You are on page 1of 3

Askep Parkinson ( Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Penyakit Parkinson )

Pengertian Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf progresif yang berdampak terhadap respon

Askep Parkinson mesenfalon dan pergerakan regulasi. Etiologi Penyakit Parkinson sering dihubungkan dengan kelainan neurotransmitter di otak dan faktor-faktor lainnya seperti : 1. Defisiensi dopamine dalam substansia nigra di otak memberikan respon ge ala penyakit Parkinson! ". #tiologi yang mendasarinya mungkin berhubungan dengan $irus! genetik! toksisitas! atau penyebab lain yang tidak diketahui. Gejala Klinis Penyakit Parkinson memiliki ge ala klinis sebagai berikut: 1. ". (. ). +. ,. %radikinesia (pergerakan lambat)! hilang se&ara spontan! 'remor yang menetap ! 'indakan dan pergerakan yang tidak terkontrol! *angguan saraf otonom (sulit tidur! berkeringat! hipotensi ortostatik! Depresi! demensia! -a ah seperti topeng.

Pemeriksaan Diagnostik .bser$asi ge ala klinis dilakukan dengan mempela ari hasil foto untuk mengetahui gangguan. Komplikasi Komplikasi terbanyak dan tersering dari penyakit Parkinson yaitu demensia! aspirasi! dan trauma karena atuh.

Penatalaksanaan Medis Penatalaksanaan medis dapat dilakukan dengan medikamentosa seperti: 1. Antikolinergik untuk mengurangi transmisi kolinergik yang berlebihan ketika kekurangan dopamin. ". /e$odopa! merupakan prekursor dopamine! dikombinasi dengan karbidopa! inhibitor dekarboksilat! untuk membantu pengurangan /-dopa di dalam darah dan memperbaiki otak. (. %romokiptin! agonis dopamine yang mengaktifkan respons dopamine di dalam otak. ). Amantidin yang dapat meningkatkan pe&ahan dopamine di dalam otak. +. 0enggunakan monoamine oksidase inhibitor seperti deprenil untuk menunda serangan ketidakmampuan dan kebutuhan terapi le$odopa. Penatalaksanaan Keperawatan Pengkajian 1. ". (. ). +. Ka i saraf kranial! fungsi serebral (koordinasi) dan fungsi motorik. .bser$asi gaya ber alan dan saat melakukan akti$itas. Ka i riwayat ge ala dan efeknya terhadap fungsi tubuh. Ka i ke elasan dan ke&epatan bi&ara. Ka i tanda depresi.

Diagnosis dan Intervensi Keperawatan 1. *angguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan bradikinesia! regiditas otot dan tremor ditandai dengan D1: klien mengatakan sulit melakukan kegiatan! D.: tremor saat berakti$itas. Intervensi: 'u uan : meningkatkan mobilitas. %antu klien melakukan olah raga setiap hari seperti ber alan! bersepeda! berenang! atau berkebun. An urkan klien untuk merentangkan dan olah raga postural sesuai petun uk terapis. 0andikan klien dengan air hangat dan lakukan pengurutan untuk membantu relaksasi otot. 2nstruksikan klien untuk istirahat se&ara teratur agar menghindari kelemahan dan frustasi. A arkan untuk melakukan olah raga postural dan teknik ber alan untuk mengurangi kekakuan saat ber alan dan kemungkinan bela ar terus. 2nstruksikan klien ber alan dengan posisi kaki terbuka. %uat klien mengangkat tangan dengan kesadaran! mengangkat kaki saat ber alan! menggunakan sepatu untuk ber alan! dan ber alan dengan langkah meman ang. %eritahu klien ber alan mengikuti irama musik untuk membantu memperbaiki sensorik.

Evaluasi : klien mengikuti sesi terapi fisik! melakukan latihan wa ah 13 menit " kali sehari. ". *angguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan kesulitan: menggerakkan makanan! mengunyah! dan menelan! ditandai dengan D1: klien mengatakan sulit makan! berat badan berkurang D.: kurus! berat badan kurang dari "34 berat badan ideal! kon ungti$a pu&at! dan membran mukosa pu&at. Intervensi: 'u uan : mengoptimalkan status nutrisi. A arkan klien untuk berpikir saat menelan-menutup bibir dan gigi bersamasama! mengangkat lidah dengan makanan di atasnya! kemudian menggerakkan lidah ke belakang dan menelan sambil mengangkat kepala ke belakang. 2nstruksikan klien untuk mengunyah dan menelan! menggunakan kedua dinding mulut. %eritahu klien untuk mengontrol akumulasi sali$a se&ara sadar dengan memegang kepala dan menelan se&ara periodik. %erikan rasa aman pada klien! makan dengan stabil dan menggunakan peralatan. An urkan makan dalam porsi ke&il dan tambahkan makanan selingan (sna&k). 0onitor berat badan. Evaluasi : klien dapat makan ( kali dalam porsi ke&il dan dua kali sna&k! tidak ada penurunan berat badan. (. *angguan komunikasi $erbal yang berhubungan dengan penurunan kemampuan bi&ara dan kekakuan otot wa ah ditandai dengan : D1: klien5keluarga mengatakan adanya kesulitan dalam berbi&ara D.: kata-kata sulit dipahami! pelo! wa ah kaku. Intervensi: 'u uan: memaksimalkan kemampuan berkomunikasi. 6aga komplikasi pengobatan. 7u uk ke terapi wi&ara. A arkan klien latihan wa ah dan menggunakan metoda bernafas untuk memperbaiki kata-kata! $olume! dan intonasi. o 8afas dalam sebelum berbi&ara untuk meningkatkan $olume suara dan umlah kata dalam kalimat setiap bernafas. o /atih berbi&ara dalam kalimat pendek! memba&a keras di depan ka&a atau ke dalam perekam suara (tape re&order) untuk memonitor kema uan. Evaluasi : tidak adanya kesulitan dalam berbi&ara! kata-kata dapat dipahami.

You might also like