Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Tujuan utama pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) secara berkelanjutan melalui pembangunan SDM sebagai investasi bagi pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat kemiskinan.
Manusia yang berkualitas sehat, kuat dan cerdas dapat mempercepat, memperluas, memperdalam pembangunan di segala bidang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pembinaan kesehatan anak sejak dini melalui kegiatan kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi balita, dan pembinaan balita agar setiap balita yang dilahirkan akan tumbuh sehat dan berkembang menjadi manusia Indonesia yang tangguh dan berkualitas
TINJAUAN PUSTAKA
Fisiologi
refleks saat laktasi, yaitu the milk production reflex dan the let down reflex
Reflek Prolaktin hisapan bayi receptor pada nipple implus medula spinalis hipotalamus prolaktin epitel alveoli memproduksi ASI
Reflek oksitosin pituitary posterior oktosin kontrasi sel miopitel dinding alveoli dengan sel mamae ASI meningkat melalui sisi ductus dan sinus laktiferus
Komposisi Asi
Asi adalah cairan yang alkalis (basa) berwarna putih kebiruan dengan berat jenis 1031. rata-rata kandungan Asi dikumpulkan selama 24 jam :
Protein 1,5%
jauh lebih mudah dicerna bayi jika dibandingkan dengan protein ASS, protein dari susu disebut kasien. Kadar protein yaitu laktoalbumin dan laktoglobulin lebih besar Asi dibandingkan ASS Lemak 3,5% Asi mengandung lemak jenuh dan lemak tak jenuh yang sama kadarnya, dapat diabsorbsi oleh bayi secara lebih mudah dari pada butir-butir lemak yang terdapat pada susu sapi. Karbohidrat 7,0% mengabdung faktor bifidus dan faktor ini tidak terdapat didalam air susu sapi
Tabel 1. Kandungan nutrisi pada tiga jenis susu yang berbeda per 100 ml KANDUNGAN NUTRISI PADA SUSU
Susu sapi 64
Susu formula 66
Protein (g) Kasein Dadih Laktosa (g) Lemak (g) Jenuh Natrium (mmol) Kalsium (mmol) Fosfor (mmol) Besi (mg)
1,3 32% 68% 7,3 3,7 48% 0,7 0,9 0,4 0,08
3,1 77% 23% 4,8 3,7 58% 2,5 2,8 2,5 0,06
1,4 40% 60% 7,0 3,6 41% 0,8 1,3 0,7 0,50
Makanan non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhsn fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.
Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui ekslusif dan akan lebih lama disusui.
Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi diputing susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaranhormon oksitosin.
Meningkatkan angka keselamatan hidup bayi di usia 28 hari pertama kehidupannya. Perkembangan psikomotorik lebih cepat.
INISIASI MENYUSU DINI YANG KURANG TEPAT Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi dengan kain kering. Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat di potong, lalu diikat. Karena takut kedinginan, bayi dibungkus atau digedong dengan selimut bayi. Dalam keadaan digedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi kontak dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu (bonding) untuk beberapa lama ( 10 15 menit) atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit perineum. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan (recovery room) untuk di timbang, di ukur, di cap, di azankan oleh ayah, diberi suntikan vitamin K, dan kadang diberi tetes mata
INISIASI MENYUSU DINI YANG DIANJURKAN Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua tangannya. Tali pusat di potong lalu diikat. Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi. Tanpa digedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Jika perlu, bayi diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.
Tahap ketiga, bayi mengeluarkan air liur. Namun air liur yang
menetes dari mulut bayi itu jangan dibersihkan. Bau ini yang dicium bayi. Bayi juga mencium bau air ketuban di tangannya yang baunya sama dengan bau puting susu ibunya. Jadi bayi mencari baunya.
2. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinyatidak benar. 3. Tenaga kesehatan kurang tersedia-tidak masalah 4. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk-tidak masalah 5. Ibu harus dijahit-tidak masalah 6. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore harus segera diberikan setelah lahir-tidak benar. 7. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan diukurtidak benar. 8. Bayi kurang siaga-tidak benar 9. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga diperlukan cairan lain cairan prelaktal)-tidak benar. 10. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi-tidak benar
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada penulisan diatas adalah:
Air susu terbentuk melalui dua fase, yaitu fase sekresi dan pengaliran. ASI memiliki komposisi yang sangat lengkap dan berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat. ASI memiliki banyak manfaat bagi bayi Inisisasi menyusui dini penting untuk ibu dan bayi.