Professional Documents
Culture Documents
Dasar Perencanaan
Data umum rencana atap Bentuk rangka kuda-kuda Jarak antar kuda-kuda Kemiringan atap () Bahan Gording Bahan Rangka Kuda-kuda Bahan penutup atap Alat sambung jarak antar gording bentuk atap Mutu baja profil : : : : : : : : : : Seperti gambar 2m 30 baja profil lip channel ([) baja profil IWF genteng Metal Baut-Mur 0.7 m limasan ijin = BJ-37 leleh =
Perencanaan Gording Perencanaan pembebenan Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels / kanal kait ( ) 100x50x20x3,2 pada perencanaan kuda-kuda dengan data sebagai berikut : a. Berat gording = b. Ix = c. Iy = d. h = e. b = 5.5 107 24.5 100 50 = = = kg/m cm4 cm4 mm mm 30 1 2 m m 200 cm f. Ts g. tb h. Zx i. Zy = = = = 3.2 3.2 21.3 7.81 mm mm cm3 cm3
Kemiringan atap () Jarak antar gording (s) Jarak antar kuda-kuda utama
Pembebanan berdasaran SNI 03-1729-2002, sebagai berikut a. Berat Penutup atap = 50 kg/m2 b. Beban angin = 25 kg/m2 c. Berat hidup (Pekerja) = 100 kg/m2 d. Berat penggantung dan plafond = 18 kg/m2
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Perhitungan Pembebanan a. Beban Mati (titik) berat trackstang Berat gording Berat penutup atap berat plafon (1,5) qD
= = = = =
= = = =
Berat pekerja di setiap Joint = 100 kg Px = P sin = 58 kg Py = P cos = 100.459 kg Mx2 = 1/4. Px . L = 23.200 kgm My2 = 1/4. Py . L = 40.18358 kgm c. Beban angin
16 kg
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Beban angin kondisi normal, minimum = Koefisien Kemiringan atap () = 30 1) Koefisien angin tekan = 0.2 2) Koefisien angin hisap = -0.4
25
Beban angin 1) Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x Beban angin x 1/2 x (s1+s2) = 3.5 kg/m 2) Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x Beban angin x 1/2 x (s1+s2) = -7 kg/m Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx : 2 1) Mx (tekan) = 1/8 . W1 . L = 1.40 kgm 2 2) Mx (hisap) = 1/8 . W2 . L = -2.80 kgm
Tabel Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Momen Mx My Beban Beban Beban Angin Kombinasi beban Mati Hidup Tekan Hisap tetap sementara 16.610 23.200 1.400 -2.800 39.810 41.210 28.769 40.184 68.953 68.953
KONTROL TERHADAP TEGANGAN Kontrol terhadap momen Maximum Mx = 39.81 kgm = 3981 kgcm My = 68.95 kgm = 6895.294 kgcm Asumsikan Penampang Kompak : Mnx = Zx . fy = 51120 kgcm Mny = Zy . fx = 18744 kgcm
0.9
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Check tahanan momen lentur yang terjadi Mx My + b. Mnx . Mny = 0.895 1
1 ok...!!
Kontrol terhadap momen Minimium Mx = 41.21 kgm = 4121 kgcm My = 68.95 kgm = 6895.294 kgcm Asumsikan Penampang Kompak : Mnx = Zx . fy = 51120 kgcm Mny = Zy . fx = 18744 kgcm Check tahanan momen lentur yang terjadi Mx My + b. Mnx . Mny = 0.498 1
1 ok..!!!!
KONTROL TERHADAP LENDUTAN Dicoba profil : 100x 50 x 20 x3.2 E= 2100000 kg/cm Ix = 716 cm4 Iy = 84 cm4
qx = qy = px = py =
kg/cm kg/cm kg kg
Z ijin = x = x =
1.111 cm + Px . L 3 48 . E . Iy
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
y = y = Z= 5. qy. L 4 384 . E . Ix 0.021 (x2 + y2)^(1/2) Z Z ijin = 0.849 0.849 1.111 ok...!!! + Py . L 3 48 . E . Ix
Jadi,baja profil Lip Channel dengan dimensi 100x 50 x 20 x3.2 AMAN dan MAMPU menerima beban apabila digunakan untuk gording
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Balok yang direncanakan menggunakan IWF 300x150x5.5x8 dengan data sebagai berikut : H= 298 mm Ts = 8 mm b= 149 mm Tb = 5.5 mm 3 Wx 424 cm q= 32 kg/m Wy Ix Iy
3 5.5 cm 4 6320 cm
A= L=
2 40.8 cm
7.5
442 cm
Pembebanan pada balok gable akibat beban-beban yang dipikul oleh 1 gording dengan betang 3 m Beban Gording Gording 1 = G7 (karena terletak di ujung balok maka menerima beban setengah jarak gording) 1/2L = 0.35 m berat sendiri penutup atap berat sendiri gording berat sendiri balok berat hidup 35 11 11.2 100 kg/m kg/m kg/m kg/m
Gording 2 = G3 = G4 = G5 = G6 (menerima beban setengah 2x setengah jarak gording) 1/2L = 0.7 m berat sendiri penutup atap berat sendiri gording berat sendiri balok berat hidup 70 11 22.4 100 kg/m kg/m kg/m kg/m
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Tabel pembebenan pada gording No Pembebanan 1 berat sendiri penutup atap 2 berat sendiri gording 3 berat sendiri balok 4 berat hidup P
Tekanan angin pada bidang atap Koefisien angin tekan 0.2 Koefisien angin Hisap -0.4
Wt = Wh =
Kombinasi pembebanan pada bidang atap Pembebenan tetap = beban mati + beban hidup Pembebenan Sementara = beban mati + beban hidup + beban angin Beban angin dirubah Menjadi vertikal qt = Wt . Cos 15 9.659258 kg/m qh = Wh . Cos 15 -19.3185 kg/m Pembebanan Sementara qtot = q + qt 364.6993 kg/m qtot = q + qh 335.7215 kg/m Untuk perhitungan momen maka dari beban di atas diambil pembeban yang terbesar = 364.699258 kg/m
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)