You are on page 1of 8

==PEWARNAAN SISI

1. Pengertian Pewarnaan sisi pada graph Sebuah pewarnaan sisi pada graph adalah pewarnaan semua sisi pada
graph tanpa loop. Suatu pewarnaan sisi-k untuk graph G adalah suatu penggunaan sebagian atau semua k warna untuk mewarnai semua sisi di G sehingga setiap pasang sisi yang mempunyai titik persekutuan diberi warna yang berbeda. Jika G mempunyai pewarnaan sisi-k, maka dikatakan sisi-sisi di G diwarnai dengan k warna. Contoh :

(A)

(B) Gambar 1

(C)

(D)

2. Indeks khromatik (chromatic index) pada graph G

Indeks khromatik graph G adalah Misalkan G sebuah graph. Bilangan yang menyatakan minimum banyaknya warna yang diperlukan untuk mewarnai semua sisi G sedemikian hingga setiap dua sisi G yang terkait ke titik yang sama mendapatkan warna yang berbeda. Indeks khromatik diyatakan dengan (G). Biasanya warna-warna yang digunakan untuk mewarnai sisi-sisi suatu graph dinyatakan dengan 1, 2, 3,, k.

(G) = minimum { |

Contoh :

G (a) Gambar 2

G (b)

Pada gambar 2(A), indeks kromatik = 3 karena minimum banyaknya warna untuk mewarnai semua sisi pada gambar graph G adalah 3. Dan pada gambar 2 (B), indeks kromatik = 4 karena minimum bayaknya warna untuk mewarnai semua sisi pada gambar graph G adalah 4. Sikel dengan n titik, Cn mempunyai

(Cn) = 2 jika n genap dan

(Cn) = 3 jika n ganjil


Untuk graph komplit dengan n titik, Kn diperoleh (Kn) = n 1 jika n genap dan (Kn) = n jika n ganjil. Indeks khromatik sebuah graph sederhana selalu sama dengan derajat maksimumnya atau derajat maksimum ditambah satu. Namun sebelumnya kita perlu memahami konsep rantai kempe dan argumen rantai kempepada pewarnaan sisi graph. Misalkan G adalah sebuah graph yang semua sisinya dapat diwarnai dengan paling sedikit dua warna. Sebuah graph bagian G yang dibangun oleh semua sisi G yang bewarna i dan j dengan i j dilambangkan dengan H(i,j). Sebuah komponen dari H(i,j) disebut sebuah rantai kempe. Misalkan K sebuah rantai kempe pada H(i,j), jika warna i dan warna j dipertukarkan npada sisi-sisi K, sedangkan warna sisi-sisi yang lain tetap, maka akan diperoleh pewarnaan G yang baru dengan menggunakan warna-warna yang lama. Proses ini disebut argumen rantai kempe.

Teorema 12.4 : (Teorema Vizing) Jika G graph sederhana maka (G) (G) (G) + 1
Bukti

Misalkan G graf sederhana dengan (G) = dan v V(G) dengan d(v) = . Karena terdapat sisi G terkait di titik v, maka untuk memenuhi semua sisi tersebut diperlukan sebanyak warna. Sehingga Sikel dengan n titik, Cn mempunyai indeks kromatik dengan (G)
(G). Untuk membuktikan (G) (G) + 1, digunakan induksi

pada |E(G)| = m. Untuk m = 0, maka (G) = 0 dan (G) = 0. Sehingga (G) = 0 0 + 1 = (G) + 1. Asumsikan pernyataan benar untuk |E(G)| = m 1. Akan ditunjukkan pernyataan benar untuk |E(G)| = m. Misalkan G graph sederhana dengan m sisi dan e = uv sebuah sisi G, maka graph G1= G-e adalah graph sederhana dengan m-1 sisi. Berdasarkan asumsi, (G) (G) + 1. Karena (G1) (G), maka (G1) (G) + 1. Ini berarti ada pewarnaan sisi ( (G) + 1) pada graph G1. Karena dG1(u) (G1) (G), maka ada paling sedikit satu warna dari G + 1, warna tidak muncul pada sisi-sisi G1 yang terkait di titik v. Kasus 1: Warna yang muncul di u dan v sama Misalkan warna tidak muncul di u dan v dalam pewarnaan-( (G)+1) pada G1. Maka sisi c di graph G dapat diwarnai dengan menggunakan warna , sehingga diperoleh pewarnaan-( (G)+1) pada graph G, akibatnya (G) (G) + 1.

Kasus 2 : warna yang tidak muncul di u berbeda dengan warna yang tidak muncul di v. Misalkan warna tidak muncul di u dan warna tidak muncul di v.

Klaim bahwa ada sisi e1terkait dengan u di graph G1bewarna . Sebab jika tidak, maka warna tidak muncul di u, padahal juga tidak muncul di v. Hal ini kontradiksi jadi haruslah ada sisi e2terkait dengan v di graph G1 bewarna . Selanjutnya, perhatikan graph bagian G1 yang dibangun oleh sisi-sisi bewarna dan yaitu H(,). Kita tinjau dua subkasus.

Subkasus 2.1 : Sisi e1 dan sisi e2 terletak pada rantai yang berbeda. Misalkan sisi e1 ter;letak pada rantai kempe K dan sisi e2 terletak pada rantai Kempe L. Terapkan argumen rantai kempe pada K, akibatnya warna tidak muncul di titik u; padahal warna dapat digunakan untuk mewarnai sisi e pada graph G, sehingga diperoleh pewarnaan((G) + 1). Dengan demikian (G) (G) + 1.

Subkasus 2.2 : Sisi e1 dan sisi e2 terletak pada rantai Kempe H(,) yang sama. Misalkan rantai Kempe K di H (,) memuat sisi e1 dan e2. Maka ada lintasan dari titik u ke titik v di K pada graph G1 Misalkan ada sisi lain dari G1 yang bewarna terkait di sebuah titik internal lintasan tersebut, misalnya titik w. Putus rantai k pada titik wyang sisi terkaitnya dengan w berwarna sehingga diperoleh H(,) yang memuat rantai kempe baru, namakan L. Terapkan argumen rantai kempe pada L, sehingga warna tidak muncul di titik w. Perhatikan K sudah terputus pada pewarnaan baru, selanjutnya terapkan argumen rantai Kempe pada K,

maka warna tidak muncul di titik u; padahal warna juga tidak muncul di v, sehingga warna dapat digunakan untuk mewarnai sisi e pada graph G, akibatnya diperoleh pewarnaan-sisi-((G) + 1) pada graph G. Dengan demikian (G) (G) + 1. Jika tidak ada sisi bewarna yang terkait, maka K berupa lintasan. Putus lintasan tersebut pada w, dan terapkan argumen rantai Kempe pada rantai tersebut, maka warna tidak muncul di titik u. Karena warna juga tidak muncul di v, maka warna dapat digunakan untuk mewarnai sisi e pada graph G. Sehingga diperoleh pewarnaan-sisi-((G) + 1) pada graph G. Dengan demikian (G) (G) + 1. Khusus untuk graph bipartisi, diperoleh hasil yang eksak seperti terlihat dalam teorema berikut.

Teorema :
(G).

Jika G graph bipartisi dan tak kososng maka (G) =

2. Aplikasi Pewarnaan sisi pada Graph Beberapa aplikasi pewarnaan sisi pada graph adalah : 1. Pada sistem jaringan komunikasi yang melibatkan sekumpulan sentra dan sekumpulan chanel yang menghubungkan sentra-sentra tersebut. Untuk mengoperasikan sistem tersebut, setiap chanel harus diberi

frekuensi tertentu. Supaya tidak terjadi masalah, maka chanel-chanel yang bertemu di suatu sentra tertentu harus diberi frekuansi yang berbeda. Minimum banyaknya frekuensi yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem komunikasi tersebut. Dalam hal ini himpunan sentra komunikasi berkorespondensi dengan himpunan titik pada graph dan chanel yang menghubungkan dua sentra dipresentasikan dengan sisi graph. Frekuensi berkorespondensi dengan warna sisi pada graph. Menentukan minimum banyakny frekuensi yang diperlukan

berkorespondensi dengan menentukan indeks khromatik pada graph yang mempresentasikan sistem komunikasi tersebut. 2. Aplikasi pewarnaan sisi pada graph khususnya graph bipartisi adalah untuk mengkonstruksi bujur sangkar latin. Telah diketahui luas, bahwa bujur sangkar latin banyak digunakan dalam statistika, khususnya dalam membuat rancangan percobaan yang valid. Secara formal, defenisi bujur sangkar latin adalah sebuah bujur sangkar latin order n adalah matriks bujur sangakar n x n yang entri-entrinya dilabel dengan bilangan-bilangan 1, 2, 3, ..., n sedemikian hingga tidak ada sebuah bilangan muncul lebih dari satu baris dan lebih dari satu kolom. Contoh bujur sangkar latin 5 x 5 dapat dilihat sebagai berikut : 3 5 2 4 4 1 3 5 5 2 4 1 1 3 5 2 2 4 1 3

Bujur sangkar latin ordo n x n da[pat dikonstruksi menggunakan sebuah pewarnaan sisi-n graph bipartisi komplit Kn,n. Karena (Kn, n) = n, maka menurut teorema 8.8, (Kn,n) = n.

Sehingga ada pewarnaan-sisi-n pada graph Kn,n. Misalkan (X,Y) adalah bipartisi dari Kn,n dan X = { } dan Y = {

} dan misalkan 1,2,...,n adalah label-label warna. Defenisikan matriks A = (aij ) sebagai berikut : aij = k jika sisi xiyk bewarna j (terkait dengan xi). Maka untuk setiap dua indeks j1 dan j2 yang berbeda , aiji aij2. Hal ini menunjukkan bahwa setiap baris A mempunyai n entri yang berbeda. Lebih lanjut, jika i1 . i2 . ai1j = ai2j (katakan bernilai k), maka titik yk merupakan titik ujung dua sisi G yang berwarna j, suatu kontradiksi. Sehingga setiap kolom A memuat n entri yang berbeda. Dengan demikian matriks A merupakan bujur sangkar latin ordo nxn.

You might also like