You are on page 1of 4

Caffeic Acid Phenetyl Ester (CAPE) sebagai antiinflamasi pada patogenesis aterosklerosis Perlindungan pada sel endotel akibat

proses aterosklerosis yaitu dengan menggunakan senyawa yang berperan dalam menghambat aktivasi NF-kB. NF-kB sebagai pusat pengatur proses inflamasi di tingkat molekuler beredar dalam keadaan tidak aktif di sitoplasma sel yaitu berikatan dengan protein inhibitor (IkB). Aktivasi NF-kB terjadi melalui aktivasi NIK atau NF-kB inducing kinase, fosforilasi IkB dengan aktivasi IKK atau IkB kinase complex, degradasi IkB dan translokasi NF-kB. Berlanjut dengan proses transkripsi m-RNA yang mengkode produksi mediator inflamasi (cytokine, chemokine, leucocyte adhesion molecule). Caffeic Acid Phenetyl Ester (CAPE) mampu mencegah pengaktifan NF-kB sehingga produksi mediator inflamasi dapat dihambat dan memutuskan siklus produksi sitokin. Penghambatan aktivasi NF-kB oleh Caffeic Acid Phenetyl Ester (CAPE) akan menghambat inisiasi dan progresi dari aterosklerosis melalui beberapa cara. Pertama, penghambatan produksi sitokin proinflamasi oleh sel endotel yang bergantung NF-kB. Kedua, penghambatan masuknya sel-sel monosit ke dalam tunika intima karena sitokin-sitokin proinflamasi tidak terbentuk. Terakhir, yaitu mencegah proliferasi sel otot polos pada tunika media karena peran NF-kB sebagai antiapoptosis tidak teraktivasi.

Mekanisme Kerja Caffeic Acid Phenetyl Ester (CAPE) sebagai antioksidan dalam patogenesis aterosklerosis Antioksidan bekerja sebagai agen yang menetralisir radikal bebas, yang terbentuk dari hasil metabolisme, radiasi sinar ultraviolet, toksin, asap rokok, mikroorganisme dan sumber lain. Radikal bebas berbahaya karena mampu menyebabkan reaksi oksidatif sehingga mengakibatkan kerusakan molekul dalam tubuh. Oksidan seperti NO, HOCl, O2, OOH, OH-, dan H2O2, sangat berperan dalam proses inflamasi. Oksidan tersebut dihasilkan oleh leukosit yang teraktivasi untuk membunuh virus atau kuman lain yang difagositosis dan

mengaktifkan lebih banyak sitokin, sel adhesion molecule dan matriks ekstraseluler. Toksisitas dari oksidan dalam tubuh sangat bergantung pada keseimbangan level oksidan dan antioksidan. Pada proses aterosklerosis, oksidan dalam tubuh meningkat dan menurunkan kemampuan antioksidan dalam menghambat efek perusakan oleh oksidan Sifat antioksidan Caffeic Acid Phenetyl Ester (CAPE) terutama dalam menghambat sekresi NF-kB yang berperan besar dalam proses inflamasi sehingga radikal bebas tidak terbentuk melalui protektor enzim metabolisme glukosa otak, inhibitor peroksidasi lipid, dan produksi NO yang berlebihan, mengatur enzim SOD, serta mengkatalisis perubahan radikal superoxide (H2O2) menjadi H2O dan O2.

Penulis 1. Steven Tandean 2. Perdana Sidauruk 3. Juang Id. Zebua


1. Llyod-Jones,D., R.A. Dams, M. Carnethon, G.D. Simone, B. Ferguson, et al. 2008 Heart Disease and Stroke statistics-2009 Update. American Heart Association DOI:10.1161/CIRCULATION-AHA;108.1912261 Libby, P..The Vascular Biology of Atherosclerosis. Didalam: Libby,P., Bonow, R. O., Mann, D.L., Zipes, D.P..Editor. Braunwalds Heart Disease: A textbook of Cardiovascular Medicine. 8th Ed. Philadelphia. Saunders Elsevier.2007.996 HanssonG.K.2005.Inflammation, Atherosclerosis, and Coronary artery Disease. N Eng J Med; 352: 1685-95. Ridker, P. M. Dan P. Libby. Risk Factor for Atherothrombotic Disease. Didalam: Libby, P., Bonow, R .O., Mann, D. L.,Zipes,

2.

3. 4.

D.P..Editors.Braunwalds Heart Disease: A textbook of Cardiovascular Medicine. 8th Ed. Philadelphia. Saunders Elsevier.2007.1004-1012.

REFERENCES

You might also like