You are on page 1of 13

1 KEKUATAN BAHAN Oleh : Prof. Dr. Ir. Santosa, MP Guru Besar pa a Pro!ra" Stu # Te$n#$ Pertan#an, %a$ultas Te$nolo!

# Pertan#an Un#&ers#tas An alas Pa an!, No&e"'er ())*

(1) Tarikan, Desakan, dan Geseran Tegangan dan regangan akibat gaya aksial, dapat diikuti pada persamaan (1), (2), (3), (4), dan (5). = penampang (m2). '= ( ! ) ...................................................... (2) dengan ' adala# regangan (dalam m!m atau tanpa dimensi), ( adala# pertamba#an pan*ang (pada peristi%a tarikan) atau pengurangan pan*ang (pada peristi%a desakan) (dalam m), dan ) adala# pan*ang batang mula+mula (dalam m). ada gra,ik tegangan (sumbu -ertikal) versus regangan (sumbu #&ris&ntal), di daera# elastis, nilai tangens suda# pasti (k&nstan). tangens . = p ! 'p ...................................... (3) dengan p adala# tegangan pada batas elastik, 'p adala# regangan pada batas elastik. /ilai tangens . tersebut disebut 0&duls 1&ung atau 0&dulus 2lastisitas atau 0&dulus 2lastik, yang biasanya disimbulkan dengan #uru, 2. 3ukum 3&&ke dapat dituliskan 4 = 2 . ' .........................................................(4) dengan adala# tegangan aksial (dalam a), 2 adala# m&dulus elastisitas (dalam a), dan ( adala# regangan (dalam m!m atau tanpa dimensi) 5esarnya de,&rmasi aksial (( ) dinyatakan 4 (= ( . ) ) ! ( " . 2) ................................ (5) Tabel m&dulus elastisitas disa*ikan pada Tabel 1. adala# selalu k&nstan, yang pada ba#an tertentu nilainya *uga ! " ................................................. (1) adala# gaya (ne%t&n), dan " adala# luas dengan adala# tegangan (pas$al),

2 Tabel 1. 6erapatan dan 0&dulus 2lastisitas 5a#an T#pe )&gam )&gam )&gam 6ayu )unak lastik lastik lastik lastik Bahan 5a*a "luminium (all&y) 6uningan 6ayu Kerapatan +$!,"-. 7899 2799 8899 489 :99 1189 1299 13:9 Mo ulus Elast#s#tas +$N,""(. +GPa. 297 71 117 : 1,4 3,1 2,4 3,4 297 71 117 : 1,4 3,1 2,4 3,4

&lipr&pilin "kryli$ &likarb&nat lastik ( ;<) adat =umber 4 >rem&nger (1:82) dan dik&n-ersi

<atatan 4 =i,at ba#an tersebut pada pembebanan *angka pendek pada 29 &<. "ngka &iss&n (= ?asi& &iss&n, erbandingan &iss&n) dide,inisikan seperti pada persamaan (@). Aika suatu beban tarik dikenakan pada suatu batang, maka batang akan bertamba# pan*ang. Aika disebut ara# meman*angnya batang tersebut ( = ara# l&ngitudinal) adala# ara# sumbu B C, maka ara# lateral (yaitu ara# yang tegak lurus ter#adap ara# pembebanan) baik sumbu B 1 maupun sumbu BD akan ter*adi pengurangan pan*ang (atau perpendekan). 5esarnya regangan ke ara# sumbu B C, sumbu B 1, dan sumbu BD berturut B turut 4 'E = (E ! )E , nilainya (F) karena bertamba# pan*ang. 'y = (y ! )y , nilainya (+) karena bertamba# pendek. 'G = (G ! )G , nilainya (+) karena bertamba# pendek. maka perbandingan regangannya 4 + 'y ! 'E = + 'G ! 'E = H ................................. (@) dengan H disebut angka &iss&n. /ilai angka &iss&n pada beberapa ba#an disa*ikan pada Tabel 2.

Tabel 2. "ngka &iss&n

3 5a#an 5a*a 5et&n )&gam B l&gam lain =umber 4 raseti& (1:84) Tegangan ker*a pada suatu beban #arus berada pada daera# elastis, maka nilainya #arus lebi# renda# dari tegangan lulu#. Di dalam desain, tegangan ker*a atau yang disebut *uga dengan tegangan i*in (allowable stressess) diper&le# dari persamaan (7) 4 Tegangan >*in = Tegangan 0aksimum ! Jakt&r 6eamanan ...... (7) =ebagai $&nt&#, ba*a karb&n renda#, yang memiliki tegangan tarik maksimum (atau tegangan ultimat) sebesar 414 0 a, dengan ,akt&r keamanan sebesar 4,8, maka besarnya tegangan i*in = 414 0 a ! 4,8 = 8@,25 0 a. /ilai tegangan ker*a dari beberapa ba#an disa*ikan pada Tabel 3. Tabel 3. Tegangan 6er*a 5eberapa 5a#an 5erdasarkan =i,at embebanannya ". Static Loading 0aterial Tensi&n (0 a) )&% + $arb&n steel 0edium B $arb&n steel <ast steel <ast ir&n 83+1@@ 119+297 55+193 21+28 <&mpressi&n (0 a) 83+1@@ 119+297 55+193 79+119 =#ear (0 a) 55+119 83+138 41+83 21+28 "ngka &iss&n 9,25 B 9,39 9,29 I 9,33

5. Repeated or Shock Loading 0aterial Tensi&n (0 a) )&% + $arb&n steel 0edium B $arb&n 42+84 55+193 <&mpressi&n (0 a) 42+84 55+193 =#ear (0 a) 28+5@ 42+84

4 steel <ast steel <ast ir&n =umber 4 3arris (1:82) /ilai batas mulur dan kekuatan tarik ba*a karb&n untuk k&nstruksi mesin berdasarkan A>= (=tandar >ndustri Aepang) G 4951 disa*ikan pada Tabel 4. Tabel 4. Batas Mulur an Ke$uatan Tar#$ Ba/a Kar'on untu$ Konstru$s# Mes#n Batas Mulur +$!,""(. N H =39< 2: 34 =35< 31 49 =49< 33 45 =45< 35 59 =59< 37 55 =55< 49 @9 =15<6 + 35 =umber 4 =ulars& dan =uga (1:87) 0a"'an! Ke$uatan Tar#$ +$!,""(. N H 48 55 52 58 55 @2 58 79 @2 75 @@ 89 + 59

28+52 19+14

28+52 35+55

21+42 19+14

6eterangan 4 / = erlakuan panas 4 pen&rmalan 3 = erlakuan panas 4 $elup dingin ataupun temper

/ilai kekuatan tarik ba*a karb&n di,inis dingin berdasarkan A>= (=tandar >ndustri Aepang) G 3123 disa*ikan pada Tabel 5.

Tabel 5.

Ke$uatan Tar#$ Batan! Ba/a Kar'on D#f#n#s D#n!#n +Ser#n! D#pa$a# untu$ Poros. )ambang =35<+D erlakuan anas Dilunakkan Tanpa Dilunakkan Dilunakkan =45<+D =55<+D Tanpa Dilunakkan Dilunakkan Diameter (mm) 29 atau kurang 21 B 89 29 atau kurang 21 B 89 29 atau kurang 21 B 89 29 atau kurang 21 B 89 29 atau kurang 6ekuatan Tarik (kg!mm2) 58 B 7: 53 B @: @3 B 82 58 B 72 @5 B 8@ @9 +7@ 71 B :1 @@ B 81 72 +:3

5 21 B 89 29 atau kurang 21 B 89 @7 B 83 89 B 191 75 B :1

Tanpa Dilunakkan =umber 4 =ulars& dan =uga (1:87)

/ilai batas mulur dan kekuatan tarik ba*a k#r&m nikel berdasarkan A>= (=tandar >ndustri Aepang) G 4192 disa*ikan pada Tabel @. Tabel @. Batas Mulur an Ke$uatan Tar#$ Ba/a Khro" N#$el )ambang 5atas 0ulur (kg!mm2) =/<2 79 =/<3 89 =/<21 + =/<22 + =umber 4 =ulars& dan =uga (1:87) 6ekuatan Tarik (kg!mm2) 85 :5 89 199

?umus tentang tegangan t#ermal disa*ikan pada persamaan (8). Aika suatu bal&k diberi perlakuan panas, maka peruba#an temperatur yang ter*adi tersebut dapat menimbulkan tegangan. 0isalnya pada bal&k yang u*ung B u*ungnya di*epit, kemudian su#u bal&k dinaikkan dari t& men*adi t. 6aren pemuaian bal&k tersebut dila%an &le# gaya reaksi pada u*ung B u*ung bal&k, maka pada bal&k tersebut timbul tegangan k&mpresi,. = Dengan asumsi ba#%a pan*ang bal&k adala# tetap, maka tegangan k&mpresi, yang ditimbulkan &le# reaksi pada u*ung B u*ung bal&k adala# 4 2 . . ( t + t&) ....................................... (8) dengan adala# tegangan yang timbul, . adala# k&e,isien muai ba#an bal&k, dan 2 adala# m&dulus elastisitas. Tegangan dan regangan akibat gaya geser dapat diikuti pada persamaan (:), (19), (11), (12), (13), (14) 4 K = L ! "s .............................................................. (:) dengan K adala# tegangan geser (dalam a), L adala# gaya geser (dalam /), " s adala# luas penampang geser (dalam m2). Aika gaya geser beker*a pada elemen empat persegi pan*ang, maka 4

@ tg M = (s ! ) ..................................................... (19) ada nilai sudut ke$il, maka berlaku 4

5esarnya nilai dinyatakan dalam radian.

M = tg M ................................................................... (11) ersamaan (11) disubstitusikan ke persamaan (19) se#ingga diper&le# 4 M = (s ! ) .............................................................. (12) 5esaran M inila# yang disebut regangan geser. ada daera# elastis, nilai tegangan geser sebanding dengan nilai regangan geser, maka berlaku 3ukum 3&&ke, ditulliskan 4 K = G . M .................................................................... (13) dengan adala# tegangan geser (dalam a), adala# regangan geser (tak berdimensi), dan G adala# m&dulus elastisitas geser (= m&dulus geser, m&dulus kekakuan, m&dulus ketegaran) (dalam a). 5esarnya m&dulus elastisitas geser pada beberapa ba#an disa*ikan pada Tabel 7.

Tabel 7. /ilai 0&dulus 2lastisitas dan 0&dulus 2lastisitas Geser 5eberapa 5a#an 5a#an aduan aluminum 2914+T@ aduan aluminum @9@1+T@ 5esi <&r B "bu +abu 5esi <&r + Tempa aduan 0agnesium, "0199" 5a*a 6arb&n 9,@ N (r&l panas) =umber 4 Tanisan (1::3) Dari persamaan (:), (12), dan (13), dapat diturunkan rumus de,&rmasi geser 4 (s = ( L . ) ) ! ( "s . G ) .......................... (14) (2) Gaya )intang dan 0&men )entur ada bal&k tumpuan seder#ana, maka berlaku tiga persamaan kesetimbangan, yaitu 4 (a) (b) O 0 di suatu titik = 9 O J-ertikal = 9 0&dulus 2lastisitas (G a) Tarik atau Desak Geser 75 79 :9 179 45 299

27,@ 25,@ 41 83 17 83

7 ($) O J#&ris&ntal = 9

ada bal&k ter*epit satu u*ung (atau kantile-er), *uga berlaku persamaan kesetimbangan gaya. (3) Tegangan pada 5atang akibat 5eban )ateral 0&men inersia atau m&men luas kedua (second momen of area) pada suatu penampang lintang yang berbentuk empat persegi pan*ang, dengan lebar dasar b dan tinggi #, ter#adap sumbu netral atau titik berat (>E) adala# 4 >E = b . #3 ! 12 ..................................................................... (15) 0&men inersia pada penampang berupa lingkaran dengan *ari B *ari r adala# 4 >E = ( P ! 4 ) . r4 ............................................................ (1@) Aika dinyatakan dalam diameter lingkaran (d), maka besarnya m&men inersia adala# 4 >E = P d 4 ! @4 .................................................................... (17) 0&men inersia pada penampang lintang berupa lingkaran berlubang, dengan diameter dalam D1 dan diameter luar D2 adala# 4 >E = P ( D24 + D14 ) ! @4 ................................................ (18) 0&dulus penampang merupakan si,at ge&metrik penampang lintang, yang dide,inisikan 4 D = > ! ymaks ............................................................ (1:) dengan D adala# m&dulus penampang, > adala# m&men inersia, dan ymaks adala# pan*ang lengan terbesar antara tempat kedudukan pada suatu penampang dengan sumbu netral. /ilai ymaks (atau sering disimbulkan dengan #uru, <) untuk penampang lintang berupa empat persegi pan*ang adala# setenga# tinggi, sedangkan untuk lingkaran adala# *ari B *ari lingkaran. Dengan demikian maka 4 (a) pada penampang lintang berbentuk empat persegi pan*ang 4 D = > ! ymaks Q D = (b . #3 ! 12 ) ! (#!2) Q D = (b . #2 ! @ ) .................................. ................ (29) (b) pada penampang lintang berbentuk empat lingkaran pe*al 4 D = > ! ymaks Q D = R ( P ! 4 ) . r4 S ! r Q D = R ( P ! 4 ) . r3 S

8 Q D = R ( P ! 32 ) . d3 S .................. ................... (21) ($) pada penampang lintang berbentuk empat lingkaran berlubang 4 D = > ! ymaks Q D = R ( P ! 4 ) .(?4 + r4 ) S ! ? r4 ) S ........................ (22) Q D = R ( P ! 4 ? ) . (?4 +

dengan ? adala# *ari B *ari luar, dan r adala# *ari+*ari dalam. Tegangan lentur tertinggi (maks) pada suatu k&nstruksi (batang) ter*adi pada penampang yang menderita m&men lentur yang maksimum (0 maks) pada permukaan batang yang kedudukannnya ter*au# dari sumbu netral (yaitu pada y maks atau <), dituliskan 4 maks = 0maks E ymaks ! > ................................................ (23) karena > ! ymaks adala# D, maka dapat ditulis 4 maks = 0maks ! D ........................................................ (24) (4) ?an$angan Tkuran 5atang 5erdasarkan 5eban )ateral ?an$angan ukuran bal&k, didasarkan pada persamaan (24), yang bisa ditulis 4 D = 0maks ! maks ............................................... ............... (25) dengan D adala# m&dulus penampang (dalam m 3), maks adala# tegangan lentur maksimum (dalam pas$al), dan 0maks adala# m&men lentur maksimum (dalam /.m). ada#al, untuk penampang lintang yang berbentuk empat persegi pan*ang, besarnya m&dulus penampang (D) adala# seperti pada persamaan (29), dengan b adala# lebar dasar (dalam m) dan # adala# tinggi atau tebal k&nstruksi bal&k (dalam m). ersamaan (29) disubstitusikan ke persamaan (25), diper&le# 4 (b . #2 ! @ ) = ( 0maks ! maks ) Q Q #2 = ( @ . 0maks ) ! # = R( @ . 0maks ) ! ( b . maks ) ( b . maks )S 9,5 ................................. (2@)

dalam #al ini, nilai maks yang dipakai adala# tegangan i*in. 0engenai ran$angan ukuran silinder atau pipa, pada k&nstruksi berupa silinder pe*al, maka penampang lintangnya berupa lingkaran pe*al. Diameter lingkaran tersebut bisa diper&le# sebagai berikut 4 ( P . d3 ! 32 ) = ( 0maks ! maks ) Q d3 = ( 32 . 0maks ) ! (P . maks )

: Q d = R( 32 . 0maks ) ! (P . maks )S 1!3 ................................. (27)

dalam #al ini, besarnya maks yang dipakai adala# i*in . (5) De,leksi 5atang "kibat 5eban )entur 5eban lateral menyebabkan ter*adinya lendutan (de,leksi) pada suatu k&nstruksi batang. /ilai lendutan tersebut (dengan simb&l H ) beruba# di setiap titik pada bentang k&nstruksi tersebut, dengan #ubungan persamaan di,erensial 4 2 > d2 H ! d E2 = 0 ........................................... (28) dengan 2 adala# m&dulus elastisitas ba#an, > adala# m&men inersia ba#an, H adala# lendutan, E adala# p&sisi titik pada bentang k&nstruksi, diukur dari satu u*ung a$uan, dan 0 adala# m&men lentur. ada k&nstruksi batang seder#ana (simple beam) yang didukung dengan sendi dan roll, yang dibebani &le# beban titik, maka menurut Sardy dan Lamyarni (1990 ), diper&le# rumus 4

H = U. b ! R @ . ) . 2 . > S . (+E3 F )2 E + b2 E ), untuk E V a (dari titik ", titik tumpu di sebela# kiri) = W U. b ! R @ . ) . 2 . > S . (+E3 F )2 E + b2 E ) X F W U ! R@ . 2 . > S .(E+ a)3 , untuk E Y a (dari titik ", titik tumpu di sebela# kiri) ........................................................................ (2:) dengan U adala# besarnya beban, b adala# () B a), dan ) adala# pan*ang bentang, atau *arak sendi dengan roll. Aika beban titik (U) tersebut berada di tenga# B tenga# k&nstruksi batang seder#ana (simple beam), maka lendutan maksimum ter*adi tepat pada tenga# B tenga# bentang, atau pada beban tersebut ( E = )!2), dengan nilai lendutan (H) sebesar 4 H = U. )3 ! R 48 . 2 . > S ZZZZZZZZ........ZZ. (39) dengan U adala# beban, ) adala# pan*ang bentang, 2 adala# m&dulus elastisitas ba#an, dan > adala# m&men inersia ba#an. Aika k&nstruksinya berupa kantile-er atau batang ter*epit, dengan pan*ang bentang ), yang di*epit di titik ", maka besarnya lendutan (H) pada *arak E dari titik

19 " akibat beban titik J yang beker*a di u*ung bentang adala# (=#igley, 0it$#ell, dan 3ara#ap, 1:8@ ) 4 H = J. E2 ! R @ . 2 . > S . ( E + 3 . ) ) .................................... (31) sse#ingga lendutan maksimum ter*adi di ba%a# gaya J (pada E = )), yang nilai lendutannya adala# 4 Hmaks = J. E2 ! R @ . 2 . > S . ( E + 3 . ) ), dengan E = ) = J. )2 ! R @ . 2 . > S . ( ) + 3 . ) ) = + J. )3 ! R 3 . 2 . > S ...................................................... (32) Aika suatu k&nstruksi dikenai beberapa beban, maka $ara penyelesaiannya dapat dilakukan dengan met&de superp&sisi. 0et&de superp&sisi tersebut pada prinsipnya adala# ba#%a besarnya de,leksi yang ter*adi akibat beban J1 dan J2 adala# sama dengan besarnya de,leksi akibat beban J1 yang ditamba# dengan de,leksi akibat beban J2. (@) T&rsi 0&men inersia p&lar (A) pada p&r&s atau as pe*al dengan *ari B *ari ? dirumuskan sebagai berikut 4 A = ( 9,5) ( P ) ?4 ................................................................( 33 ) Aika dinyatakan dalam diameter p&r&s (D), maka diper&le# 4 A = P . D4 ! 32 ....................................................... (34)

ada silinder berlubang, dengan diameter luar = D dan diameter dalam = d, *ari B *ari luar = ? dan *ari B *ari dalam r, maka besarnya m&men inersia p&lar dapat disa*ikan pada persamaan (35) atau (3@). A = ( 9,5) ( P ) ( ?4 + r4 ).....................................................( 35 ) A = P . ( D4 + d4 ) ! 32 .......................................... (3@)

0engenai sudut puntir di*elaskan sebagai berikut 4 pada p&r&s pe*al yang dipegang atau diklem pada u*ung kiri, dan mengalami m&men puntir ter#adap sumbu l&ngitudinal (meman*ang) pada u*ung kanan, dengan anggapan ba#%a (a) puntiran adala# seragam sepan*ang p&r&s, (b) penampang lintang serta *ari+*ari rata pada suatu bidang, ($) baik pan*ang p&r&s maupun diameter p&r&s tidak beruba#, dan (d) ba#an

11 p&r&s adala# #&m&gen dan mengikuti 3ukum 3&&ke, maka #ubungan antara sudut puntir [ (dalam radian) dengan besarnya t&rsi (T, dalam /.m), pan*ang p&r&s (), dalam m), m&men inersia p&lar (A, dalam m4), dan m&dulus kekakuan (atau m&dulus elastisitas geser) (G, dalam /!m2) adala# 4 [ = T . ) ! ( A . G ) ................................................. (37) Tegangan geser akibat puntiran yang beker*a pada p&r&s, dirumuskan 4 K = T . \ ! A .......................................................... (38) dengan adala# tegangan geser, T adala# t&rsi, \ adala# *arak ter#adap titik tenga# lingkaran pr&yeksi p&r&s, dan A adala# m&men inersia p&lar. Dari persamaan 38 tersebut tampak ba#%a tegangan geser maksimum ter*adi pada nilai \ yang men$apai maksimum, se#ingga diper&le# 4 Kmaks = T . ? ! A .......................................................... (3:) dengan Kmaks adala# tegangan geser maksimum, ? adala# *ari+*ari lingkaran pr&yeksi p&r&s, T adala# t&rsi, dan A adala# m&men inersia p&lar. Aika nilai tegangan geser maksimum tersebut dinyatakan dalam t&rsi dan diameter, maka untuk p&r&s pe*al diper&le# 4 Kmaks = 1@ . T ! (P . D3 ) .......................................................... (49) dengan Kmaks adala# tegangan geser maksimum (dalam /!m2), T adala# t&rsi (dalam /.m), dan D adala# diameter p&r&s (dalam m). ada p&r&s ber&ngga, besarnya tegangan geser maksimum dapat dinyatakan 4 Kmaks = 1@ . T. D ! R P ( D4 + d4 ) S ........................................ (41) dengan Kmaks adala# tegangan geser maksimum (dalam /!m2), T adala# t&rsi (dalam /.m), dan D adala# diameter p&r&s bagian luar (dalam m), dan d adala# diameter p&r&s bagian dalam (dalam m). &r&s untuk transmisi daya dirumuskan dari persamaan (42) sampai dengan (4@) berikut. = T . dengan 3ubungan antara daya putar, t&rsi dan ke$epatan sudut dirumuskan 4 ] ..................................................................................... (42)

adala# daya yang ditransmisikan p&r&s (dalam %att), T adala# t&rsi atau "pabila p&r&s berputar dengan ,rekuensi ,, maka #ubungan antara ke$epatan

m&men puntir (dalam /.m), dan ] adala# ke$epatan sudut (dalam radian!detik). sudut dengan ,rekuensi putara adala# 4 ] = 2.P . , ................................................................................... (43)

12 Dalam #al ini, apabila ,rekuensi dinyatakan dalam rps (atau banyaknya putaran tiap detik), maka ke$epatan sudut dinyatakan dalam radian ! detik. 3ubungan antara daya putar dengan ,rekuensi putar serta t&rsi adala# 4 = 2 . P . , . T ................................................................................... (44) Aika daya putar dinyatakan dalam satuan %att, dan t&rsi sinyatakan dalam satuan /.m, serta ,rekuensi putar dalam rps, maka didapatkan #ubungan 4 (%att) = 2 . P . rps. T(/.m) .............................................................. (45) Jrekuensi putaran merupakan banyaknya putaran tiap satuan %aktu, bisa dinyatakan dalam rps (= banyaknya putaran tiap detik), atau ? 0 (banyaknya putaran tiap menit), yang #ubungan keduanya adala# 4 rps = ? 0 ! @9 ........................................................................... (4@)

DA%TA1 PUSTAKA
Frick, H. 1991. Mekanika Teknik I : Statika & Kegunaannya . Cetakan Kedelapan, Penerbit Kanisius, Y !yakarta. "ul , #.H. 19$9. Dasar Dasar Perhitungan Kekuatan Bahan (%li& 'a&asa dari ( Stren!t& ) *aterial, Part + ( ,lementary, by S. -im s&enk , . bert ,. Klin!er Publis&in! C ., +nc., 19/$0. Cetakan Kedua, Penerbit .estu %!un!, 1akarta. Harris, C.2. 19$3. Statics and Strength of Materials. 1 &n 4iley 5 S ns, +nc., 6nited States ) %merica. Praseti , Lea. 19$7. *ekanika -erapan. (%li& 'a&asa dari ( %pplied *ec&anics, 3nd editi n. by #. -it&erin!t n and 1. ". .immer, *c"ra89Hill +nc., 19$30 ,disi Kedua. Penerbit ,rlan!!a, 1akarta.

=ant&sa. 2994. Kekuatan Bahan. Ailid >. Jakultas ertanian Tni-ersitas "ndalas, adang.
Sardy S. dan Lamyarni +. S. 1990. Dasar Analisis Tegangan (%li& 'a&asa dari ( '%S+C Stress %nalysis, by *. 1. +rem n!er, 'utter8 rt& 5 C . Ltd., 19$30. Penerbit 6+9Press, 1akarta.

=#igley, A.2., ). D. 0it$#ell, dan Gand#i 3ara#ap. 1:8@. Perencanaan Teknik Mesin. Ailid >, 2disi 6eempat, enerbit 2rlangga, Aakarta.

13

=ulars& dan 6. =uga. 1:87. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. <etakan 6eenam. .T. radnya aramita. Aakarta. Tanisan, D. ". 1::3. Mekanika Teknik ("li# 5a#asa dari 4 0e$#ani$s &, 0aterials, 2nd 2diti&n, by 2. . &p&-, renti$e+3all, >n$., 1:78). 2disi 6edua. enerbit 2rlangga, Aakarta.

You might also like