YOGYA (KR) - Sekitar 300 anak ikut meramaikan acara Merti Mbelik H yang digelar di seputar Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogya, Rabu (20/8). Mereka mengikuti arak-arakan sekitar 1 km, ber- awal dan berakhir di halaman SD Cokrokusuman. Di antara rute yang dilewati, termasuk menyusuri talud di sisi barat Sungai Code, singgah di area Instalasi Penge- lolaan Air Limbah (IPAL) Komunal yang dikelola warga RW 07 Cokrodiningratan serta kebun sayur organik yang dikelola pemuda memanfaatkan sampah kompos. Di barisan depan, belasan bapak berpakaian Kejawen memukul tambur dengan irama layaknya prajurit Kraton. Di belakangnya tujuh anak perempuan membawa kendi, disusul anak-anak lain, dua di antaranya mengenakan busana Anak-anak membawa kendi dalam arnk-arakan Merti Mbelik. replika bakteri E-coli pencemar air dan Ratusan siswa yang terlibat bukan bagai keadaan air di hulu maupun di seekor Elang Jawa. Di sebuah belik di hanya dari Kota Yogya seperti SD Tum- hilir," tambah Kendal mengenai kegiatan tepi Code, ketujuh kendi diisi air kemudi- buh, SD Cokrokusuman dan SD Gondo- yang digelar Hijau (Gerakan Peduli an dituang ke dalam gentong di dekat layu. Lainnya dari Kabupaten Magelang, Lingkungan) didukung ESP-USAID ini. IPAL Komunal. yakni SD Kaponan Pakis, SD Gondang- Tak hanya arak-arakan, di sekitar "Ini untuk menggambarkan bahwa air sari Pakis, SDK Pmntakan Muntilan, SD IPAL Komunal juga diadakan pasar ilmu bersih bisa dimanfaatkan untuk kebu- Ngargomulyo Muntilan, serta MI GUPPI pengetahuan dan teknologi (iptek) beru- tuhan sehan-hari. Kalau tak dijaga kebu- Ngargomulyo Muntilan. "Yang dari pa puzzle yang berisi percobaan ilmiah tuhan sehari-hari akan terganggu terma- Magelang mewakili wilayah gunung atau tentang air. Sore harinya dilakukan baca suk kekurangan air bersih," kata koordi- hulu, sementara dari Kota mewakili hilir. buku bersama diakhiri pentas film anak nator kegiatan Ign Kendal kepada KR. Diharapkan mereka bisa saling cerita tentang lingkungan. ( Ewp)-n