You are on page 1of 18

STRUKTUR KAYU

BAB I PENDAHULUAN Kayu adalah bahan kontruksi bangunan yangdidapatkan dari tumbuhan alam, oleh karena itu maka bahan kayu bukan sa a merupakan salah satu bahan kontruksi yang pertama di dalam se arah umat manusia, tetapi memungkinkan uga kayu sebagai bahan kontruksi yang paling akhir nantinya! Pada saat ini manusia lebih "enderung menyukai bahan beton atau bahan ba a untuk struktur dari suatu bangunan, hal ini disebabkan karena # $! Pan ang kayu yang terbatas %! Kekuatan kayu relati& ke"il '! Penampang kayu ke"il (! )udah terbakar *! )udah dipengaruhi oleh +at,+at kimia -! Peka sekali terhadap kadar air .! /i&at kembang 0 kusutnya besar Ada tiga ma"am si&at dari pada kayu yaitu # $! /i&at phisis %! /i&at hygros"opis '! /i&at me"hanis 1aktor 0 &aktor penting yang harus diketahui dalam pemilihan kayu adalah # $! Kekuatan %! /i&at elastis '! Kea2etan (! Penyusutan dan Pemuaian *! Keretakannya -! Dera at Penger aan .! Berat enis

STRUKTUR KAYU

BAB II 34L4N3AN KA5U Di Indonesia dibedakan % ma"am penggolongan kayu untuk dapat dibedakan kualitas dari suatu enis kayu terhadap enis kayu yang lain yaitu# $! Penggolongan menurut ketentuan dari Lembaga Hasil Hutan Bogor 6LPHH7 bogor %! Penggolongan menurut ketentuan dalam Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 6PKKI7 A! Penggolongan )enurut LPHH )enurut LPHH 0 Bogor pembagian golongan kayu dibagi men adi ' kelas, yaitu # $! Kelas a2et Kea2etan kayu ditentukan oleh daya tahan kayu terhadap kerusakan se"ara alami! Atas dasar kea2etan, kayu dibedakan men adi * kelas a2et yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan bahan kayu yaitu# a! Kayu Kelas I b! Kayu Kelas II "! Kayu Kelas III d! Kayu Kelas I8 e! Kayu Kelas 8 %! Kelas kuat Kekuatan suatu enis kayu sangat menentukan si&at kekuatan kayu dalam peren"anaan suatu konstruksi kayu! Kekuatan kayu ditentukan oleh modulus o& repture, tegangan tekan q serat, tegangan tarik q serat, tegangan tekan tegak lurus serat dan tegangan geser q serat disamping pengaruh berat enis kering udara dan kokoh lentur serta tekan maksimum! Atas dasar kekuatan kayu dibedakan men adi * kelas kayu sebagai berikut #

STRUKTUR KAYU

Kelas kayu

Berat 9enis Kering Udara ;,<; ;,<; 0 ;,-; ;,-; 0 ;,(; ;,(; 0 ;,'; ;!';

Kokoh lentur muatlas 6kg:"m%7 $$;; $$;; 0 .%* .%* , *;; *;; 0 '-; '-;

Kokoh tekan muatlas 6kg:"m%7 -*; -*; , (%* (%* , ';; ';; , %$* %$*

I II III I8 8

'! Kelas pengguna : pemakai Kelas pemakaian kayu menun ukan tingkat ke"akapan kayu untuk suatu konstruksi! Atas dasar pemakaian, kayu dibedakan men adi * kelas pemakian yang berdasarkan atas kelas a2et dan kuatnya dari bahan kayu tersebut# Ditetapkan dari No $ % ' ( * Kelas Pemakaian I II III I8 8 Kelas a2et I I II III I8 8 Kelas kuat I III III III I8 8

STRUKTUR KAYU

B! )utu Kayu )enurut PKKI Pembagian kayu menurut PKKI dibagi atas % enis yaitu # $! )utu Kayu A =egangan i in untuk Kayu )utu A # Kelas kekuatan Kayu No $ % ' ( Dimana # Jenis Tegangan lt tk :: > tr tk :: =:: lt tk:: tr:: I $*; $'; (; %; II $;; ?* %* $% III .* -; $* ? IV *; (* $; * V , , , , Kayu Jati $'; $$; '; $*

::

> =egangan lentur yang di i inkan > =egangan tekan se a ar yang di i inkan > =egangan tarik se a ar yang di i inkan

tk :: > =egangan tekan tegak lurus serat yang di i inkan =:: %! )utu Kayu B Korelasi tegangan yang dii inkan untuk kayu mutu B# lt tk :: > tr tk :: =::
::

> =ekanan geser se a ar yang di i inkan

> $<; g > $*; g > (; g > %; g

Untuk mutu kayu B angka 0 angka dari tegangan diatas harus dikalikan dengan &aktor ;!.*! Angka 0 angka tegangan yang dii inkan tersebut berlaku untuk konstruksi yang terlindungi 6 > $7 dan muatan permanen:tetap 6@ > $7, dengan adanya pengaruh keadaan konstruksi dan muatan maka angka, angka tersebut harus dikalikan dengan# o 1aktor %:' Untuk konstruksi yang selalu terendan air

STRUKTUR KAYU

Untuk bagian konstruksi yang tidak terlindungi dan kemungkinan besar kadar lengas kayu akan selalu tinggi

o 1aktor *: Untuk konstruksi yang tidak terlindungi, tetapi kayu itu dapat mengering dengan "epat! o 1aktor *:( Untuk bagian konstruksi yang tegangannya diakibatkan oleh muatan tetap dan muatan angin Untuk bagian,bagian konstruksi yang tegangannya diakibatkan oleh muatan tetap dan muatan tidak tetap

STRUKTUR KAYU

BAB III UAAIAN =EN=AN3 BAAA DA/AA PEAHI=UN3AN A! Penggolongan )enurut LPHH Untuk data konstruksi Aangka Kap data 0 data analitis perhitungan dapat diuraikan dengan memperhitungkan kegunaan dari konstruksi rangka tersebut! Dengan mengetahui kegunaan konstruksi maka data 0 data analitis:dasar perhitungan dapat dibagi atas# $! Data 0 data konstruksi %! Data 0 data pembebanan untuk mendimensi batang '! =etapan yang telah ditetapkan dalam CPeraturan Konstruksi Kayu Indonesia 6PKKI7D atau peraturan lain yang berhubungan dengan konstruksi kayu! $! Data 0 data konstruksi Data 0 data dalam konstruksi kayu atau mendesain konstruksi kayu adalah sebagai berikut Pan ang Batang 6L7 9arak antara Kap 6B7 Kemiringan bidang atap 9enis atap yang digunakan )utu beban yang digunakan Alat penyambung konstruksi =ype Konstruksi Berat enis bahan

%! Data 0 data Pembebanan untuk )endimensi 3ording Data 0 data pembebanan yang dibutuhkan untuk mendimensi 3ording adalah sebagai berikutD a! Perhitungan Balok 3ording Beban 0 beban yang beker a # Berat Atap 6Penutup E Kaso E Aing7

STRUKTUR KAYU

Beban angin Beban tak terduga

Dari kombinasi pembebanan # Berat atap E Beban angin Berat atap E beban tak terduga

Kita akan memperoleh kombunasu pembebanan yang menyebabkan momen maksimum! Kombinasi pembebanan tersebut untuk mendimensi gording! Dengan mengetahui dimensi gording dan berat enis gording 6 7, maka berat gording dapat ditentukan! Q gording = . F ..................... kg/cm

b! Berat sendiri konstruksi kuda,kuda Berat Kuda 0 kuda di hitung dengan rumus# P = (L Dimana !" L.# s/d (L $ %" L.# L > Pan ang bentangan B > 9arak antara Kap Untuk tiap titik kumpul diambil P' = P/n Dimana P! = Q. # Dimana F > )uatan akibat beban atap B > 9arak antara kap Berat 3ording dihitung dengan rumus # P& = (.). .# Dimana bh B "! Beban Angin > dimensi gording > Berat enis gording > 9arak antara kap n > 9umlah titik kumpul Berat atap dihitung dengan rumus # Diambil P = (L$&" L.#

STRUKTUR KAYU

$! Pada bidang atap Angin tekan Angin hisap Koe&isien Angin =ekan * +' = ,.,! - ,.. Koe&isien Angin hisap * +! = - ,.. (T/I 01,"

STRUKTUR KAYU

9adi pada setiap titik kumpul menerima beban sebesar# P = + 2 Tekanan angin 2 3arak sim4ul 2 3arak ka4 P = + 2 Tekanan angin 2 ( 2 # %! Pada bidang tegak kap Angin tekan Angin hisap Koe&isien Angin =ekan ( +masuk = ,.5 " Koe&isien Angin hisap ( + keluar = -,.." Pada setiap titik simpul menerima beban sebesar # P = + 2 Tekanan angin 2 3arak sim4ul 2 3arak ka4 d! Beban tak terduga : beban hidup Diambil P > $;; kg yang beker a pada ririk kumpul! Beban ini berasal dari berat seorang peker a atau seorang petugas pemadam kebakaran dengan peralatannya! Dengan mengetahui besarnya beban, beban yang ada pada tiap titik kumpul maka gaya batang dapat dihitung dengan "ara G )etode Bremona maupun metode titik kumpul7 kemudian gaya batang untuk masing 0 masing pembebanan di umlahkan untuk mendapatkan gaya batang maksimum untuk setiap enis batang! '! )endimensi Batang Untuk mendimensi batang diambil gaya batang yang maksimum untuk setiap enis batang! Untuk mendimensi batang berbeda antara batang tarik dan batang tekan! a! Batang =arik Untuk batang tarik perlemahan akibat lubang Baut berpengaruh, sehingga tegangan yang ter adi # ytd = 6/Fnetto ytr 6PKKI hal <7 1netto > ?;H 1br 6PKKI hal ? pasal $; ayat $7 dan 6Konstruksi kayu 1eliI, hal $<7

STRUKTUR KAYU

Dimana # ytd ytr / 1br 1net b! Batang =ekan

> =egangan yang ter adi pada batang > =egangan tarik > 3aya yang timbul pada batang > Luas penampang brutto > Luas Penampang netto

Untuk batang tekan perlemahan akibat lubang baut tidak perlu diperhitungkan, sehingga tegangan yang ter adi # ytd = 6 . 7 / F(r ytk 6PKKI hal < 7 Dimana # ytk ytr J > =egangan yang ter adi pada batang > =egangan tekan > 1aktor tekuk yang disesuaikan dari

/ 6angka kelangsingan batang7 pada da&tar III PKKI hal $; , $' # = lk / imin [ Imin / F(r ] Dimana # lk imin Imin H
,8%

> Pan ang batang tekuk > 9ari 0 ari inersia minimum II K Iy > )omen lembam minim > =inggi penampang balok

Untuk batang tekan ganda

10

STRUKTUR KAYU

I2 = '/'! (. 9& :2 = [ I2 / F(r ]


,8%

= ,.!;5 )

Iy = < ( It $ &lg" It = ! ('/'! (& )" $ ! (). +! Ig = '/'! (($("& ) Iy = [ Iy / F(r ] Dimana # lt Ig (! /ambungan Kayu /ambungan kayu dapat dibagi men adi ' enis, yaitu # a! /ambungan tekan b! /ambungan tarik "! /ambungan momen /edangkan alat,alat penyambungnya dapat dibagi * enis dengan perlemahannya yaitu# No $ % ' ( * No $ % ' ( * Jenis alat 4enyam(ung Paku Baut dan sambungan gigi Pasak kayu Pelat kokok dan pasak "in"ing Perekat Jenis alat 4enyam(ung Paku Baut dan sambungan gigi Pasak kayu Pelat kokok dan pasak "in"ing Perekat Perlema)an 6 $; 0 $*H 7 6 %; 0 %*H 7 ';H %;H ;H =>isiensi ?*H .*H .;H ?;H $;;H
,8%

> )omen lembam teoritis > )omen lembam geser

11

STRUKTUR KAYU

Untuk perhitungan sambungan kayu, rumus,rumus yang digunakan diambil dari PKKI

a! /ambungan paku Bentuk penampang paku Paku penampang bulat Paku penampang segitiga Paku penampang persegi Paku penampang beralur lurus : spera

Untuk sambungan yang menyimpang dari da&tar PKKI dapat dipakai rumus 0 rumus sebagai berikut # /ambungan berpenampang satu 6 = ? (d kd 6 = &.% d! kd @ ( 1d @ 1d (

/ambungan berpenampang dua 6 = (d kd 6 = 1 d! kd Dimana # / b d kd @ ( 1d @ 1d ( > 3aya batang yang diperkenankan perpaku > =ebal kayu > diameter kayu > Kokoh desak kayu

/ambungan paku bertampang satu

o b$ > b% > b ip %!* b

12

STRUKTUR KAYU

ip %!* b o b$ L b% ip b$E b% E 'd i %!* b% o b$ $!* ip %!* b% ip b$ E b% E 'd o b L $!* b% ip %!* b% ip b$ E b% E 'd

o b$ > b' M b%

ip %!* b% ip %!* b'

o b$ > b' > b%

ip %!* b% ip %!* b'

/ambungan paku bertampang dua

o b$> b' M b% o b$> b' L b% o b% M b$ b' o b% M b' b$

ip b$E b' E 'd ip b E %b ip b$ E %b% ip %b% E b'

13

STRUKTUR KAYU

o b$ M b% b' b! /ambungan Baut

ip %b$ E b%

Baut sebagai alat penyambung yang dibebani banyak dipakai, meksipun sebetulnya tidak begitu baik, karena# E&esiensi rendah De&ormasi besar

/ambungan dengan baut di bagi dalam ' golongan menurut kekuatan kayu # 3olongan I 3olongan II 3olongan III # Kelas kuat I E kayu rasmala # Kelas kuat II # Kelas III

Aolongan I /ambungan bertampang satu Atau b > b:d > (,? / > *; d b$6$ , ;!- sin7 atau / > %(; d% 6$ 0 ;!'* sin 7 /ambungan bertampang dua / > $%* d b'6$ , ;!- sin7 atau / > %*; d b$6$ 0 ;!- sin 7 atau / > (?; d% 6$ 0 ;!'* sin 7 Aolongan II /ambungan bertampang satu Atau b > b:d > *!( / > (; d b$6$ , ;!- sin7 atau / > %$* d% 6$ 0 ;!'* sin 7 /ambungan bertampang dua / > $;; d b'6$ , ;!- sin7 atau / > %;; d b$6$ 0 ;!- sin 7 atau / > ('; d% 6$ 0 ;!'* sin 7 Aolongan III

14

STRUKTUR KAYU

/ambungan bertampang satu Atau b > b:d > -!? / > %* d b$6$ , ;!- sin7 atau / > $.; d% 6$ 0 ;!'* sin 7

/ambungan bertampang dua / > -; d b'6$ , ;!- sin7 atau / > $%; d b$6$ 0 ;!- sin 7 atau / > '(; d% 6$ 0 ;!'* sin 7 Dimana s b$ b% d > Kekuatan sambungan 6kg7 > /udut antara atah gaya dan arah serat kayu > =ebal kayu tepi 6"m7 > =ebal kayu tengah 6"m7 > Diameter baut 6"m7

"! /ambungan 3igi Pada sambungan gigi, gerakan antara kayu dengan kayu didalam perhitungan harus diabaikan! Untuk sambungan gigi tunggal dalamnya gigi tidak boleh melebihi suatu batas tertentu, yaitu#

s tm h

lm

15

STRUKTUR KAYU

o Untuk *; tm $:( h o Untuk -; tm $:- h =m $* "m 6PKKI hal %<7 tm > / "os% N : tk N b 6Konstruksi kayu &eliI 5ap, ((7 tk ! N > tk 0 6tk :: , tk :: 7 sin 6PKKI, .7 /ambungan 3igi Aangkap
/ /% /$ /$ /%

: %
Lm$ Lm%

Langkah 0 langkah perhitungan sambungan gigi rangkap /$ > /% > N /' N / "os :tk b O untuk *;, tm% M P h -;, tm M $:- h Nilai tm% dibulatlkan keatas untuk menghitung s% /% > tm% tk b : "os > Nilai tm% 6dibulatkan7 : tm% 6belum dibulatkan7 I N / =m$ > /$ "os% N : tk N b Lalu di "ek tm% 0 tm$ $ "m 6PKKI, %<7

16

STRUKTUR KAYU

Pan ang kayu muka Lm$ Lm% > /$ "os : b $* "m > / "os : b

d! /ambungan Pasak Batang tarik yang menahan beban dan harus disambung,maka alat penyambung paku atau baut umlahnya besar demikiannya pula pelat penyambung lebih pan ang sehingga sambung tidak e&ekti&! /ebagai penganti alat penyambung dapat dipakai pasang kayu bentuk penampangnya persegi pan ang dan bulat dalam pemakaian alat pen ambung pasak kayu tersebut tetap diperlukan buat sebagai pelengkap yang ber&ungsi untuk menahan pelat penyambung agar tetap melekat dengan batang yang sambung 2alaupun ter adi momen ungkitan! Persyaratan untuk pemasangan atau penggunaan pasak adalah sbb! Ukuran penampang atau ukuran pasak#O 1. t $,* "m 2. u * t 3. u $* "m

Pada konstruksi yang selalu terendam air atau bagian konstruksi yang tidak terlindung dan kemungkinan besar kadar lengas kayu akan tinggi,maka kekuatan kayu harus dikalikan dengan %:'!

Pada kontruksi kayu yang tidak terlindung *:-!

tetapi kayu ini dapat

menggering dengan "epat,maka kekuatannya harus dikalikan dengan Kekuatan i in satu sambungan pasak adalah harga terke"il dari# /$ > u b dari pasak! /% > b t tk atau dari kayu , kayu yang disambung!

17

STRUKTUR KAYU

e! Kontrol =egangan! Untuk kontrol tegangan diambil momen maksimum dari kombinasiO Berat atap E Berat gording E Berat angin B erat atap E Berat gording E Beban hidup td > )I : 2I E )y : 2y lt BCFTCD PE6TCKCN '. Arbain Tata,ST,Diktat Mata Kuliah Konstuksi Kayu,Unkhair Ternate,2004, 2. V.Sunggono kh,ir,Buku Sipil, o!a,.Ban"ung,. #4$%.

18

You might also like