You are on page 1of 12

LAPORAN KASUS SKABIES dan INFEKSI SEKUNDER Oleh : Gina Ariani Pembimbing : dr. Sri Primawati Indraswari, Sp.

KK

I.PENDAHULUAN Di berbagai belahan dunia, laporan kasus skabies masih sering ditemukan pada keadaan lingkungan yang padat penduduk, status ekonomi rendah, tingkat pendidikan yang rendah dan kualitas higienis pribadi yang kurang baik atau enderung !elek. "asa gatal yang ditimbulkannya terutama waktu malam hari, se ara tidak langsung !uga ikut mengganggu kelangsungan hidup masyarakat terutama tersitanya waktu untuk istirahat tidur, sehingga kegiatan yang akan dilakukannya disiang hari !uga ikut terganggu. #ika hal ini dibiarkan berlangsung lama, maka e$isiensi dan e$ekti$itas ker!a men!adi menurun yang akhirnya mengakibatkan menurunnya kualitas hidup masyarakat. Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh in$estasi dan sensitisasi pada lapisan epidermis super$i ial terhadap Sarcoptes scabiei var hominis dan produknya. Penyakit kulit yang sangat mudah menular baik se ara langsung maupun tidak langsung. Se ara langsung misalnya ibu yang menggendong anaknya yang menderita s abies atau penderita yang bergandengan tangan dengan teman%temannya. Se ara tidak langsung misalnya melalui tempat tidur, handuk, pakaian dan lain%lain. Diagnosis ditegakkan !ika ditemukan & dari ' tanda kardinal yakni : (. Pruritus nokturna )gatal pada malam hari * karena akiti+itas tungau lebih tinggi pada malam hari &. Ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh keluarga, sebagian tetangga yang berdekatan ,. Ditemukannya kanalikulus pada tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu% abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata -rata pan!ang ( terowongan ditemukan papul dan +esikel. m, pada u!ung

'. .enemukan tungau. .erupakan hal yang paling diagnostik. Predileksi dari skabies ialah biasanya pada daerah tubuh yang memiliki lapisan stratum korneum yang tipis, seperti misalnya: a/illa, areola mammae, sekitar umbilikus, genital, bokong, pergelangan tangan bagian +olair, sela%sela !ari tangan, siku $le/or, telapak tangan dan telapak kaki. Karena si$atnya yang sangat menular, maka skabies ini populer dikalangan masyarakat padat. 0anyak $aktor yang menun!ang perkembangan dari penyakit ini, antara lain: sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang si$atnya promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan dermogra$ik serta ekologik.( Penyakit ini !uga dapat digolongkan ke dalam penyakit akibat hubungan seksual )P1S*.

II. LAPORAN KASUS Identitas Pasien 2ama 3mur #enis kelamin Alamat Peker!aan Pendidikan Agama Suku 0angsa Status : An. 0 : 4 tahun : 5aki%laki : #l. Kali #ambe "6 7(8"9 7,, 6egal :% : SD : Islam : #awa : 0elum .enikah

Anamnesis Autoanamnesis dilakukan tanggal : .ei &7(( pukul 74.(; 9I0 di Poliklinik Kulit "S3 Kardinah 6egal. Keluhan 3tama 0runtus - bruntus yang terasa gatal pada sela !ari kedua tangan, punggung ke dua tangan, telapak tangan dan badan. "iwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin "S3 Kardinah diantar oleh ibunya dengan keluhan bruntus bruntus yang terasa gatal pada sela !ari kedua tangan, telapak telapak tanagn, perut dan dada. Keluhan ini dirasakan se!ak ' hari sebelum pasien berobat ke poli, awalnya bruntus kemerahan sebesar u!ung !arum pentul dirasakan berawal dari sela !ari tangan kanan kemudian semakin banyak dan meluas ke sela !ari tangan kiri, punggung ke kedua tangan, telapak tangan,dada, perut. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien sering terbangun hampir setiap malam. "asa gatal yang dirasakan membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan dan beberapa luka bernanah. 3ntuk mengurangi keluhan, ibu pasien biasanya menaburi tubuh pasien dengan bedak bayi. Pasien !uga dikeluhkan mengalami demam. Selain bruntus - bruntus yang timbul tersebut pada !ari pasien terdapat lepuh yang berisi nanah. Saat pertama kali gatal tersebur mun ul, pasien tidak digigit oleh serangga. 2amun saat timbul keluhan gatal, pasien demam. Keluhan batuk pilek dan sakit menelan disangkal. Pasien tinggal bersama orang tuanya di rumah dan & orang saudara. 3kuran rumah ke il dengan ingkungan padat penduduk. "iwayat orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan oleh ibu pasien, yakni sepupu pasien yang sering dia!ak bermain. Pasien biasanya mandi & / dalam sehari, mengganti pakaiannya & / dalam sehari termasuk pakaian dalam dan menggunakan handuk sendiri. Ibu pasien men u i pakaian sendiri dengan sabun biasa dan disetrika. "iwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal ibu pasien. "iwayat asma dan penyakit alergi disangkal.

"iwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya. 6idak ada riwayat alergi terhadap makanan, obat%obatan, dan debu. "iwayat Penyakit Keluarga 6idak ada anggota keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama seperti pasien. "iwayat asma, alergi makanan, obat%obatan dan debu disangkal. PEMERIKSAAN FISIK Status generalis Keadaan umum Kesadaran 6anda +ital: 6ekanan darah 2adi Suhu Pernapasan : ((78:7 mm1g : <4/8m : a$ebris : &7/8m : tampak sakit ringan : ompos mentis

6inggi badan 0erat badan Kepala .ata 6elinga 1idung 6horaks

: (&: m : ,7 Kg : 2ormo ephali, rambut hitam, distribusi merata, tidak ada kelainan kulit : Kon!ungti+a tidak anemis, sklera tidak ikterik, alis mata hitam, tidak ada madarosis : 2ormotia, tidak ada kelainan kulit : 2ormal, de+iasi )%*, sekret )%*, tidak ada kelainan kulit : bentuk normal, pergerakan simetris, terdapat kelainan kulit )lihat status dermatologikus*

.ulut : bibir tidak kering, aries dentis )%*, $aring hiperemis )%*

Paru : Suara na$as +esikuler, rhonki %8%, whee=ing %8% #antung : 0unyi !antung I%II reguler, murmur )%*, gallop )%* Abdomen >kstremitas atas >kstremitas bawah : datar, supel, hepar dan lien tidak teraba membesar, terdapat kelainan kulit )lihat status dermatologikus* : akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, terdapat kelainan kulit )lihat status dermatologikus* : akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, tidak terdapat kelainan kulit

Status Dermatologis Distribusi Ad "egio 5esi >$loresensi : "egional : thorakalis anterior, abdomen, interdigitalis bilateral, palmar dan dorsum manus bilateral : multiple, diskret, bilateral, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar sampai lentikuler diameter 7,, - 7,: m, menimbul dari permukaan kulit, kering : papul eritematosa, pustul, ekskoriasi, krusta

PEMERIKSAAN PENUN AN! (. Pemeriksaan mikroskopik men ari Sarcoptes Scabiei dewasa, lar+a, telur dengan preparat ka a obyek, lalu ditutup ka a penutup dan dilihat dengan mikroskop ahaya

1asil : ditemukan Sarcoptes scabiei dewasa

&. Pemeriksaan Gram

1asil : bakteri gram positi$ RESUME Seorang anak laki - laki, berusia 4 tahun pela!ar SD, beragama Islam datang diantar oleh ibunya untuk berobat ke poliklinik Kulit dan Kelamin "S3 Kardinah tanggal : .ei &7(( dengan keluhan bruntus bruntus yang terasa gatal pada sela !ari kedua tangan, telapak tangan, punggung tangan, perut, dada. Keluhan ini dirasakan se!ak ' hari sebelum pasien berobat ke poli, awalnya bruntus kemerahan sebesar u!ung !arum pentul dirasakan berawal dari sela !ari tangan kanan kemudian semakin banyak dan meluas ke sela !ari tangan kiri, telapak tangan, punggung tangan,dada, perut. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien sering terbangun hampir setiap malam. "asa gatal yang dirasakan membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan dan beberapa luka bernanah. Pasien !uga dikeluhkan mengalami demam. Selain bruntus - bruntus yang timbul tersebut pada !ari pasien terdapat lepuh yang berisi nanah. Sepupu pasien mengalami hal yang sama. 6idak ada riwayat digigit serangga sebelumnya. 6idak ada riwayat alergi. Pada pemeriksaan $isik, status generalis didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan lesi regional pada region thorakalis anterior,

abdomen, interdigitalis bilateral, palmar dan dorsum manus bilateral. 5esi multiple,diskret, bilateral, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar sampai lentikuler diameter 7,, - 7,: m, menimbul dari permukaan kulit, kering. >$loresensi papul eritematosa, pustul, ekskoriasi, krusta . Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan tungau dewasa dan padapemeriksaan gram ditemukan bakteri gram positi$ DIA!NOSIS BANDIN! (. Skabies dengan in$eksi sekunder. &. Prurigo hebra ,. Pedikulosis korporis '. Dermatitis DIA!NOSIS KER A Skabies dengan In$eksi Sekunder PENA"ALAKSANAAN #. UMUM a. .en!elaskan kepada pasien mengenai penyakit dan ara penularannya b. .en!elaskan bahwa s abies adalah penyakit menular . .enerangkan pentingnya men!aga kebersihan perseorangan dan lingkungan tempat tinggal d. .en u i piring, selimut, handuk, dan pakaian dengan bilasan terakhir dengan menggunakan air panas e. .en!emur kasur, bantal, dan guling se ara rutin $. 0ila gatal sebaiknya !angan menggaruk terlalu keras karena dapat menyebabkan luka dan resiko in$eksi g. .en!elaskan pentingnya mengobati anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama h. .emberi pen!elasan bahwa pengobatan dengan penggunaan krim yang dioleskan pada seluruh badan tidak boleh terkena air, !ika terkena air harus diulang kembali. Krim dioleskan ke seluruh tubuh saat malam hari men!elang tidur dan didiamkan

selama < !am hingga keesokan harinya. Obat digunakan ( / seminggu dan dapat diulang seminggu kemudian. $. KHUSUS a. "o%i&al Permetrin ; ? krim dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari selama (7 !am, satu kali dalam seminggu

'. Sistemi& Anti histamin : Klor$eniramin maleat & / @ tablet Antibiotik : Amo/i illin , / &;7 mg

PRO!NOSIS Auo Ad +itam Auo Ad $un tionam Auo Ad sanationam : ad bonam : ad bonam : ad bonam

Auo Ad osmeti am : ad bonam

III.

PEMBAHASAN Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, ge!ala klinik, dan pemerksaan yang

dilakukan. Dari anamnesis didapatkan bruntus - bruntus kemerahan yang gatal timbul pada sela kedua tangan, punggung tangan, dada, perut. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari. Pasien tinggal bersama orang tuanya di rumah dan riwayat orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan oleh ibu pasien, yakni sepupu pasien yang sering dia!ak bermain. Pasien dapat didiagnosis menderita penyakit skabies, dimana hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa dengan ditemukannya & dari tanda ' tanda kardinal skabies maka diagnosis klinis dapat ditegakkan.( Diagnosis ditegakkan !ika ditemukan & dari ' tanda kardinal yakni :

;. Pruritus nokturna )gatal pada malam hari * karena akiti+itas tungau lebih tinggi pada malam hari B. Ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh keluarga, sebagian tetangga yang berdekatan :. Ditemukannya kanalikulus pada tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu% abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata -rata pan!ang ( terowongan ditemukan papul dan +esikel. <. .enemukan tungau. .erupakan hal yang paling diagnostik. Dimana tanda kardinal yang ditemukan adalah pruritus nokturna, adanya orang di sekitar pasien yang mengalami keluhan yang sama dan ditemukannya tungau pada pemeriksaan mikroskopik. Dari status dermatologinya kita dapatkan bahwa terdapat lesi . Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan lesi regional pada region thorakalis anterior, abdomen, intergluteal, palmar dan dorsum manus bilateral. 5esi multiple, diskret, bilateral, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar sampai lentikuler diameter 7,, - 7,: m, menimbul dari permukaan kulit, kering. >$loresensi papul eritematosa, pustule. 1al ini sesuai untuk diagnosis skabies, dimana di dalam teori dikatakan bahwa predileksi ter!adinya pada daerah dengan stratum korneum yang tipis, namun karena pada anak%anak lapisan stratum korneum tubuhnya sebagian besar masih tipis maka penyebarannya dapat bersi$at atipikal. Selain itu pada pasien ini pada daerah sela !ari kedua tangan !uga didapatkan e$$loresensi berupa pustula, bentuk bulat, berbatas tegas, penyebaran diskrit dan multiple, maka sesuai dengan teori yang ada maka diduga pada pasien ini telah timbul in$eksi sekunder yang sebelumnya didahului oleh timbulnya demam. Pada kasus ini dipikirkan diagnosis banding yaitu prurigo hebra yaitu penyakit kulit kronis dimulai se!ak bayi atau anak, sering terdapat pada anak dengan tingkat so ial ekonomi dan hygiene rendah. Penyebab pasti belum diketahui, diduga sebagai penyakit herediter, akibat kepekaan kulit terhadap gigitan serangga. 6anda khasnya adalah adanya papul%papul miliar tidak berwarna, berbentuk kubah, sangat gatal. 6empat predileksinya di ekstremitas bagian ekstensor dan simetris. Diagnosis ini dapat disingkirkan karena pasien baru mengalami keluhan ' hari yang lalu dan tidak peka tehadap gigitan nyamuk. Sedangkan pada pedikulosis korporis kelainan kulitnya berupa papul milier disertai bekas garukan yang menyeluruh pada tubuh pasien. Pada dermatitis, meskipun memberikan kelainan m, pada u!ung

kulit yang hamper sama namun pada dermatitis tidak akan ditemukan kanalikuli, adan pada anamnesa tidak didapatkan adanya anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama. Penatalaksanaan pada kasus s abies dapat dilakukan baik dengan non% medikamentosa dan medikamentosa. Penatalaksanaan non medikamentosa yaitu dengan memberikan eduksai seperti "a!in melakukan pengobatan dan seluruh keluarga harus diobati, men!aga kebersihan pasien dan keluarga, seluruh pakaian di rumah di u i dengan menggunakan air hangat, kasur, bantal, dan benda%benda lain yang tidak bisa di u i dapat di!emur, kontrol seminggu lagi untuk melihat hasil terapi dan perkembangan penyakit . Pada pasien ini penatalaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikan obat se ara topikal dan sistemik. Obat topikal yang diberikan adalah Permetrin ; ? krim dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari selama (7 !am, satu kali dalam seminggu . Pada teori yang telah dikemukakan bahwa obat topikal yang paling baik diberikan pada anak%anak berupa permetrin ; ? mengingat e$ekti$ pada semua stadium skabies dan toksisitasnya yang rendah(. Serta penggunannya yang mudah dan dapat diperoleh dengan midah di apotek. Dan obat sistemik yang diberikan adalah amo/i illin &;7 mg, obat ini diminum sebanyak , kali sehari setelah makan. Pemberian obat sistemik ini sesuai dengan indikasi bahwa pada pasien mengalami in$eksi sekunder sehingga perlu diberikan antibiotika berupa amoksisilin. Selain itu untuk mengurangi gatal yang dialami pasien terutama pada malam hari !uga diberikan obat antihistamin yaitu Klor$eniramin maleat & /(8& tablet. Obat ini murah dan mudah didapat namun memiliki e$ek mengantuk karena e$ek sedati$. Prognosis dari skabies yang diderita pasien pada umumnya baik bila diobati dengan benar dan !uga menghindari $aktor pen etus dan predisposisi, demikian !uga sebaliknya. Selain itu perlu !uga dilakukan pengobatan kepada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama. 0ila dalam per!alanannya skabies tidak diobati dengan baik dan adekuat maka Sarcoptes scabiei akan tetap hidup dalam tubuh manusia karena manusia merupakan host definitive dari Sarcoptes scabiei.

DAF"AR PUS"AKA (. D!uanda Adhi . Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. >d. ;. Cakultas Kedokteran 3ni+ersitas &. Indonesia. #akarta : &77:. ,. 0ag.8S.C Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. CK. 3nair8"S3 Dr. Soetomo. Surabaya : &77:. '. 5ab8S.C. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Pedoman Diagnosis dan Terapi Penyakit Kulit dan Kelamin. Cakultas Kedokteran 3ni+ersitas 3dayana8"S3P Sanglah. Denpasar : &777. ;. Sularsito Sri Adi , Soebaryo "etno 9idowati, Kuswad!i . Dermatologi Praktis . >d. (. P>"DOSKI. (4<4. B. 9iederkehr, .., S hwart, ". A. &77B. S abies. A+ailable at: http:88www.emedi ine. om8D>".8topi ':(.htm. :. Stone, S.P, s abies and pedikulosis, in: Creedberg, et al. Fit patrick!s Dermatology In "eneral #edicine $th edition. Dolume (. . Graw%1ill Pro$essional. &77,

You might also like