Professional Documents
Culture Documents
Striktur Uretra
Laporan Kasus
Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Tgl Masuk RS Tgl Anamnesis No. CM : Tn. S : 37 Tahun : Laki-laki : Pekuncen : Islam : 26 Oktober 2013 : 29 Oktober 2013 : 299809
Keluhan Utama Rasa tidak nyaman saat buang air kecil karena terasa nyeri.
Keluhan Tambahan Nyeri di perut bagian bawah dan pinggang sebelah kiri terasa sakit
Pasien seorang laki-laki datang ke Poli Urologi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dibawa keluarganya dengan rasa tidak nyaman saat buang air kecil. Pasien mengaku adanya nyeri di perut bagian saat berkemih maupun saat tidak berkemih. Keluhan sudah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan semakin hari dirasakan semakin memburuk. Rasa nyeri yang dirasakan pasien disertai adanya BAK yang sedikit-sedikit dan pancaran urin melemah. Pasien juga mengeluhkan sering anyang-anyangan.
Pasien mengaku adanya keluhan nyeri pada pinggang kiri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien menyangkal pernah mengeluarkan darah pada saat BAK. Pasien juga menyangkal pernah mengeluarkan air mani yang bercampur dengan darah. Pasien tidak merasa adanya rasa panas atau terbakar pada alat kelamin sewaktu berkemih. Pasien tidak merasakan adanya demam. Pasien mengatakan tidak mengalami penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan drastis.
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama Riwayat kencing manis : disangkal Riwayat penyakit hipertensi : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Kesadaran Vital Sign Tekanan Darah Nadi Respirasi Suhu : Sedang : Compos mentis : 130/90 mmHg : 78x/menit : 20 x/menit : 36,4 0C
Status Generalis
Kepala Mata : mesochepal, rambut hitam, distribusi rambut merata, rambut tidak mudah dicabut. : konjungtiva tidak anemis, sklera anikterik, pupil
bulat isokor (sulit dinilai/3mm), refleks cahaya (sulit dinilai/+) normal.
: deviasi septum (-), discharge (-) : simetris, discharge (-) : bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor dan hiperemis : JVP tidak meningkat, kelenjar limfe tidak membesar
Thorax Pulmo Inspeksi (-) Palpasi Perkusi Auskultasi Cor Inspeksi Palpasi Perkusi
: ictus cordis tidak tampak : ictus cordis tidak kuat angkat : kiri atas SIC II LPSS, kiri bawah SIC IV LMCS : kanan atas SIC II LPSD, kanan bawah SIC IV LPSD Auskultasi : S1>S2, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, tidak ada sikatriks dan tidak ada massa. Auskultasi : bising usus (+) normal Perkusi : pekak pada regio suprapubik, nyeri ketok costovetebrae (-/-) Palpasi : supel, nyeri tekan perut regio hipogastrik dan pinggang kiri, hepar/lien tidak teraba Ekstrimitas Superior Inferior : akral hangat, edema -/-, sianosis -/-, deformitas -/: akral hangat, edema -/-, sianosis -/-, deformitas -/-
Status Lokalis
Regio Costo Vertebrae Angle (CVA) dextra Inspeksi : Bulging (-) Palpasi : Ballotement (-), Nyeri ketok (-) Regio Costo Vertebrae Angle (CVA) sinistra Inspeksi : Bulging (-) Palpasi : Ballotement (-), Nyeri ketok (-) Regio Suprapubik Inspeksi : Datar, tidak tampak massa Palpasi : Nyeri tekan ada, tidak teraba massa Perkusi : Pekak
Palpasi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hematologi (28 Oktober 2013)
: Internal Uretrotomi
Striktur Uretra
Definisi
Striktur uretra adalah penyempitan lumen uretra akibat adanya jaringan parut dan kontraksi. Striktur uretra lebih sering terjadi pada pria daripada wanita terutama karena perbedaan panjangnya uretra (Suzanne and Smeltzer, 2002).
Etiologi
Infeksi dahulu paling sering (kuman gonokokus) Trauma pada uretra trauma tumpul (straddle injury), fraktur tulang pelvis, iatrogenik Kelainan bawaan
Lokasi striktur (1,2,3). 1. Pars membranasea, 2. Pars bulbosa, 3. Meatus uretra, 4. Kandung kemih, 5. Prostat, 6. Rectum, 7. Diafragma urogenital, 8. Simfisis.
Patogenesis
Etiologi Perlukaan pada uretra Penyembuhan cara epimorfosis Tumbuh jaringan sikatrik Hilangnya elastisitas dan memperkecil lumen uretra Striktur uretra
Gejala Klinis
Disuria, kesulitan berkemih, Pancaran kemih yang menurun/melemah, Frekuensi kemih yang abnormal, Rasa tidak nyaman, Hematuria, Nyeri pelvis atau bagian bawah perut, Pengosongan kantung kemih yang tidak puas
(Sjamsuhidayat, 2004).
Pemeriksaan Fisik
Regio Genitalia Externa Inspeksi: Meatus Externus sempit dan keras Bengkak (bahkan bisa sampai ada fistel) di daerah penis, atau skrotum, perineum, suprapubik. Palpasi: Dapat teraba jaringan parut pada sepanjang daerah uretra (anterior) pada bagian ventral penis Bila ada fistel, muara fistel dapat mengeluarkan nanah
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Urin dan kultur urin untuk mengetahui adanya infeksi Ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal Uroflowmetri adalah pemeriksaan untuk menentukan kecepatan pancaran urin. Radiologi Uretrografi, untuk melihat letak penyempitan dan besarnya penyempitan uretra. Foto bipolar sistouretrografi, untuk mengetahui panjang striktur
Instrumentasi Pada pasien dengan striktur uretra dilakukan percobaan dengan memasukkan kateter Foley
Uretroskopi Untuk melihat secara langsung adanya striktur di uretra.
Penatalaksanaan
Tergantung
Lokasi Panjang atau pendeknya striktur Keadaan darurat : Retensi Urine
Penatalaksanaan
Dilatasi, balon kateter atau dialtor (plastik atau metal) dimasukkan ke dalam uretra untuk membuka daerah yang menyempit. Obturation, benda yang kecil, elastis, pipa plastik dimasukkan dan diposisikan pada daerah striktur. Uretrotomi (Endoscopic internal urethrotomy or incision), teknik bedah dengan derajat invasif yang minim, dimana dilakukan tindakan insisi pada jaringan radang untuk membuka striktur.
Uretroplasti atau rekonstruksi uretra terbuka Prosedur rekonstruksi multipel (perineal urethrostomy), tindakan bedah dengan membuat saluran uretra di perineum (ruang antara anus dan skrotum).
Komplikasi
Retensi urin di dalam kantung kemih Infeksi Abses di atas lokasi striktur Kerusakan uretra dan jaringan di bawahnya Batu kandung kemih juga meningkat, sulit ejakulasi, Fistula uretrokutaneus (hubungan abnormal antara uretra dengan kulit)
(Wessells, 2005).
Prognosis
Striktur uretra kerap kali kambuh, sehingga pasien harus sering menjalani pemeriksaan yang teratur oleh dokter. Penyakit ini dikatakan sembuh jika setelah dilakukan observasi selama satu tahun tidak menunjukkan tanda-tanda kekambuhan (Wilson, 2000).
Daftar Pustaka
Cook. J, Sankaran B, Wasunna A.E.O. 1995. Penatalaksanaan Bedah Umum di Rumah Sakit. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC. Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC.
TERIMA KASIH