You are on page 1of 26

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Paru-paru merupakan unsur elastis yang akan mengempis seperti balon dan mengeluarkan semua udaranya melalui trakea bila tidak ada kekuatan untuk mempertahankan pengembangannya. Paru-paru dibungkus oleh pleura parietalis dan pleura visceralis. Diantara pleura parietalis dan visceralis terdapat cavum pleura. Cavum pleura normal berisi sedikit cairan sereous jaringan. Tekanan intrapleura selalu berupa tekanan negatif. Tekanan negatif intrapleural membantu dalam proses respirasi. (1 . Pneumothoraks adalah keadaan dimana terdapatnya udara bebas dalam cavum pleura! maka akan menimbulkan penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak mengembang dengan maksimal. Pneumothoraks dapat terjadi baik secara spontan atau traumatik. Pneumothoraks spontan itu sendiri dapat bersifat primer dan sekunder. "edangkan pneumothoraks traumatik dapat bersifat iatrogenik dan non iatrogenic. (1 . #nsidensi pneumotoraks sulit diketahui karena episodenya banyak yang tidak diketahui. $amun dari sejumlah penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bah%a pneumotoraks lebih sering terjadi pada penderita de%asa yang berumur sekitar &' tahun. (aki-laki lebih sering daripada %anita! dengan perbandingan ) * 1. Pada pria! resiko pneumothora+ spontan akan meningkat pada perokok berat dibanding non perokok. Pneumothora+ spontan sering terjadi pada usia muda! dengan insidensi puncak dekade ketiga kehidupan (,'-&' tahun .(1!,

-ntuk diagnosis dilakukan dengan beberapa tahap dari melakukan anamnesis dengan adanya gejala nyeri dada! sesak! mudah lelah dan denyut jantung yang cepat. Dan juga dilakukan pemeriksaan fisik yang terdiri dari inspeksi! palpasi! perkusi!dan auskultasi. .emudian dilakukan juga pemeriksaan radiologi yang di dapatkan pada foto thora+ adanya bayangan udara dalam cavum pleura memberikan bayangan radiolusen yang tanpa struktur jaringan paru (avascular pattern ! dan juga bisa didapatkan pendorongan jantung dan trakea ke kontralateral. (/ . B. TUJUAN Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui teknik penegakan diagnosis pneumotoraks secara radiologis dan mengetahui gambaran radiologis pneumotoraks yang membedakan dengan kelainan paru-paru lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pada kondisi normal! cavum pleura tidak terisi udara sehingga paru-paru dapat leluasa mengembang terhadap rongga dada. Pneumothora+ merupakan kondisi abnormal! yaitu keadaan dimana terdapat udara atau gas dalam cavum pleura yang menyebabkan kolapsnya paru.(&

(a

(b

0ambar 1.(a 1natomi Paru-paru dan Pleura $ormal! (b Pneumotoraks "inistra

B. Klasifikasi a 2enurut penyebabnya! pneumotoraks dapat dikelompokkan menjadi dua! yaitu (& ! () * 1. Pneumotoraks spontan Pneumotoraks spontan merupakan pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba. Pneumotoraks tipe ini dapat diklasifikasikan dalam dua jenis! yaitu *

a. Pneumotoraks spontan primer! yaitu pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. b. Pneumotoraks spontan sekunder! yaitu pneumotoraks yang terjadi dengan didasari oleh ri%ayat penyakit paru yang telah dimiliki sebelumnya! misalnya fibrosis kistik! penyakit paru obstruktik kronis (PP3. ! kanker paru-paru! asma! dan infeksi paru.

0ambar ,. Pneumotoraks spontan primer minimal.

,.

Pneumotoraks traumatik Pneumotoraks traumatik terjadi akibat adanya suatu trauma! baik trauma penetrasi maupun non penetrasi! yang menyebabkan robeknya pleura! dinding dada maupun paru. Terdapat dua jenis pneumotoraks tipe ini! yaitu * a. Pneumotoraks traumatik non-iatrogenik! yaitu pneumotoraks yang terjadi karena jejas kecelakaan! misalnya jejas pada dinding dada! barotrauma. b. Pneumotoraks traumatik iatrogenik! yaitu pneumotoraks yang terjadi akibat komplikasi dari tindakan medis. Pneumotoraks jenis ini dibedakan menjadi dua macam! yaitu * 1 Pneumotoraks traumatik iatrogenik aksidental

Pneumotoraks yang terjadi akibat tindakan medis karena kesalahan atau komplikasi dari tindakan tersebut! misalnya pada parasentesis dada! biopsi pleura. , Pneumotoraks traumatik iatrogenik artifisial (deliberate Pneumotoraks yang sengaja dilakukan dengan cara mengisikan udara ke dalam rongga pleura untuk tujuan pengobatan! misalnya pada pengobatan tuberkulosis sebelum era antibiotik! maupun untuk menilai permukaan paru.

0ambar /. Pneumotoraks komplit sisi kanan akibat luka tusuk.

4erdasarkan jenis fistulanya! pneumotoraks diklasifikasikan ke dalam tiga jenis! yaitu (& * 1. Pneumotoraks Tertutup (Simple Pneumothorax) Pada tipe ini! pleura dalam keadaan tertutup (tidak ada jejas terbuka pada dinding dada ! sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar. Tekanan di dalam rongga pleura a%alnya mungkin positif! namun lambat laun berubah menjadi negatif karena diserap oleh jaringan paru disekitarnya. Pada kondisi tersebut paru belum mengalami re-ekspansi! sehingga masih ada rongga pleura! meskipun

tekanan di dalamnya sudah kembali negatif. Pada %aktu terjadi gerakan pernapasan! tekanan udara di rongga pleura tetap negatif. ,. Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax), 5aitu pneumotoraks dimana terdapat hubungan antara rongga pleura dengan bronkus yang merupakan bagian dari dunia luar (terdapat luka terbuka pada dada . Dalam keadaan ini tekanan intrapleura sama dengan tekanan udara luar. Pada pneumotoraks terbuka tekanan intrapleura sekitar nol. Perubahan tekanan ini sesuai dengan perubahan tekanan yang disebabkan oleh gerakan pernapasan(& . Pada saat inspirasi tekanan menjadi negatif dan pada %aktu ekspirasi tekanan menjadi positif
(&

. "elain itu! pada saat inspirasi

mediastinum dalam keadaan normal! tetapi pada saat ekspirasi mediastinum bergeser ke arah sisi dinding dada yang terluka (sucking wound) (, . /. Pneumotoraks 6entil (Tension Pneumothorax) 1dalah pneumotoraks dengan tekanan intrapleura yang positif dan makin lama makin bertambah besar karena ada fistel di pleura viseralis yang bersifat ventil. Pada %aktu inspirasi udara masuk melalui trakea! bronkus serta percabangannya dan selanjutnya terus menuju pleura melalui fistel yang terbuka. 7aktu ekspirasi udara di dalam rongga pleura tidak dapat keluar
(&

. 1kibatnya tekanan di

dalam rongga pleura makin lama makin tinggi dan melebihi tekanan atmosfer. -dara yang terkumpul dalam rongga pleura ini dapat menekan paru sehingga sering menimbulkan gagal napas (, .

``````
0ambar &. Tension Pneumotoraks

2enurut 1.

luasnya

paru

yang

mengalami

kolaps!

pneumotoraks

diklasifikasikan menjadi dua! yaitu (& * Pneumotoraks parsialis! yaitu pneumotoraks yang menekan pada sebagian kecil paru (8 )'9 volume paru .

0ambar ). Pneumotoraks parsialis

,.

Pneumotoraks totalis! yaitu pneumotoraks yang mengenai sebagian besar paru (: )'9 volume paru .

0ambar ;. Pneumotoraks totalis

C. Penghitungan Luas Pneu !t!"aks Penghitungan luas pneumotoraks ini berguna terutama dalam penentuan jenis kolaps! apakah bersifat parsialis ataukah totalis. 1da beberapa cara yang bisa dipakai dalam menentukan luasnya kolaps paru! antara lain * 1. <asio antara volume paru yang tersisa dengan volume hemitoraks! dimana masing-masing volume paru dan hemitoraks diukur sebagai volume kubus(, . 2isalnya * diameter kubus rata-rata hemitoraks adalah 1'cm dan diameter kubus rata-rata paru-paru yang kolaps adalah =cm! maka rasio diameter kubus adalah * =/
>>>>>>

)1, ?
>>>>>>>>

1'/

? @ )' 9 1'''

,. 2enjumlahkan jarak terjauh antara celah pleura pada garis vertikal! ditambah dengan jarak terjauh antara celah pleura pada garis horiAontal! ditambah dengan jarak terdekat antara celah pleura pada garis horiAontal! kemudian dibagi tiga! dan dikalikan sepuluh (, .

% luas pneumotoraks = A + B + C ( m) x 10 !

__________________

0ambar C. Persen luas pneumotoraks

/. <asio antara selisih luas hemitoraks dan luas paru yang kolaps dengan luas hemitoraks (& .

(L) hemitorak (L) kolaps paru (AxB) - (axb) _______________ x 100 % AxB
0ambar =. <asio luas pneumotoraks

D. Eti!l!gi Btiologi trauma thora+ kebanyakan diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul. Trauma tajam terutama disebakan oleh tikaman dan tembakan. Trauma pada bagian ini juga sering disertai dengan cedera pada tempat lain misalnya abdomen! kepala! dan ekstremitas sehingga merupakan cedera majemuk. Tersering disebabkan oleh ruptur spontan pleura visceralis yang menimbulkan kebocoran udara ke rongga thora+. Pneumothora+ dapat terjadi berulang kali.

-dara dalam kavum pleura ini dapat ditimbulkan oleh* a <obeknya pleura visceralis sehingga saat inspirasi udara yang berasal dari alveolus akan memasuki kavum pleura. Pneumothora+ jenis ini disebut sebagai closed pneumothora+. 1pabila kebocoran pleura visceralis berfungsi sebagai katup! maka udara yang masuk saat inspirasi tak akan dapat keluar dari kavum pleura pada saat ekspirasi. 1kibatnya! udara semakin lama semakin banyak sehingga mendorong mediastinum kearah kontralateral dan menyebabkan terjadinya tension pneumothora+. () b <obeknya dinding dada dan pleura parietalis sehingga terdapat hubungan antara kavum pleura dengan dunia luar. 1pabila lubang yang terjadi lebih besar dari ,D/ diameter trakea! maka udara cenderung lebih mele%ati lubang tersebut dibanding traktus respiratorius yang seharusnya. "ehingga udara dari luar masuk ke kavum pleura le%at lubang tadi dan menyebabkan kolaps pada paru ipsi lateral. "aat ekspirasi! tekanan rongga dada meningkat! akibatnya udara dari kavum pleura keluar melalui lubang tersebut! kondisi ini disebut sebagai open pneumothora+.()!C E. Ge#ala klinis 4erdasarkan anamnesis! gejala dan keluhan yang sering muncul adalah
(& ! () (, !

* dirasakan mendadak dan makin lama makin berat. Penderita bernapas tersengal! pendek-pendek! dengan mulut terbuka.

1. "esak napas! didapatkan pada hampir ='-1''9 pasien. "eringkali sesak

,. $yeri dada! yang didapatkan pada C)-E'9 pasien. $yeri dirasakan tajam pada sisi yang sakit! terasa berat! tertekan dan terasa lebih nyeri pada gerak pernapasan. /. 4atuk-batuk! yang didapatkan pada ,)-/)9 pasien. &. Denyut jantung meningkat. ). .ulit mungkin tampak sianosis karena kadar oksigen darah yang kurang. ;. Tidak menunjukkan gejala (silent) yang terdapat pada )-1'9 pasien! biasanya pada jenis pneumotoraks spontan primer.

10

4erat ringannya keadaan penderita tergantung pada tipe pneumotoraks tersebut! (, * 1. Pneumotoraks tertutup atau terbuka! sering tidak berat ,. Pneumotoraks ventil dengan tekanan positif tinggi! sering dirasakan lebih berat /. 4erat ringannya pneumotoraks tergantung juga pada keadaan paru yang lain serta ada tidaknya jalan napas. &. $adi cepat dan pengisian masih cukup baik bila sesak masih ringan! tetapi bila penderita mengalami sesak napas berat! nadi menjadi cepat dan kecil disebabkan pengisian yang kurang. $. Pe e"iksaan fisik Pada pemeriksaan fisik torak didapatkan (/ ! (& * 1. #nspeksi * a. b. c. ,. a. b. c. /. a. b. &. Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit (hiper ekspansi dinding dada Pada %aktu respirasi! bagian yang sakit gerakannya tertinggal Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat Pada sisi yang sakit! ruang antar iga dapat normal atau melebar #ktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit "uara ketok pada sisi sakit! hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar 4atas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat! apabila tekanan intrapleura tinggi 1uskultasi * a. b. Pada bagian yang sakit! suara napas melemah sampai menghilang "uara vokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negatif

Palpasi *

Perkusi *

11

G. Pe e"iksaan Penun#ang Ra%i!l!gis 1. Foto <Gntgen 0ambaran radiologis yang tampak pada foto rGntgen kasus pneumotoraks antara lain (;!C * a. 4agian pneumotoraks akan tampak lusen! rata dan paru yang kolaps akan tampak garis yang merupakan tepi paru. .adang-kadang paru yang kolaps tidak membentuk garis! akan tetapi berbentuk lobuler sesuai dengan lobus paru. b. Paru yang mengalami kolaps hanya tampak seperti massa radio opaHue yang berada di daerah hilus. .eadaan ini menunjukkan kolaps paru yang luas sekali. 4esar kolaps paru tidak selalu berkaitan dengan berat ringan sesak napas yang dikeluhkan. c. Iantung dan trakea mungkin terdorong ke sisi yang sehat! spatium intercostals melebar! diafragma mendatar dan tertekan ke ba%ah. 1pabila ada pendorongan jantung atau trakea ke arah paru yang sehat! kemungkinan besar telah terjadi pneumotoraks ventil dengan tekanan intra pleura yang tinggi.

0ambar E. foto Pneumothora+ dengan bayangan udara dalam cavum pleura memberikan bayangan radiolusen yang tanpa struktur jaringan paru (avascular pattern

12

d. Pada pneumotoraks perlu diperhatikan kemungkinan terjadi keadaan sebagai berikut (/!= * 1 Pneumomediastinum! terdapat ruang atau celah hitam pada tepi jantung! mulai dari basis sampai ke apeks. Jal ini terjadi apabila pecahnya fistel mengarah mendekati hilus! sehingga udara yang dihasilkan akan terjebak di mediastinum. , Bmfisema subkutan! dapat diketahui bila ada rongga hitam diba%ah kulit. Jal ini biasanya merupakan kelanjutan dari pneumomediastinum. -dara yang tadinya terjebak di mediastinum lambat laun akan bergerak menuju daerah yang lebih tinggi! yaitu daerah leher. Di sekitar leher terdapat banyak jaringan ikat yang mudah ditembus oleh udara! sehingga bila jumlah udara yang terjebak cukup banyak maka dapat mendesak jaringan ikat tersebut! bahkan sampai ke daerah dada depan dan belakang. / 4ila disertai adanya cairan di dalam rongga pleura! maka akan tampak permukaan cairan sebagai garis datar di atas diafragma (air fluid level .

0ambar 1'.Jidropneumotoraks!bagian yang ditunjuk anak panah (air fluid level

13

0ambar 11. Tension Pneumothora+ total kiri dengan cairan (hidropneumothora+ mendorong jantung! trakea! ke kontralateral.

,. CT scan thorax CT-scan toraks lebih spesifik untuk membedakan antara emfisema bullosa dengan pneumotoraks! batas antara udara dengan cairan intra dan ekstrapulmoner dan untuk membedakan antara pneumotoraks spontan primer dan sekunder.(E

14

0ambar 1,. 0ambaran Ct "can Pneumotoraks potongan a+ial tampak terjadinya colaps paru

udara dan

0ambar 1/. 0ambaran Ct "can Jidropneumotoraks

/. -"0 Thoraks Penggunaan -"0 untuk mendiagnosis pneumotoraks masih dalam pengembangan. Di beberapa pusat trauma! pendeteksian pneumotoraks

15

sudah dimasukkan sebagai bagian dari pemeriksaan F1"T (Focused 1bdominal "onography for Trauma . -dara terlokalisir dalam kavum pleura paling bagus terlihat pada posisi terlentang dengan posisi probe dipegang tegak lurus di dinding anterior dada. .edalaman pneumotoraks tidak dapat diukur. Pneumotoraks umumnya didiagnosis dengan tidak terdapat tanda gerakan normal pleura viseral dan parietal seperti ekor komet dan terdapat gambaran gema yang berlebihan. 3perator handal diperlukan untuk menganalisa gambaran ini.(1'

0ambar 1&. 0ambaran -"0 Thoraks $ormal dan Pneumotoraks

H. Penatalaksanaan Tujuan utama penatalaksanaan pneumotoraks adalah untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura dan menurunkan kecenderungan untuk kambuh lagi. Pada prinsipnya! penatalaksanaan pneumotoraks adalah sebagai berikut * 1. 3bservasi dan Pemberian 3, 1pabila fistula yang menghubungkan alveoli dan rongga pleura telah menutup! maka udara yang berada didalam rongga pleura tersebut akan diresorbsi. (aju resorbsi tersebut akan meningkat apabila diberikan tambahan 3,. 3bservasi dilakukan dalam beberapa hari dengan foto
(,

toraks serial tiap 1,-,& jam pertama selama , hari ,. Tindakan dekompresi

. Tindakan ini

terutama ditujukan untuk pneumotoraks tertutup dan terbuka (& .

16

Jal ini sebaiknya dilakukan sea%al mungkin pada kasus pneumotoraks yang luasnya :1)9. Pada intinya! tindakan ini bertujuan untuk mengurangi tekanan intra pleura dengan membuat hubungan antara rongga pleura dengan udara luar dengan cara (, * a. 2enusukkan jarum melalui dinding dada terus masuk rongga pleura! dengan demikian tekanan udara yang positif di rongga pleura akan berubah menjadi negatif karena mengalir ke luar melalui jarum tersebut (, ! (& . b. 2embuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil * 1 Dapat memakai infus set Iarum ditusukkan ke dinding dada sampai ke dalam rongga pleura! kemudian infus set yang telah dipotong pada pangkal saringan tetesan dimasukkan ke botol yang berisi air. "etelah klem penyumbat dibuka! akan tampak gelembung udara yang keluar dari ujung infus set yang berada di dalam botol (& . , Iarum abbocath Iarum abbocath merupakan alat yang terdiri dari gabungan jarum dan kanula. "etelah jarum ditusukkan pada posisi yang tetap di dinding toraks sampai menembus ke rongga pleura! jarum dicabut dan kanula tetap ditinggal. .anula ini kemudian dihubungkan dengan pipa plastik infus set. Pipa infuse ini selanjutnya dimasukkan ke botol yang berisi air. "etelah klem penyumbat dibuka! akan tampak gelembung udara yang keluar dari ujung infuse set yang berada di dalam botol (& . / Pipa water sealed drainage (!S") Pipa khusus (toraks kateter) steril! dimasukkan ke rongga pleura dengan perantaraan troakar atau dengan bantuan klem penjepit. Pemasukan troakar dapat dilakukan melalui celah yang telah dibuat dengan bantuan insisi kulit di sela iga ke-& pada linea mid aksilaris atau pada linea aksilaris posterior.

17

"elain itu dapat pula melalui sela iga ke-, di garis mid klavikula. /. Torakoskopi 5aitu suatu tindakan untuk melihat langsung ke dalam rongga toraks dengan alat bantu torakoskop. &. Torakotomi ). Tindakan bedah (& a. b. Dengan pembukaan dinding toraks melalui operasi! kemudian dicari lubang yang menyebabkan pneumotoraks kemudian dijahit Pada pembedahan! apabila ditemukan penebalan pleura yang menyebabkan paru tidak bias mengembang! maka dapat dilakukan dekortikasi. c. d. Dilakukan resesksi bila terdapat bagian paru yang mengalami robekan atau terdapat fistel dari paru yang rusak Pleurodesis. 2asing-masing lapisan pleura yang tebal dibuang! kemudian kedua pleura dilekatkan satu sama lain di tempat fistel. I. Peng!&atan Ta &ahan 1. 1pabila terdapat proses lain di paru! maka pengobatan tambahan ditujukan terhadap penyebabnya. 2isalnya * terhadap proses T4 paru diberi 31T! terhadap bronkhitis dengan obstruksi saluran napas diberi antibiotik dan bronkodilator (& . ,. #stirahat total untuk menghindari kerja paru yang berat (& . /. Pemberian antibiotik profilaksis setelah setelah tindakan bedah dapat dipertimbangkan! untuk mengurangi insidensi komplikasi! seperti emfisema (/ . I. Reha&ilitasi'() 1. Penderita yang telah sembuh dari pneumotoraks harus dilakukan pengobatan secara tepat untuk penyakit dasarnya.

18

,. -ntuk sementara %aktu! penderita dilarang mengejan! batuk atau bersin terlalu keras. /. 4ila mengalami kesulitan defekasi karena pemberian antitusif! berilah laksan ringan. &. .ontrol penderita pada %aktu tertentu! terutama kalau ada keluhan batuk! sesak napas.

(12P#<1$ Contoh-contoh gambaran radiologis pneumotoraks *

19

0ambar 1). Foto toraks pasien dengan P"P akibat ruptur bleb lobus kiri atas.

0ambar 1;. $eonatus dengan tension pneumothorax kanan. Terdapat deviasi trakea ke kiri.

20

0ambar 1C. Foto toraks pria tua yang dikirim ke #C- postoperatif. Terlihat pneumotoraks sisi kanan akibat salah posisi small bowel feeding tube. Perhatikan depresi hemidiafragma kanan dan pergeseran mediastinum ke kiri yang mengindikasikan tension pneumothorax.

0ambar 1=. Tension pneumothorax spontan luas.

21

0ambar 1E. Pneumotoraks sisi kiri baru pada pasien dengan ventilasi mekanis.

0ambar ,'. Pasien di #C- yang menderita pneumoperikardium akibat barotrauma.

22

0ambar ,1. Tension pneumothorax sisi kiri! mediastinum bergeser ke kanan! deep sulcus sign! dan subpulmonic pneumothora+.

0ambar ,,. Foto posisi lateral pada tension dan traumatic pneumothorax.

23

BAB III KESI*PULAN 1. Pneumotoraks merupakan suatu keadaan dimana cavum pleura terisi oleh udara! sehingga jaringan paru terdesak dan menimbulkan gangguan pengembangannya rongga dada saat proses respirasi. Pasien sering mengeluhkan adanya sesak napas dan nyeri dada. ,. Pneumotoraks dapat terjadi baik secara spontan maupun traumatik. Dan menurut fistel yang terbentuk! maka pneumotoraks dapat bersifat terbuka! tertutup dan ventil (tension . /. &. ). Diagnosis pneumotoraks dilakukan berdasarkan anamnesis! pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang radiologis. Teknik pemeriksaan radiologis untuk diagnosis pneumotoraks dapat berupa foto rontgen toraks! ct scan toraks! atau usg toraks. Pada hasil foto rGntgen berupa gambaran translusen tanpa adanya corakan bronkovaskuler pada lapang paru yang terkena! disertai adanya garis putih yang merupakan batas paru (colaps line). ;. CT-scan toraks lebih spesifik untuk membedakan antara emfisema bullosa dengan pneumotoraks! batas antara udara dengan cairan intra dan ekstrapulmoner dan untuk membedakan antara pneumotoraks spontan primer dan sekunder. C. 0ambaran pneumotoraks pada -"0* tidak terdapat tanda gerakan normal pleura viseral dan parietal seperti ekor komet dan terdapat gambaran gema yang berlebihan. =. Prinsipnya penanganan pneumotoraks berupa observasi dan pemberian 3, yang dilanjutkan dengan dekompresi. Pneumotoraks yang berat dapat dilakukan tindakan pembedahan.

24

DA$TAR PUSTAKA

1.
2.

0uyton! 1rthur! C. Jall! Iohn! B. #uku $%ar &isiologi 'edokteran. Bdisi E. Iakarta * B0CK 1EEC. p. )E=. 1lsagaff! Jood. 2ukty! J. 1bdul. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Su"a&a+a , Ai"langga Uni-e"sit+ P"ess. /001. 2. 34/5361 <asad! "jahriar .<adiologiDiagnostik. Iakarta * #ndonesia -niversityK ,''=. P. 1,' 4o%man! Ieffrey! 0lenn. Pneumothorax, Tension and Traumatic( -pdated* ,'1' 2ay ,CK cited ,'11 Ianuary 1'. 1vailable from http*DDemedicine.medscape.comDarticleD=,C))1

3.
4.

5. 6.

Price! "ylvia 1. dan(orrainne 2. 7illson.,''=. Patofisiologi .onsep .linis ProsesProses Penyakit. 6ol ,. Bd. C. Iakarta B0C. "udoyo! 1ru! 7. "etiyohadi! 4ambang. 1l%i! #drus. .! 2arcellus! "imadibrata. "etiati! "iti. #uku $%ar )lmu Pen*akit "alam( Iilid ##. Bdisi #6. Iakarta * Pusat Penerbitan Departemen #lmu Penyakit Dalam Fakultas .edokteran -niversitas #ndonesiaK ,'';. p. 1';/.

7.

"chiffman! 0eorge. "toppler! 2elissa! Conrad. Pneumothora+ (Collapsed (ung . Cited * ,'11 Ianuary 1'. 1vailable from * http*DD%%%.medicinenet.comDpneumothora+Darticle.htm

8. 9.

Palmer! dkk. 1EE). Petun%uk +embaca &oto untuk "okter ,mum. Iakarta* B0C. <asad! "jahriar. ,''). -adiologi "iagnostik .disi 'edua. Iakarta* 4alai Penerbit F.-#.

10. 1pri (yanda! 4udhi 1ntariksa! Blisna "yahruddin.,'11.,ltrasonografi Toraks( Departemen Pulmonologi dan #lmu .edokteran <espirasi F.-#L <" Persahabatan! Iakarta

25

26

You might also like