Professional Documents
Culture Documents
Using free field spectrum will produce grerater demands on structural and
non-structural components than analysis using the basement spectrum
Rangkuman target dan
prosedur disain
The permissible
amount of
damage, given
that design
hazards are
experienced
ASCE 7-05 merekomendasikan Maximum Considered Earthquake =
gempa dengan perioda ulang 2500 th yg dibatasi oleh nilai deterministik
Adopsi dari Capacity Design untuk
memproporsikan sistem struktur gedung,
› life safety design concept, gempa 475 th,
Evaluasi terhadap kondisi layan,
Evaluasi terhadap kondisi gempa near
collapse.
› Saat ini belum ada kesepakatan gempa
berapa tahun. Bisa 975 th bisa juga 2475 th.
Gedung perkantoran 15 lantai
dengan 4 bentang pada arah U-
S dan T-B:
› Panjang Bentang = 8m
› Tinggi antar lantai = 3.5 m
Material beton bertulang dengan
f’c = 30 MPa dan tulangan BJTD
40
Gedung berada di wilayah yang
ekivalen dengan wilayah gempa
4 (SNI 1726-02) dengan kondisi
tanah sedang.
Kriteria Desain mengacu pada
IBC 2006 dan ASCE 7-05
START :
• Dimensioning
• Design Code Requirement
• Collapse
• Serviceability • Life Safety
Prevention
• 3D Response • 3D Response
STEP Spectrum STEP Spectrum STEP • 3D Nonlinear
1 2 3 Response
Analysis Analysis
History
• Return period • Return period
• Return period
of 43 Years of 475 Years
of 2475 Years
As comparison performed
3D Nonlinear Response History Analysis
Peta gempa SNI 03-1726-02 adalah peta berdasrkan
gempa dengan probabilitas 10% terlampaui untuk
gempa 50 tahunan atau perioda ulang 500 tahun dan
dapat digunakan untuk analisis Step 2.
Untuk Wilayah Gempa 4 (Percepatan Puncak Batuan
Dasar = 0.2 g) untuk kondisi tanah sedang (site class D)
maka percepatan Puncak Muka Tanah Ao= 0.28g atau
jika diekivalen dengan peraturan IBC 2006 maka
diperoleh
› SDS = 2.5 Ao = 0.7g
› SD1 = Ar = 0.42g
Faktor keutamaan bangunan (Importance Factor) , I = 1)
Based on ASCE 7 – 2005/IBC 2006
Importance factor , I = 1.
Aproksimasi perioda
struktur dihitung
berdasarkan rumusan:
Untuk Concrete
Moment Resisting
Frame maka :
› Ct = 0.0466
› X = 0.9
› hn = 52.5 m
› Ta = 1.65 sec
Batas atas perioda struktur
berdasrkan ASCE 7-05 / IBC
2006 adalah:
T = Cu Ta
maka pada batas atas
perioda struktur pada
kedua arah utama
bangunan adalah
T = 1.4 x 1.65 = 2.31 sec
33
% of Effective Mass
Mode Period* Represented by Mode ** Description
E-W N-S
1 2.15 0.0 (0.0) 65.5 (65.5) First Mode N-S
2 2.05 65.8 (65.8) 0.0 (65.5) First Mode E-W
3 1.81 0.0 (65.8) 0.0 (65.5) First Mode Torsion
4 0.68 0.0 (65.8) 9.2 (74.7) Second Mode N-S
5 0.65 9.3 (75.1) 0.0 (74.7) Second Mode E-W
Kobe
Pacoima
EL-Centro
Cd x Ds
Cd x Ds
Cd x Ds
Cd x Ds
EL-CENTRO
(475 year return period)
KOBE
(475 year return period)
PACOIMA
(475 year return period)
Gempa Rencana yang digunakan berdasarkan
perioda ulang 43 tahun atau 50% terlampaui dengan
gempa 30 tahun.
Respons spektra rencana untuk perioda ulang 43 tahun
dapat diambil berdasarkan ratio respons spektra
terhadap peioda ulang 475 tahun.
Percepatan gempa diskalakan sesuai dengan
percepatan dasar permukaan berdasarkan respon
spektra rencana terhadap percepatan puncak gempa
riwayat waktu.
Faktor Skala = Ao / a max
Ao = percepatan dasar perumukaan respon spektra
rencana
a max = percepatan puncak gempa riwayat waktu
yang dipilih
Ds
Ds
Ds
Ds
EL-CENTRO KOBE PACOIMA
Gempa Rencana yang digunakan berdasarkan
perioda ulang 2500tahun atau 2% terlampaui
dengan gempa 50 tahun
Maka untuk Wilayah Gempa 4 (Percepatan
Puncak Batuan Dasar = 0.2 g). Maka perkiraan
› SS = 2.5 A’o = 3/2 SDS /Fa = 0.875 g
A’o= 0.35 g
› SD1 = Ar = 3/2 SD1 /Fv = 0.394 g
Cd x Ds
Cd x Ds
Cd x Ds
Cd x Ds
EL-CENTRO KOBE PACOIMA
Analisis dan khususnya disain yang
didasarkan pada konsep nonlinear 3-D
dynamic time history tidak mudah untuk
dikerjakan dan dipahami,
Perlu penguasaan dan pemahaman
basic dan mekanik dari respon struktur
dan elemennya terhadap beban
dinamik di mana materialnya mungkin
masuk ke area nonelastic,
Sesuai proses konstruksi dan kondisi
sehari hari, pemahaman mengenai
dampak dari beban gravitasi (termasuk
berat sendiri) dapat dijadikan titik tolak
berarti bagi pemahaman respon
terhadap beban lain, khususnya gempa,
Penentuan target performance dan
performance criteria perlu dipahami
bersama dengan baik, termasuk
konsekuensi non-teknisnya.
Praktis semua gedung tinggi didisain
mengikuti rekomendasi dari Code yang
ada (strength based – prescriptive),
Mengingat hal-hal di atas dan adanya
kemungkinan peningkatan beban
gempa (pga) dari 0.15g → 0.22g, perlu
dikaji performance dari gedung tinggi
yang ada terutama yang diinginkan
memiliki immediate occupancy target
Alternatif yang dikedepankan oleh
LATBSDC-2005 dapat dijadikan
pegangan untuk proses kajian tersebut,
Diperlukan:
› Mikrozonasi yang baik dan akurat,
› 7 data akselerasi gempa yang “SESUAI”
dengan kondisi kota Jakarta,
› Keduanya perlu diupayakan menjadi PUBLIC
DOMAIN, mengingat tercapainya public
safety dan target investasi yang optimum.
The ground motion shall be one having a 50% probability of being
exceeded in 30 years (mean recurrence interval of 43 years) and shall
not be reduced by the quantity R.
A three-dimensional mathematical model
The stiffness properties used shall be in accordance with 2002-LABC
Elastic response spectrum analysis shall be performed.
Modal responses shall be combined using the Complete Quadratic
Combination (CQC) method.
Accidental torsion is not required.
The following load combinations shall be used:
› 1.0D + 0.5L + 1.0Ex + 0.3Ey (1)
› 1.0D + 0.5L + 0.3Ex + 1.0Ey (2)
The structure shall be deemed to have satisfied the acceptability criteria
for this step if none of the members exceed the applicable LRFD limits for
steel members or USD limits for concrete members (φ = 1.0).
The ground motion shall be one having a 10% probability of being
exceeded in 50 years (mean recurrence interval of 475 years)
A three-dimensional mathematical model
The stiffness properties used shall be in accordance with 2002-LABC
Elastic response spectrum analysis of the three dimensional structure
shall be performed and may be reduced by the quantity R for
purposes of design.
Modal responses shall be combined using the Complete Quadratic
Combination (CQC) method.
Accidental torsion is required.
The following load combinations shall be used:
› 1.0D + 0.5L + 1.0Ex + 0.3Ey (1)
› 1.0D + 0.5L + 0.3Ex + 1.0Ey (2)
The structure shall satisfy all relevant 2002-LABC requirements
The ground motion shall be one having a 2 % probability of being
exceeded in 50 years (mean recurrence interval of 2475 years), atau
didasarkan pada return period yang disepakati para pihak terkait, misal
sama dengan LATBSDC-2005 & 2008, yaitu 10% poe 100 th.
A three-dimensional mathematical model
A suite of seven or more appropriate ground motion time histories
shall be used in the analysis.
Ground motion histories and their selection shall comply with the
requirements of ASCE 7-05 and shall be scaled according to the
provisions of Section 17.3.2 of ASCE 7-05.
P-Δ effects shall be included in all nonlinear response history
analyses.
Strength of elements shall be based on expected values (φ = 1.0)
considering material overstrength.
The hysteretic behavior of elements shall be modeled consistent
with suitable laboratory test data or applicable modeling
parameters for nonlinear response analyses published in FEMA-356.
Accidental torsion is not required.
The following load combinations shall be used:
› 1.0D + 0.5L + 1.0Ex + 1.0Ey (1)
› 1.0D + 0.5L + 1.0Ex + 1.0Ey (2)
The nonlinear deformations shall be limited to the FEMA-356 Primary
Collapse Prevention limits
Disain bangunan (sangat) tinggi tidak lagi
dapat disandarkan pada konsep strength
based prescriptive code yang target
utamanya ditujukan untuk mengatur
bangunan non tinggi yang standar,
Alternatif Performance-Based yang
disampaikan oleh LATBSDC secara
konseptual lebih rasional dan mudah diikuti
jadi seyogyanya dijadikan pegangan untuk
mengevaluasi ataupun merencanakan
gedung tinggi di wilayah gempa di
Indonesia.
Untuk mendukung proses dan hasil disain
yang lebih baik, seyogyanya segera
diupayakan tersedinya:
› 7 data akselerasi gempa yang sesuai dengan
karakter sumber gempa dan tanah Indonesia,
› Data Microzonasi lengkap bagi wilayah
berkembang dengan potensi gedung tinggi
yang signifikan, seperti Jakarta dan beberapa
kota besar lainnya.
Kesepakatan para pihak terkait atas nilai
perioda ulang untuk gempa ekstrim (near
collapse).
Studi kasus dilakukan menggunakan
software SAP 2000 v.12.02 dengan
bantuan TY LIN International, Singapore.
1. LATBSDC, “An Alternative Procedure for Seismic Analysis and Design
of Tall Buildings Located in the Los Angeles Region”, 2005 Edition,
2. LATBSDC, “An Alternative Procedure for Seismic Analysis and Design
of Tall Buildings Located in the Los Angeles Region”, 2008 Edition,
3. LATBSDC, “Benefits of Performance Based Design for Tall Buildings”,
ICC LA Basin chapter Meeting, July 2009,
4. Naeim, F., “Performance Based Earthquake Engineering for Tall
Building”, LATBSDC, 2009.
5. CTBUH, “Recommendation for the Seismic Design of High-Rise
Buildings”, 2008,
6. 2006 International Building Code, ICC Inc.,
7. ASCE /SEI 7-05, “Minimum Design Loads for Buildings and Other
Structures”.
8. 2009 International Building Code, ICC Inc.,
9. FEMA 451b, “NEHRP Recommended Provisions for New Buildings
and Other Structures” – Training and Instructional Materials, June
2007.