You are on page 1of 9

CASE SELEKSI 1 TBIDG SEASON III LOVE OF ROCK PROLOG Jumat malam disebuah Bar yang mulai sepi,

dua orang pria duduk bersebelahan, dengan gelas berisi minuman yang sudah setengah kosong dihadapan mereka, satu orang yang hanya memakai baju kaos berwarna hitam gelap serta seorangnya lagi dengan jaket kulit yang menutupi tubuhnya. bagaimana ini? Kamu yakin dengan keputusanmu? Tanya pria dengan baju kaos. yah aku yakin, aku harus meninggalkan mereka, aku tidak bisa terus seperti ini. Aku harus mengambil keputusan terberat. Dan aku tidak akan mundur jawab pria dengan jaket kulit. apabila kau melakukannya, kau akan kehilangan seluruh penggemarmu, mata pencaharianmu, bahkan ketenaran yang sudah lama kau pertahankan tambah pria berbaju kaos. aku tahu itu, aku sudah mempertimbangkan semuanya jawab pria berjaket. tapi bukan hanya kamu yang kena dampak dari keputusan gila mu. Semua anggota band, dan juga tim managemen bisa terkena imbasnya. Kau adalah ujung tombak band kita dengan kesal, pria berbaju kaos membentak dan memukul meja dengan keras, membuat bartender yang dari tadi membelakangi mereka menoleh sangar. aku tidak peduli. Ini sudah keputusan ku, sebaiknya kau jangan mencoba menghentikan ku lagi. dan berhenti memanggilku malam-malam begini. Aku ingin konsentrasi untuk malam konser besar kita nanti. Yah konser terakhirku. Selamat malam pria berjaket beridiri dari tempat duduknya, membuka dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang yang ditaruhnya diatas meja, kemudian meninggalkan bar tanpa menoloh kearah temannya yang terlihat kesal. sialan.. lihat saja, kau tidak akan bisa lari dariku. Aku tidak akan membiarkan mu meninggalkan Band. Aku akan terus mendesakmu, kalau gagal aku akan membunuhmu guman pria berbaju kaos geram. siapa yang ingin kau bunuh? Seorang wanita berbusana terusan merah menghampiri pria berbaju kaos. tidak, bukan siapa-siap. Sebaiknya kita cepat pergi dari sini jawab pria berbaju kaos berdiri dari tempat duduknya dan pergi setelah menaruh beberapa lembar uang kertas diatas meja. Wanita berbusana terusan merah hanya mengikutinya dari belakang. jangan lupa, kau harus mampir kerumah ku terlebih dahulu ujar wanita berterusan merah mengingatkan. Iya aku tahu itu jawab pria berbaju kaos singkat. **** BAB I LOVE SONG Minggu malam, dua hari setelah kejadian di Bar

Gemuruh suara penonton menggetarkan seluruh Hall tempat konser berlangsung. Lagu terakhir baru saja selesai di bawakan oleh Halimbathar Band atau yang sering di sebut HallThar Band oleh para penggemarnya berlangsung sukses, tepuk tangan dan teriakan dari penonton membuat bulu kuduk berdiri. Wajah puas dari semua personal band terlihat jelas, semua tersenyum dan melambaikan tangan kea rah penonton. Tapi, semua terdiam saat Drummer HallThar Band berdiri. Menaruh stick drumnya diatas drum, kemudian menghampiri sang gitaris. Dengan bisikan ringan, dan senyum lembutnya berkata dengan sopan. Bisa ku pinjam gitar kesayanganmu sebentar? tanyanya sopan. Sang gitaris mengerutkan kening bingung, tapi akhirnya mengangguk dan menyerahkan gitarnya untuk sang drummer. Sang drummer berjalan pelan menuju tempat vocalis berdiri bengong. Dan lagi-lagi dengan senyuman lembut drummer berkata. bisa ku pinjam mic kebanggaanmu sebentar? dan seperti sang gitaris, vocalis pun menyerahkan micnya dengan rasa lebih bingung. Tapi dia tahu ini adalah keputusan sang drummer, akhirnya vocalis bergeser ke belakang, bersebelahan pianis yang berwajah takut dan tegang. Wanita muda it terlihat gelisah, wajahnya diliputi ketahutan, keringat mengujur dari kulit putihnya, sekekali dia melirik kea rah drummer dengan ngeri. Sang drummer berdiri tegap menatap mantap ke seluruh penonton. Matanya menjelajah ke seluruh penjuru Hall. Sampai akhirnya berhenti lagi tepat di hadapannya. Selamat malam para penonton yang saya hormati. Sebelumnya saya mohon maaf karena telah lantang menggunakan waktu ini untuk memberitahukan satu hal penting yang menyangkut diri saya sang drummer menarik tapas panjang dan melanjutkan lagi ceritanya. kalian semua tahu, tentang kabar yang beredar akhir-akhir ini baik dari infotainment, majalah, ataupun koran. Kabar yang mengatakan bahwa saya memutuskan untuk keluar dari Halimbathar Band saya tidak menampik kebenaran dari kabar ini, saya akui, saya memang memiliki rencana untuk keluar dari band ini. Tapi Saya tidak akan keluar begitu saja, karena saya memiliki satu alasan lagi kenapa saya akan terus tetap disini. Yaitu kalian para fans sejati HallThar. Tapi saya juga memiliki satu tanggung jawab dan kewajiban yang perlu saya tanggung sekarang, kewajiban yang mengikat saya dan tidak mengijinkan saya agar tetap terus disini. Maafkan saya karena harus mengambil keputusan terberat ini. Saya akan memberikan kejelasan besok siang di acara jumpa fans. Terima kasih atas kehadirannya dan selamat malam. ***** BAB II LAST SONG Minggu, 01.00 WIB di loby sebuah penginapan sederhana yang benar saya, kami harus tidur ditempat ini? Zian sang drummer Halimbathar Band terlihat protes setelah melihat sebuah bangungan yang terlihat tua di hadapannya. maaf, hanya ini yang bisa kami dapatkan untuk kalian dana kita hampir habis karena konser tadi jawab Victor sekaligus sang manager Halthar band.

ahh.. sudahlah, masa bodoh. Mana kunci kamarnya, aku mau istirahat. Dan ingat aku mau kamar yang ada di lantai bawah perintah Zian seenaknya. Victor menyerahkan satu kunci dari sekian banyak kunci yang sudah dipilah-pilahnya. Buset ini kunci apa paku? Gimana besarnya lubang kuncinya Zian kaget setelah melihat bentuk kunci yang sedikit lebih besar dari kunci biasanya. Kunci yang berbentuk huruf L memiliki gagang bulat memanjang sekitar 5 cm dan lebar 2 cm, diujung untuk pegangan kunci berbentuk oval dan memiliki gantungan kunci berupa nomor kamar. Sedangkan di ujung lainnya untuk di masukkan ke dalam lubang kunci. kunci ini digunakan pada awal tahun 90an dan di bawahnya. sudah lah, kau terlalu banyak protes. Lagipula kau sudah mau hengkang juga kan dari sini Rizki sang vocalis yang ikut mengambil kunci dari tangan Victor melirik ke arah Zian dengan tatapan sedikit jengkel justru itu, seharusnya karena ini konser terakhirku, victor harus bisa memanjakan ku dengan fasilitas kelas atas, bukan fasilitas ebel-ebel ini jawab Zian balik menatap Rizki meremehkan. apa kau bilang. Kau seenaknya mengambil keputusan sendiri, kau berpura bersifat manis di hadapan fans. Agar kau bisa mendapat lebih banyak dukungan. Seperti yang kau lakukan tadi jawab pria berambut cepak itu bertambah garang. lalu kamu mau apa? Kalau kau ingin merebut fans ku silahkan. Itu pun kalau bisa jawab Zian meremehkan. kurang ajar.. kaauu. Rizki hampir kehilangan kendali, emosinya yang sudah mulai memuncak di tahan oleh tangan lembut yang menariknya kebelakang. Sudah ka.. hentikan, tidak baik dilihat orang, inikan penginapan.. takutnya ganggu penginap lain suara lembut dari seorang wanita yang wajahnya mirip dengan Rizki. Lebih tepatnya kembarannya, seorang wanita berambut panjang bergelombang, Rizka. bukan aku yang duluan.. kakak mu sendiri yang cari masalah dengan ku. Aku hanya membela diri jawab Zian santai. saya tahu ka, tapi bukankah tidak pantas kalau ka Zian bicara seperti itu? dengan bijak Rizka mencoba mengerti. kenapa? Kau mau bilang, seharusnya Rizki lah yang harus lebih banyak dapat fans? Bukan aku. Yang benar saja. suara pas-pasan seperti itu Zian dengan pandangan merendahkan menatap Rizka dan Rizki bergantian. dan kau dengarkan baik-baik perbaiki cara bermain gitar mu. Jangan hanya tahu kunci gitar aja, gunakan telinga mu untuk mendengarkan suaranya. Sudah baik atau buruk. tambah Zian menatap tajam kea rah Rizka dan memandang gitar yang bersender di punggungnya. dan jangan biarkan gitarmu tanpa tempatnya seperti itu sepanjang malam, perlakukan gitarmu dengan baik jangan sembrono tambahnya lagi. Rizki yang hampir membalas perkataan Zian, tertahan oleh Herman sang Bassist. kamu kira permainan drum mu juga sudah baik? Ada apa tadi dipertengahan konser, kenapa tabuhannya justru melemah? tanyanya penuh selidik

huh sudah ku duga kamu menyadarinya, tidak aneh telinga mu memang peka dengan suara music jawab Zian santai. kenapa? Kamu merasa sakit lagi di pundakmu? Bukannya kamu bilang luka it tidak akan berpengaruh? Tanya Herman meremehkan. bisa kah kau berhenti mencampuri urusan orang lain? Tanya Zian tidak senang. urusan yang bersangkutan dengan band, apapun jenisnya it adalah urusan ku juga.. kamu mau keluar dari band aku tidak menentangmu lagi, aku tidak memaksa mu lagi. Itu merupakan keputusanmu. Tapi aku tidak bisa terima personil band ku kamu hina begitu Herman menghampri Zian dengan tatapan tajam. memang mereka payah, suara pas-pasan, gitaris yang hanya tahu nada, bassist dengan pendengaran sempurna yang sialnya terdampar di band yang sudah mulai keropos ini Zian menatap langsung kemata Herman yang sudah berdiri dihadapannya. jadi, maksudmu band ini hampir mati. Itukah alasanmu keluar dari band ini? Tanya Herman Kesal. bukan hanya itu. aku juga sudah bosan berada di band ini jawab Zian Hampir saja Herman melayangkan tinjunya ke arah wajah Zian, tapi tertahan karena tarikan kuat dari belakang, tangan Rizki menahan tubuh Herman agar tidak melayangkan tinjunya. Seorang wanita muda berdiri di tengah-tengah antara Zian dan Herman. Matanya tajam menatap Zian, dan punggungnya yang kecil membelakangi Herman. hentikan Semuanya katanya singkat. Matanya tetap menatap mata Zian sangar, Zian hanya diam tak bersuara, kaget dan bingung. kamu kira baik bersifat begini dihadapanku? Aku akan bicara dengan mu nanti. Sekarang lebih baik kamu pergi kekamarmu Mendengar perkataan wanita yang terus memandang matanya Zian tidak bisa bicara apapun. Penyesalan dan rasa bersalah terlihat jelas digambarkan di wajahnya, akhirnya tanpa bicara Zian berbalik dan pergi meninggalkan semua personil band. Baiklah, kita juga sebaiknya istirahat.. tidak baik untuk kesehatan kalau tidur terlalu lama. Masalah Zian serahkan pada ku Wanita mungil bernama Luna yang berhasil membuat Zian diam seribu bahasa berbalik dan tersenyum memandang Rizki, Rizka dan herman. maaf. Ini kunci kamar kalian, ak mohon maaf lagi, karena hanya bisa menyewa 3 kamar. Aku, Rizki dan Herman akan tidur satu kamar. Sedangkan Luna akan tidur bersama Rizka Victor menyerahkan kunci yang dari tadi dipegangnya ke tangan Luna yang diikuti anggukan pasrah semua anggota lainnya. kenapa Zian hanya sendiri dikamar? Tanya Rizki Sedikit kesal.. sudahlah ka.. biarkan saja, lagi pula siapa yang mau sekamar sama ka Zian? Bisa-bisa bakal di hinanya sepanjang malam Jawab Rizka kalau begitu biarkan dia sendiri tambah Rizki berjalan mengikuti Victor yang juga diikuti oleh Luna dan Herman annoo. Aku minta maaf, seharusnya aku mencari penginapan yang lebih bagus lagi ujar Rizka sambil terus berjalan.. Luna yang mendengar perkataan Rizka langsung berbalik, wajahnya yang lembut tiba-tiba berubah menjadi lebih tajam.

jangan bicara seperti itu. tidak ada yang salah dengan penginapan ini. Jawab Luna, yang akhirnya membuat Rizka menangkat mukanya. Tapi ka luna, ka Zian tidak menyukai penginapan ini tambah Rizka semakin bersalah sudahlah De.. jangan terlalu murung senyum lah Rizki mencoba menghibur adik kembarnya.. tahu, klo kamu murung gitu cantiknya hilang Herman yang dari tadi diam akhirnya luluh juga mendengar pernyataan bersalah dari anggota paling muda di band nya Mau tidak mau, Rizka pun akhir nya tersenyum, dan merasa masalahnya sedikit terlepaskan. baiklah, sebagai permohonan maaf ku mau traktir minuman dingin? Tanya Rizka mencoba tersenyum lebih manis lagi wah boleh juga, kebetulan kita juga belum merayakan keberhasilan kita.. boleh deh de jawab Rizki di ikuti anggukan anggota lainnya. oke, biar aku yang membeli minumannya rizka dengan semangat berbalik badan dan berlari keluar penginapan. mau ku temanin de? Tanya rizki sedikit berteriak engga perlu, aku bisa sendiri ka jawab rizka terus berlari kecil ke luar penginapan dasar dia terlalu bersemangat.. padahal ada tempat penjual minuman otomatis di penginapan ini kata luna tersenyum sambil memandang mesin penjual minuman otomatis. Setelah kepergian Rizka, Luna, Herman dan Rizki menunggu di loby penginapan. Karena rizka sedikit lama. Tidak ada percakapan yang keluar dari mulut masing-masing, hanya Luna yang dari tadi berdiri di dekat pintu sambil menerima telpon yang sepertinya sedikit penting. Karena sekekali wajah manisnya terlihat sangar dan tegang. Akhirnya beberapa saat setelah Luna menerima Telpon, Rizka datang dengan membawa empat botol minuman di tangan kanan dan 1 botol minuman di tangan kiri, serta sebuah kertas yang sepertinya struck belanjaan. Tapi segera di buangnya kedalam bak sampah. orange jus? Yang benar saja de Tanya Rizki sedikit kecewa apa tidak ada yang lebih baik dari ini? Minuman soda gitu? sambil membantu adik kembarnya menyambut botol minuman dari tangan kanannya.. sengaja, biar semua adil ka ga adil kan kalau kita semua minuman soda dan Cuma ka Luna yang ga dibolehin minum minuman soda jawab rizka langsung meneguk minumannya yang sudah terbuka sejak dari supermarket. Herman dan victor tidak banyak protes dan langsung meminum orange jus pemberian Rizka, luna pun sama. Akhirnya Rizki minum dengan ogah-ogahan. Malam itu berakhir dengan ketenangan dari seluruh personil band yang tertidur lelap. **** BAB III DEADLY SONG Minggu, pukul 10.00 pagi di penginapan sederhana Toktoktok.

Selamat pagi pak bisa buka pintunya pinta seorang pelayan wanita terus mengetok pintu kamar seorang pelanggannya maaf pak, bisa bapak buka pintu? tanyanya lagi saya layanan room service untuk merapikan kamar bapak.. bisa bapak buka pintu tanyanya lagi tapi tetap tidak ada jawaban. Akhirnya karena penasaran pelayan wanita itu mengecek keadaan dengan cara mengintip di lubang kunci yang lumayan besar. Tapi sayang, lubang kuncinya terhalang oleh kunci yang masih menempel di lubang kunci. Pelayan wanita itu pun nekat mengintip dari celah pintu bagian bawah yang memang agak renggang. AAARRRRRKKKKKK teriakan nyaring dan lantang keluar dari mulut pelayan wanita itu setelah melihat darah yang mengotori sprei yang awalnya putih, darah yang menetes dilantai, darah yang menggenang di atas tempat tidur. Seseorang terdampar tak bergerak di atas tempat tidur. Mendengar teriakan yang lumayan nyaring, hampir semua pelanggan yang menginap di penginapan sederhana. Tidak terkecuali Luna dan Rizka yang kamarnya berada tepat dihadapan dengan kamar yang di intip oleh pelayan. Herman, Rizka dan victor pun keluar kamar dengan wajah yang bingung dan kaget. Jelas saja kamar itu berada di samping kamar mereka, dan kamar yang di intip oleh pelayan adalah Zian sang drummer. ***** Zian (26) seorang musisi terkenal, dikenal sebagai drummer berbakat yang tergabung dalam band Halimbathar, ditemukan tewas oleh Room Service di dalam kamarnya, korban ditemukan diatas tempat tidur, dengan kaki menjuntai di bawah, dan 5 luka tusukan. Luka tusuk terparah dan paling dalam adalah tepat di bagian dada, luka dengan kedalaman hampr 6 cm yang membus jantung. Kemudian beberapa luka tusukan yang tidak terlalu parah, dan sebuah pisau yang menancap di bawah luka paling besar. lumayan bisa membuat orang ngeri melihatnya. Seseorang menusuknya dengan begitu brutal an bertubi-tubi. Tetesan-tetesan darah berbentuk bulat-bulat kecil yang sudah mulai mongering berserakan di lantai. Polisi memerkirakan kematian korban berkisar antara pukul 03.00 03.30 WIB, dari pakaian yang dipakai korban, yaitu piama biru bercorak garis-garis, menjelaskan bahwa korban terbangun di tengah malam dan dibunuh secara membabi buta. Dari kamar korban ditemukan sedikit keanehan, pertama, pintu kamar korban terkunci rapat dengan kunci masih menempel pada lobang kunci. Di bagian dalam kamar, ada sedikit goresan memanjang dari bawah menuju lubang kunci, goresan yang begitu tipis, hampir tidak kelihatan kalau saja tidak diteliti lebih lanjut. Jarak antara pintu dan tempat tidur tidak terlalu jauh, diperkirakan hanya sejauh 1, 5 meter. Dari hasil pemeriksaan barang-barang korban tidak ada tanda-tanda perampokan, sayangnya tidak ada CCTV atau pun petugas penginapan yang berjaga-jaga saat malam kejadian. Menurut pengurus penginapan, pemilik penginapan tidak memiliki biaya lebih untuk memperkerjakan pelayan khusus untuk menjaga dan mengawasi saat malam hari. Hasil introgasi dengan para kenalan korban : 1. Herman

Herman menjelaskan, bahwa dia bersama tiga temannya yang lain sejak malam. Terakhir dia bertemu dengan korban adalah saat pertengkarannya di loby penginapan. Setelah itu, dia

menghabiskan waktu bersama-sama Victor, Rizki dan luna di lobi sambil menunggu rizka membeli minuman, kemudian tertidur lelap sampai pagi. Herman bangun pukul 07.00 karena di bangunin oleh rizka yang minta steam ulang gitarnya. Walau masih dalam keadaan mengantuk, Herman mengikuti semua permintaan Rizka. Herman sempat marah-marah karena suara gitar Rizka jadi berubah, satu senarnya tiba-tiba menjadi lebih kencang dari pada senar yang lainnya. Karena merasa tidak enak dengan Luna yang masih tertidur lelap, Herman membawa Gitar rizka ke kamarnya. Setelah kembali kekamar, ternyata Kantuk yang sudah hampir hilan malah muncul lagi. akhirnya Herman tertidur pulas lagi. 2. Victor

Victor menceritakan bagian awal hampir sama dengan hasil penjelasan Herman. Hanya saja Victor menaruh kecurigaan terhadap herman, karena merasa herman tidak memiliki alibi disaat pukul 07.10 sampai dia terbangun karena merasa suara Herman yang marah-marah karena gitar Rizka senarnya terlepas semua, dan ditaruh begitu saja di lantai. Herman marah-marah karena satu senar jadi lebih pendek dan akhirnya tidak bisa menghasilkan suara yang lebih bagus. Victor menjelaskan bahwa Herman juga marah-marah pada Rizki yang juga baru datang dari jogging setengah jam sebelum kejadian. Victor mengatakan kalau dia sama sekali tidak menyadari jam berapa sebenarnya dia tidur. Karena tidak biasanya dia diserang kantuk begitu besar, dan tidak biasanya juga dia tidak bangun pada pagi itu. padahal biasanya dialah orang yang paling duluan bangun sebelum yang lain bangun. Victor menceritakan bahwa setelah dia bangun tidur, biasanya yang bangun terlebih dahulu adalah si Luna. Tapi sampai kejadian tadi sepertinya dia baru bangun dan begitu syock melihat kejadian yang menimpa Zian. 3. Rizki

Keterangan yang didapat dari rizki lumayan mengejutkan. Dia mengatakan bahwa dia bangun sekitar jam 08.00, dia mandi dan bergegas keluar kamar untuk membeli makan di supermarket. Petugas penjaga sekitar pukul 08.30 melihatnya sedikit bergegas-gegas menuju supermarket. Tapi keluar tidak membawa apa-apa. Lalu membuang sesuatu ke dalam bak sampah dipenginapan. Kemudian keluar lagi keluar dari penginapan. Setengah jam kemudian rizki kembali kepenginapan dengan napas yang ngos-ngosan. Rizki menjelaskan bahwa dia sedang lari pagi. Tapi dia hanya memakai pakaian kaos hitam dan jaket yang terlihat kebesaran, dengan celana panjang yang banyak memiliki kantong dan sandal jepit yang disiapkan oleh penginapan. Katanya sebelum dia pergi lari pagi, sebenarnya memiliki niat untuk membangunkan Herman untuk ikut lari pagi. Tapi tidak tega, karena melihat herman tidur dengan nyenaknya. Akhirnya dia pergi sendiri. rizki memang pergi kesupermarket tapi hanya membeli beberapa makanan siap makan dan menghabiskannya langsung di dalam supermarket. Setelah kembali dia malah menemukan gitar rizka yang senarnya hampir semua terlepas. Tidak teraturan dan mengerikan. Awalnya rizki menuduh herman yang melakukannya tapi ternyata justru dialah yang dimarahi herman, sedang victor yang dari pagi tidak bangun-bangun sama sekal tidak disalahkan. Malahan dia terus tidur selama herman memarahi rizki.

4.

Rizka

Menurut keterangan rizka, dia tidur sesaat setelah kembali ke kamar, karena begitu mengantuk dan kelelahan. Rizka menceritakan bahwa dia bangun jam 7 pagi untuk mengecek gitarnya, dan ternyata gitarnya ada masalah. Padahal malamnya baik-baik saja. setelah ditanya adakah yang orang lain yang memegang gitarnya sebelum dia, rizka menjawab malamnya Zianlah yang memakai gitarnya. Hanya untuk menyanyi sebuah lagu perpisahan untuk para fansnya. Rizka mengakui bahwa dia sempat dimarahi oleh Herman karena suara gitarnya berubah drastis. Rizka menjelaskan bahwa diantara pukul sekitar pukul 03 malam dia mendengar Zian menelpon seseorang, tapi dia tidak tahu menahu siapa orang itu. karena suaranya kurang jelas. Suaranya seperti bertengkar hebat dan Zian terus marah-marah.

5.

Luna

Luna yang terus menangis, hanya menjelaskan bahwa dia pernah menghubungi Zian agar minta maaf pada Rizky, Herman, Victor dan Rizka, karena sifatnya yang sudah tidak mengenakkan. Tapi itu hanya sebentar, tepatnya disaat dia menunggu rizka membeli minuman pada malam hari. Luna begitu terpukul dan sedih dia terus terisak sambil menekan perutnya dan terus meminta maaf kepada tim penyidik karena dia terus tertidur dari jam 01.40 sampai dengan suara teriakan dari pelayan room service. 6. Pegawai supermarket

Polisi menanyakan kepada pegawai supermarket adakah orang berbelanja banyak pada pagi ini yang berasal dari penginapan sederhana? Pegawai mengatakan bahwa ada beberapa orang yang membeli makanan hanya satu dan 3 orange jus dingin pada pagi hari, dan sungguh mengejutkan orang itu juga membeli sebuah pisau, setelah polisi meminta pegawai untuk menunjukkan pisau yang dimaksud, ternyata pisau itu juga sama dngan pisau yang menancap di dada Zian. Dan polisi pun bergegas kembali ke lokasi kejadian dan langsung mengamankan semua lokasi kejadian. Pemeriksaan lanjutan kamar korban. Polisi menemukan keanehan pada kamar korban, karena menurut kesaksian luna, korban membeli Koran sesaat sebelum konser dan luna yakin bahwa dia melihat Zian membawa Koran it saat dia masuk kekamarnya, tapi setelah kejadian Koran yang dibawa Zian tidak ditemukan. Kamar korban awalnya dibuka paksa oleh polisi, karena tidak bisa dibuka dari luar. Itu disebabkan masih menempelnya kunci di bagian dalam pintu. Setelah berhasil membongkar pintu dengan linggis, polisi menemukan keanehan pada kunci pintu korban, ada sesuatu yang menempel di anak kunci seperti sepotong kawat kecil yang terikat pada anak kunci. Pemeriksaan kamar Herman, Victor dan Rizki (kamar pria) Didalam kamar yang memiliki tempat tidur lumayan besar dengan sprei terhambur disana sini, serta ada 3 botol kosong bekas orange jus tergeletak begitu saja di dekat toilet. Toilet yang ada di penginapan beraroma jeruk sangat menyengat, piker polisi yang memeriksa kamar mereka, padahal ini hanyalah penginapan biasa, tidak perlu membeli dan memakai pewangi secara berlebihan. Di dalam kamar juga ada Koran yang menunjukkan tanggal hari ini. Yang mencolok dari semuanya adalah sebuah gitar tergeletak begitu saja dilantai dengan senar semuanya terlepas, dan sebuah senar yang lebih pendek dari senar lainnya yang sama panjang.

Pemeriksaan kamar Luna dan Rizka (kamar wanita) Sama dengan tempat tidur yang ada dikamar heran, victor dan rizki, hanya saja kamar mereka lebih rapi, ada 2 botol kosong bekas orange jus tergeletak rapi di dekat pintu kamar. Toilet kamar terlihat biasa, tidak sewangi milik kamar pria. Ada dua buah Koran, tanggalnya sehari sebelum konser dan Koran hari ini. Didalam kamar rizka terdapat satu buah tempat gitar, tapi tidak ada dalamnya, sebuah tang ukuran sedang yang tersembunyi diantara kertas-kertas lirik lagu yang disimpan di lantai. Polisi merasa curiga dengan beberapa hal yang telah terjadi, ada hal-hal yang perlu diperiksa di laboratorium, diantaranya adalah 5 buah botol orange jus, tang, senar gitar, semua Koran, anak kunci dan potongan kecil yang mirip kawat. Dari hasil pemeriksaan polisi menemukan beberapa kejanggalan dari kasus ini, 3 botol minuman orange jus ada sidik jari Rizki 1 botol orange jus ada sidik jari rizka, 1 botol lagi ada sidik jari Luna, rizka dan rizki. Dan satu diantara 5 botol mengandung obat tidur, pada gitar, ditemukan sidik jari Rizki, Herman, Rizka dan Zian. Apa polisi menemukan titik terang dari kasus ini? =UNTUK PARA PESERTA TBIDG SEASON III DI HARAPKAN AGAR= 1. 2. 3. 4. Menjelaskan dan menjabarkan bagaimana kronologi terjadinya kasus pembunuhan ini? Bagaimana cara pelaku bisa membunuh korbannya? Siapa pelaku yang telah melakukan pembunuhan? Motif pembunuhannya

== jawaban dikirim langsung ke akun Irene Hikari paling lambat tanggal 21 Agustus 2013 pukul 01.00 WIB= == 1 tim mendapatkan kesempatan 3 kali bertanya, dan pertanyaan langsung diajukan melalui private massage ke Irene Hikari= Mohom maaf apabila ada Kesalahan tulis (typo) yang ada di dalam case. CMnya masih amatir.. maaf sebesar-besarnya == terima kasih atas perhatiannya == ==== salam hormat ==== == tim TBIDG III=== ==IRENE HIKARI== DILARANG KERAS MEMBALAS PESAN INI.. .

You might also like