluasi 6 makanan dan minuman masuk <terpenu i=! badan bersi ! pakaian bersi dan rapi! eleminasi terpenu i=! berangsur)angsur mendem$nstrasikan peruba an tingka laku dalam mera&at diri! menampilkan akti>itas pera&atan diri se(ara mandiri! mengidenti5ikasi sumber) sumber bantuan. In,er5en!i : a. /aji kemampauan .0* pasien 'asi$nal 6 membantu menentukan8meren(anakan inter>ensi sesuai kebutu an b. Bantu pasien dalam pemenu an kebutu an makan! minum! mandi! berpakaian! B./! dan B.B= 'asi$nal 6 karena pasien mengalami penurunan kesadaran se ingga tidak mampu untuk memenu i kebutu an se ari) ari! maka pera&at terjadinya masala arus membantu pemenu an kebutu an tersebut. ,al ini bertujuan untuk men(ega lanjut bila kebutu an tersebut tidak terpenu i! seperti1 gangguan nutrisi! gangguan eleminasi! gangguan integritas kulit dll. Inter>ensi ini berlandaskan pada te$ri :ir0inia Hender!-n 14 Human Needs% karena pera&at berupaya memenu i kebutu an nutrisi! eleminasi! berpakaian! kebersi an diri pasien. (. *ibatkan keluarga dalam pemenu an .0* pasien jika memungkinkan 'ila "a!ien !.dah !adar;,in01a, 1e!adaran 1-#"-!#en,i! d. ,indari mengerjakan sesuatu yang dapat dikerjakan pasien dan berikan bantuan bila diperlukan 'asi$nal 6 penting bagi pasien untuk melakukan kegiatan sebanyak mungkin yang dia bisa untuk memperta ankan arga diri dan meningkatkan pemuli an e. Waspadai ter adap tingka pengambilan keputusan. 'asi$nal 6 #engidenti5ikasi perlunya inter>ensi tamba an untuk meningkatkan keamanan. laku impulsi>e karena gangguan dalam

:0

5. Perta ankan dukungan! sikap tegas! beri pasien &aktu yang (ukup untuk mengerjakan tugasnya. 0an berikan umpan balik p$siti5 atas usa a pasien yang tela dilakukan 'asi$nal 6 Pasien membutu kan perasaan empati! tetapi perlu mengeta ui ba &a pemberi asu an bersi5at k$nsisten. Inter>ensi ini menggunakan te$ri kepera&atan Jean Wa,!-n (Phyloshopy and cience o! Carin") dimana pera&at arus bersikap mema ami apa yang dirasakan pasien dan meng argai kemampuan yang dimiliki pasien! serta memper atikan ke&ajiban)ke&ajiaban yang arus dilakukan $le pasien jangan sampai terlupakan. g. /aji kemampuan pasien untuk mengk$munikasikan kebutu annya! misal1 lapar! meng$s$ngkan kandung kemi dll. 'asi$nal 6 mengeta ui kebutu an pasien yang belum terpenu i! se ingga pera&at dapat membantu pasien dalam memenu i kebutu annya. . 0ekatkan makanan dan peralatan yang dibutu kan pasien di sisi tempat tidur yang muda di jangkau dan m$ti>asi pasien untuk memenu i kebutuan .0* nya se(ara berta ap. 'asi$nal 6 #embantu memuda kan pasien untuk menggunakannya. Inter>ensi ini berlandaskan pada ,e-ri 1e"era3a,an D-r-,hea Ore# (sel! care model) dalam te$ri ini pera&at memberikan pelayanan langsung pada pasien dalam bentuk inter>ensi kepera&atan! memberikan ara an dan mem5asilitasi kemampuan pasien dalam memenu i kebutu annya se(ara mandiri! dan memberikan d$r$ngan se(ara 5isik dan psik$l$gis agar pasien dapat mengembangkan p$tensinya se ingga dapat melakukan pera&atan mandiri. Aujuan pada inter>ensi ini adala pera&at ingin melati pasien mandiri dalam memenu i kebutu an .0*nya. i. /$lab$rasi pemberian sup$sit$ria <pelunak 5eses= 'asi$nal 6 #embantu melan(arkan B.B dengan merangsang 5ungsi de5ekasi.

:%

5. 2angguan integritas kulit 6 dekubitus derajat II b8d tira baring lama sekunder dari penurunan kesadaran! dan gangguan neur$muskuler. Di,andai den0an : terdapat luka dekubitus stadium II degan luas : 9 F (m! k$ndisi bersi ! kulit tangan dan kaki kering! tekstur kulit kasar! dan badan basa $le keringat! arese ekstremitas kanan! sensiti>itas kulit menurun. T.2.an : memperta ankan keutu an kulit! dengan kriteria e>aluasi kulit intake! bula terabs$rbsi <tidak ada le(et=! kelembaban kulit baik! tekstur kulit alus. In,er5en!i : a /aji status nutrisi pasien dan mulai tindakan perbaikan sesuai petunjuk. 'asi$nal 6 /eseimbangan nitr$gen p$siti5 dan peningkatan status nutrisi karena adanya atr$pi kelenjar sebasea dan keringat! dan mandi dapat menyebabkan masala kekeringan pada kulit. #eskipun demikian! se&aktu epidermis menipis bersama kulit! pembersi an dan penggunaan l$ti$n akan menjaga b kulit tetap lembut dan melindungi kulit yang rentan er adap kerusakan <Smlet@er J Bare! 2005=. -ba p$sisi tidur pasien tiap 2): jam sekali dan perta ankan p$sisi kepala ele>asi :0 0 + 'asi$nal 6 #eningkatkan sirkulasi! t$nus $t$t! dan gerakan tulang sendi se ingga dapat ter indar dari luka akibat penekanan <dekubitus=! membalikkan tubu ( paisen terlalu sering dik a&atirkan akan menigkatkan tekanan intra(ranial <*e&is! ,eitkemper! dan 0riksen! 2000=. 2unakan jadual r$tasi dalam meruba p$sisi pasien. Berikan per atian yang teliti pada tingkat kenyamanan pasien 'asi$nal 6 #emberikan &aktu lebi lama bebas dari tekanan! men(ega gerakan yang dapat menyebabkan pengelupasan dan r$bekan yang dapat merusak jaringan yang rapu . Penggunaan p$sisi terlentang tergantung pada keta anan pasien dan arus diperta ankan anya dalam &aktu yang singkat. d #assase daera yang mengalami penekanan dan pen$nj$lan tulang dengan menggunakan kream atau l$ti$n yang dapat menyerap air.

:2

'asi$nal 6 dengan massage dapat meningkatkan kelan(aran sirkulasi dara ! se ingga jaringan (ukup mendapatkan $ksigen. Bila jaringan (ukup mendapatkan $ksigen maka tidak akan terjadi iskemia yang nantinya dapat menimbulkan dekubitus dan menjadi k$ntraindikasi bila jaringan tela ber&arna mera pada &aktu kerusakan seluler terjadi. #assage menggelilingi area dapat menstimulasi sirkulasi dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan <&&&.neur$.&ust.edu! 2006=. Aerapi diatas merupakan terapi kepera&atan berdasarkan ,e-ri 1e"era3a,an Fl-ren*e Ni0h,in0ale (Modern Nursin"), karena dalam te$ri ini bertujuan memberikan k$ndisi alamia yang baik bagi pasien se ingga dapat mengatasi masala . 0alam terapi tersebut bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi dara ke seluru tubu se ingga kebutu an $ksigen pada jaringan terpenu i e Perta ankan agar sprei dan selimut tetap kering! bersi dan bebas dari kerutan! serpi an ataupun material lain yang dapat mengiritasi. 'asi$nal 6 #eng indari 5riksi dan abrasi kulit. 5 2unakan pelindung lutut! siku! pantat dengan bantal angina8air. 'asi$nal 6 #engurangi resik$ abrasi kulit dan pengurangan penekanan yang dapat menyebabkan kerusakan aliran dara seluler. Aingkatkan sirkulasi udara pada permukaan kulit untuk mengurangi panas atau kelembaban. g Batasi pemajanan ter adap su u yang berlebi <panas8dingin= 'asi$nal 6 penurunan sensiti>itas rasa sakit8panas8dingin akan meningkatkan resik$ trauma jaringan. Periksa permukaan kulit atau daera lekukan <terutama yang menggunakan pembalut8pempers= dan daera )daera yang men$nj$l se(ara rutin. Aingkatkan tindakan pen(ega an ketika area yang kemera an tela teridenti5ikasi. 'asi$nal 6 /erusakan kulit dapat terjadi dengan (epat pada daera )daera yang beresik$ terin5eksi dan nekr$tik! daera ini meliputi tulang dan $t$t. Aerjadi peningkatan resik$ mengalami kemera an8iritasi pada karena penggunaan pembalut elastis i *akukan pera&atan pada daera kemera an dan bula se(ara terus)menerus. 0an (ega terjadinya luka dekubitus derajat lebi tinggi. daera sekitar kaki

::

/$lab$rasi pemeriksaan ,b! ,t! dan kadar gluk$sa dara 'asi$nal 6 anemia dan meningkatnya kadar gluk$sa dara merupakan 5a(t$r) 5akt$r yang mempengaru i terjadinya kerusakan kulit dan dapat mengganggu pr$ses penyembu an.

6. /erusakan k$munikasi >erbal b8d kerusakan sirkulasi serebral! ke ilanga t$nus $t$t 5asial. Di,andai : /erusakan artikulasi <disatria=! ketidakmampuan berbi(ara! menyebutkan kata)kata! bi(ara tidak jelas! mulut asimetri! parese ner>us kranial 4II dekstra sentral dan ;II dekstra sentral. T.2.an : Aidak terjadi gangguan k$munikais >erbal! dengan kriteria berbi(ara artikulasi jelas! tidak ada parese ner>us kranial 4II dan ;III. In,er5en!i : a. Per atikan kesala an dalam k$munikasi dan berikan umpan balik. 'asi$nal 6 pasien mungkin ke ilangan kemampuan untuk memantau u(apan yang keluar dan tidak menyadari ba &a k$munikasi yang diu(apkanya tidak jelas. -mpan balik membantu pasien untuk mengklari5ikasi isi8makna yang terkandung dalam u(apannya. b. #intala pasien untuk mengikuti perinta seder ana <seperti1 buka mata! tunjuk pintu dll= ulang dnegan kata8kalimat seder ana. 'asi$nal 6 #elakukan penilaian adanya kerusakan sensasi <a5asia sens$rik= (. Aunjukkan $bjek dan minta pasien untuk menyebutkan nama benda tersebut. 'asi$nal 6 #elakukan penilaian ter adap adanya kerusakan m$t$rik <a5asia m$t$rik=! seperti mungkin pasien mengenalinya tetapi tidak dapat menyebutkanya. d. #inta pasien ntuk mengu(apkan suara seder ana seperti LpusL 'asi$nal 6 #engidenti5ikasi adanya disatria sesuai k$mp$nen m$t$rik dari bi(ara <seperti1 lida ! gerakan bibir! k$ntr$l napas= yang dapat mempengaru i artikulasi dan mungkin juga tidak disertai a5asia m$t$rik. asil 6

:7

e. #inta paisen untuk menulis nama atau kalimat pendek. "ika tidak dapat menulis! mintala pasien untuk memba(a kalimat yang pendek. 'asi$nal 6 #embantu menilai kemampuan menulis <agra5ia= dan kekurangan dalam memba(a yang benar <aleksia= yang juga merupakan bagian dari a5asia sens$rik dan a5asia m$t$rik. 5. Bi(arala dengan nada n$rmal dan indari per(akapan yang (epat. Berikan pasien jarak &aktu untuk beresp$ns. Bi(arala tanpa tekanan ter adap sebua resp$n. 'asi$nal 6 Berbi(ara dengan nada keras dapat menyinggung perasaan pasien! bi(ara pelan dan jelas memikirkan isi pembi(araan. g. .njurkan keluarga paisen untuk selalu mengajak paisen berbi(ara. 'asi$nal 6 #engurangi is$lasi pasien dan meningkatkan pen(iptaan k$munikasi yang e5ekti5. . 0iskusikan mengenai al) al yang dikenal pasien! seperti 1 keluarga! $bi dll. 'asi$nal 6 #eningkatkan per(akapan yang bermakna dan memberikan kesempatan untuk keterampilan berbi(ara. i. Berikan re&ard atas kemampaun pasien. 'asi$nal 6 #eningkatkan arga diri pasien. j. /$lab$rasi dengan a li terapi &i(ara 7. 2angguan menelan b8d kerusakan neur$muskuler parese ner>us kranian 4II! I; J ;II. Di,andai : pasien kesulitan menelan! parese ner>us kranial I; dekstra sentral dan ;II dekstra sentral! saat menelan batuk! gag re5lek negati5. T.2.an : Pasien tidak megalami gangguan menelan! dnegan kriteria asil 6 pasien dapat menelan! saat menelan paisen tidak batuk! gag re5leks p$siti5. In,er5en!i : a. Ainjau ulang kemampuan menelan pasien se(ara indi>idual! (atat luasnya paralisis 5asial! gangguan lida ! kemampuan melindungi jalan napas. dapat memberikan kesempatan pasien untuk

:5

'asi$nal 6 #engeta ui kemampuan menelan pasien. b. Bantu pasien meng$ntr$l kepala saat makan 'asi$nal 6 #enetralkan iperekstensi! membantu men(e ag aspirasi dan meningkatkan kemampuan untuk menelan. (. P$sisikan pasien dalam keadaan duduk8tegak selama dan setela makan. 'asi$nal 6 P$sisi duduk aakn memuda kan pasien untuk menelan karena gaya gra>itasi dan akan menurnkan resik$ terjadinya aspirasi. d. Stimulasi bibir dan mulut untuk membuka dan menutup se(ara manual dengan menekan ringan diatas bibir8diba&a dagu jika dibutu kan. 'asi$nal 6 #embantu dalam melati k$ntr$l muskuler. e. *etakkan makanan pada daera mulut yang tidak terganggu. 'asi$nal 6 #emberikan stimulasi sens$rik <termasuk rasa ke(ap= yang dapat men(etuskan usa a untuk menelan dan meningkatkan intake makanan. 5. Berikan makanan se(ara perla an pada lingkungan yang tenang. 'asi$nal 6 Pasien dapat berk$nsentrasi pada mekanisme makan tanpa adanya distraksi8gangguan dari luar. g. #ulai berikan makanan per $ral setenga (air! makanan lunak ketika pasien dapat menelan air. 'asi$nal 6 #akanan lunak8(air kental lebi muda untuk mengendalikannya di dalam mulut! menurunkan resik$ terjadinya aspirasi. . .njurkan apsien minum dnegan menggunakan sed$tan. 'asi$nal 6 #enguatkan $t$t 5asial dan $t$t menelan dan menurunkan resik$ aspirasi i. Perta ankan masukan dan aluran nutrisi yang adekuat! (atat jumla yang masuk. 'asi$nal 6 "ika usa a menelan tidak e5ekti5 se ingga kebutu an nutrisi dan (airan tidak terpenu i! arus di (arikan met$d elain untuk memenu i kebutu an nutrisi apsien! misalnya dengan pemasangan N2A. j. *akukan $ral ygien sebelum dan setelam makan. 'asi$nal 6 menjaga kebersi an mulut dapat meningkatkan na5su makan pasien. kal$ri kembali sens$ri dan meningkatkan

:6

F. /urang pengeta uan mengenai k$ndisi! peng$batan! dan pera&atan b8d kurangnya in5$rmasi tentang str$ke! tidak mengenal sumber in5$rmasi. Di,andai : Pasien dan keluarga mengatakan tidak ta u tentang k$ndisi dan pera&atan yang duibutu kan! belum perna dira&at sebelumnya! pernyataan kesala an in5$rmasi! meminta in5$rmasi tentang str$k dan pera&atanya. T.2.an : pasien dan keluarga mengerti tentang k$ndisi! peng$batan! dan pera&atan pasien. 0itandai dnegan pasien dan keluarga k$$perati5 selama pera&atan. In,er5en!i : a. 0iskusikan keadaan pat$l$gis pasien. 'asi$nal 6 #eningkatkan pengeta uan pasien dan keluarga akan k$ndisi pasien! se ingga dapat membantu dalam meningkatkan arapan yang realiatis dan meningkatkan pema aman ter adap keadaan dan kebutu an apsien saat ini. b. Ainjau ulang keterbatasan saat ini dan diskusikan ren(ana melakukan kembali akti5itas. 'asi$nal 6 #eningkatkan pema aman dan memberikan arapan pada masa datang dan kemungkinan untuk dapat idup n$rmal kembali. (. Petegas kembali peng$batan yang diberikan! identi5ikasi (ara meneruskan peng$batan setela pulang. 'asi$nal6 .kti>itas yang dianjurkan! pembatasan! dan kebutu an $bat8terapi dibuat ter$$rdinir antar disiplin. d. 0iskusikan ren(ana untuk memenu i kebutu an pera&atan diri e. 0$r$ng paisen untuk meminta bantuan dalam penyelesaian masala mem>alidasi keputusan! sesuai kebutu an. 'asi$nal 6 beberapa pasien mungkin mengalami masala dalam pengambilan keputusan yang memanjang dan berperilaku impulsi5! ke ilangan kemampuan untuk mengungkapkan keputusan yang dibuat <terutama pada gangguan $tak kanan <Bla(k J ,a&k! 2005=. 5. Identi5ikasi 5akt$r)5akt$r resik$! dan jelaskan pada pasien serta keluarga <seperti1 ipetensi! $besitas! mer$k$k! ater$skler$sis dll=. dan

:7

'asi$nal 6 #eningkatkan kese atan se(ara umum dan memungkinkan paisen untuk meng indari 5akt$r resik$ se ingga tidak terjadi kekambu an. g. Identi5ikasi tanda8gejala yang memerlukan prilaku! dan sakit kepala ebat. 'asi$nal 6 3>aluasi inter>ensi dengan (epat menurunkan resik$ terjadinya k$mplikasi8ke ilangan 5ungsi yang berlanjut. E. IMP(EMENTASI Implementasi dapat dili at pada lampiran yaitu lembar tindakan kepera&atan ruang ra&at inap. Implementasi kepera&atan ditulis menggunakan 5$rmat tindakan kepera&atan yang tersedian di ruangan! dengan menggunakan 5$rmat tersebut masi banyak tindakan yang tidak tertulis dalam lembar (ek lis. Belum semua pera&at yang berdinastiap s i5 mengisi se(ara benar lembar tindakan kepera&atan tersebut. Se(ara garis besar semua inter>ensi dapat terlaksana sekitar 95 H! kadang ada tindakan yang terlambat pelaksanaannya karena keterbatasan dana. F. E:A(UASI 3>aluasi dapat dili at pada lampiran (atatan perkembangan kepera&atan ruang ra&at inap 'S+# "akarta. /elema an diruangan e>aluasi tidak dilakukan pada semua diagn$sa pera&atan yang mun(ul! tetapi anya dilakukan e>aluasi se(ara umum saja! dan penulisan e>aluasi tidak pad alembar (atatan perkembangan tetapi di samping lembar tindakan kepera&atan. ,al ini ber ubungan dengan anggaran ruma keterbatasan &aktu pera&at. e>aluasi <tidak anya dilakukan $le pera&at primer=. 0ari delapan diagn$sa pera&atan yang ditemukan! 7 diagn$sa pera&atan dapat teratasi dengan baik sesuai tujuan! dan dian$sa pera&atan gangguan m$bilisasi 5isik terarasi sebagiaan saatt pasien pulang tanggal 26 September 2007 3>aluasi terak ir dilakukan pada tanggal F 0esember 2006 sakit dan Semua pera&at yang berdinas dapat menuliskan k$ntr$l se(ara medis! seperti1 gangguan 5ungsi pengli atan! sens$rik! m$t$rik! gangguan resp$n mental atau

:F

%. Aidak e5ekti5nya bersi a jalan napas b8d akumulasi sputum sekunder dari penurunan tigkat kesadaran! penurunan kemampuan batuk! dan im$bilisasi. #asala ini mun(ul pada tanggal 6 September 2007! dan teratasi pada tanggal 25 September 2007. 2. 2angguan per5usi serebral b8d interupsi aliran dara akibat perdara an di p$ns dan lakunar in5ark basal ganglia kiri. #asala ini mun(ul pada tanggal 6 September 2007! dan teratasi pada tanggal 25 September 2007. :. 2angguan m$bilitas 5isik b8d kelema an neur$muskuler sekunder dari

perdara an di p$ns dan lakunar in5ark basal ganglia kiri #asala ini mun(ul pada tanggal 6 September 2007! dan teratasi sebagian pada tanggal 26 September 2007. 7. 2angguan pera&atan diri1 pemenu an .0* b8d penurunan tingkat kesadaran! menurunnya kekuatan! daya ta an $t$t dan ke ilangan k$ntr$l $t$t akibat terganggunya neur$muskuler. #asala ini mun(ul pada tanggal 7 September 2007! dan teratasi pada tanggal %9 September 2007. 5. 2angguan integritas kulit 6 dekubitus derajat II b8d tira baring lama sekunder dari penurunan kesadaran! dan gangguan neur$muskuler. #asala ini mun(ul pada tanggal 7 September 2007! dan teratasi pada tanggal %9 September 2007. 6. /erusakan k$munikasi >erbal b8d kerusakan sirkulasi serebral! ke ilanga t$nus $t$t 5asial 2angguan menelan b8d kerusakan neur$muskuler parese ner>us kranian 4II! I; J ;II. #asala ini mun(ul pada tanggal 7 September 2007! dan teratasi pada tanggal %9 September 2007. 7. 2angguan menelan b8d kerusakan neur$muskuler parese ner>us kranian 4II! I; J ;II. #asala ini mun(ul pada tanggal %0 September 2007! dan teratasi pada tanggal %9 September 2007.

:9

F. /urang pengeta uan mengenai k$ndisi! peng$batan! dan pera&atan b8d kurangnya in5$rmasi tentang str$ke! tidak mengenal sumber in5$rmasi. #asala ini mun(ul pada tanggal %: September 2007! dan teratasi pada tanggal %9 September 2007. Re!.#e Pa!ien P.lan0 0ata yang ditemukan saat pasien pulang adala 1 tingkat kesadaran k$mp$smentis! 2+S 6 37#645! tekanan dara 6 %208F0 mm,g! Nadi6 F0 98menit! 5rekuensi pernapasan6 20 ;8menit! su u6 :6: +! jantung6 bunyi jantung I dan II! mur)mur <)=! 2all$p <)=! Paru6 >esikuler! r$n( i )8) )! & ee@ing )8)! abd$men1 lemas! datar! epar8limpa dbn! bising usus %0 ;8menit! le er1 "4P 5 ? :. Status neur$l$gis1 pupil is$k$r! diameter pupil :8:! re5lek ter adap (a aya langsung :8:! (a aya tidak langsung :8:. Aanda rangsang meningeal1 kaku kuduk <)=! tanda laseg B7008B700! tanda kerning B %:508 B %:50. Ner>es kranial1 Aidak ada paresis ner>es kranial! re5lek menelan <?=. #$t$rik1 kekuatan $t$t ekstremitas atas 555585555! ekstremitas ba&a 555585555! sensibilitas1 emi ipestesi <)=! re5lek 5isi$l$gis ??8 ??! re5lek babinski )8). Dungsi syara5 $t$n$m1 ink$ntinensia al>i <)=! ink$ntinensia urin <)=. ,asil NI,SS <NationalIinstitute of Health Stroke Scale) E :! artinya Ny. S./ menggalami str$ke ringan8perbaikan pas(a str$ke. Pemeriksaan penunjang1 asil pemeriksaan +A)S(an1 tidak ada gambaran perdara an <perdara an di p$ns suda terabs$rbsi=. ,asil pemeriksaan lab$rat$rium1 *30 6 75 mm! ,b6 %2!6! ,t6 :2!6 H! leuk$sit6 F.F00! tr$mb$sit6 %77.000! #+46 F:! #+,6 2F!2! #+,+6 :5! ,itung jenis 6 Bas$5il6 0!2! 3$sin$5il6 0!2! Neutr$5il6 79! *im5$sit6 %7! #$n$sit6 :!6. -rinalis6 &arna kuning jerni ! sel epitel <?=! leuk$sit 7)5! eritr$sit 5)6! silinder <)=! kristal <)=! bakteri <)=! Bj6 %.0%0! p,6 7! pr$tein negati5! gluk$sa negati5! ket$n negati5! dara 8,b6 2! bilirubin negati5! ur$bilin$gen :!2! nitrit negati5!esterase leuk$sit <?=.

70

G. IDENTIFIKASI PROSEDUR &ANG KURANG TEPAT Selama mera&at Ny. S./ di I'N. B *t II /iri ada beberapa tindakan yang dilakukan $le pera&at ruangan yang kurang tepat! seperti 1 %. Pengkajian neur$l$gis <tingkat kesadaran! pupil! m$t$rik! >ital sign! dll= yang se arusnya dilakukan tiap 2 jam! tidak dilakukan anya dilakukan pada pagi ari pukul 0F.00 WIB dan jan %:.00 WIB <kadang)kadang tidak dilakukan tetapi mengikuti asil pengkajian sebelumnya=! tetapi untuk pend$kumentasiannya tetap ditulis mengikuti asil sebelumnya. 2. 0alam mengkaji tingkat kesadaran dan kekuatan $t$t tidak semua pera&at melakukan dengan benar! se ingga saat penulis melakukan pengkajian pada Ny. S./ asil yang kami temukan kadang berbeda. Saat menemukan asil yang berbeda penulis mengklari5ikasi dengan pera&at ruangan! menerima. :. Pengaturan tetesan in5us sering tidak sesuai! se ingga saat (airan in5us yang se arusnya suda klem. abis tetapi masi sisa! maka aliran in5us diper(epat8l$ss ,al ini tidak baik terutama untuk pasien)pasien yang mengalami pera&at bisa

masala kardi$>askuler H. ANA(ISIS PENGA(AMAN SE(AMA MERAWAT PASIEN DAN %. #embuat k$ntrak dengan pasien Penerimaan keluarga ter adap penulis baik dan mau menja&ab semua pertanyaan yang penulis ajukan dan keluarga paisen k$$perati5 dalam pera&atan. 2. #elakukan tindakan kepera&atan Saat melakukan tindakan pera&atan ma asis&a merasa nyaman karena banyaknya dukungan dari kepala ruang! PN! pera&at ruangan! d$kter yang mera&at serta pasien dan keluarga. Saya dapat melakukan tindakan kepera&atan dengan bebas dan sesuai te$ri karena semua pi ak mem5asilitasi baik berupa ijin dan ketersediaan alat. Saat ma asis&a memberikan usulan untuk tindakan baik kepada pera&at maupun

7%

d$kter yang mera&at mereka menerima dengan baik saran tersebut! se ingga saya dapat melkaukan k$lab$rasi dengan baik. Semua tindakan yang kita lakukan kita (atat dalam lembar tindakan pera&atan dengan menuliskan tanggal jam pelaksanaan serta tanda tanggal pelaksana! se ingga tidak terjadi duplikasi tindakan. :. Aerminasi Aerminasi dilakukan pada tanggal 26 September 2007! sebelum pasien pulang! pasien dan keluarga mengatakan merasa senang tela dira&at sampai sembu ! dan berjanji akan melaksanakan pr$gram)pr$gram yang tela diajarkan. I. E:IDENCE 'ASED PRACTICE PASIEN STROKE %. Aerapi yp$termi dapat meningkatkan reper5usi pada pasien akut iskemik str$ke < ttp688&&&.(le>enland.$rg! 2007= 2. Aela dilakukan penelitian pada pasien str$ke yang menjalani terapi akupuntur asil yang tela diper$le pada pasien yang menjalankan terapi ini menunjukkan pera&atan diri lebi baik dan menurunkan ketergantungan pasien <&&&.medi(ala(upunture.$rg! 2006=. :. ,asil penelitian ditemukan terjadinya str$ke in5ark berdara setela pemberian &ar5arin adala %0 H tiap ta un! dan kematian akibat in5rak berdara akibat penggunaan &a5arin ini sekitar % H tiap ta un <&&&.str$ke(enter.($m! 2006=. 7. Penelitian ini adala 2F penderita pas(a str$k berusia :0)60 ta un dengan diagn$sis emiparesis pas(a str$k Subyek dibagi menjadi 2 kel$mp$k! kel$mp$k I diberikan terapi lati an ekstensi resisti5 dan kel$mp$k II diberikan terapi lati an ekstensi balistik. Aerapi lati an diberikan : kali seminggu selama 2 minggu $le peneliti. ,asilnya terapi lati an ekstensi resisti5 dan terapi lati an ekstensi balistik sama baiknya dalam meningkatkan 5ungsi ekstensi $t$t ekstens$r digit$rum tangan paresis! lingkup gerak sendi dan kemampuan menggenggam penderita pas(a str$k < ttp688digilib.litbang.depkes.g$.id! 200%=

72

J. E:IDENCE UNTUK PENE(ITIAN (E'IH (ANJUT. %. 35ek dari akti>itas dan inter>ensi kepera&atan ter adap peningkatan tekanan intrakranial! tekanan per5usi serebral dan aliran dara ke $tak. 2. 35ekti>itas pemberian p$sisi kepala :0 derajat ter adap peruba an AI/! karena pada saat ini ada beberapa pendapat pemberian ele>asi kepala tidak e5ekti5 pada beberapa pasien str$ke tidak pada semua pasien str$ke! karena dengan pemberian p$sisi kepala :0 derajat justru meng ambat pr$ses $ksigenasi ke jaringan serebal! terutama pada pasien str$ke iskemik. :. ,ubungan antara m$bilisasi dini pada pasien str$ke ter adap peningkatan kekuatan $t$t! dan kemampuan akti>itas pasien 7. Dakt$r)5akt$r yang mempengaru i keluarga8pasien str$ke beresp$n (epat8lambat ter adap adanya gejala str$ke dalam men(ari pera&atan 5. /arena masi banyaknya pemakaian kateterisasi yang menetap pada pasien str$ke yang ditemuai saat praktek! maka perlu dikaji lebi lanjut pengaru dari pemakaian 5$llay kateter yang lama pada pasien str$ke! dimana pada pasien str$ke bila tidak ada indikasi pemakaian kateter (ukup dipasang k$nd$m kateter pada laku)laki atau pemakaian pempers. 6. 0ampak str$ke ter adap s$sialisasi! kualitas idup! dan kesendirian pasien.

7:

REFERENSI

.rjatm$ Aj$kr$neg$r$ J ,enra utama. <2002=. #p ate In Neuroemergencies. Balai Penerbit "akarta 6 penerbit D/-I .s( enbrenner! 0.S.! +le>eland! *.W.! J 4enable! S.". <2002=. 0rug A erapy in Nursing. St. *$uis 6 *ippin($tt Williams J Walkins Barkaukass! et.al <%997=! Health $ %h&sical 'ssessment.#iss$uri. P iladelpia 6 #$sby +$mpany Bla(k! "$i(e. #.! J ,a&k! "ane. ,. <2005=. (e ical Surgical Nursing) clinical management for positi*e outcomes! 7t 3diti$n. St. *$uis 6 3lse>ier. In( + ris Winkelman. Neurological +ritical +are. .meri(an j$urnal I5 +riti(al (are. N$pember 2000)>$lume 9 Number 6. 0r$meri(k! .. <2007=. +onstraint In uce ,reatment %rogram! 0iambil pada tanggal 20 Pebruari 2006 pada ttp688&&&.neur$.&ustl.edu 0$enges! #arylinn 3. <2002=. Nursing care plan: gui elines for %lanning an ocumenting patient care! :rd ed. P iladelp ia 6 D.. 0a>is 3ri(ks$n.! '. <2005=. 'cupuncture in stroke treatment! 0iambil pada tanggal 20 Pebruari 2006 pada ttp688&&&.medi(ala(upunture.$rg D/-I. <2006=. -pdates in Neur$emergen(ies. "akarta 6 Penerbit D/-I 2anis&arna! S.! 2. 0kk. <2002=. Darmak$l$gi dan Aerapi. 3disi 7. "akarta6 Bagian Darmak$l$gi D/-I ,i(key! "$anne.4. <%997=. ,he +linical %ractice of Neurolog&cal an Neurosurgical Nursing! Ae9as 6 *ippin($tt "$sep 4! et.al.<2007=# Intracranial pressure- hea ele*ation. 0iambil %7 Debruari 2006. ttp 688peds(m.&ustl.edu8allMnet83nglis 8Neur$page8Pr$te(t8i(p) A9):. tm /rienger! 0erk! W. <2007=. ,herapeutik &pothermia ma& enhance reperfution in acut ischemic stroke! 0iambil pada tanggal 05 0esember 2006 pada ttp688&&&.(le>enland.$rg *e&is! S ar$n! #.! ,eitkemper! #argaret! #.! J 0ireksen! S ann$n. <2000=. (e ical Surgical Nursing) assessment an management of clinical problem! Di5t editi$n. St. *$uis 6 +>. #$sby.

77

S$rensen *u(kman!<%995=.(e ical Surgical Nursing, ' %hs&co%h&siologic 'pproach, 7t 3d! P iladelppia 6 WB Saunders +$mpany #$rt$n! P.2. <2005=. +ritical care nursing : a holistic approach! Ft e ition! P iladelp ia 6 *ippin($tt William J Wilkins #unr$! ". D J D$rd! #. "! <%99:8200%=! Intro uction to +linical ./amination 0-3. <diterjema kan $le 'usdan 0jamil=! "akarta 6 32+ 'asyid! .l.! J S$ertide&i *. <2007=. -nit Str$ke1 manajemen str$ke k$mpre ensi5. "akarta 6 Balai penerbit D/-I S a ! Sid. <2006=. Str$ke Pat $p ysi$l$gy. 0iambil pada tanggal 5 0esember 2006 pada ttp688&&&.str$kepat $pysi$l$gy.($m S $rey! ". <2005=. "unctional .lectrical Stimulation! 0iambil pada tanggal 20 Pebruari 2006 pada ttp688&&&.paralysis.$rg Smelt@er! S. + et.al <2005=! 1runner$Su arth2s: ,e/tbook of (e ical Surgical Nursing!3th. P iladelp ia6 *ippin($tt Su art$. <%997=. "isioterapi pa a frozen shoul er akibat hemiplegia! 0iambil pada tanggal 20 Pebruari 2006 pada ttp688&&&.kalbe5arma.($m A$mey! .nn #arriner! J .llig$$d! #.'. <2006=. Nursing ,heoris an ,heir 4ork! Si9 3diti$n. -S. 6 #$sby. In(. -N+ ,$spital. Intracranial %ressure (onitoring.<2005=.0iambil 5 0esember 2006. ttp886&&&.un(.($m -ni>ersity $5 -ta ,$spital <200%=! +ancer +hemotherap& (anual. 0ari ttp886&&&.drug5a(ts.($m. 0iambil tanggal %7 N$>ember 2006. 4in(ent A amburaj. Intracranial %ressure.<2005=.0iambil 5 0esember 2006. ttp688&&&.' amburaj.($m8assitedM>entilati$n)in)neur$surgery. tm

75

You might also like