You are on page 1of 11

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 7.1.

Pendahuluan

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF

50

Pada sistem pneumatik dasar dijelaskan bahwa penggunaan pneumatik di Industri sangat membantu dalam pelaksanaan proses produksi terutama dalam bidang sistem otomasi. Permasalahan yang ada semakin rumit, sehingga untuk membuat sistem kontrol pneumatik dengan tingkat kerumitan yang sederhana dapat diselesaikan dengan metode intuitif. Metode intuitif dapat dikatakan juga sebagai metode coba dan ralat kesalahan (trial and error). Sebelum mempelajari teori dasar dalam pembahasan isi, terlebih dahulu harus memahami teori dasar pada pembahasan sistem kontrol pneumatik dasar. ang harus dipahami untuk menyelesaikan permasalahan sistem otomasi menggunakan sistem kontrol pneumatik dengan metode intuitif, antara lain ! notasi tabel, notasi "ektor, notasi singkat, diagram langkah, diagram waktu pemindahan dan diagram kontrol. 7.2. Prasyarat Materi kontrol pneumatik dengan metode intuitif ini diperuntukkan bagi mahasiswa(i) teknik mesin yang telah menyelesaikan materi sistem kontrol terhadap silinder kerja ganda. 7.3. Tujuan Instruksional Setelah mempelajari materi ini dan mengerjakan soal#soal yang diberikan, mahasiswa diharapkan dapat ! $. %. intuitif. 7.4. Notasi Tabel &ontoh permasalahan ! Mekanisme sederhana yang digerakkan dengan % buah silinder ' dan ( dengan urutan langkah kerja sebagai berikut ! silinder ' bergerak maju mengontrol silinder ( bergerak maju, kemudian Merencanakan sistem kontrol pneumatik dengan menggunakan metode intuitif. Merangkai sistem kontrol pneumatik dengan metode

A. Hendrawan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF

51

mengontrol silinder ' bergerak mundur dan mengontrol silinder ( bergerak mundur, dan seterusnya dalam satu siklus. )angkah kerja sistem otomasi di atas disederhanakan dalam bentuk notasi tabel, sebagai berikut ! )angkah kerja ke $ % + , *erakan Silinder ' maju # mundur # Silinder ( # Maju # Mundur

-otasi tabel di atas lebih efektif digunakan untuk penyederhanaan sistem otomasi dalam satu siklus jika menggunakan lebih dari % gerakan silinder. 7.5. Notasi Vektor Penyederhanaan langkah kerja dari sistem kontrol terhadap sistem kontrol dari mekanisme pada contoh permasalahan pada notasi tabel, dapat disederhanakan dalam bentuk notasi "ektor, dengan kesepakatan sebagai berikut ! *erakan maju *erakan mundur ! ! erakan silinder ' ( ' (

&ontoh permasalahan di atas dapat disederhanakan sebagai berikut ! Langkah kerja ke $ % + ,

7.!.

Notasi "ingkat Penyederhanaan langkah kerja dari sistem kontrol terhadap

mekanisme dapat juga menggunakan notasi singkat, dengan kesepakatan sebagai berikut !

A. Hendrawan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN *erakan maju *erakan mundur sebagai berikut ! Langkah kerja ke $ % + , 7.7. #iagra$ Langkah

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF ! . ! #

52

&ontoh permasalah seperti pada notasi tabel dapat disederhanakan erakan silinder '. (. '# (#

Pembuatan diagram langkah bertujuan untuk mengetahui sistem pengontrolan pemindahan gerakan dengan bermacam#macam langkah kerja. Sumbu horisontal sebagai langkah kerja dan sumbu "ertikal sebagai pemindahan gerakan /ari penyederhanaan denga bentuk tabel dari contoh permasalah seperti pada notasi tabel, dapat diubah menjadi diagram langkah. Pemindahan Gerakan 1 SilinderA 0 1 Silinder B 0 7.%. 1 2 3 4 5 #iagra$ &aktu Pe$indahan /iagram waktu pemindahan Langkah kerja menunjukkan hubungan waktu

pemindahan dari masing#masing % gerakan silinder dengan anggapan linier. Sumbu horisontal sebagai waktu pemindahan dan sumbu "ertikal sebagai pemindahan gerakan. &ontoh permasalahan seperti pada notasi tabel dapat diperoleh diagram pemindahan waktu sebagai berikut ! Pemindahan Gerakan 1 SilinderA 0 1 Silinder B 0 1 2 3 4 5 Langkah kerja

A. Hendrawan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF

53

7.'.

#iagra$ (ontrol /iagram kontrol menunjukkan hubungan katup kontrol arah aliran

yang berfungsi untuk mengontrol gerakan silinder pada mekanisme dalam satu siklus langkah kerja. &ontoh permasalahan seperti pada notasi tabel dapat diperoleh diagram kontrol sebagai berikut !
Kondi i katup kontrol 1 katup a0 0 1 katup a1 0 1 katup b1 0 1 katup b2 0 1 2 3 4 5 Langkah kerja

7.1). (ontrol Pneu$atik Pada *lat Pe$indah +arang 7.1).1 Per$asalahan Mekanisme pemindahan barang seat per satu dari tempat penyimpanan yang berisi beberapa barang ke tempat peluncuran secara otomatisasi direncanakan menggunakan sistem kontrol pneumatik, dengan kondisi sebagai berikut ! ketika tombol start ditekan, stu barang didorong dari tempat penyimpanan oleh alat

A. Hendrawan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF

54

pendorong $ keluar sampai posisi barang pada tempat persiapan untuk dipindahkan ke mendorong barang ke tempat peluncuran. 'lat pendorong tempat peluncuran. Satu kali % barang

dipindahkan ke tempat peluncuran alat pendorong $ kembali ke posisi awal, kemudian diikuti alat pendorong % kembali ke posisi awal juga. (egitu seterusnya sampai barang habis dipindahkan dari tempat penyimpanan.

7.1).2 Pe$e,ahan Per$asalahan 'lat pendorong $ dan % digunakan selinder kerja ganda ' dan (, katup kontrol digunakan katup kontrol arah aliran +0% posisi normal tertutup operasi rol dan pegas. 1ontrol arah aliran digunakan katup arah aliran 20% operasi pneumatik, dan start sistem kontrol digunakan katup arah aliran +0% posisi normal tertutup operasi tombol dan pegas.

7.1).3 #iagra$ Langkah


Pemindahan gerakan 1 ilinder A 0 1 ilinder B 0 Langkah kerja A. Hendrawan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF

55

)angkah kerja mekanisme dalam satu siklus dapat disederhanakan dengan notasi singkat, sebagai berikut ! '., (., '#, (# 7.1).4 #iagra$ kontrol /iagram kontrol dari langkah kerja mekanisme dalam satu siklus pemindahan barang sebagai berikut !
Kondi i katup kontrol 1 katup a0 0 1 katup a1 0 1 katup b1 0 1 katup b2 1 2 3 4 5 Langkah kerja

1atup kontrol arah aliran untuk start tidak digambarkan dalam diagram 0 kontrol. 7.1).5 #a-tar alat dan bahan 'lat dan bahan yang digunakan untuk merangkai sistem kontrol pneumatik pada alat pemindah barang, antara lain ! Silinder kerja ganda ' dan ( , % buah 1atup kontrol arah aliran +0% posisi normal tertutup operasi rol dan pegas (a3, a$, b3, b$), , buah

A. Hendrawan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF

56

1atup kontrol arah aliran +0% posisi normal tertutup operasi tombol dan pegas (c), $ buah. 1atup kontrol arah aliran 20% operasi pneumatik ($) dan (%), % buah Selang penghubung secukupnya Meja kerja $ buah 4nit pemeliharaan udara $ buah /istribusi tekanan udara $ buah 7.1).! a$bar kerja.diagra$ rangkaian

7.1).7 Prinsi/ kerja diagra$ rangkaian Silinder A maju ! apabila tombol pada katup kontrol arah aliran +0% posisi normal tertutup operasi tombol dan pegas (c) ditekan, maka udara bertekanan mengalir dari lubang P ke '. 4dara bertekanan dari ' melalui selang penghubung P pada katup kontrol arah aliran +0% (b3). /ari P ke ' melalui selang penghubung ke 5 pada katup kontrol arah aliran 20% ($), maka udara bertekanan mengalir dari lubang P ke '. 4dara bertekanan dari ' melalui selang penghubung ke ruang piston silinder kerja ganda ' mendorong piston bergerak maju. Silider B maju : Setelah silinder ' maju sampai maksimum menggerakkan rol pada katup kontrol arah aliran +0% posisi normal

A. Hendrawan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF

57

tertutup operasi tombol dan pegas (c) ditekan, maka udara bertekanan mengalir dari lubang P ke '. 4dara bertekanan dari ' melalui selang penghubung P pada katup kontrol arah aliran +0% (bo). /ari P ke ' melalui selang penghubung ke 5 pada katup kontrol arah aliran 20%(%), maka udara bertakanan mengalir dari lubang P ke '. 4dara bertekanan dari ' melalui selang penghubung ke ruang piston silinder kerja ganda ' mendorong piston bergerak maju. Silinder A mundur : Setelah silinder ( maju sampai maksimum menggerakkan rol pada katup kontrol arah aliran +0%(b$), maka udara bertekanan dari P ke '. 4dara bertekanan mengalir melalui selang penghubung dari ' ke pada katup kontrol arah aliran 20%($), maka udara bertekanan mengalir dari P ke (. 4dara bertekanan dari ( melalui selang penghubung ke ruang piston silinder ganda ' mendorong piston bergerak mundur. Silinder B mundur : Setelah silinder ' mundur sampai maksimum menggerakan rol pada katup kontrol arah aliran +0%(ao), maka udara bertekanan dari P ke '. 4dara bertekanan mengalir melalui selang penghubung dari ' ke pada katup kontrol arah aliran 20%(%), maka udara bertekanan mengalir dari P ke (. 4dara bertekanan dari ( melalui selang penghubung ke ruang piston silinder ganda ( mendorong piston bergerak mundur. 6ika menghendaki langkah kerja untuk satu siklus berikutnya, maka tombol pada katup kontrol arah aliran +0%(c) ditekan lagi. 7.1).% Langkah (erja )angkah kerja yang harus dilakukan adalah sebagai berikut ! Menyiapkan alat#alat0komponen pneumatik yang digunakan Memasang komponen pneumatik sesuai dengan gambar kerja (termasuk unit pemeliharaan udara dan distribusi tekanan udara) pada meja kerja. Memasang katup kontrol arah aliran +0% (ao dan bo) posisi operasi rol menekan kepala silinder ganda pada saat mundur.

A. Hendrawan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF

58

Memasang katup kontrol arah aliran +0% (a$ dan b$) pada operasi rol menekan kepala silinder ganda pada saat maju. Menyambung selang penghubung dari komponen satu ke komponen yang lainnya. Menghidupkan kompresor Mengatur tekanan udara yang akan digunakan (pada unit pemeliharaan udara) Menyalurkan udara bertekanan dengan menggerakkan pengatur on# off pada didtribusi tekanan udara. 7.11. (esi$/ulan Permasalahan dalam pelaksanaan proses produksi terutama dalam bidang sistem otomasi yang ada semakin rumit, sehingga untuk membuat sistem kontrol pneumatik dengan tingkat kerumitan yang sederhana dapat diselesaikan dengan metode intuitif. Metode intuitif dapat dikatakan juga sebagai metode coba dan ralat kesalahan ( trial and error). ang harus dipahami untuk menyelesaikan permasalahan sistem otomasi menggunakan sistem kontrol pneumatik dengan metode intuitif, antara lain ! notasi tabel, notasi "ektor, notasi singkat, diagram langkah, diagram waktu pemindahan dan diagram kontrol. 7.12. "oal0"oal $. 6elaskan hal#hal yang harus dipahami untuk menyelesaikan permasalahan sistem otomasi menggunakan sistem kontrol pneumatik dengan metode intuitif. %. (uatkan diagram kontrol untuk permasalahan di bawah ini, selanjutnya bautlah diagram rangkaiannya. Permasalahan ! Penyambungan dua buah plat menggunakan sambungan paku keling secara otomatisasi direncanakan menggunakan sistem kontrol pneumatik pada proses pencekaman dan proses

A. Hendrawan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF

59

penyambungan. Peletakan dua buah plat dan paku keling serta pengambilan hasil sambungan dilakukan secara manual dengan tangan manusia.
Pemindahan gerakan 1 ilinder A 0 1 ilinder B 0 Langkah kerja

+. (uatlah rangkaian sistem kontrol pada soal no % sesuai dengan diagram rangkaian yang anda buat. ,. (ak pembersih (cleaning bath) seperti pada sketsa gambar di bawah.

/iagram langkah !
1 ilinder A 0 1 ilinder A 0 A. Hendrawan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

PNEUMATIK KONTROL PNEUMATIK DENGAN METODE INTUITIF

60

t (uat gambar kerja0diagram rangkaian sistem kontrol pneumatik dengan metode intuitif, diagram kontrol dan rangkailah sistem kontrol tersebut sesuai dengan gambar kerja0diagram rangkaian yang anda buat.

A. Hendrawan

You might also like