You are on page 1of 40

Pemuda Dalam Persahabatan

26

30
33

36

38

Intro
Menuju Persahabatan
eman yang baik akan memberi nasihat tanpa menghakimi, bahkan ketika kita membuat salah sekalipun. Dia akan memberi dukungan moril ketika kita sedang Down atau mengalami hari yang kurang menyenangkan. Dia akan ada di sisi kita, bukan saja saat kita senang tapi juga ketika kita dalam kesusahan. Karena dia sadar, hidup ini tidak ada yang seperti lagu di sini senang.... di sana senang.... di mana-mana hatiku senang... lalalalala.... lalalalala... lalala. Kalimat di atas merupakan petikan dari buku Alexandra Dewi yang berjudul The Heart inside The Heart yang saya baca beberapa waktu lalu. Mengajarkan bagaimana sebuah persahabatan seharusnya terbentuk. Seorang wanita yang seharusnya memberikan semangat kepada wanita karibnya dalam keadaan apapun. Susahsenang, bahagia-kecewa atau bagaimanapunlah kondisi teman kita. Tapi kadang, teman wanita malah menikung dibelakang bersama pasangan yang sudah dekat bersama kita. Ia seakan menjilat gula didalam manisnya teh yang di buat
Pemuda Dalam Persahabatan

mama. Ada juga wanita yang selalu memberikan bad statetement kepada sahabatnya. Padahal tanpa kita sadari, hal-hal semacam itu akan membuat persahabatan semakin jauh lalu teman kita menjadi sedih dan kecewa. Merobohkan rasa percaya diri mereka. Beberapa tahun yang lalu, tepatnya bulan Agustus 2010. Saat itu bulan puasa, saya, adik, ibu dan ayah saya sudah terlelap pulas ketika api mulai membakar dinding rumah kami dan menghabiskan kayu-kayu yang menjadi tumpuan hidup keluarga kami. 3 buah rumah kayu hanya menyisakan puing-puing arang hitam, hangus terbakar sudah. Kami tak bisa berbuat banyak, meski dibantu oleh warga sekitar untuk mematikan api yang berkobar sekitar pukul 2 dini hari itu. Waktu itu saya sendirian tidur di kamar belakang. Kamar saya dekat dengan dapuran bambu, lebih ke utara lagi ada sebuah blumbang yang kering airnya. Aku terbangun karena merasakan panas. Panas sekali waktu itu dalam kamar. Mataku terbelalak,,, tanpa pikir panjang aku langsung berusaha keluar. Tanganku meraba-raba kesana kemari,, aku berusaha mencari dimana pintu kamarku berada. Oh... sialll.... aku tak segera menemukannya . Setelah agak lama mencari akhirnya ketemu juga pintu itu, aku buka dengan susah payah dan aku langsung berlari keluar, cepat sekali. menuju rumah depan dan membuka kuncinya, aku keluar lalu memanggil..., berteriak meminta pertolongan.. aku

berteriak begitu keras... TOLONGG..TOLOOoo...NGGG kebakaran.. kebakaran. Teriakanku semakin lantang. Hingga akhirnya datang juga tetanggaku. Tanpa komando mereka langsung menuju dalam rumah dan mengeluarkan beberapa barang yang bisa diselamatkan. Ada yang membawa kursi, meja-meja, almari, bangku, dan beberapa perabot lainnya. Aku melihat ayahku juga sangat panik, ayahku terus mengambil dan menyisihkan barangbarang yang ia bisa selamatkan. Hanya mengenakan celana pendek kolor, ayahku terus berjuang. Aku juga, sebisaku mengambil dan membantu untuk mengangkat-angkat apa yang bisa aku bantu. Karena tidak mungkin satu barang antik itu diangkat oleh satu orang. Karena barang antik yang terbuat dari jati itu adalah barang-barang yang berukuran cukup besar. Tinggalan para leluhur suku jawa. Coba bayangkan saja, ada sebuah perahu berukuran panjang 7 meter yang harus terbakar dibagian tengah dan sampingnya, yang kala itu tergeletak disamping rumah sebelah barat. Ada set ranjam atau tempat tidur jawa harus hangus tak berbekas. Ada sebuah meja bundar yang pernah ditawar 8 juta oleh teman ayahku(tidak diberikan), juga tidak berhasil di selamatkan dari ganasnya api di musim kemarau kala itu. Karena angin yang berhembus dari arah timur, hanya 30 menit rumahku sudah menyisakan bara api yang menganga. Cukup panas dari radius 15 meter. Percuma, truk pemadam sudah telat untuk datang setelah ketiga rumah ini
Pemuda Dalam Persahabatan

habis. Tak ada yang bisa diselamatkan dari pemadam, selain berusaha mematikan api kecil yangn tersisa. Aku tak bisa menceritakan kesedihan seperti apa yang sedang di rasakan oleh ayahku. Ia tak menitikkan air mata satu tetespun saat melihat buah kerja kerasnya harus lenyap dengan sekejap. Tapi aku dapat melihat matanya berkacakaca. Ia tak bisa menyembunyikannya padaku. ngkau sangat tegar ayah rasaku dalam hati. ketika tak jarang ayahku harus mengelap sebuah lesung sampai jam 12 malam untuk mendapatkan rupiah demi rupiah. Ketika ayahku harus berkeliling desa untuk mendapatkan barang-barang antik yang masih tersisa dari banyaknya pekerja macam ayahku. Ibu dan adikku harus membantu ayahku menurunkan barang jika sampai dirumah. Setelah itu harus membersihkan, merawat, lalu memperbaiki jika ada bagian-bagian yang rusak. Kemudian dijual kepada orang-orang yang minat untuk membelinya. Tapi, dalam 30 menit itu kami harus iklaskannya. Allah sudah menggariskan ini. Sehari pasca kebakaran, kami tinggal di bawah pohon mangga. Kami dibuatkan tempat berteduh dari sebuah terpal yang di bentangkan. Katanya tidak boleh jika menginap dirumah tetangga sehabis kebakaran, ora elok. Kami terpaksa tidur disitu beralaskan tikar yang di pinjami oleh tetangga. Ada pula yang memberikan kami selimut, bantal, baju,

pakaian dan beberapa perlengkapan lain. Tentu, aku tak melihat ayahku memejamkan mata apalagi pulas tertidur, begitu juga dengan ibuku yang sedang hamil tua waktu itu. Pagi sudah menjelang, aku berusaha untuk berangkat kesekolah. Pakaian pramuka yang aku kenakan dipinjami oleh keponakan saya, Mulyadi. Kesekolah aku hanya berusaha memberitahu teman-temanku bahwa semalam keluargaku mengalami peristiwa ini. karena masih banyak yang perlu dibantu di rumah lalu aku putuskan balik lagi ke rumah. Tahukah kamu? Siang harinya aku terkejut saat melihat teman-temanku datang untuk memberikan support kepadaku dan keluargaku. Mereka datang membawakan beras yang sudah rapi diwadahi dalam karung. Aku masih ingat saat Fauzi memberikan pakaian dalam kardus. Ia dan teman-teman juga amplop yang siserahkan kepada ayahku. Tentu ini akan menjadi kenangan yang sangat berarti dihidupku, aku rasa bagi keluargaku juga. Kami tidak akan melupakan moment ini. Sekitar pukul 10 malam tiba-tiba ibuku perutnya kesakitan, sepertinya sudah tak tahan lagi untuk menahannya. Semakin sakit dan tambah sakit. Kedua kalinya ia harus dibawa ke bidan desa porong, sebelumnya, setelah kejadian kebakaran itu terjadi. Ibu dibawa kesana menggunakan sebuah Mitsubhisi Colt t milik ayah yang beruntung bisa
Pemuda Dalam Persahabatan

terselamatkan. Sesampainya di sana, ibu langsung masuk ke dalam kamar. Aku terdiam dan duduk sambil menyedot sebuah wedang jahe di depan rumah bu bidan. Sebagian keluarga ada di ruang tunggu sebagian lagi ada di luar juga bersama saya. Beberapa waktu menunggu akhirnya bunyi tangisan bayi pecah....laki-laki kata bidan. Wahyu Bagus Eng Tyas. Nama yang diberikan bapak untuk anaknya yang baru lahir di bulan puasa. Pada saat persalinan sebenarnya ayah ingin membayar biaya persalinan istrinya. Namun karena kebaikan yang diberikan sahabatnya akhirnya ayah tidak harus membayar biaya tersebut. Singkat cerita sehabis peristiwa kebakaran itu, banyak sekali teman-teman dari ayah datang untuk menyampaikan kesedihannya, mereka masih tidak percaya dengan yang mereka lihat sekarang, gubuk kecil ditengah sisa arang berdinding gedhek. Keluarga ibu dari Wirosari juga datang waktu itu. Orang-orang masih bertanya-tanya sebenarnya kenapa ini bisa terjadi. Kita kembali saja ke topik mencari persahabatan. Mulai saat ini carilah sahabat sejatimu, temukan dimana ia berada dan jemputlah takdirmu, sahabat yang Allah ciptakan untukmu. ketika kebakaran itu terjadi aku tidak

memiliki lagi baju-baju sekolah yang harus aku kenakan. Saat ini, aku merindukan seorang sahabat yang dulu memberikan sepasang baju olah raganya kepadaku agar aku dapat mengikuti pelajaran olah raga di sekolahan. Kadang, Pakaian itu masih saya kenakan sampai sekarang. Dia merupakan salah satu sahabat baikku, Ichsan namanya. Aku juga ingat bagaimana seorang sahabat menguatkanku dalam bulan-bulan kemarin. Mereka melakukan aksi solidaritas untukku. Mereka harus merelakan tenaga dan pikirannya. Karena mereka datang dari jauh, ada yang dari madura, tulung agung, kudus, pati dan tempat lainnya. Mereka datang untuk menguatkan bathinku yang sedang bimbang kala itu. Sahabat sejati akan menguatkanmu disaat kamu rapuh, akan menegurmu saat kamu salah jalan, dan ia akan tersenyum disaat kamu berhasil.

Kudus on Monday, December 30, 2013 at 01:20am -Twitter : @PranataWahyu-

Pemuda Dalam Persahabatan

Pagi selalu menjadi inspirasi terbaik


agi selalu menjadi inspirasi terbaik. Saat temaram terpaksa padam dan digantikan sang fajar. Ibuibu rumah tangga yang mengurusi halaman rumah mereka. Alunan sak gepok lidi yang sejajar yang masih selalu sama setiap pagi. Atau, celoteh mengenai buruh kerja di rumah mereka yang tak profesional menggosok baju. Karakter ibu rumah tangga. Pagi selalu memberi apa yang tak pernah kita minta tapi sangat kita kehendaki. Saat mata sayup-sayup menangkap benda-benda disekeliling yang tak sempat dirapikan. Tanganpun masih menyelinap dibawah bantal. Pede mencium aroma geraian rambut yang masih wangi. Ada yang bilang, wanita terlihat begitu cantik ketika mereka baru bangun dari tidur semalaman. Senyum simpul sipu malu. Kelap kelip telepon genggam, melirik sejenak. Ternyata bukan yang ditunggu...... Atau, saat perut terasa lega karena baru saja mengeluarkan isi. Saat tercium aroma nasi goreng lengkap dengan telur ceploknya. Atau juga, secangkir kopi cokelat

11

yang menggelembung kental permukaannya. membikin perut menari-nari minta isi lagi.

Ah........

Merentangkan tangan, merebahkan tubuh di atas kasur, menghirup nafas dalam-dalam, dan memejamkan mata. Hidup ini indah begini adanya.

Surabaya on Wednesday, May 9, 2012 at 11:00am

-FB : Binti Quryatul Masruroh-

Pemuda Dalam Persahabatan

Kisah Tejo dan Boti Kumal


Persahabatan...apa sih makna persahabatan menurut kalian? Wah, kalau ditanya soal persahabatan, kita semua pasti punya definisi masing-masing tentang hal yang satu itu. Iya kan? Ya, whatever deh kita mau mendefinisikan apa tentang sebuah friendship, yang pasti dalam hidup itu pasti ada yang namanya sahabat, iya kan? Kalau ngomongin soal sahabat, tentu banyak kisah yang udah kita torehkan bareng sahabat. Tapi perlu kita ketahui kalau ternyata di dunia ini persahabatan gak Cuma terjalin di antara sesama manusia aja lho, tapi ada juga persahabatan yang terjalin di antara manusia dan hewan. Kayak kisah fenomenal di negeri Jepang sana. Ada sebuah kisah persahabatan antara seorang manusia dengan seekor Anjing bernama Hachiko. Udah pernah denger kan cerita tentang Hachiko? Sebenernya masih ada banyak lagi kisah serupa di dunia ini, termasuk di Indonesia, negeri kita tercinta ini. Well... di bawah ini ada sebuah kisah singkat tentang persahabatan antara Boti, seekor Anjing hitam besar dengan seorang TNI bernama Tejo. Yuk kita baca aja kisahnya!

Persahabatan...apa sih makna persahabatan menurut kalian? Wah, kalau ditanya soal persahabatan, kita semua pasti punya definisi masing-masing tentang hal yang satu itu.

13

Iya kan? Ya, whatever deh kita mau mendefinisikan apa tentang sebuah friendship, yang pasti dalam hidup itu pasti ada yang namanya sahabat, iya kan? Kalau ngomongin soal sahabat, tentu banyak kisah yang udah kita torehkan bareng sahabat. Tapi perlu kita ketahui kalau ternyata di dunia ini persahabatan gak Cuma terjalin di antara sesama manusia aja lho, tapi ada juga persahabatan yang terjalin di antara manusia dan hewan. Kayak kisah fenomenal di negeri Jepang sana. Ada sebuah kisah persahabatan antara seorang manusia dengan seekor Anjing bernama Hachiko. Udah pernah denger kan cerita tentang Hachiko? Sebenernya masih ada banyak lagi kisah serupa di dunia ini, termasuk di Indonesia, negeri kita tercinta ini. Well... di bawah ini ada sebuah kisah singkat tentang persahabatan antara Boti, seekor Anjing hitam besar dengan seorang TNI bernama Tejo. Yuk kita baca aja kisahnya! Kisah Si Boti berawal pada tahun 1976, ketika seorang tentara muda bernama Tejo ditugaskan untuk menjaga pertahanan keamaanan di Timor-Timor. Ketika itu dia beserta rombongannya bermukim di desa Gariuai, BauBau. Di desa tersebut, Tejo menemukan seekor Anjing yang terlihat murung dan kesepian. Mengendus sisa-sisa makanan di tong sampah, demi bertahan hidup. Anjing kecil yang terlihat buluk, bulunnya pun sudah panjang dan kusam. Berbeda dengan anjing peliharaan di kota yang terawat rapi.

Pemuda Dalam Persahabatan

Tak tega Tejo melihatnya, akhirnya ia memutuskan untuk merawat Ajing tersebut kemudian dibawalah pulang seekor anjing kecil ke barak TNI. Di tengah-tengah ledakan sejata api yang memburu di kawasan tersebut, Tejo tak lupa merawat anjing kecil yang menjadi tanggung jawab barunya itu. Tanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi sesama makhluk Tuhan. Dan sejak saat itu pula Anjing kesepian itu ia beri nama Boti. 5 bulan sudah berlalu, persahabatan di antara Boti dan Tejo si tentara muda semakin terjalin. Kemana pun Tejo pergi, Boti selalu mengikuti, bahkan ketika tuannya menjalankan tugas patroli mengelilingi daerah-daerah rawan baku tembak. Tepat setelah setahun persahabatan di antara Tejo dan Boti terjalin, cyrus yang semula berarak di atas langit mereka berubah menjadi mendung yang begitu pekat. Tahun 1977 Tejo dan rombongannya harus kembali ke Batalyon-nya yang berada di Bandung. Ketika Tejo dan pasukannya embargasi di pelabuhan Dili, Boti terlihat bersedih, begitu bersedih. Ia memandangi Tejo begitu lekat sampai akhirnya butiran air mata menghias kedua mata Boti. Ya, Boti menangis. Ia tak rela berpisah dengan sahabatnya. Ia seolah ingin ikut bersama sahabatnya kemanapun sahabatnya pergi seperti yang selama ini ia lakukan. Tapi Tejo tak dapat berbuat apa-apa karena pada pemeriksaan yang dilakukan CPM di pelabuhan Dili. Tejo dan pasukannya tidak diperbolehkan membawa hewan

15

jenis apapun. Dengan berat hati Tejo harus rela berpisah dengan Boti, sahabat barunya tersebut, begitu pun sebaliknya.

Perpisahan telah benar-benar terjadi. Tejo benar-benar meninggalkan Boti di tempatnya bertugas. Namun kenangan yang telah ia torehkan bersama Boti tak akan pernaah ia lupakan sampai kapan pun, bahkan sampai Tejo memiliki anak cucu. Ketika ada kesempatan reuni bersama temanteman seperjuangan di Timor-Timor dulu, Tejo selalu menyempatkan mengenang Boti dan kembali membuka cerita tentang Boti di hadapan teman-temannya. Bagaimana pun Boti adalah kenangan terindah yang mengiringi operasi Seroja di Timor-Timor yang telah ia emban bersama temanteman seperjuangannya.

-Eka Pratiwi Taufanty-

Pemuda Dalam Persahabatan

Tanda Sahabat Sejatimu


Mencari seorang sahabat yang sejati di masa ini sangatlah sulit, umumnya kita hanya mendapatkan teman yang memiliki maksud tertentu, entah karena materi, kepandaian, atau mencari gratisan. Apakah kamu memiliki seorang teman dekat yang kamu anggap sahabat sejati? Benarkah ia adalah sahabat sejati bagimu? Nah, sekarang cobalah cek sahabat mu, apakah mereka termasuk sahabat sejati atau bukan. Ada beberapa tanda yang bisa kamu cermati, untuk mengetahuinya, check this out !!! : Saling menyenangkan Dalam sebuah persahabatan sering kali diwarnai keadaan sedih-senang, diperhatikan-diabaikan, dihibur-disakiti, dibanggakan-dikecewakan, dan lain sebagainya. Jika ia adalah sahabat sejatimu, maka kalian pasti mampu mengatasi itu dengan membawa keadaan itu menuju perasaan yang saling menyenangkan satu sama lain. Kamu senang bersama sahabatmu dan begitu juga sebaliknya dengan temanmu. Ia akan senang jika bersama denganmu.

17

Tidak saling berkompetisi Tidak ada persaingan dalam sebuah persahabatan sejati. Yang ada hanyalah saling mendukung keberhasilan masingmasing untuk kesuksesan yang sudah menanti. Serta saling memotivasi, untuk mencari cara baru dalam sebuah peluang. Karena sesungguhnya persahabatan adalah sebuah ikatan emosional yang membutuhkan usaha pemeliharaan dari sebuah kesetiaan. Bukan saling mendahului hingga sahabat kita tertinggal jauh di belakang lalu kita melalaikannya.

Tidak ada kebohongan Sahabat tidak akan memasukkan sebuah pukulan dalam kasih sayang. Artinya, sahabat akan menyatakan apa yang buruk dari sahabatnya dengan tujuan ia akan berubah. Tetapi jika sahabat menyembunyikan kekurangan dari sahabatnya hanya untuk menghindari konflik, itu berarti ia bukanlah sahabat yang baik bagi mu. Kadang-kadang kejujuran itu menyakitkan dan akan menjadikan kita lebih baik. Ibarat kata, kejujuran itu akan manis pada waktunya. Selalu siap memberi bantuan Bukan hanya hal-hal menyenangkan saja yang kita dapatkan dalam bersahabat. Namun ada kalanya sahabat yang membutuhkan kita. Kadang-kadang mereka membutuhkan bantuan berupa materi, dukungan moril, maupun non materi
Pemuda Dalam Persahabatan

lainnya. Seperti ketika ia sedang galau, sahabat membutuhkan bahumu tuk mengeluarkan air matanya, mencurahkan isi hati bercerita sedikit mengenai keluh kesahnya atau kadang hanya sedang ingin bergosip. Pendengar yang baik Hanya menjadi pendengar setia, itu sudah lebih baik. Walau tak memberikan advise, tetapi setidaknya ia mendengar, memahami, dan menghibur itu sudah lebih dari cukup. Siap beradaptasi Artinya, meskipun menjalani hidup yang berbeda tetapi sahabat bisa beradapatasi dalam kehidupan sahabatnya. Dari ulasan diatas, kita tahu bahwa dalam persahabatan kadang dihiasi perasaan lelah dan jengkel terhadap sahabat yang kita miliki. Namun pada dasarnya, justru hal itulah yang membuat persahabatan bernilai indah. Let Go It.

-Anggi Yus-

19

Biarkan kubaca hatimu


Perih menyatu dengan kasih yang lirih Menyamarkan dua sisi yang berselisih Menuntun meski tertatih Sesak namun tak beralih Cinta kasih menjadi dalih Tuk sebuah pengorbanan yang kau pilih

Dilema merasuk ke dalam sanubari di malam sendu Mengoyak mimpi yang hidup di setiap helaan nafasmu Mencipta bimbang, menghidupkan pilu yang bertalu di batinmu Menguntai kata menjadi Tanya yang menggema seirama detak jantungmu Nyaris menenggelamkanmu, nyaris melucuti akal sehatmu

Pemuda Dalam Persahabatan

Namun, sahabatku... Apa kau tahu sesuatu? Ada cahaya yang berpendar dari hatimu Bersenyawa dengan hembusan angin yang berbisik di kalbu Seakan berkata penuh makna pada mata dan senyum hangatmu Terbaca jelas dalam tutur lakumu Seolah makin tegaskan ruh dari cahaya itu

Kini semua tahu, wahai sahabatku... Cahaya kasih nan tulus penuh keikhlasan lah yang memancar darimu Yang perlahan mengubah kisah lalu menjadi lantunan syair merdu nan syahdu Yang hapuskan ragu tuk katakan bahwa kau memang sahabat sejatiku Tanpa peduli siapapun kamu dan bagaimana pun dirimu

-Eka Pratiwi Taufanty-

21

Rahasia dibalik Persahabatan


Manfaat unik di balik persahabatan yang kita jalani,
terlebih antar perempuan. Karena persahabatan antar perempuan lebih erat dibandingkan laki-laki. Tidak hanya manfaat secara psikologis, tetapi juga kesehatan fisik. Menurut sebuah penelitian yang dilansir oleh Oprah.com, menyebutkan keuntungan mempunyai sahabat, diantaranya: Lebih Berani Dalam sebuah percobaan yang dilakukan responden untuk berdiri di dasar bukit curam , diketahui mereka yang bersama sahabat lebih berani untuk mendaki dibandingkan mereka yang sendiri. Ini membuktikan bahwa seseorang akan lebih berani dan optimis dalam menghadapi suatu masalah ketika bersama sahabat. Resiko Kematian Berkurang Menurut hasil penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Harvad, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa dukungan sahabat mampu memperkecil resiko kematian akibat suatu penyakit akut. Selain itu, dukungan sosial dari sahabat atau

Pemuda Dalam Persahabatan

teman mampu mengurangi resiko depresi, pikun dan darah tinggi. Mengatasi Stres dengan Baik Perempuan cenderung mencari dukungan dari sahabatnya ketika mereka merasa stress. "Respon wanita jauh lebih efektif dalam mengurangi stres, mungkin ini salah satu alasan wanita cenderung hidup lebih lama dibandingkan pria," kata Terri Apter, PhD, profesor psikologi di Universitas Cambridge.

Nah, itulah beberapa manfaat yang mungkin tidak anda sadari dalam hidup ini. Sudahkah Anda menyadarinya?.

-Anggi Yus-

23

Tuan Otak
Wahai tuan yang disana Tulikah engkau akan jeritan bayi yang terluka Akan tangisan anak yang tak berdosa Kau matikan ibu bapaknya Kau remukkan perlindungannya

Tak adakah setitik putih dalam kau Diantara kebanyakan hitam dalam otakmu Atau bahkan mantel biru tuk kami Atas granat dan pelurumu Di bawah bendera merah yang kau kibarkan

Pemuda Dalam Persahabatan

Hitam
Kutadahkan tangan Memohon bapak pencabut nyawa Menyapa tuan di singgasana

Mengajak tuan bersamanya Dalam hidup yang tak dapat tuan tolak

-Anggi Yus-

25

Kusam Kulit Anak jalanan


eringat bayang-bayang kenangan pada kereta ekonomi Rapih Doho Blitar-Surabaya. Selalu anak itu lagi yang mengamen. Kulit kusamnya bersembunyi dibalik ukulele dan balutan kaos yang seringkali itu-itu saja yang dia pakai. Memang, hampir dipastikan setiap dua minggu aku pulang ke kampung halaman, menapaki kereta yang sama, yang saban hari memuat ribuan manusia dengan aneka rupa, lengkap dengan berbagai seluk beluk permasalahan hidupnya. Kereta ekonomi Rapih Doho memang tak pernah sepi penumpang. Apalagi dengan sistem baru yang tak terlihat transparansinya itu. Setiap orang yang menginginkan pergi mengendarai besi tua warisan Belanda tersebut harus mengantri sejak pukul tiga pagi jika ingin mendapatkan selembar tiket lengkap dengan nomer tempat duduknya. Ada pula yang dengan sengaja mendatangi stasiun sejak pukul dua, dengan tujuan yang sama. Akupun juga seperti mereka, kadangkala. Terpaksa mengantri sejak sebelum subuh, demi mendapatkan tiket kendaraan sejuta umat yang memang tergolong ekonomis. Namun itu pula tergantung moodku. Karena jika aku mau, aku bisa saja naik kereta tanpa membeli
Pemuda Dalam Persahabatan

tiket terlebih dahulu. Toh, nanti aku tetap bisa membayar di dalam kereta. Lagi-lagi...... Belakangan sorotan mataku peka terhadap anak-anak jalanan. Mereka yang memperjuangkan hidupnya, berani melawan sengatan terik matahari, melawan derasnya air hujan, melawan dinginnya malam di pinggir-pinggir jalan. Gerak langkah mereka seakan tak takut apapun. Melawan arus melewati puluhan mobil di jalan-jalan besar. Bersahabat dengan peralatan semir sepatu, dengan kemoceng, lap cucian mobil, dengan koran-koran yang juga sering memberitakan mereka, dengan pula bungkus-bungkus snack atau dengan pula gelas aqua yang mereka ulurkan kepada siapa saja yang mungkin mengikhlaskan recehannya. Anak-anak kecil dengan kulit cokelat kusam, kurus, tak sungkannya mengelap kaca-kaca mobil, menjual makanan dan minuman, menjual koran, bahkan ada yang hingga terang-terangan mengemis. Mereka jugalah anak-anak yang sudah akrab dengan alas dan bantal mesteran depan toko, atau selimut nyamuk dan sengatan terik matahari. Mendapatkan uang hari itu juga, untuk makan hari itu juga, dan begitulah selanjutnya. Apakah itu artinya bekerja?? Ah.. bahkan sepertinya mereka tak paham betul apa itu bekerja. Seorang bapak yang mencari uang untuk istri dan anaknya? Seorang ibu yang mengemis dan mengamen dengan menggendong balitanya di

27

dalam kereta? Atau, mereka sendiri, anak-anak yang rela menghabiskan siang malam di jalanan yang disebut bekerja? Seperti minggu-minggu yang seringkali kulalui, tujuan keretaku selalu berhenti di stasiun besar di Surabaya, yang kabarnya bulan-bulan ini akan dikhususkan untuk pemumpang kelas bisnis dan eksekutif, tak akan lagi menampung kereta berlebel ekonomi. Lagi-lagi, masyarakat kelas ekonomi dipersulit. Di setiap stasiun -stasiun besar kereta biasa berhenti, berhamburan anak-anak manusia keluar dari gerbong-gerbong kereta. Langkah kakinya menyusuri bantalan rel kereta api, menuju kereta lain yang masih terhenti. Mengamen lagi. Mereka seakan tak memiliki beban. Melakukan ritual yang sama saban harinya. Seperti biasanya mereka melahap butiran-butiran dan suapan-suapan nasi. Data anak jalanan dari tahun ketahun semakin meningkat. Tercatat pada tahun 2010, jumlah anak jalanan di Indonesia diperkirakan mencapai 200.000 anak, dan sekarang (2012) meningkat menjadi 230.00 anak. Itu artinya jumlah anak jalanan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bukan tanpa alasan aku sering menolak mereka yang mengemis atau mengamen dikereta ataupun di jalanan. Dalam undang-undangpun sudah tertulis jelas. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Selalu memberi mereka yang meminta-minta, justru akan memperbanyak jumlah anak-anak bangsa yang menjadi anak
Pemuda Dalam Persahabatan

jalanan. Mereka akan berfikir, bahwa tak harus bekerja keras berpendidikan tinggi dengan mengeluarkan uang untuk bisa mendapatkan uang. Toh mereka tinggal berkeliaran dijalanan, melakukan apa yang mereka mau dan mereka bisa, dengan tidak ada perjuangan untuk merubah taraf menjadi lebih baik. Lagi-lagi pemerintah yang harus peka dan tanggap. Pemberian uang dan dana besar bukanlah solusi yang kiranya mampu mengentaskan permasalahan mereka. Uang hanya akan berhenti di perut, bukan di otak. Jaminan pendidikan yang mumpuni yang memungkinkan mereka bisa keluar dari kungkungan kebiasaan mereka. Dinas sosial adalah lembaga pemerintah yang harus bekerja keras. Mengurus setiap mereka, anak-anak jalanan, yang benar-benar yang mampu lagi mempertahankan hidup dengan cara lain, atau justru terdapat oknum-oknum tertentu yang justru memanajemen mereka, memanfaatkan mereka untuk menjadi symbol belas kasihan yang mampu mendatangkan uang. Masyarakatpun harus tanggap. Selalu mengasihani dan memberi mereka yang berada di jalanan bukanlah solusi yang semata-mata membantu mereka. Uang akan lebih menjadi sesuatu yang bermanfaat jika berada di tangan lembaga-lembaga sosial semacam LSM, ormas, organisasi agama dan lembaga lainnya yang bisa diajak bekerja sama.

-FB : Binti Quryatul Masruroh-

29

Pemuda Bukanlah Banci yang Harus Lari

Pemuda selalu memiliki mimpi-mimpi yang hebat. Ia sering merenung sendiri ditempat yang ia sukai. Memikirkan tentang langkah-langkah kedepan yang mungkin sebagian itu hanya akan menjadi buaian sesaat. Tapi kebesaran mimipi itu tak dapat dilepaskan dari jiwa setiap pemuda yang hidup. Mimpi, ia selalu menjadi teman dan semangat disetiap langkah anak muda. Menjadi pendorong lahirnya gerakan kreatif yang kemudian dibalut dengan butir kismis yang diibaratkan sebagai luapan energi yang berlebih. Menjadi penambah gairah dikala orang lain mulai menertawakan ketidak mungkinan mimpinya. Pemuda dalam mimpi-mimpinya, kadang ia mengesampingkan realitas hidup, ia masih terus yakin apa yang telah ia yakini sekarang, bahwa itu akan menjadi kenyataan di hari esok, entah itu kapan namun pasti. Dalam yakin, Tuhan yang Maha Pengasih akan memeberinya makan yang cukup hari ini. Seorang pemuda juga tidak akan kalah untuk berjuang. Ketika senja telah
Pemuda Dalam Persahabatan

menyambutnya, Ia baru menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang menjadi kewajibannya. Lalu, ketika Ia pulang, Ia akan melihat, burung pipitpun baru kembali kesarangnya untuk menyuapi anaknya disore hari. Burung itu berhasil memberikan makanan kepada anaknya 3 kali hari ini. Selain berdasarkan keyakinan dan kerja keras. Seorang pemuda akan senantiasa menolong orang-orang yang membutuhkan yang berasa di sekitarnya. Ketulusan jiwa yang masih murni. Ia akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosialis yang telah diajarkan orang tuanya semenjak kecil. Ketika orang tuanya perpesan, Nak, hidup ini bisa diselesaikan dengan rumus-rumus matematika yang kau pelajari setiap malamnya. Namun, pelajaran hidup hanya dapat diselesaikan lewat empati dan membaca hati manusia lainnya. Pemuda tidaklah cengeng, yang akan lari dari permasalahan-permasalahan yang mengejarnya. Ia tidak akan mengaduh berulang kali sampai air matanya disia-siakan. Pemuda seperti banci yang ketakutan ketika malam penggerebekan itu berlangsung. Sebaliknya, pemuda akan mengatakan aku telah melakukan itu kepada anak ibu dan saya akan bertanggung jawab. Pemuda akan menerima konsekuensi dari apa-apa yang telah itu lakukan, termasuk bullying dari orang-orang yang tidak suka kepadanya. Ia akan menjawab itu dengan beberapa karya dan bukti nyata kepada orang yang telah menghinanya. Hingga mereka menyadari

31

atau tidak bahwa itu adalah tamparan bagi orang-orang yang menyatakan bad statement.

Kudus on Monday, December 30, 2013 at 12:48 pm -Wahyu Dwi Pranata-

Pemuda Dalam Persahabatan

Cerita Padi
Kau tau tentang padi yang baru disemai? Ya.. Warnanya masih hijau kekuningan, warna tanda semangat Itu adalah warna paling indah yang pernah kutemui dari semua jenis warna lainnya

Tapi ini cerita tentang padi yang ditanam di lapang Mungkin kau akan bertanya kenapa di lapang Salah kah....??

Kemarin aku melihat padi itu tersiram air mendidih Bisa kau bayangkan bagaimana padi itu kesakitan? Aku saja takut membayangkannya

33

Daunnya belum genap lima helai Ia gelagapan, kepanasan Mengenangnya saat ia mulai tumbuh adalah saat yang paling menyenangkan sekaligus menyakitkan Padi itu pernah berfikir bahwa mungkin hari itu akan datang menghampirinya Bukan hanya menghampiri, tapi memaksa menjemputnya Karena lapang sepertinya memang bukan tempatnya Lapang itu hanya bisa jadi tempat sementara untuknya Tempat ketika malam datang Atau ketika subuh berkumandang

Ah.... Kini ia tak tahu harus apa Semangat hidupnya meleleh bersama air yang menumpahinya Air mendidih itu telah benar berhasil mengisap protein tubuhnya Walau dengan nafas sengal
Pemuda Dalam Persahabatan

Ia mencoba rock n roll kembali Sekarang ia tengah berfikir, bahwa ini hanya masalah waktu Satu yang pasti.. Kelak, ia ingin menjadi padi yang berisi Ditengah padi-padi kurus yang termakan serangga Atau padi-padi tak berisi yang tumbuh ditengah musim kemarau Dan kelak orang akan kesana kemari mencari pemiliknya, menenteng proposal hatinya

Ia adalah padi yang tak sembarang orang bisa memahami.

Surabaya on Sunday, March 18, 2012 at 10:18am

-FB : Binti Quryatul Masruroh-

35

Mendung Berganti Cyrus


Nafasku nyaris tenggelam Hanyut bersama rintihan; jauh kedalam Tak ada yang mendengar, apa lagi tuk bersandar Semuanya nampak samar Dan warnaku pun memudar

Biarkan semua itu jadi catatan di atas pulam Biarkan semua berkelakar Acuhkan saja bila pilu kembali datang Sebab kini kupunya pelita yang berpijar Yang lafadzkan keyakinan bahwa aku tak sendirian Kau adalah sahabat satu tujuan Sama rasakan sisa cahaya di pelukan Kaulah jawaban dari Tuhan
Pemuda Dalam Persahabatan

Atas pintaku dalam sujud dan tulisan Kau beri nyawa pada mimpi yang mati suri Kau ajakku tersenyum tatap cyrus yang berhembus

Langitku ternyata tak selamanya berkabung Mendung pun tak selamanya merundung Kini ada angin yang bersenandung Petik dawai sang syukur yang Agung

Bernafasku kini, usir sunyi dalam relung Tak sendiri dan tak mematung Tapi bersamamu, bernyanyi di atas rakit yang kita dayung Hingga senja enggan tuk bergabung

-Eka Pratiwi Taufanty -

37

Pemuda Dalam Persahabatan

39

Diselesaikan 31 December 2013

Tuesday, December 31, 2Tuesday, December 31, 2013

Pemuda Dalam Persahabatan

You might also like