You are on page 1of 3

DIAGNOSIS BANDING 1. HEPATITIS B Hepatitis B merupakan infeksi serius yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh.

Gejala yang timbul : - Banyak orang tidak akan mengalami gejala apapun sewaktu baru terinfeksi. - Apabila timbul gejala, biasanya termasuk penyakit kuning (kulit dan matamenjadi kuning), air seni berwarna pekat, tinja pucat, lelah, sakit perut, hilang nafsu makan, mual, muntah dan sakit sendi. www.mhcs.health.nsw.gov.au Patofisiologi : Virus harus dapat masuk ke dalam aliran darah dengan inokulasi langsung melalui membrane mukosa atau merusak kulit untuk mencapai hati. Di hati, replikasi perlu inkubasi 6 minggu sampai 6 b ulan sebelum penjamu mengalami gejala. Beberapa infeksi tidak terlihat pada mereka yang mengalami gejala , tingkat kerusakan hati dan hubungannya dengan demam yang diikuti ruam, kekuningan, arthritis, nyeri perut, dan mual. Pada kasus yang ekstrim dapat mengalamikegagalan hati yang diikuti dengan ensefalopati. http://www.slideshare.net/andrayou/makalah-hepatitis Penderita hepatitis B umumnya mengalami gejala klinis nafsu makan menurun, nyeri perut, mual, muntah dan kadang kadang disertai nyeri sendi dan rash dan sering berlanjut ke jaundice (Chin, 2000). Semua partikel virus Hepatitis B bersifat imonogenik dan mampu merangsang pembentukan antibodi. Bila seseorang terinfeksi virus Hepatitis B, maka tubuh penderita terdapat antigen yang berasal dari partikel virus dan antibodi humoral yang dibentuk untuk melawan antigen tersebut. HbsAg telah diidentifikasi dalam darah dan produk darah, saliva, cairan serebrospinal, peritoneal, pleural, cairan sinovial, cairan amnion, semen, sekresi vagina, dan cairan tubuh lainnya. Penularan melalui perkutaneus meliputi intra vena, intra muscular, subcutan atau intra dermal (Chin, 2000). Penularan non perkutaneus melalui ingesti oral telah dicatat sebagai jalur pemajanan potensial tetapi efisiensinya cukup rendah. Di lain pihak dua jalur penularan non perkutaneus yang dianggap memliki dampak terbesar adalah hubungan seksual dan perinatal. Penularan perinatal terutama ditemukan pada bayi yang dilahirkan carrier HbsAg atau ibu yang menderita Hepatitis B selama kehamilan trimester ketiga atau selama periode awal pasca partus. Meskipun kira-kira 10% dari infeksi dapat diperoleh in utero, bukti epidemiologik memberi kesan bahwa hampir semua infeksi timbul kira-kira pada saat persalinan dan tidak berhubungan dengan proses menyusui. Pada hampir semua kasus, infeksi acut pada neonatus secara klinis asimtomatik, tetapi anak itu kemungkinan menjadi seorang carrier HbsAg (Isselbacher, 2000). repository.usu.ac.id

2. ASCITES Ascites adalah akumulasi dari cairan (biasanya cairan serous yang adalah cairan kuning pucat dan bening) dalam rongga perut (peritoneal). Rongga perut berlokasi dibawah rongga dada, dipisahkan darinya oleh diaphragm. Cairan ascitic dapat mempunyai banyak sumber-sumber seperti penyakit hati, kanker-kanker, gagal jantung congestif, atau gagal ginjal. Penyebab yang paling umum dari ascites adalah penyakit hati yang telah lanjut atau cirrhosis. Kira-kira 80% dari kasus-kasus ascites diperkirakan disebabkan oleh cirrhosis. Meskipun mekanisme yang tepat dari perkembangan tidak dimengerti sepenuhnya, kebanyakan teoriteori menyarankan portal hypertension (tekanan yang meningkat adalam aliran darah hati) sebagai penyumbang utama. Asas dasarnya adalah serupa pada pembentukan dari edema ditempat lain di tubuh yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan antara sirkulasi dalam (sistim tekanan tinggi) dan luar, dalam kasus ini, rongga perut (ruang tekanan rendah). Kenaikan dalam tekanan darah portal dan pengurangan dalam albumin (protein yang diangkut dalam darah) mungkin bertangung jawab dalam pembentukan gradien tekanan dan berakibat pada ascites perut. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2013/05/sekilas-tentang-ascites.html GEJALA Jika jumlah cairan yang terkumpul tidak terlalu banyak, biasanya tidak menunjukkan gejala. Jumlah cairan yang sangat banyak bisa menyebabkan pembengkakan perut dan rasa tidak nyaman, juga sesak nafas. Jumlah cairan yang sangat banyak, menyebabkan perut tegang dan pusar menjadi datar, bahkanterdorong keluar. Pada beberapa penderita, pergelangan kaki juga membengkak ( edema ). Pada penderita penyakit hati, cairan merembes dari permukaan hati dan usus. Hal ini dipengaruhi oleh faktorfaktor sebagai berikut: - hipertensi portal - menurunnya kemampuan pembuluh darah untuk menahan cairan - tertahannya cairan oleh ginjal- perubahan dalam berbagai hormon dan bahan kimia yang mengatur cairan tubuh. DIAGNOSA Pada pemeriksaan perkusi perut, akan terdengar suara tumpul (teredam). http://www.scribd.com/doc/87961581/Asites-DEFINISI Cirrhosis merupakan jenis penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi hati. Hati merupakan organ yang berfungsi memproduksi berbagai macam protein yang berguna untuk menjaga keseimbangan cairan pada tubuh. Hati juga berguna untuk mengolah dan mengeluarkan zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan / racun dalam badan. Ascites/ penumpukan cairan pada rongga perut yang dialami ibu anda disebabkan karena produksi "albumin" oleh hati yang menurun. Diagnosis oleh dokter penyakit dalam bahwa ibu anda menderita ascites biasanya dapat dengan mudah ditegakkan dengan pemeriksaan

laboratorium untuk fungsi hati seperti SGOT/SGPT, kadar bilirubin, kadar protein albumin dan globulin dan lain sebagainya. Dapat juga ditambahkan dengan USG abdomen untuk memastikan adanya ascites. Kemungkinan besar, diagnosis dari dokter Sp. PD sudah tepat http://meetdoctor.com/

You might also like