You are on page 1of 33

BAB I PENDAHULUAN

Saluran gastrointestinal (GI) adalah jalur (panjang totalnya 23 sampai 26 kaki) yang berjalan dari mulut melalui esophagus, lambung, dan usus sampai anus. Bagian sisa dari saluran GI dai dalam rongga peritoneal. ambung ditempatkan di bagian atas abdomen sebelah kiri dari garis tengah tubuh tepat di ba!ah dia"ragma kiri. ambung adalah suatu kantung yang dapat berdistensi dengan kapasitas kira#kira $%&& ml. 'sus halus adalah segmen paling panjang dari saluran GI yang jumlah panjangnya kira#kira dua pertiga dari panjang total sauran. (ertemuan antara usus halus dan besar terletak di bagian ba!ah kanan duodenum. Bagian ujung dari usus besar terdiri dari dua bagian yaitu kolon sigmoid dan re)tum. 'ntuk melakukan "ungsinya, semua sel tubuh memerlukan nutrient. *utrient ini harus diturunkan dari masukan makanan yang terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, +itamin, dan mineral. ,ungsi utama pen)ernaan dari saluran GI yang berhubungan dengan memeberikan kebutuhan tubuh ini .eme)ahkan partikel makanan ke dalam bentuk molekuler untuk di)erna .engabsorpsi hasil pen)ernaan dalam bentuk molekul ke)il ke dalam aliran darah .engeliminasi makanan yang tidak ter)erna dan terabsorpsi dan produk sisa lain dari tubuh (rosedur diagnosti) yang memebantu mengenali adanya penyakit lambung dan duodenum adalah pemeriksaan radiologis dengan barium, uji napas, uji serologis analisis lambung, dan endoskopi menggunkan gastroskop serat opti) "leksibel. (ersyara"an lambung sepenuhnya berasal dari system sara" otonom. Suplai sara" parasimpatis untuk lambung dan duodenum dihantarkan ke dan dari abdomen melalui sara" +agus. .ual dan muntah merupakan gejala dan tanda yang sering menyertai gangguan GI, demikian juga dengan penyakit#penyakit lain. .ual dan muntah dapat di anggap sebagai suatu "enomena yang terjadi dalam tiga stadium, yaitu .ual, dapt dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak di belakang tenggorokan dan epigastrum bahkan sering menyebabakan muntah. /erdapat
Page | 1

berbagai perubahan akti+itas saluran )erna yang berkaitan dengan mual seperti meningkatnya sali+a, menurunnya tonus lambung, dan peristalti). 0et)hing, adalah suatu usaha in+olunter untuk muntah, seringkali menyertai mual dan terjadi sebelum muntah terdiri atas gerakan pernapasan spasmodik mela!an glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan dia"ragma. .untah, dide"inisikan sebagai suatu re"le1 yang menyebabkan dorongan ekspulsi isi lambung atau usus atau keduanya ke mulut. .untah di anggap penting karena dapat menjadi indi)ator berbagai keadaan seperti obstruksi usus, in"eksi, nyeri, penyakit metaboli), kehamilan, dan lain#lain. Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dpat bersi"at akut, kronis, di"us, atau lokal. Gastritis adalah in"lamasi dari mukosa lambung. Gastritis adalah perdangan pada lambung dan merupakan gangguan yang sering terjadi dengan karakteristik adanya anoreksia, rasa penuh dan tidak enak pada epigastrium, mual dan muntah. 2ari ketiga de"inisi di atas, dapat disimpulkan bah!a gastritis adalah in"lamasi atau peradangan pada dinding lambung terutama pada mukosa lambung dapat bersi"at akut dan kronik. 2ua jenis gastritis yang sering terjadi adalah gastritis super"i)ial akut dan gastritis atro"ik kronis Gastritis 3kut .erupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabya dengan tanda dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel in"lamasi akut dan neutro"il serta bersi"at jinak dan s!asirna merupakan repons mukosa lambung terhadap berbagai iritan lokal. Gastritis 4ronik (enyebabnya tidak jelas, sering bersi"at multi "aktor dengan perjalanan klinik yang ber+ariasi. 4elainan ini berkaitan erat dengan in"eksi 5. pylori. (enyebab gastritis adalah obat analgetik anti in"lamasi terutama aspirin, bahan kimia, misalnya lisol, merokok, al)ohol, stres "isik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal perna"asan, gagal ginjal, kerusakan susunan sara" pusat6 re"luk usus lambung (Inayah, 2&&7, hal - %8). Gastritis juga dapat disebabkan oleh obat#obatan terutama aspirin dan obat anti in"lamasi non steroid (3I*S), juga dapat disebabkan oleh gangguan
Page | 2

mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan sepsis (.ansjoer, 3ri", $999, hal - 792). KASUS 3 *y. , 73 tahun mengeluh mual dan muntah yang sering (proyektil), selain itu pasie mengatakan nyei dibagian perut. Saat pengkajian didapatkan S- 38,7 :, /2 $&&;6& mm5g, ,( $81;mnt ,* $&&1;mnt. 0i!ayat *y. melemah. ingkup diskusia. 4emungkinan diagnosa pada kasus diatas adalah.. b. =elaskan bagaimana pato"isiologi kasus diatas sampai mun)ulnya gejala#gejala tersebut> ). 4omplikasi apa saja yang dapat terjadi pada kasus diatas> d. (emeriksaan penunjang apa saja yang sebaiknya dilakukan untuk menge+aluasi pasien tersebut> e. Sebutkan jenis obat#obatan yag digunakan untuk mengatasi masalah utama dan man"aatnya pada kasus diatas> ". =elaskan inter+ensi bedah yang sering dilakukan pada kasus diatas dan jelaskan peran pera!at dalam inter+ensi tersebut> g. /uliskan diagnosa kepera!atan yang sering mun)ul pada kasus diatas dan tulislah $ renpra untuk diagnosis utama saja> mengalami gastritis kronis sejak % tahun yang lalu.hasil pemeriksaan ditemukan keadaan umum lemah, abdomen distensi < perkusi hypertympani, bising usus

BAB II PEMBAHASAN
Page | 3

1. Diagnosa medis pada kasus diatas adalah- Gastritis kronis tipe B a. 2e"inisi Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun (Soeparman, $999, hal - $&$). Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau oleh bakteri heli)oba)ter pylori (Brunner dan Suddart, 2&&&, hal $88). (enyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok. Gastritis kronis dapat menimbulkan keadaan atropi kelenjar#kelenjar lambung dan keadaan mukosa terdapat ber)ak#ber)ak penebalan ber!arna abu#abu atau abu#abu kehijauan (gastitis atropik). 5ilangnya mukosa lambung akhirnya akan mengakibatkan berkurangnya sekresi lambung dan timbulnya anemia pernisiosa. Gastritis atropik boleh jadi merupakan pendahuluan untuk karsinoma lambung. Gastritis kronis dapat pula terjadi bersamaan dengan ulkus peptikum atau mungkin terjadi setelah tindakan gastroyeyunostomi. Gastritis kronis dapat diklasi"ikasikan tipe 3 atau tipe B. /ipe 3 (sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel parietal, yang menimbulkan atropi dan in"iltrasi sel. 5al ini dihubungkan dengan penyakit otoimun, seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada "undus atau korpus dari lambung. /ipe B (kadang disebut sebagai gastritis 5. pylory) Ini dihubungkan dengan bakteri 5. pylory, "aktor diet seperti minum panas atau pedas, penggunaan obat#obatan dan alkohol, merokok atau re"luks isi usus kedalam lambung. Gastritis kronik paling sering dijumpai dan berhubungan dengan kuman 5eli)oba)ter pylori. 2iagnosis gastritis kronik ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan dilanjutkan dengan pemeriksaan hispatologi biopsy mukosa lambung. (erlu pula dilakukan kultur untuk membuktikan adanya in"eksi 5eli)oba)ter (ylori apalagi jika ditemukan ulkus baik pada lambung ataupun pada duodenum, mengingat angka kejadian yang )ukup tinggi yaitu hamper men)apai $&&?. 2ilakukan pula rapid ureum test (: @). :riteria minimal untuk menegakkan diagnosis 5.pylori jika hasil : @ dan atau (3 positi". 2ilakukan pula pemeriksaan serologi untuk 5.pylori sebagai diagnosis a!al. b. (enyebab Gastritis kronik

Page | 4

$) Gastritis 4ronik 2isebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang#ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel )hie". 4arena sel pariental dan sel )hie" hilang maka produksi 5: . (epsin dan "ungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta "ormasi ulser. 3spek imunologis 2apat dilihat dari ditemukannya autoantibody terhadap "a)tor intrinsik lambung dan sel partial pada pasien dengan anemia pernisiosa. 4asus ini jarang ditemukan. 3spek bakteriologi Salah satu bakteri penyebab gastritis adalah A Helicobacter pyloriB dan sering dijumpai berbentuk gastritis kronis akti" autrum. ,a)tor lain yang juga dapat menyebabkan gastritis kronis adalah re"luk kronik )airan pankreatobilier, asam empedu dan lisosetin, al)ohol berlebih, teh panas dan merokok. 2) Gastritis 3kut (enyebabnya adalah obat analgetik, anti in"lamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung), selain itu juga terdapat obat saly)ylat, indometha)in, sul"onamide, obat anti in"lamasi nonsteroid (3I*S) dan steroid yang berpegaruh terhadap timbulnya gastritis akut. Bahan kimia misal - lisol, alkohol, merokok, ka"ein lada, steroid dan digitalis. 3danya gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung - trauma, luka bakar, sepsis dan juga terdapat re"luk empedu.

). .ani"estasi 4linik Gastritis


Page | 5

$) Gastritis 4ronis 4ebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian ke)il mengeluh nyeri ulu hati, anore1ia, nausea, pusing, kelemahan dan rasa tidak nyaman pada abdomen dan pemeriksaan "isik tidak di jumpai kelainan. 2) Gastritis 3kut Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering mun)ul. 2itemukan pula perdarahan saluran )erna berupa hematemesis melena, kemudian disusul dengan tanda#tanda anemia pas)a perdarahan. Biasanya jika dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat ri!ayat penggunaan obat#obatan atau bahan kimia tertentu. . Pato!isio"ogi Gastritis a. Gastritis Kronik @bat # obatan, al)ohol, garam empedu atau enCim# enCim pan)reas dapat merusak mukosa lambung ( gastritis erosi+e) mengganggu pertahanan mukosa lambung dan memungkinkan di"usi kembali asam dan pepsin ke dalam jaringan lambung, hal ini menimbulkan peradangan. 0espons mukosa lambung terhadap kebanyakan penyebab iritasi tersebut adalah dengan regenerasi mukosa, karena itu gangguan D gangguan tersebut seringkali menghilang dengan sendirinya. 2engan iritasi yang terus menerus, jaringan menjadi meradang dapat terjadi perdarahan. .asuknya Cat# Cat seperti asam dan basa yang bersi"at korosi" mengakibatkan peradangan dan nekrosis pada dinding lambung ( gastritis korosi"). *ekrosis dapat mengakibatkan per"orasi dinding lambung dengan akibat berikutnya perdarahan dan peritonitis. Gastritis kronis dapat menimbulkan keadaan dengan atropi kalenjar# kalenjar lambung dan keadaan mukosa terdapat ber)ak# ber)ak penebalan ber!arna abu#abu atau abu kehijauan ( gastritis atopik). 5ilangnya mukosa lambung akhirnya akan berakibat berkurangnya sekresi lambung dan timbulnya anemia pernisiosa. Gastritis atopik dapat juga merupakan

Page | 6

pendahuluan untuk karsinoma lambung. Gastritis kronis dapat pula terjadi bersamaan dengan ulkus peptikum atau mungkin terjadi setelah tindakan gastroyeyunostomi. 5eli)oba)ter pylori merupakan bakteri gram negati". @rganisme ini menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desEuamasi sel dan mun)ulah respon radang kronis pada gaster yaitu - destruksi kelenjar dan metaplasia. .etaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster, misalnya dengan sel desEuamosa yang lebih kuat. 4arena sel desEuamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang. (ada saat men)erna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri. .etaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa. 4erusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan. b. Gastritis 3kut Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, Cat kimia misalnya obat#obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. (ada para yang mengalami stres akan terjadi perangsangan sara" simpatis *F (*er+us +agus) yang akan meningkatkan produksi asam klorida (5:l) di dalam lambung. 3danya 5:l yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia. Gat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang ber"ungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu "ungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut ter)erna. 0espon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus ber+ariasi diantaranya +asodilatasi sel mukosa gaster. apisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi 5:l (terutama daerah "undus) dan pembuluh darah. Fasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi 5:l meningkat. 3noreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. 0asa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak 5:l dengan mukosa gaster. 0espon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eks"eliasi (pengelupasan). Hks"eliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel
Page | 7

mukosa. 5ilangnya sel mukosa akibat erosi memi)u timbulnya perdarahan. (erdarahan yang terjadi dapat mengan)am hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam !aktu 27#78 jam setelah perdarahan.

3. Komp"ikasi Gastritis a. Gastritis 4ronik 4omplikasi yang timbul Gastritis 4ronik, yaitu gangguan penyerapan +itamin B $2, akibat kurang pen)erapan, B $2 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. b. Gastritis 3kut 4omplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gastritis akut adalah perdarahan saluran )erna bagian atas (S:B3) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syo)k hemoragik. 4husus untuk perdarahan S:B3, perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama. *amun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah 5. pylory, sebesar $&&? pada tukak duodenum dan 6&#9& ? pada tukak lambung. 2iagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi. #. Pemeriksaan Diagnostik $ Pen%n&ang a. (emeriksaan diagnosti' Gastritis kronik tipe A (erkaitan dengan tidak adan)a ata% renda*n)a kadar asam *idrok"orida Gastritis kronik tipe B (erkaitan dengan *iperk"orida (ada Gastroskopi gastrointestina" (agian atas+ serangkaian pemeriksaan sinar,-+ dan pemeriksaan *isto"ogis. Pada pemeriksaan Endoskopi di dapatkan adan)a gam(aran "esi m%kosa ak%t dim%kosa "am(%ng (er%pa erosi ata% %"k%s dangka" dengan tepi rata. HG2 (Hso"agogastriduodenoskopi) I tes diagnostik kun)i untuk perdarahan GI atas, dilakukan untuk melihat sisi perdarahan ; derajat ulkus jaringan ; )edera.
Page | 8

.inum barium dengan "oto rontgen I dilakukan untuk membedakan diganosa penyebab ; sisi lesi.

3nalisa gaster I dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji akti+itas sekretori mukosa gaster, )ontoh peningkatan asam hidroklorik dan pembentukan asam nokturnal penyebab ulkus duodenal. (enurunan atau jumlah normal diduga ulkus gaster, dipersekresi berat dan asiditas menunjukkan sindrom Gollinger# Hllison.

3ngiogra"i I +askularisasi GI dapat dilihat bila endoskopi tidak dapat disimpulkan atau tidak dapat dilakukan. .enunjukkan sirkulasi kolatera dan kemungkinan isi perdarahan.

3milase serum I meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah diduga gastritis. (2oengoes, $999, hal - 7%6)

b. (emeriksaan laboratorium 4ultur - untuk membuktikan adanya in"eksi Helicobacter pylori : @ ( 0apid ureum test) - untuk menegakkan diagnosis H.pylori (emeriksaan serologi untuk H.pylori - sebagai diagnosis a!al 3nalisis )airan lambung - untuk memperjelas diagnosis

). (emeriksaan radiologi Hndoskopi - meliputi topogra"i dan gambaran endoskopinya dimana gambaran endoskopinya meliputi - Hritematous ; eksudati", Hrosi "lat, erosi raised, atro"i, hemoragik, hyperplasia rugae. 5ispatologi dengan melakukan biopsy pada semua segmen lambung dimana hasilnya meliputi Htiologi .enyebutkan ada tidaknya bakteri 5eli)oba)ter (ylori /opogra"i

Page | 9

.eliputi gastritis kronis antrum, korpus atau gastritis dengan predomonasi antrum atau korpus. .or"ologi .enerangkan tentang in"lamasinya, akti+itas radang, metaplasia intestinal, Helicobacter pylori. .. Pengo(atan Gastritis kronis (engobatan gastritis bertujuan untuk .engatasi kedaruratan medis yang terjadi .engatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai (emberian obat#obat antasid atau obat#obat ulkus lambung yang lain

a. (engobatan Gastritis 4ronis adalah 2apat diatasi dengan memodi"ikasi diet pasien, diet makan lunak diberikan sedikit tapi lebih sering. .engurangi stress dan meningkatkan istirahat 5eli)oba)ter (ylori diatasi dengan antiobiotik (seperti tetra)iklin, amo1illin, kolitromisin, metronidaCol) dan garam bismuth (pepto#bismol). $) 3mo1i)illin Indikasi - in"eksi kulit dan jaringan lunak, saluran na"as, saluran kemih, dan kelamin, antiba)terial spe)trum luas, pro"ilaksis untuk endokarditis. 4I - hipersensiti" terhadap antibioti) beta laktam (peni)illin, )e+alosporin) (eringatan - leukemia lim"atik, hamil, laktasi H"ek samping - ruang makulopopular eritematosus, urtikaria, serum si)kness, ana"ilaksis, gangguan GI, reaksi hematologi.
Page | 10

2osis - de!asa dan anak dengan berat badan lebih dari 2& kg I 2%&#%&& mg tiap 8 jam, anak dengan BB J 2& kg I 2&#7& mg;kgBB per hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam (enggunaan oral - dapat diberikan bersama makanan agar di absorpsi lebih baik dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada GI. Interaksi obat - probenesit, allopurinol 2) /etra)iklin Indikasi - In"eksi saluran na"as, GI, saluran kemih, kulit < jaringan lunak. 4ontra indikasi- 5ipersensiti+itas, gangguan ginjal berat, hamil, anak J $2 tahun. (eringatan - laktasi, gangguan hati, miastenia gra+is. H"ek samping- Gangguan GI, Super in"eksi, hepatotoksik, ne"rotoksik. Interaksi obat- 3bsorpsi dikurangi oleh antasida, susu, obat hepatotoksik. 4erja obat dipengaruhi oleh peni)illin, kontrasepsi oral. .eningkatkan e"ek anti koagulan. 2osis - 7K $ kapsul sehari 3) .etronidaCole Indikasi - In"eksi karena bakteri anaerob, atau karena bakteri yang sensiti+e terhadap metronidaCole. (en)egahan in"eksi anaerob pra dan pas)a operasi amubiasis, trikhomoniasis. 4ontra indikasi5ipersensiti" terhadap metronidaCole atau turunan

metronidaCole, hamil trimester I. H"ek samping- .ual muntah, rasa tidak enak pada abdomen, rasa logam pada lidah, diare, neuropati peri"er, leu)openia, dan trombositopenia sementara.
Page | 11

3plasia sumsum tulang, urine ber!arna gelap, ruam eritematosus, peruritus, "oto sensiti+itas. /rombo"lebitis, hipertensi, in"ark miokard, rheumatoid arthritis. 2osis - In"eksi karena bakteri anaerob de!asa- a!al $% mg;kg BB b. (engobatan Gastritis 3kut Instruksikan pasien untuk menghindari alkohol. Bila pasien mampu makan melalui mulut diet mengandung giCi dianjurkan. Bila gejala menetap, )airan perlu diberikan se)ara parenteral. 'ntuk menetralisir asam gunakan antasida umum. 'ntuk menetralisir alkali gunakan jus lemon en)er atau )uka en)er. (embedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau per"orasi. 0eaksi lambung diperlukan untuk mengatasi obstruksi pilorus. /. Proses Pem(eda*an (ada penyakit gastritis kronis, tidak terdapat proses pembedahan. (enatalaksanaan pada gastritis kronis hanya menggunakan obat#obatan yang di anjurkan dan melakukan diet serta mengurangi rasa stres pada penderita. (roses pembedahan dilakukan pada penderitagastritis akut. (embedahan tersebut dilakukan jika dalam keadaan darurat, yang tujuannya untuk mengangkat gangren atau per"orasi. 0. As%*an Kepera1atan a. ,okus (engkajian 3kti+itas ; Istirahat Gejala - kelemahan, kelelahan /anda - takikardia, takipnea ; hiper+entilasi (respons terhadap akti+itas)

Sirkulasi
Page | 12

Gejala hipotensi (termasuk postural) takikardia, disritmia (hipo+olemia ; hipoksemia) kelemahan ; nadi peri"er lemah pengisian kapiler lambar ; perlahan (+asokonstriksi)

/anda !arna kulit - pu)at, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah) kelemahan kulit ; membran mukosa I berkeringat (menunjukkan status syok, nyeri akut, respons psikologik)

Integritas ego Gejala - "aktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja), perasaan tak berdaya. /anda - tanda ansietas, misal - gelisah, pu)at, berkeringat, perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar Hliminasi Gejala - ri!ayat pera!atan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan gastro interitis (GI) atau masalah yang berhubungan dengan GI, misal - luka peptik ; gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster. (erubahan pola de"ekasi ; karakteristik "eses. /anda nyeri tekan abdomen, distensi Bunyi usus - sering hiperakti" selama perdarahan, hipoakti" setelah perdarahan 4arakteristik "eses - diare, darah !arna gelap, ke)oklatan atau kadang#kadang merah )erah, berbusa, bau busuk (steatorea) 4onstipasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida).

5aluaran urine - menurun, pekat


Page | 13

.akanan ; :airan Gejala 3noreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal). .asalah menelan - )egukan *yeri ulu hati, senda!a bau asam, mual ; muntah /anda muntah - !arna kopi gelap atau merah )erah, dengan atau tanpa bekuan darah .embran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronis). *eurosensi Gejala - 0asa berdenyut, pusing ; sakit kepala karena sinar, kelemahan. /anda - /ingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak )enderung tidur, disorientasi ; bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada +olume sirkulasi ; oksigenasi) *yeri ; 4enyamanan Gejala *yeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih, nyeri hebat tiba# tiba dapat disertai per"orasi. 0asa ketidaknyamanan ; distres samar#samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut). *yeri epigastrum kiri sampai tengah ; atau menyebar ke punggung terjadi $#2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulus gaster). *yeri epigastrum kiri sampai ; atau menyebar ke punggung terjadi kurang lebih 7 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal). /ak ada nyeri (+arises eso"egeal atau gastritis). ,aktor pen)etus - makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat# obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibupro"en), stresor psikologis.
Page | 14

/anda - !ajah berkerut, berhati#hati pada area yang sakit, pu)at, berkeringat, perhatian menyempit

4eamanan Gejala - alergi terhadap obat ; sensiti" misal - 3S3 /anda - peningkatan suhu , Spider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis ; hipertensi portal) (enyuluhan ; (embelajaran Gejala - adanya penggunaan obat resep ; dijual bebas yang mengandung 3S3, alkohol, steroid. *S3I2 menyebabkan perdarahan GI. /anda - 4eluhan saat ini dapat diterima karena (misal - anemia) atau diagnosa yang tak berhubungan (misal - trauma kepala), "lu usus, atau episode muntah berat. .asalah kesehatan yang lama misal - sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan makan. Data S%(&ekti! a. .ual dan (proyektil), b. *yeri dibagian perut Data 2(&ekti! sering a. S- 38,7 : b. /2 -$&&;6& mmhg, ). ,(- $81;mnt d. ,n- $&&1;mnt e. .engalami gastritis kronis sejak % tahun yang lalu ". 4eadaan umum lemah, distensi dan perkusi hypertympani, h. Bising usus melemah. g. 3bdomen

muntah

yang

Diagnosa Kepera1atan 1
Page | 15

A *yeri (akut ; kronis) berhubungan dengan in"lamasi mukosa lambung dan iritasi lambung A 3%&%an 4 *yeri dapat berkurang;hilang. Kriteria Hasi" 4 *yeri hilang;terkontrol, tampak rileks dan mampu tidur;istirahat, skala nyeri menunjukkan angka &.

Intr5ensi 6asiona" $. :atat keluhan nyeri, termasuk lokasi, $. nyeri tidak selalu ada tetapi bila ada lamanya, intensitas (skala &#$&) 2. 4aji ulang "aktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri 3. Berikan makanan sedikit tapi sering sesuai indikasi untuk pasien 7. Bantu latihan rentang gerak akti" atau pasi" %. Berikan pera!atan oral sering dan tindakan kenyamanan, misal - pijatan punggung, perubahan posisi 6. 4olaborasi, Berikan obat sesuai harus dibandingkan dengan gejala nyeri pasien sebelumnya, dimana dapat membantu mendiagnosa etiologi perdarahan dan terjadinya komplikasi. 2. membantu dalam membuat diagnosa dan kebutuhan terapi. 3. makanan mempunyai e"ek penetralisir asam, juga menghan)urkan kandungan gaster. .akan sedikit men)egah distensi dan haluaran gastrin. 7. menurunkan meminimalkan ketidaknyamanan. %. na"as bau karena tertahannya sekret mulut menimbulkan tak na"su makan (misal dan dapat meningkatkan mual. kekakuan nyeri sendi, ;

indikasi, misal 3ntasida 3ntikolinergik belladonna, atropin)

Page | 16

6. 0asional pemberian obat menurunkan keasaman gaster

dengan absorbsi atau dengan menetralisir kimia. 2iberikan pada !aktu tidur untuk menurunkan menekan memperlambat nokturnal sehubunga Diagnosa Kepera1atan A 0esti gangguan keseimbangan +olume )airan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah A 3%&%an 4 0esti gangguan keseimbangan )airan tidak terjadi. Kriteria Hasi" 4 .embran mukosa lembab, turgor kulit baik, elektrolit kembali normal, pengisian kapiler ber!arna merah muda, tanda +ital stabil, input dan output seimbang. motilitas produksi gaster, asam,

pengosongan

gaster, dan menghilangkan nyeri

Inter5ensi 6asiona" $. :atat karakteristik muntah dan ; atau $. membantu drainase. 2. 3!asi masukan dan haluaran empedu dihubungkan dengan perubahan berat 4andungan

dalam kuning "ekal

membedakan kehijauan menunjukkan


Page | 17

penyebab distres gaster. 4andungan menunjukkan bah!a pilorus terbuka.

badan. 'kur kehilangan darah ; )airan melalui muntah, penghisapan gaster ; la+ase, dan de"ekasi. 3. (ertahankan tirah baring, men)egah muntah dan tegangan pada saat de"ekasi. =ad!alkan akti+itas untuk memberikan periode istirahat tanpa gangguan. 7. /inggikan kepala tempat tidur selama pemberian antasida. %. 4olaborasi Berikan )airan ; darah sesuai indikasi Berikan obat sesuai indikasi seperti 0anitidin (Canta)), niCatidin (a)id). 6. (emberian 3ntasida (misal - 3mphojel, .aalo1, .ylanta, 0iopan) L. (emberian 3ntiemetik (misal ;

obstruksi usus. 2arah merah )erah menandakan adanya atau perdarahan arterial akut. 2. memberikan pedoman untuk

penggantian )airan. 3. akti+itas ; muntah meningkatkan

tekanan intra#abdominal dan dapat men)etuskan perdarahan lanjut. 7. men)egah re"leks gaster pada aspirasi antasida dimana dapat menyebabkan komplikasi paru serius. %. 0asional untuk kolaborasi penggantian )airan tergantung pada derajat hipo+olemia dan lamanya perdarahan (akut atau kronis) penghambat histamin 52

menurunkan produksi asam gaster. metoklopramid reglan,proklorperaCine ; )ampaCine). 6. 2apat digunakan p5 gaster untuk pada

mempertahankan

tingkat 7,% atau lebih tinggi untuk menurunkan risiko perdarahan ulang. L. menghilangkan mual dan men)egah muntah.

Page | 18

ULKUS PEP3IKUM
1. De!inisi U"k%s Peptik%m 'lkus peptikum adalah ekska+asi (area berlubang) yang terbentuk dalam dinding mukosa lambung, pylorus, duodenum atau esophagus. 'lkus peptikum sering disebut sebagai ulkus lambung, duodenal atau eso"ageal, tergantung pada lokasinya. 'lkus ini disebabkan oleh erosi area terbatas dari membrane mukosa. 'lkus peptikum lebih mungkin terjadi pada duodenum daripada lambung. Biasanya ini terjadi se)ara tunggal,tetapi dapat terjadi dalam bentuk multiple. 'lkus peptikum kronis )enderung terjadi pada kur+atura minor dari lambung, dekat pylorus. 'lkus peptikum adalah erosi mukosa gastro intestinal yang disebabkan oleh terlalu banyaknya asam hidroklorida dan pepsin. .eskipun ulkus dapat terjadi pada oso"agus, lokasi paling umum adalah duodenum dan lambung (Mardell, $99&). . Pato!isio"ogi %"k%s peptik%m 'lkus peptikum terjadi pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat menahan kerja asam lambung pen)ernaan(asam hidro)hlorida dan pepsin). Hrosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam peptin, atau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. .ukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mukus yang )ukup bertindak sebagai barier terhadap asam klorida. Sekresi lambung terjadi pada 3 "ase yang serupa a. Se"alik ,ase pertama ini dimulai dengan rangsangan seperti pandangan, bau atau rasa makanan yang bekerja pada reseptor kortikal serebral yang pada gilirannya merangsang
Page | 19

sara" +agal. Intinya, makanan yang tidak menimbulkan na"su makan menimbulkan sedikit e"ek pada sekresi lambung. Inilah yang menyebabkan makanan sering se)ara kon+ensional diberikan pada pasien dengan ulkus peptikum. Saat ini banyak ahli gastroenterology menyetujui bah!a diet saring mempunyai e"ek signi"ikan pada keasaman lambung atau penyembuhan ulkus. *amun, akti+itas +agal berlebihan selama malam hari saat lambung kosong adalah iritan yang signi"ikan. b. ,ase lambung (ada "ase ini asam lambung dilepaskan sebagai akibat dari rangsangan kimia!i dan mekanis terhadap reseptor dibanding lambung. 0e"leks +agal menyebabkan sekresi asam sebagai respon terhadap distensi lambung oleh makanan. ). ,ase usus .akanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormon(dianggap menjadi gastrin) yang pada !aktunya akan merangsang sekresi asam lambung. Seseorang mungkin mengalami ulkus peptikum karena satu dari dua "a)tor ini a. 5ipersekresi asam pepsin (ada manusia, sekresi lambung adalah )ampuran mukokolisakarida dan mukoprotein yang disekresikan se)ara kontinyu melalui kelenjar mukosa. .u)us ini mengabsorpsi pepsin dan melindungi mukosa terhadap asam. 3sam hidroklorida disekresikan se)ara kontinyu, tetapi sekresi meningkat karena mekanisme neurogenik dan hormonal yang dimulai dari rangsangan lambung dan usus. Bila asam hidroklorida tidak dibu""er dan tidak dinetralisasi dan bila lapisan luar mukosa tidak memberikan perlindungan asam hidroklorida bersama dengan pepsin akan merusak lambung. 3sam hidroklorida kontak hanya dengan sebagian ke)il permukaan lambung. 4emudian menyebar ke dalamnya dengan lambat. .ukosa yang tidak dapat dimasuki disebut barier mukosa lambung. Barier ini adalah pertahanan untama lambung terhadap pen)ernaan yang dilakukan oleh sekresi lambung itu sendiri. ,a)tor lain yang mempengaruhi pertahanan adalah suplai darah, keseimbangan asam basa, integritas sel mukosa, dan regenerasi epitel.
Page | 20

b. kelemahan barier mukosa lambung 3papun yang menurunkan yang mukosa lambung atau yang merusak mukosa lambung adalah ulserogenik, salisilat dan obat antiin"lamasi non steroid lain, al)ohol, dan obat antiin"lamasi masuk dalam kategori ini. Sindrom Gollinger#Hllison (gastrinoma) di)urigai bila pasien datang dengan ulkus peptikum berat atau ulkus yang tidak sembuh dengan terapi medis standar. Sindrom ini diidenti"ikasi melalui temuan berikut - hipersekresi getah lambung, ulkus duodenal, dan gastrinoma(tumor sel istel) dalam pan)reas. 9&? tumor ditemukan dalam gastri) triangle yang mengenai kista dan duktus koledokus, bagian kedua dan tiga dari duodenum, dan leher korpus pan)reas. 4ira#kira N dari gastrinoma adalah ganas(maligna). 2iare dan stiatore(lemak yang tidak diserap dalam "e)es)dapat ditemui. (asien ini dapat mengalami adenoma paratiroid koeksisten atau hyperplasia, dan karenanya dapat menunjukkan tanda hiperkalsemia. 4eluhan pasien paling utama adalah nyeri epigastrik. 'lkus stress adalah istilah yang diberikan pada ulserasi mukosa akut dari duodenal atau area lambung yang terjadi setelah kejadian penuh stress se)ara "isiologis. 4ondisi stress seperti luka bakar, syok, sepsis berat, dan trauma dengan organ multiple dapat menimbulkan ulkus stress. Hndoskopi "iberoptik dalam 27 jam setelah )edera menunjukkan erosi dangkal pada lambung, setelah L2 jam, erosi lambung multiple terlihat. Bila kondisi stress berlanjut ulkus meluas. Bila pasien sembuh, lesi sebaliknya. (ola ini khas pada ulserasi stress. (endapat lain yang berbeda adalah penyebab lain dari ulserasi mukosa. Biasanya ulserasi mukosa dengan syok ini menimbulkan penurunan aliran darah mukosa lambung. Selain itu jumlah besar pepsin dilepaskan. 4ombinasi iskemia, asam dan pepsin men)iptakan suasana ideal untuk menghasilkan ulserasi. 'lkus stress harus dibedakan dari ulkus )ushing dan ulkus )urling, yaitu dua tipe lain dari ulkus lambung. 'lkus )ushing umum terjadi pada pasien dengan trauma otak. 'lkus ini dapat terjadi pada esophagus, lambung, atau duodenum, dan biasanya lebih dalam dan lebih penetrasi daripada ulkus stress. 'lkus )urling sering terlihat kira#kira L2 jam setelah luka bakar luas.
Page | 21

Asam dalam lumen + empedu, ASA, alcohol,dll

Asam kembali berdifusi ke mukosa Penghancuran sel mukosa pepsinogen pepsin Asam histamin

Rangsangan kolinergik

vasodilatasi Permebialitas terhadap protein plasma bocor ke intestinum edema plasma bocor ke lumen lambung

fungsi sawar

motilitas pepsinogen

estruksi kapiler dan vena

perdarahan

!"#!S

Bagan Pato!isio"ogi U"k%s Peptik%m

Page | 22

3. Mani!estasi K"inik Gejala#gejala ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu, atau beberapa bulan dan bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali, sering tanpa penyebab yang dapat diidenti"ikasi. Banyak indi+idu mengalami gejala ulkus, dan 2&#3&? mengalami per"orasi atau hemoragi yang tanpa adanya mani"estasi yang mendahului. N)eri 4 biasanya pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, seperti tertusuk atau sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. 5al ini diyakini bah!a nyeri terjadi bila kandungan asam lambung dan duodenum meningkat menimbulkan erosi dan merangsang ujung sara" yang terpajan. /eori lain menunjukkan bah!a kontak lesi dengan asam merangsang mekanisme re"leks lo)al yang mamulai kontraksi otot halus sekitarnya. *yeri biasanya hilang dengan makan, karena makan menetralisasi asam atau dengan menggunakan alkali, namun bila lambung telah kosong atau alkali tidak digunakan nyeri kembali timbul. *yeri tekan lokal yang tajam dapat dihilangkan dengan memberikan tekanan lembut pada epigastrium atau sedikit di sebelah kanan garis tengah. Beberapa gejala menurun dengan memberikan tekanan lo)al pada epigastrium. Biasanya pasien mengeluh nyeri tumpul seperti tertusuk atau sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. *yeri biasanya hilang dengan makan, karena makanan menetralisasi asam atau dengan menggunakan alkali.

Pirosis7n)eri %"%*ati8 4 beberapa pasien mengalami sensasi luka bakar pada esophagus dan lambung, yang naik ke mulut, kadang#kadang disertai eruktasi asam. Hruktasi atau senda!a umum terjadi bila lambung pasien kosong. Beberapa pasien mengalami sensasi luka bakar pada esophagus dan lambug yang naik ke mulut kadang#kadang disertai eruktasi asam (senda!a).

M%nta* 4 meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntah dapat menjadi gejala ulkus peptikum. 5al ini dihubungkan dengan pembentukan jaringan parut atau pembengkakan akut dari membran mukosa yang mengalami in"lamasi di sekitarnya pada ulkus akut. .untah dapat terjadi atau tanpa didahului oleh mual, biasanya setelah nyeri berat
Page | 23

yang dihilangkan dengan ejeksi kandungan asam lambung. 5al ini dihubungkan dengan obstruksi jalan keluar lambung oleh spasme mu)osal pylorus, yang dapat dihubungkan dengan jaringan parut atau pembengkakan akut dari membrane mukosa yang mengalami in"lamasi disekitarnya pada ulkus akut.

Konstipasi dan perdara*an 4 konstipasi dapat terjadi pada pasien ulkus, kemungkinan sebagai akibat dari diet dan obat#obatan. (asien dapat juga datang dengan perdarahan gastrointestinal sebagian ke)il pasien yang mengalami akibat ulkus akut sebelumnya tidak mengalami keluhan, tetapi mereka menunjukkan gejala setelahnya. 4onstipasi terjadi kemungkinan sebagai akibat dari diet dan obat#obatan. (asien juga datang dengan perdarahan gastrointestinal.

#. Etio"ogi U"k%s Peptik%m In"eksi 5eli)oba)ter pylori dan penggunaan obat antiin"lamasi, baik steroid maupun non steroid (termasuk aspirin), adalah "a)tor pemi)u terbanyak. .erokok meningkatkan angka rekurensi ulkus , dan memperlambat penyembuhan ulkus. =arang, ulkus berhubungan sindrom Collinger#ellison, sindrom neoplasia endokrin multiple tipe $, hiperparatiroidisme, atau stress(misalnya luka bakar yang luas#ulkus )urling). 5eli)oba)ter pylori membentuk koloni pada lapisan mukosa yang menutupi epitel lambung. In"eksi seringkali asimtomatik, !alaupun gastritis super"isialis kronis hamper selalu mengenai mukosa di ba!ahnya. In"eksi 5. pylori berhubungan dengan ulkus peptikum, serta peningkatan insidensi kanker lambung. (roduksi urease dan sitotoksin, dan kerusakan pelindung mukosa gaster, diduga turut menjadi penyebab timbulnya penyakit. /erdapat hubungan antara in"eksi 5. pylori dengan berkembangnya lim"oma sel B gaster pada jaringan lim"oid terkait mukosa. /elah dilaporkannya adanya regresi tumor menyusul eradikasi 5. pylori. .. Komp"ikasi
Page | 24

# #

(erdarahan, dibuktikan oleh hematemesis dan guaiak "esses positi". (er"orasi ( biasanya ulkus duodenum), dibuktikan oleh a!itan tiba#tiba nyeri hebat disertai dengan abdomen kaku seperti papan dan gejala syok.

Stenosis pylorik. /imbul dengan gejala rekuren berupa memuntahkan makanan yang dimakan sampai 27 jam sebelumnya, yang berkurang dengan segera. Bisa tampak peristaltis gaster dari luar. (enatalaksanaan konser+ati" dengan aspirasi gaster dan pemberian )airan intra+ena kadang memberikan !aktu untuk penyembuhan ulkus jinak yang akti" dan mengurangi obstruksi.

@bstruksi, komplikasi ini lebih umum pada ulkus duodenal yang terletak dekat pilorus. Ini disebabkan oleh kontriksi jalan keluar gastrik sebagai akibat dari edema dan jaringan parut dari ulkus yang berulang. (asien se)ara umum dapat ra!at jalan. (era!atan di rumah sakit diperlukan untuk mengatasi komplikasi.

/. Pemeriksaan Pen%n&ang Hndoskopi dengan biopsy yang dilakukan oleh dokter yang berpengalaman penting dalam penegakan diagnosis, dan memungkinkan identi"ikasi in"eksi 5. (ylori. Hndoskopi gastrointestinal atas digunakan untuk mengidenti"ikasi perubahan in"lamasi, ulkus, dan lesi. .elalui endoskopi, mukosa dapat se)ara langsung dilihat dan biopsy di dapatkan. Hndoskopi telah diketahui dapat mendeteksi beberapa lesi yang tidak terlihat melalui pemeriksaan sinar K karena ukuran dan lokasinya. (emeriksaan sekretori lambung merupakan nilai yang menentukan dalam diagnosis aklorhidria (tidak terdapat asam hidroklorida dalam getah lambung) dan sindrom Colinger Hllison.

0. 2(at,o(atan pada %"k%s peptik%m 'fek dan pertimbangan keperawatan 4andungan


Page | 25

$bat%obatan Antasida

#er&a utama menetralisasi sekresi

magnesium

dapat

menyebabkan diare asam memberikan beberapa akti+itas sitoprotekti" 4alsium dapat hipersekresi karbonat menyebabkan lambung (protekti" sel) 4andungan aluminium dapat menyebabkan konstipasi

dan asam rebound .emerlukan dosis sering karena durasinya pendek Antagonis reseptor *istamine .enyebabkan e"ek samping lebih lebih sedikit daripada simetidin .enghambat sekresi asam dengan 0anitidin ( Canta) ) histamin lambung memblok pada kerja reseptor Maktu paruh memanjang pada pasien dengan inu"isiensi injal dan hepati) =arang menyebabkan konstipasi, diare, pusing, dan depresi

histamin dari sel parietal di

Page | 26

menghambat sekresi asam dengan histamine lambung. memblok pada kerja reseptor

dapat menyebabkan bingung, "agitasi, atau koma pada lansia atau orang dengan isu"isiensiginjal atau hepati) penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ginekomastia, impoten, dan diare

histamine dari sel parietal di Simetidin ("agamet)

digunakan untuk ulkus duodenal

.enghambat sekresi asam dengan *iCatidin ( a1id ) histamine lambung menyekat pada kerja reseptor

!aktu paruh memanjang pada pasien dengan insu"isiensi ginjal

histamin dari sel parietal di

jarang menyebabkan keringat, meningkatkan enCim hepar, mual, urtikaria

(nhibitor Pompa Proton Omeprazol Menurunkan sekresi asam lambung dengan memperlamba pompa !"drogen# kalium Penggunaan $anka pan$ang dapa men"ebabkan umor lambung dan in%asi bak eri
Page | 27

adenosine ri&os&a pada permukaan sel# sel parie al $bat%obatan Sitoprotektif 'ua u pros aglandin sin esis Melindungi mukosa lambung dari agen ulserogenik Meningka kan produksi mu(us dan kadar bikarbona )igunakan sebagai me ode pre%en i& pada pasien "ang menggunakan *'+,) -arus digunakan se ela! makan

Misopros ol

)engan adan"a asam lambung. sukrai&a men(ip akan za pelindung ken al "ang memben uk lapisan perlindungan pada sisi ulkus dan men(ega! pen(eranaan ole! pasien

)apa men"ebabkan kons ipasi a au mula )apa memperbaiki ulkus duodenum bukan ulkus lambung

'ukrai&a

Antikolinergis)antim uskarin Pirenzepin Meng!amba ker$a /&ek samping


Page | 28

ase ilkolin 0"ang merangsang sel#sel parie al lambung un uk mensekresi asam1 dan karenan"a mengurangi sekresi asam

lebi! sediki daripada "ang lama. umumn"a menggunakan an ikolinergis Masi! diselidiki

*+ (ntervensi ,edah (engenalan antagonis reseptor 52 sebagai pengobatan untuk ulkus sangat menurunkan kebutuhan terhadap inter+ensi pembedahan. *amun, pembedahan biasanya dianjurkan untuk pasien ulkus yang tidak sembuh (yang gagal sembuh setelah $2#$6 minggu pengobatan medis), hemoragi yang mengan)am hidup, per"orasi, atau obstruksi. (rosedur pembedahan men)akup +agotomi, +agotomi dengan piloroplasi, atau billroth I atau II. Inter5ensi Kepera1atan .enyiapkan pasien untuk tes diagnosti). (asien menjalani analisis laboratorium, seri sinar#K, dan pemeriksaan "isik umum sebelum pembedahan. (era!at menyiapkan pasien untuk setiap tindakan dengan menjelaskan si"at dan maknanya. .emenuhi kebutuhan )airan dan nutrisi. (ada pasien obstruksi pilorik, mereka biasanya mengalami muntah )ukup lama disertai penurunan berat badan dan )airan. Setiap upaya dibuat untuk memperbaiki tingkat nutrisi adekuat dan mempertahankan keseimbangan )airan dan elektrolit yang optimal.

Page | 29

.embersihkan dan mengosongkan saluran gastrointestinal. (enghisapan nasogatik sering diperlukan untuk mengosongkan lambung, khususnya untuk pasien dengan obstruksi pilorik akibat ulkus. Selang dimasukkan sebelum operasi dan ditinggalkan pada tempatnya selam operasi dan pas)aoperasi. .engosongkan kolon sangat penting bila pasien akan menjalani pembedahan6 ini dilakukan dengan enema sehari sebelum pembedahan. Bila sinar#K gastrointestinal telah didapatkan segera sebelum hari pembedahan, enema diberikan untuk menghilangkan adanya sisa barium yang masih ada dalam kolon.

.embatasi masukan oral. .asukan oral berupa )airan biasnya sibatasi selama 27 jam sebelum pembedahan.

9. As%*an Kepera1atan Pengka&ian a. Identitas (asien. *ama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, status marital, suku, keluarga;orang terdekat, alamat, nomor register.

b. 0i!ayat 3tau 3danya ,aktor 0esiko. 0i!ayat garis pertama keluarga tentang ulkus peptikum. (enggunaan kronis obat yang mengiritasi mukosa lambung (misal, aspirin, steroid atau indometasin). (erokok berat. Stres emosi kronis.

Page | 30

). (engkajian ,isik. *yeri epigastrik. Ini gejala paling menonjol selama periode eksaserbasi. (ada ulkus duodenal, nyeri terjadi 2#3 jam setelah makan dan sering disertai dengan mual dan muntah. (ada ulkus gastrik, nyeri terjadi dengan segera setelah makan. *yeri dapat digambarkan sebagai nangging, tumpul, sakit, atau rasa terbakar. Ini sering hilang dengan makanan dan meningkat dengan merokok dan stres emosi. Selama remisi pasien asimtomatik (enurunan berat badan. (erdarahan sebagai hematemesis atau melena (bila ulkus akti").

d. (emeriksaan diagnostik. *yeri gastro intestinal menunjukkan lubang ulkus tetapi tidak menandakan bila ini benigna atau maligna. 'lkus maligna dan benigna menghasilkan gejala yang sama. Sering ulkus benigna sembuh dengan terapi medis dalam beberapa minggu, sedangkan ulkus maligna tidak sembuh dengan terapi. Hndoskopi dengan apusan sistologi dilakukan dengan tepat membedakan antara ulkus benigna dan maligna bila gejala menetap. Guaiak "eses mungkin positi" untuk darah samar bila ulkus akti".

e. 4aji diet khusus dan pola makan selama L2 jam pra#pera!atan di rumah sakit.

". 4aji respons emosi pasien dan pemahaman tentang kondisi, ren)ana tindakan, pemeriksaan diagnostik, dan tindakan pera!atan diri pre+enti".

Page | 31

g. 4aji metode pasien dalam menerima peristi!a yang menimbulkan stres dan persepsi tentang dampak penyakit pada gaya hidup. 6en'ana As%*an Kepera1atan 2iagnosa kepera!atan IA *yeri berhubungan dengan iritasi mukosa dan spasme otot A /ujuan - 4lien mengungkapkan nyeri berkurang atau hilang Inter5ensi $) Berikan terapi obat#obatan sesuai dengan program a. 3ntagonis histamine b. Garam antibioti); Bismuth ). 3gen sitoprotekti" d. Inhibitor pompa proton e. 3ntasida ". 3ntikolinergik 6asiona" $) 0asional pemberian obat a. .empengaruhi lambung b. 3ntibiotik 5. (ylori ). 3gen sitoprotektik melindungi diberikan bersamaan sekresi asam

dengan garam Bismuth mematikan

mukosa lambung d. Inhibitor pompa proton menurunkan asam lambung e. .enetralisir asam lambung

2) 3njurkan menghindari obat#obatan yang dijual bebas terutama yang mengandung salisilat. 3) 3njurkan klien untuk menghindari

makanan; minuman yang mengiritasi mukosa lambung - ka"ein dan al)ohol. 7) 3njurkan klien untuk menggunakan makanan dan kudapan pada inter+al yang teratur. %) 3njurkan pasien untuk berhenti

". .enghambat lambung

pelepasan

asam

2) @bat#obatan yang mengandung salisilat dapat mengiritasi mukosa lambung. 3) 2apat merangsang sekresi asam

hidroklorida.
Page | 32

merokok

7) =ad!al makan yang teratur membantu mempertahankan partikel makanan dalam lambung yang membantu menetralisir keasaman sekresi lambung. %) .erokok dapat merangsang kekambuhan ulkus

Diagnosa kepera1atan II4 A (erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nyeri yang berkaitan dengan makanan A 3%&%an 4 .endapatkan nutrisi yang optimal Inter5ensi $) 3njurkan makan makanan dan 6asiona" $) .akanan dan minuman yang tidak mengiritasi dapat membantu mengurangi nyeri epigastrik. 2) .akan teratur membantu menetralisasi sekresi makan makanan pada 3) asam lambung6 kudapan sebelum tidur meningkatkan sekresi asam lambung. ingkungan ansietas yang membantu rileks kurang

minuman yang tidak mengiritasi. 2) 3njurkan makan dengan jad!al yang teratur, hindari kudapan sebelum !aktu tidur. 3) 3njurkan

lingkungan yang rileks

menimbulkan ansietas. .enurunnya menurunkan sekresi asam hidroklorida.

Page | 33

You might also like

  • Bag Awal
    Bag Awal
    Document5 pages
    Bag Awal
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Weekly Report. 20112013pptx
    Weekly Report. 20112013pptx
    Document59 pages
    Weekly Report. 20112013pptx
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Weekly Report MINGGU 6
    Weekly Report MINGGU 6
    Document58 pages
    Weekly Report MINGGU 6
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document4 pages
    Bab I
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document1 page
    Bab Iii
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Daftar Isi Gambar Nda
    Daftar Isi Gambar Nda
    Document3 pages
    Daftar Isi Gambar Nda
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Lapsus Gastritis
    Lapsus Gastritis
    Document39 pages
    Lapsus Gastritis
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Lapsus Difteria
    Lapsus Difteria
    Document45 pages
    Lapsus Difteria
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Isi
    Isi
    Document39 pages
    Isi
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Pre
    Pre
    Document16 pages
    Pre
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • APENDISITIS
    APENDISITIS
    Document37 pages
    APENDISITIS
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Document1 page
    Daftar Isi
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Status Pasien
    Status Pasien
    Document6 pages
    Status Pasien
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document2 pages
    Daftar Pustaka
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Makalah Ok2
    Makalah Ok2
    Document24 pages
    Makalah Ok2
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Document4 pages
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Lapsus Bedah Hernia
    Lapsus Bedah Hernia
    Document44 pages
    Lapsus Bedah Hernia
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Document31 pages
    Laporan Kasus
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Genogram Keluarga
    Genogram Keluarga
    Document4 pages
    Genogram Keluarga
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • MAp Kas Kelompok 4 KK
    MAp Kas Kelompok 4 KK
    Document4 pages
    MAp Kas Kelompok 4 KK
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Divertikulum Esofagus
    Divertikulum Esofagus
    Document3 pages
    Divertikulum Esofagus
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Patofisiologi Gastritis
    Patofisiologi Gastritis
    Document2 pages
    Patofisiologi Gastritis
    Julianda Eprianti
    100% (1)
  • Disfagia
    Disfagia
    Document6 pages
    Disfagia
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Head CT Scan
    Head CT Scan
    Document46 pages
    Head CT Scan
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Diagnosis Amebiasis
    Diagnosis Amebiasis
    Document3 pages
    Diagnosis Amebiasis
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Document6 pages
    Laporan Kasus
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Bismillah PEB
    Bismillah PEB
    Document32 pages
    Bismillah PEB
    Baiq Sholatia Furqonie
    No ratings yet
  • Kehamilan Ektopik Terganggu
    Kehamilan Ektopik Terganggu
    Document34 pages
    Kehamilan Ektopik Terganggu
    Mytta Putri Utami
    No ratings yet