You are on page 1of 10

MODUL BEDAH MINOR

Kelompok 1

Skenario 1
Joni (23 tahun) mengeluh gusi pada rahang bawah kanan paling belakang bengkak dan sakit, sulit buka mulut, badan terasa panas dan lemas. Santi, sepupunya menyarankan untuk memeriksakan ke dokter gigi. Setelah dilakukan anamnesa, dokter gigi melakukan pemeriksaan klinis ekstra oral dan intra oral. Dari pemeriksaan klinis ditemukan limfadenitis submandibula, trismus, kalkulus supra gingiva pada regio posterior rahang atas dan rahang bawah, impaksi gigi molar ketiga rahang bawah kanan, serta perikoronitis. Dokter gigi menyarankan Joni untuk melakukan foto rontgen pada gigi yang impaksi untuk memastikan posisinya. Jika dari hasil radiograf tidak memungkinkan gigi tersebut untuk erupsi total maka harus diambil secara bedah. Sebelum tindakan bedah dilakukan, dokter gigi akan menjelaskan mengenai prosedur bedah serta kemungkinan komplikasi pasca bedah. Jika setuju dengan tindakan bedah yang akan dilakukan, Joni harus menandatangani informed concent terlebih dahulu. Pada kunjungan tersebut dokter gigi melakukan irigasi pada bagian bawah operkulum dan meresepkan antibiotik. Dokter gigi menyarankan Joni untuk membersihkan karang giginya. Joni diinstruksikan untuk kumur air garam hangat atau kumur chlorhexidine di rumah untuk mengurangi keluhan yang dirasakan dan lebih memperhatikan kebersihan mulutnya. Bagaimana saudara menjelaskan mengenai kasus yang dialami Joni dan prosedur perawatannya?

CC : Pasien datang dengan keluhan gusi pada rahang bawah kanan paling belakang bengkak dan sakit, sulit buka mulut, badan terasa panas dan lemas. PI : Sejak kapan terjadi bengkak? Sejak kapan terasa sakit? Kapan mulai demam? Apakah sudah pernah dilakukan pengobatan atau minum obat? PDH : Apakah sudah pernah ke dokter gigi sebelumnya? Kalau sudah, perawatan apa saja yang sudah dilakukan? Kapan terakhir kali ke dokter gigi? PMH : Apakah sudah pernah dirawat di rumah sakit? Apakah menderita penyakit sistemik? Apakah mempunyai riwayat alergi? FH : Apakah orang tua menderita penyakit sistemik?

Pemeriksaan Objektif : Intra oral : kalkulus supra gingiva, impaksi gigi molar ketiga rahang bawah kanan, serta perikoronitis Ekstra oral : Limfadenitis submandibula, trismus Pemeriksaan penunjang : Rontgen panoramik

Diagnosa : perikoronitis dan impaksi gigi 48


Rencana perawatan : Kunjungan 1 : - Scaling supra gingiva - Beri antibiotik profilaksis R/ tab amoxicilin 500 mg No. XV stdd tab 1 ac paraf

Kunjungan 2 : setelah 5 hari Lakukan odontektomi : Alat dan bahan : - Scalpel (pisau) no. 15 - Raspatorium - Elevator - Tang khusus M3 - Bone file - Curet - Jarum jahit (needle) - Benang - Needle holder - Pinset chirurgis - Gunting chirurgis - Masker - Sarung tangan

Tahap-tahap : - Dilakukan anestesi lokal terlebih dahulu - Dilakukan insisi untuk membuat mukoperiosteal flap - Pengambilan tulang - Penghilangan tulang bagian oklusal, bukal, dan distal sehingga mahkota gigi tampak, tulang dapat dihilangkan dengan bor atau chisel - Dengan elevator lurus disisipkan di mesiobukal dan digerakkan ke distal dan ke arah oklusal untuk ditarik - Setelah gigi terambil, jaringan foliculer yang tersisa dibersihkan kerena dapat terjadi kista - Bagian yang kasar dan runcing dihaluskan dengan kikir - Pengembalian flap dan penjahitan

Instruksi pasca bedah : - Gigit tampon 30-60 menit dan diganti beberapa kali - Tidak menghisap luka - Tidak berkumur terlalu kuat - Fungsi kunyah dikurangi - Kompres es pada pipi setiap setengah jam sampai 4 jam setelah odontektomi untuk mengurangi pembengkakan dan perdarahan - Diet lunak - Gunakan obat kumur antiseptik - Menjaga OH - Hindari makan dan minum yang panas - Tidak diperkenankan merokok - Kontrol sehari post operasi

R/ tab lyncomicin 500mg No. XV stdd tab 1 ac R/ tab asam mefenamat 500 mg No. X sprn tab 1 max tdd pc R/ gargle chlorhexidine 0,2% 150 ml fls No. I s. m. et. Vesp garg 1 R/ tab ester C 500 mg No. VI ssdd tab 1 pc

You might also like