You are on page 1of 49

PROSES KEPERAWATAN JIWA

HANIK ENDANG NIHAYATI, SKep, Ns, MKep

PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

PENTINGNYA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA


PASIEN DALAM KURUNGAN

ASUHAN KEPERAWATAN

DEFINISI
pemberian asuhan keperawatan pada pasien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) yang logis, sistematis, dinamis dan teratur (Depkes, 1994)

Proses keperawatan merupakan metode

Lanjutan

Suatu metoda pemberian asuhan keperawatan

yang sistematis dan rasional ( Kozier, 1991 ) Metode pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan sistematis, berfokus pada respon yang unik dari individu atau kelompok individu terhadap masalah kesehatan yang aktual dan potensial ( Rosalinda, 1986 ) Suatu aktifitas yang dinamik dan berkelanjutan yang meliputi interaksi perawat klien dan proses pemecahan masalah ( Schultz dan videbeck, 1998 )

Lanjutan.
Proses keperawatan bukan hanya sekedar pendekatan
sistematik dan terorganisir melalui enam langkah dalam mengenali masalah-masalah klien, namun merupakan suatu metode pemecahan masalah ( problem solving ) baik secara episodik maupun secara linier sehingga masalah dapat teridentifikasi dengan baik dan tepat ( dengan cara pengkajian ) kemudian dapat dirumuskan diagnosa keperawatannya dan cara pemecahan masalahnya, oleh karena itu proses keperawatan selalu diikuti dengan pemecahan masalah ( Fortinash, 1995 )

PROSES KEPERAWATAN
Interactive, problem solving process Cara mencapai tujuan asuhan keperawatan
yang sistematis dan individual Menghargai otonomi dan kebebasan individu membuat keputusan Perawat dan klien membangun hubungan saling percaya untuk memaksimalkan kekuatan, mempertahankan integritas dan meningkatkan respon adaptif

HALUSINASI

TUJUAN

memberikan asuhan keperawatan yang


sesuai dengan kebutuhan pasien

Tujuan Asuhan Keperawatan


Memaksimalkan interaksi positif pasien dengan lingkungan Meningkatkan derajad kesejahteraan/kesehatan Meningkatkan aktualisasi diri

PROSES KEPERAWATAN JIWA


Suatu cara asuhan Metodologi pemberian asuhan keperawatan Dimiliki oleh perawat Salah satu ciri kemandirian perawat Hakekatnya merupakan problem solving Tahapan : pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi yang berkesinambungan

PROSES KEPERAWATAN JIWA


unik dalam pelaksanaannya masalah pasien tidak dapat dilihat secara langsung gejala yang berbeda-beda penyebabnya bervariasi klien tidak mampu bercerita menceritakan hal yang berbeda dengan yang dialaminya
perawat jiwa membutuhkan kejelian

dalam melaksanakan proses keperawatan

PROSES KEPERAWATAN JIWA


1 Pengkajian
Analisa Data Pohon Masalah Perumusan Diagnosa Kriteria Hasil Perencanaan Implementasi Evaluasi

2 3 4 5 6

PENGKAJIAN
Pengumpulan data, analisa data dan perumusan
masalah klien Data klien secara holistic (biologis, psikologis, sosial dan spiritual)

Pengkajian : kejelian perawat

Melibatkan langsung pasien dalam askep

PENGKAJIAN
Merupakan langkah mengidentifikasi data obyektif dan subyektif Tujuan : mengidentifikasi apa maslah keperawatan klien Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pengukuran Mengidentifikasi data senjang untuk merumuskan masalah keperawatan

Dalam pengkajian
Perawat kesehatan jiwa mengumpulkan data kesehatan klien. Wawancara pengkajian yang memerlukan keterampilan komunikasi efektif secara linguistic dan kultural, wawancara, observasi perilaku, tinjauan catatan-catatan data dasar, dan pengkajian komprehensif tehadap klien dan sistem yang relevan memungkinkan oerawat kesehatan jiwa-psikiatri untuk membuat penilaian klinis dan rencana tindakan yang tepat dengan klien.

Kemampuan yang harus dimiliki PERAWAT JIWA :


(Stuart dan Sundeen, 1995)

kesadaran / tilik diri (self awareness) mengobservasi dengan akurat berkomunikasi secara terapeutik berespon secara efektif

KUNCI UTAMA Terbinanya Hubungan Saling Percaya Untuk mendapatkan data pengkajian, Klien harus ikut serta dalam askep

PENGKAJIAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Identitas Klien Keluhan utama / alasan masuk Faktor predisposisi Aspek fisik / biologis Aspek psikososial Status mental Kebutuhan persiapan pulang Mekanisme koping Masalah psikososial dan lingkungan Pengetahuan Aspek medis

DATA PENGKAJIAN

Data objektif Data subjektif Data primer Data sekunder

ANALISA DATA
Kesimpulan 1. Tidak ada masalah tetapi ada kebutuhan a. Perlu pemeliharaan kesehatan (follow up periodic), klien tidak ada masalah dan memiliki pengetahuan untuk antisipasi masalah b. Perlu peningkatan kesehatan (prevensi dan promosi) sbg program antisipasi masalah

ANALISA DATA
Kesimpulan 2. Ada masalah dengan kemungkinan a. Resiko terjadinya masalah, ada faktor yang dapat menimbulkan masalah b. Aktual terjadi masalah dengan disertai data pendukung

MASALAH KEPERAWATAN

POHON MASALAH
Sejumlah masalah pasien akan saling berhubungan dan dapat digambarkan sebagai pohon masalah
(FASID, 1983 dan INJF, 1996)
penyebab (causa) masalah utama (core problem) akibat (effect)

POHON MASALAH
Susunan masalah keperawatan yang berhubungan sebab akibat. Langkah: 1. Tetapkan core problem ( CP) 2. Tetapkan Penyebab ( Efek ) 3. Tetapkan akibat ( causa ) 4. Susun dengan tanda anak panah

EFEK

Resiko tinggi mencederai diri, orla lingkungan

CORE

Perubahan Persepsi Sensori : halusinasi

CAUSA

Isolasi sosial : Menarik diri

Gg. Konsep diri : Harga diri rendah

Koping individu inefektif

Penolakan/ Duka disfungsional/kehilangan

EFEK

Resiko tinggi mencederai diri, orla lingkungan

CORE

Perilaku kekerasan

CAUSA

Gg. Konsep diri : Harga diri rendah

Koping individu inefektif

Penolakan/ duka disfungsional/kehilangan

EFEK

Resti Perubahan Persepsi Sensori : halusinasi

CORE

Isolasi sosial: menarik diri

CAUSA

Gg. Konsep diri : Harga diri rendah

Koping individu in efektif

Penolakan/ Duka disfungsional/kehilangan

DIAGNOSA
penilaian klinis tentang respon aktual atau potensial dari individu, keluarga atau masyarakat terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan
(Carpenito, 1995) RUMUSAN DIAGNOSA : Permasalahan (P) berhubungan dengan Etiologi (E)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Merupakan gabungan 2 maslah
keperawatan ( problem dan etiologi ) Dihubung : berhubungan dengan Dapat disusun dengan menyusun masalah-masalah keperawatan dalam bentuk pohon masalah Menggambarkan kondisi klien

Dalam menentukan diagnosa


Perawat kesehatan jiwa menganalisa data
pengkajian dalam menentukan diagnosa. Landasan untuk pemberian asuhan keperawatan kesehatan jiwa adalah pengenalan dan pengidentifikasian pola respons terhadap masalah kesehatan jiwa atau penyakit psikiatri yang actual dan potensial.

CONTOH
1. Sebagai diagnosa utama :
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain , lingkungan berhubungan dengan halusinasi pendengaran 2. Perubahan sensori persepsi : halusinasi pendengaran berhubungan dengan menarik diri 3. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah kronik

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Empat Komponen : Tujuan Umum Tujuan Khusus P E

Rencana Tindakan Keperawatan Rasional

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


serangkaian tindakan yang dapat dilaksanakan untuk mencapai setiap tujuan khusus

Dalam melakukan rencana


Perawat kesehatan jiwa mengembangkan
rencana asuhan yang menggambarkan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan. Rencana asuhan digunakan untuk memandu intervensi terapeutik secara sistematis dan mencapai hasil klien yang diharapkan.

Berdasarkan survey masalah yang dilakukan di beberapa rumah sakit jiwa ditemukan ada 7 masalah keperawatan utama pasien yang dirawat meliputi:

Risiko perilaku kekerasan Gangguan sensori persepsi: halusinasi Isolasi sosial Gangguan proses pikir: waham Risiko bunuh diri Defisit perawatan diri Gangguan konsep diri: harga diri rendah Ansietas Kehilangan Konsep diri

TUJUAN KHUSUS
rumusan kemampuan klien yang harus dicapai Tiga Aspek Kemampuan 1. Kemampuan kognitif 2. Kemampuan psikomotor 3. Kemampuan afektif
(Stuart dan Sundeen, 1995)

PERENCANAAN
1. 2.
Tujuan Tujuan Umum : terselesaikan problem Tujuan Khusus : terselesaikan etiologi Kriteria Evaluasi : target waktu dan uraian perilaku klien Intervensi : rangkaian tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan Rasional : alasan ilmiah intervensi

Tujuan
Merupakan tujuan klien: dimulai kata-kata Klien
dapatatau Klien mampu. Spesifik: mengandung satu jenis perubahan perilaku. Measurable : dapat diukur : pencapaiannya dapat diukur Assesible/achievable: memungkinkan dapat dicapai Realistic: sesuatu yang nyata Time: dilengkapi dengan batasan waktu pencapaian

Jenis Tujuan berdasarkan TUPEN

Perilaku kognitif : memahami,

mengetahui Perilaku afektif : mau, bersedia, menginternalisasi perubahan Perilaku Psikomotorik : melakukan, mengerjakan, memperagakan Dukungan keluarga Pemanfaatan obat

TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan Konseling (Psikoterapi) Pendidikan Kesehatan Perawatan Mandiri Terapi Modalitas Keperawatan Perawatan Berkelanjutan Tindakan Kolaborasi (Terapi Somatic dan
Psikofarmaka)

RASIONAL
alasan ilmiah mengapa tindakan diberikan yang bisa didapatkan dari literature, hasil penelitian dan pengalaman praktik

IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Perawat harus membuat kontrak dengan
pasien menjelaskan apa yang akan dikerjakan peran serta klien yang diharapkan 2. Melaksanakan askep sesuai dengan yang direncanakan 3. Mendokumentasikan apa yang telah dilaksanakan

Dalam implementasi
Perawat kesehatan jiwa mengimplementasikan intervensi

yang teridentivikasi dalam rencana asuhan. Dalam mengimplementasikan rencana asuhan, parawat kesehatan jiwa-psikiatri menggunakan intervensi yang luas yang dirancang untuk mencegah penyakit fisik dan mental, meningkatkan, mempertahankan, dan memulihkan kesehatan fisik dan mental. Perawat kesehatan jiwa-psikiatri memilih intervensi sesuai dengan tingkat praktiknya. Pada tingkat dasar, perawat dapat memilih konseling, terapi lingkungan, aktivitas asuhan mandiri, intervensi psikobiologis, penyuluhan kesehatan, manajemen kasus, peningkatan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan, dan berbagai pendekatan lain untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental klien. Selain pilihan intervensi yang tersedia untuk perawat

EVALUASI
proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien
Evaluasi ada dua macam : 1. Evaluasi proses atau evaluasi formatif 2. Evaluasi hasil atau sumatif

EVALUASI DENGAN PENDEKATAN SOAP


S : respon subjektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan O : respon objektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan A : analisa terhadap data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah masalah masih tetap ada, muncul masalah baru atau ada data yang kontradiksi terhadap masalah yang ada P : tindak lanjut berdasarkan hasil analisa respon pasien

RENCANA TINDAKAN LANJUT (P)


1. 2. 3. 4.
Rencana Rencana Rencana Rencana dilanjutkan dimodifikasi dibatalkan selesai

You might also like