You are on page 1of 24

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN

Sesuai dengan judul yang penulis angkat dalam pembuatan Tugas Akhir ini
yaitu yang berhubungan dengan wireless dan Ubuntu.
Mengapa harus wireless? alasan penulis memilih wireless karena dari segi
kelebihan utama dari jaringan wireless adalah mobilitas dan terbebasnya
perangkat dari kerumitan bentangan kabel. Wireless internet merupakan koneksi
internet yang menggunakan frekuensi radio dan bekerja pada kecepatan tinggi
yaitu 11–54 Mbps, jauh lebih cepat daripada layanan internet melalui telepon yang
hanya kecepatan maksimum 56 kbps (milik telkom).
Pemakaian wireless internet memungkinkan akses internet selama 24 jam
dengan biaya sangat murah karena wireless internet tidak akan dikenakan pulsa ,
sehingga pemakai hanya dikenakan biaya pembayaran kepada Internet Service
provider (ISP) saja.
Kebutuhan dalam membangun jaringan wireless dilihat dari segi kapasitas
adalah :
Hardware Spesifikasi Jumlah
1. Server Prosesor pentium IV 1,8 GHz 1 buah
Monitor 14” + CD
Harddisk Seagate 20
Lan Card 2 buah
Memori 128 MB
2. Workstation ( bisa sama dengan server) 10 buah
3. Acces Point Access Point 802.11b 1
4. Wireless Adapter IEEE 802.11 1
5.Local bandwidth 512 Kbps -
6. Security SSID -

Mengapa harus Ubuntu? Alasan penulis mengambil Ubuntu karena :

42
a) Pengguna dan komunitasnya yang sangat banyak, baik di luar negeri maupun
di Indonesia. Ini membuat saya bisa bertanya secara langsung, melalui milis
atau hanya mencarinya di google.
b) Kemudahannya melakukan installasi dan upgrade paket-paket program
tambahan melalui mirror repository yang sudah banyak terdapat di server-
server lokal Indonesia. Baik menggunakan utility Synaptic atau menggunakan
perintah apt-get melalui terminal.
c) Ubuntu menunjukkan kinerja, stabilitas dan keamanan yang jauh lebih baik
dibandingkan Windows versi apa pun.

3.1 Konfigurasi Wireless LAN di SMKN 1 Sigli


1. Denah SMKN 1 Sigli
Berikut ini adalah denah gambar SMKN 1 Sigli, dengan denah ini kita
akan menentukan tata letak access point yang dibangun. Gambar 3.1
merupakan denah SMKN 1 Sigli

Aula
Kelas I Akuntansi) Kelas I Sekretaris Kelas I Penjualan
Kelas I TKJ

Lapangan Upacara /Lap.


Kelas II & III

Olah raga
N
Ruang Kepsek dan
Ruan gur W E
S

Park Kantin/koperasi
Gudang sekolah Perpustakaan Ruang Lab Bahasa Ruang Lab Komputer

Gambar 3.1 Denah SMKN 1 Sigli

2. Penempatan Access Poin


Ada tiga access point ditempatkan di SMKN 1 Sigli untuk menjangkau
seluruh area tersebut. Adapun letak access point dapat dilihat pada gambar
3.2.

43
Perpustakaan AP 2

Aula
Kelas I Akuntansi) Kelas I Sekretaris Kelas I Penjualan

Kelas I TKJ
Lapangan Upacara /Lap.
Kelas II & III
AP 1

Olah raga
Ruang Kepsek dan
Ruan gur
N
W E
S
Park Ruang BP
Kantin/koperasi
Gudang sekolah Ruang Lab Bahasa Ruang Lab Komputer
AP 3

Gambar 3.2 Model Penempatan Access Poin

Access point 1 (AP 1) ditempatkan di dekat pintu masuk ruang guru dan
ruang kepsek diharapkan dapat memenuhi kebutuhan wireless di ruang
guru, ruang kepala sekolah, Aula Kelas II dan III sampai area parker.
Access point 2 (AP 2) ditempatkan di pintu masuk Perpustakaan dan
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan wireless di Perpustakaan, Kelas I
mulai dari jurusan TKJ, Penjualan, Sekretaris, Akuntansi dan lapangan
Volly dan Lapangan Basket. Access Point 3 (AP 3) ditempatkan di dekat
pintu masuk antara Lab Bahasa dan Lab Komputer yang dapat memenuhi
kebutuhan wireless di ruang Lab Bahasa dan Lab Komputer,
Kantin/Koperasi, Ruang BP dan gudang sekolah.

3. Spesifikasi Hardware dan peralatan


Beberapa kebutuhan Peralatan yang perlu disiapkan dalam proyek
tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Satu buah komputer yang akan difungsikan sebagai server, yang
mempunyai spesifikasi minimal sebagai berikut :
a) Processor Intel Pentium IV 1,8GHz.
b) Motherboard Intel D8456LVA
c) Harddisk Seagate 20GB.
d) LAN Card RTL8139D (dua buah).
e) RAM 128 MB

44
2. 2 buah Switch 10/100Mbps yang akan difungsikan untuk menghubungkan
server dengan komputer di LAN (Lokal Area Network).
3. Access Point,
Yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan
wireless/nirkabel para client/tetangga. Di access point inilah koneksi
internet dari server dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio.
4. Kabel UTP/STP
Kabel UTP/STP diperlukan untuk menghubungkan antara access point
dengan jaringan kabel pada LAN lokal yang terhubung pada komputer
gateway/router.

4. Persiapan Perangkat Lunak


Pada tugas akhir ini menggunakan perangkat lunak untuk membangun server
adalah :
1. Server
Perangkat lunak yang akan di install pada server ini adalah distro linux
Ubuntu 8.04 kernel 2.6.24 -16-server.
2. Client
Perangkat lunak untuk client bisa menggunakan sistem operasi windows
atau distro linux yang sama dengan server.

3.2 ARSITEKTUR JARINGAN


1. Desain jaringan
Gambar dibawah ini rancangan jaringan komputer yang akan
diterapkan pada proyek tugas akhir ini.

45
INTERNET

Eth0 10.252.10.254/24

Router ISP

Ws1
IP= 192.168.0.2/24
GW = 192.168.0.1 `
Dhcp Server
Proxy Server
Ws1 Eth1 192.168.0.1/24
IP= 192.168.0.3/24
GW = 192.168.0.1 ` Client LAN dan
Wireless

Gambar 2.14 Rancangan Jaringan Komputer


Keterangan gambar :
1. IP ethernet pertama server (eth0) adalah 10.252.10.254/24 dengan netmask
255.255.255.0.
2. IP ethernet kedua server (eth1) adalah 192.168.0.1 dengan netmask
255.255.255.0.
3. IP client 192.168.0.2 s/d 192.168.0.3 dengan netmask 255.255.255.0 dan
default gatewaynya 192.168.0.1

3.3 Layanan Yang Diberikan


Adapun layanan yang akan diberikan pada Implementasi Jaringan
Komputer dengan Linux berbasis Virtualisasi teknologi adalah sebagai
berikut:
a) Layanan DHCP (Dinamic Host Control Protocol),
b) Layanan Proxy Server,
c) Layanan NAT (Network Address Translation),

46
BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Instalasi Linux Ubuntu Server 8.04


1. Setting Bios
Langkah awal dalam installasi linux adalah men-setting urutan boot
komputer agar boot lewat CDROM, dengan cara masuk pada mode BIOS.
2. Booting CDROM
Setelah itu lakukan booting melalui cdrom, Lalu tekan tombol Enter pada
keyboard untuk melanjutkan proses instalasi.
3. Bahasa Installasi
Muncul kotak dialog bahasa. Pilihlah bahasa yang akan digunakan untuk
installasi.
4. Lokasi Installasi
Muncul kotak dialog lokasi. Pilih other setelah itu pilih Indonesia.
5. Tipe Keyboard
Lalu muncul kotak dialog tentang type keyboard yang kita gunakan, tekan
Enter untuk memilih American English.
6. Network
Muncul kotak dialog untuk konfigurasi network, pilih Do not configure the
network at this time karena kita akan mengkonfigurasi network setelah
installasi.
Muncul kotak dialog hostname, lalu isi sesuai keinginan anda. Misal:
server.
7. HTTP Proxy Mirror Ubuntu
Muncul kotak dialog yang menanyakan tentang proxy server yang akan kita
gunakan untuk koneksi internet. Jika kita tidak punya proxy server, abaikan
kotak dialog ini. Tekan Continue, untuk melanjutkan.
8. Partisi Hardisk

47
Setelah itu masuk pada partisi hardisk langkah ini paling penting dan paling
bahaya, pada kotak dialog pilih opsi Erase entire disk : SCSI (0,0,0) (sda),
karena kita ingin melakukan partisi secara otomatis. Ingat “Option ini akan
menghapus semua partisi dalam hardisk”. Lalu tekan Enter.
Setelah itu muncul kotak dialog Write Disk, Pilih Yes jika anda sudah yakin
dengan partisi yang anda buat.
9. Time Zone
Setelah itu muncul kotak dialog Time Zone pilih Jakarta lalu tekan enter.
10. User
Muncul kotak dialog users, user yang akan di buat ini, nantinya akan
digunakan untuk login pertama kali ke system linux kita. Ikutilah tahap
demi tahap pembuatan user tersebut dengan benar.

11. Proses Installasi


Proses Installasi base system dimulai.
Setelah proses installasi, proses selanjutnya adalah konfigurasi apt dan
installasi aplikasi.
Pilih continue, lalu tekan enter. Maka computer akan melakukan restart
dan masuk ke Ubuntu Linux Server.
12. Login Sistem
Setelah muncul tampilan login, isikan username dan password user yang
telah kita buat pada saat installasi.
Setelah login berhasil, langkah selanjutnya ketikan perintah sudo –i lalu
ketikan password user. Maka kita akan masuk pada mode root/super user.
mitha@mitha:~$ sudo –i

13. Merubah Password root


Untuk merubah password root, ketikan perintah passwd setelah itu
masukan password root-nya, misal password root-nya admin.
mitha@mithar#:~# passwd

Enter new UNIX password : admin

48
Retype new UNIX password: admin

4.4 Langkah-langkah konfigurasi network


4.4.1 Konfigurasi IP Ethernet
Untuk mengkonfigurasi IP pada linux server Ubuntu, ikuti langkah sebagai
berikut :
a. Edit file /etc/network/interface
[root@mitha ~]# nano vi /etc/network/interfaces

Lalu tambahkan baris berikut :

auto eth0
iface eth0 inet static
address 10.252.10.254
netmask 255.255.255.0
network 10.252.10.0
broadcast 10.252.10.255
gateway 10.252.10.254

auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.0.0
broadcast 192.168.1.255

b. Simpan hasil file yang di-edit (cntr x tekan Y)


c. Setelah itu restart network, dengan mengetikan perintah :
[root@mitha ~]# /etc/init.d/networking restart
d. Untuk melihat hasil IP Address nya ketik :
[root@mitha ~]# ifconfig
maka akan terlihat seperti berikut :
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:0C:29:7A:84:18 inet addr:
10.252.10.254 Bcast: 10.252.10.255 Mask: 255.255.255.0 UP
BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX
packets:1347 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX
packets:901 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0
txqueuelen:100 RX bytes:126581 (123.6 KiB) TX bytes:95021
(92.7 KiB) Interrupt:10 Base address:0x2000

49
lo Link encap:Local Loopback inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
UP LOOPBACK RUNNING MTU:3924 Metric:1 RX
packets:73 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX
packets:73 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0
txqueuelen:0 RX bytes:5923 (5.7 KiB) TX bytes:5923 (5.7
KiB)

eth1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:0C:29:7A:84:18 inet


addr:192.168.0.1 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500
Metric:1 RX packets:1347 errors:0 dropped:0 overruns:0
frame:0 TX packets:901 errors:0 dropped:0 overruns:0
carrier:0 collisions:0 txqueuelen:100 RX bytes:126581 (123.6
KiB) TX bytes:95021 (92.7 KiB) Interrupt:10 Base
address:0x2000

4.4.2 Konfigurasi Server sebagai Router


Karena server kita di gunakan untuk memforwardkan/melewatkan paket IP
maka hilangkan tanda # pada baris net/ipv4/ip_forward=1 di dalam file
/etc/sysctl.conf.
[root@mitha ~]# nano /etc/sysctl.conf

Sebelumnya :
#net/ipv4/ip_forward=0
Menjadi :
net/ipv4/ip_forward=1

Setelah itu simpan hasil konfigurasi, dan aktifkan konfigurasi sysctl dengan
perintah.
[root@mitha ~]# nano sysctl -p

Karena internet mengenal IP Public, maka perlu diatur agar jaringan client
dengan ip local/private bisa digunakan untuk berinternet. Maka disini kita
menggunakan MASQUERADING, dengan masquerading maka jaringan
local akan diwakilkan dengan IP public di sisi router. Untuk mengatur
masquerading, gunakan perintah berikut:
[root@mitha ~]# iptables –t nat –A POSTROUTING -s

50
192.168.0.0/24 –d 0/0 –j MASQUERADE

Perintah iptables di atas hanya bersifat sementara, jika di reboot maka


perintah iptables yang kita buat akan hilang. Untuk menghindari hal
tersebut, maka perintah iptables untuk masquerading tersebut sebaiknya di
simpan di suatu file yang bernama /etc/rc.local.
Edit file /etc/rc.local, lalu tambah perintah iptable di atas.
1. Edit file /etc/rc.local
[root@mitha ~]# nano /etc/rc.local
2. Tambahkan perintah iptables untuk masquerading pada file tersebut.
Iptables –t nat –A POSTROUTING –S 192.168.0.0/24 –d 0/0 –j
MASQUERADE
3. Simpan konfigurasi tersebut dengan menekan tombol cntr x
4. Untuk mencoba skrip tersebut, lakukanlah restart komputer.
[root@mitha ~]# reboot
5. Setelah itu kita lihat konfigurasi Masquerade kita pada iptables, ketik :
[root@mitha ~]# nano iptables -L -t nat

Chain POSTROUTING (policy ACCEPT)


target prot opt source destination
MASQUERADE all -- 192.168.0.0/24 anywhere

4.5 Konfigurasi Dhcp Server


Sebelum menginstall packages DHCP, terlebih dahulu cari packages
dhcpnya telah tersedia atau belum. Untuk mencari packages DHCP ketik :
[root@mitha ~]# apt-chace search dhcp3-server

Untuk mengisntall packages DHCP ketik :

[root@mitha ~]# apt-get install dhcp3-server

Konfigurasi DHCP server terletak pada file /etc/dhcp3/dhcpd.conf.


Berikut langkah-langkah konfigurasi DHCP server :
1. Edit file /etc/dhcp3/dhcpd.conf
mitha@server#nano etc/dhcp3/dhcpd.conf

51
2. Edit file tersebut sehingga isi file seperti berikut
subnet 192.168.0.1 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.0.3 192.168.0.10;
option domain-name-servers ns.mitha.com;
option domain-name "mitha.com";
option routers 192.168.0.1;
option broadcast-address 192.168.1.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
3. Setelah mengedit file tersebut dan menyimpannya, sekarang editlah file
/etc/default/dhcp3-server. Cari baris interface lalu tambahkan interface mana
yang akan menggunakan DHCP server, misal: eth1.
Sebelum:
INTERFACES=""
Sesudah:
INTERFACES="eth1"

4. Simpan file tersebut, lalu restart DHCP


[root@mitha ~]# /etc/ini.t/dhcp3-server restart

4.6 Setting Proxy Server


1. Installasi squid.
Untuk menginstall squid di server kita, gunakan perintah:
[root@mitha ~]# nano apt-get install squid

2. Konfigurasi SQUID sebagai Proxy Caching Server


Untuk mengkonfigurasi squid sebagai proxy caching server, ikuti langkah-
langkah berikut:
1) Edit file /etc/squid/squid.conf
[root@mitha ~]# nano /etc/squid/squid.conf

2) Bagian-bagian yang harus di edit adalah:


a. http_port
# http_port 3128

52
menjadi :
http_port 3128
b. cache_effective_user
# cache_effective_user proxy
menjadi :
cache_effective_user proxy
c. cache_effective_group
# cache_effective_group proxy
menjadi :
cache_effective_group proxy
d. Memori yang dialokasikan untuk menjalankan squid server
# cache_mem 8 MB
menjadi
cache_mem 16 MB
e. cache_mgr
#cache_mgr webmaster
Menjadi :
cache_mgr webmaster@mitha.com
f. cache dir, arahkan sesuai direktori tempat cache di simpan dan atur
space alokasinya sesuai besar cache yang diperlukan. Mis: direktori
cache /var/spool/squid, dan alokasi nya 5000 Mb.
# cache_dir ufs /var/spool/squid 100 16 256
menjadi
cache_dir ufs /cache 2000 16 256
g. Sekarang tambahkan network yang diperbolehkan untuk access proxy
server, cari bagian :
#Recommended minimum configuration:
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl to_localhost dst 127.0.0.0/8
acl Safe_ports port 80 # http
acl Safe_ports port 21 # ftp

53
acl Safe_ports port 443 563 # https, snews
acl Safe_ports port 70 # gopher
acl Safe_ports port 210 # wais
acl Safe_ports port 1025-65535 # unregistered ports
acl Safe_ports port 280 # http-mgmt
acl Safe_ports port 488 # gss-http
acl Safe_ports port 591 # filemaker
acl Safe_ports port 777 # multiling http
acl CONNECT method CONNECT

dibawah acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255, tambahkan


network yang akan di allowed
acl lan src 192.168.0.0/255.255.255.0
setelah itu cari baris :
http_access allow localhost
# And finally deny all other access to this proxy
http_access deny all

lalu tambahkan:
http_access allow lan
menjadi:
http_access allow localhost
http_access allow lan
# And finally deny all other access to this proxy
http_access deny all

h. Selanjutnya tambahkan baris visible_hostname


visible_hostname proxy.mitha.com
3) Buat folder cache dir, sesuai konfigurasi. Misalnya : /cache
[root@mitha ~]# nano mkdir-p /cache

[root@mitha ~]# nano chown proxy.proxy/cache

4) Buat cache, dengan perintah:


[root@mitha ~]# nano squid -z

5) Jalankan squid dengan perintah:


[root@mitha ~]# nano /etc/init.d/squid start

54
3. Konfigurasi Transparent Proxy

Kegunaan konfigurasi transparent proxy adalah setiap pengguna dipaksa


menggunakan proxy server kita. Jadi dipastikan semua pengguna yang
mengakses internet pasti melalui squid proxy server. Cara kerja transparent
proxy yaitu membelokan paket yang datang dari luar maupun dari dalam
jaringan yang melalui port 80 akan di arahkan terlebih dahulu ke proxy server.
Berikut langkah-langkah membuat transparent proxy pada squid :
1) Buka file /etc/squid/squid.conf
[root@mitha ~]# nano /etc/squid.conf
Tambahkan baris :
httpd_port 192.168.0.0:3128 transparent

2) Setelah itu simpan dan restart squid


[root@mitha ~]# /etc/init.d/squid restart
3) Setelah itu maka perlu diatur pula aturan iptables-nya.. Dalam hal ini
menggunakan table nat. Secara konsep, iptables diatur dengan aturan semua
user yang mengakses web ke alamat mana saja, akan dipaksa untuk masuk
squid yang telah di buat. Masukan perintah berikut :
[root@mitha ~]# nano iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp -s
192.168.0.0/24 \
--dport 80 -j DNAT --to-destination 192.168.0.1:3128

Sesuaikan contoh rule diatas dengan kondisi jaringan yang digunakan


192.168.0.0/24 merupakan alamat jaringan dimana host yang "dipaksa"
berada. 192.168.0.1:3128 merupakan lokasi squid berada, dan squid
menggunakan port 3128.

4. Konfigurasi squid untuk memfilter situs


Selain sebagai caching web, squid juga dapat berfungsi sebagai filter atau
penyaring terhadap pengaksesan web yang tidak di inginkan. Sebelum
melakukan konfigurasi squid sebagai penyaring situs, terlebih dahulu proxy

55
server harus sudah dikonfigurasi sebagai caching server. Misal web berisi
pornografi.
Untuk memfilter sesuai domain edit file /etc/squid/squid.conf, lalu tambah
baris berikut sebelum baris http_access allow localhost.
acl domain-terlarang dstdomain “/etc/squid/domain-terlarang”
http_access deny domain-terlarang

Simpan hasil konfigurasi, lalu buat file /etc/squid/domain-terlarang dengan isi


file berisi alamat-alamat situs/domain-domain yang dilarang di akses.
[root@mitha ~]# nano /etc/squid/domain-terlarang
Misal contoh isi file:
www.playboy.com
www.98.com
www.hacker.com

5. Konfigurasi Squid untuk Autentikasi User


Maksud dari konfigurasi squid untuk autentikasi user yaitu jika user ingin
browsing internet maka user harus melakukan autentikasi/login dulu ke server
proxy. Berikut langkah-langkah konfigurasi autentikasi user:
1. Edit file /etc/squid/squid.conf
[root@mitha ~]# nano /etc/squid/squid.conf
2. Tambahkan ACL untuk autentikasi user
auth_param basic realm Squid proxy server
auth_param basic program /usr/lib/squid/ncsa_auth
/etc/squid/passwd
auth_param basic credentialsttl 1 hour
auth_param basic children 5
acl login proxy_auth REQUIRED
http_access allow login

3. Setelah itu buat user yang nantinya akan digunakan untuk autentikasi. Misal
kita akan membuat user muslem dengan password muslem, gunakan
perintah berikut:
[root@mitha ~]# nano htpasswd –bc /etc/squid/passwd muslem muslem

56
4. Restart squid
[root@mitha ~]# /etc/init.d/squid restart

4.7 Setting Firewall


1. Network Address Translation (NAT) dan IP Masquerade
Baris di bawah ini digunakan untuk mentranslasikan alamat IP
jaringan lokal ke jaringan internet.
iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.0.0/24 –d
0.0.0.0/0 –j MASQUERADE

2. Proxy Server dan Firewall Menyatu


Pada proyek tugas akhir ini, proxy server dan firewall diletakkan pada
komputer yang sama. Pada gambar tersebut dapat dilihat firewall
berhubungan dengan jaringan internet melalui eth0 dan berhubungan
dengan jaringan lokal 192.168.0.0/24 melalui eth1. Eth0 diberi alamat IP
publik 192.168.1.92, sedangkan eth1 diberi alamat IP private
192.168.100.254.
Karena firewall terletak bersamaan dengan proxy server, pada firewall
ditambahkan perintah untuk mengubah permintaan yang menuju port 80
(HTTP) menjadi menuju port 3128 atau port yang digunakan proxy
server. Dengan demikian, seluruh permintaan yang masuk firewall akan
diubah tujuannya menjadi port 3128, tetapi hanya permintaan yang tidak
menuju jaringan lokal. Karena, permintaan ke jaringan lokal tidak perlu
dilewatkan pada proxy server. Aturan ini dapat diterapkan pada rantai
PREROUTING tabel nat dengan proses REDIRECT. Aturan yang
diterapkan adalah sebagai berikut :

iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -p tcp --dport 80 -j


REDIRECT --to-port 3128
iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -p udp --dport 80 -j

57
REDIRECT --to-port 3128

Aturan tersebut menyatakan bahwa sebelum mengalami routing, peket


tcp maupun udp yang masuk melalui eth1, yang punya tujuan port 80 akan
diubah portnya menjadi port 3128, port yang digunakan proxy server
squid.
Langkah selanjutnya adalah mengijinkan akses dari jaringan lokal ke
dalam firewall pada port 3128 melalui. Aturan yang diterapkan adalah
sebagai berikut :
iptables -A INPUT -p tcp -i eth1 --dport 3128 -j ACCEPT
iptables –A INPUT –p tcp –o eth1 –dport 3128 –j ACCEPT

Maksud dari perintah tersebut adalah :


a. Baris pertama, mengijinkan masuk paket tcp yang punya tujuan port
3128 dari jaringan lokal melalui eth1.
b. Baris kedua, mengijinkan paket tcp keluar dari firewall yang punya
asal port 3128 dari jaringan lokal melalui eth1.
Selanjutnya, proxy server harus meneruskan permintaan dari jaringan

lokal tersebut ke server tujuan yang sebenarnya. Proxy server akan

melakukan akses keluar dari firewall pada port 80 untuk meneruskan

permintaan. Dengan demikian, firewall harus mengijinkan akses HTTP

(port 80) keluar dari firewall. Aturan yang diterapkan adalah sebagai

berikut :

iptables -A OUTPUT -p tcp -o eth0 --dport 80 -j ACCEPT


iptables -A INPUT -p tcp -i eth0 --sport 80 -j ACCEPT

Maksud dari perintah tersebut adalah :

a. Baris pertama, firewall mengijinkan keluar untuk paket tcp yang punya

tujuan port 80 melalui eth0.

58
b. Baris kedua, firewall mengijinkan masuk untuk paket tcp yang punya

asal port 80 melalui eth0.

3. Blok port dengan IP Tables


Baris perintah di bawah ini digunakan untuk menutup akses dari port-
port yang mengandung virus, Pop-Up maupun Spyware yang dapat
menggangu kinerja terhadap jaringan baik melalui protokol tcp maupun
udp .
iptables -t filter -A INPUT -m multiport -p udp -d 0.0.0.0/0
--dports 520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j REJECT
iptables -t filter -A OUTPUT -m multiport -p udp -d
0.0.0.0/0 --dports 520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j
REJECT
iptables -t filter -A FORWARD -m multiport -p udp -d
0.0.0.0/0 --dports 520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j
REJECT
iptables -t filter -A INPUT -m multiport -p tcp -d
0.0.0.0/0 --dports 25,520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j
REJECT
iptables -t filter -A OUTPUT -m multiport -p tcp -d
0.0.0.0/0 --dports 25,520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j
REJECT
iptables -t filter -A FORWARD -m multiport -p tcp -d
0.0.0.0/0 --dports 25,520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j
REJECT

iptables -t filter -A INPUT -m multiport -p udp -d 0.0.0.0/0


--sports 520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j REJECT
iptables -t filter -A OUTPUT -m multiport -p udp -d
0.0.0.0/0 --sports 520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j
REJECT
iptables -t filter -A FORWARD -m multiport -p udp -d
0.0.0.0/0 --sports 520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j
REJECT

59
iptables -t filter -A INPUT -m multiport -p tcp -d 0.0.0.0/0
--sports 25,520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j REJECT
iptables -t filter -A OUTPUT -m multiport -p tcp -d
0.0.0.0/0 --sports 25,520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j
REJECT
iptables -t filter -A FORWARD -m multiport -p tcp -d
0.0.0.0/0
--sports 25,520,445,5554,9996,135,136,137,138 -j REJECT

4.8 Pengujian pada client


1) Setting IP
Karena kita telah mengkonfigurasi server kita sebagai DHCP server, maka
sekarang kita mulai untuk mencoba konfigurasi yang telah kita buat
a) Masuk ke Control Panel Pilih Nework Connection

b) Klik kanan pada Nework Interface Card (NIC) yang akan di set lalu pilih
properties.

c) Pilih Internet Protocol (TCP/IP), Lalu klik tombol properties.

60
d) Muncul kotak dialog TCP/IP, klik pada Obtain an IP address
automatically dan klik juga pada Obtain DNS server address
automatically. Klik tombol OK dan OK lagi.

e) Setelah itu kita lihat status NIC kita. Jika statusnya seperti dibawah ini
maka konfigurasi DHCP server kita berhasil.

2) Uji Koneksi
Untuk melakukan uji koneksi gunakan lah perintah PING
a) Buka Command Prompt
Start->Programs->accessories->Command Prompt
b) Lalu ketikan perintah ping di ikuti alamat_ip_server. Jika jawaban yang
diberikan berisi Reply, maka kita sudah terhubung dengan server
(connected).

4.9 Setting Domain Client


a) Masuk ke Control Panel pilih System

61
b) Klik Tab Computer Name, Lalu klik tombol Change

c) Muncul kotak dialog Computer name changes. Lalu isi Computer name
sesuai dengan nama computer klien dan Domain isi dengan MITHA.
Lalu klik OK.

d) Setelah itu muncul Kotak dialog Permission. Isi username dengan


Administrator dan password=adminsamba . Klik Tombol OK.

62
e) Restart computer.
f) Setelah itu lakukan login dengan domain MITHA. User isi sesuai
computer, misal:
computer ws-01 login dengan username=ws01 dan password=ws-
01winadmin

4.10 Setting Proxy Client pada Internet Explorer


Jika proxy server kita tidak di setting sebagai transparent proxy, maka
langkah ini perlu di lakukan pada browser client.
a) Buka Internet Explorer
b) Klik Menu Tools pilih Internet Options

c) Klik Tab Connections, lalu klik tombol LAN Settings

d) Muncul kotak dialog Local Area Network (LAN) Settings, lalu pada
setting-an proxy server isi Address dengan IP server dan Port dengan
3128. Klik OK.

63
e) Sekarang browser anda sudah bisa digunakan menggunakan proxy
server. Jika proxy server kita menggunakan Autentikasi User maka
akan muncul kotak dialog login. Isi username sesuai dengan user yang
kita buat pada konfigurasi squid untuk autentikasi user. Misal:
Username=proxy-user, Password=123.

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan perancangan dan implementasi Rancang Bangun Gateway
Server Untuk Jaringan Nirkabel Menggunakkan Ubuntu 8.40, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam pengkonfigurasian wireless LAN ternyata cukup mudah, tidak
seperti LAN biasa yang harus menarik kabel untuk setiap client dan
tambah sulit saat menginstalasi antar ruangan tetapi dengan wireless LAN
kita cukup mengkonfigurasi access point dan clientnya saja.
2. Namun dalam kemudahan masih ada kesulitan yaitu biaya peralatan mahal
dan adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan
banyak sumber interferensi.

64
3. Dengan adanya fasikitas teknologi jaringan wireless ini maka siswa
ataupun guru sudah lebih mudah untuk melakukan koneksi ke jaringan
internet didalam lingkungan sekolah.
4. Dalam Wireless LAN sistem keamanan sangatlah penting, karena sinyal
wireless yang menyebar sangat riskan terhadap gangguan dari user-user
ilegal, jadi sistem keamanan sangat mutlak diperlukan.

5.2 SARAN
Dengan melihat kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka dapat
diberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Dalam Pemilihan sistem operasi untuk implementasi jaringan sebaiknya
digunakan sistem operasi yang dapat membuat server jaringan bisa
berjalan dengan baik dan sempurna.
2. Dalam membangun jaringan wireless LAN gunakan peralatan yang telah
distandarisasi oleh organisasi standarisasi internasional sehingga peralatan
tersebut memiliki kwalitas yang baik dan tahan lama agar tidak
mengalami gangguan pada saat transmisi data yang disebabkan oleh
peralatan.
3. Untuk sistem keamanan, gunakan sistem keamanan yang terbaru dan
terbaik sehingga kerahasiaan data akan tetap terjaga.
4. Tempatkan Access Point ditempat yang lebih mudah untuk menjangkau
jaringan wireless.

65

You might also like