You are on page 1of 1

PENGGUNAAN CAMPURAN KAPUR DAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN STABILISASI YANG RAMAH LINGKUNGAN PADA TANAH GAMBUT

BERSERAT

Nama Mahasiswa NRP Pembimbing

: : :

Fuad Harwadi 3108201006 Prof. Ir. Noor Endah Mochtar, M.Sc., Ph.D.

ABSTRAK Tanah gambut dikatagorikan sebagai tanah yang sangat lunak dengan daya dukung yang rendah dan pemampatan yang besar. Oleh sebab itu diperlukan usaha-usaha perbaikan sebelum digunakan sebagai pondasi dari bangunan sipil diatasnya. Usaha perbaikan tanah gambut secara mekanis telah banyak dilakukan dan hasilnya cukup memuaskan; hanya sayangnya kurang berwawasan lingkungan dan masih memerlukan biaya relatif besar. Perbaikan tanah dengan cara stabilisasi menggunakan kapur untuk tanah gambut belum memberikan hasil yang memuaskan seperti pada tanah lempung. Hal ini disebabkan tanah gambut tidak memiliki kandungan silika dan kandungan organiknya sangat tinggi. Oleh sebab itu diperlukan bahan pozzolan yang mengandung silika untuk dicampurkan pada kapur sebagai bahan stabilisasi tanah gambut. Bahan pozzolan yang dipilih dalam penelitian ini adalah fly ash yang merupakan bahan limbah PLTU Paiton-Probolinggo, dan bahan kapurnya merupakan limbah dari pabrik Petrokimia Gresik. Uji TCLP dilakukan terhadap fly ash untuk mengetahui kandungan B3, tetapi tidak dilakukan pada bahan kapur karena hasil test laboratorium yang telah dilakukan tidak mengandung limbah B3. Tahap berikutnya adalah membuat bahan stabilisasi dengan 4 macam campuran yang berbeda yaitu kapur : fly adalah (30% : 70%); (40% : 60%); (50% : 50%); dan (40% : 60%). Setiap jenis campuran diperam selama 1, 5, dan 10 hari dan dilakukan uji UCS untuk melihat kecepatan peningkatan kekuatan campurannya. Setelah itu, ditentukan prosentase campuran yang optimal untuk dipakai sebagai bahan stabilisasi dalam penelitian ini. Tahap selanjutnya adalah membuat campuran bahan stabilisasi dengan tanah gambut dengan berbagai variasi penambahan stabilizer, yaitu: 5%, 10%, 15%, dan 20%. Campuran yang dibuat kemudian diperam selama 1, 10 , 20, dan 30 hari; masing-masing campuran dibuat 2 (dua) sampel. Semua sampel kemudian di test dengan pengujian sifat fisik (wc , Gs, e, t , pH, Oc) dan sifat teknis (Direct shear dan konsolidasi metode Gibson & Lo) untuk diketahui peningkatan daya dukung dan penurunan pemampatannya serta uji TCLP untuk mengetahui kandungan B3 dari campuran. Dari serangkaian pengujian dan analisis yang dilakukan diketahui bahwa prosentase campuran 30% kapur: 70% fly ash adalah prosentase yang terbaik untuk digunakan sebagai bahan stabilisasi. Sedangkan penambahan stabilizer untuk tanah gambut yang menghasilkan sifat fisik dan teknis yang optimal adalah penambahan 10% stabilizer. Berdasarkan uji TCLP ternyata kandungan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tanah gambut yang sudah distabilisasi jauh dibawah batas maksimum yang diijinkan. Oleh karena itu stabilisasi menggunakan kapur dan fly ash ini adalah stabilisasi yang ramah terhadap lingkungan.

Kata kunci: fly ash, kapur, stabilisasi kimia, tanah gambut berserat

vi

You might also like