You are on page 1of 6

Satelite dan Sensor

Hasil Bacaan :
Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu obyek . Gambar disamping menggambarkan perekaman energy yang diemisikan atau yang dipantulkan oleh objek C karena menerima pancaran spectrum energy dari sources. Berdasarkan source sensor dibedakan menjadi dua yaitu sensor aktif dan sensor pasif, jadi gambar disamping termasuk sensor pasif karena source-nya adalah matahari.

Dalam merekam objek sensor harus diletakkan pada suatu platform atau yang kita kenal dengan wahana agar dapat berpindah-pindah tempat supaya daerah yang direkam oleh sensor jangkauannya luas. Secara umum wahana yang digunakan dalam merekam objek ada tiga yaitu Ground-Base Platforms, Aerial Platforms, Satellite Platforms. Ground-Base Platforms : sensor ini diletakkan di atas permukaan bumi, dimana sensor ini digunakan untuk merekam informasi permukaan bumi yang kemudian dibandingkan dengan sensor yang diambil melalui foto udara dan satellite. Biasanya sensor di letakkan pada tempat yang tinggi seperti menara, derek, dan gedung. Aerial Platforms : sensor ini diletakkan pada helicopter untuk merekam objek yang diamati. Objek yang diamati menggunakan foto udara dimana gambar yang dihasilkan sangat detail karena proses perekamannya dilakukan setiap saat. Satellite Platforms : sensor ini merekam seluruh objek yang ada dipermukaan bumi secara keseluruhan. Kelebihan satellite dibandingkan dengan wahan lainnya adalah daerah cakupan yang dapat direkam oleh satellite lebih luas di bandingkan.

Sebuah platform Penginderaan Jauh dirancang sesuai dengan beberapa tujuan khusus. Tipe sensor dan kemampuannya, platform, penerima data, pengiriman dan pemrosesan harus dipilih dan dirancang sesuai dengan tujuan tersebut dan beberapa faktor lain seperti biaya, waktu dan sebagainya. Resolusi sensor Rancangan dan penempatan sebuah sensor terutama ditentukan oleh karakteristik khusus dari obyek yang ingin dipelajari dan informasi yang diinginkan dari obyek tersebut. Setiap aplikasi Penginderaan Jauh mempunyai kebutuhan khusus mengenai luas cakupan area, frekuensi pengukuran dam tipe energi yang akan dideteksi. Oleh karena itu, sebuah sensor harus mampu memberikan resolusi spasial, spectral dan temporal yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi. a) Resolusi spasial menunjukkan tingkat kerincian/ketelitian suatu obyek yang ditangkap oleh sensor. Semakin rinci suatu obyek maka akan semakin tinggi pula resolusi spasial yang diperlukan. Sebagai contoh, pemetaan penggunaan lahan memerlukan resolusi spasial lebih tinggi daripada sistem pengamatan cuaca berskala besar.

b) Resolusi spektral menunjukkan lebar kisaran dari masing-masing band spektral yang diukur oleh sensor. Untuk mendeteksi kerusakan tanaman dibutuhkan sensor dengan kisaran band yang sempit pada bagian merah. c) Resolusi temporal menunjukkan interval waktu antar dua pengukuran yang berurutan. Untuk memonitor perkembangan kebakaran hutan maka diperlukan pengukuran setiap jam. Resolusi citra satellite sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kedetailan gambar yang diambil. Ada citra satellite yang beresolusi tinggi, menengah, dan rendah.

a) Citra Satelite Resolusi Tinggi Manfaat utama citra satelit resolusi tinggi, sebagai berikut : 1. Konprehensif, gambar/citra permukaan dengan ketajaman tinggi daat memberi gambaran keruangan yang menyeluruh dalam area yang luas. 2. Diperoleh dalam waktu relatif singkat. 3. Efisiensi, karena tidak perlukan perijinan khusus, standar harga yang yang rasional dan berlaku internasional, dan pengolahan yang tidak banyak membutuhkn waktu. Citra bersolusi tinggi adalah citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 0,4 4 m. Sebagai contoh, citra-citra dari satelit GeoEye-1, WorldView-2, WorldView-1, QuickBird, IKONOS, FORMOSAT-2, and SPOT-5 adalah citra bersolusi tinggi. b) Citra Resolusi Menengah Citra bersolusi menengah (sedang) adalah citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 4 30 m. Citra-citra dari satelit ASTER, LANDSAT 7 dan CBERS-2 dikelompokkan pada citra bersolusi menengah. 1) Satelit ASTER Satelit ASTER merupakan satelit berresolusi tinggi. ASTER dibangun oleh konsorsium pemerintah Jepang dengan berbagai kelompok peneliti. ASTER melakukan monitoring tutupan awan, es, temperatur lahan, penggunaan lahan, bencana alam, es lautan, tutupan salju dan pola vegetasi. Citra ini memiliki resolusi spasial 15 hingga 90 meter. Citra multispektral memiliki 14 saluran, yang memudahkan analisis obyek dengan panjang gelombang yang tidak terlihat oleh mata manusia. 2) Satelit Landsat 7 Program Landsat dimulai dengan diluncurkannya satelit Landsat-1. Landsat-1 merupakan satelit pengamatan bumi (EOS/Earth Observation Sattelite) yang pertama, diluncurkan pada tahun 1972. Satelit ini terkenal dengan kemampuannya merekam permukaan bumi dari angkasa. Landsat-7 diluncurkan pada 15 April 1999. Landsat-7 ini dilengkapi dengan Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+), yang merupakan kelanjutan dari program Thematic Mapper (TM) yang

diusung sejak Landsat-5. Saluran pada satelit ini pada dasarnya adalah sama dengan 7 saluran pada TM, namun diperluas dengan saluran 8 yaitu Pankromatik. Saluran 8 ini merupakan saluran berresolusi tinggi yaitu seluas 15 meter. c) Citra Bersolusi Rendah Citra bersolusi rendah adalah citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 30 m hingga > 1000 m. Sedangkan citra-citra dari satelit NOAA AVHRR, Terra MODIS dan Aqua MODIS dikelompokkan ke citra bersolusi rendah. 1) CITRA NOAA-AVHRR Satelit NOAA (National Ocean and Atmospheric Administration) adalah satelit cuaca yang dioperasikan oleh National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika. Menurut orbit satelit sateit NOAA bisa dibagi menjadi dua macam yaitu orbit geostasioner dan orbit polar. Satelit NOAA dengan orbit geostasioner adalah satelit yang memonitor belahan bumi bagian barat pada ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi, sedangkan satelit NOAA dengan orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi pada ketinggian 540 mil di atas permukaan bumi (NOAA 2008). Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif dimana sumber tenaga utama untuk mengirim gelombang elektromagnetik berasal dari matahari. Pada umumnya satelit NOAA merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali waktu siang dan 2 kali pada malam hari. Saat ini di atmosfer Indonesia melintas setiap hari lima seri NOAA yaitu NOAA 12, NOAA 14, NOAA 15, NOAA 16, NOAA 17. Stasiun bumi NOAA yang berada di Indonesia terletak di LAPAN, Kantor BRKP, Bitung, dan SEACORM. Aplikasi dari satelit NOAA adalah pemetaan distribusi hujan salju, pemantauan terhadap banjir, pemetaan vegetasi, analisa kelembaban tanah secara regional, pemetaan distribusi bahan bakar yang menyebabkan kebakaran liar (wildfire fuel mapping), pendeteksian kebakaran, pemantauan badai gurun dan macam-macam aplikasi yang berkenaan dengan gejala geografis, misalnya gunung api meletus. AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) adalah sensor radiasi yang bisa digunakan untuk menentukan tutupan awan dan suhu permukaan. Sensor ini berupa radiometer yang menggunakan 6 detector yang merekam rediasi pada panjang gelombang yang berbeda-

beda. Data AVHRR terutama digunakan untuk peramalan cuaca harian dan dapat diterapkan secara luas pada banyak lahan dan perairan. Data AVHRR data digunakan untuk membuat Peta Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature maps/SST Maps), dimana dapat digunakan untuk prediksi daerah tangkapan ikan. 2) Terra MODIS dan Aqua MODIS Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS), adalah 36-band

Spectroradiometer mengukur radiasi tampak dan inframerah dan memperoleh data yang digunakan untuk memperoleh produk mulai dari vegetasi, tutupan permukaan tanah, dan laut klorofil fluoresensi ke awan dan sifat aerosol, kejadian kebakaran , salju penutup di tanah, dan lapisan es laut di lautan. Pertama MODIS instrumen diluncurkan pada papan satelit Terra pada bulan Desember 1999, dan yang kedua diluncurkan pada Aqua pada Mei 2002.

Kesimpulan :
Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu obyek. Sensor dibagi menjadi dua berdasarkan sumbernya yaitu sensor pasif dan sensor aktif. Dalam merekam objek sensor harus diletakkan pada suatu platform atau yang kita kenal dengan wahana agar dapat berpindah-pindah tempat supaya daerah yang direkam oleh sensor jangkauannya luas. Secara umum wahana yang digunakan dalam merekam objek ada tiga yaitu Ground-Base Platforms, Aerial Platforms, Satellite Platforms. Dari ketiga platforms yang sering digunakan adalah Satellite Platforms karena dapat merekam objek dengan cakupan yang luas. Kedetailan suatu gambar yang diambil oleh Satelite bergantung kepada resolusinya resolusi spasial, spectral dan temporal.

You might also like