You are on page 1of 14

PENELITIAN KEMITRAAN DIKTI komoditas tebu dan kelapa sawit

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

LEMBAGA RISET PERKEBUNAN INDONESIA (LRPI)

ppks

p3gi

KLASTER TEBU
Penanggung Jawab: Ir. Sri Winarsih, MS (P3GI) Mitra Potensial: UGM, Unibraw, ITB

Judul: Pengembangan Tebu Genjah untuk Bio-Etanol


BIAYA : Rp. 500.000.000,-

Tebu untuk Bio-etanol Vs Gula


TEBU untuk Bio-Etanol
1. Kadar gula total (gabungan glukosa, fruktosa dan sukrosa) & rendemen etanol tinggi 2. Yang dipanen adalah gula total (gula cair) 3. Gula reduksi (glukosa dan fruktosa) tidak dapat dikristalkan 4. Panen umur 6-8 bulan apabila kadar gula total cukup tinggi

TEBU untuk Gula


1. Kandungan sukrosa tinggi 2. Yang dipanen adalah sukrosa dalam bentuk gula kristal putih 3. Sukrosa dapat dikristalkan 4. Dipanen umur > 12 bulan

Tujuan:
Menghasilkan 3 (tiga) varietas tebu genjah umur panen 6-8 bulan, untuk bahan baku Bioetanol.

KELUARAN 2009
Diperoleh 3 (tiga) varietas tebu genjah:

stabilitas produksi ( 70 ton/ha) kadar gula total tinggi ( 17 %), toleran terhadap konsumsi air dan hara rendah, tahan penyakit.

RESEARCH PROBLEMS
Semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan semakin tingginya permintaan bahan bakar minyak yang bersih Bahan bakar nabati (bio-fuel) adalah salah satu energi alternatif yang bersifat dapat diperbaharui dan tidak polutif (emisi CO2 rendah) Tebu adalah salah satu sumber penghasil bio-etanol yang sangat produktif dan prospektif Produktivitas bio-etanol dari tebu paling tinggi dibanding dengan bahan nabati lainnya
Tebu: etanol 6.000 l/ha/th sementara

Jagung: 3.420 l/ha/th,


ubi kayu: 3.250 l/ha/th dan Kentang: 2.600 l/ha/th.

Beberapa varietas Tebu genjah telah ditemukan produktif

RESEARCH PROBLEMS (lanjutan)


Sasaran seleksi tebu genjah adalah pertumbuhan cepat dan kadar gula total tinggi pada tanaman umur panen 6-8 bulan. Penanda molekuler dapat memberi gambaran hubungan kekerabatan yang lebih akurat, karena analisis DNA sebagai material genetik tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Selain nira tebu, bagian tanaman lainnya seperti daun, daduk (daun kering) dan ampas tebu juga dapat dimanfaatkan sebagai biomassa untuk menghasilkan etanol Lahan tebu tersedia kebanyakan marginal; penelitian toleransi tebu genjah terhadap cekaman ketersediaan air rendah penting dilakukan Efisiensi pemanfaatan hara melalui innokulasi bakteri endofit

TAHAPAN KEGIATAN
1.
2.

Seleksi untuk menghasilkan klon tebu genjah


Adaptasi klon tebu genjah terhadap konsumsi air rendah

3.
4. 5.

Karakterisasi molekuler dan agronomi tebu genjah


Adaptasi bakteri endofit terhadap unsur hara dan ketahanan penyakit tebu genjah Biomassa tebu genjah untuk bio etanol

KLASTER KELAPA SAWIT


Penanggung Jawab: Dr. Luqman Erningpraja (PPKS) Mitra Potensial: USU, ITS, PT Atmindo

Judul: Optimasi Proses Pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) (Rp 450 juta) Tujuan:
- Meningkatkan efisiensi pembakaran di boiler - Menghemat konsumsi bahan bakar biomassa - Meminimalisasi emisi gas buang boiler - Meningkatkan availability dan stability pasokan uap proses - Melakukan rancang bangun kontrol otomatisasi di boiler

Keluaran:

Data dan informasi kondisi proses pembakaran bahan bakar biomassa yang ideal di boiler PKS Paket teknologi kontrol otomatisasi proses pembakaran di boiler PKS

RESEARCH PROBLEMS
Tekanan dan jumlah pasokan uap sering mengalami kekurangan untuk turbin dan alsin proses di unit pengolahan. Distribusi bahan bakar masih manual. Perlu perbaikan proses pembakaran dan otomatisasi sistem pembakaran di boiler PKS untuk stabilisasi tekanan dan produksi uap. Dampaknya:

mengganggu kesempurnaan proses sterilisasi kelapa sawit (akibat kekurangan pasokan uap)
menurunkan kuantitas dan kualitas minyak sawit Otomatisasi sistem pembakaran akan meningkatkan efisiensi pengolahan di PKS

RESEARCH PROBLEMS (lanjutan)


Metode pemeliharaan PKS saat ini yaitu preventive maintenance mahal Ketersediaan dan durability unit pengolahan tidak maksimal, karena pemantauan terhadap operasional/komponen internal alat dan mesin (alsin) tidak dilakukannya secara rutin. Pemeliharaan prediksi (predictive maintenance), berbasis pada kondisi dan pemantauan secara terus menerus (rutin): meningkatkan kualitas produksi, durability dan reliability alat tinggi, sehingga biaya pemeliharaan efektif dan efisien.

Tahapan Kegiatan
Tahun 2009:
Melakukan perhitungan stoikiometri proses pembakaran boiler PKS Menentukan efisiensi pembakaran boiler PKS Melakukan disain sistem otomatisasi pembakaran boiler PKS

Tahun 2010:
Membangun sebuah sistem prediktif Menentukan Indikator Kinerja Utama untuk mengukur peningkatan kualitas Proses pengkajian manajemen pengolahan di PKS

Stoikiometri: ratio campuran bahan bakar dan udara

TOPIK: Pra & Pasca Panen


KELAPA SAWIT 2008-2010 (Existing)
1. Evaluasi kesesuaian lahan yang sesuai untuk pengembangan kelapa sawit
Mitra : PPKS, IPB, UGM, Universitas Palangkaraya, BBSDLP

2. Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Pemupukan pada Perkebunan Kelapa Sawit didukung dengan Sistem Distribusi Pupuk yang Efektif
Mitra : PPKS, Disbun, IPB, PTP

3. Kajian penggunaan benih ilegitim di perkebunan kelapa sawit rakyat


Mitra : PPKS, Ditjenbun, BP2MB

4. Teknologi Penjumputan Karoten dari Ester Minyak Sawit Secara Terintegrasi


Mitra potensial : PPKS, SEAFAST-IPB, ITB dan USU

Topik: Lingkungan
1. Emisi Karbon pada Sistem Pengolahan Lahan Gambut untuk Perkebunan Kelapa Sawit Mitra: PPKS, BPTP-SUMUT 2. Inventarisasi Kawasan High Conservation Value Forest (HCVF) dan Tingkat Biodiversitas di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia Mitra: PPKS, BPTP-SUMUT 3. Dampak Pembukaan Kebun Kelapa Sawit terhadap Dinamika Muka Air Tanah di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit Mitra: PPKS, IPB, USU, Universitas Riau

TERIMA KASIH

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI)

You might also like