Professional Documents
Culture Documents
ODINOFAGI
-Gigi ? -Mulut ? -Tenggorok ? -Sinus paranasalis ? -Telinga Tengah ? -Pembengkakan Kelenjar leher - Jarum suntik
TRISMUS
DEMAM
LEHER BENGKAK
ABSES PERITONSIL
Kumpulan nanah di dalam ruang peritonsil
atau paratonsil Kuman aerob dan anaerob Gejala : odinofagi, otalgia sisi yang sama, muntah, mulut bau (foetor ex ore), hipersalivasi, suara gumam (hot patato voice), trismus (60% kasus), pembengkakan kel. submandibula
ABSES PERITONSILAR
Tanda klinis :
- Trismus ------ faring sulit dievaluasi - Palatum mole bengkak dan menonjol ke depan, fluktuasi - Uvula bengkak terdorong ke arah kontralateral - Tonsil bengkak, hiperemis, detritus, terdorong kearah tengah-depan-bawah
Terapi :
- Medikamentosa : antibiotika dosis tinggi, obat simptomatis, obat kumur - Drainase - Tonsilektomi: Tonsilektomi achaud (3-4 hr setelah drainase) Tonsilektomi afroid (4-6 minggu sesudah draenase) umumnya 2-3 minggu setelah draenase
KOMPLIKASA PTA
Abses pecah spontan perdarahan, aspirasi
paru Abses parafaring Mediastinitis Perjalanan ke intrakranial trombus sinus kavernosus, meningitis dan abses otak
ABSES PARAFARING
Jarang terjadi, tetapi merupakan komplikasi yang
berbahaya dari tonsillitis karena dekat dengan vena jugularis interna dan arteri carotis interna. Etiologi: 1. Tusukan jarum saat operasi 2. Proses supurasi kelenjar limfe leher bagian dalam, gigi, tonsil, faring, hidung, sinus paranasal, mastoid dan vertebra servikal 3. penjalaran infeksi dari ruang peritonsil atau submandibula
waktu menelan. Trismus Pembengkakan yang nyeri tekan dan difus disekitar angulus mandibula. Demam tinggi Pembengkakan dinding lateral faring sehingga menonjol ke medial
Diagnosis :
- Riwayat penyakit, gejala dan tanda klinis - Rontgen soft tissue leher posisi AP atau CT scan leher - untuk mengetahui komplikasi ke mediastinum: Ro torak
Hematogen, limfogen, perkontinuitatum (langsung
Komplikasi : - Intrakranial, mediastinum dan leher dalam lainnya - Trombosis v. jugularis, erosi dinding a. karotis
perdarahan hebat dan komplikasi n.vagus - Edema laring dan pendorongan trakea - Septikemia dan syok sepsis
TERAPI : - Antibiotika untuk kuman aerob dan anaerob - Draenase : eksplorasi dengan general
anestesi (segera 1-2hr pemberian antibiotika tidak membaik) - Harus rawat inap di rumah sakit
ABSES RETROFARING
ETIOLOGI :
- Limfadenitis retrofaring,karena ISNA - Adanya luka pada dinding posterior karena corpus-
alienum atau tindakan medis: adenoidektomi, intubasi dan endoskopi. - Penjalaran infeksi telinga - Tuberculosis vertebra servikal (cool abses)
mau makan dan minum Leher kaku dan nyeri Demam Sesak nafas : obstruksi massa abses di hipofaring stridor + Suara hot potato voice Tampak benjolan di dinding belakang faring, unilateral, hiperemi
Diagnosis
Anamnesa/ gejala dan tanda klinis Ro soft tissue leher lateral pelebaran ruang
retrofaring > 7 mm pada anak dan dewasa , pelebaran retrotrakeal > 14 mm (anak) dan > 22mm (dewasa) dan berkurangnya lordosis vertebra servikal
malformasi oleh penonjolan korpus vertebra, hematoma Terapi: Pasien berbaring posisi trendelenburg Medikamentosa Draenase
ANGINA LUDOVICI
Selulitis atau flegmon ruang potensial sublingual dan submandibula Ludwig angina atau selulitis submandibula Sumber infeksi : infeksi gigi Aerob-anaerob Gejala : demam, odinofagi, pembengkakan dan hiperemis di bawah dagu dan teraba keras (wood appearance), nyeri tekan, pembengkakan dibawah lidah shg lidah terangkat keatas-
- Rawat inap
- Antibiotika dosis tinggi untuk kuman aerob dan
ABSES SUBMANDIBULA
Submandibula ( ruang sublingual dan
submaksila) E/: gigi, dasar mulut, faring, kel. Air liur atau limfa submandibula, kelanjutan infeksi leher dalam yang lain Aerob dan anaerob Gejala : nyeri leher dan pembengkakan di bawah mandibula dan atau dibawah lidah dan trismus
Abses submandibula
Terapi
Antibiotika Evakuasi abses lokal atau eksplorasi